Azuar Juliandi
[SENI MENULIS BAB
PENDAHULUAN DI DALAM
PROPOSAL DAN LAPORAN
PENELITIAN]
Tulisan ini
mer upakan manuskr ip
yang dihasilkan pada tahun 2013
Juliandi, Azuar . (2013). Seni menulis bab pendahuluan di dalam pr oposal dan lapor an penelitian. http:/ / doi.or g/ 10.5281/ zenodo.1067958
DOI: 10.5281/ zenodo.1067958
2013
SENI M ENULIS BAB PENDAHULUAN
DI DALAM PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN
1Azuar Juliandi
St af Pengajar Universit as M uhammadiyah Sumat era Ut ara, M edan, Indonesia email: azuarumsu@gmail.com
Bab pendahuluan adalah bab pert ama di dalam sebuah proposal at au laporan penelitian. Bab pendahuluan berisi m engenai apa, m engapa dan bagaimana penelit ian dilakukan. Bab pendahuluan ini umumnya
mengem ukakan perm asalahan-perm asalahan yang sudah
diident ifikasi penulis. Perm asalahan-permasalahan t ersebut
dit uangkan di dalam subbab-subbab sepert i lat ar belakang masalah, identifikasi masalah, bat asan m asalah, rum usan m asalah, t ujuan penelitian dan m anfaat penelit ian.
Kat a kunci: Pendahuluan, masalah ut ama, isu ut ama, gejala masalah, fakt or, bat asan masalah, rumusan masalah, t ujuan penelit ian, manfaat penelitian.
Latar Belakang M asalah
Lat ar belakang m asalah (background) adalah bahagian awal di dalam proposal
penelitian. Bahagian ini adalah t empat dimana penelit i mengem ukakan
alasan-alasan pent ing m engapa isu at au masalah t ert entu yang dipilih penelit i untuk
dikaji. Dasar alasan-alasan yang dikem ukakan harus m erujuk kepada referensi
ilmiah, dat a-dat a ilm iah yang dapat dipert anggungjawabkan. Bahagian ini pula
menjadi t empat bagi penelit i unt uk menggam barkan apa sebenarnya yang
hendak dikajinya.
Tidak ada at uran baku bagaimana m enulis latar belakang m asalah. Nam un
demikian peneliti hendaknya m am pu mendeskripsikan lat ar belakang masalah
dengan pola pikir sist em at is.
1
Bagaim ana m enyusun lat ar belakang m asalah dengan sist em at is? Caranya adalah
dengan m engemukakan:
1) Pendahuluan/ pengant ar.
2) Apa masalah at au isu ut am a penelit ian? Bagaimana pentingnya masalah at au
isu t ersebut bagi pihak-pihak t ert ent u, m enurut referensi? Apa gejala-gejala
at au fenom ena-fenomena di lapangan yang m uncul sehingga m asalah atau
isu t ersebut m enjadi perhat ian penelit i, m enurut fakt a-fakt a di lapangan?
3) Apa saja fakt or-fakt or yang m em pengaruhi masalah at au isu ut am a t ersebut ,
m enurut referensi?
4) Apa saja fakt or yang dipilih/ dibat asi untuk dit eliti dari sekian banyak fakt or
yang mempengaruhi m asalah at au isu ut am a t ersebut ? Bagaim ana hubungan
fakt or-fakt or yang dipilih t erhadap m asalah at au isu ut ama, m enurut
t ulisan di lat ar belakang m asalah.
M asalah ut ama at au isu ut ama penelit ian. M asalah at au isu ut ama penelitian
adalah sesuatu hal di dalam bidang ilmu penelit i yang dianggap m enarik oleh
peneliti unt uk dikaji. M asalah ut am a t ersebut umumnya akan berperan m enjadi
variabel t erikat penelit ian.
Sebagai contoh m asalah at au isu ut am a penelit ian adalah “ minat mem beli ulang”
produk X. Penelit i perlu m enjelaskan apa makna “ m inat m embeli ulang” dari
berbagai sumber referensi. Agar referensi dapat dit elusuri oleh orang lain yang
membaca proposal penelitian penelit i, m aka penelit i w ajib mencant um kan
sum ber referensi dengan ringkas, yakni, siapa penulisnya, t ahun berapa referensi
dit erbit kan dan halam an berapa referensi t ersebut dikutip.
Pent ingnya masalah utama at au isu ut ama. Bahagian ini peneliti dapat
mengem ukakan bagaimana peran penting, t ujuan, at au kemanfaat an dari
masalah/ isu ut ama yang dipilih bagi pihak-pihak t ert ent u, misalnya bagi
karyaw an, perusahaan, konsumen at au pihak lain, bahkan pentingnya bagi ilm u
penget ahuan. Peran penting t ersebut dirujuk dari berbagai sum ber referensi,
sepert i jurnal, buku t eks at au sumber referensi ilmiah lainnya. Dengan
menget ahui peran penting sepert i itu maka dapat m enjadi dasar bagi peneliti
bahw a masalah atau isu ut ama t ersebut m em ang benar-benar perlu untuk dit eli.
Pent ingnya m asalah at au isu ut am a bisa t erlihat di dalam contoh berikut ini. Dari
hasil mem baca referensi t erlihat bahw a minat beli ulang cukup pent ing bagi
perusahaan karena jika pembeli t idak m elakukan pem belian ulang m aka dapat
berdampak t erhadap penurunan volume penjualan perusahaan (referensi A,B).
Pembelian ulang akan m em buat perusahaan t erus bert ahan hidup dan
memperoleh laba berkelanjut an (referensi C, D, E). Pembelian ulang
menunjukkan loyalit as konsum en yang t inggi t erhadap produk karena produknya
Gejala-gejala, fenomena-fenomena, indikasi masalah utama at au isu utama.
Gejala, fenom ena, at au indikasi masalah adalah segala hal yang menjadi penanda
at au t anda-t anda bahw a m asalah/ isu ut am a yang diam at i penulis adalah
sesuat u yang m em ang berm asalah sehingga perlu dipecahkan m elalui penelitian.
Gejala-gejala m asalah dirujuk dari hasil prariset peneliti, misalnya dari hasil
w aw ancara, m elihat cat at an dokum en, m enyebar kuisioner sederhana atau
dengan pengam at an langsung.
Contoh t ent ang gejala at au indikasi bahw a m asalah/ isu ut ama ut am a yakni minat
beli m em ang m engandung masalah t erlihat sepert i cont oh baw ah ini.
Gejala-gejala di dalam cont oh berikut diperoleh pada saat peneliti melakukan penelit ian
pendahuluan. Peneliti m engadakan w aw ancara dengan para pengguna produk X,
menganalisis dokumen yang berkait an dengan produk X dan melakukan
pengam at an t erhadap produk X. Hasilnya adalah sebagai berikut:
a) Konsumen mulai m engurangi konsumsi produk X karena harga naik dibanding
m asa-m asa sebelum nya. Harga produk X sebelum kenaikan harga dalah Rp.
1000 per unit, setelah kenaikan harga harga m eningkat menjadi Rp. 2000 per
unit. Kenaikan harga sebesar 100% t ersebut cukup memberat kan bagi
konsumen;
b) Konsumen m ulai m erasa bahw a kualit as produk X t idak lagi sepert i t
ahun-t ahun aw al produk dipasarkan. Dari 30 orang konsumen yang diw ancarai
seluruhnya m enyat akan bahw a kualit as produk X sudah mulai menurun
kualit asnya, t erut am a dalam hal rasa dan kemasan produk.
c) Konsumen banyak beralih ke m erek lain yang berkualit as lebih baik dan
harganya lebih miring; Pada sat u t ahun belakangan muncul t iga produk
sejenis dengan m erek berbeda dari produsen yang berbeda pula, yakni m erek
A,M dan Z. Karena dalam m asa promosi, produsen berani menet apkan harga
yang lebih rendah dibanding produk m erek X. M erek A m enet apkan harga
Rp. 1400 per unit, M erek M m enet apkan harga Rp. 1500 per unit dan M erek
ket iga m erek baru t ersebut adalah sebesar Rp. 1483. Selisih harga inilah yang
m em pengaruhi minat konsumen untuk beralih dari m erek A. Selain harga,
konsumen juga berpersepsi bahw a kualit as produk pesaing t idak berbeda
dengan merek X. Dari 25 orang responden yang diwaw ancarai mayorit as
m erasa puas dengan produk baru yang m ereka konsum si.
d) Ada konsumen yang berhent i sam a sekali untuk m enggunakan produk X
karena m erasa bahw a produsen sesuka hat inya m enaikkan harga set elah
produk mereka laku di pasaran. Dari hasil waw ancara dengan 30 orang bekas
konsumen produk X, m ereka kini benar-benar t idak lagi pernah m em beli
produk X. M ereka berpersepsi produsen t idak lagi m em perhat ikan daya beli
m ereka, hanya berorient asi kepada keuntungan produsen sem at a.
e) Sebahagian konsumen m em ilih produk lain karena produk lain t erdist ribusi
secara luas, mudah didapat di segala t em pat . Dari pengam at an penulis,
produk baru yang bermerek A, M dan Z lebih m udah didapat dibanding
m erek X. Umumnya t oko pengecer menyediakan produk di etalase penjualan
m ereka. M enurut pengecer, m ereka lebih suka menyediakan produk yang
banyak dicari oleh konsum en.
f) Konsumen m enganggap m erek lain lebih t erjamin kualit asnya karena
m em berikan garansi t erhadap produk yang dipasarkan. Pengam at an peneliti
m em ang produk X t idak memberikan garansi pengem balian produk,
sem ent ara m ereka lain yakni m erek A, B dan C t ert era garansi pengem balian
produk di dalam kemasannya.
Gejala-gejala t ersebut di at as m engindikasikan bahw a memang minat konsum en
unt uk m embeli ulang produk X m ulai m enurun (berm asalah). Karena m em ang
bermasalah, m aka perlulah minat beli ulang dit eliti agar m asalah bisa
t erpecahkan. Selain dari w aw ancara seperti di atas, gejala/ indikasi masalah juga
dapat diperoleh dari pengam at an, hasil menyebar angket yang dilakukan oleh
t erpercaya dari media m assa, bahkan hasil penelit ian-penelit ian orang
sebelumnya dari jurnal ilmiah.
Fakt or-fakt or yang mempengaruhi masalah ut ama at au isu utama. Fakt or-fakt or
yang m em pengaruhi masalah ut am a adalah segala sesuat u yang m enjadi
penyebab t inggi rendahnya, baik-buruknya m asalah at au isu ut am a penelit ian.
Fakt or-fakt or inilah sebenarnya yang dapat m enjadi penyebab at au akar dari
masalah yang t erjadi. Seluruh fakt or perlu dikemukakan dari berbagai sumber
referensi, baik fakt or yang dit eliti maupun fakt or yang tidak dit eliti.
Sebagai cont oh, penelit i merasa penasaran mengapa minat beli ulang bisa
menurun?. Dengan kat a lain fakt or apakah sebenarnya yang bisa menyebabkan
t inggi rendahnya minat beli?. Peneliti lalu mengident ifikasi berbagai referensi
relevan. Penelit i mem peroleh pet unjuk bahwa t ernyat a fakt or-fakt or yang
mempengaruhi m inat beli ulang adalah:
- Kualit as produk, harga (referensi A,B,C). Kualit as produk m erupakan ukuran
m engenai baik-buruknya produk yang dihasilkan oleh produsen. Sedangkan
harga m erupakan sejum lah uang yang perlu dibayar oleh konsum en
berdasarkan jumlah yang dit et apkan oleh produsen at au penjual. Konsum en
sangat m em berikan perhat ian t erhadap kualitas, jika produk bermut u,
konsumen akan m encari produk untuk dibeli. Demikian juga dengan harga,
umumnya konsumen mencari harga yang lebih murah dari m erek lain dengan
kualit as produk yang sama (referensi D, E, F);
- Prom osi, dist ribusi (referensi B,C,D). Prom osi berhubungan dengan upaya
m em perkenalkan produk kepada konsumen. Prom osi yang kerap dilakukan
akan mempengaruhi persepsi seseorang dan m enimbulkan m inat untuk
m em beli produk (referensi E,F,G,H). Demikian juga dengan dist ribusi, produk
yang mudah didapat di segala t em pat lebih dipilih konsum en. Hal ini
kepada t empat yang lebih jauh hanya untuk m em beli produk yang
dibutuhkannya (referensi, G,H,I,J);
- Fakt or budaya, sosial, pribadi dan psikologis (referensi C,D). Fakt or budaya,
sosial, pribadi dan psikologis merupakan faktor perilaku konsumen.
Um umnya konsum en berniat unt uk membeli produk at as dasar kultur,
subkult ur dan kelas sosial; fakt or sosial kelom pok referensi, keluarga; fakt or
pribadi sepert i usia, penghasilan, kepribadian; dan fakt or psikologis sepert i
m ot ivasi, persepsi, sikap (referensi K, L, M ).
Hasil ident ifikasi m engenai fakt or-fakt or yang m em pengaruhi m inat beli ulang
adalah fakt or pemasaran (kualit as produk, harga, promosi dan dist ribusi) dan
fakt or perilaku konsum en (budaya, sosial, pribadi dan psikologis). Walaupun
t idak sem ua fakt or akan dit eliti, namun identifikasi seluruh fakt or yang m ungkin
mempengaruhi m inat beli ulang perlu untuk dikem ukakan oleh penelit i.
Bat asan fakt or yang mempengaruhi masalah ut ama at au isu ut ama. Bahagian ini
penulis mulai m em buat bat asan fakt or m ana yang hendak difokuskan unt uk
dit elit i. Barangkali penelit i tidak akan sanggup untuk m enelit i seluruh fakt or yang
ada. M aka peneliti bisa saja m em ilih sat u, dua atau beberapa fakt or yang t elah
diident ifikasi. Pem ilihan fakt or harus didasari oleh alasan yang logis, misalnya
karena diasumsikan bahw a fakt or t ersebut yang benar-benar dominan dalam
mempengaruhi masalah ut am a baik dari sudut pandang t eori maupun sudut
pandang prakt is at au fakt a di lapangan. Fakt or-fakt or yang dibat asi t ersebut
selanjutnya akan berperan menjadi “ variabel bebas penelitian” .
Berikut ini contoh m engenai bat asan masalah. Penelit i m elihat bahw a cukup
banyak faktor penyebab minat m em beli ulang. Penelit i m engalami kebingungan,
fakt or m anakah yang sebenarnya paling dominan dalam m em pengaruhi minat
beli dari sekian banyak fakt or yang ada? Ia perlu m embat asi fakt or t ersebut agar
gejala-gejala yang ia ident ifikasi sebelum nya. Dari sekian banyak gejala-gejala t ernyat a
masalah yang paling m enentukan minat m em beli ulang produk adalah fakt or
harga dan kualit as. M engapa dem ikian? Ya, karen a dari sekian banyak gejala, dia
menangkap informasi bahw a gejala yang t erbanyak/ dominan adalah harga dan
kualit as. Lihat kembali gejala-gejala t ersebut : (a). konsum en m ulai m engurangi
konsum si produk X karena “ harga” naik dibanding m asa-masa sebelum nya; (b).
Konsum en m ulai m erasa bahw a “ kualit as” produk X t idak lagi sepert i t
ahun-t ahun aw al produk dipasarkan; (c). Konsumen banyak beralih ke m erek lain yang
“ berkualit as” lebih baik dan “ harganya” lebih miring; (d). Ada konsumen yang
berhent i sam a sekali untuk m enggunakan produk X karena m erasa bahw a
produsen sesuka hat inya m enaikkan “ harga” set elah produk m ereka laku di
pasaran; (e). Sebahagian konsum en m emilih produk lain karena produk lain
“ t erdist ribusi” secara luas, m udah didapat di segala t em pat ; (f). Konsum en
menganggap m erek lain lebih t erjam in “ kualit asnya” karena memberikan garansi
t erhadap produk yang dipasarkan.
Lihat cont oh kat a yang bert anda pet ik (“ ) di at as. Di dalam gejala-gejala masalah
t ersebut sebenarnya ada t iga kelompok gejala masalah, yakni : harga (poin a,c,d);
kualit as produk (poin b,c,f), dan dist ribusi (poin e). Gejala m ana yang paling
banyak? Gejala harga dan kualit aslah yang paling banyak t erindikasi. M aka
peneliti m em bat asi fakt or yang m em pengaruhi m inat beli ulang hanya pada
fakt or “ harga” dan “ kualit as” , bukan yang lainnya. Tet api jika peneliti mem iliki
kesanggupan, alangkah baiknya seluruh fakt or yang ada ikut dijadikan sebagai
bahagian yang dit eliti.
Hubungan fakt or-fakt or yang dipilih t erhadap masalah at au isu ut ama. Jika
fakt or sudah dibat asi maka penelit i perlu mengem ukakan bagaimana hubungan
masing-m asing fakt or yang t elah dipilih dengan m asalah at au isu ut am a
penelitian. Agar dapat dipert anggungjawabkan secara ilm iah,
Contoh bagaim ana hubungan-hubungan fakt or yang t elah dibat asi dengan
masalah at au isu ut ama t erlihat dalam ilust rasi berikut ini. Peneliti m embaca
berbagai referensi ilmiah, t ernyat a harga m em pengaruhi minat beli ulang
(referensi A, B,C,D). Demikian juga kualit as produk dapat m em pengaruhi minat
beli ulang (referensi A, C, F,G).
Penut up/ kesimpulan. Pada bahagian akhir lat ar belakang m asalah peneliti perlu
menarik kesim pulan dari hasil identifikasi t erhadap permasalahan-permasalahan
yang t elah dikem ukakannya. Banyak dit emui di dalam skripsi at au t esis bahagian
penut up at au kesimpulan sepert i di at as dijadikan sebagai t em pat m enuliskan
judul penelit ian. M isalnya, dari uraian-uraian sebelumnya m aka penelit ian ini
bermaksud m engkaji “ pengaruh harga dan kualitas t erhadap minat beli produk
X” . Benarkah begit u? Sebenarnya t idak ada ket ent uan baku, peneliti dapat
mengem ukakan kalim at -kalimat penutup lain yang lebih kreat if t anpa harus
mengem ukakan kalim at judul sepert i contoh di atas.
Set elah m elihat penjelasan-penjelasan di at as m aka intisarinya lat ar belakang
masalah hanya bersifat m enangkap gambaran perm asalahan aw al. Jika peneliti
ada m emperoleh dat a-dat a yang berm asalah m engenai m asalah ut am a, m aka itu
hanya m erupakan gejala/ indikasi, belum t ent u masalah yang sebenarnya adalah
begit u, sehingga perlu dilakukan penelitian. Jika penelit i ada m em peroleh
informasi m engenai fakt or dan dampak dari masalah ut am a dari referensi, dan
kemudian memilih fakt or t ert ent u sebagai fakt or yang m empengaruhi masalah
ut ama, itu juga baru m erupakan gambaran aw al dari gejala yang t eridentifikasi,
belum t entu ia adalah fakt or yang benar-benar mem pengaruhi m asalah ut am a.
Dengan dem ikian, perlu dilakukan penelit ian lebih lanjut . Itulah gunanya
dilakukan penelit ian, karena ada keraguan, ada kebimbangan. Inform asi aw al
yang diperoleh mungkin benar m ungkin salah, mungkin ya m ungkin t idak. Jika di
dalam lat ar belakang m asalah sudah t erjaw ab dengan jelas m asalah yang
lebih lanjut ? Cukup di lat ar belakang m asalah saja, m aka penelitian sudah selesai
dilakukan?.
Identifikasi M asalah
Sebahagian program st udi khususnya ilmu-ilmu bisnis menjadikan “ identifikasi
masalah” sebagai subbab di Bab I (Pendahuluan). Sebahagian lagi tidak m embuat
subbab t ersendiri, karena ident ifikasi masalah pada hakikat nya telah t ergam bar
di lat ar belakang masalah.
Jika m em ang m enjadi subbab, maka seni dalam menulis identifikasi m asalah,
persis sepert i lat ar belakang m asalah. Perbedaannya adalah t erlet ak pada
keluasan penulisan.
Subbab lat ar belakang m asalah berisi identifikasi yang lebih luas, didukung
dengan berbagai referensi, set iap it em yang diident ifikasi sepert i gejala, fakt or
dan dampak dijelaskan satu persat u. Sement ara subbab ident ifikasi masalah
berisi ringkasan hal-hal yang t elah diident ifikasi di subbab lat ar belakang
masalah.
Tulisan ini m emperjelas perbedaan identifikasi di subbab lat ar belakang masalah
dan subbab identifikasi m asalah. Perbedaan disajikan dalam cont oh nyat a untuk
lebih m em udahkan pem ahaman m engenai permasalahan ini.
Di dalam subbab lat ar belakang masalah disarankan untuk m engident ifikasi
hal-hal sepert i: m asalah at au isu ut am a, peran penting m asalah at au isu utam a,
gejala/ indikasi m asalah at au isu utama, fakt or-fakt or yang m em pengaruhi
masalah at au isu ut am a dan pem bat asan fakt or yang m empengaruhi masalah
Di dalam subbab ident ifikasi m asalah, hal-hal yang diidentifikasi tidak perlu
seluas lat ar belakang masalah, t et api dapat lebih diringkaskan lagi, yakni
mengem ukakan t ent ang: m asalah at au isu ut am a & gejala/ indikasinya dan
fakt or-fakt or yang m em pengaruhi masalah at au isu ut ama.
Lihat ilust rasi di baw ah ini untuk m embedakan gejala/ indikasi m asalah ut am a di
subbab lat ar belakang m asalah dan gejala/ indikasi masalah ut am a di subbab
identifikasi masalah:
Ilustrasi Gejala M asalah di Subbab Lat ar Belakang M asalah dan di Subbab Identifikasi M asalah
Lat ar belakang m asalah Ident ifikasi masalah Konsumen m ulai mengurangi konsumsi produk X karena harga
naik di banding masa-masa sebelum nya. Harga produk X sebelum kenaikan harga dalah Rp. 1000 per unit , set elah kenaikan harga harga m eningkat m enjadi Rp. 2000 per unit . Kenaikan harga sebesar 100% t ersebut cukup mem berat kan bagi konsum en;
Konsum en m ulai muncul t iga produk sejenis dengan m erek berbeda dari produsen yang ber beda pula, yakni mer ek A,M dan Z. Kar ena dalam masa berpersepsi bahw a kualit as produk pesaing t idak ber beda dengan merek X. Dari 25 orang responden yang diw aw ancarai mayorit as merasa puas dengan produk bar u yang m ereka konsumsi.
Konsum en banyak beralih M er eka berpersepsi produsen t idak lagi mem per hat ikan daya beli mereka, hanya berorient asi kepada keunt ungan produsen semat a. pengamat an penulis, produk baru yang bermerek A, M dan Z lebi h
Lat ar belakang m asalah Ident ifikasi masalah Pengamat an penelit i memang produk X t idak m em berikan garansi pengem balian produk, sem ent ara mer eka lain yakni m erek A, B dan C t ert er a garansi pengem balian produk di dalam kemasannya.
Konsum en menganggap mer ek lain lebi h t erjamin kualit asnya.
Contoh subbab lat ar belakang m asalah yang berisi m engenai fakt or-fakt or yang
mempengaruhi m asalah ut am a (minat beli).
Ilust rasi Fakt or-fakt or yang M empengaruhi M asalah Ut ama di Subbab Lat ar Belakang M asalah dan di Identifikasi M asalah
Lat ar belakang masalah Ident ifikasi masalah Kualit as produk, harga (r ef erensi A). Kualit as produk m erupakan ukur an
mengenai baik-buruknya produk yang di hasilkan oleh produsen. Sedangkan harga m erupakan sejumlah uang yang perlu dibayar oleh konsum en berdasarkan jumlah yang dit et apkan oleh produsen at au penjual. Konsum en sangat mem berikan perhat ian t er hadap kualit as, jika produk berm ut u, konsum en akan mencari produk unt uk dibeli. Demikian juga dengan harga, um um nya konsumen m encari harga yang lebih m urah dari m er ek lain dengan kualit as produk yang sama (referensi D, E, F).
Pr omosi, dist ribusi (referensi B). Promosi ber hubungan dengan upaya memperkenalkan produk kepada konsum en. Promosi yang kerap dilakukan akan mem pengaruhi persepsi seseorang dan m enimbulkan mi nat unt uk subkult ur dan kelas sosial; fakt or sosial kelompok referensi , keluarga; fakt or pr ibadi sepert i usia, penghasilan, kepribadian; dan fakt or psikologis sepert i mot ivasi, per sepsi, sikap (referensi K, L, M ).
- kualit as
subbab ident ifikasi masalah dan bagaimana seni m enyajikannya. Int inya, subbab
identifikasi masalah adalah ringkasan dari subbab lat ar belakang masalah. Jika di
dalam lat ar belakang, masalah diidentifikasi dengan cara yang lebih luas, m aka di
Batasan M asalah
Bahagian bat asan masalah adalah bahagian dim ana peneliti m engemukakan
luasnya m asalah yang hendak dikaji. Bat asan masalah berkait an dengan
identifikasi masalah, khususnya t erhadap banyaknya fakt or-fakt or yang
mempengaruhi masalah at au isu ut ama. Apakah semua fakt or t ersebut ingin
dit elit i atau hanya sebahagian fakt or saja yang ingin dipilih peneliti.
Selain membat asi fakt or, maka penelit i boleh juga m em bat asi hal-hal lain, sepert i
membat asi objek pen elit ian, m em bat asi lokasi penelit ian, at au mem bat asi
hal-hal lain yang dianggap penting oleh peneliti.
Pert ama, membat asi fakt or-fakt or yang mempengaruhi masalah utama. Jika
identifikasi masalah m erupakan proses m engemukakan seluruh fakt or-fakt or
yang m empengaruhi masalah ut am a m aka batasan masalah adalah m emilih
sebahagian at au bahkan seluruh fakt or yang ada unt uk dit eliti. Biasanya peneliti
t idak memilih seluruh fakt or, penelit i umumnya m em bat asi sat u at au beberapa
fakt or saja dari sekian banyak fakt or yang m empengaruhi m asalah ut am a.
Contoh sebelumnya di bahagian ident ifikasi masalah, t erlihat ada beberapa
fakt or yang mem pengaruhi masalah ut am a (minat beli), ant ara lain: kualit as
produk, harga, promosi, budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Apakah penelit i ingin m engkaji sem ua fakt or yang m empengaruhi minat beli
sepert i di at as? M ungkin ya, m ungkin juga t idak. Jika penelit i mengkaji seluruh
fakt or yang ada m aka penelit i harus banyak mengeluarkan pengorbanan untuk
menelit inya. Karena alasan t ersebut m aka penelit i m elakukan pem bat asanyakni
memilih sat u, dua atau beberapa fakt or yang m em pengaruhi masalah minat beli
ulang. Ilust rasi di baw ah ini m em beri contoh bahw a fakt or yang dibat asi hanya
Ilustrasi Ident ifikasi M asalah dan Bat asan M asalah
Kedua, membat asi hal-hal lain. Ada kalanya penelit i t idak hanya m em bat asi
fakt or-fakt or m asalah ut ama saja, t et api juga bermaksud mem bat asi hal-hal di
luar fakt or-fakt or m asalah ut ama. M isalnya m em bat asi objek penelit ian, lokasi
penelitian, w akt u penelit ian dan sebagainya.
Sebagai cont oh jika penelit i meneliti karyaw an suat u perusahaan, karyaw an di
perusahaan t entunya m emiliki banyak jenis, apakah karyawan t et ap at au
karyaw an honorer, karyaw an kant or pusat at au karyaw an cabang, karyaw an
t ingkat manajerial at au operasional dan sebagainya.
Penelit ian kepada konsum en suatu produk sebagai objek penelit ian, peneliti
boleh membatasi konsumen pada suat u t empat yang diinginkannya, sepert i di
perkot aan at au pedesaan, at au konsumen segem en usia anak-anak at au dew asa,
konsum en yang sudah loyal at au sesekali m engkonsumsi saja dan sebagainya.
Penelit ian perusahaan-perusahaan yang t erdaft ar di bursa efek, peneliti dapat
membat asi apakah perusahaan yang dipilih unt uk dit elit i adalah perusahaan
manufakt ur, perbankan atau yang lainnya.
Penelit i boleh m enent ukan pembat asan sepert i di at as berdasarkan kepent ingan
at au tujuan-t ujuan yang hendak dicapai oleh penelit i. Walaupun sebenarnya
Ident ifikasi M asalah Bat asan M asalah
Kualit as pr oduk
Harga
Promosi
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologis
Kualit as produk
Harga M inat
Beli Ulang
pembat asan-pembat asan lain sepert i di at as bukanlah kewajiban mut lak harus
ada pada bahagian bat asan m asalah. Ada t em pat khusus di subbab lain sepert i di
dalam subbab t eknik sam pling yang lebih sesuai untuk m engemukakan
pembat asan-pembat asan sepert i cont oh-contoh di at as. Ada subbab t em pat
penelitian jika penelit i ingin m embat asi lokasi penelit iannya.
Berikut ini contoh kalim at dalam pembat asan m asalah. Identifikasi masalah
sebelumnya mem perlihat kan bahw a cukup banyak fakt or-fakt or yang
mempengaruhi m inat beli. Penelitian ini hanya m enit ikberat kan dua fakt or saja
yakni fakt or sosial dan psikologis. Kedua fakt or inilah yang dapat m enentukan
t inggi rendahnya m inat konsum en untuk m embeli produk X.
Penelit i hendaknya m enghindari penulisan kalimat bat asan masalah seolah-olah
sepert i m engem ukan judul, sehingga tidak t erlihat apa yang dibat asi dari hal-hal
apa. M isalnya kalimat yang kurang t epat sepert i itu adalah: Penelitian ini hanya
dibat asi pada pengaruh sosial dan psikologis terhadap minat konsum en m em beli
produk X. Walaupun tidak ada yang salah, hanya saja dalam contoh kedua
t ersebut peneliti tidak m ampu mengungkapkan pem bat asan apa dari apa.
Rumusan M asalah
Bat asan masalah pada bahagian sebelumnya adalah m embat asi ruang lingkup
apa yang hendak dit eliti. Jika m asalah sudah dit et apkan bat asannya, m aka
langkah selanjutnya adalah m erum uskan m asalah penelitian.
Permasalahan-perm asalahan yang dirumuskan t idak boleh di luar
Ilustrasi Bat asan M asalah dan Rumusan M asalah
M isalnya peneliti sudah mem batasi dua fakt or yang m em pengaruhi minat beli
ulang yakni harga dan kualit as produk, m aka penelit i dapat m erum uskan sem ua
hal t ersebut , misalnya:
1. Apakah harga berpengaruh t erhadap m inat konsum en m em beli ulang produk
X?;
2. Apakah kualit as produk berpengaruh t erhadap minat konsum en m em beli
ulang produk X?;
3. Apakah harga dan kualit as produk berpengaruh t erhadap m inat konsum en
m em beli ulang produk X?.
Intinya rumusan masalah berperan sebagai penunjuk arah bagi peneliti apa yang
sebenarnya ingin dicari t ahu dari penelitian yang dilakukannya. Jika peneliti
mampu m embuat pert anyaan-pert anyaan di aw al m aka akan m udah bagi
peneliti untuk mencari dat a-dat a apa yang akan digunakan untuk m enjaw ab
pert anyaan-pert anyaan t ersebut . Tanpa rumusan pert anyaan yang jelas m aka
peneliti akan sulit m endapat kan dat a di lapangan.
Isi pert anyaan di dalam rum usan m asalah juga harus diperhatikan oleh peneliti.
Jangan sam pai pert anyaan t ersebut t idak bisa terjaw ab karena ket ika penelit i
mengum pulkaan dat a t ernyat a dat a t ersebut sulit at au bahkan sam sakali t idak
bisa diperoleh oleh penelit i.
Bat asan M asalah Rum usan M asalah
Kualit as produk
Harga M inat Beli Ulang
M inat Beli Ulang Kualit as produk
M inat Beli Ulang Harga
M inat Beli Ulang Harga dan
Kualit as Produk
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada hakikat nya sejalan dengan rumusan masalah. Jika
rum usan m asalah adalah merupakan pert anyaan m aka t ujuan penelit ian adalah
berisi m engenai hal-hal yang akan dituju at au dicapai dari segala hal yang
dipert anyakan di dalam rumusan masalah.
Oleh karena rum usan m asalah dan t ujuan penelitian pada dasarnya ada dua hal
yang sama, pada beberapa perguruan tinggi ada yang hanya menggunakan
subbab rum usan m asalah ada pula yang m enggunakan subbab tujuan penelit ian
saja.
Nam un demikian, jika keduanya m em ang digunakan sebagai subbab yang
t erpisah, isi keduanya yakni ant ara rumusan m asalah dan tujuan penelit ian
haruslah m engandung dua hal yang sam a.
Contoh tujuan penelitian adalah untuk m enget ahui hal-hal di baw ah ini:
1. M enganalisis pengaruh harga t erhadap minat konsumen membeli ulang
produk X;
2. M enganalisis pengaruh kualit as produk t erhadap m inat konsumen m em beli
ulang produk X;
3. M enganalisis pengaruh harga dan kualit as produk t erhadap minat konsum en
M anfaat Penelitian
M anfaat penelit ian adalah berbicara m engenai kegunaan yang dapat diperoleh
jika t ujuan penelitian t ercapai. M anfaat penelitian utam anya dapat diarahkan
kepada dua hal, yakni:
- M anfaat t eoritis;
- M anfaat prakt is.
M anfaat t eorit is berhubungan dengan kemanfaat an hasil penelit ian untuk
masalah-masalah ilmiah, ilm u penget ahuan di bidang ilm u yang dit ekuni oleh
peneliti. M anfaat prakt is ini bisa berguna bagi diri penelit i sendiri maupun bagi
peneliti lain at au pihak lain yang m em but uhkan informasi ilmiah dari para
peneliti. M anfaat t eoritis ini umumnya dijumpai pada jenis penelit ian dasar
(basic research, fundament al research).
M anfaat prakt is berhubungan dengan kem anfaat an unt uk t ujuan pemecahan
masalah dalam kehidupan m anusia, khususnya permasalahan prakt is yang
relevan dengan bidang ilmu peneliti. M anfaat prakt is umumnya dit ujukan untuk
lembaga t empat penelit ian dilakukan at au pihak-pihak lain yang m embutuhkan
informasi dari saran-saran yang diberikan penelit i set elah penelit ian selesai
dilakukan. M anfaat praktis ini umumnya dijumpai pada jenis penelit ian t erapan
(applied research).
M anfaat mana yang perlu dikem ukakan penelit i di dalam subbab manfaat
penelitian? Bisa saja hanya sat u buah yakni m anfaat t eorit is saja at au manfaat
prakt is saja. Namun dem ikian tidak t ert utup kemungkinan kedua manfaat
t ersebut dikemukakan oleh peneliti.
Hanya saja penelit i perlu menyadari kem am puannya, jika memang penelit iannya
hanya bisa m em berikan m anfaat unt uk penget ahuan (penelitian dasar) dan
t erapan), maka m anfaat t eorit islah sebenarnya yang sesuai untuk dikem ukakan,
bukan m anfaat prakt is. Sebaiknya penelit i tidak perlu t erlalu berlebihan dalam
mengem ukakan m anfaat penelitiannya.
Bahan Bacaan Lanjutan
Adams, J.; & Khan, H.T.A.; Raeside, Robert & Whit e, David (2007). Research met hods for graduat e business and social science st udent s. New Delhi:Response Book. Arikunt o, S. (2002). Prosedur penelit ian: Suat u pendekat an pr akt ek. Jakart a: Rineka
Cipt a.
Bernad, H.R. (2000). Social r esear ch met hods: Qualit at ive and quant it at ive approach.
California-London-New delhi: Sage Puclicat ions.
Bryman, A. (2005). Research met hods and or ganizat ion st udies. USA and Canada: Rout l edge.
Charmaz, K. (2006). Consruct ing gr ounded t heory: A pract ical guide t hrough qualit at ive analysis. London: Sage Publicat ions Lt d.
Cohen, L.; M anion, L.; & M orrison, K. (2000). Resear ch met hods in educat ion. London: Rout l edge Falm er.
Cooper, H. (1998). Synt hesizing research: A guide f or lit erat ure review s. USA: Sage Publicat ions Lt d.
Cresw ell, J.W. (1994). Research design: Qualit at ive & quant it at ive appr oach. California: Sage Publicat ions.
Greener, S. (2008). Business research met hods. USA: Vent us.
Kaufman, A.S. & Kaufman, N.L. (2005). Essent ials of behavioral science series. New Jersey: John Wiley & Sons.
Kerlinger, F.N. (2000). Asas-asas penelit ian behaviour al. Yogyakart a: Gadjah M ada Universit y Press.
M cAdams, D.P.; Pals, J.L. (2007). The Role of Theor y in Personalit y Research. Dalam
Robins, R.W.; Fraley, R.C.; Krueger, R.F. (2007). Handbook of research
met hods in personalit y psychology. New York: The Guilford Press.
Panneerselvam, R. (2006). Research met hodology. New Delhi: Prent ice Hall of India Limit ed.
Sekaran, U. (2003). Research met hods for business. New york: John Willey & Sons Inc. Suariasumant ri, J.S. (2010). Pedoman penulisan t esis dan disert asi. Jakart a: Program