• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap IPM di Kabupaten Gresik

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS EKONOMI REGIONAL

DIAJUKAN OLEH:

ADINDHA NUR RIZKY

041511133107

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

2 Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap IPM di Kabupaten Gresik

Adindha Nur Rizky (041511133107)

Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga

adindhanr@gmail.com

Abstrak

Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai daerah industri. Pada tahun 2011 di Kabupaten Gresik

telah diterbitkan 61 Tanda Daftar Industri (TDI) dengan nilai investasi sebesar Rp 9,8 Milliar

yang menyerap 573 orang tenaga kerja dan nilai produksi sebesar Rp 10,2 Trilliun. Tidak dapat

dipungkiri dengan banyaknya industri yang ada di Kabupaten Gresik, maka PDRB Kabupaten

Gresik juga tinggi. Namun apakah tingginya PDRB ini mempengaruhi secara signifikan

terhadap IPM Kabupaten Gresik. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan

menggunakan regresi sederhana untuk menggambarkan pengaruh antara PDRB terhadap IPM

di Kabupaten Gresik tahun 2005-2013. Data dan informasi penulisan diperoleh melalui

publikasi Badan Pusat Statistik (BPS).

(3)

3

DAFTAR ISI.

Abstrak ………..……….1

DAFTAR ISI ………..2

BAB I PENDAHULUAN ...………3

1.1Latar belakang ……….……….3

1.2Rumusan masalah ………3

1.3Tujuan penelitian ……….4

1.4Manfaat penelitian .………..4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………5

2.1 Overview Kabupaten Gresik ………5

2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ………..6

2.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ………..7

2.4. Penelitian Terdahulu ………...7

BAB III METODE PENELITIAN ..……….….8

BAB IV PEMBAHASAN ……… 4.1Sektor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gresik dari tahun 2005 – 2013………..9

4.2Pengaruh PDRB terhadap IPM ………..11

BAB V PENUTUP ………..…13

5.1 Kesimpulan ………....13 5.2 Saran ………. 13

DAFTAR PUSTAKA ……….14

LAMPIRAN …………...……….15

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

4

PDRB suatu daerah dihasilkan dari potensi yang ada didaerah tersebut. Dimana

dalam definisnya PDRB merupakan nilai jumlah tambah bruto yang timbul dari

seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Suatu daerah yang memiliki kegiatan

perekonomian yang pesat dapat diprediksi bahwa PDRB daerah tersebut tinggi. Begitu

pula pada daerah Gresik. Daerah ini dikenal sebagai daerah industri, yang memiliki

berbagai industri mulai dari makanan instan sampai dengan pupuk. Melihat

perekonomian di Kabupaten Gresik yang pesat tersebut, maka dapat diprediksi bahwa

PDRB ynag diterima Kabupaten Gresik tinggi pula.

Selain itu Gresik merupakan daerah yang cukup strategis untuk dijadikannya

sebagai daerah industri. Hal ini dikarenakan letaknya sekitar 150 km lepas pantai Laut

Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura, membuat

Gresik padat akan kegiatan ekonomi yakni industri.

Sejalan dengan PDRB yang tinggi, dimana Kabupaten Gresik merupakan

penyangga utama Kota Surabaya karena adanya dua pabrik besar yakni PT. Semen

Gresik dan PT. Petrokimia Gresik. Maka apakah PDRB yang tinggi tersebut

berimbang dengan tinggi nya IPM di Kabupaten Gresik pula. Dimana dalam IPM

terdapat kontribusi yang salah satunya adalah ekonomi yang penulis dapatkan dari

PDRB.

Maka dari itu penulis ingin mengetahui pengaruh PDRB terhadap IPM

Kabupaten Gresik dari tahun 2005-2013

1.2.Rumusan masalah

1. Apa saja sektor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB

Kabupaten Gresik dari tahun 2005 – 2013.

2. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap IPM Kabupaten Gresik.

1.3.Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(5)

5

2. Mengetahui sektor apa sajakah yang berkontribusi besar terhadap pembentukan

PDRB Kabupaten Gresik dari tahun 2005-2015

3. Mengetahui pengaruh PDRB terhadap IPM Kabupaten Gresik

1.4. Manfaat penelitian

1. Pemerintah

Sebagai pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

yang berguna dan menguntungkan semua pihak yang terkait.

2. Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan penulisan.

3. Penulis

Penelitian ini dijadikan sebagai penambah ilmu pengetahuan akan pengaruh PDRB

(6)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Overview Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Ibu kotanya adalah Gresik. Kabupaten Gresik memiliki luas 1.191,25 km². Wilayah

Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas pantai Laut

Jawa. Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura di sebelah

timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten

Sidoarjo dan Mojokerto di sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai kota tempat berdirinya

pabrik semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik.

Bersama dengan Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya,

dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.

Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya, ibu kota

Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Gresik yaitu Kecamatan

Gresik berada 20 km sebelah utara Kota Surabaya. Kabupaten Gresik terbagi dalam

18 kecamatan dan terdiri dari 330 desa dan 26 kelurahan. Secara geografis, wilayah

Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang

Selatan dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter di atas

permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di

atas permukaan laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir

pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah,

Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang

lokasinya berada di Pulau Bawean. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gresik sebagian

besar merupakan tanah kapur yang relatif tandus.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan Sosial Kabupaten

Gresik jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada akhir tahun 2012 sebesar 1.307.995 jiwa

yang terdiri dari 658.786 laki-laki dan 649.209 perempuan. Jika dibandingkan dengan

jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 1.270.351 jiwa, maka terjadi kenaikan jumlah

penduduk sebesar 37.644 jiwa atau 2,9%. Dengan luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar

(7)

7

Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa

industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint,

BHS-Tex, Industri perkayuan/ Plywood dan Maspion. Gresik juga merupakan penghasil

perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat.

Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas 2.200

MW. Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar,

yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Selain itu perekonomian

ma-syarakat Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri

Songkok, Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garment (konveksi).

Di utara Kota Gresik juga tepatnya di Kota Sedayu merupakan penghasil

sarang burung walet terbesar di Indonesia. (Katalog BPS kab. Gresik 2016)

2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Untuk mengukur aktivitas ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) sering

dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB adalah

meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai uang tunggal dalam periode waktu tertentu (N.

Gregory Mankiw,2000)

Menurut Biro Pusat statistik (BPS,2003) gambaran secara menyeluruh tentang

kondisi perekonomian suatu daerah dapat diperoleh dari Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB. Sebagai salah satu indicator makro ekonom, pada dasarnya PDRB merupakan

jumlah nilai tambah yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruhh

unit ekonomi.

Dalam perhitungan PDRB digunakan dua macam harga, yaitu PDRB atas dasar

harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga

yang berlaku setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dihitung dengan

menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga

berlaku dapat digunakan untuk melihat struktur ekonomi sedangkan PDRB harga konstan

untuk melihat pertumbuhan ekonomi. PDRB diklasifikasikan menjadi 9 sektor yakni

sektor pertanian, Pengolahan, pertambangan & penggalian, listrik,gas & air bersih,

bangunan, Perdagangan, hotel & restoran, pengangkutan & transportasi, Keuangan,

(8)

8

2.3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM dikembangkan dalam rangka menjawab kebutuhan akan suatu alternatif PDRB per kapita yang pas. Di sini dibutuhkan suatu indeks yang “mudah dihitung. Mengukur baik dimensi ekonomi maupun dimensi sosial. Dapat diperpandingkan secara

nasional dan internasional. IPM lebih difokuskan pada indikator pencapaian dari pada

indikator masukan (input). IPM mengukur prestasi keseluruhan suatu provinsi menurut

tiga dimensi pembangunan manusia, yaitu :

1. Panjangnya usia

Diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir.

2. Pengetahuan

Diukur berdasarkan angka melek huruf orang dewasa dan gabungan partisipasi sekolah

di tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi (dengan pembobotan yang sama pada

kedua indikator).

3. Standar hidup layak

Diukur oleh pendapatan riil per kapita.

2.4. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian oleh lotulung. C. J, dkk tahun 2012, dikatakan bahwa dalam

ujinya diketahui bahwa variabel PDRB dan kemiskinan berpengaruh terhadap IPM daerah

Bangka Belitung. Penelitian tersebut menggunakan aplikasi eviews untuk mengujinya dan menggunkan data PDRB dan kemiskinan Kabupaten Bangka Belitung dari tahun

2001-2010. Sehingga dalam model nya dapat dituliskan sebagai berikut :

(9)

9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder yang berasal dari internet, jurnal,

penelitian, hasil survei, buku referensi atau artikel-artikel ilmiah dari sumber yang

kredibel.

3.2. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang

diguunakan berasal dari data yang dikoleksi oleh World Bank yang dikumpulkan dalam

data INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy and Economic Research) dari tahun

2005 2013. Data dari INDO-DAPOER ini berasal dari data BPS. Selain itu data yang

digunakan juga berasal dari website BPS Kabupaten Gresik.

3.3. Teknik Pengolahan Data

Input : Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder yang berasal dari jurnal

penelitian dan hasil survei baik cetak maupun elektronik (internet), literatur buku maupun

dari situs-situs koran online.

Proses : Menganalisis data yang terkumpul dengan dilakukan regresi menggunakan

aplikasi stata kemudian disimpulkan hasil regresinya.

Output : Berupa hasil analisis data yang telah diregresi dan disajikan data tersebut

berupa makalah karya tulis.

3.4. Teknik Analisis Data

Berdasarkan karakteristiknya, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif

kuantitatif. Dimana mendeskripsikan hasil data yang telah diolah dalam bentuk tulisan dan

(10)

10

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sektor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gresik dari

tahun 2005 – 2013.

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan produk domestik bruto dan total

pendapatan, sedangkan pembangunan ekonomi melibatkan, perbaikan kesehatan dan

pendidikan, perubahan structural utama, seperti industrialisasi dan urbanisasi.

Dari data yang diperoleh melalui Indo-Dapoer dibawah ini maka ada beberapa sektor

yang mempengaruhi PDRB diamana dalam data yang telah diperolah tersebut diketahui

bahwa ada tiga komoditas penyumbang PDRB Kabupaten Gresik, yaitu sebagai berikut :

Sumber : INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy and Economic Research)

1210226.9 1236419.2 1253646.4 1357391.9 1390620 1433600 1476440 1521140 1562700

210121.84 216089.3 220432.69 227015.58

178578.41 191780 207950 227910 249900 274070 2578954.8 2854243.1 3157860.2 2957834.9 3238440

3590000 3997480

4440000 4853190

319554.13 359586.96 403707.63 486063.48 528240 567950 610940 655040 699120 433837.83 452880.45 475943.56 549047.25242466.9 256801.83 273064.77 720729.56 576320769710 609220824230 652140881550 700670 751110 942850 1006440

Komoditas Penyumbang PDRB Kab. Gresik

GDP on Agriculture Sector (in IDR Million), Constant Price

GDP on Mining and Quarrying Sector (in IDR Million), Constant Price GDP on Manufacturing Sector (in IDR Million), Constant Price GDP on Construction Sector (in IDR Million), Constant Price

GDP on Trade, Hotel and Restaurant Sector (in IDR Million), Constant Price

GDP on Transportation and Telecommunication Sector (in IDR Million), Constant Price GDP on Financial Service Sector (in IDR Million), Constant Price

(11)

11

Dari data diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa 3 sektor penyumbang PDRB

terbesar di Kabupaten Gresik adalah :

1) Sektor industri (Manufacture)

Sektor ini menyumbang dari tahun ketahun mengalami peningkatan secara terus

menerus, sumbangan terbesarnya pada thun 2008 yang meningkat cukup pesat.

Sumbangan industry terhadap PDRB Kab Gresik sebesar 51%. Dimana dalam

realitanya terdapat 61 industri di Kabupaten Gresik, menurut laporan Tanda Daftar

Industri (TDI). Industry terbesarnya yakni PT. Semen Gresik dan juga PT.

Petrokimia Gresik.

2) Sektor perdagangan, hotel, dan restoran

Sektor menyumbang PDRB Kabupaten Gresik sebesar 23%. Dari data diatas tren

sumbangan naik secara terus menerus dari tahun 2008 - 2013. Meskipun pada tahun

2007 – 2008 terjadi penurunan tren. Di Gresik memang terkenal dengan sentra perdagangannya yang merupkan hasil penjualan sektor sebelumnya, yakni sektor

industri. Selain itu gresik juga terkenal makanannya, sehingga pendapatan untuk

restoran pun tinggi. Hotel menyumbang PDRB yang cukup. Hal ini dibuktikan

dengan mulai dibukannya wisata di Gresik, seperti Pulau Bawean, dan sebagainya.

3) Sektor pertanian (Agriculture)

Sektor ini meyumbang sebesar 9% terhadap PDRB Kabupaten Gresik. Dari data

diatas dapat diketahui bahwa tren dari tahun ke tahun meningkat. Meskipun

peningkatannya tidak tajam hal ini dikarenakan lahan untuk pertanian di Kabupaten

Gresik telah banyak beralih menjadi pemukiman warga. Selain itu, lahan juga

(12)

12

4.2. Pengaruh PDRB terhadap IPM

Data yang penulis gunakan untuk mengukur PDRB yakni berasal dari beberapa sektor

sesuai dengan perhitungan PDRB berdasarkan BPS. Namun data yang penulis ambil

berasal dari INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy and Economic Research). Hal

ini dikarenakan ketidaktersediaan sebagian data PDRB di BPS. Namun untuk data IPM

penulis mendapatkannya dari BPS. Berikut ini adalah rangkuman dari data yang penulis

dapatkan tersebut.

Tahun PDRB IPM

2005 11339603.17 71.64 2006 12090410.95 72.51 2007 12886676.88 73.00 2008 14132801.18 73.49

2009 15672360 73.98

2010 16502170 74.47

2011 17713270 75.17

2012 19020500 75.97

2013 20369900 76.36

Sumber : INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy and Economic Research) dan

BPS.go.id

Kemudian dari data tersebut, penulis melakukan regresi untuk mendapatkan hasil

pengaruhnya. Yakni PDRB sebagai variabel independen dan IPM sebagai variabel

(13)

13

Interpretasi:

 Koefisien pada variabel PDRB

Jika PDRB meningkat sebesar satu-satuan maka variabel IPM akan meningkat sebesar

4.98 satu satuan. Sehingga keduanya berhubungan positif.

 R Square (R2)

R2 yang diperoleh dari hasil regresi tersebut adalah sebesar 0.9856 atau 98.56%.

Sehingga dapat dikatakann bahwa pengaruh PDRB terhadap IPM adalah sangat

mempengaruhi sebesar 98.56% dan sisanya sebesar 1.44 % dijelaskan oleh variabel

lain.

 Uji hipotesis t

1. H0 : variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen (PDRB = 0) H1 : variabel independen mempengaruhi variabel dependen (PDRB ≠ 0) 2. α = 5%

3. P Value = 0.000

4. Kriteria keputusan :

Jika P value > α maka accepted H0 Jika P value < α maka rejected H0 5. Kesimpulan :

Rejected H0, maka secara statistika dapat disimpulkan bahwa variabel

(14)

14

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel PDRB

terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Maka dari hasil penelitian dapat

disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Berdasarkan uji t statistik dapat diketahui bahwa variabel PDRB sebagai variabel

independent signifikan mempengaruhi IPM.

2. Berdasarkan R Square dapat diketahui bahwa sebesar 98,56% yang berarti bahwa

variabel PDRB secara signifikan mempengaruhi IPM.

5.2. Saran

Saran terkait dengan hasil penelitian ini adalah :

1. Sebaiknya pengambil kebijakan meningkatkan produktivitas pada sektor jasa

konstruksi yang hanya menyumbang sebesar 2% terhadap PDRB. Selain itu perlu

dikembangkan juga sektor transportasi dan komunikasi yang menyumbang sebesar

3% terhadap PDRB Kabupaten Gresik.

2. Sektor yang paling banyak menyumbang PDRB adalah sektor manufaktur yakni

sebesar 51%. Yang artinya bahwa sebagian besar PDRB Kabupaten Gresik banyak

diperoleh dari sektor tersebut. Namun ada dampak negative yang dihasilkan dari

sektor industry yang meningkat pesat, yakni adanya polusi yang semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan kehidupan di Kabupaten Gresik yang tidak sehat. Maka dari itu

sebaiknya pembuat kebijakan terkait memperhatikan aspek tersebut. Sehingga

meskipun pemdapatan masyarakatnya meningkat pun diimbangi dengan tingkat

kesehatan masyarakat yang tinggi.

(15)

15

DAFTAR PUSTAKA

Academia edu. 2012. Pengaruh pengaruh PDRB terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM pengangguran dan kemiskinan Propinsi Daerah Kepulauan Bangka Belitung menggunakan E-VIEWS. (online). (http://www.academia.edu/9548609 /Pengaruh PDRB terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM pengangguran dan kemiskinan Propinsi

Daerah Kepulauan Bangka Belitung menggunakan_E-VIEWS. Diakses pada 30 Mei

2017)

BPS Kabupaten Gresik. 2016. PDRB Kabupaten Gresik. (online). (gresikkab.bps.go.id. Diakses pada 1 Juni 2017)

Badan Pusat Statistik. 2013. PDRB Kabupaten Gresik tahun 2005 – 2013. (online), (www.bps.go.id. Diakses pada 22 Mei 2017)

Jessica, Lotulung Clara, dkk. 2012. Pengaruh pengaruh PDRB terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM pengangguran dan kemiskinan Propinsi Daerah Kepulauan Bangka Belitung menggunakan E-VIEWS. Academia edu.

Kementerian keuangan. 2013. PDRB kabupaten di Jawa Timur. (online), (http://kemenkeu.go.id. Diakses pada 25 Mei 2017)

Mariyadi. 2016. Katalog BPS : PDRB Kabupaten Gresik menurut lapangan usaha tahun 2011 – 2015. Gresik : BPS Kabupaten Gresik.

World bank. 2015. Komponen PDRB Kabupaten Gresik tahun 2005 – 2013. (online), (http://databank.worldbank.org/data/reports.aspx?source=1266. Diakses pada 25 Mei

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah selesainya masa evaluasi penawaran administrasi, teknis dan harga untuk pemilihan langsung Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Sekretariat

Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profesionalisme guru mata pelajaran produktif terhadap prestasi

Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan melaksanakan penyelesaian perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang

KOMPOL I GEDE SUKMA

[r]

tersebut. Namun dari beberapa kota yang ditumbuhi tumbuhan siwalan hanya kota Tubanlah yang mendapat julukan dari para turis dalam negeri sebagai kota tuak atau

Dengan dibuatnya website Informasi SMK STRADA akan sangat membantu dalam hal: memperkenalkan sekolah SMK STRADA kepada masyarakat, mempermudah bagi para calon siswa dan orang tua

murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga