• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI : DARI KONSEP KE APLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MOTIVASI : DARI KONSEP KE APLIKASI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI :

(2)

TIK

 Mengidentifikasi 4 unsur umum program MBO

 Menjelaskan model 5 langkah penyelesaian masalah dalam OB Mod

 Menjelaskan mengapa para manajer ingin

menggunakan program keterlibatan karyawan  Mendefinisikan gugus mutu

 Menjelaskan bagaimana ESOP dapat meningkatkan motivasi karyawan

Menjabarkan keterkaitan antara program

(3)

PENDAHULUAN

 Bagaimana manajer dapat menggunakan

prinsip-prinsip motivasi dan mengaitkan teori dengan praktek.

 Kita akan membahas teknik dan program motivasi

(4)

Bagaimana Anda Membuat Teori Goal Setting Berjalan

 Teori goal-setting menyatakan bahwa niat -yang

dinyatakan sebagai tujuan- dapat menjadi sumber utama dari motivasi kerja.

 Ada tingkat keyakinan yang tinggi, bahwa tujuan

yang spesifik dapat meningkatkan kinerja dan bahwa tujuan yang sulit dicapai, bila diterima, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang mudah dicapai.

 Tentang pertanyaan diatas jawabannya adalah

(5)

APA ITU MBO?

 MBO menekankan pada tujuan secara partisipatif

yang dapat dinyatakan, dibuktikan, dan diukur. MBO diajukan oleh Peter Drucker sebagai alat untuk memotivasi orang sebagai alat untuk mengendalikan mereka.

 Daya tarik MBO terletak pada penekanannya

(6)

ALIRAN TUJUAN-TUJUAN

 Tujuan menyeluruh organisasi tersebut

diterjemahkan ke dalam tujuan yg lebih spesifik dan seterusnya (yaitu, defisi, departemen, individu) dalam organisasi. Namun karena penetapannya bersifat partisipatif, maka MBO bekerja dari “bawah ke atas” maupun dari “atas ke bawah”.

 Hasilnya adalah suatu heirarki tujuan yang

(7)

KONTRIBUSI SPESIFIK SETIAP KARYAWAN

 Setiap orang memiliki kontribusi spesifik yang dapat

(8)

EMPAT UNSUR UMUM DALAM PROGRAM MBO

 Terdapat empat unsur umum dalam MBO: tujuan

yang spesifik, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu yang eksplisit dan umpan balik kinerja.

 Sedang tujuan MBO harus dinyatakan dalam

(9)

CONTOH TUJUAN SPESIFIK

 Contoh: tidak cukup hanya keinginan memotong

(10)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF DAN PERIODE WAKTU

 Tujuan tidak ditentukan secara sepihak oleh bos,

tujuan ditentukan secara partisipatif, atasan dan bawahan secara bersama-sama memilih tujuan dan menyepakati bagaimana hal-hal tersebut akan diukur.

 Setiap tujuan memiliki periode waktu khusus

(11)

UMPAN BALIK TERHADAP KINERJA

MBO mencoba memberikan umpan balik secara

terus menerus pada perkembangan dalam mencapaian tujuan, sehingga setiap individu dapat memonitor dan memperbaiki tindakan-tindakan mereka sendiri.

Umpan balik yang terus menerus, yang

(12)

CONTOH MONITORING LAPORAN

 Wakil Direktur penjualan mempunyai tujuan

bagi setiap penjualannya dan bagi masing-masing produk utamanya. Dia akan memonitor laporan penjualan secara terus menerus untuk melihat kemajuan terhadap tujuan devisi penjualan. Serupa dengan itu, manajer penjualan distrik mempunyai tujuan, begitu pula setiap tenaga penjualan dilapangan.

Umpan balik dalam hal penjualan dan kinerja

(13)

KETERKAITAN MBO DAN TEORI GOAL-SETTING

 Teori goal-setting menunjukkan bahwa tujuan

yang rumit menghasilkan tingkat kinerja individu yang lebih tinggi daripada tujuan yang mudah, bahwa tujuan yang sulit menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada yang tanpa tujuan sama sekali atau tujuan yang digeneralisasi dengan “lakukan yang terbaik” dan bahwa umpan balik tentang kinerja seseorang membawa kepada kinerja yang lebih tinggi.

 Bandingkan penemuan-penemuan ini dengan

(14)

TITIK TEMU

MBO DAN GOAL-SETTING

 MBO menyokong tujuan spesifik dan umpan balik.

(15)

KETIDAKSESUAIAN MBO DAN GOAL-SETTING

 Adalah masalah terkait dengan partisipasi-MBO

sangat menyokong partisipasi, sedangkan teori

goal-setting menunjukkan bahwa melibatkan bawahan dalam menetap-kan tujuan seringkali berhasil secara biasa saja.

 Namun manfaat utama penggunaan partisipasi

(16)

MBO DALAM PRAKTEK

 Seberapa luas MBO digunakan?

 Suatu kajian menyebutkan bahwa MBO merupakan

(17)

POPULARITAS MBO

Jangan ditafsirkan MBO selalu berhasil. Terdapat

sejumlah kasus nyata yang menunjukkan penerapan MBO gagal mencapai harapan manajemen.

Tinjauan yang teliti menunjukkan bahwa kasus ini

(18)

APAKAH OB MOD ITU?

Program OB Mod mengikuti model pemecahan

masalah lima langkah tentang modifikasi perilaku:

(19)

2. Manajer mengembangkan kinerja dasar, yaitu

(20)

3. Melakukan analisis fungsi untuk

(21)

4. Begitu analisis fungsional selesai, manajer siap

untuk mengembangkan atau melaksanakan strategi intervensi untuk menguatkan kinerja yang diinginkan dan memperlemah perilaku yang tidak diinginkan. Strategi yang tepat akan menghasilkan perubahan pada elemen hubungan antara kinerja dengan penghargaan -struktur, teknologi, kelompok atau

tugas-dengan tujuan memberi penghargaan yang lebih pada kinerja yang tinggi.

(22)

5. Langkah terakhir adalah mengevaluasi

(23)

KETERKAITAN OB MOD

DAN TEORI REINFORCEMENT

 Teori reinforcement menyatakan bahwa

reinforcement membentuk perilaku. Perilaku dilihat sebagai akibat dari lingkungan; peristiwa kognitif internal bukan masalah yang perlu diperhatikan. Yang mengendalikan perilaku adalah

(24)

 Teori ini mengabaikan kondisi dalam diri individu

dan berkonsentrasi hanya semata-mata pada apa yang terjadi pada seseorang ketika dia mengambil tindakan. Ini bukan teori motivasi, tapi teori yang memberi alat analisis tajam terhadap faktor yang mengendalikan perilaku.

 Terakhir teori ini memperkenalkan hukum efek

(25)

 Sedangkan keterkaitannya dengan OB Mod karena

OB Mod menggunakan teori reinforcement ini untuk memberikan manajer suatu alat yang terbukti efektif bagi perubahan perilaku karyawan dalam meningkatkan kinerja.

 OB Mod telah digunakan untuk memperbaiki

(26)

PROGRAM KETERLIBATAN KARYAWAN

 Apa itu keterlibatan karyawan? Istilah ini telah

menjadi sebuah istilah yang tepat untuk mengemukakan beragam teknik. Keterlibatan tersubut mencakup gagasan populer seperti manajemen partisipatif, demokrasi tempat kerja, pendelegasian wewenang, dan kepemilikan karyawan.

 Prinsipnya adalah bahwa, walaupun setiap gagasan

(27)

DEFINISI

EMPLOYEE INVOLVEMENT

 Keterlibatan karyawan adalah suatu proses

partisipasi yang menggunakan seluruh kapasitas karyawan yang dirancang untuk meningkatkan komitmen bagi kesuksesan organisasi.

 Logika yang mendasarinya, keterlibatan pekerja

(28)

CONTOH EMPAT BENTUK KETERLIBATAN KARYAWAN

1. Manajemen partisipatif; Karakteristik khas dan umum adalah penggunaan pembuatan keputusan bersama. Yaitu, bawahan benar-benar terlibat dalam pembuatan keputusan dengan atasan langsung mereka.

Dikemukakan sebagai obat mujarab bagi moral

yang buruk dan produktivitas yang rendah. Menejemen partisipatif sebuah keharusan etis, namun tidak selalu tepat bagi setiap organisasi atau setiap unit kerja.

 Agar berhasil, harus ada waktu yang cukup, isunya

(29)

2. Partisipasi perwakilan; representative participation disebut bentuk keterlibatan karyawan yang legal dan paling meluas di seluruh dunia. Yaitu, daripada berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan, para pekerja diwakili oleh sebuah kelompok kecil karyawan yang berpartisipasi.

 Tujuan untuk mendistribusiakan kembali

(30)

DUA BENTUK

PARTISIPASI PERWAKILAN

A. Dewan kerja, mengaitkan karyawan dengan manajemen, mereka adalah kelom-pok karyawan yang dipilih yang menjadi tempat berkonsultasi bila manajemen mem-buat keputusan yang melibatkan pegawai.

(31)

3. Gugus mutu (quality circle) adalah gaya formal dari keterlibatan karyawan yang paling banyak didiskusikan dan dilakukan.

 Sering kali disinggung sebagai salah satu teknik

(32)

 Gugus mutu adalah sebuah kelompok kerja yang

terdiri dari delapan hingga sepuluh karyawan dan penyelia yang memiliki wilayah dan tanggungjawab sendiri-sendiri.

 Mereka bertemu secara teratur - biasanya

(33)

4. Rencana kepemilikan saham karyawan (employee stock ownership plans, ESOP), adalah perencanaan manfaat yang ditetapkan oleh perusahaan yang para karyawannya mendapatkan saham sebagai bagian dari tunjangan mereka.

 Tipikal ESOP, dibentuk dulu perserikatan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan lemak dan energi dengan kejadian obesitas pada

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: menganalisis bagaimana

Maka dari itu, penulis mengadakan suatu penelitian untuk dapat memahami lebih lanjut tentang Evaluasi Kinerja BPBD Kabupaten Badung dan faktor pendukung serta penghambat

Untuk Peramalan dengan menggunakan metode analisis Fourier dan Least Squares, dikembangkan suatu metode perhitungan untuk peramalan dengan nama ANFOR, dikembangkan oleh

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Kepala Desa Nomor

; Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 tersebut menunjukkan bahwa kehandalan (reliability) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen, ini berarti