• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Pancasila Inilai Nila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendidikan Pancasila Inilai Nila"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“ PERAN PANCASILA PADA PEMBANGUNAN

NASIONAL”

Oleh:

Yubian Asfar Huda

NIM: 2014-22-103

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya, saya dapat menulis dan menyusun penelitian ilmiah dengan judul “Peran Pancasila pada Pembangunan Nasional”. Tidak lupa dukungan moral dari segala aspek civitas akademika sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

(3)

Yubian Asfar Huda

Latar Belakang

Indonesia adalah suatu negara yang berkembang diera ini, perkembangan itu tak lepas adanya ilmu dasar yang menjadi pegangan hidup kita dalam bertata negara yaitu pancasila, pancasila erat kaitanya dengan pemikiran yang lues, fleksibilitas dan mampu menghadapi tantangan zaman yang kian semakin dasyat, banyak negara yang bergejolak karena ideologi yang mereka pakai tidak mampu menghadapi perkembangan zaman ini.

(4)

Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pancasila ?

2. Apa Pengertian Pembangunan Nasional ? 3. Apa Hakekat Pembangunan Nasional ?

(5)

Tujuan Perumusan Masalah

(6)

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta (india) atau bahasa kasta brahmana atau kebangsawanan, dan prakerta adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat india biasa didalam menyebut pancasila. Menurut Muhamad Yamin, (Sansekerta) mengartikan pancasila terdiri dari dua suku kata yaitu : ‘panca’ memiliki arti (lima), dan ‘syila’ vokal huruf (i) pendeknya adalah batu, sendi, alas, atau dasar. Sementara panjangnya adalah peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh. Menurut Dewa nagari adalah pancasila bermakna lima aturan atau tingkah laku yang penting.

B. Pengertian Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia. Dan pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah seperti : pangan, sandang, perumahan, kesehatan, atau juga tidak hanya ingin mengejar kepuasan batiniah seperti : pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab, rasa keadilan melainkan menginginkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan lahir batin. Pembangunan nasional jelas-jelas bukan hanya untuk sesuatu golongan atau sebagian kecil dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat dan harus benar-benar dirasakn oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan kita, pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pembinaan dan pemeliharaan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis baik di bidang politik maupun ekonomi. Harus disadari sepenuhnya bahwa pembangunan akan mempunyai dua makna yaitu, sifat positif dari pembangunan yang akan muncul perubahan-perubahan sosial kemasyarakatan, sifat negatif membawa kebudayaan yang negatif.

C. Hakekat Pembangunan Nasional

(7)

D. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma dalam kamus Bhs. Indonesia ialah seperangkat unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan atau tetap dan yang sebagian berubah-ubah.

Menurut Al-Marsudi paradigma adalah cara pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu. Dalam pembangunan nasional, pancasila dijadikan sebuah paradigma karena akan dijadikan sebagai landasan acuan, metode, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam setiap program pembangunan NKRI.

Ada beberapa bentuk-bentuk pancasila sebagai paradigma :

1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara Negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

(8)

manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan,dan kesengsaraan warga negara.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa.Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan Keamanan

(9)

KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen.

Menurut Becker (1960), bahwa banyaknya anak yang dilahirkan oleh masyarakat miskin diharapkan dapat membantu orang tua pada usia pensiun atau tidak produktif lagi sehingga

18 Rabu, 3 Agustus 2016 Memotong bahan  Pola disiapkan sesuai desain  Bahan yang akan digunakan untuk membuat busana diidentifika si sesuai kebutuhan  Bahan

Additional Key Words and Phrases: Clustering, partitioning, data mining, unsupervised learning, descriptive learning, exploratory data analysis, hierarchical

Pada Portal Pustaka Ristek terdapat sepuluh database ilmiah internasional, yaitu: ScinceDirect, Ebsco, Cengange Learning, IHS The Source, IGI Global, Ebrary,

Judul Kegiatan : Penerapan Kombinasi Model Quantum Learning dan CTL (Contextual Teaching And Learning) dengan Praktikum Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan

Mineral berat karena mempunyai gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar ke samping (searah sentakan meja). Mineral yang berukuran halus akan terlempar

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Jenis-jenis tanaman berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Tinading ditemukan sebanyak