• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATIHAN SOAL LCC MPR 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LATIHAN SOAL LCC MPR 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Materi pendahuluan menjelaskan tentang kemerosotan nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, ditandai dengan meningkatnya individualisme, pragmatisme, dan liberalisme yang menggerus nilai-nilai gotong royong, musyawarah mufakat, toleransi, dan persatuan. Dokumen ini menekankan pentingnya mengimplementasikan Empat Pilar Kebangsaan Indonesia (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, dan NKRI) secara konkret untuk membangun bangsa yang lebih kuat.

II. Relevansi Pancasila

Bagian ini membahas relevansi Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Dijelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang sah dan telah disepakati oleh bangsa Indonesia, meskipun terdapat upaya-upaya di masa lalu untuk menyeragamkan paham dan ideologi. Penjelasan rinci diberikan untuk setiap sila Pancasila, termasuk hubungan vertikal (manusia dengan Tuhan), horizontal (manusia dengan sesamanya), dan alamiah (manusia dengan alam). Meskipun Pancasila masih relevan, dokumen ini juga mengakui tantangan implementasinya di era reformasi, termasuk lemahnya penegakan hukum dan krisis kepercayaan.

2.1. Penjelasan Setiap Sila Pancasila

Setiap sila Pancasila dijelaskan secara detail. Misalnya, sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dijelaskan bukan sebagai dogma, melainkan keyakinan yang berakar pada pengetahuan yang benar. Sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dikaitkan dengan sikap dan perbuatan manusia yang sopan dan sesuai nilai-nilai kemanusiaan. Sila-sila berikutnya dijelaskan dengan cara yang serupa, menekankan pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.2. Tantangan Implementasi Pancasila

Dokumen ini mengakui adanya tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era reformasi. Lemahnya penegakan hukum, krisis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga hukum, serta maraknya budaya anarkis dan pemaksaan kehendak menjadi beberapa kendala yang dihadapi. Namun, dokumen ini tetap menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara.

III. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagian ini menyajikan contoh-contoh implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: kebebasan beragama yang disertai tanggung jawab, pengembangan sikap hormat-menghormati dan kerja sama dengan bangsa lain, upaya memelihara ketertiban dunia, mengutamakan musyawarah, dan suka memberikan pertolongan kepada orang lain. Dokumen ini juga membahas dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar tidak kehilangan arah dalam mencapai tujuan hidup.

IV. Babak Tematik: Tips dan Trik LCC MPR

Bab ini memberikan tips dan trik untuk menghadapi LCC MPR, seperti: menyampaikan jawaban secara ringkas, memanfaatkan bahasa tubuh dan kemampuan berbicara secara seimbang, tidak perlu mengucapkan terima kasih, dan kerjasama tim dalam menjawab pertanyaan. Kemudian, diberikan contoh soal dan jawaban yang berkaitan dengan ketetapan MPR, pengertian kosakata sulit dalam UUD 1945 dan pemerintahan, mekanisme penyusunan APBN, pembuatan UU dan UUD, MPR sebelum dan sesudah reformasi, dan pengetahuan tentang UUD, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan.

4.1. Contoh Soal dan Jawaban LCC MPR

Disajikan beberapa contoh soal dan jawaban LCC MPR yang mencakup berbagai aspek, seperti penjelasan tentang ketetapan MPR, substansi amanat ketetapan, pengertian istilah hukum dan ketatanegaraan, dan mekanisme pemerintahan. Contoh soal dan jawaban ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada peserta LCC tentang tipe soal dan cara menjawab yang efektif dan tepat.

4.2. Penjelasan Istilah Hukum dan Ketatanegaraan

Diberikan definisi dan penjelasan dari berbagai istilah hukum dan ketatanegaraan yang sering muncul dalam LCC MPR. Penjelasan istilah ini sangat penting bagi peserta LCC untuk memahami konteks pertanyaan dan memberikan jawaban yang akurat. Istilah yang dijelaskan meliputi abolisi, absolutisme, ad hoc, amandemen, amnesti, dan masih banyak lagi.

V. Babak Benar Salah: Tips dan Trik

Bab ini memberikan tips dan trik untuk menjawab soal benar salah, menekankan pentingnya membaca seluruh pernyataan sebelum menjawab, memperhatikan kata kunci, dan berlatih bersama teman. Kemudian diberikan contoh soal benar salah yang berkaitan dengan pengertian istilah, pasal dalam UUD 1945, substansi ketetapan MPR, indikator visi Indonesia masa depan, dan penjelasan tentang UUD 1945.

5.1. Contoh Soal Benar Salah

Bab ini berisi kumpulan soal benar salah yang berkaitan dengan berbagai aspek materi yang telah dibahas sebelumnya. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman peserta LCC terhadap materi dan kemampuannya dalam menganalisis pernyataan. Dengan mengerjakan soal-soal ini, peserta dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemahamannya tentang materi.

Referensi

Dokumen terkait

 mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam, dan ke luar Majelis sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan

Ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi

XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang diuraikan dalam lampiran ketetapan ini berupa naskah Hak Asasi tentang Hak Asasi Manusia yang diuraikan dalam lampiran ketetapan ini

1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang kekuasaan kehakiman, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas

2 PENDEKATAN EDUKATIF Pendekatan edukatif perlu karena saat ini sangat marak aksi kriminal yang dilakukan generasi muda seperti tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan, kebanyakan aksi

Dalam Ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 terdapat 139 Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR 1960-2002 dikelompokkan ke dalam 6 enam kelompok status baru, yakni: 1 dicabut dan dinyatakan tidak

Ketetapan MPR-RI Nomor XVII/MPR/1998 hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrat, universal dan abadi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang