• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TANGGUNG JAWAB DAN KEMAMPUAN PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH TANGGUNG JAWAB DAN KEMAMPUAN PE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Wahyudin Rahman

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Luwuk

Abstract :

This study aimed to analyze the influence of the responsibility and the ability of employees on work performance of employees either simultaneously or partially on regional development planning agency at Banggai regency. The analytical method used is multiple linear analysis. The results of this study indicate there is positive and signifikanct responsibilities and capabilities of employees on work performance of employees.

Keywords : responsibility, ability and job performance of employees

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi membutuhkan bermacam-macam faktor untuk mencapai prestasi kerja. Penelitian ini akan mengutamakan pada pemikiran manajemen yang lebih berorientasi pada faktor sumber daya manusia yaitu pegawai kantor, karena kedudukan manusia merupakan faktor utama dalam aktivitas kantor. Tercapainya tujuan kantor akan sangat tergantung pada bagaimana pegawai dapat mengembangkan kemampuannya baik bidang manajerial, hubungan antar manusia maupun teknis operasional. Berbicara tentang pelaksanaan tugas ini, maka peranan prestasi kerja sangat menentukan kualitas seorang pegawai dalam suatu kantor.

(2)

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan tanggung jawab dan menaggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Menurut Hariandja (2002) Organisasi harus benar-benar melakukan evaluasi dan pengkajian kembali terhadap setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai. Sebab, sering sekali perubahan menjadikan sebuah job diskripsi menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, pemberian kepercayaan pada individu-individu pegawai dalam organisasi haruslah dirancang agar para individu tersebut mampu bertanggung jawab dalam pekerjaan yang sesuai dengan harapan organisasi.

Dari pengamatan awal penulis permasalahan kaitannya dengan tanggung jawab yaitu adanya tanggung jawab pekerjaan di masing-masing seksi tetapi tidak dilaksanakan dengan maksimal sehingga setiap adanya pekerjaan yang tidak mempunyai staf dibantu oleh seksi yang lain sehingga hal ini mempengaruhi setiap pegawai untuk meningkatkan prestasi kerjanya.

Berbicara mengenai kemampuan pegawai, bahwa salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi kerja pegawainya adalah dengan cara memperhatikan kemampuan pegawai yang merupakan salah satu faktor penting mendapatkan hasil kerja yang optimal.

Suatu organisasi termasuk organisasi pemerintah daerah menuntut adanya perangkat daerah yang berkemampuan. Berkaitan dengan hal itu, Menurut Moenir (2002) yang dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, berdayaguna, dan berhasil guna melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal.

Berkaitan dengan prestasi kerja, bahwa prestasi kerja pegawai merupakan fungsi dari interaksi antara tanggung jawab dan kemampuan. Pada hakekatnya penilaian terhadap individu merupakan hasil kerja yang diharapkan berupa suatu hasil kerja yang optimal dan prestasi kerja yang mencakup kerjasama, kepemimpinan, kualitas pegawaian, kemampuan teknis, inisiatif, semangat (daya tahan kerja / kuantitas pegawaian). Prestasi kerja pegawai mengacu pada prestasi kerja pegawai diukur berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah tanggung jawab dan kemampuan pegawai berpengaruh secara simultan terhadap prestasi kerja pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai?

2. Apakah tanggung jawab dan kemampuan pegawai berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai?

3. Dari kedua variabel tersebut yang terdiri dari tanggung jawab dan kemampuan pegawai manakah yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai ?

2.Tinjauan Pustaka

Mangkunegara (2003), mengemukakan setiap pekerjaan membutuhkan tanggung jawab, perhatian, kontribusi, dan kepedulian. Anda yang mampu memiliki tanggung jawab dan kontribusi total terhadap pekerjaan Anda, pasti akan menjadi pribadi yang berdedikasi secara total terhadap pekerjaan Anda.

Menurut Mulyadi (2005) tanggung jawab dapat didefinisikan sebagai sebuah kewajiban individu untuk melaksanakan pekerjaan ditugaskan. Walaupun seringkali dibenarkan seorang atasan dalam melaksanakan tugas dapat memberikan otoritasnya kepada bawahan yang di anggap mampu dan mempunyai kualifikasi untuk menjalankannya. Dengan suatu syarat delegasi ini, seorang atasan menyiratkan memberikan hak untuk membuat keputusan dan bertindak atas nama atasannya.

Penting untuk dicatat bahwa, ketika beberapa tanggung jawab didelegasikan, atasan tetap bertanggung jawab untuk memantau bahwa semua tanggung jawab dan wewenang dilakukan sesuai dengan yang seharusnya.

(4)

Kemudian menurut Thoha (2002) kemampuan pegawai didefinisikan sebagai berikut : “Kemampuan adalah suatu kondisi yang menunjukkan unsur kematangan yang berkaitan pula dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diperoleh melalui pendidikan,latihan dan pengetahuan”.

Menurut Robbins (2002) kemampuan kerja pegawai adalah kadar sejauh mana pegawai memiliki keterampilan, kemauan, mampu, bisa, serta dapat menyelesaikan suatu tugas pekerjaan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sehingga memberikan hasil dan mencapai tujuan organisasi kerjanya.

Prestasi merupakan perwujudan dari hasil karya seseorang yang pada gilirannya akan menentukan keseluruhan dari keberhasilan dari faktor-faktor yang berpengaruh dan menentukan apakah seseorang akan bekerja lebih baik atau berprestasi lebih baik. Seperti pendapat Filipo (2001) yang menyatakan bahwa: “Prestasi kerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu”.

Untuk mengukur prestasi kerja, masalah yang paling pokok adalah mengungkapkan kriterianya. Menurut As’ad (2005) beberapa syarat kriteria ukuran prestasi kerja yang baik ialah apabila lebih reliable, realistis, representatif, dan dapat diprediksi. Kemudian dikatakan bahwa yang umum dipakai sebagai kriteria ukuran prestasi kerja adalah: kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai, jabatan yang dipegang, absensi dan keselamatan dalam menjalankan pegawai.

3. Metode Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai, yang berlokasi di Ibukota Kabupaten di Luwuk.

Adapun waktu penelitian berlangsung dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai sejumlah 59 orang pegawai. Sedangkan teknik penarikan sampelnya menggunakan sampel jenuh.

3.3 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(5)

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari kantor dalam bentuk angka-angka.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer, yaitu data yang bersumber atau diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan Pimpinan dan Pegawai Negeri Sipil yang ada di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai.

b. Data sekunder, yaitu data yang bersumber atau diperoleh berupa informasi dalam pustaka, laporan yang tertulis, serta bahan-bahan dokumentasi lainnya tentang keadaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner kepada responden untuk data primer, sedangkan observasi dan wawancara sebagai metode pelengkap untuk pengumpulan data. Adapun metode yang digunakan secara rinci sebagai berikut :

1. Angket adalah pengumpulan data yang berupa daftar pernyataan tertulis yang tersusun dan disebarkan untuk mendapat informasi dari sumber data atau responden. Metode angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyebarkan angket pada responden, responden tinggal menjawab pernyataan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Metode angket ini merupakan metode utama yang berfungsi untuk mengumpulkan data mengenai sub-sub variabel.

2. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh informasi dari obyek wawancara (Arikunto, 2001). Metode ini digunakan sebagai pelengkap berupa masukan-masukan dari pegawai. Selain itu juga digunakan untuk memastikan data yang diperoleh berupa angka.

3. Observasi, pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti.

3.5 Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner.

(6)

1) Sebuah instrumen pengukuran dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran.

2) Pengertian validitas adalah sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur.

3) Validitas suatu instrumen dinyatakan dalam nilai-nilai hasil analisis skor tiap butir terhadap nilai totalnya. Apabila nilai skor totalnya menunjukan positif berarti butir tersebut menunjukan korelasi yang valid pada taraf signifikan 5 % (0,05).

Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS 19.0 for windows.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang et al. 2007). Uji reliabilitas dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60.

2. Analisis Regresi Berganda 2 Prediktor

Analisis regresi digunakan menganalisis pengaruh, maka model yang dipergunakan adalah Regresi Linier Berganda 2 Prediktor, yang dirumuskan sebagai berikut (Ghozali Imam, 2005)

Y =  +β1X1+β2X2+ e

Dimana :

Y = Prestasi Kerja Pegawai  = Intercept

β = Bilangan koefisien X1 = Tanggung Jawab

X2 = Kemampuan Pegawai

3. Goodness of fit

(7)

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung > 0,30. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : 2. Kemampuan Pegawai

(X2) : 3. Prestasi Kerja (Y) :

- P1 Sumber : Data Olahan Statistik, 2014

(8)

b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha. uji reliabilitas digunakan metode pengukuran Reliabilitas Alpha Cronbach (α) karena setiap butir pernyataan menggunakan skala pengukuran interval. Suatu instrument dapat dikatakan reliable/handal apabila memiliki nilai Alpha (α) lebih besar dari 0,60 Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2.

2. Kemampuan Pegawai (X2) :

3. Prestasi Kerja (Y) : - P1

Sumber : Data Olahan Statistik, 2014

(9)

4.2 Pengujian Regresi Linear Berganda 2 Prediktor

Berdasarkan hasil kuesioner responden maka dilakukan analisis data untuk mencari pengaruh tanggung jawab (X1) dan kemampuan

pegawai (X2) terhadap prestasi kerja pegawai (Y) pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda 2 Prediktor, dalam hal ini adalah pengaruh tanggung jawab (X1) dan kemampuan

pegawai (X2) sebagai variabel bebas (independent) yang dinyatakan

dengan variabel X dan kinerja pegawai dinyatakan sebagai variabel Y (dependent).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel tabulasi data responden dimana melalui data tersebut kita dapat menghitung bentuk regresinya melalui metode analisis regresi linear berganda 2 prediktor, perlu jelaskan bahwa bentuk penilaianya adalah berdasarkan jumlah keseluruhan tanggapan responden dari masing-masing variabel. Dari hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3 yaitu :

Tabel 3.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 2 Prediktor Variabel Bebas Koefisien

Regresi (B)

Standar

Error t-Hitung Signifikan t

Tanggung Jawab (X1) 0,286 0,074 3,880 0,000

Kemampuan Pegawai

(X2) 0,357 0,108 4,302 0,002

Constanta 1,485

FRatio / FHitung = 19,643

R 0,642

R Square 0,412

Adjusted R Square R 0,391

Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2014

Hasil perhitungan uji statistik menunjukan bahwa koefisien regresi untuk variabel tanggung jawab (X1) = 0,286 dan kemampuan pegawai

(X2) = 0,357 sedangkan konstant koefisien regresi sebesar 1,485

sehingga apabila dimasukan dalam persamaan regresi akan diperoleh persamaan koefisien regresi sebagai berikut:

Y = 1,485 + 0,286 X1+ 0,357 X2

Persamaan regresi berganda tersebut selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis dengan melakukan Uji F dan Uji-t untuk mengetahui tingkat probabilitas yang dapat menentukan signifikan dari variabel koefisien regresi.

d, Penjelasan Hasil Uji-F Statistik

(10)

Jika F-hitung > F-tabel pada tingkat kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi 5% (0,05), maka semua variabel bebas yakni X1 danX2, secara

serempak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai (Y).

Jika F-hitung < F-tabel pada tingkat kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi 5% (0,05), maka semua variabel bebas yakni X1 danX2, secara

serempak tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai (Y).

Dari hasil uji ANOVA (analysis of variant) atau uji F didapatkan F-hitung sebesar 19,643 dengan tingkat signifikan adalah 0,000. ini berarti bahwa probabilitas lebih kecil dari 0,05. untuk membuktikan hal tersebut maka terlebih dahulu tentukan tingkat derajat kebebasan (degrees of freedom) atau df = n – k – 1 = 59 – 2 – 1 = 56, maka diperoleh F-tabel = 3,15, menurut teori statistik apabila F-hitung > F-tabel maka variabel berpengaruh secara signifikan. Dengan perbandingan tersebut berarti dapat diketahui bahwa F-hitung = 19,643 > F-tabel = 3,15 yang berarti berpengaruh secara signifikan.

Dengan demikian bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara tanggung jawab (X1) dan kemampuan pegawai (X2) terhadap prestasi

kerja (Y) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai, sehingga hipotesis pertama terbukti.

4.3 Penjelasan Hasil Uji-t Statistik

Di sisi lain untuk menguji hipotesis pengaruhnya secara parsial (masing-masing) digunakan uji-t hitung dengan kaidah dengan asumsi bahwa:

aJika t-hitung > t-tabel, pada tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% (0,05), maka sebuah variabel bebas yakni X1 dan

X2 berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai.

b.Jika t-hitung < t-tabel, pada tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% (0,05), maka semua variabel bebas yakni X1 dan

X2 secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja

pegawai.

Untuk membuktikan hal tersebut maka terlebih dahulu tentukan tingkat derajat kebebasan derajat kebebasan (degrees of freedom) atau df = n – k – 1 = 59 – 2 – 1 = 56, maka diperoleh t-tabel = 2,000.

Untuk menunjukan bahwa dari masing-masing variabel bebas (X) yaitu tanggung jawan (X1) dan kemampuan pegawai (X2) terhadap

prestasi kerja pegawai (Y) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Tanggung jawab (X1)

(11)

kata lain jika tanggung jawab ditingkatkan maka prestasi kerja pegawai akan meningkat sebesar 28,6 % dengan asumsi faktor lain adalah konstan.

Namun untuk melihat seberapa besar tingkat signifikannya, dapat di lihat pada Uji-t, dimana Uji-t menunjukan hitung = 3,880 > t-tabel = 2,000, yang berarti bahwa variabel tanggung jawab berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai.

b. Kemampuan pegawai (X2)

Kemampuan pegawai merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi terhadap prestasi kerja pegawai, hasil penelitian diatas menunjukan bahwa variabel kemampuan pegawai mempunyai pengaruh positif, karena diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,357 yang berarti bahwa kemampuan pegawai memberikan pengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai sebesar 35,7 %, dengan kata lain jika kemampuan pegawai ditingkatkan maka prestasi kerja pegawai akan meningkat sebesar 35,7 % dengan asumsi faktor lain adalah konstan.

Namun untuk melihat seberapa besar tingkat signifikannya, dapat di lihat pada Uji-t, dimana Uji-t menunjukan hitung = 4,302 > t-tabel = 2,000, yang berarti bahwa variabel kemampuan pegawai berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai.

Oleh karena itu, hipoteis kedua yang menyatakan bahwa secara parsial masing-masing variabel tanggung jawab (X1) dan

kemampuan pegawai (X2) berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap prestasi kerja pegawai (Y) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai, terbukti.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.

Pengaruh Dari Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai Variabel Bebas Koefisien Regresi t-hitung : t-tabel

Tanggung Jawab 0,286 3,880 > 2,000

Kemampuan pegawai 0,357 4,302 > 2,000 Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2014

Dari data tersebut diatas, dapat pula diketahui bahwa variabel kemampuan pegawai (X2) memberikan pengaruh yang dominan

(12)

kerja pegawai (Y) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai terbukti.

4.4 Analisis Koefisien Korelasi Produk Moment

Untuk mengetahui bagaimana hubungan dari variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan analisis korelasi. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis dapat dilihat olah data SPSS 19 menunjukan bahwa koefisien korelasi berganda (R) adalah sebesar 0,642 atau 64,2 %, ini berarti bahwa korelasi atau hubungan kedua variabel yaitu tanggung jawab (X1) dan kemampuan pegawai (X2)

terhadap prestasi kerja pegawai (Y) adalah kuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.

Hasil Koefisien Korelasi Produk Moment Interval

Koefisien

Koefisien Korelasi

Tafsirannya

0,00 – 0,199 + dan - Hubungan Sangat Rendah

0,20 – 0,399 + dan - Hubungan Rendah

0,40 – 0,599 + dan - Hubungan Cukup Kuat 0,60 – 0,799 0,642 Hubungan Kuat 0,80 – 1,000 + dan - Hubungan Sangat Kuat

Sedangkan Nilai R square adalah nilai pengkuadratan dari nilai korelasi atau biasa yang disebut koefisien determinasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan variabel X1 dan X2

dalam menerangkan variabel Y.

Besarnya koefisien determinasi atau adjust R square sebesar 0,391, sehingga koefisien determinasi R2 adalah sebesar 39,1 %, ini

berarti bahwa sebesar 39,1 % dari kedua variabel bebas yaitu tanggung jawab (X1) dan kemampuan pegawai (X2) memberikan

kontribusi terhadap prestasi kerja pegawai (Y) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai, sedangkan sisanya (100% - 39,1% = 60,9%) adalah merupakan faktor lain yang memberikan kontribusi terhadap prestasi kerja pegawai (Y).

5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara simultan tanggung jawab dan kemampuan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai, sehingga hipotesis pertama terbukti.

(13)

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai,

3. Dari analisis regresi tersebut, dapat pula diketahui bahwa variabel kemampuan pegawai memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja pegawai .

5.2Saran

1. Hendaknya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai harus lebih menekankan sanksi yang tegas bagi para pegawai agar lebih bertanggung jawab secara penuh terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan sehingga tercipta tanggung jawab yang baik terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan.

2. Hendaknya Pimpinan perlu melakukan upaya peningkatan keahlian dan keterampilan serta sikap dan perilaku pegawai melalui kegiatan pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Hendaknya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai lebih selektif dalam melihat apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai sehingga dapat mengetahui apa saja kekurangan yang ada sehingga hal tersebut dapat segera diperbaiki demi meningkatkan prestasi kerja pegawai.

Daftara Pustaka

Arikunto, S., (2001), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cetakan kelima, PT. Bina Aksara, Jakarta.

As'ad M. (2005). Psykologi SDM. Liberty, Edisi Revisi, Yogyakarta.

Flippo, E.B., (2001), Manajemen SDM, Cetakan Ketiga, Erlangga, Jakarta. Ghozali, Imam, (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS, Edisi 1, Badan Penerbit Undip, Semarang.

Hadi Sutrisno, (2008), Analisis Butir Untuk Instrumen, Edisi Keempat, Andi Offset, Jakarta.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kedua, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Moenir, (2002), Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta

(14)

Situmorang, Syafrizal Helmi & Dalimunthe, dkk, (2007), Analisis Data Penelitian, Medan: USU Press

Suradinata, Ermaya. (2003). Manajemen SDM Orientasi Masa Depan. Bandung : Ramadhan.

Sugiyono, (2005). Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kedua. Penerbit CV. Alpha Beta. Bandung.

Gambar

Tabel 1.Hasil Uji Validitas
Tabel 2.Hasil Uji Reabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Metode: Metode yang digunakan untuk uji antibakteri yaitu dilakukan dengan cara menempelkan miselia jamur endosimbion pada media agar kombinasi yang telah dioleskan bakteri uji

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan anak merpati yang diberi pakan dengan kandungan protein berbeda.Dua puluh empat ekor merpati umur sehari anak dari dua

Setiap pengukuran kecerdasan di atas memiliki keunikannya masing-masing, namun studi ini akan memfokuskan pada pembahasan mengenai EQ dan AQ, karena EQ yang lebih menekankan

Dalam kaitannya antara prinsip Good Governance dengan Penataan Ruang dari aspek Hukum, maka pada prinsip Good Governance “ Tegaknya Supremasi Hukum” bila dikaitkan dengan UU No

Fluktuasi luas areal dan produksi kakao di Sulawesi Barat setiap tahun terjadi karena berbagai faktor antara lain alih fungsi lahan, serangan hama dan penyakit seperti PBK

Perbedaan kecenderungan korelasi antara sifat warna dan kadar ekstraktif antara Randublatung dan Purwakarta mengindikasikan tidak hanya kuantitas ekstraktif kedua

[r]