• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Psikologi Agama Teori Kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Psikologi Agama Teori Kebutuhan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan aliran-aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang sangat

pesat di Amerika sangat merisaukan beberapa pakar psikologi di negara itu. Mereka

melihat bahwa kedua aliran itu memandang manusia tidak lebih dari kumpulan

reflex (behaviorisme) atau kumpulan naluri saja (psikoanalisis). Mereka juga

menganggap bahwa kedua aliran itu memandang manusia sebagai mahkluk yang

sudah ditentukan nasibnya (determinisme) yaitu oleh stimulus (behaviorisme) atau

oleh alam ketidaksadaran (psikonalisis) dan yang tak kalah penting, mereka

berkesimpulan bahwa kedua aliran itu menganggap manusia sebagai robot

(behaviorisme) atau sebagai mahkluk yang pesimistik dan penuh masalah

(psikoanalisis).

Apakah orang menghargai kebijaksanaan, kreativitas, pemahaman, dan

persatuan, atau apakah mereka lebih memilih makanan, minuman, dan seks?

Psikologi humanistik tidak bisa menyangkal pentingnya insting dasar, karena

bagaimanapun juga manusia adalah binatang, tetapi manusia lebih dari sekedar

binatang. Oleh karena itu, banyak ahli teori dibidang ini membicarakan mengenai

aspek dasar manusia-biologis, sosial, dan pemenuhan diri atau personal. Bagi

kehidupan seseorang dijauhkan dari hubungan pertemanan atau pemaknaan sama

(2)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana biografi Abraham Maslow?

2. Bagaimana Konsep Hierarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow?

3. Bagaimana Konsep Agama menurut Abraham Maslow?

4. Bagaimana Konsep Humanistik menurut Abraham Maslow?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Lebih mengetahui latar belakang Abraham Maslow, mulai dari

kehidupannya, pendidikannya dan lain sebagainya.

2. Mengetahui Konsep Hierarki kebutuhan manusia yang di simpulkan oleh

Abraham Maslow, sehingga kita lebih jelas tetang kebutuhan-kebutuhan

manusia yang berbeda satu sama lain.

3. Mengetahui Konsep menurut Abraham Maslow mengenai agama.

(3)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI ABRAHAM MASLOW

Abraham Maslow adalah seorang psikolog terkenal di bidang psikologi

humanistik, psikologi humanistik kini telah melihat ketenaran menyebar ke

berbagai mata pelajaran kemanusiaan seperti geografi dan demografi. Ia terutama

terkenal dengan Hierarki Kebutuhan-nya. Abraham Harold Maslow lahir pada 1

April 1908 di Brooklyn1, New York. Maslow adalah anak sulung dari tujuh

bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Karena orang tua mereka tidak

berpendidikan sendiri, mereka melihat bahwa belajar adalah kunci untuk anak-anak

mereka berhasil di tanah air baru mereka. Dengan demikian semua anak-anak

mereka didorong untuk belajar; Abraham anak tertua didorong sangat keras karena

ia diakui sebagai seorang intelektual di usia muda. Maslow sendiri merasa bahwa

masa kecilnya relatif bahagia, sendirian di lingkungan aneh dia berlindung dan

mempelajari buku-bukunya. Maslow menghabiskan masa kecilnya di Brooklyn.2

Di sekolah, Maslow adalah murid yang cukup cerdas. Dia akhirnya berhasil

mendapatkan tempat di City College of New York. Maslow awalnya belajar hukum

untuk memenuhi keinginan orang tuanya, tapi ia menghadiri kuliah di Universitas

Wisconsin. Di Wisconsin ia berubah minat ke psikologi, menerima gelar BA3 pada

tahun 1930, gelar MA4 pada tahun 1931 dan Ph.D5 pada tahun 1934. Di Wisconsin

ia dibimbing oleh Harry Harlow, seorang psikolog terkenal untuk karyanya pada

1 Brooklyn adalah kota independen sampai konsolidasinya dengan New York City pada 1898 dan

terus mempertahankan budaya yang berbeda, suasana seni independen, dan warisan arsitektur yang unik. Banyak pemukiman di Brooklyn adalah enklave etnis tempat kelompok dan budaya etnis tertentu mendominasi. Motto resmi Brooklyn adalah Een Draght Mackt Maght (Di Dalam Kesatuan ada Kekuatan).

2 Dikutip dari alamat website

http://www.BapakPsikologi,BiografiAbrahamMaslow,BiografiTokohPsikologi,TeoriHierarkiKebu tuhanMaslow,TeoriKepribadianMaslow,tokohpsikologi.com, pada 20 November 2014.

3 Gelar akademik sarjana (bachelor of Arts).

(4)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

4

monyet rhesus6 dan perilaku mereka. Maslow mengembangkan penelitiannya

dengan mengamati perilaku dominasi primata dan seksualitas mereka.

Selama ia belajar di Wisconsin, Maslow menikahi sepupunya, Bertha

Goodman, kemudian Maslow mempunyai dua anak perempuan. Setelah

mendapatkan gelar Ph.D, Maslow kembali ke New York pada tahun 1935, dia

melanjutkan studi psikologinya di Universitas Kolombia. Bekerja dengan EL

Thorndike, Maslow terus mengembangkan minatnya pada seksualitas manusia.

Pada tahun 1937 Maslow mengambil sebuah posting mengajar di Brooklyn

College, ia segera menemukan mentor lebih lanjut dalam Alfred Adler dan Erich

Fromm. Adler dan Fromm adalah psikolog terkemuka Eropa. Mereka juga belajar

dari antropolog Ruth Benedict dan psikolog Freudian Max Wertheimer Maslow.

Maslow meskipun belajar dari mencatat perilaku mereka. Pada tahun 1951

Maslow pindah ke Brandeis University, sebuah universitas riset Massachusetts

swasta, ia mengambil perkuliahan pada departemen psikologi. Posisi ini

memungkinkan dia untuk lebih fokus pada karya teoretisnya7. Di Brandeis Maslow

juga menjadi berteman dengan Kurt Goldstein, yang memperkenalkan Maslow

dengan teori Aktualisasi Diri. Maslow tetap di Brandeis sampai 1969, sebelum ia

pindah di Laughlin Institute di California.

Kontribusi utama Maslow dengan psikologi adalah tangga atau piramida

kebutuhan dasar, bukti menunjukkan bahwa ia awalnya datang dengan ide di tahun

1940-an. Menampilkan piramida yang menjabarkan bahwa beberapa kebutuhan

lebih kuat daripada yang lain, mulai dari yang paling mendesak hingga yang paling

canggih. Kelima kategori yaitu kebutuhan fisiologis (seks, tidur, air, makanan, dll),

keamanan (keamanan tubuh, kesehatan, keamanan kerja, dll), Rasa memiliki atau

cinta (persahabatan, keluarga dan keintiman seksual), harga diri (rasa percaya diri,

menghormati orang lain dan dihormati orang lain), dan aktualisasi diri (moralitas,

kreativitas, dll). Teorinya adalah bahwa jika tidak memenuhi syarat dari segmen

6 Monyet rhesus (Macaca mulatta), yang juga disebut Macaque Rhesus, adalah salah satu spesies

monyet Dunia Lama yang paling terkenal.

7 Karya teoritis adalah Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan

(5)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

5

bawah tangga atau piramida akan mencegah seseorang naik ke tingkat berikutnya.

Mereka yang mencapai puncak piramida adalah orang aktualisasi diri. Hirarki

Kebutuhan Maslow menjadi gagasan diterima di bidang psikologi dan antropologi,

serta menyeberang ke bidang kemanusiaan lainnya.8

Maslow tidak melakukan revisi teori dan ini berarti bahwa karya-karya

besar lainnya Motivation and Personality (1954) dan Menuju Psikologi (1962) telah

diabaikan sebagian besar. Maslow juga mengkritik psikologi mainstream untuk

patologi tanpa batas dan tidak melihat individu diri secara otentik. Kemudian tahun

1960-an, Maslow masuk ke masa semi-pensiun dan mulai menghabiskan lebih

banyak waktu di rumahnya di California. Kesehatannya mulai menurun. Pada usia

62 tahun, Maslow meninggal pada 8 Juni 1970 karena serangan-jantung. Maslow

adalah tokoh terkemuka dari psikologi humanistik, yang menjadi kekuatan ketiga

setelah teori Freud dan Behaviorisme9. Salah satu pekerjaan utama, hirarki

kebutuhan, telah memastikan bahwa generasi mahasiswa psikologi dan

kemanusiaan telah menemukan kebutuhan dasar setiap manusia.10

Selain itu Maslow juga disebut sebagai seorang psikolog humanistik.

Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan

mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls

naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya

bahwa manusia berusaha selalu meningkatkan kemampuannya. Manusia mencari

batas-batas kreativitas tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah

diberi label “Orang berfungsi penuh (overusing-people)”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri”. Maslow telah

membuat teori hierarki kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instingtif,

setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat

lemah yang kemudian sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila seorang berada di

lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi

8 Dikutip dari http://www.biografimaslow-psikologi.com, diunduh pada 20 November 2014. 9 Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi

yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.

(6)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

6

yang telah mereka mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak

ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.11

B. KONSEP HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan

observasi terhadap perilaku monyet.12 Berdasarkan pengamatannya, didapatkan

kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan

kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan

cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa

makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup

selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan

akan makan.13 Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai

kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang

menggambarkan tingkat kebutuhan.

Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis,

kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang,

kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow

memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat

paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya.

Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu

dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya.

Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua

kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi

perkembangan (growth motivation).14 Motivasi kekurangan bertujuan untuk

mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada.

Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk

tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakaan pembawaan dari setiap

manusia. Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham

11 Dikutip dari http://TEORIMASLOW:TeoriHierarkiKebutuhanMaslow, diunduh pada 20

November 2014.

12 Dikutip dari http://kompas.com, diunduh tanggal 15 Nopember 2014.

13 Salah satu contoh kebutuhan yang lebih diutamakan, ini hasil penelitian Abraham Maslow ketika

melakukan observasi terhadap perilaku monyet.

(7)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

7

Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa

manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau

realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan

dari kebutuhan yang lebih mendasarnya. Maslow juga mengutarakan penjelasannya

sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat.

Teori psikodinamika15 cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis

maka dari itu akan sangat kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang

sehat. Untuk sampai pada penjelasan ini, Maslow mengkaji tokoh Abaraham

Lincoln dan Eleanor Roosevelt, sekaligus juga gagasan-gagasan kontemporernya

yang dipandang mempunyai kesehatan mental yang sangat luar biasa. Dari segi

fisik, manusia mempunyai indra, merasa lapar, bertumbuh kembang, berkembang

biak, dan sebagainya. Dari segi kejiwaan manusia pun mempunyai kebutuhan

cita-cita, harapan, usaha dan sebagainya. Semua itu pada hakikatnya baik dan

dikembangkan kearah yang lebih baik. Dalam paragdima seperti ini, Maslow

berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang

mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam,

sementara orang-orang yang terganggu jiwanya yang anti social, yang jahat adalah

orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya yang frustasi oleh

gangguan-gangguan dari luar.

Teori Maslow yang pernah menjadi presiden American psychological

action (1967-1968), tentang motivasi berawal dari pra-anggapan bahwa manusia

pada dasarnya adalah baik, atau setidak-tidaknya netral, bukan jahat seperti halnya

dengan keadaan fisiknya, kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan, kapasitas dan

kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat. Karena itu menurut

Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke

jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam dirinya

sendiri juga. Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal (dianut dan diterapkan

oleh berbagai cabang psikologi terapan saat ini) adalah teori hierarki kebutuhan.

15 Teori psikodinamika atau tradisi klinis berangkat dari dua asumsi dasar. Pertama, manusia adalah

(8)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

8

Gambar 2.1, Teori Kebutuhan Abraham Maslow

Berikut kami jelaskan uraian dari kelima tingkat teori Abraham Maslow:

Kebutuhan Fisiologi

Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan pertama dan utama untuk

mempertahankan hidup dan kehidupan manusia.16 Kebutuhan paling dasar pada

setiap orang adalah kebutuhan fisiologi yakni kebutuhan untuk mempertahankan

hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan,

minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan

fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan

di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk

mencari teman atau dihargai.17 Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu

semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di

masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah

sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika

mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa

makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya.18 Seseorang

16 Drs. Djoko Purwanto. M.B.A. 2006. Komunikasi Bisnis, edisi 3. Jakarta: Erlangga (PT Gelora

Aksara Pratama). Hal 28.

17 Howards Friedman, Miriam W Scustack. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern.

Jakarta: Erlangga (PT Gelora Aksara Pratama)

18

(9)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

9

yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur

ataupun tekstur makanan.19

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal.

Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan

sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam

aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang.

Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian

membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual.

Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya.20

Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus

menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang

lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal

terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa

yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan

tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.

Untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia secara kolektif ataupun secara

perseorangan, muncul berbagai kegiatan manusia, baik langsung maupun tidak

langsung memerlukan adanya air. Sebagai contoh untuk memenuhi kebutuhan

pakaian didirikan pabrik tekstil dan industri pakaian, jadi untuk memenuhi

kebutuhan pakaian dan minuman didirikan pabrik makanan, minuman dalam botol

atau kaleng, sari buah, tahu, tempe dan sebagainya, untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan didirikan rumah sakit. Penggunaan air untuk berbagai kegiatan itu

menghasilkan limbah cair karena semua air yang digunakan itu tidak terikut semua

bagian atau bahan yang diproduksi. Air disini sangat dibutuhkan oleh kebutuhan

manusia secara fisiologi karena setiap saat manusia akan membutuhkan air untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.21

19 Drs. Djoko Purwanto. M.B.A. 2006. Komunikasi Bisnis, edisi 3. Jakarta: Erlangga (PT Gelora

Aksara Pratama). Hal 30.

20 Ibid., Hal 28-29.

21 Suparmin, Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair: Suatu Pengantar (Jakarta: EGC, 2001). Hal

(10)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

10

Gambar 2.2, Diagram Pengolahan Air sebagai contoh kebutuhan fisiologis

Selain kebutuhan air yang termasuk kebutuhan fisiologi bagi manusia

adapun kami akan menyajikan sebuah contoh kebutuhan fisiologi dalam bentuk

sholat sunnah yakni sholat, misalnya, seorang pemuda yang berminat menikah, juga

akan merasa gelisah ketika belum mendapatkan jodoh yang sesuai. Dia termotivasi

untuk mencari jodoh yang tepat serta mengumpulkan modal untuk menikah.

Kegelisahan karena takut tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan, bisa diobati

dengan menunaikan sholat hajat. Salah satu ibadah yang dianjurkan ketika kita

sedang memiliki kebutuhan yang bersifat duniawi. Upaya pemenuhan itu, selain

mengandalkan potensi manusia sebagai orang muslim harus mengandalkan juga

kekuatan spiritual (ruhani). Insya Allah ketika kita sedang bekerja dan berusaha

semuanya akan dilandasi dengan ketekunan, ulet, dan ikhlas. Sehingga segala yang

kita kerjakan bakal berkualitas dan lebih bermakna. Gelisah karena khawatir tidak

terpenuhinya kebutuhan hidup, wajar terjadi. Dengan adanya kebutuhan juga,

lahirlah motivasi pada manusia. Bisa kita bayangkan apabila manusia tidak

memiliki hasrat, keinginan dan kebutuhan. Tidak akan lahir penemuan-penemuan

yang menakjubkan di bidang fisika, matematika, astronomi dan lain-lain. Bill Gates

merancang software Microsoft bermula dari keinginan atau kebutuhan yang

terpendam dalam dirinya. Menurut Abraham Maslow kebutuhan yang paling

(11)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

11

kebutuhan sandang, pangan, papan dan kebutuhan biologis lainnya. Seperti buang

air besar, buang air kecil, bernafas dan lain sebagainya.22

Adapun bagi seorang muslim kebutuhan tidak hanya berkaitan dengan

kepuasan material semata. Kita semestinya juga memenuhi kebutuhan spiritual

yakni mengabdikan hidup kepada Allah, sehingga memiliki dorongan hasrat,

pemicu, gairah dan motivasi untuk memanfaatkan sebaik-baiknya rezeki yang

diberikan oleh Allah, itu karena dia memahami penghasilannya merupakan nikmat

yang mesti disyukuri dengan cara beramal kepada yang membutuhkan.23

Kebutuhan fisiologi ini berfungsi untuk memuaskan seseorang yang telah terpenuhi

kebutuhannya. Kebutuhan ini juga dapat membantu untuk mempertahankan

hidup.24

Kebutuhan Akan Rasa Aman

Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah

apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman.

Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik,

stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam

seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana

alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena

kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat

dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau

perilaku berbahaya orang lain. Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman

akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan

bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang

tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan

serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak

diharapkannya.25

22 Gaidha Halah Ikram. 2009. Sholat Hajat. Bandung: Mizan Media Utama (MMU). Hal. 41-42. 23 Ibid., Hal 45.

24 Paula J. Christensen & Janet W. Kennay. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Konseptual.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal 42.

25 Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.

(12)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

12

Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan,

undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun

dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs. Jika safety needs ini terlalu lama

dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya

bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang

makin negatif.

Pada hierarki kebutuhan yang ketiga di sebut kebutuhan akan rasa aman

yaitu orang memerlukan atau membutuhkan suatu keamanan dalam bekerja,

dimana dalam tulisan ini mendapatkan kesesuaian dengan asuransi. Nalarnya

adalah tujuan utama dari asuransi adalah memberikan keamanan bagi pemegang

polis asuransi bahwa ketika sesuatu terjadi maka perusahaan asuransi akan

memberikan bantuan, entah dalam berbagai bentuk. Catatan bahwa pemberian

jaminan tersebut akan disesuaikan dengan jenis polis asuransi yang diikuti. Guna

memperjelas bahwa dalam diri manusia terdapat kebutuhan untuk memiliki

keamanan, dan apabila hal itu tidak dipenuhi akan membuat orang tersebut tidak

puas dan bertendensi berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman tersebut.

Dan salah satu manifestasi dari kebutuhan akan rasa aman tersebut adalah orang

tersebut menginginkan dirinya memiliki tameng yang dapat dijadikan jaminan

ketika sesuatu yang tak diharapkan menimpa dirinya, seperti kecelakaan, rumah

terbakar, kehilangan aset dan masih banyak lagi. Nah, dalam konteks seperti itulah

peranan asuransi memainkan perannya dengan memberi perlindungan, asalkan

orang tersebut terdaftar sebagai pemegang polis asuransi pada suatu perusahaan

asuransi tertentu.

Hal sebelumnya akan memudahkan dalam memberi jaminan ketika terjadi

suatu masalah yang tidak diharapkan atau tidak terduga. Dan bukan hanya itu saja,

mengikuti asuransi akan sangat membantu dalam membrikan kepuasan hidup

karena orang yang memegang polis asuransi akan merasa aman sehingga ada

pemuasan kebutuhan. Hanya saja hal ini harus dilakukan secara konsisten, karena

jasa asuransi hanya memberi bantuan hanya ketika orang tersebut menjadi anggota.

Oleh karena itu, perlu untuk teratur atau berdisiplin dalam membayar polis asuransi

(13)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

13

Terkait ulasan sebelumnya, tampak bahwa asuransi memainkan peranan

penting dalam memberi perlindungan. Tapi hal itu tidak terjadi seperti

membalikkan telapak tangan karena sebelum mengikuti asuransi pada suatu

perusahaan tertentu, diperlukan upaya untuk menganalisis kredibilitas perusahaan

yang memberi jasa asuransi. Alasannya dilakukannya analisis tersebut yaitu untuk

memastikan bahwa perusahaan pemberi jasa asuransi bukanlah perusahaan yang

tidak konsisten memberi perlindungan kepada pemegang polis asuransinya.

Cara-cara konkrit yang dapat ditempuh dalam menganalisis bagus tidaknya

perusahaan pemberi jasa asuransi adalah dengan melihat track record kinerja dari

perusahaan tersebut, mengikuti informasi-informasi seputar perusahaan tersebut,

mengetahui pengalaman-pengalaman pemegang polis asuransi pada perusahaan

tersebut, mengamati apakah perusahaan tersebut pernah terkena kasus ataukah

tidak, dan masih banyak lagi. dengan demikian, jadikan kepuasan rasa aman

melalui mengikuti asuransi dan tetap kritis ketika menjadi pemegang polis asuransi.

Lebih singkatnya Maslow telah mengungkapkan bahwa orang yang selama

tahun-tahun awalnya telah tumbuh aman dan kuat, cenderung akan terus aman dan kuat

menghadapi segala bentuk ancaman.26

Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang

Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi,

maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki.

Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki

pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan

antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang

kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa

panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan

diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang lain

menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta menyangkut

suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap

26 Frank G.Goble. 2006. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta:

(14)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

14

saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut

jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya.

Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang

memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu

mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan

hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.27 Kebutuhan memiliki dan

dimiliki adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang.

Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan dimana seseorang mempunyai keinginan

untuk menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau hubungan emosional

dengan orang lain. Dorongan ini akan semakin menekan seseorang sedemikian

rupa, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan

pemenuhan kebutuhan akan cinta kasih dan perasaan memiliki. Kebutuhan akan

mencintai dan dicintai ini sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang

terutama anak.28

Ada beberapa konsep yang terkandung dalam makna kebutuhan mencintai

dan dicintai yang perlu dipahami, diantaranya adalah:

 Cinta adalah dukungan.

 Cinta adalah ketulusan.

 Cinta adalah perhatian.29

Kesimpulanya, kebutuhan rasa aman atau bisa juga disebut kebutuhan

memiliki dan dimiliki atau mencintai atau dicintai itu mempunyai kesamaan,

sama-sama meliputi kebutuhan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa

takut, dan kebebasan kecemasan. Keadaan aman mengarah kepada dua bentuk yaitu

kebutuhan keamanan jiwa dan kebutuhan keamanan harta. Jika tidak terpenuhi akan

timbul rasa cemas, takut dan selalu merasakan dirinya dalam keadaan terancam,

manusia yang tidak terpenuhi kebutuhan akan rasa aman ini selalu bertindak

seolah-olah selalu menghadapi keadaan darurat.30

27 Dikutip dari http://psikoanalisis.indahpratiwi/2006, diunduh pada 20 November 2014.

28 Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.

Jakarta: Salemba Medika. Hal 4-5.

29 Ibid., Hal 6.

30 Lilik Suryi Amon. 2011. Hypnosoulmate: Bagaimana Menemukan Belahan Jiwa?. Jakarta:

(15)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

15

Kebutuhan Akan Penghargaan

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas

untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap

orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu

kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah

kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran,

kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi.

Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan,

keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali

manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk

memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.

Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah

kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian.31

Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status,

ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain.32

Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan

akan penghargaan yakni :

1. Harga diri adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan analisis

sejauh mana memenuhi ideal diri, jika individu selalu sukses maka

cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan

harga diri menjadi rendah. Harga diri di peroleh dari diri sendiri dan

orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri,

kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan dan

kebebasan. Kebutuhan harga diri meliputi :

 Menghargai diri sendiri

 Menghargai orang lain

 Kebebasan yang mandiri

 Preshies

 Di kenal dan diakui

31 Sarlito W. Sarwono. 2002. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta:

Bulan Bintang. Hal 174-178.

32 Abraham H. Maslow. 1986. Farther Reaches of Human Nature. New York: Orbis Book. Hal

(16)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

16

 Penghargaan

2. Penghargaan dari orang lain

Meliputi prestis , pengakuan , penerimaan , perhatian , kedudukan, nama

srta penghargaan, penghargaan dari orang lain sagat di perlukan dalam

kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan menjadi lebih

kreatif , mandiri , percaya akan diri sendiri dan juga lebih produktif.

Kebutuhan penghargaan dari orang lain meliputi :

 Kekuatan

 Pencapaian

 Rasa cukup

 Kompetisi

 Rasa percaya diri

 Kemerdekaan Sebagai contoh :

 Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka ia akan lebih semangat dalam membuat memproduksi karyanya dalam jumlah

maupun model.

 Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun tahun dan mendapatkan pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah.

Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil

sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap

untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu

aktualisasi diri (self actualization).33

Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan,

tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow

melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semak, ini menjadi diri sepenuh

kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya

33 Abraham Maslow. 2006. On Dominace, Self Esteen and Self Actualization. Ann Kaplan:

(17)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

17

Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah

kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia

menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan yang cukup

terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi

mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang

tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta

kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme,

kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan

diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.34

Meta Kebutuhan

Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari:

1. Kebenaran, dengan meta-patologinya ketidakpercayaan, sinisme, dan skeptisisme.

2. Kebaikan, dengan meta-patologinya kebencian, penolakan, kejijikan, kepercayaan hanya pada dan untuk diri.

3. Keindahan, dengan meta-patologinya kekasaran, kegelisahan, kehilangan selera,

rasa suram.

4. Kesatuan, keparipurnaan, dengan meta-patologinya disintegrasi.

5. Transendensi-dikotomi, dengan meta-patologinya pikiran hitam/putih, pandangan salah satu dari dua, pandangan sederhana tentang kehidupan.

6. Penuh energi; proses, dengan meta-patologinya mati, menjadi robot, terdeterminasi, kehilangan emosi dan semangat, kekosongan pengalaman.

7. Keunikan, dengan meta-patologinya kehilangan perasaan diri dan individualitas,

anonim.

8. Kesempurnaan, dengan meta-patologinya keputusasaan, tidak bisa bekerja

apa-apa.

9. Kepastian, dengan meta-patologinya kacau-balau, tidak dapat diramalkan.

10. Penyelesaian; penghabisan, dengan meta-patologinya ketidaklengkapan, keputusasaan, berhenti berjuang dan menanggulangi.

(18)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

18

11. Keadilan, dengan meta-patologinya kemarahan, sinisme, ketidakpercayaan, pelanggaran hukum, mementingkan diri sendiri.

12. Tata tertib, dengan meta-patologinya ketidakamanan, ketidakwaspadaan, ketidakhati-hatian.

13. Kesederhanaan, dengan meta-patologinya terlalu kompleks, kekacauan, kebingungan, kehilangan orientasi.

14. Kekayaan; keseluruhan; kelengkapan, dengan meta-patologinya depresi, kegelisahan, kehilangan perhatian pada dunia.

15. Tanpa susah payah; santai; tidak tegang, dengan meta-patologinya kelelahan,

tegangan, kecanggungan, kejanggalan, kekakuan.

16. Bermain; kejenakaan, dengan meta-patologinya keseraman, depresi, kesedihan.

17. Mencukupi diri sendiri; mandiri, dengan meta-patologinya tidak berarti, putus

asa, hidup sia-sia.

Meta Patologi

Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi

seperti:

 Apatisme  Kebosanan  Putus asa

 Tidak punya rasa humor lagi  Keterasingan

 Mementingkan diri sendiri

 Kehilangan selera dan sebagainya

C. TEORI ABRAHAM MASLOW MENGENAI HUMANISTIK Asumsi dan prinsip dasar teori

Ahli-ahli teori humanistik menunjukkan bahwa tingkah laku individu pada

mulanya di tentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia

sekitarnya dan individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan mereka seperti

yang di katakan oleh ahli teori tingkah laku melainkan langsung dari dalam

(internal), bebas memilih, di motivasi oleh keinginan unuk aktualisasi diri

(19)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

19

Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal:

1. Suatu usaha yang positif untuk berkembang

2. Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu

Maslow mengatakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk

memenuhi kebutuhan yang bersifat hierarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi

kebutuhan pertama seperti kebutuhan psikologis, barulah ia dapat menginginkan

kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan

seterusnya

Maslow berfokus pada individu secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek

individu, dan menekankan kesehatan dari pada penyakit dan masalah. Teori yang

terkenal dari Maslow yng merupakan salah satu tokoh humanistik adalah teori

tentang hirarki kebutuhan.

Maslow berpendapat bahwa ada hirarki kebutuhan manusia. Kebutuhan

untuk tingkat yang paling rendah yatu tingkat untuk bisa survive atau

mempertahankan hidup dan rasa aman, dan ini adalah kebutuhan kebutuhan yang

paling penting. Tetapi jika manusia secara fisik terpenuhi kebutuhannya dan merasa

aman, mereka akan distimuli untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu

kebutuhan untuk memiliki dan dicintai dan kebutuhan akan harga diri dalam

kelompok mereka sendiri. Jika kebutuhan ini terpenuhi orang akan kembali mencari

kebutuhan yan lebih tinggi lagi, pretasi intelektual, penghargaan estetis dan

akhirnya self-actualization.

Maslow mengajikan hipotesis bahwa kebutuhan dasar di tingkat paling

bawah piramida akan mendominasi perilaku individu sampai kebutuhan tersebut di

penuhi, kemudian kebutuhan tingkat selanjutnya menjadi dominan. Maslow

menggunakan istilah aktualisasi diri untuk menjelaskan individu yang telah

mencapai semua kebutuhan hirarki dan mengembangkan potensinya secara

keseluruhan dalam hidup.

Teori Maslow menjelaskan bahwa perbedaan individu terletak pada

motivasinya, yang tidak selalu stabil sepanjang kehidupan. Lingkungan hidup yang

traumatic atau kesehatan yang terganggu dan menyebabkan individu mundur ke

(20)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

20

D. ANALISIS MENGENAI TEORI ABRAHAM MASLOW [KOMPARASI TERHADAP AYAT SUCI AL-QUR’AN DAN ALKITAB]

Islam memandang bahwa motif-motif individu dalam memenuhi tuntutan

kebutuhannya akan bernilai positif dan produktif apabila mencakup pemenuhan

kebutuhan dasar kemanusiaan secara utuh dan seimbang. Motif-motif dan

kebutuhan-kebutuhan dasar ini biasanya di bawah sadar. Dibentuk dari sebuah

proses interaksi nilai. Motif-motif ini merupakan penyebab tingkah laku.

Kristen juga memiliki pandangan yang tidak jauh beda mengenai teori

kebutuhan Abraham Maslow. Banyak perintah dalam alkitab yang menginginkan

penganutnya untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta saling menyayangi

antara sesama pemeluk agama Kristus maupun agama lain.

Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai dengan

fungsi-fungsinya. Fungsi fisiologis merupakan sisi penting kehidupan manusia

yang mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan fisik, memenuhi atau

menggantikan setiap kekurangan, dan meluruskan kegoncangan atau

ketidakseimbangan.

Pemikiran tentang keseimbangan yang dikemukakan para ilmuwan modern

ini, telah dikupas Al-Qur'an serta Alkitab. Simaklah ayat-ayat berikut:

1. Motivasi-Motivasi Fisiologis dalam Al Qur’an: Motivasi menjaga diri

Allah SWT menyebutkan pada sebagian ayat Al-Qur'an tentang

motivasi-motivasi fisiologis terpenting yang berfungsi menjaga individu dan kelangsungan

hidupnya. Misalnya, pangan, sandang, papan dan kesehatan.

(21)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

21

mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. 118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, 119. dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". 120. kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" 121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia[949] . (QS. Thaha, 20:117-121).

Ayat-ayat tersebut menyiratkan motivasi mencintai kelangsungan hidup

dengan menjaga diri. Motivasi menjaga diri bertugas membantu motivasi

kelangsungan hidup, yaitu dengan memenuhi kebutuhan fisiologis yang berfungsi

menjaga kelangsungan hidup individu.

Motivasi menjaga kelangsungan jenis

Allah SWT menciptakan motivasi-motivasi dasar yang merangsang

manusia menjaga diri. Dia telah menganugerahi manusia berbagai motivasi

fisiologis yang mendorongnya menjalankan dua hal terpenting yang amat

menentukan kelangsungan jenis, yakni motivasi seksual dan rasa keibuan.

(22)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

22

21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Motivasi Rohani dalam Al Qur’an

mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, 3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (Q.S.Al-Humazah: 1-4)

(23)

keridhaan-Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

23

Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-Hadid: 20).

Secara terus-menerus, manusia mengadakan pengorganisasian

informasi-informasi lama dan memperoleh berbagai informasi-informasi dan realitas baru. Inilah

landasan perkembangan pembahasan ilmiah sepanjang sejarah, dan penyebab

terjadinya kemajuan yang terus menerus dalam ilmu pengetahuan, baik ilmu teoritis

ataupun terapan.

Allah sendiri telah memberi dorongan kepada manusia untuk memikirkan

fenomena di alam semesta, mengadakan pengamatan terhadap berbagai gejala

alam, merenungkan keindahan ciptaan-Nya dan mengungkapkan

hukum-hukum-Nya di alam semesta.

Lebih jauh lagi, dalam Al-Qur'an juga diuraikan tentang pentingnya berfikir

dalam kehidupan manusia. Tingginya nilai manusia yang mempergunakan akal

budi dan pemikirannya, dan direndahkannya martabat manusia yang tidak

mempergunakan akal budi dan pemikirannya dan menjadikannya lebih rendah

daripada hewan.

2. Motivasi-motivasi dalam Alkitab: Motivasi menjaga kelangsungan jenis

...Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “berkembang biaklah

dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah

burung-burung dibumi bertambah banyak”. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari

kelima... Tuhan Allah berfirman: “tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.

Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. “lalu tuhan

allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.

Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia

menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada setiap

mahkluk-mahkluk yang hidup, demikianlah nanti nama mahkluk-mahkluk itu.... (Kejadian: Allah

menciptakan langit dan bumi serta isinya 1-2)

Motivasi penghargaan diri

Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah

(24)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

24

binatang-binatang di padang; burung-burung diudara dan ikan-ikan dilaut, dan apa

yang melintasi arus lautan. Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu

diseluruh bumi! (Mazmur: manusia hina sebagai mahkluk mulia 8: 7-10)

Motivasi saling memberi kasih sayang

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah

musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi

mereka yang menganiaya kamu. (Matius: yesus dan hukum taurat 5: 43-44)

Dalam kedua kitab suci diatas dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya

setiap agama mengajarkan kebaikan terhadap pemeluknya. Keduanya sama-sama

mendukung teori Abraham Maslow agar dapat memenuhi piramida kebutuhannya.

Dalam ayat-ayat tersebut digambarkan bahwa pemenuhan piramida kebutuhan akan

memberikan dampak positif bagi subjek tersebut. Sedangkan kebutuhan yang tidak

terpenuhi dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan diatasnya. Hal tersebut jelas

dapat menimbulkan efek negatif.

Islam dengan jelas menerangkan bahwa teori Abraham Maslow benar

adanya. Namun harus kita ketahui bahwa antara Teori Kebutuhan Abraham Maslow

dan al-Qur’an terpaut jauh penciptaannya. Hampir seribu tiga ratus tahun. Berbeda

dengan Injil yang memang setiap beberapa tahun sekali di revisi, sehingga sulit bagi

kita untuk menguji keotentikannya. Namun kita perlu juga menghargai apa yang

disebutkan Injil serta kitab lainnya. Karena pada intinya, sama saja isi setiap agama

(25)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

25

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Abraham Harold Maslow lahir di Brooklyn, New York, 1 April 1908 dan

wafat di California, 8 Juni 1970 pada umur 62 tahun. Beliau berkebangsaan

Amerika. Ia menekuni bidang Psikologi. Ia berasal dari University of

Wisconsin–Madison

2. Konsep Hierarki kebutuhan Abraham Maslow meliputi Kebutuhan

Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Dicintai dan Disayangi,

Kebutuhan Harga Diri, serta Kebutuhan Aktualisasi Diri

3. Konsep menurut Abraham Maslow mengenai agama dapat kita simpulkan

bahwa sebenarnya setiap agama mengajarkan kebaikan terhadap

pemeluknya. Semuanya sama-sama mendukung teori Abraham Maslow

agar dapat memenuhi piramida kebutuhannya.

4. Konsep menurut Abraham Maslow mengenai Humanistik bahwa perbedaan

individu terletak pada motivasinya, yang tidak selalu stabil sepanjang

kehidupan. Lingkungan hidup yang traumatic atau kesehatan yang

terganggu dan menyebabkan individu mundur ke tingkat motivasi yang

lebih rendah.

B. SARAN

(26)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

26

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Frank G.Goble. 2006. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius.

Gaidha Halah Ikram. 2009. Sholat Hajat. Bandung: Mizan Media Utama (MMU).

Howards Friedman, Miriam W Scustack. 2006. Kepribadian Teori Klasik

dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga (PT Gelora Aksara Pratama).

Lilik Suryi Amon. 2011. Hypnosoulmate: Bagaimana Menemukan Belahan

Jiwa?. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Maslow, Abraham H.. 1986. Farther Reaches of Human Nature. New York:

Orbis Book.

Maslow, Abraham. 2006. On Dominace, Self Esteen and Self-Actualization.

Ann Kaplan: Maurice Basset.

Paula J. Christensen & Janet W. Kennay. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Konseptual. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Purwanto, Djoko. M.B.A. 2006. Komunikasi Bisnis, edisi 3. Jakarta: Erlangga (PT Gelora Aksara Pratama).

Sarwono, Sarlito W.. 2002. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Sarwono, W. 2000. Aliran-aliran dan tokoh psikologi dalam

http://facultyweb.cortland.edu/~andersmd/maslow/explain.html. diunduh pada 20

November 2014.

Suparmin. 2001. Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair: Suatu Pengantar.

Jakarta: EGC.

http://kompas.com, diunduh tanggal 15 Nopember 2014.

(27)

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

27

http://TEORIMASLOW:TeoriHierarkiKebutuhanMaslow, diunduh pada

20 November 2014.

http://utamitamii.blogspot.com/2012/04/teori-psikodinamika-freud-dan-erikson.html#sthash.iDFZ2Mua.dpuf, diunduh pada 20 November 2014.

http://www.BapakPsikologi,BiografiAbrahamMaslow,BiografiTokohPsiko

logi,TeoriHierarkiKebutuhanMaslow,TeoriKepribadianMaslow,tokohpsikologi.co

m, pada 20 November 2014.

http://www.biografimaslow-psikologi.com, diunduh pada 20 November

2014.

Gambar

Gambar 2.1, Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Gambar 2.2, Diagram Pengolahan Air sebagai contoh kebutuhan fisiologis

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas hal menarik untuk dianalisis lebih lanjut yaitu melakukan peringkat dari indikator keberhasilan proyek yang dipengaruhi faktor internal site man- ager yang

UG20AGEO0094 ARIYAN KUMAR PADHAN GEN Male 74.5 Selected UG20AGEO0062 SACHIDANANDA BARIK GEN Male 72.83 Selected UG20AGEO0079 SWETA PARNA PADHEE GEN Female 71.67 Selected

Memedi memiliki sifat suka mengganggu manusia , sedangkan dhemit tidak akan menakuti jika manusia juga tidak mengganggunya (Khasanah, 2020: 8). Dari penjelasan tersebut

Jaringan Perpipaan SPAM IKK Anggoeya Untuk Kawasan Kambu Kota Kendari" 2415.105.001 Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Sampolawa (Desa Wawoangi, Katilombu, Jaya

1) Pelaksanaan pembelajaran melalui metode demonstrasi dengan bantuan macromedia flash dan alat peraga belum berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena

Lebih jauh lagi data hasil skala penilaian dan skala sikap dapat menyerupai data hasil tes, yakni diperolehnya data interval dalam bentuk skor total untuk

Diharapkan dari hasil analisa yang ada dapat dilakukan evaluasi dan identifikasi organisasi dengan tujuan dapat ditentukannya strategi mana yang dapat diterapkan sesuai dengan

Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau berdiri berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam No :Dj.I/454/2010 tanggal 20 Juli 2010,