PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh
Mudjisantosa
Blog ini hanya pendapat pribadi untuk mendukung kemajuan Indonesia melalui pengadaan yang mudah ,
efisien,efektif,transparan,bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
RABU, 05 DESEMBER 2012
Pengadaan langsung dengan KUITANSI
1.
PPK
membuat spesifikasi, HPS untuk nilai diatas rp 10 juta dan draft SPK bila
diperlukan. Kemudian diberikan kepada pejabat pengadaan.
2.
Pejabat Pengadaan
mencari dua sumber informasi harga.
3. Pejabat Pengadaan mendatangi kepada satu penyedia atau mengundang satu penyedia.
4.
Pejabat Pengadaan
melakukan klarifikasi dan negosiasi harga
5.
Pejabat Pengadaan
memperoleh bukti kuitansi.
6. Barang/jasa diserahkan oleh
Penyedia
7.
PPHP
(Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan) memeriksa dan menerima barang/jasa,
kemudian membubuhkan tandatangan di kuitansi dengan pernyataan barang/jasa diterima
dengan baik dan cukup. Bila dikuitansi tidak cukup memuat mengenai item-item barang/jasa
maka dapat dibuat lembar tersendiri kemudian dapat ditulis dan ditandatangani pernyataan
barang/jasa diterima dengan baik dan cukup.
8. Kuitansi yang telah didukung oleh tandatangan PPHP diberikan kepada
PPK
untuk dasar
penerbitan permintaan pembayaran.
Untuk pekerjaan yang tidak dapat menggambarkan hak dan kewajiban antar para pihak dengan
kuitansi walaupun nilainya dibawah Rp. 50 juta maka agar dibuatkan SPK.
Demikian gambaran sederhana proses pengadaan langsung dengan kuitansi, namun agar
dikoordinasikan dengan bagian keuangan mengenai prosedur pembayaran yang berkaitan
dengan kuitansi.
Pasal 11**
)
(1) PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
c. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kuitansi/Surat
Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian;
Pasal 55 ayat 3
Kuitansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk
Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan
Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).
Pasal 57 ayat 5
Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan
metode Pengadaan Langsung meliputi paling kurang tahapan sebagai
berikut:
Diposkan olehMudjisantosadi03.04
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:Poskan Komentar (Atom)MENGENAI SAYA
Mudjisantosa
Jakarta, Jakarta, Indonesia Kepala Sub Dit Advokasi LKPP (setara Es IIIa) 2012- sekarang. Kepala Sub Dit Pelatihan LKPP 2008-2011
Kasi Market Dalam Negeri Kemenkeu
Kasi Pinjaman LN Kemenkeu Kasi Bendahara Umum Kemenkeu Penulis 11 buku tentang
pengadaan Saksi Ahli LKPP
Pendampingan Pengadaan di berbagai Kementerian, Lembaga, Pemda, BUMN dan BUMD Pengajar di lebih 40 even pelatihan pengadaan
Tim Perancang Modul Pelatihan Tim Revisi Soal Ujian
Penggerak Diskusi Jumat Mengenai PBJ
Juru Kunci Milis ToT PBJ Sertifikat Lulus dan Pelatihan Pengadaan Dalam Negeri dan LN mengenai Pengadaan
Lihat profil lengkapku
ARSIP BLOG ► Februari(32) ► Januari(36)
► 2013(536) ► Desember(32) ► November(36) ► Oktober(55) ► September(55) ► Agustus(41) ► Juli(46) ► Juni(59) ► Mei(41) ► April(49) ► Maret(30) ► Februari(35) ► Januari(57)
▼ 2012(284) ▼ Desember(54)
Yang bertanda tangan dalam surat penawaran
RETENSI
Dana DEKONSENTRASI
Peraturan Kepala LKPP Nomor 18 Tahun 2012 tentang ...
Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemer...
Pembayaran atas pemutusan kontrak Keadaan kahar di kontrak
Kontrak payung atau kontrak harga satuan
pemeliharaan beberapa gedung Kontrak tahun jamak (multi years) Jasa penilai tanah
Lampiran pendukung kuitansi Peraturan tentang Keuangan Daerah SBD yang dikeluarkan oleh LKPP hanya bersifat seba...
Swakelola atau pelelangan tidak bisa hadir dalam pembuktian kualifikasi
Lelang sebelum tahun anggaran 2013 HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) har...
Pengadaan barang atau jasa konsultansi ?
PPTK boleh merangkap sebagai PPK BEBERAPA HAL DALAM PENILAIAN TEKNIS UNTUK PEKERJAA... Syarat surat jaminan
Diskon yang diterima penyedia dari distributor / p...
Buku "Kumpulan Tanya Jawab PBJ tahun 2012"
Peraturan Kepala LKPP
Pengadaan barang oleh pemerintah, tidak harus yang...
Negosiasi di pengadaan langsung cara login untuk upload RUP di website LKPP
Gaya penulisan kontrak
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPA-L) di A...
SWakelola
buku jilid satu yaitu "mudah memahami PBJ, jilid I...
Pembayaran asuransi atau sewa kantor melebihi tahu...
kegiatan anggota dewan untuk komunikasi kepada mas...
Rencana Umum Pengadaan ( RUP ) 2013
Indikasi persekongkolan Evaluasi administrasi
penyelesaian kontrak untuk akhir tahun anggaran
Kuitansi s.d. Rp 50 juta
UNDANG-UNDANG TENTANG INDUSTRI PERTAHANAN
Klasifikasi belanja dalam APBN KETENTUAN KLAIM PENCAIRAN JAMINAN BANK/GARANSI BAN... PEKERJAAN TIDAK DAPAT DISELESAIKAN AKAN DILANJUTKA... Ketentuan Jaminan Pembayaran untuk pekerjaan di ak...
Penyedia yang ditunjuk mengundurkan diri sebelum ...
KONSULTAN PENGAWAS KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG NEGA...
Pengadaan langsung dengan KUITANSI
Pengadaan alat dengan nilai Rp. 400 juta
PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2013
WAKTU PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN
Pengadaan langsung dengan SPK Pengadaan dengan nilai s.d. Rp. 10 juta rupiah.
LETAK DOKUMEN KUALIFIKASI ► November(21)
BLOG ROLL
Buku-buku pengadaan untuk pemerintah Indonesia