Biosintesis Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin terjadi dalam bahan-bahan biologis. Sintesis Riboflavin dipengaruhi oleh semua tanaman hijau, dan oleh kebanyakan bakteri dan jamur, tapi bukan oleh hewan. Dalam organisme yang terakumulasi riboflavin, misalnya, mold Eremothecium ashbyii, semua atom karbon dan nitrogen dari guanosin, kecuali C-8 dari cincin Purina, digunakan untuk sintesis riboflavin.
Biosintesis riboflavin :
(I) Dimulai dari derivate guanosin dengan R1 bagian dari phosphorylasi yang tidak
diketahui. Guanosin triphosphate adalah substrat obligat.
(II) Selanjutnya, derivate guanosin akan mengalami pembukaan cincin dan kehilangan C-8 membentuk derivat 6-hidroksi-2,4,5-triaminophyrimidine yang memiliki gugus R2 yaitu bagian dari gula yang kmeungkinan phosphorilasi yang tidak
diketahui.
(III) Reduksi R2 pada derivat 6-hidroksi-2,4,5-triaminophyrimidine menghasilkan
derivate D-ribityl pada R (III-VI).
(IV) Lalu, gugus amino diganti oleh gugus keton menghasilkan menjadi 5-amino-2,6-dioxy-4-(1'-D-ribitylamino) pyrimidin.
(V) Kemudian, 5-amino-2,6-dioxy-4-(1'-D-ribitylamino) pyrimidin membentuk 6,7-dimethiyl-8-ribitylumazine yang prosesnya tidak diketahui tetapi kemungkinan melibatkan reaksi senyawa diasetil (CH3–CO–CO–CH3) atau asetoin (CH3–CO–
CHOH–CH3).
bintang seperti pada gambar VI membentuk Riboflavin dengan hasil samping 5-amino-2,6-dioxy-4-(1'-D-ribitylamino) pyrimidin yang digunakan kembali untuk membentuk 6,7-dimethiyl-8-ribitylumazine (V).
Defisiensi Riboflavin (Kekurangan Riboflavin)
Kekurangan riboflavin pada manusia dapat menyebabkan penyakit pellagra (infeksi pada kulit), beriberi, dan busung lapar. Kekurangan riboflavin ditandai dengan perubahan warna lidah menjadi magenta, sudut mulut dan bibir pecah-pecah (cheilosis), dermatis seboroik (pada daerah diantara hidung dan bibir muncul bercak-bercak berminyak), dan kadang dijumpai pembuluh darah pada kornea mata.
Kekurangan riboflavin pada tikus menyebabkan pertumbuhan terhenti, reproduksi lemah, mata keratitis dengan katarak (penyakit akibat peradangan pada kornea, yaitu suatu membran transparan yang menyelimuti bagian warna pada mata dan pupil), alopecia (kerontokan rambut), dll.
Kekurangan riboflavin pada anjing ditandai dengan gangguan pertumbuhan yang diikuti dengan kegagalan ataksia (kehilangan koordinasi otot saat bergerak seperti berjalan, mengambil sesuatu, dll), kelemahan, bradikardia (denyut jantung melambat), dan kerusakan sistem pernapasan.
Kekurangan riboflavin pada babi muda menyebabkan rambut kasar, kulit kasar, ovarium degenerasi. Sedangkan pada babon mengakibatkan luka pada kulit dan anemia.