• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pemilihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pemilihan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DESA

YANG TERINTEGRASI DENGAN SMS

GATEWAY

Dede Kurniadi

Teknik Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Garut email: dede.kurniadi@gmail.com

ABSTRAK

Pemilihan kepala desa merupakan salah contoh dari bentuk pemilihan umum yang tentu saja membutuhkan peran dan partisipasi aktif dari masyarakat untuk memilih calon kepala desa yang akan memimpin desa selama 6 (enam) tahun ke depan. Akan tetapi pada pemilihan kepala desa yang berlangsung di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut pada periode sebelumnya peran dan pastisipasi aktif dari masyarakat dirasa sangatlah kurang hal ini terbukti dari data daftar hadir pemilih yang datang langsung ke tempat pemungutan suara, dalam proses pencatatan daftar hadir pemilih masih dilakukan secara manual dengan cara ditulis tangan ke dalam sebuah buku agenda sehingga dalam proses pencatatan data daftar hadir pemilih menjadi tidak efektif dan dalam pengolahan data daftar pemilih tetap masih dilakukan di dalam aplikasi Microsoft Excel sehingga duplikasi data daftar pemilih tetap seringkali terjadi. Adapun maksud dan tujuan dari rancang bangun sistem pemilihan kepala desa ini adalah untuk memudahkan para pemilih untuk menggunakan hak suaranya sehingga peran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam pemilihan calon kepala desa semakin meningkat serta untuk memudahkan panitia dalam hal pengolahan data yang berkaitan dengan pemilihan kepala desa sehingga pekerjaan dari panitia bisa lebih efektif. Metode perancangan yang gunakan dalam Perancangan Sistem Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway ini adalah dengan menggunakan metode Rational Unified Proses (RUP). Penulis berharap Sistem Pemilihan Kepala Desa ini akan memudahkan panitia dalam hal pengolahan data yang berkaitan dengan pemilihan kepala desa seperti pencatatan daftar pemilih tetap, pencatatan data daftar hadir pemilih, pencatatan data calon kepala desa, perhitungan suara, pembuatan laporan yang berkaitan dengan data -data pemilihan kepala desa, pembuatan surat undangan pemilihan kepala desa dan integrasi tambahan sms votting sebagai menu ajuan untuk digunakan bagi para pemilih yang tidak bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara , sehingga para pemilih tetap bisa menggunakan hak suaranya meskipun tidak bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara.

Kata Kunci: SMS Gateway, pemilihan kepala desa, e-voting, short message service, RUP

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak akan pernah berhenti dan akan semakin berkembang, beraneka ragam teknologi hadir untuk ikut meramaikan dunia teknologi informasi dan komunikasi salah satunya adalah teknologi Short Message Service (SMS) atau layanan pesan singkat, teknologi sms memungkinkan orang saling berkirim atau bertukar informasi (berupa teks) melalui mobile device misalnya handphone. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi serta semakin meningkatnya

kebutuhan akan dua hal tersebut, maka semakin banyak pula media atau sarana penyedia informasi yang bermunculan. Berawal dari perkembangan teknologi sms yang ada maka terciptalah sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMS Gateway. SMS Gateway hadir sebagai media atau sarana penyedia informasi berbasis sms. Melihat dari perkembangannya saat ini SMS Gateway semakin banyak digunakan oleh instansi pemerintahan sebagai salah satu alat pengelola informasi dan juga sebagai alat penerima aspirasi rakyat.

(2)

masyarakat untuk memilih calon kepala desa yang akan memimpin desa selama 6 tahun ke depan. Pemilihan umum yang sukses dapat diukur dari partisipasi masyarakat yang datang ke Tempat Pemungutan Suara dan sesuainya jumlah pemilih dengan jumlah surat suara yang masuk ke dalam kotak suara, akan tetapi pada pemilihan kepala desa yang berlangsung di Desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut pada periode sebelumnya partisipasi masyarakat untuk memilih calon kepala desa dirasa sangatlah kurang hal ini terbukti dari data daftar hadir pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara kemudian dalam proses pencatatan data daftar hadir pemilih masih dilakukan dengan cara ditulis tangan ke dalam sebuah buku agenda sehingga dalam proses pencatatan data daftar hadir pemilih menjadi tidak efektif dan dalam pengolahan data Daftar Pemilih Tetap masih dilakukan di dalam aplikasi Microsoft Excel sehingga duplikasi data Daftar Pemilih Tetap seringkali terjadi.

Maka dari permasalahan diatas Desa Cibatu memerlukan sebuah program aplikasi yang dapat memudahkan panitia dalam hal pengolahan data yang berkaitan dengan data pemilihan kepala desa dan dapat memudahkan pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sehingga partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa menjadi meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan masalah pokok yang berkaitan dengan kebutuhan prototipe aplikasi ini adalah:

1. Bagaimana cara pemilihan kepala desa yang berlangsung pada periode sebelumnya ?

2. Bagaimana merancang sebuah Aplikasi Sistem Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway ?

1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat

Maksud dari pembuatan prototipe system ini adalah untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan partisipasi warga dalam pemilihan kepala desa.

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui bagaimana cara pemilihan kepala desa yang berlangsung pada periode sebelumnya.

2. Ingin membuat sebuah Program Aplikasi Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway.

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah 1. Bagi Pemilih diharapkan dapat mempermudah pemilih untuk memberikan hak suaranya pada pemilihan calon kepala desa; 2.Bagi Instansi/panitia, Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memudahkan panitia dalam hal pengolahan data yang berkaitan dengan data pemilihan kepala desa.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang peneliti teliti dibatasi hanya pada proses pembuatan aplikasi Sistem Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway guna memfasilitasi para pemilih untuk menggunakan hak suaranya, dengan fitur meliputi pengolahan data daftar pemilih tetap, pengolahan data daftar hadir pemilih tetap, pengolahan data perhitungan suara, membuat surat undangan pemilihan kepala desa dan membuat laporan hasil pemilihan kepala desa. Adapun objek penelitiannya adalah di Desa Cibatu wilayah Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut.

1.5 Target

Adapun target dari penelitian ini adalah membuat aplikasi Sistem Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway guna meningkatkan partisipasi para pemilih untuk menggunakan hak suaranya, serta memudahkan panitia dalam pengelolaannya.

2. KAJIAN LITERATUR

2.1 Pemilihan Umum

“Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. (Panwaslubatola, 2013).

2.2 Pemilihan Kepala Desa.

(3)

telah mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang. Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disebut pemilihan, merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah desa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih kepala desa secara langsung.

.

2.3 Short Message Service Gateway (SMS Gateway)

Saptaji (2012:11) menjelaskan bahwa “Short Message Service (SMS) atau layanan pesan singkat merupakan suatu teknologi yang memungkinkan perangkat seluler untuk mengirim dan menerima pesan dalam bentuk teks”.

Awal mulanya teknologi ini digunakan dalam teknologi GSM (Global System for Mobile Communication), namun perkembangan selanjutnya juga diadopsi teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) dan UMTS/3G.

Dalam jaringan GSM, SMS ditangani oleh sebuah perangkat yang bernama SMSC (SMS Center) yang berinteraksi dengan HLR (Home Location Register) untuk mencari database dan profil pelanggan, dan MSC (Mobile Switching Center) untuk melakukan proses switching dan routing ke pelanggan.

Dalam terminologi teknologi SMS, ada dua proses penanganan SMS ketika SMS itu dimulai dikirim sampai diterima oleh nomor tujuan. Saat SMS dikirim terjadi proses SMS-MO (SMS Mobile Originating) yakni proses dari MS (Mobile Station) sampai dengan SMSC, dan proses penyampaian SMS dari SMSC ke MS tujuan yang disebut SMS-MT (SMS Mobile Terminating).

Saptaji (2012:13) menjelaskan bahwa “SMS Gateway adalah sebuah perangkat atau sistem yang mampu menangani operasi dasar SMS (mengirim, menerima, membaca dan menghapus SMS) yang berada diluar jangkauan GSM standar”.

Dalam SMS Gateway juga dapat ditambahkan fitur pelengkap seperti Autoreply, SMS Broadcast, SMS Scheduler, SMS Polling, dll. SMS Gateway berwujud sebuah perangkat kontroller (misalnya komputer) dan perangkat seluler (misal handphone atau modem) sebagai penghubung ke jaringan SMS.

Gambar 1. Skema SMS Gateway

2.4 AT Command

Saptaji (2012:6) menjelaskan bahwaAT Command merupakan bahasa standar komunikasi dengan modem. AT Command bukan bahasa pemrograman, namun merupakan kumpulan instruksi yang dimengerti oleh modem”.

AT Command diciptakan oleh perusahaan modem di Amerika Serikat yakni Hayes, dan akhirnya diterima secara international sebagai standar komunikasi modem. Secara harfiah, ‘AT’ kepanjangan dari ‘ATTENTION’ yang berarti meminta perhatian kepada modem untuk melaksanakan intruksi dari luar (eksternal).

Agar proses pemberian instruksi AT Command dapat berlangsung secara otomatis atau sesuai dengan kebutuhan, diperlukan bahasa pemrograman yang dapat didesain sesuai kebutuhan. Sebenarnya anda bisa memberikan instruksi AT Command secara langsung, yakni melalui program Terminal Client seperti Hyper Terminal (khusus Windows XP), Putty, Tera Term dan lainnya. Namun instruksi yang diberikan harus diketikkan secara manual.

Tidak semua perintah AT digunakan pada program, yang diambil hanya yang diperlukan saja, misal untuk mengirim, membaca, menghapus dan menerima pesan dari terminal. AT command yang umum digunakan adalah: 1. AT Mengecek apakah handphone telah

terhubung.

2. AT+CMGF Menetapkan format mode dan terminal.

3. AT+CSCS Menetapkan jenis encoding. 4. AT+CNMI Mendeteksi pesan SMS yang baru

masuk secara otomatis.

5. AT+CMGL Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card.

6. AT+CMGS Mengirim Pesan SMS. 7. AT+CMGR Membaca Pesan SMS.

(4)

3 METODE PENELITIAN

Adapun dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode RUP (Rational Unified Proses). RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan toolsUnified Model Language (UML), dengan tahapan meliputi Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. Sedangkan teknik teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan, yaitu :

1. Observasi, yaitu mengamati secara langsung bagaimana proses komunikasi data yang selama ini berjalan, sehingga dari sisi itu dapat diketahui informasi apa saja yang akan dianalisis.

2. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan berpedoman pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat dalam lingkup penelitian ini.

3. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari beberapa dokumen, file, literatur-literatur yang ada hubungannya dengan masalah penelitian, terutama dokumen-dokumen tentang ketentuan yang berlaku yang sifatnya mengikat.

4. Studi Kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pembahasan dari penelitian ini

adalah membuat aplikasi Sistem Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway guna memberikan kemudahan dan meningkatkan partisipasi warga dalam pemilihan kepala desa, serta memfasilitasi para pemilih untuk menggunakan hak suaranya dan memudahkan panitia dalam pengelolaannya, dengan objek penelitiannya adalah di Desa Cibatu wilayah Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut. Pada proses rancang bangun aplikasi Sistem

data daftar hadir pemilih tetap, pengolahan data perhitungan suara, membuat surat undangan pemilihan kepala desa dan membuat laporan hasil pemilihan kepala desa.

4.1 Prosedur Kerja Pemilihan Kepala Desa

Adapun prosedur kerja pemilihan kepala desa yang berjalan pada periode sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. BPD (Badan Permusyawaratan Daerah) membentuk susunan panitia untuk pelaksanaan pemilihan kepala desa, panitia yang telah dipilih kemudian di lantik dan di ambil sumpahnya oleh ketua BPD.

2. BPD membuat surat keputusan pelantikan untuk kemudian diserahkan kepada panitia yang telah di lantik.

3. Panitia yang telah dilantik kemudian merencanakan dan menyusun tahapan pelaksanaan Pemilihan kepala desa. 4. Panitia Mengumumkan adanya lowongan

kepala desa dan panitia menerima pendaftaran bakal calon kepala desa. 5. Bakal calon kepala desa mendaftarkan

diri kepada panitia pemilihan selama masa pendaftaran.

6. Panitia menjaring, melakukan penelitian administrasi persyaratan dan menyaring bakal calon kepala desa untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih. 7. Panitia kemudian menginformasikan para

calon kepala desa yang berhak dipilih kepada BPD dan calon kepala desa, kemudian mengumumkan kepada masyarakat luas dengan cara membuat membuat sebuah baligo besar dan ditempatkan di balai desa.

8. Panitia melakukan pendataan dan menentukan daftar pemilih tetap.

9. Setelah daftar pemilih tetap disahkan kemudian panitia membuat surat panggilan pemilihan untuk kemudian dibagikan kepada para daftar pemilih tetap.

10. Para daftar pemilih tetap yang telah mendapat surat panggilan pemilihan kemudian datang ke tempat pemungutan suara yang telah ditentukan panitia. 11. Para daftar pemilih tetap kemudian

(5)

mencoblos salah satu gambar calon kepala desa yang ada di kertas surat suara dan kemudian memasukan kertas surat suara ke dalam kotak suara yang disediakan panitia.

13. Setelah waktu pencoblosan selesai kemudian panitia membuka kotak surat suara untuk kemudian melakukan perhitungan suara.

14. Setelah proses perhitungan suara selesai kemudian panitia menetapkan hasil pemilihan dan mengumumkan calon kepala desa terpilih.

15. Panitia kemudian membuat laporan hasil pemilihan kepala desa untuk kemudian diserahkan kepada BPD.

4.2 Perancangan Sistem 1. Use Case Diagram

Membentuk dan Melantik Panitia Pilkades

Membuat Surat Keputusan Pelantikan Panitia Pilkades

Merencankan dan Menyusun Tahapan Pelaksanaan

Pilkades

Menginformasikan dan Menerima Pendaftaran Calon Kep. Desa

Mendaftarkan Diri Untuk Mengikuti Seleksi Calon Kep. Desa

Menjaring dan Menetukan Calon Kep. Desa Yg Berhak Dipilih

Menginformasikan dan Mengumumkan Calon Kep. Desa

Yang Berhak Dipilih

Melakukan Pendataan dan Menetapkan Daftar Pemilih Tetap

Membuat Surat Panggilan dan Diserahkan Kepada Pemilih

Datang Ke Tempat Pemungutan Suara

Menukar Surat Panggilan Dengan Kertas Surat Suara

Melakukan Pencoblosan Calon Kep. Desa

Membuka Kotak Surat Suara dan Melakukan

Proses Perhitungan Suara

Menentukan Dan Meninformasikan Calon Kep. Desa Yang Terpilih

Membuat Laporan Hasil Pilkades BPD

Calon Kepala Desa

Pemilih Panitia

Gambar 2. Use Case Diagram Pemilihan Kepala Desa Yang Sedang Berjalan

Tabel 1. Deskripsi Use Case

No. Aksi Dari Aktor

Deskripsi Aktor

1 BPD Membentuk susunan panitia untuk pelaksanaan pemilihan kepala desa. Melantik panitia pemilihan dan mengambil sumpah para anggota yang dilantik.

Memberi surat keputusan pelantikan kepada panitia pemilihan yang telah dilantik.

Menerima informasi calon kepala desa yang berhak dilantik dari panitia. Menerima laporan hasil pemilihan kepala desa.

2 Panitia Merencanakan dan menyusun tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa. Mengumumkan adanya lowongan kepala desa dan panitia menerima pendaftaran bakal calon kepala desa. Menjaring dan melakukan penetapan calon kepala desa yang lolos seleksi dan berhak dipilih.

Menginformasikan dan mengumumkan para calon kepala desa yang berhak dipilih.

Melakukan pendataan dan menentukan daftar pemilih tetap.

Membuat surat panggilan pemilihan untuk kemudian dibagikan kepada para daftar pemilih tetap.

Menerima penukaran surat panggilan pemilihan dengan kertas surat suara pada saat waktu pemilihan.

membuka kotak suara dan melakukan perhitungan suara.

Menentukan dan menginformasikan calon kepala desa terpilih.

Membuat laporan hasil pemilihan kepala desa.

3 Calon Kepala Desa

Mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi pemilihan calon kepala desa. Menerima informasi calon kepala desa yang berhak dipilih dari panitia pemilihan.

4 Pemilih Menerima surat panggilan pemilihan dari panitia.

Mendatangi tempat pemungutan suara untuk mengikuti proses pemilihan kepala desa.

Menukarkan surat panggilan pemilihan dengan kertas surat suara.

Melakukan pencoblosan dan

(6)

2. Class Diagram

DPT - No : Integer - No_Urut : Varchar - NIK : Varchar - Nama : Varchar - Tempat_Lahir : Varchar - Tanggal_Lahir : Varchar - Jenis_Kelamin : Varchar - Alamat : Varchar - RT : Varchar - RW : Varchar - Desa : Varchar - Kecamatan : Varchar - Agama : Varchar - Stat_Perkawinan : Varchar - Pekerjaan : Varchar - Kewarganegaraan: Varchar

DHDPT - No : Integer - No_Urut : Varchar - NIK : Varchar - Nama : Varchar - Jenis_Kelamin : Varchar - RT : Varchar - RW : Varchar - Alamat : Varchar - Jam_Datang : Varchar

CalonKades - No : Integer - No_Urut : Varchar - NIK : Varchar - Nama_Calon : Varchar - Tempat_Lahir : Varchar - Tanggal_Lahir : Varchar - Jenis_Kelamin : Varchar - Alamat : Varchar - RT : Varchar - RW : Varchar - Desa : Varchar - Kecamatan : Varchar - Agama : Varchar - Stat_Perkawinan : Varchar - Pekerjaan : Varchar - Kewarganegaraan : Varchar - Pend_Terakhir : Varchar

Per_Suara - No : Integer - No_Urut : Varchar - Nama_Calon : Varchar - Perolehan_Suara : Integer SMSVOTTING

- No : Integer - Status : Varchar - Pengirim : Varchar - Tanggal : Varchar - Waktu : Varchar - Kode : Varchar - NIK : Varchar - Calon : Varchar

Administrator - username : Varchar - password : Varchar + Input ()

Gambar 3. Class Diagram Sistem Pemilihan Kepala Desa

3. Struktur Database

Tabel 2. DPT (Daptar Pemilih Tetap)

No. Field Type Char

16. Kewarganegaraan Varchar 12

Tabel 3. SMSVotting

No. Field Type Char

Tabel 4. DHDPT (Daftar Hadir Pemilih Tetap)

No. Field Type Char

Tabel 5. Calon Kepala Desa

No. Field Type Char

16. Kewarganegaraan Varchar 12 17. Pend_Terakhir Varchar 25

Tabel 6. Perhitungan_Suara

No. Field Type Char

1. No Integer 2

2. No_Urut Varchar 3

3. Nama_Calon Varchar 30

4. Perolehan_Suara Varchar 5

4. Collaboration Diagram DPT

(7)

5. Deployment Diagram

Printer Modem

Program Aplikasi Pemilihan Kepala

Desa

Gambar 5. Collaboration Diagram Aplikasi Pemilihan Kepala Desa

5 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian mengenai Program Aplikasi Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway yang dilakukan di Desa Cibatu Kec. Cibatu Kabupaten Garut, peneliti mengambil kesimpulan dari bahasan yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya yaitu:

1. Pada proses pengolahan data tentang pemilihan kepala desa yang berlangsung pada periode sebelumnya masih kurang efektif karena belum adanya sebuah sistem aplikasi khusus yang dapat secara efektif mengolah data-data tentang pemilihan kepala desa sehingga dapat lebih mengefektifkan pekerjaan dari panitia dalam hal proses pengolahan data tentang pemilihan kepala desa.

2. Peneliti membuat sebuah Program Aplikasi Pemilihan Kepala Desa Yang Terintegrasi Dengan SMS Gateway dengan menggunakan IDE Embarcadero Delphi. Aplikasi tersebut peneliti buat dengan beberapa menu dukungan seperti pengolahan data daftar pemilih tetap, data daftar hadir pemilih tetap, perhitungan suara, data calon kepala desa, surat undangan pemilihan kepala desa dan menu tambahan sms votting yang dibuat untuk memfasilitasi para daftar pemilih tetap yang tidak bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak suaranya.

6 REFERENSI

Hukum Garut., Februari 2014. Perda Kabupaten Garut No. 8 Tahun 2006. Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan Dan

Pemberhentian Kepala Desa.

http://hukum.garutkab.go.id/hukum/UserFil es/File/PRODUK/DAERAH/perda/2006/20 06%20No.8%20Tata%20Cara%20Pencalon an%20Kades.pdf.

Panwaslubatola., Desember 2013. Pengertian

Dalam Pemilu.

http://panwaslubatola.16mb.com/2013/05/pe ngertian-dalam-pemilu/

Saptaji, Handayani. 2012. Membuat SMS Gateway dengan Delphi 7. Bandung: Widya Media.

Universitas Sumatera Utara., Desember 2013.

Penjelasan E-Voting.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456 789/33594/4/Chapter%20II.pdf.

Gambar

Gambar 1. Skema SMS Gateway
Gambar 2. Use Case Diagram Pemilihan Kepala Desa Yang Sedang Berjalan
Gambar 4. Collaboration Diagram Program Aplikasi Pemilihan Kepala Desa

Referensi

Dokumen terkait

Dijelaskan oleh Mikke Susanto (2011: 427), visualisasi adalah pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka),

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam dalam pengelolaan lembaga dan kegiatan Public Relations serta mampu memformulasikan penyelesaian

merupakan fungsi ganjil, yaitu fungsi yang simetris terhadap titik O(0,0). Jika proses pengujian fungsi untuk kasus 6 telah sampai langkah 5), maka tidak dapat

(1) Untuk mendapatkan izin pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, pemohon mengajukan surat permohonan kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Pusat dengan dilampiri

Penelitian Darley dan Latane tersebut membuktikan bahwa bystander effect mempengaruhi tingkah laku prososial seseorang dengan dinamika hubungan antara keduanya,

Penggunaan antosianin alami sebagai pewarna makanan telah digunakan dalam penelitian Novandi (2012), dalam penelitiannya ekstrak antosianin bunga kecombrang

dalam meningkatkan kreatifitas siswa, dan hasil penelitian dari Fathur Rohim, Hadi Susanto dan Elianawati (2012) terhadap siswa kelas VII MTs Matholi’iul Huda Troso tahun 2010/

3) Pengambilan Data Gambar Model Manusia: Pengambi- lan data gambar model manusia ini dilakukan dengan tujuan sebagai bahan input untuk proses rekonstruksi 3D nantinya.