• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG

TAHUN 2009

A. VISI DAN MISI

VISI

Gambaran masyarakat Kota Padang yang ingin dicapai melalui Pembangunan Kesehatan adalah sebagai berikut: “Padang Sehat 2010” yang ditandai dengan perubahan perilaku kearah hidup sehat sehingga tercapai keadaan sehat fisik, mental dan sosial, sehingga tercapai peningkatan kualitas hidup sehat yang mandiri.

MISI

1. Menggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.

Para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan Kota Padang yang berkontribusi positif terhadap kesehatan, maka seluruh elemen dari sistem kesehatan harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan Kota Padang berwawasan Kesehatan.

2. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.

(2)

pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit hasil yang akan dapat dicapai.

3. Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,

Merata dan Terjangkau.

Hal ini yang mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata berada ditangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.

4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Individu, Keluarga dan

Masyarakat Beserta Lingkungannya.

Untuk terselenggaranya tugas ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan atau rehabilitatif. Agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan pula terciptanya lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu tugas-tugas penyehatan lingkungan harus pula lebih diprioritaskan.

B. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2008

1. Program Kegiatan ( terlampir )

2. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2008/2009 ( terlampir )

3. Prestasi kerja tahun 2009

a. Tingkat Propinsi :

(3)

Paramedis teladan Juara II Tingkat Sumbar ( Puskesmas Bungus ) Tenaga Kesehatan Masyarakat Juara II Tingkat Sumbar ( Puskesmas Lubuk Kilangan )

Tenaga Gizi Harapan I Tingkat Sumbar ( Puskesmas Bungus ) SD Percobaan Padang Juara I Tingkat SD se Sumbar dalam kegiatan Lomba Sekolah Sehat

b. Tingkat Nasional :

Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada ( Walikota dan Nyonya )

B. PERMASALAHAN DAN SOLUSI TAHUN 2009

1. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan

● Realisasi : 99.52%

● Permasalahan :

- Terdapatnya perbedaan antara jumlah Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang dianggarkan (23 UPK) dengan UPK yang aktif (22 UPK)

● Solusi :

- Penganggaran tahun 2010 disesuaikan dengan UPK yang aktif

2. Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat

● Realisasi : 84.11%

● Permasalahan :

- Jadwal penilaian lomba Promkes dijadwalkan tanggal 1 Oktober 2009 sedangka gempa terjadi tanggal 30 September 2009. Dalam masa tanggap darurat penilaian tidak bisa dilaksanakan

(4)

- Sebaiknya kegiatan dilakukan pada triwulan II

3. Kegiatan Penanggulangan Gizi buruk balita

● Realisasi : 96.25%

● Permasalahan :

- Balita gizi buruk yang dirawat inap tidak memerlukan hari rawatan selama 90 hari, karena pada kenyataannya sudah mengalami perbaikan gizi (status gizi baik)

- Balita yang dirawat belum sembuh minta pulang paksa dengan alasan masalah ekonomi dan anak yang lainnya ditinggal di rumah.

- Balita gizi buruk yang ditemukan dan telah dirawat di Puskesmas Nanggalo ada yang tidak dapat ditanggulangi yang disebabkan oleh penyakit penyerta lainnya

- Tidak semua balita gizi buruk rawat inap memerlukan pemeriksaan laboratorium dan pembelian obat lainnya.

● Solusi :

- Balita gizi buruk yang telah mengalami perubahan status gizi tetap dilakukan pemantauan secara berkala oleh Puskesmas masing-masing dan dilakukan juga kunjungan rawat jalan secara teratur ke Puskesmas Nanggalo

- Setiap Puskesmas melakukan pemantauan secara berkala dan rutin serta memberikan bantuan MP-ASI yang ada di Dinas Kesehatan Kota Padang, selain itu tetap melakukan kunjungan rawat jalan ke Puskesmas Nanggalo

(5)

- Penggunaan obat dilakukan dengan menggunakan obat Puskesmas Nanggalo dan Puskesmas masing-masing

- Pemeriksaan laboratorium disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita balita gizi buruk.

4. Kegiatan Pembangunan Poskesdes

● Realisasi : 91.42%

● Permasalahan :

- CV. Indawa Perdana sebagai pelaksana pekerjaan Pembangunan Poskeskel Kampung Tangah sesuai kontrak No.266/Sarkes-DKK/VIII/2009 tanggal 28 Agustus 2009, dinilai lalai dalam melaksanakan pekerjaan.

(6)

Panitia Lelang, PPTK dan secretariat, dengan hasil perlu diberi tambahan waktu dengan syarat Surat Pernyataan. Akhirnya pada tanggal 20 November 2009 Pengguna Anggaran/Kepala DKK Padang menyetujui CCO & Adendum waktu selama 15 hari kalender. Adendum kontrak Pembangunan Poskeskel Kampung Tangah tanggal 24 November 2009, dan pekerjaan selesai selambar-lambatnya tanggal 20 Desember 2009. - Karena bobot realisasi masih rendah, pada tanggal 9 Desember 2009 DKK

mengirim surat pemutusan kontrak sepihak agar setelah tanggal 10 Desember 2009 pekerjaan tidak dapat dilanjutkan lagi dan akan dilakukan opname pekerjaan. Akhirnya tanggal 11 Desember 2009 dilakukan penilaian prestasi pekerjaan yaitu dengan bobot 42,02% dari nilai kontrak. Pada tanggal 17 Desember 2009 DKK mengirim surat permohonan pencairan jaminan pelaksanaan an. CV Indawa Perdana kepada Bank Nagari Cabang Utama Padang kepada Pemko Padang. ● Solusi :

(7)

CAPAIAN KINERJA SKPD THN 2008/2009

Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008 dan 2009

NO NAMA INDIKATOR TARGET

2009 DEVIASI

CAPAIAN

THN 2008 TAHUN

2009

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 88 89,26 94 - 4,74

2 Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani 20 99,46 90 + 9,46

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 83,8 87,83 89 - 1,17 4 Cakupan pelayanan nifas 54,88

5 Cakupan neonatus dengan

komplikasi yang ditangani 97,5 88,46 85 + 3,46 6 Cakupan kunjungan bayi 81 111,40 89 + 22,4

7 Ckupan desa/ kelurahan

Universal Child 86,54 90 - 3,45 8 Cakupan pelayanan anak balita 60 53,19 60 - 6,81

9

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

6-24 bln 100 100,00 100 0

10 Cakupan balita gizi buruk

mendapat perawatan 100 100,00 100 0

11 Cakupan penjaringan kesehatan

siswa SD dan setingkat 94,7 92,31 100 - 7,69 12 Cakupan peserta KB aktif 72,94 70 + 2,94 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. AFP Rate per 100.000

penduduk < 15 tahun 100 120 100 + 20

b. Penemuan penderita

pneumonia balita 11,3 9,47 90 - 80,53

c. Penemuan pasien baru TB BTA

positif 52,8 56,54 85 - 28,46 d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 80 + 20 e. Penemuan penderita diare 100 123 100 + 23

14 Cakupan pelayanan kesehatan

dasar pasien masyarakat miskin 100 100 100 0

15

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin 100 100 100 0

16

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS di

kab/kota 100 100 85 + 15

17

Cakupan desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24

24 jam 100 100 97 + 3

(8)

Permasalahan dan Solusi Tahun 2009

A.PERMASALAHAN

1. Sumber Daya

a. Dana yang diajukan untuk pembiayaan program kesehatan pada tahun 2009 adalah Rp. 36.955.518.000,- sedangkan yang disetujui sebesar Rp. 17.284.841.549,9 ( 47% ), hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran Pemko Padang

b. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia ( tenaga ) di bidang kesehatan

Tidak seimbangnya tenaga yang tersedia sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat

No Jenis Tenaga Kebutuhan Yang tersedia Kekurangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Dokter Perawat Bidan Perawat Gigi Sanitarian Petugas Gizi Analis Kesehatan Tata Usaha 68 228 267 40 34 43 40 106 58 199 266 35 24 28 35 62 10 29 41 5 10 15 5 44 c. Sarana dan Prasarana

Sehubungan dengan gempa 30 September 2009 menyebabkan terjadinya kerusakan sarana dan prasarana kesehatan seperti data terlampir, sampai saat ini anggaran yang belum tersedia adalah:

 Pembangunan kantor Dinas Kesehatan Kota

 Realokasi Gudang Farmasi karena terletak pada zona merah

(9)

3. Masih Tingginya jumlah kecamatan rawan gizi ( 6 Kecamatan ) yang ditandai dengan masih banyaknya balita gizi buruk dan gizi kurang, hal ini disebabkan karena rendahnya partisipasi masyarakat untuk mengunjungi Posyandu.

4. Masih rendahnya masyarakat yang mempunyai sanitasi dasar yaitu air bersih (75%) , jamban keluarga (77,3%), tempat sampah (77,3%) ,Saluran pembuangan air limbah (77,3%)

5. Masih rendahnya perilaku Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), hanya 73 kelurahan dari 104 kelurahan yang menjadi kelurahan PHBS ( 70,2% )

6. Belum semua masyarakat yang miskin, tidak mampu dan hampir miskin mendapat jaminan pelayanan kesehatan.

B. Solusi

1. a. Memanfaatkan seoptimal mungkin dana yang ada dan mengupayakan dana dari Propinsi dan Pusat ( Dana Dekon dan tugas perbantuan ).

b. Mengajukan penambahan tenaga serta melakukan pembinaan dan pelatihan kepada tenaga yang sudah ada.

c. Mengupayakan bantuan dari donatur dalam dan luar negeri

2. Meningkatkan penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat, Melaksanakan imunisasi rutin dan tambahan, mengaktifkan kelurahan siaga

3. Meningkatkan penyuluhan, pelatihan kader, pemberian makanan tambahan, MP-ASI dan melaksanakan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG)

4. Meningkatakan penyuluhan, upayakan pemanfaatan dana PAMSIMAS, PNPM dan sumber dana lainnya

5. Pembinaan dan penyuluhan terhadap masyarakat di setiap kelurahan, Meningkatkan penyuluhan di Puskesmas dan luar Puskesmas, memberikan reword pada kader 6. Mengusulkan tambahan peserta jaminan kesehatan pasca gempa ke Kementrian

(10)

C. Rekomendasi

Diharapkan alokasi dana untuk Dinas Kesehatan Kota Padang disesuaikan dengan kebutuhan.

Padang, 9 April 2010

Kepala DKK Padang

Dr.Hj.Efrida Aziz,MSc

Referensi

Dokumen terkait

Kebiasaan berbelanja masyarakat saat ini cenderung telah bergeser dari kebiasaan berbelanja di pasar tradisional menjadi kebiasaan berbelanja di pasar modern. Kebiasaan

Mengelola dana BOS secara transparan dan bertanggung jawab dengan cara mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh madrasah dan rencana penggunaan dana

Siswa dapat menyebutkan pengertian infak dengan benar melalui metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).C. Siswa dapat menyebutkan pengertian

Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, INSEKTISIDA, PUPUK ALAMI, FUNGISIDA, PUPUK KIMIA, BIBIT. Dependent

Karena  penerapan  egovernment  membutuhkan  dukungan  dari  berbagai  pihak,  pelaksanaannya  memerlukan  strategi  yang  terkelola  dengan  baik.  Secara  internal, 

Beberapa ketentuan dan Lampiran dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia di

Paus Pius XI menetapkan Hari Raya ini dengan harapan di masa depan masyarakat akan kembali kepada Juruselamat kita Yesus Kristus dan menjadi tugas setiap umat Katolik

Rumput laut yang tercampr dalam air campuran beton dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan beton secara signifikan Bercampurnya rumput laut dengan semen akan