PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Pendahuluan
Pokok Bahasan : Pembangunan Berkelanjutan Sub Pokok Bahasan:
(1)Apa pembangunan berkelanjutan?
(2)Mengapa ‘perlu’ pembangunan berkelanjutan? (3) Sejarah terkait pembangunan berkelanjutan
(4) Bagaimana ‘konsep’ implementasi pembangunan berkelanjutan
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan apa pembangunan berkelanjutan dan kondisi saat ini sehingga perlunya konsep pembangunan berkelanjutan, serta
Apa
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian:
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) : pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang
Manfaat pembangunan (kesejahteraan), sumberdaya alam dapat dirasakan sama besar dari generasi ke generasi.
Perlu keseimbangan tiga pilar: Ekonomi, Lingkungan, Sosial
Profit (Ekonomi)
Manusia (Keadilan
Sosial) Planet
(Lingku-ngan)
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Akan ada 3 tujuan dalam pembangunan:
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan/Ekosistem
TujuanEkonomi: Pertumbuhan, pemerataan dan Efisiensi Kapital
Tujuan Sosial: Pemberdayaan masyarakat, partisipasi, mobilitas sosial, kepaduan/kohesi sosial, identitas budaya, dan pengembangan kelembagaan
Tujuan Lingkungan/Ekosistem: Integritas ekosistem, daya dukung lingkungan,
Apa pembangunan berkelanjutan
Sosial
Ekonomi Lingkungan
Berkelanjutan
Lumayan, tapi??
Wajar, tapi??
Pembangunan Ekonomi, Komunitas, Berkelanjutan
Pembangunan Komunitas
Fokus: peningkatan kualitas hidup, pemenuhan
kebutuhan manusia
Perhatian: perumahan,
layanan sosial, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dll.
(sosial, lingkungan (?)) Pembangunan Ekonomi
Fokus: peningkatan standard hidup,
pemenuhan kebutuhan usaha/ekonomi
Perhatian: iklim usaha, ketenagakerjaan,
transportasi, infrastruktur, dll. (ekonomi)
Pembangunan Berkelanjutan
Fokus: peningkatan kualitas dan standar hidup;
pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan mendatang
Mengapa Perlu
Kecenderungan Model Pembangunan
Pembangunan yang hanya mengutamakan
aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan dan energi yang berlebihan
dampak negatif : kerusakan lingkungan (perubahan iklim, pemanasan global,
biodiversity dan SDA menurun.), proses produksi inefisien
Tragedy of the commons
Based on Garrett Hardin’s work (1968)
Situasi di mana
sekelompok individu, bertindak independen dan rasional dalam memenuhi
‘kepentingan dirinya’, akan menurunkan kontribusi
(produktifitas)
SUMBERDAYA yang terbatas, walaupun sudah jelas bahwa
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Ekonomi Lingkungan
~80% Permukaan lahan dunia secara
signifkan berubah oleh ‘Aktiftas anusia’
~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia
Suhu permukaan rata-rata global meningkat
Slide courtesy James Hansen
Perubahan buruk pada ekosistem air
Jumlah air di reservoirs (waduk,
dll) untuk kepentingan manusia 4x lipat sejak1960
Pengambilan air dari sungai
dan danau dua kali lipat sejak1960
Intercepted Continental Runoff
3-6 times as much water in reservoirs as in natural rivers
(Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of the global total storage)
Perubahan buruk pada siklus
Biogeochemical
Sejak 1960:
Aliran Nitrogen di
ekosistem meningkat 2x lipat
Aliran fosfor
meningkat 3x lipat
> 50% pupuk nitrogen sintesis telah digunakan sejak1985
Human-produced Reactive Nitrogen
Humans produce as much biologically available N as all natural pathways and
this may grow a further 65% by 2050
Bencana alam semakin sering terjadi
Bencana besar berhubungan dengan perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM)
Kelangkaan sumber energi
energi mahal
perekonomian, pekerjaan dan produktifitas menurun
Jika kondisi terus berlanjut,
Apa yang terjadi dengan
generasi mendatang??
Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut?
Q1. Bagaimana menyeimbangkan Lingkungan dan ekonomi?
Q 2. Bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya lingkungan untuk kebutuhan
masyarakat/sosial?
Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya pengentasan kemiskinan namun tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi?
Solusi : Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan Pembangunan: “Sustainable development is development that meets the needs of the present
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Economy Environment
Anthropogenic interplay
Sejarah Konsep
Stockholm Conference (1972)
United Nations Conference on the Human Environment
Dilaksanakan di Sweden 5–16 Juni 1972
Konferensi PBB pertama yang membahas isu lingkungan internasional
Hasil: (1) Deklarasi 26 prinsip terkait
Stockholm Conference (1972)
26 Prinsip
Pengakuan terhadap HAM; perlindungan bumi, SDA, biodiversity untuk semua generasi; kewajiban manusia dan negara mengelola dan menjaga lingkungan dan peningkatan kualitas hidup; dst.
3 Tipe Rencana Aksi: (a) The global environmental assessment programme (Earthwatch); (b)
Environmental management activities; (c) International measures to support the national and international
World Conservation Strategy (1980)
Sebuah BUKU LAPORAN tentang Strategi Konservasi Dunia
Dipersiapkan oleh The International Union for
Conservation of Nature (IUCN) tahun 1980,
kerjasama dengan UNEP, WWF, Unesco, FAO
Berisi strategi konservasi untuk pembangunan
berkelanjutan: prioritas-prioritas aksi nasional dan internasional untuk mencapai tujuan konservasi
3 Tujuan Konservasi: (1) menjaga proses ekologi dan
sistem pendukung kehidupan; (2) perlindungan
World Commission on Environment
and Development (1983)
1. 1982: General Assembly PBB mengeluarkan resolusi 38/161 "Process of preparation of the Environmental Perspective to the Year 2000 and Beyond“ perlu komisi khusus untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan
2. 1983: Komisi PBB ini dibentuk untuk mendorong negara-negara menjalankan pembangungan berkelanjutan
3. Dikenal juga dengan Brundtland Commission (ketua komisi: Gro Harlem Brundtland)
4. Th 1987 dikeluarkan laporan Brundtland - “Our Common Future”
konsep/definisi Pembangunan Berkelanjutan muncul pertama kalinya
1. United Nations Conference on Environment and Development (UNCED), Rio de Janeiro, 3-14
Juni 1992 Earth Summit
2. Hasil: (1) Agenda 21; (2) the Rio Declaration on Environment and Development; (3) the
Statement of Forest Principles; (4) the United Nations Framework Convention on Climate
Change and the United Nations Convention on Biological Diversity
Cetak biru aksi yg harus dilakukan secara global, nasional, dan lokal oleh organisasi-organisasi PBB, pemerintah dan
kelompok-kelompok di area di mana manusia secara langsung mempengaruhi lingkungan
‘21’ abad 21
4 tema utama:
Promoting sustainable development through trade
Making trade and environment mutually supportive
Providing adequate financial resources to developing countries
Encouraging economic policies conducive to sustainable development
Earth Summit (1992): Deklarasi Rio
Terdiri dari 27 prinsip yang mengarahkan
pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia
27 prinsip di antaranya: manusia adalah ‘pusat’
perhatian pembangunan; kewajiban
Earth Summit (1992):
the Statement of Forest Principles
Berisi prinsip-prinsip konsensus dalam
Earth Summit (1992):
the United Nations Framework Convention on Climate Change
Dikenal dengan UNFCCC
Perjanjian negara-negara tentang lingkungan internasional, khususnya Perubahan Iklim
Tujuan: Mencegah interfensi manusia yang
membahayakan iklim, spt. stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca (GRK)
UNFCCC: Iklim sebagai common resources
1. Dikenal dengan CBD
2. Perjanjian negara-negara tentang lingkungan internasional, khususnya Keragaman hayati
3. Keragaman hayati sebagai common resources
4. Tiga Tujuan:
- The conservation of biological diversity.
- The sustainable use of the components of biological diversity.
- The fair and equitable sharing of the benefits arising out of the utilization of genetic resources
Earth Summit (1992):
Millenium Summit (2000)
Konferensi tingkat tinggi (KTT) tanggal 6-8 September 2000 di New York, diiukuti 189 pimpinan negara di dunia
Membahas peran PBB di abad 21
Hasil: United Nations Millenium Declaration (ada 8 bab)
Millenium Summit (2000): MDGs
Di th 2015 disepakati untuk mencapai tujuan berikut:
Eradicating extreme poverty and hunger, achieving universal primary education,
Promoting gender equality and empowering women Reducing child mortality rates,
Improving maternal health,
Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases, ensuring environmental sustainability, and
1. 26 Agt – 4 Sept 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan
2. Dikenal juga sebagai Earth Summit 2002 atau “Rio+10”
3. Hasil: Deklarasi Johannesburg serta
Kesepakatan Internasional yang dirangkum dalam Johannesburg Plan of Implementation
(JPoI) sebagai rencana aksi
World Summit on
World Summit 2002: JPoI
JPoI : Rencana implementasi World Summit tentang Pembangunan berkelanjutan, diantaranya rencana:
Menurunkan kemiskinan
Mengubah pola konsumsi dan produksi yang ‘tidakberkelanjutan’
Melindungi dan mengelola pembangunan sosial ekonomi berbasis SDA
Pembangunan berkelanjutan di era globalisasi, bidang kesehatan, dan negara-negara di dunia
World Summit 2012 (Rio+20)
New York, 29 Mei-2 Juni 2012
Konsep Pelaksanaan
Bagaimana Pelaksanaan Konsep
Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi) Ekonomi
Ekosistem Sosial
- Amdal - Penilaian
sumberdaya - Internalisasi
dampak/eksternalita s
Tujuan Ekonomi dan Sosial
Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial:
Peningkatan kesempatan kerja
Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi kepada kelompok/wilayah termajinalkan).
Contoh konkrit:
pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal
dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan, pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam
Tujuan Ekonomi dan Lingkungan
Contoh konkrit upaya pencapaian kedua tujuan ini: Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) untuk setiap aktifitas pembangunan,
digalakkannya keikutsertaan perusahaan dalam membangun masyarakat melalui implementasi
Tujuan Sosial dan Lingkungan
Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini:
Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan – khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat
sumberdaya alam dan lingkungan.
Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut.
Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik.
Komposisi Modal Pembangunan
Indikator
Indikator Pembangunan
Pengertian indikator:Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan. Indikator pembangunan:
ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan berhasil/gagal, dst.
Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja: PDB/kapita
Indikator pembangunan berkelanjutan:
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Sosial – Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja
3. Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan)
4. Tingkat/Kondisi Kemiskinan:
(1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok
; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan (contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga , dst.
(2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih; tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Ekosistem / Lingkungan:
Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas sumberdaya alam
Variabel untuk mengukur indikator lingkungan
tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual
– erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi erosi, makin rendah kualitas lingkungan hidup
Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis) Efesiensi pemanfaatan air
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Institusi Dunia: UNDP, World Bank Human
Development Index (HDI), Phisical Life Quality Index, Diamond development, poverty indicators
Millenium Developmeny goals (MDGs)
Berbagai indikator yang merupakan gabungan 3 tujuan di atas