• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Kasus (4) id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Kasus (4) id. docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Kasus

(2)

Analisis Kasus

Hukum perdata adalah ketentuan materiil yang mengatur orang atau individu dengan oraang atau individu lain.

Dari definisi hukum perdata diatas maka kasus tersebut tergolong kasus perdata karena hanya melibatkan satu orang individu dengan individu yang lain, lebih tepatnya antara Ny. Sri dengan Galih.

Hukum perdata itu sendiri dibagi dalam 4 bagian, yaitu : 1. Hukum perorangan (personenrecht) yang memuat antara lain ;

a. Peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subyek hukum.

b. Peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-hak dan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya itu.

2. Hukum keluarga (familierecht) yang memuat antara lain :

a. Perkawinan beserta hubungan dalam hukum kekayaan antara suami/istri. b. Hubungan antara orang tua dan anak-anaknya (kekuasaan orang tua atau

ouderlijkemacht). c. Perwalian (voogdij)

d. Pengampunan (curatele)

3. Hukum harta kekayaan (vermogensrecht), yang mengatur tentang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilaikan dengan uang. Meliputi

a. Hak mutlak, yaitu hak-hak yang berlaku terhadap tiap orang

b. Hak perorangan, yaitu hak-hak yang hanya berlaku terhadap seorang atau suatu pihak tertentu saja.

(3)

Dari penjabaran diatas, kasus tersebut masuk kedalam kasus perdata bagian hukum keluarga karena mengatur hubungan suami/istri serta harta kekayaan (harta gono gini) yang dimiliki pasangan tersebut.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah perceraian ada di dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan tepatnya ada di pasal 38 sampai 41. Yang berbunyi:

Pasal 38

Perkawinan dapat putus karena: a. Kematian,

b. Perceraian dan

c. atas keputusan Pengadilan.

Dalam kasus ini peerkawinan tersebut di putus karena perceraian.

Pasal 39

(1) Perceraian hanya dapat dilakukan di depan Sidang Pengadilan setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak.

(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antara suami istri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami isteri.

(3) Tata cara perceraian di depan sidang Pengadilan diatur dalam peraturan perundangan tersebut.

Pasal 40

(1) Gugatan perceraian diajukan kepada Pengadilan.

(4)

Pasal 41

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah:

a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusan.

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, bilaman bapak dalam kenyataannya tidak dapt memberi kewajiban tersebut pengadilan dapat menentukan bahwa ikut memikul biaya tersebut.

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.Harta benda dalam perkaawinan diatur dalam UU No. 1 tahun 1974 pasal 35 sampai 37 yang berbunyi:

Pasal 35

(1) Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama

(2) Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta benda yang diperoleh masing- masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Pasal 36

(1) Mengenai harta bersama, suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak.

(5)

Pasal 37

Bila perkawinan putus karena perceraian, harta benda diatur menurut hukumnya masing-masing. masalah harta gono gini dalam hukum perdata diatur dalam hukumnya maasing-masing karena hukum perdata menganut asas pluralisme hukum yaitu:

1. Hukum perdata adat 2. Hukum perdata barat 3. Hukum perdata islam

Jadi tergantung pasangan tersebut menganut hukum mana, atau jika pasangan tersebut berasal dari golongan yang berbeda maka digunakan hukum intergentil.

(6)

Sumber

Sumber undang-undang :

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan TLNRI No 3019

Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP)

Sumber buku :

Sofjan Sastrawidjaja, S.H., Hukum Pidana : Asas Hukum Pidana Sampai Dengan Alasan Peniadaan Pidana. 1995. Bandung : Armico.

Sumber lainnya :

Situs Resmi Liputan 6 SCTV

Situs Resmi Kompas

hukumislam-uii.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis penjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif terhadap objek orang, barang, dan

Instagram menjadi sosial media yang banyak sekali peluang untuk berbisnis para penggunanya bisa dimanfaatkan sebagai media komunikasi pemasaran, melalui share foto-foto

Persis, pada konteks kegalauan yang dimunculkan Toscano inilah, gagasan fanatisme Joel Olson – yang akan menjadi subjek dari penelitian ini— hadir sebagai langkah

Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual Volatilitas Penjualan Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek

karena pasien pada gangguan jiwa juga membutuhkan perhatian dari kita sebagai salah satu tenaga kesehatan, dengan harapan bahwa terapi tersebut dapat menurunkan

Tulisan dalam aksara kwadrat dari masa Kaḍiri banyak sekali, sehingga dalam penelitian ini hanya membahas beberapa contoh prasasti saja dari berbagai daerah di Jawa Timur

berbentuk kuis dan pemberian pertanyaan inilah yang dapat menjadi konsep dalam evaluasi siswa terhadap hasil pembelajaran atau pemberian materi selama kegiatan