• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pembatalan Surat Pelepasan Penge.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pembatalan Surat Pelepasan Penge.docx"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Surat merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses administrasi dalam

suatu instansi pemerintahan. Surat juga memiliki peranan penting dalam penyampaian

informasi yang tidak langsung, agar komunikasi melalui surat dinilai efektif maka isi atau

maksud surat harus terang dan jelas supaya penerima atau pembaca tidak menimbulkan

salah arti. Mengingat pentingnya surat dalam suatu pemerintahan maka surat dikelola

dengan baik dan benar sesuai dengan fungsi serta tujuan surat tersebut.

Surat merupakan alat penyampaian yang sangat murah dan daya jangkau lebih

luas, surat juga sering dijadikan bukti hitam diatas putih dalam suatu organisasi baik

swasta maupun Negri. Untuk mencapai tujuan itu salah satu yang terpenting didalam

mengelola surat yaitu dapat memudahkan temu balik surat dalam pembuatan. Pembuatan

surat pada dasarnya merupakan suatu teknis atau cara pengaturan dan penyampaian

informasi secara logis dan sistematis.

Secara garis besar suatu surat dapat dikatakan baik apabila bahasa yang

digunakan haruslah bahasa Indonesia yang benar atau baku. Sesuai dengan bahasa

Indonesia, baik mengenai kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya, selain itu bahasa

surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam

pemilihan kata, sopan dan menarik. Sedapat mungkin hindari pemakaian bahasa asing

yang sudah ada dalam bahasa Indonesia.

Dalam era informasi ini kegiatan administrasi semakin komplek disamping

berbagai macam peraturan yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat yang juga

mempengaruhi perkembangan pengolahan surat. Kesadaran dan perhatian terhadap surat

yang secara informatif memberikan gambaran mengenai proses administrasi tersebut

(2)

penciptaan, penggunaan dan penyampaian surat merupakan hal yang menjadi perhatian

dibanyak kantor atau organisasi yang menjalankan sistem administrasi modern.

Berbagai cara sistem yang dibuat untuk mengontrol surat bukan hanya untuk

mendukung kegiatan administrasi dan kewajiban, namun juga surat telah dikelola secara

efisien. Ditambah lagi dengan adanya sedikit demi sedikit lingkungan kerja. Dari sistem

perkantoran yang jalan secara manual berubah menjadi sistem otomatis perkantoran yang

bergantung pada penggunaan komputer sebagai alat bantu manajemen.

Tak terlewatkan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud surat menyurat dan

komunikasi yang baik dan yang lebih penting, bagaimana melakukannya. Semuanya

bertujuan untuk memahami secara lebih baik bagaimana manusia memahami dan

bertukar gagasan. Dalam penulisan Tata Cara Surat Menyurat Dalam Instansi

Pemerintah. Penulis memberikan syarat dengan cara tertentu yang anda harapkan agar

bisa dipahami dalam menginformasikan suatu masalah.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana tata cara pengolahan surat yang baik pada unit kerja suatu organisasi atau

perusahaan dan instansi pemerintah?

2. Apakah kelebihan dan kekurangan surat?

1.3.Batasan Masalah

Batasan masalah yang menjadi bahasan dalam penulisan ini adalah bagaimana

sistem pengolahan surat yang baik berdasarkan sistem tata cara surat menyurat dalam

unit kerja.

1.4. Tujuan Penulisan

Agar surat menyurat pada unit kerja dapat ditata secara sistematis sehingga dapat

mempermudah dalam meningkatkan kinerja.

 Sebagai tambahan informasi yang diharapkan dan digunakan dalam proses

pengolahan dan penyusunan surat disuatu unit kerja.

 Agar komukasi dalam unit kerja pemerintah maupun swasta berjalan dengan baik

(3)

 Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam mencapai

kelulusan mahasiswa.

1.5.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir (TA) ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar belakang, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan

penulisan, Sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Berisi tentang dasar-dasar surat menyurat sebagai alat komunikasi dalam

lingkungan kerja dari berbagai pihak yang satu dengan pihak yang lain.

BAB III PEMBAHASAN

Berisi tentang pembahasan teori-teori yang diangkat penulis dalam penulisan

Tugas Akhir (TA)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka

BAB II

DASAR TEORI

2.1.PENGERTIAN SURAT

Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan atau

informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain, baik atas nama

(4)

perusahaan. Informasi-informasi ini dapat beberapa permintaan, laporan, pemikiran,

saran-saran dan sebagainya.

2.2.PENGERTIAN SURAT MENYURAT

Surat menyurat adalah suatu kegiatan untuk mengadakan hubungan secara terus

menerus antara pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Dan dilaksanakan dengan

saling berkiriman surat. Kegiatan surat menyurat ini disebut juga dengan istilah lainnya

yaitu korespondensi. Jika hanya sepihak saja yang mengirimkan surat secara terus

menerus tanpa ada balasan atau tanggapan dari pihak lainnya hal ini tidak dapat

dinamakan kegiatan surat menyurat. Setiap kerja perorangan apalagi organisasi selalu

membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuannya.

Seperti telah dikatakan bahwa mengadakan hubungan dengan surat apalagi dalam

sebuah organisasi, instansi atau sebuah perusahaan untuk hal-hal yang tertentu

memerlukan persiapan-persiapan yang meliputi :

1. Persiapan pendiktean atau pengimlaan.

2. Penulisan steno dan pengetikannya.

3.Kertas-kertas dan alat-alat tulis.

4. Pengiriman surat.

5.Pengarsipan.

6. Pemakaian tenaga kerja manusia seperti juru tik, konseptor, ahli membuat surat dan

sebagainya.

Dengan demikian surat menyurat dalam sebuah organisasi mempunyai kaitan

dengan bidang-bidang kegiatan perkantoran lainnya yang menyangkut tata usaha.

Kegiatan perkantoran yang berhubungan dengan surat adalah :

1. Surat menyurat/korespondensi yaitu bagaimana mengonsep surat yang baik, membuat

surat yang baik dan juga memperbaiki surat.

2. Pengetikan/typing yaitu bagaimana mengetik konsep surat yang sebaik-baiknya,

(5)

3.Pengurusan surat/mail handing yaitu bagaimana menangani surat-surat yang masuk

dan keluar yang sebaik-baiknya dengan prosedur yang efektif dan efisien.

4. Kearsipan/fiking yaitu bagaimana menyimpan dan menemukan kembali surat atau

warkat dengan cepat dan tepat setiap saat diperlukan menurut sistem tertentu.

Surat menyurat seperti pekerjaan perkantoran lainnya, merupakan tugas-tugas

pokok organisasi, korespondensi atau surat menyurat merupakan kegiatan staff atau

servise staff, tetapi kegiatan surat menyurat hampir melibatkan seluruh pejabat organisasi.

Dengan demikian yang perlu mengerti surat adalah :

1. Seluruh pejabat atau pegawai baik dalam organisasi swasta, maupun instansi

pemerintah maupun perusahaan.

2.Pejabat staff maupun pejabat lini terlibat dalam pemeriksaan surat, seperti surat-surat

yang dikirimkan keluar Negeri dari suatu organisasi, konssepnya selalu dibuat oleh

pejabat lini sesuai dengan tugasnya masing-masing.

3. Para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam hal surat-surat tertentu, karena

sesuatu alasan terpaksa membuat surat sendiri.

Sedangkan yang perlu menguasai surat adalah :

1. Koresponden, para ahli pembuat surat dalam berbagai bahasa dan memeriksa

konsep-konsep surat.

2. Para konseptor, pembuat dan pengonsep surat.

3. Sekretaris, apakah dia sebagai sekretaris pejabat maupun sekretaris organisasi atau unit

organisasi.

4. Juru tik, harus menguasai tehnik pengetikannya, terutama menguasai bentuk-bentuk

surat.

2.2.1 TUJUAN PENULISAN SURAT.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang atau organisasi pasti

mempunyai tujuan, demikian juga penulisan surat mempunyai tujuan-tujuan tertentu,

diantaranya :

(6)

2.Ingin mendapat balasan atau tanggapan dari penerima atau pihak yang dikirim tentang

informasi yang disampaikan tersebut.

3.Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yang diterima jelas dan tidak salah

tanggap.

Pada umumnya, pengirim surat menginginkan dari pembaca surat adalah hal-hal

sebagai berikut :

1. Pembaca atau penerima surat, percaya tentang hal atau masalah yang ditulis.

2. Pembaca mau menerima pandangan-pandangan, gagasan dan keputusan-keputusan

dari pengirim.

3. Pembaca membalas surat dan meminta informasi lebih lanjut.

4.Pembaca memberi penjelasan atau informasi kepada pengirim.

5. Pembaca memenuhi segala permintaan kita atau pengirim.

6.Pembaca atau penerima dapat memahami segala pengaduan pengirim.

7. Pembaca selalu ingin mengadakan komunikasi dan menjadi relasi kita.

2.2.2. FUNGSI SURAT

1.Surat sebagai duta atau wakil atau utusan dari organisasi.

Surat merupakan duta, wakil secara tertulis dari organisasi atau instansi ataupun

perusahaan misalnya : perusahaan akan memesan barang, cukup dengan menulis

surat pesanan, untuk dikirim kepada perusahaan penjual atau seorang pelamar kerja,

cukup dengan melayangkan sebuah surat lamaran kerja kepada sebuah perusahaan

atau instansi.

Oleh karena surat sebagai wakil tertulis, maka apa yang ingin disampaikan pemesan

barang atau pelamar kerja tersebut harus jelas, dapat dipahami, mudah dimengerti

oleh penerima surat, sehingga penerima surat memberikan jawaban atau balasan

sesuai dengan yang dikehendaki pengirim.

2. Surat sebagai alat pengingat, yaitu dimana surat-surat yang telah diterima harus

disimpan atau diarsipkan pada arsip surat yang diterima, sehingga bila diperlukan

atau ada sesuatu masalah yang diperlukan surat dapat dicari dan dibaca kembali.

3. Surat sebagai dokumen historis, dimana surat yang telah diarsipkan juga dapat

(7)

dapat menjelaskan rugi laba perusahaan, teks Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia dan sebagainya.

4.Jaminan keamanan, umpama surat keterangan jalan, ktp, dan sebagainya.

5. Sebagai pedoman atau pegangan untuk melaksanakan sesuatu, contoh surat keputusan,

surat intruksi, surat perintah dan sebagainya.

6.Surat sebagai media komunikasi.

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organisasi perlu mempunyai tujuan, untuk

mencapai tujuan tersebut organisasi harus mengadakan kerjasama, baik antara

sesama mereka dalam organisasi maupun dengan pihak luar. Sedangkan untuk

melaksanakan kerjasam harus ada komunikasi. Komunikasi ini dapat dilakukan

dengan lisan maupun tulisan, ataupun dengan syarat-syarat, gambar-gambar yang

dipancarkan pesawat televisi, radio, telegram dan sebagainya.

7.Surat sebagai alat bukti tertulis. Dimana sipembuat surat ataupun orang-orang yang

terkait dapat membuktikan kebenarannya kepada pihak-pihak yang memintanya,

karena dalam surat telah diperinci dengan jelas setiap permasalahannya. Contohnya

surat perjanjian, kuitansi, dan sebagainya.

8. Surat sebagai otak tata usaha yaitu dimana surat merupakan suatu kegiatan yang

memegang peranan penting dalam ketatausahaan, hampir semua kegiatan

ketatausahaan berkaitan dengan surat, mulai dari mencatat, menghimpun, mengolah,

memperbanyak, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi. Surat

merupakan alat untuk memperlancar setiap kegiatan dan setiap pekerjaan.

9. Surat sebagai barometer kemajuan kantor.

Surat dapat menjadi tolak ukur mundur majunya perusahaan, atau organisasi, bila

organisasi atau perusahaan makin banyak menerima surat dan mengirimkan

surat-surat berarti perusahaan atau organisasi tersebut maju, karena sering dan selalu

mengadakan komunikasi secara terus menerus.

Cara apapun yang digunakan dalam berkomunikasi ini tetap saja tujuannya untuk

menyampaikan informasi-informasi dari pengirim kepada penerima. Dalam

menyampaikan informasi ini, mungkin saja banyak gangguan-gangguan, baik gangguan

lingkungan, fisik, bahasa ataupun gangguan lainnya yang timbul karena perbedaan latar

(8)

Karena adanya gangguan-gangguan tersebut, maka akibatnya terhadap proses

komunikasi dapat berupa :

1.Informasi yang disampaikan tidak diterima atau terlambat datang ditempat tujuan.

2. Informasi warta tersebut tidak dipahami oleh pihak penerima.

3. Penerima salah menafsirkan akibatnya jadi salah mengambil keputusan.

4.Informasi atau warta tidak ditanggapi sebagaimana mestinya.

Dengan demikian surat sebagai alat komunikasi dapat dianggap efektif, bila

informasi yang diasampaikan, sampai kepada tujuan yang diketahui.

2.3.BERDASARKAN SIFAT SURAT

Berdasarkan sifatnya surat dapat digolongkan menjadi lima jenis yaitu :

1.Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat-surat yang bersifat kekeluargaan, surat-surat yang berisi

masalah keluarga, baik tentang kesehatan, keuangan keluarga dan sebagainya.

2. Surat Dinas Pribadi

Surat dinas pribadi disebut juga surat setengah resmi adalah surat-surat yang

dikirimkan dari seseorang atau pribadi kepada instansi-instansi,

perusahaan-perusahaan, ataupun jawatan-jawatan.

3.Surat Dinas Swasta

Surat dinas swasta disebut juga surat resmi adalah surat-surat yang dibuat oleh

instansi-instansi swasta, yang dikirimkan untuk para karyawannya ataupun untuk para

relasinya atau langganannya atau instansi –instansi lain yang terkait.

4. Surat Niaga

Surat niaga adalah surat yang berisi, soal-soal perdagangan yang dibuat oleh

perusahaan yang dikirimkan kepada para langganannya.

5. Surat Dinas Pemerintah

Surat dinas pemerintah adalah surat-surat yang berisi yang masalah-masalah

administrasi pemerintah yang dibuat oleh instansi pemerintah.

(9)

Penggolongan surat berdasarkan wujudnya dapat dibagi kedalam tujuh jenis, yaitu :

1. Surat Yang menggunakan Kartu Pos

Kartu pos adalah blanko yang dikeluarkan oleh Perum Postel atau instansi lain

yang telah diberi izin Perum Postel untuk mencetaknya asal sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Perum Postel.

Kartu pos biasanya dibuat dengan memakai kertas karton yang berukuran 15 cm x

10 cm. Kartu pos mempunyai dua bagian.

a.Bagian depan atau muka untuk menulis nama atau alamat pengirim serta penerima.

b. Bagian belakang untuk menulis berita-berita yang akan disampaikan.

Pada dasarnya kartu pos digunakan untuk kepentingan sebagai berikut :

a.Mengirimkan berita-berita yang singkat-singkat saja atau pendek.

b. Untuk berita-berita yang tidak mengandung rahasia, sehingga terbaca oleh orang

lainpun tidak menjadi masalah.

c. Dikirimkan untuk masalah-masalah yang bersifat santai, seperti mengirim dan

meminta lagi.

d.Bukan untuk keperluan dinas atau resmi.

e. Bukan untuk dikirimkan kepada orang tua, atau orang yang umurnya diatas pengirim.

2.Warkat Pos

Warkat pos adalah sehelai kertas yang telah dicetak dengan memakai lambaga dan

petunjuk penulisan berita, yang dikeluarkan oleh perum postel atau instansi lain yang

telah diberi izin.

Warkat pos dapat dilipat-lipat sehingga bagian lipatan bagian luar dapat dipakai

menulis nama dan alamat pengiriman serta penerima. Bagian lipatan dalam untuk

menulis berita-berita yang akan disampaikan, surat dengan memakai warkat pos

bertujuan :

a.Untuk surat bersifat keluarga.

b. Yang isinya berita yang panjang-panjang.

(10)

d.Bukan untuk keperluan dinas atau bersifat resmi.

3. Surat Bersampul

Surat bersampul adalah surat-surat yang isinya atau beritanya ditulis pada kertas

lain, kemudian kertas surat tersebut dimasukkan kedalam sampul atau amplop.

Surat-surat yang memakai amplop sampul ini gunanya :

a.Untuk surat-surat yang isinya panjang, sebab itu dapat ditulis dalam beberapa lembar

atau beberapa halaman.

b.Untuk surat-surat yang isinya dirahasiakan atau tidak boleh dibaca oleh orang lain.

c. Untuk surat-surat resmi, surat dinas ataupun surat biasa.

d. Untuk menjaga kebersihan dan kerapihan.

e.Untuk menjaga sopan santun.

Pemakaian sampul hendaknya disesuaikan dengan bentuk kertas supaya surat

yang memakai sampul kelihatan rapih. Pemakaian sampul hedaknya :

 Sampul yang berbentuk panjang untuk kertas-kertas yang berukuran pokok.

 Untuk sampul yang berbentuk persegi empat hendaknya digunakan kuarto.

Sampul yang berbentuk kecil digunakan kertas-kertas octavo.

4. Surat Terbuka dan Surat Tertutup

Surat terbuka adalah surat-surat yang isinya dapat dibaca oleh umum misalnya, surat

dari pembaca kepada pembaca atau surat yang dikirimkan oleh pembaca untuk

pemerintah, instansi lain, melalui redaksi surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya.

Biasanya surat-surat demikian berisi antara lain :

a. Kritikan-kritikan terhadap sesuatu keadaan atau kejadian yang tidak menyenangkan.

b.Saran-saran dan pendapat-pendapat serta gagasan untuk sesuatu hal yang kurang baik

atau tidak pantas.

c. Keluhan-keluhan tentang sesuatu pelayanan yang mengecewakan.

d.Ajakan, himbauan untuk berbuat sesuatu kebaikan atau menghindarkan sesuatu yang

kurang baik.

Sedangkan surat tertutup adalah surat-surat yang dikirimkan kepada alamat

tertentu dan isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.

(11)

Memorandum adalah salah satu alat komunikasi berupa surat-surat dilingkungan

dinas yang penyampaiannya tidak resmi dan digunakan secara intern (didalam lingkungan

sendiri baik perusahaan ,instansi lainnya). Pada umumnya memorandum digunakan dari

atasan kepada bawahan, atau antara pejabat yang sederajat kedudukannya, cara

pembuatannya diketik atau tulisan tangan. Memorandum dipergunakan untuk

pemberitahuan, permintaan informasi, memberi petunjuk atau memberi informasi.

Nota adalah merupakan alat komunikasi kedinasan antara pejabat dari suatu unit

organisasi yang digunakan secara intern dalam lingkungan sendiri, tetapi bersifat resmi.

Gunanya nota adalah :

 Untuk meminta penjelasan

Untuk memberikan keputusan

 Untuk peningkatan supaya isinya mendapat perhatian sepenuhnya.

6.Telegram

Telegram adalah suatu alat komunikasi dengan cara menyampaikan berita-berita

melalui radio atau pesawat telegram mengenai sesuatu hal yang perlu segera mendapat

penyelesaian dengan cepat. Isi telegram berupa tulisan-tulisan singkat yang dikirimkan

dari jarak jauh. Ada dua macam cara penyampaiannya, yaitu :

Telegram yang pengirimannya melalui perum telekomunikasi (seperti morse, telek,

dan teleprinter).

 Surat telegram atau surat kawat ialah surat yang ditulis dengan gaya bahasa

telegram tetapi pengirimannya dilakukan oleh kurir (utusan atau petugas

perusahaan atau instansi).

7.Surat Biasa

Surat biasa adalah surat-surat yang isinya tidak mengandung rahasia walaupun

terbaca oleh orang lain, seperti surat undangan pernikahan atau khitanan, surat pertemuan

para siswa untuk rekreasi dan sebagainya.

2.3.2. BERDASARKAN KEAMANAN ISINYA

Berdasarkan keamanan isinya, surat dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :

(12)

Adalah surat-surat yang digunakan untuk surat-surat yang berhubungan dengan

keamanan Negara atau surat-surat yang berupa Dokumen Negara, sehingga bila surat

ini jatuh ketangan yang tidak berhak maka akan membahayakan masyarakat atau

Bangsa dan Negara.

2. Surat Rahasia

Adalah surat-surat yang isinya harus dirahasiakan, tidak boleh dibaca oleh orang

lain, karena bila jatuh ketangan orang yang tidak berhak, akan merugikan perusahaan

atau instansi tersebut.

3. Surat konfidensial

Adalah surat-surat yang termasuk surat rahasia juga, karena isinya tidak boleh

diketahui orang lain cukup hanya diketahui oleh pejabat yang bersangkutan, karena

kalau jatuh kepada orang yang tidak berhak akan mencemarkan nama baik orang

tersebut. Contohnya surat laporan tentang karyawan yang korupsi.

2.3.3.SURAT BERDASARKAN PROSES PENYELESAIANNYA

Surat berdasarkan proses penyelesaiannya dapat digolongkan menjadi tiga jenis,

yaitu :

1. Surat Sangat Segera atau Surat Kilat

Surat yang harus dikirimkan dengan sangat segera atau kilat adalah surat yang

harus ditangani secepat mungkin pada kesempatan yang pertama karena surat ini

harus segera dikirimkan secepatnya karena penerima harus cepat menanggapi dan

menyelesaikannya.

2. Surat Segera

Adalah surat yang secepatnya diselesaikan tetapi tidak perlu pada kesempatan

yang pertama dan segera dikirimkan supaya mendapat tanggapan dan penyelesainya

dari pihak penerima.

3.Surat Biasa

Adalah surat-surat yang tidak perlu tergesa-gesa untuk penyelesaian karena tidak

perlu mendapat tanggapan yang secepatnya dari penerima.

(13)

Surat berdasarkan dinaspos adalah surat-surat yang dikirimkan melalui kartu pos

dan dikenakan biaya sesuai dengan peraturan dinas pos. Surat berdasarkan pos dapat

digolongkan menjadi :

1. Surat Biasa

Adalah surat yang menurut penggolongan dinas pos, surat yang dibuat oleh

seseorang yang isinya atau sifatnya biasa atau tidak begitu penting, karena pada

umumnya surat ini tidak perlu mendapat tanggapan yang secepatnya dari penerima,

dengan demikian surat-surat ini penyampaiannya kepada tujuan atau penerima

waktunya tidak dipastikan, tetapi biaya yang dikenakan dinas pos, prangkonya cukup

murah.

2.Surat Kilat

Adalah surat-surat yang secepatnya ditangani supaya mendapat tanggapan dan

penyelesaian yang secepatnya pula dari penerima. Oleh karena itu surat kilat cara

penyampaiannya, ongkos pengirimannya atau prangkonya lebih mahal dari surat

biasa.

3.Surat Kilat Khusus

Adalah surat-surat yang dibuat seseorang yang isinya sangat penting dan harus

segera ditangani supaya mendapat tanggapan dan penyelesaian yang secepatnya dari

penerima . dengan demikian kantor sangat mengutamakan sekali cara pengirimannya

waktu penyampaian kepada penerima sudah dapat dipastikan. Sedangkan soal biaya

dan ongkos atau prangko kilat khusus ini mahal Karena memperhitungkan hal-hal

berikut :

a. Ongkos disesuaikan dengan jarak antara tempat pengiriman dengan tempat

penerima.

b. Diperhatikan berat surat dan kertas surat tersebut.

c.Pihak dinas pos sangat bertanggung jawab terhadap penyampaian surat tersebut.

4. Surat tercatat

Adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya sangat penting, sehingga

harus segera ditangani dan diselesaikan secepatnya supaya surat tersebut mendapat

tanggapan dan penyelesaian secepatnya pula dari pihak penerima, surat inipun

(14)

diutamakan ongkosnya atau prangkonya mahal karena ada beberapa hal yang harus

diperhatikan :

a.Prangko disesuaikan dengan jarak antara pengirim dan penerima.

b. Surat tersebut ditimbang dulu.

c. Nama dan alamat pengirim serta jenis surat dicatat oleh dinas pos.

d. Setelah sampai ditempat penerimaan, penerima harus menanda tangani tanda

penerima surat.

2.4.ARTI DAN KEGUNAAN BAGIN-BAGIAN SURAT

Bagian-bagian surat adalah merupakan kelompok-kelompok pada sebuah surat,

sehingga susunan surat menjadi jelas, baik dan sesuai dengan peraturan surat menyurat

yang resmi.

Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung dari masing-masing bagian

surat mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu diantaranya :

1. Untuk mengetahui dari perusahaan atau instansi mana surat tersebut dikirim.

2. Untuk mengetahui kota, tanggal dan tahun surat dikeluarkan.

3.Untuk mengetahui tentang atau perihal apa surat itu dikirim.

4. Untuk mengetahui apa maksud dan tujuan serta keinginan dari pengirim.

5.Untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat tersebut.

6. Untuk mengetahui, mungkin ada dokumen-dokumen yang dilampirkan yang terkait

dengan isi surat.

2.4.1.PENGATURAN DAN PENULISAN BAGIAN-BAGIAN SURAT 1. Pengaturan bagian-bagian surat

Setiap surat resmi kedinasan ataupun surat resmi niaga mempunyai bagian-bagian

surat atau unsur-unsur surat. Dari gabungan bagian-bagian surat itulah terbentuk sebuah

surat.

Pada surat resmi niaga, terdiri dari bagian-bagian yaitu sebagai berikut :

 Kepala surat atau kop surat

Nomor surat

 Nama Kota, Tangal, Bulan dan Tahun Surat

 Lampiran

(15)

Alamat dalam atau alamat yang dituju

 Salam Pembuka

IsiSurat

 Salam Penutup

 Nama Instansi atau Organisasi dan Perusahaan yang mengeluarkan surat

Tanda tangan, nama jelas dan nama jabatan

 Penanggung jawab surat, dan

Tembusan

 Nama inisial, dan

 Cap perusahaan atau instansi.

2.Penulisan Bagian-Bagian Surat

a. Kepala surat atau kop surat

Dalam surat-surat yang resmi selalu tercantum kepala surat atau disebut juga kop

surat. Adapun kegunaan kop surat adalah untuk memudahkan mengetahui nama dan alamat

kantor atau perusahaan dan keterangan lainnya dari kantor atau perusahaan pengirim surat.

Pada umumnya kepala surat dicetak dalam bentuk yang sangat menarik yang

terdiri atas :

1.Nama kantor atau perusahaan dan organisasi.

2. Alamat atau nama jalan dan nomor gedung.

3. Nomor telepon.

4.Nomor telex bila ada.

5. Nama dan alamat kawat bila ada.

6.Nama dan alamat kantor cabang bila ada.

7. Nama Bankir.

8. Macam usahanya.

9.Nomor tromol pos atau kotak pos bila ada, dan

10. Lambang atau logo

b.Penulisan tanggal, bulan dan tahun surat

Pada surat resmi niaga atau resmi kedinasan, sebenarnya penulisan tanggal tidak

perlu didahului dengan penulisan kota, sebab nama kota atau tempat tersebut telah

(16)

Nama kota atau tempat dapat ditulis :

1. Bila surat pribadi atau surat keluarga karena tidak mempunyai kepala surat.

2.Bila surat ditulis pada kertas polos yang tidak memakai kepala surat.

3. Bila perusahaan selain mempunyai kantor pusat, juga mempunyai kantor cabang dan

tertulis pada kepala surat, maka untuk surat yang demikian sebaiknya ditulis nama

kota yang mengirimkan surat, apakah surat tersebut dari kantor pusat atau dari kantor

cabang.

4.Tangal tidak boleh ditulis dengan cara ditumpuk, contoh : 1/5-1994.

5. Tahun surat tidak boleh disingkat, contoh : 1 Mei 94.

Perbedaan cara penulisan tangal pada surat resmi niaga dan surat resmi dinas

pemerintah atau dinas swasta adalah :

1. Cara penulisan tangal pada surat niaga, biasanya selalu ditulis diatas, apakah itu sebelah

kiri ataupun sebelah kanan, tergantung dari bentuk surat masing-masing, bila ada kantor

cabang ditulis dengan nama kota.

2. Pada surat dinas pemerintah atau dinas swasta cara penulisan tanggal dapat dibagi :

a.Diatas tidak perlu mencantumkan nama kota bila memakai kop surat.

b. Dibawah sebelum nama jabatan dan ditulis lengkap dengan nama kotanya dibawah

kanan.

Kegunaan tanggal surat adalah untuk :

1. Mengetahui atau menunjukan kapan surat tersebut dibuat.

2.Mengetahui batas waktu, sampai kapan masalah dalam surat harus diselesaikan.

3. Mengetahui apakah setiap persoalan yang diselesaikan atau ditanggapi dengan cepat atau

lambat.

2.4.2.CARA PENULISAN NOMOR SURAT

Setiap surat-surat resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut nomor

verbal. Cara pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan

(17)

Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat, nomor surat

merupakan kode yang berguna :

1.Untuk memudahkan pengaturannya sebagai arsip.

2. Memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat menyurat.

3. Memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan.

4.Memudahkan kepada petugas kearsipan dalam menggolongkan dan mengklasifikasi

surat sesuai dengan sifat dan jenis surat untuk penyimpanan.

5. Untuk mengetahui berapa banyaknya surat yang keluar pada suatu periode (bulan

maupun tahun).

2.4.3.CARA PENULISAN LAMPIRAN SURAT

Lampiran surat adalah sesuatu dokumen-dokumen yang disertai kedalam surat,

karena mempunyai kaitan dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut

bermacam-macam sesuai dengan kaitannya terhadap isi surat. Pada umpamanya :

 Untuk surat penawaran dilampirkan brosur, daftar harga.

Untuk surat perkenalan dilampirkan photo copy izin usaha, neraca perusahaan, surat

dari relasi dan sebagainya.

Yang harus diperhatikan dalam penulisan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Untuk surat-surat niaga lampiran ditulis dibawah kiri, dengan menyebutkan semua

yang dilampirkan.

2. Untuk surat dinas pemerintahan ditulis sebelah kiri atas, setelah nomor surat, bila ada

yang dilampirkan cukup ditulis banyak lembarannya, tidak perlu dijelaskan, karena

akan dijelaskan pada isi surat, tetapi bila tidak ada yang dilampirkan diberi tanda

garis.

Kegunaan lampiran adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang disertakan dalam

surat yang ada kaitannya dengan isi surat.

2. Untuk mengecoh atau memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama

(18)

3.Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan dengan segera,

tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumen tersebut sudah

tersedia.

2.4.4.CARA PENULISAN PERIHAL ATAU HAL

Pada setiap surat resmi, apakah itu surat dinas pemerintahan maupun itu

surat-surat niaga, sebaiknya selalu dicantumkan pokok-pokok atau inti dari surat-surat, yang disebut

perihal atau hal. Jadi perihal itu merupakan :

Inti sari dari surat.

 Pokok-pokok penting dari isi surat.

 Maksud dan tujuan surat secara singkat.

Perihal berguna :

1. Untuk mengetahui terlebih dulu apa yang dibicarakan dan dipermasalahkan dalam

surat.

2. Supaya penerima atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dulu secara singkat,

sebelum mengetahui secara keseluruhannya.

Penulisan perihal tidak perlu panjang-panjang karena akan mengaburkan pembaca

dan juga kurang etis. Perihal cukup ditulis singkat saja asal pembaca cukup mengetahui

secara garis besar apa yang akan dipermasalahkan dalam surat tersebut.

2.4.5.ALAMAT DALAM

Penulisan alamat pada surat ada dua macam yaitu sebagai berikut :

1. Alamat luar adalah alamat yang ditulis pada sampul surat yang penulisannya

disesuaikan dengan bentuk surat.

2. Penulisan alamat di dalam kertas surat itu sendiri inilah yang dinamakan alamat

dalam.

Kegunaan alamat dalam ialah :

1.Alamat penunjuk langsung bagi si penerima.

2. Petunjuk bagi petugas kearsipan, sehubungan dengan adanya system penyimpanan

dan penemuan kembali surat berdasarkan objek surat.

(19)

Dalam penulisan alamat, baik alamat luar maupun alamat dalam didepan nama

seseorang perlu dicantumkan “Saudara” Bapak atau Ibu”.

Tetapi bila dalam alamat akan menuliskan secara resmi nama jabatan, pangkat

gelar akademis, maka pengirim hanya perlu menuliskan jabatan, pangkat atau gelarnya

saja dan didepan nama seseorang, tidak perlu mencantumkan sebutan bapak, tuan dan

sebagainya.

2.4.6.SALAM PEMBUKA

Dalam surat-surat dinas pemerintahan salam pembuka tidak perlu dipergunakan.

Karena dalam surat dinas pemerintahan harus ada ketegasan.

2.4.7.ISI SURAT ATAU BATANG TUBUH SURAT

Isi surat akan disebut juga batang tubuh surat terdiri atas tiga bagian :

1. Alinea pembuka.

2.Isi surat sesungguhnya, dan

3. Alinea penutup.

1.Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan kata pengantar kepada isi surat yang sesungguhnya

maksudnya untuk menarik perhatian pembaca kepada pokok pembicaraan.

Yang harus diperhaitkan adalah pemakaian kata bersama ini dan pemakaian kata

dengan ini.

Bersama ini dipergunakan apabila dalam surat tersebut ada yang dilampirkan

seperti dokumen, berkas dan sebagainya sedangkan dengan ini dipergunakan apabila pada

surat tidak ada yang dilampirkan.

2.Isi Surat Yang Sesungguhnya

Isi surat yang sesungguhnya itu memuat apa yang harus dilaporkan, diminta,

dinyatakan kepada penerima surat. Untuk menghindarkan salah paham maka isi surat

sebaiknya singkat tetapi jelas dan pihak pembaca benar-benar mengerti maksud dan

(20)

dipergunakan jangan dipakai dalam surat tersebut, baik itu istilah-istilah dalam bahasa

Indonesia apalagi istilah dalam bahasa asing.

3.Alinea Penutup

Pada suatu surat, baik surat niaga maupun surat pribadi, alinea penutup

merupakan :

a.Kesimpulan dari isi surat

b. Kunci dari isi surat

c.Penegasan dari isi surat

d. Tanda pembicaraan telah selesai

Disamping itu alinea penutup juga mengandung harapan penulis atau ucapan

terima kasih kepada penerima surat atas perhatiannya terhadap semua hal yang

dikemukakan dalam isi surat, contoh-contoh alinea penutup :

a.Atas perhatian saudara, kami mengucapkan terima kasih.

b. Kami berharap agar kerjasama kita membuahkan, hasil yang baik.

c. Mudah-mudahan pertimbangan kami bermanfaat bagi saudara.

d.Sambil menunggu kabar lebih lanjut, kami ucapkan terima kasih.

e. Demikianlah laporan kami, semoga mendapat perhatian saudara.

2.4.8.SALAM PENUTUP

Pada surat dinas pemerintahan biasanya tidak memakai salam penutup, tetapi

cukup disebutkan nama jabatan, selanjutnya tanda tangan pada nama jelas. Nip (nomor

induk pegawai) dibawah jelas, Hal ini dilakukan apabila tanggal ditulis diatas, tetapi bila

tanggal belum ditulis diatas, maka harus ditulis dulu nama jabatan dan seterusnya seperti

tersebut diatas.

2.4.9.NAMA ORGANISASI, PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

Dalam surat niaga setelah salam penutup dan sebelum tanda tangan, dicantumkan

dulu nama organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan surat tersebut, Pada umumnya

nama perusahaan dicantumkan apabila cap perusahaan bentuknya bulat atau segi tiga,

tetapi bila cap perusahaan berbentuk persegi empat, maka nama perusahaan tidak perlu

(21)

2.4.10. TANDA TANGAN DAN NAMA JELAS SERTA NAMA JABATAN PENANGGUNG JAWAB SURAT

Sebuah surat yang sudah dibubuhkan tanda tangan dan nama jelas bagi pejabat

yang berhak adalah sebuah surat yang sudah syah. Sebaliknya bila surat tersebut belum

ditanda tangani dan tidak memakai nama jelas, adalah surat yang tidak syah. Untuk

mengetahui siapa yang berhak menanda tangani surat tersebut, maka harus diketahui dulu

siapa yang bertanggung jawab terhadap organisasi, perusahaan dan instansi.

Dengan demikian penandatanganan surat dapat dilakukan langsung oleh pimpinan

yang bersangkutan, tetapi juga dapat ditanda tangani oleh mereka yang diberi wewenang

sesuai dengan struktur organisasi. Kemudian setelah diberi tanda tangan dan nama jelas

harus dicantumkan pula nama jabatannya masing-masing.

Dalam surat-surat dinas pemerintahan sudah biasa penandatanganan surat tidak

harus oleh pejabat yang bersangkutan, tetapi dilimpahkan kepada bawahan-bawahannya

atau pejabat yang berada dibawahnya. Biasanya memakai istilah-istilah (atas nama),a,u,b

(atas nama beliau), u,b (untuk beliau), a,p (atas perintah), dan sebagainya.

Dalam surat dinas pemerintahan setelah tanda tangan dan nama jelas,

dicantumkan Nip (nomor induk pegawai), maksudnya untuk mengetahui identitas dari

kesatuan mana atau departemen mana pegawai tersebut, Begitu juga nama pejabat

penting dicantumkan untuk mengetahui dari bagian mana surat itu dikeluarkan.

2.4.11.CAP SURAT ATAU STEMPEL SURAT

Pada surat-surat resmi, baik itu surat niaga maupun surat dinas pemerintahan, cap

harus dibutuhkan pada sebuah surat, karena cap juga merupakan tanda syahnya sebuah

surat. Macam-macam cap atau stempel surat disesuaikan dengan selera perusahaan atau

organisasi yang bersangkutan, ada cap segi tiga bulat dan persegi empat pemakaian cap

umumnya disebelah kiri tanda tangan dan harus dekat dengan tanda tangan atau

nyerempet.

2.4.12.TEMBUSAN

Istilah-istilah tembusan, distribusi surat atau c.c. (carbon copy) adalah merupakan

salina-salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang terkait dengan isi

(22)

2.4.13.INISIAL

Inisial atau singkatan nama dari penyusun atau pengonsep dan pengetik surat

adalah merupakan tanda pengenal nama dari mereka tersebut (pengetik atau pengosep).

Biasanya hal ini hanya dipakai pada surat niaga gunanya untuk mengetahui siapa

konseptor atau pengetik surat tersebut.Karena bila ada kekeliruan, mudah mengurusnya

atau menyelesaikannya.

Inisial sebenarnya hanya berguna bagi perusahaan pengirim, maka biasanya surat

yang akan dikirimkan. Nama inisial hanya akan diambil dari huruf terdepan.

2.5.BENTUK-BENTUK SURAT

Bentuk surat adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat, masing-masing

bagian surat itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan peranan terutama

sebagai petunjuk atau identifikasi untuk memproses surat tersebut. Berbagai bentuk surat

yang satu sama yang lain berbeda pemakaiannya sesuai dengan kebiasaan instansi atau

gaya masyarakat tertentu.

Sebenarnya hanya ada dua bentuk surat yang paling utama yaitu bentuk lurus atau

bentuk balok (block style) dan bentuk lekuk atau bentuk bergigi (Indented style), yang

lainnya hanya bentuk-bentuk variasi saja. Sedangkan variasinya yang berdiri diantara

keduanya adalah bentuk setengah lurus atau bentuk setengah balok (semi block style),

selain itu masih ada bentuk-bentuk variasi lainnya,

Dengan demikian kalau kita perinci bentuk surat terdiri atas beberapa macam

yaitu:

2.5.1.Bentuk Lurus Penuh (full block style)

Adalah merupakan variasi dari bentuk lurus dan pemakainnya masih jarang

kecuali pihak swasta banyak yang memakai bentuk ini. Bentuk surat ini adalah

model Eropa dan Amerika. Ditinjau dari segi teknik pengertian bentuk lurus

penuh paling efisien dibandingkan dengan bentuk-bentuk lainnya karena hanya

(23)

salam pembuka, sampai kepada salam penutup tidak perlu sering menghitung

hentakan, hanya kita harus jara (spasi) supaya tidak kelihatan bertumpuk.

2.5.2.Bentuk Lurus (block style)

Perbedaan dengan bentuk lurus penuh adalah dimana pada bentuk lurus, tanggal

ditulis sebelah kanan, sejajar dengan nomor surat, kemudian salam penutup,dan

tanda tangan penanggung jawab berada disebelah kanan juga, sehingga bagian

bawah kiri agak leluasa untuk dipakai tembusan bila surat itu ada salinan yang

harus dikirimkan, bentuk ini adalah model Amerika.

2.5.3.Bentuk Setengah Lurus (semi block style)

Penulisan hampir sama dengan bentuk lurus, hanya bedanya bentuk setengah lurus

pada alinea pertama harus menjorok kedalam kurang lebih 5 spasi, begitu

seterusnya. Untuk alinea-alinea yang baru dan bentuk ini banyak sekali digunakan

oleh perusahaan-perusahaan. Bentuk setengah lurus termasuk model Eropa baru.

2.5.4.Bentuk Lekuk (Indented Style)

Pada bentuk ini baris pertama dari alamat ditulis lurus dari nomor surat, kemudian

nama jalan menjorok kedalam kurang lebih 5 spasi, selanjutnya nama kota,

menjorok lagi kedalam kurang lebih 5 spasi dari pinggir, sehingga lurus dengan

nama jalan, ini adalah model Eropa lama.

2.5.5.Bentuk Resmi (Official Style)

Pada bentuk ini alamat dalam ditulis sebelah kanan dibawah tanggal, disebelah

kiri ditulis nomor sejajar dengan tanggal, lampiran dan perihal, setiap alinea

pertama dan baru mulai kurang lebih 5 spasi dari garis pinggir dan kalimat

terakhir lurus dengan nomor, dengan perihal.

2.5.6.Bentuk Menggantung (Hanging Paragraph Style)

Bentuk ini memasang termasuk yang jarang digunakan baik oleh perusahaan

maupun dinas pemerintahan. Alamat dalam ditulis sebelah kiri, alinea pertama

dan setiap alinea baru ditulis dari baris pinggir, dan kalimat-kalimat bersambung

ditulis ditengah kurang lebih 10 spasi dari pinggir sehingga kelihatannya jadi

menggantung.

(24)

Bentuk ini banyak sekali dipakai oleh dinas-dinas pemerintahan. Penulisan

tanggal berada disebelah kanan, sejajar dengan nomor surat, kemudian alamat

ditulis dari pinggir itu untuk kalimat atau kata penghormatan, seperti yang

terhormat atau kepada yang terhormat. Tetapi nama orang yang dituju ditulis

menjorok kurang lebih 5 spasi, selanjutnya nama jabatan dan jawatan ditulis

disebelah kanan.

2.5.8.Bentuk Resmi Pemerintahan

Bentuk ini banyak dipakai oleh dinas pemerintahan dan pemakaiannya ada dua

macam yaitu :

a. Bentuk resmi Indonesia lama, dan

b.Bentuk resmi Indonesia baru.

Bentuk ini penulisan tanggal, nomor dan alamat dalam tidak ada bedanya dengan

bentuk resmi niaga, hanya berbeda dalam penulisan alinea pertama.

Alinea pertama dan baru menjorok kurang lebih 10 spasi dari baris pinggir dan

kalimat-kalimat bersambung tidak sampai ke pinggir seperti resmi niaga, tetapi

kurang lebih 5 spasi dari baris pinggiran dalam resmi Indonesia lama maupun

baru tidak ada salam pembuka dan salam penutup.

Pada bentuk resmi Indonesia alamat dalam berada disebelah kiri, sedangkan

Indonesia lama disebelah kanan dibawah tanggal, sebelum menulis tanggal, nama

kota ditulis.

2.5.9.Bentuk-Bentuk Centering

Bentuk-bentuk centering dipakai pada surat-surat dinas seperti surat keputusan,

perintah, surat edaran, surat tugas dan sebagainya.

Dimana istilah kata-kata “surat keputusan” atau “perintah” berada ditengah

dengan memakai huruf-huruf kapital. Kemudian dibawahnya nomor surat, alamat

dan nama orang yang dituju berada pada isi surat pada kaki surat ditulis nama

kota, tanggal, bulan dan tahun, kemudian nama jabatan, tanda tangan, nama jelas

dan nip, biasanya ada tembusan-tembusan kepada pihak yang terkait.

(25)

Pada hakekatnya surat itu adalah suatu karangan yang berupa perumusan dalam

bentuk tertulis tentang pernyataan, pemikiran, permintaan, atau hal-hal yang ingin

disampaikan kepada pihak penerima surat. Karena surat sebagai karangan, maka suratpun

harus memenuhi berbagai ketentuan mengenai penyusunan karangan ataupun komposisi

seperti tema, tata bahasa, kalimat, alinea, gaya bahasa dan penggunaan tanda baca. Sebagai

karangan surat dapat disusun secara :

1. Deduktif yaitu dimana penulis terlebih dulu melaporkan pokok permasalahannya,

kemudian baru dikemukakan penjelasannya atau alasan-alasannya.

2. Induktif adalah penyusunan kalimat-kalimat dimana terlebih dulu dikemukakan

alasan-alasannya, baru kemudian melaporkan pokok-pokok masalahnya.

2.6.1.Syarat Bahasa Surat

Pada umumnya bahasa surat sebagai alat komunikasi secara tertulis itu lebih

singkat, karena penulis sebelum menulis surat sudah mempertimbangkan setiap susunan

kalimat supaya simpatik, sopan, luwes dan menyenangkan yang membaca.

Dengan demikian dapat dikemukakan syarat dan ciri surat yang baik adalah :

1.Surat ditulis dalam bentuk yang menarik, dan tersusun sesuai dengan peraturan surat

menyurat.

2. Setiap kalimat dalam surat harus berguna, bermakna, maka tidak boleh memakai

kalimat yang berbelit-belit.

3. Hindarkan singkatan yang tidak perlu terutama mengarang singkatan sendiri.

4.Nada surat harus sopan dan bijaksana serta hormat dan simpatik.

5. Surat jangan terlalu panjang.

6.Surat harus bersih, rapih.

2.6.2.Surat Bersambung Dan Tanda Baca 1. Surat bersambung

Apabila sebuah surat itu panjang sehingga memerlukan kertas lebih darisatu lembar

atau satu halaman, maka perlu diteruskan pada kertas atau halaman lain.

2.Penggunaan tanda baca

Yaitu pemakaian tanda baca seperti titik dan koma, yang dilaksanakan pada

(26)

a.Cara terbuka.

b. cara tertutup.

c.cara campuran.

Pemakaian tanda baca surat menyurat pada ;

a. tanggal surat.

b.Alamat dalam.

c. Salam pembuka.

d.Salam penutup.

2.6.3.Koresponden Dan Korespondensi

Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang

menandatangani surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau organisasi.

Korespondensi adalah suatu kegiatan atau hubungan yang dilakukan secara terus

menerus antara dua pihak yang dilakukan dengan saling berkiriman surat.

Korespondensi dalam suatu kantor, instansi, atau organisasi dibagi dua , yakni :

1. Korespondensi eksteren

Korespondensi eksteren adalah hubungan surat menyurat yang dilakukan oleh kantor

atau bagian-bagiannya dengan pihak luar.

2.Korespondensi interen

Korespondensi interen adalah hubungan surat menyurat yang dilakukan oleh

orang-orang dalam suatu kantor, termasuk hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang.

Pengurusan surat sering juga disebut dengan istilah mail handing, yang

merupakan kegiatan mengirimkan informasi tertulis dari satu tempat ke tempat lain.

Dengan kata lain, kegiatan pengurusan surat bukan hanya menerima surat dan

mengirimkan surat saja. Tetapi kegiatan pengurusan surat juga meliputi mengarahkan dan

menyalurkan surat ke unit-unit kerja dalam lingkungan suatu organisasi atau lembaga.

BAB III

PEMBAHASAN

(27)

Surat menyurat adalah suatu kegiatan untuk mengadakan hubungan secara terus

menerus antara pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

3.1.1.Tujuan Surat

Tujuan surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu

 Menyampaikan informasi kepada pembaca surat.

Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat.

 Ingin mendapatkan tangapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca.

3.1.2.Fungsi Surat

Fungsi surat dalam suatu organisasi anatara lain :

 Surat sebagai media komunikasi.

Surat sebagai barometer.

 Surat sebagai duta penulis.

Surat sebagai bukti tertulis.

 Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor.

3.1.3.Persiapan Penulisan Surat

Alat-alat yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

1. Kertas surat

Jenis kertas yang dipergunakan hendaknya sesuai dengan isi atau maksud

surat :

a. Kertas polio bergaris, umumnya digunakan untuk surat-surat yang tidak

diketik alias ditulis tangan.

Contohnya : surat lamaran kerja, pribadi, teman, kenalan dan sebagainya.

b.Kertas HVS, umumnya dipakai oleh suatu instansi pemerintahan atau untuk

menulis surat resmi.

c. Kertas quarto, umumnya digunakan oleh perusahaan yang sudah binofid

atau tergolong sudah mapan. Kertas ini mempunyai kualitas yang lebih

baik.

d.Kertas surat yang umum dipakai untuk surat adalah kertas yang berwarna

putih.

(28)

Penulisan sebuah surat yang baik tentunya mengandung bagian-bagian yang

memenuhi persyaratan sebuah surat yang baik. Tentu saja para penulis harus

tahu terlebih dahulu jenis surat yang akan ditulis, apakah termasuk surat

resmi, pribadi, atau niaga. Dengan begitu akan memudahkan kita dalam

menulis surat.

3.Persiapan penguasaan cara menulis surat

Langkah-langkah persiapan penulisan surat yang baik adalah sebagai berikut :

 Mengetahui bentuk surat yang diinginkan, dimaksudkan agar penulis

atau pengirim surat dapat menentukan pilihan kepada siapa surat itu

hendak dikirimkan.

Memiliki pengetahuan tentang cara menyusun isi surat.

 Mengetahui sifat-sifat surat.

Menguasai bahasa surat.

4. Penulisan surat

Jika anda menulis surat dengan menggunakan tangan hendaknya

perhatikanlah hal-hal berikut :

 Pilihlah tinta yang tidak mudah luntur dan cepat kering.

Pakailah warna tinta yang sopan, jelas dan lazim.

Jika suratnya diketik maka yang harus diperhatikan adalah :

 Jangan menggunakan huruf mesin yang sudah kabur atau kurang jelas

agar tidak terjadi salah kata.

 Atur spasi secukupnya, jangan terlalu rapat atau renggang.

Pakailah pita hitam dan jangan merah.

 Pakailah merah hanya untuk hal-hal yang penting.

5. Cara melipat surat

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melipat surat antara lain :

 Jangan terlalu banyak membuat lipatan.

Sesuaikan lipatan kertas dengan besarnya amplop surat.

Usahakan agar penerima surat tidak kesulitan dalam membuka lipatan

(29)

Jangan memasukan sesuatu kedalam surat karena hal itu bisa merusak

tulisan. Kecuali untuk surat-surat remaja, boleh membuat lipatan surat

dengan seni lipat kreasi merek mereka sendiri.

3.1.4.Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Surat Menyurat

1. Pengirim surat, yaitu orang atau lembaga yang menyampaikan pesan lewat

surat.

2. Penerima surat, yairu orang atau lembaga sasaran yang dikirim surat.

3.Pesan, yaitu surat berupa informasi gagasan atau perasaan pengirimnya.

4. Saluran, yaitu surat itu sendiri yang memuat pesan yang diformulasikan dalam

ragam bahasa tulis dan disajikan dalam format surat yang sesuai dengan

keperluan.

Dalam penulisan surat yang baik terlebih dulu kita harus mengenal :

1.Tema

Penulis surat harus mengetahui tema yang akan disampaikan, karena tema

merupakan inti sari pembicaraan. Sedangakan dari proses penyusunan dari

topik-topik atau pokok-pokok bahasan yang akan disusun.

Topik surat yang akan disusun tergantung dari tujuan dan sifat isi surat, apakah

permintaan, laporan, pernyataan, pertanyaan dan sebagainya.

2. Kalimat

Tema merupakan inti sari pembicaraan dan oleh penulis akan diuraikan melalui

kalimat-kalimat.

Kalimat-kalimat harus mengungkapkan fakta, perasaan atau sikap secara jelas.

Kalimat harus jelas dan efektif, sehingga pembaca sudah mengerti dan memahami

maksud pengiriman surat. Kalimat-kalimat harus pendek-pendek tetapi lengkap

dengan informasi.

Contoh kalimat-kalimat permohonan referensi bank :

Dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Bapak dapatlah kiranya kami

(30)

Contoh kalimat merasa keberatan terhadap pengaduan atau claim.

 Sehubungan dengan surat saudara tanggal...no...perihal kiriman..., kami

rasa tidak terdapat kekeliruan.

3. Alinea

Alinea adalah merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dan

berangkaian. Alinea harus merupakan kesinambungan antara kalimat yang satu

dengan kalimat yang lain.

4.Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah cara yang dipergunakan oleh seseorang untuk melaksanakan

pikiran dan perasaan kedalam sebuah karangan dalam hal kedalam surat.

Gaya bahasa harus dipakai secara tepat supaya tidak membosankan.

5. Ejaan

Kriteria ejaan perlu diperhatikan antara lain :

 Pemakaian huruf besar yang betul dan tepat.

 Penulisan kata turunan yang tepat.

Penulisan kata ulang yang tepat.

 Penulisan kata yang betul dan tepat.

Penulisan kata ganti yang tepat.

 Penulisan kata depan yang tepat.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan surat resmi :

1.Membuat persiapan dan perencanaan yang baik.

 Penetapan permasalahan yang hendak disampaikan.

Pokok-pokok bahasan atau topik yang hendak disusun.

 Bahan atau data penyusunan surat.

 Siapa yang akan dikirimi surat.

2.Penentuan posisi pengiriman.

Walaupun posisi penulis lebih kuat ataupun lebih tinggi surat tetap harus ditulis

dengan hati-hati dengan memperhatikan tata bahasa serta sopan santun dan wajar.

3. Penggunaan kelengkapan yang memadai.

(31)

a. Penggunaan bentuk-bentuk surat sesuai dengan peraturan surat menyurat dan

model-model tertentu sesuai dengan keinginan organisasi.

b.Penggunaan kertas

 Kertas HVS untuk surat yang dikirim.

 Kertas doarslog tipis untuk salinan.

Kertas onionskin atau kertas infor, untuk surat-surat keluar Negeri.

 Kertas stensil untuk surat-surat yang berjumlah banyak.

Kertas buram untuk konsep surat.

c. Warna kertas

Biasanya kertas yang putih yang dikirimkan untuk tembusan dapat memakai

kertas yang berwarna supaya kelihatan berbeda dengan yang aslinya.

d. Ukuran kertas

Disesuaikan dengan amplop.

e. Sampul surat dan cara melipat.

f. Pengetikan, harus jelas dan rapih serta bersih.

4.Pengiriman surat.

a. Waktu yang tepat

Bagi seorang pengusaha waktu sangat berharga, maka setiap saat harus

digunakan dengan tepat, demikian pula surat-surat datang harus tepat waktu.

Contah :

Surat pengiriman pesanan.

 Surat penawaran.

Surat promosi.

b. Keamanan isinya, harus terjamin apalagi bila surat itu rahasia.

Kesimpulan surat yang baik diantaranya:

1.Jelas, berarti :

 Kepada siapa surat dikirimkan.

Darimana surat berasal.

 Isi surat yang dibicarakan.

 Kata-kata dan kalimat-kalimat serta ketikannya.

(32)

Apa yang diinginkan penulis.

 Tidak salah tafsir salah duga.

3.Singkat, berarti :

 Kalmat jangan bertele-tele.

 Kalimat yang digunakan harus bermakna.

4.Lengkap berarti mengandung semua informasi yang diperlukan.

5. Benar, berarti ;

Informasi itu benar-benar.

 Alasan-alasan yang tepat.

 Benar salurannya.

6.Sopan, berarti ;

 Bijaksana dalam mengemukakan.

Tidak meremehkan pihak lain.

 Menganggap penting setiap masalah.

7. Wujud surat yang menarik

Kertas dan sampul yang sesuai.

 Bentuk sesuai dengan peraturan.

Ketikan yang rapih dan bersih.

8. Untuk surat-surat dinas

 Mengandung ciri-ciri kedinasan.

Adanya keterangan.

3.1.5.Pengolahan Surat

Surat menyurat juga sering kita jumpai dalam suatu unit organisasi atau instansi,

dalam unit kerja pemerintahan, surat yang sering kita jumpai adalah surat masuk dan

surat keluar.

a.Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu instansi pemerintahan

untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan, pengelolaan surat

masuk dipusatkan dibagian tata usaha atau sekretariat pimpinan. Oleh karena itu, jika

seorang PNS, dari bagian manapun, menerima surat masuk dari instansi luar maka

langkah yang pertama dilakukan adalah menyerahkan surat masuk itu pada bagian

(33)

Setelah surat itu diterima oleh bagian surat, selanjutnya surat itu diadakan

pengolahan sebagai berikut :

1.Penyortiran surat

Langkah yang pertama dilakukan oleh bagian penerima surat adalah

memilah-milah surat, surat dapat dipilah berdasarkan :

Unit organisasi

Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan

kepada unit organisasi dimana surat itu ditujukan.

 Macamnya

Surat-surat dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel, giro, surat

pribadi, dan sebagainya.

 Klasifikasinya

Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut surat

kilat atau sangat segera (harus diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera

(diterima maksimal 2 x 24 jam), dan surat biasa (maksimal 5 hari harus

diterima).

 Kualifikasinya

Selanjutnya surat dikelompokkan menurut surat sangat rahasia (kode SR =

membahayakan keselamatan Negara), surat rahasia (kode R = menimbulkan

kerugian Negara), surat terbatas atau konfindensial (kode K = hanya diketahui

pejabat tertentu), surat biasa (kode B).

 Urgensinya

Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram, surat kawat.

Pengelompokan semacam ini maksudnya untuk membantu memudahkan dalam

penanganan selanjutnya, yaitu selain dapat diketahui kemana surat itu harus

disampaikan, tapi juga dapat diketahui surat-surat yang penyampaiannya harus

didahulukan.

2.Pembukaan sampul

Setelah surat-surat itu dipilah-pilahkan seperti diatas, selanjutnya dilakukan

pembukaan sampul, semua surat-surat yang bersampul dibuka dengan teliti kecuali

(34)

3.Mengeluarkan surat dari sampul

Langkah berikutnya yaitu mengeluarkan surat-surat dari masing-masing

sampulnya yang telah dibuka, mengeluarkan surat dari dalam sampulnya harus

dilakukan dengan hati-hati jangan sampai surat itu terkoyak atau robek karena ada

kemungkinan surat itu masih menyangkut kesampulnya.

4.Pembacaan surat

Surat-surat yang telah dikeluarkan dari sampulnya, kemudian dibaca dan diteliti

apakah surat-surat tersebut ada alamat dalamnya atau tidak, apakah surat-surat itu

ditujukan kepada pimpinan atau langsung kepada pejabat atau unit yang menangani

masalahnya, apakah surat-surat itu ada lampirannya atau tidak, apakah surat itu

terdiri dari satu lembar atau lebih dan penelitian lain-lain yang ada kaitannya dengan

surat tersebut.

Apabila surat itu ada alamat dalamnya, maka sampul surat dapat dipisahkan dan

bila tidak ada alamat dalamnya, maka sampul surat harus diletakkan kepada surat

tersebut dengan menggunakan staples.

5.Pencatatan surat

Surat yang sudah diolah tersebut diatas, selanjutnya dicatat dalam buku agenda

menurut klasifikasi dan kualifikasi masing-masing surat.

Dibawah ini contoh kolom dalam buku agenda surat masuk.

Pencatatan surat sangat diperlukan untuk mempermudah pengendalian surat-surat tersebut.

Pencatatan surat masuk pada buku agenda dimulai dari nomor 1 pada bulan januari dan berakhir

pada nomor terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal 31 desember.

Pencatatan surat masuk selalu dilakukan pada setiap terjadi pemindahan dan penyimpanan.

(35)

Setelah surat-surat dicatat dalam buku agenda atau kartu kendali seperti

tersebut diatas, kemudian surat-surat itu dikirim kepada pihak yang dituju oleh

surat-surat tersebut. Surat untuk pimpinan disampaikan kepada sekretaris pimpinan

dan surat-surat untuk pejabat-pejabat atau unit yang dimaksudkan oleh surat,

disampaikan kepada petugas atau sekretaris pejabat yang bersangkutan. Untuk

pengiriman, dilakukan lagi pencatatan dengan menggunakan buku pengiriman atau

buku ekspidisi. Petugas atau sekretaris pimpinan yang menerima surat harus

membubuhkan tanda terima pada buku ekspidisi.

b. Surat keluar adalah surat yang sudah lengkap (bertanggal, bernomor, berstempel, dan

telah ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang) yang dibuat oleh suatu instansi,

kantor atau lembaga untuk ditujukan atau dikirim kepada instansi, kantor atau lembaga

lain.

Didalam pembuatan surat keluar ada beberapa langkah-langkah penting yang

harus dilakukan yaitu :

1. Pembuatan konsep surat

Konsep surat hendaknya dibuat dan disusun secara rapi sehingga memudahkan

juru ketik untuk mengetiknya.

Ada tiga cara dalam pembuatan konsep surat yaitu :

a. Konsep surat dibuat oleh pimpinan

Biasanya pimpinan membuat konsep sendiri, kemudian diserahkan kepada juru

tik atau sekretarisnya untuk diketik dalam bentuk yang telah ditetapkan atau

yang berlakubagi kantor yang bersangkutan.

b.Konsep surat dibuat oleh bawahan

Untuk membuat surat pimpinan menugaskan bawahan, konsep dibuat

berdasarkan petunjuk atau data yang bersangkutan. Setelah konsep dibuat

diserahkan kepada pimpinan untuk mendapatkan persetujuan, barulah konsep

surat tersebut diketik, kemudian setelah melalui beberapa prosedur, surat

tersebut ditandatangani oleh pimpinan yang berwenang.

c. Konsep surat dibuat dengan cara mendikte

Pembuatan surat dengan cara mendikte dapat dilakukan baik secara langsung

(36)

cara pimpinan melakukan tatap muka (face to face) dengan bawahan yang

ditugaskan untuk membuat konsep, sedangkan untuk mendikte secara tidak

langsung dapat dilakukan dengan cara pimpinan dapat merekam dikte konsep

surat pada sebuah media yang disebut magnetic atau piringan magnetic. Yang

kemudian dikirim pada bawahan atau pegawai yang bertugas mengetik konsep

surat tersebut.

2. Persetujuan konsep

Sebelum konsep surat siap untuk diketik, terlebih dahulu diperiksa apakah

sudah memenuhi persyaratan atau belum dan sebagai tanda persetujuan terhadap

konsep surat tersebut maka pejabat yang berkepentingan membubuhi tanda tangan.

3.Pengetikan surat

Setelah konsep disetujui maka selanjutnya konsep surat diketik, sebelum surat

ditanda tangani oleh pejabat yang berwewenang maka surat diperiksa terlebih

dahulu apakah surat sudah sesuai dengan konsep surat.

4. Pemberian nomor

Pemberian nomor surat dilakukan oleh petugas pencatat surat sesuai dengan

urutan pada buku agenda surat keluar.

5.Penyusunan surat

Kegiatan penyusunan surat meliputi : pemisahan surat apabila ada

tembusannya, lembar yang digunakan sebagai arsip dikelompokkan, apabila

terdapat lampiran maka diadakan pemeriksaan.

6. Pengiriman surat

Dalam suatu instansi besar pengiriman surat juga biasanya disentralisir yaitu

dilakukan oleh staf bagian pengiriman surat pada bagian tata usaha. Setelah surat

ditanda tangani oleh pimpinan, surat dicatat dalam sebuah buku agenda surat

keluar.

Dibawah ni contoh kolom dalam buku agenda surat keluar.

Pengiriman surat keluar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Dikirim secara

langsung

Nomor Tanggal Dikirim

Kepada

(37)

Surat dapat dikirim atau diantar sendiri oleh petugas atau kurir ke alamat tujuan

dengan bukti pengiriman surat berupa buku ekspidisi surat keluar.

b.Dikirim melalui sarana jasa

Surat keluar bisa dikirim dengan menggunakan sarana jasa pengiriman seperti

pos atau sarana jasa pengiriman lainnya.

3.1.6.Kelebihan Surat

Adapun kelebihan surat sebagai alat komunikasi dibandingkan dengan yang lain adalah

sebagai berikut:

1. Surat merupakan sarana yang dapat merekam informasi secara panjang lebar,

terperinci dan terurai secara mudah.

2.Surat bersifat praktis, karena dapat menyimpan rahasia, dibandingkan dengan telepon

mungkin dapat disadap orang lain.

3. Setiap penyampaian berita, kata-kata dan kalimatnya diperkirakan dengan seksama

untuk menghilangakan perasaan yang tidak enak.

4. Efektif karena informasi itu asli sesuai dengan sumbernya

5.Ekonomis, karena biaya pembuatan dan pengiriman relative murah.

6. Surat lebih memasyarakatkan siapa saja yang dapat melakukan dan melaksanakannya.

7.Alat-alat dan perlengkapan surat mudah didapat.

3.1.7.Kelemahan Surat

Dalam prakteknya ternyata berkomunikasi melalui surat menyurat banyak sekali instansi

pemerintah maupun organisasi kurang memperhatikan pentingnya menguasai

ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam surat menyurat. Sehingga banyak terjadi kesalahan-kesalahan

maupun kekurangan-kekurangan, adapun kelemahan-kelemahan yang umum terjadi biasanya

berupa :

1. Susunan surat ruwet

2.Susunan kalimat tidak lengkap, berbelit-belit

3. Kata-kata dan kalimat-kalimat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak pada tempatnya.

(38)

5.Ejaan banyak yang salah, tidak sesuai dengan pedoman umum, ejaan bahasa Indonesia

yang disempurnakan atau EYD.

6.Pemakaian istilah asing mestinya tidak perlu digunakan atau yang tidak sesuai dengan

pedoman umum pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia.

7. Tata bahasa yang tidak teratur.

8.Kurang sopan atau ceroboh dalam mengungkapkan gagasan.

9. Ketikan salah atau banyak yang kotor.

10.Alamat tidak tepat.

11. Bentuk atau model surat tidak menentu.

Dengan demikian bila penulisan surat tidak benar, justru tujuan yang diinginkan

dalam surat menyurat tidak akan tercapai. Sehubungan dengan itu, masalah-masalah yang

perlu diperhatikan adalah :

Mengusahakan agar kekurangan dan kelemahan dalam surat menyurat itu tidak terjadi,

dan bagaimana cara mengelolanya sehingga menghasilkan surat yang baik dan

efektif.

 Para pegawai dan petugas administrasi harus menguasai peraturan surat menyurat

terutama surat-surat niaga dan surat-surat yang resmi.

 Para pejabat atau pemimpin organisasi/instansi atau perusahaan harus sering

memeriksa dan ikut memperbaiki surat-surat sebelum ditandatangani.

BAB IV

PENUTUP

4.1.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

Surat menyurat seperti pekerjaan perkantoran lainnya, merupakan kegiatan yang

menunjang bagi terlaksananya tugas-tugas pokok organisasi dan instansi

(39)

Korespondensi/surat menyurat merupakan kegiatan staff atau service staff, tetapi

kegiatan surat menyurat hampir melibatkan seluruh pejabat organisasi dan

instansi pemerintahan.

Surat sebagai otak tata usaha yaitu dimana surat merupakan suatu kegiatan yang

memegang peranan penting dalam ketatausahaan, hampir semua kegiatan

ketatausahaan berkaitan dengan surat, mulai dari mencatat, menghimpun,

mengolah, memperbanyak, menyimpan dan mendistribusikan

informasi-informasi.

4.1.1.SARAN

Agar pihak pengirim lebih memaksimalkan baik waktu yang ada maupun yang

telah ditentukan untuk memberikan dan menyampaikan informasi-informasi yang

jelas kepada penerima, pihak pengirim harus mengenal dan memahami tema,

kalimat dan gaya bahasa apa yang akan disampaikannya.

 Menggunakan istilah atau bahasa indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan

kaidah bahasa indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata,

maupun kalimatnya.

 Pada umumnya bahasa surat sebagai alat komunikasi secara tertulis itu lebih

singkat, karena penulis sebelum menulis surat sudah mempertimbangkan setiap

susunan kalimat supaya simpatik, sopan, luwes dan menyenangkan yang

membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Soeyitno, Solehan, PW, surat menyurat resmi Indonesia, CV. Bandung 1987

Thomas Wiyasa Bratawijaya, Drs. Kerangka surat menyurat dinas, PT. Pustaka Binaman

Presindo, Jakarta 1982

Maryo Y.S, surat menyurat lengkap, edisi revisi aneka ilmu semarang

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pelayanan akan dapat lebih baik atau meningkat, karena dengan manajemen kearsipan yang baik pengguna arsip tidak perlu menunggu berjam- jam, berhari-hari

Materi Pelatihan Teknik Las Listrik yang diberikan berupa pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Material Industri, Peralatan Las Listrik, Peralatan perbengkelan

Bermartabat, (Caremedia Communication, 2018), h.. Banyak mengunjungi atau menghindari majelis-majelis ta‟lim yang mengajarkan tentang berbagai nasehat agama yang

Pertama : Memerintahkan kepada seluruh perangkat organisasi (PP, PD, PC dan PUK) SPKEP SPSI wajib membuat laporan keuangan bulanan yang mengikuti STANDAR

Pengarahan dilakukan perusahaan dengan cara pemberian penyuluhan secara rutin, perintah dari atasan, delegasi wewenang, dan pemberian motivasi berupa bonus gaji. Kegiatan

Seminar nasional dengan tema ”Peningkatan Keprofesionalan Peneliti, Pendidik dan Praktisi MIPA untuk Mendukung Pembangunan Karakter Bangsa” tentu saja akan

Kemaksiatan yang disengaja adalah perbuatan melawan hukum yang paling berat dan hukum Islam menjatuhkan hukuman (pertanggungjawaban pidana) yang paling berat