Tata kelola klinik rumah sakit / Good clinical governance PERTEMUAN 5
Dr.Noor Yulia MM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menguraikan defnisi, tujuan,
fungsi tata kelola klinik rumah sakit
• Mahasiswa mampu menguraikan tata kelola klinik
RUMAH
SAKIT YANG BAIK:
*Good Corporate Governance;
*Good Hospital Management;
*Good Clinical Governance;
Staf Klinis yang Profesional
-GOOD
CLINICAL CARE PASIEN
-Memenuhi syarat2 adm. + UU, -Sehat fsik mental, sosial, Perilaku (etik, disiplin, hukum), -Kompeten (ilmu,
keterampilan, pengalaman), -Terus mengembangkan diri.
-Didukung program-2 Khusus,antara lain : .Menjaga mutu,
-Menjamin Risiko klinis, -AUDIT KLINIS, dsb
- Selamat,
-Outcome sesuai harapan,
FUNGSI
GOVERNANCE
DAN
MANAJEMEN RS
• CORPORATE GOVERNANCECORPORATE GOVERNANCE
(= ‘
(= ‘STEERING’ STEERING’ oleh oleh GOVERNANCE BODYGOVERNANCE BODY))
=
= Fungsi MENGAMPU; Fungsi MENGAMPU; Mengarahkan,Mengarahkan, mengendalikan,mengendalikan, mendukung mendukung pengembangan rumah sakit sebagai suatu BADAN USAHA.
pengembangan rumah sakit sebagai suatu BADAN USAHA.
• HOSPITAL MANAGEMENTHOSPITAL MANAGEMENT
(= ‘
(= ‘ROWING’ ROWING’ oleh oleh CEO CEO dan Staf)dan Staf) = Fungsi
= Fungsi eksekutifeksekutif PENGOPERASIAN RS oleh Direksi dalam PENGOPERASIAN RS oleh Direksi dalam batas- batas kewenangan yang ditetapkan oleh
batas- batas kewenangan yang ditetapkan oleh GOVERNING GOVERNING BODY.
BODY.
• CLINICAL GOVERNANCECLINICAL GOVERNANCE
oleh DIREKSI
oleh DIREKSI bersamabersama KOMITE. MEDIK KOMITE. MEDIK
=
= Membina, mMembina, mengarahkan,engarahkan, dan dan mengendalikanmengendalikan STAF MEDIK dan STAF MEDIK dan penyelenggaraan PRAKTIK KEDOKTERAN di RS.
Corporate governance
• Tata kelola perusahaan
• Berdasarkan surat edaran Meneg PM & P BUMN no.S.106/M.PMP BUMN/ 2000 tanggal 17 April 2000 tentqng kebijakan penerapan Corporate governance menyatakan bahwa:
• Good corporate governance adalah suatu hal berkaitan dengan Pengambilan keputusan yang efektif
– yang bersumber dari budaya perusahaan , etika , nilai , sistim , proses bisnis , kebijakan dan struktur organisasi perusahaan , bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan , pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efsien , efektif dan Pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stake holders lainnya.
• Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Good Corporate governance adalah :
– Tercapainya sasaran yang telah ditetapkan
– Aktiva perusahaan dijaga dengan baik
– Perusahaan menjalankan praktek-praktek yang sehat
Good corporate governance
• Merupakan suatu prinsip dasar pengelolaan perusahaan secara transparan , akuntabel dan adil sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku umum
• Adalah upaya mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar menjadi keseimbangan kekuatan
kewenangan diantara pengelola perusahaan ( Sir Adrian Cadbury 1992)
• Suatu proses dan struktur yang digunakan untuk
mengarahkan dan mengelola kegiatan guna meningkatkan kemajuan dan akuntabilitas perusahaan sehingga pada
Prinsip – prinsip Corporate governance
• Dalam praktek pelaksanaan good corporate
governance dikenal 4 prinsip utama yaitu :
1. Pertanggung jawaban = RESPONSIBILITY
2. Akuntabilitas : ACCOUNTABILITY
3. Keadilan : FAIRNESS
Pertanggung jawaban : Responsibility
•
Konsep triple bottom line :
–
Mengejar laba/ keuntungan
–
Memenuhi tanggung jawab sosial
–
Menjaga pertumbuhan yang
Akuntabilitas : Accountability
• Dalam hal ini corporate governance membuat
suatu sistim yang menjamin agar manajemen tetap menjaga akuntabilitas kepada pemilik
Keadilan : fairness
• Prinsip keadilan : menuntut adanya perlakuan yang sama (equal) antara semua pihak - namun pada pelaksanaannya prinsip ini sering dilanggar
• Dalam corporate governance yang baik disyaratkan berprinsip agar komisaris atau direksi bekerja secara independen dan profesional dan pihak manajemen sedapat mungkin menghindari situasi yang
Transparansi : transparency
• Berarti tidak ada yang disembunyikan
• Hal ini dapat dimulai dengan menyajikan laporan
UNSUR UNSUR DALAM CORPORATE
GOVERNANCE
1. Share holders
2. Board of commissioners
3. Board of Managing Directors 4. Audit system
5. Corporate secretary 6. Stake holders
SHARE HOLDERS : PEMILIK
•
Share holders : pemegang saham
•
Mempunyai hak :
–
Menghadiri dan ikut berperan dalam
memberikan suara pada rapat umum
pemegang saham
–
Memperoleh informasi yang relevan
secara berkala dan teratur
KOMISARIS
• Board of commissioners
• Bertanggung jawab dan mempunyai wewenang
untuk melakukan supervisi atas semua kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh direksi
• Serta memberikan pertimbangan ( advises) jika
dibutuhkan
• Komisaris sebaiknya tidak ada hubungannya
dengan direksi dan tidak berada dibawah kendali pemilik saham
• Hal ini untuk meningkatkan efektiftas dan
Tanggung jawab dewan komisaris
• Board of Managing Directors
• Dewan komisaris harus memonitor efektiftas
praktek tata kelola perusahaan yang baik ( good corporate governance) yang diterapkan
perusahaan dan bilamana perlu dilakukan penyesuaian
• Dewan komisaris bertanggung jawab dan
DIREKTUR
• Direksi harus terdiri atas orang – orang yang
berkarakter baik dan memiliki pengalaman mengendalikan perusahaan / rumah sakit .
• Direksi bekerja sesuai dengan visi dan misi
• Melaksanakan tugas manajemen secara efektif
dan dapat meningkatkan efektiftas serta transparansi
• Tugas CEO adalah menyelesaikan persoalan –
Audit system
• Dibentuk komite audit dengan anggota sekurang
– kurangnya 3 orang
• Diangkat dan diberhentikan serta bertanggung
jawab kepada dewan komisaris
• Posisi komite Audit didalam struktur organisasi Dewan
Komisaris
Komite Audit
Direksi
Stake holders
•
Adalah
–
masyarakat lingkungan dimana rumah sakit
beroperasi
–
SDM : Pegawai
–
Pelanggan : pasien dan keluarga
–
Pemasok : distributor , dll
–
Kreditur : rekanan asuransi , perusahaan dsb
Disclosure
• Mempunyai inisiatif untuk mengungkapkan
hal-hal penting berkaitan dengan pembuatan
keputusan dan penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan operasional
MANFAAT CORPORATE GOVERNANCE
• Meminimalkan agency cost– Dengan penyusunan struktur dan pembagian fungsi
yang baik dan efektif sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan seminimal mungkin
• Meminimalkan cost of capital
– Dengan pengelolaan yang baik dan sehat akan
menciptakan referensi positif bagi pihak kreditor
• Meningkatkan nilai saham perusahaan
– Pengelolaan kegiatan yang baik sehingga menarik
investor untuk menanamkan modalnya
• Mengangkat citra perusahaan
Tata kelola rumah sakit yang baik
(GCG) memiliki 6 ciri yang harus
dipenuhi, yaitu
1. accountability (tanggung jawab dalam menentukan
sikap dan tindakan sehingga dapat menjelaskan secara rinci setiap sikap dan tindakan yang diambil),
2. responsibility (pengambilan sikap atau tindakan yang
efsisen dan terbaik),
3. equitable treatment (kesetaraan perlakuan yang
adil),
4. transparency (dapat memaparkan setiap sikap yang
diambil pada setiap pihak yang membutuhkan),
5. vision to create long term value (dapat menciptakan
nilai tambah jangka panjang dan pertumbuhan yang berkelanjutan)
Untuk membangun Good corporate
governance diperlukan sistim
manajemen sebagai berikut
• Manajemen resiko :
– Untuk memastikan bahwa semua kegiatan telah
sesuai dengan strategi dan kebijakan yang berlaku
• Manajemen performa
– Pokok – pokok pikiran harus diintegrasikan kedalam
cara menentukan target dan cara menilai kinerja sesuai dengan target yang ditentukan .
– Kinerja diukur dan diatura secara seimbang dan
bermakna
• Sistim internal control
– Merupakan suatu alat yang membantu perusahaan
Good governance
• tata kelola organisasi yang baik
• adalah suatu tuntutan bagi seluruh organisasi,
tidak terkecuali rumah sakit.
• Hal tersebut menjadi lambang baik atau tidaknya
organisasi.
• Good governance akan mengarahkan bagaimana
TUJUAN
GOOD GOVERNANCE
RS
:
• Melindungi pasien,
• memberi pedoman bagi staf profesi.
Good Governance
di rumah sakit terdiri
dari dua komponen, yaitu :
• Good corporate governance (tata kelola rumah
sakit yang baik) dan
• Good clinical governance (tata kelola klinis yang
ASAS-2 PELAKSANAAN
GOOD
GOVERNANCE
:
• Transparansi,
• taat hukum dan etika,
• kemandirian,
• profesionalisme,
• keadilan,
KENDALA ‘BUDAYA’ PADA
PENERAPAN
CORPORATE GOVERNANCE
DI
RS KITA
Dlm hal ini dapat terjadi:
-‘Governing Body’ berperilaku ‘over-aktif’ dan melakukan hal-2 yang masuk wilayah CEO, pemilik berpersepsi dan
berperilaku sebagai superdireksi sehingga timbul ‘KONFLIK”,
-‘Governing Body’ tidak aktif, karena anggotanya terlalu sibuk dengan tugas pokoknya, sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan governance rumah sakit dengan baik.kewenangan eksekutif hanya terbatas
-‘Governing Body’ tidak efektif karena anggotanya adalah pensiunan pejabat birokrasi, diangkat sebagai pemangku jabatan ‘kehormatan’ atau sebagai ‘hadiah hiburan’ pasca-pensiun. Peran, tugas dan tanggung jawab tidak seperti yang diuraikan dalam tata kelola rumah sakit yang baik
• Menurut pengamatan, GB yg efektif adalah pd rumah sakit PT
DEFINISI / IDENTITAS
GB
Cyril O. Houle (1997)
• A Governing Board is an organized group of
people with the collective authority to control and foster an institution that is usually administered by a qualifed executive and staf.
• GB adalah sekelompok orang yang terorganisasi,
dengan kewenangan kolektif mengendalikan dan membantu mengembangkan institusi, yang
TANGGUNG JAWAB
GB
• GB bertanggungjawab kepada Pemilik.
• GB adalah penanggungjawab tertinggi terhadap apa saja yang terjadi di rumah sakit , dari aspek moral dan legal.
• GB berbagi akuntabilitas dengan CEO dan
Komite Medis tentang pelaksanaan visi,misi ,
KEWENANGAN
GOVERNING BODY
1. Kewenangan Umum.
a. Menjalankan otorita tertinggi di rumah sakit untuk dan atas nama Pemilik.
b. Menetapkan kebijakan umum governance dan manajemen rumah sakit.
c. Mendorong dan mendukung perkembangan dan pertumbuhan rumah sakit.
d. Menjaga bahwa tugas-kewajiban institusional rumah sakit dijalankan sesuai kaidah-2 Good Corporate Governance.
2. Kewenangan Terhadap CEO.
a. Menentukan syarat-2 kualifkasi dan syarat lain-2 utk calon CEO.
b. Melakukan rekrut, seleksi, dan penerimaan calon
CEO.
c. Melakukan negosiasi tentang syarat-2 kerja dan jika sama-2 setuju
d. Menandatangani kesepakatan kerja dan pengangkat an CEO baru.
3. Kewenangan Corporate Governance.
a. Mengarahkan = menetapkan pedoman, tujuan, sasaran yg harus dijalankan atau
dicapai CEO sesuai dengan falsafah, nilai-2, visi, misi, dan tujuan rumah sakit yang
ditetapkan oleh Pemilik.
b. Mengendalikan = menjaga agar dalam
menjalankan misi dan realisasi program kerja dan program anggaran yang sudah disetujui utk mencapai tujuan dan sasaran, CEO dan Komite Medis bekerja dalam koridor
TUGAS-KEWAJIBAN
GB
YANG POKOK
POINTER & ORLIKOFF (1999
)
):
• Memformulasikan Visi dan Tujuan RS.
• Menjaga agar kinerja CEO selalu berderajat
tinggi.
• Menjaga MUTU pelayanan pasien. • Menjaga kesehatan fnansial RS.
TUGAS-KEWAJIBAN
GB
(O. HOULE)
1. Menjaga bahwa objektif bagian dari pekerjaan atau dari unit rumah sakit sesuai dengan misi umum rumah sakit 2. Menyetujui dan secara berkala merevisi rencana jangka
panjang rumah sakit
3. Memantau pelaksanaan program-program di rumah sakit agar pencapaian objektif sesuai dengan waktu yang
ditentukan
4. Memilih CEO dan menentukan syarat-syarat kerjanya.
5. Bekerjasama erat dan interaktif dengan CEO dan melalui dia dengan staf.
7. Menjaga bahwa kewajiban-2 legal dan etika dipenuhi. 8. Menentukan kebijakan umum tentang hal-hal yg terjadi
berulang-ulang.
9. Menerima tanggung jawab untuk mendapatkan sumber dana yang dibutuhkan untuk pengembangan dan
mengawasi manajemen dana itu.
10. Menjaga bahwa rumah sakit secara efektif
berintegrasi dengan lingkungan sosial dan dengan masyarakat serta institusi lain yang seharusnya ia berintegrasi.
CEO
• CEO = Chief Executive ofcer = Pejabat eksekutif
tertinggi
• Adalah jabatan tertinggi disuatu perusahaan , atau
seorang administrator yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi .
• Mempunyai tugas memimpin dan bertanggung
jawab atas kestabilan perusahaan tersebut.
• Secara umum CEO dianggap pejabat tertinggi
diperusahaan sedangkan direktur dibawah perintahnya
• CEO bertanggung jawab untuk mengintegrasikan
Pimpinan rumah sakit ; CEO
•
berfungsi sebagai administrator
•
dengan tugas :
–
membuat kebijakan ,
–
mengkoordinasikan pelayanan ,
–
melaksanakan pengembangan standar
medis dan
–
melakukan pengawasan terhadap
penerapan standar profesi / standar
TUGAS-KEWAJIBAN POKOK
CEO /
DIRUT:
(SESUAI DGN VISI, MISI, DAN TUJUAN
RS)
1. Menyusun dan melaksanakan RENCANA STRATEGIS
- ‘tulang punggung’ manajemen strategis dan manajemen operasional.
- disusun dan dilaksanakan oleh manajemen puncak dan unit-unit pelaksana, disetujui oleh GB.
2. Menjalankan MANAJEMEN STRATEGIS
- dilakukan oleh manajemen puncak, dalam koridor kewenangan yang ditetapkan GB.
3. Menjalankan MANAJEMEN OPERASIONAL
- dilakukan oleh CEO dan unit-unit pelaksana.
TANGGUNG JAWAB CEO
•
CEO ( Chief Executive ofcer ) atau MD
( Managing Director di Inggris ) mempunyai
tanggung jawab sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh dewan direksi .
•
Biasanya bertanggung jawab atas tugas :
–
Sebagai komunikator.
–
Pengambil keputusan ( kebijakan , strategi)
–
Pimpinan manajer dan pelaksana
DEWAN DIREKSI
• Dewan direksi atau gubernur dipilih oleh pemegang saham
• Terdiri dari 2 jenis wakil
– Individu dipilih dalam perusahaan , bisa menjadi manajer CEO, COO yang bekerja untuk perusahaan setiap hari
– Yang lain dari perwakilan dipilih eksternaL dan dianggap independen dari perusahaan
• Peran para dewan direksi adalah memantau para
manajer operasional , dan bertindak sebagai advokat bagi pemegang saham
PENGANGKATAN DIREKTUR
• Direksi dipilih oleh pemegang saham sebuah perusahaan
• Direksi yang dipilih berasal dari
– Dalam : pejabat senior perusahaan / kandidat internal – Luar ; individu independen
• Dewan direksi akan menetapkan kebijakan manajemen
dan memutuskan .
• Tujuan utama dalam tata kelola perusahaan adalah
FUNGSI DIREKTUR
• Mengelola dan memimpin kegiatan operasional
sehari- hari
• Mengadakan perencanaan kegiatan • Pengkoordinasian operasional
TANGGUNG JAWAB DIREKTUR
• Adalah :
• Bertanggung jawab dalam merealisasikan rencana
kerja dan pengelolaan anggaran operasional
• Memberikan pengarahan , bimbingan ,pembinaan
terhadap pelaksanaan kegiatan operasional dirumah sakit ( pelayanan medis, keperawatan , penunjang medis, pelayanan non medik lainnya )
• Melakukan pengawasan dan pengendalian dalam
kegiatan operasional
• Dengan wewenang penuh terhadap pelaksanaan
URAIAN TUGAS
• Menyusun kebijakan pelayanan
• Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran
tahunan
• Melaksanakan program kerja dan anggaran kerja
yang telah disetujui
• Membina pelaksanaan kegiatan pelayanan • Melakukan koordinasi dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan operasional sehari- hari
• Membina hubungan baik dengan pemerintah ,
COO
• Chief Operating Ofcer
• Presiden / direktur operasional
• COO bertanggung jawab untuk operasional sehari- hari
• COO mempunyai wakil untuk mengerjakan bagian yang berbeda dan memberi laporan pada COO
• Umumnya Direksi menetapkan kebijakan , direktur
mengeksekusi kebijakan dan memberikan laporan hasil kegiatan dan akhirnya dewan akan melaporkan kembali kepada para
pemegang saham yang merupakan pemilik utama .
• Akan tetapi CEO tidak selalu ketua dewan dan direktur tidak selalu COO .
Direktur Operasional mempunyai
tugas
• Memimpin semua kegiatan dan perencanaan mengenai
pengolahan , pemeliharaan , koordinasi
• Menyetujui rencana kerja masing-masing bagian yang
dibawahnya dan menetapkan dalam bidangnya;
• Memberikan keputusan untuk menyelesaikan soal
prinsipil dalam bidangnya;
• Perencanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan dari
unit pelayanan medis, kePerawatan, penunjang medis, umum , administrasi keuangan, rumah tangga , hingga pemeliharaan sarana rumah sakit
• Persiapan perencanaan dan design pekerjaan yang akan
• Pengawasan pelaksanaan harian
• Menyiapkan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga / rekanan
• Mengusahakan agar semua kegiatan dibagian-bagian yang dibawahi berjalan lancar dan mengusulkan penyesuaian
terhadap kebijaksanaan perusahaan dan sebagainya sesuai dengan perkembangan dan kemampuan perusahaan;
• Memelihara hubungan baik dengan kalangan perusahaan
swasta dan Instansi Pemerintah Daerah dan Pusat, menghadiri pertemuan umum yang menyangkut bidangnya;
• Melaksanakan fungsi-fungsi lain yang diberikan Direktur Utama;
• Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
TUJUAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
•
Mencapai Corporate dan Clinical objectives
yang ditetapkan
•
Apa yang ditetapkan Corporate dan
Clinical objectives :
–
Ada pada falsafah , Visi , Misi dan tujuan
• satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang
umum ,anggapan, gagasan, pemikiran yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat sebagai pandangan hidup
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kebenaran
Falsafah
VISI
• adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan clan karakteristik yang ingin di capai perusahaan jauh dimasa yang akan datang.
• tujuan - tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang
• Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara detail gambaran sistem yang ditujunya, • kemungkinan kemajuan dan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi
selama masa yang panjang tersebut.
Beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu Visi:
1. Berorientasi pada masa depan;
2. Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini; 3. Mengekspresikan kreativitas;
4. Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat ;
5. Memperhatikan sejarah, kultur, clan nilai organisasi meskipun ada perubahan terduga ;
6. Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi SDM ; 7. Memberikan klarifkasi bagi manfaat RS serta tujuan-tujuannya ;
8. Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada SDM; 9. Menggambarkan keunikan RS dalam kompetisi serta citranya ;
Misi
• Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
dalam usahanya mewujudkan Visi.
• Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta
dapat memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi, memberikan keterangan yang jelas tentang tujuan dan alasan mengapa Rumah sakit itu ada.
• Misi juga memberikan arah sekaligus batasan proses
pencapaian tujuan.
• Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan
misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi.
• Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka
pernyataan Misi
1. Keberadaan RS untuk berbuat apa; – Apa produk jasa yang utama ;
– Apa yang bersifat unik dari RS ;
– Siapa konsumen utama ;
– Mengapa mereka merupakan konsumen utama ;
1. Pihak lain mana yang berkepentingan dengan RS, mengapa;
2. Apa “Core Values” / nilai dasar RS;
– Apa yang berbeda pada 5 tahun yang lalu dan sekarang ,
– Mengapa berbeda ;
– Apa yang berbeda saat sekarang dan 5 tahun dari sekarang;
– Mengapa hal itu akan menjadi beda;
3. Apa produk atau jenis jasa yang akan diberikan di masa depan;
KOMITE MEDIK
• KOMITE MEDIK : Adalah wadah profesional medis
ditingkat institusi / rumah sakit yang keanggotaannya berasal dari para ketua Staf medis fungsional (SMF)
• SMF = Staf medik fungsional : adalah kelompok staf medis yang mempunyai spesialisasi yang sama atau gabungan dari sejumlah staf medik yang membentuk kelompok bersama
TUGAS KOMITE MEDIK :
Bersama dengan DIREKTUR MEDIK
menyelenggarakan GOOD CLINICAL
GOVERNANCE
• mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan staf klinis dalam menyelenggarakan praktik klinis secara profesional dan sesuai ketentuan –
ketentuan yang berlaku di RS
• Komite medis dibentuk dengan fungsi :
– merumuskan standar profesi dan standar pelayanan medis , – menangani masalah etik medis dan
– meningkatkan mutu tenaga medis dirumah sakit
Sub komite
•
Sub komite
: kelompok kerja yang
dibentuk dibawah komite medik yang
berfungsi untuk mengatasi masalah
tertentu
•
Contoh Sub komite adalah :
REKOMENDASI DARI SUBKOMITE
KREDENSIAL / KOMITE MEDIS
• Berisi hak – hak klinis yang dapat diberikan
kepada staf medis baru .
• Hak – hak klinis ditentukan berdasarkan
kemampuan klinis aktual staf medis tersebut bukan hanya berdasarkan jenis spesialisasinya saja
• Proses penentuan hak klinis ini disebut proses