• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metal and Flesh More or Less Alive Repor (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metal and Flesh More or Less Alive Repor (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Metal and Flesh: More or Less Alive

Report dan Review Metal and Flesh Kelompok Impor Daging Sapi (7)

KETUA KELOMPOK:

Mukhammad Fitrah Malik - 170210130104 ANGGOTA KELOMPOK: M Rizqi N. Fahmi - 170210130028 Abdurrahman Ramadhan - 170210130036

Farah Yasmin - 170210130038 Geugeut Pamageuh T. - 170210130082

M Rizky Novalini - 170210130088 Alfonsus Adi Baskoro P. - 170210130090

Angga Pratama - 170210130095

Book Report

Dalam bab ini yakni Viruses, Dyens membuka dengan bahasan mengenai virus. Menurut Dyens, virus sempat tenggelam dibalik bayang-bayang ancaman lainnya, namun secara tidak terduga kembali muncul sebagai sebuah ancaman global melalui AIDS. Dikarenakan sifatnya yang tidak bisa dikendalikan dan terus beradaptasi, virus kembali mendapatkan perhatian manusia. Virus yang pada awalnya merupakan cerita horor sejarah kini siap menyerang kita kapanpun dan dimanapun. Sejarah virus itu sendiri banyak kita pelajari dari karya-karya seni pada saat wabah. Sekarangpun virus masih banyak termanifestasi dalam karya-karya seni seperti cerita fiksi, dan film. Anehnya, virus yang awalnya dipandang manusia sebagai sesuatu yang mengerikan dan dihindar, telah menjadi sesuatu yang, tetap mengerikan, namun menjadi atraksi tersendiri, sehingga menimbulkan apa yang disebut Dyens sebagai dehumanisasi hidup itu sendiri. Perubahan lain dalam virus adalah bahwa virus yang awalnya hanya menyerang kita secara biologis sekarang telah banyak tersebar dalam kultur, dan jaringan-jaringan yang kita gunakan untuk hidup.

(2)

menganggap virus bukanlah sesuatu yang hidup, karena tanpa tempat tinggal sebuah sel virus tidak memiliki tujuan ataupun kegunaan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa virus adalah sesuatu yang organik, meski tidak selalu hidup. Tapi, apakah mungkin untuk sesuatu yang organik tidak hidup? Bagaimana kalau sebaliknya? Dua pertanyaan tersebut menjadi kunci Dyens dalam menjelaskan kehidupan makhluk organik dan non-organik (program komputer, kecerdasan buatan, virus komputer, dsb).

Virus hidup layaknya sebuah parasit. Maka dari itu, virus sangat bergantung dengan apa yang silakukan oleh tubuh yang ditumpangi. Semakin banyak terjadinya interaksi antar-tubuh-tubuh itu, semakin besar kemungkinan virus untuk menyebar dan menguat. Karena itu, pandangan Dyens pada bab sebelumnya yang melihat masyarakat dunia sebagai sebuah sarang raksasa di mana semua tubuh saling berinteraksi dan bercampur dengan batas-batas yang sudah direduksi oleh globalisasi, merupakan tempat sempurna untuk berkembangnya sebuah virus. Virus yang seperti apa? Meskipun sudah ada berbagai macam virus yang menyerang tipe tubuh berbeda dan dengan cara yang berbeda, analisa Dyens mengajukan bahwa virus-virus tersebut berkembang dengan saling menyangkut satu sama lain baik secara biologis maupun kultural.

Pertanyaan tentang status kehidupan sebuah virus dan kaitannya dengan sifat organik ynag dimiliki virus masih belum terjawab. Maka, Dyens mengutip dari Doyne Farmer, terdapat delapan kriteria dalam menentukan suatu hal hidup atau tidak, antara lain:

- Pola dalam ruang dan waktu tertentu, - Berkembang biak,

- Dapat menyimpan informasi, meski sekedar informasi genetik, - Memiliki metabolisme yang sesuai dengan pola,

- Melakukan interaksi fungsional,

- Saling ketergantungan antar bagian-bagian, - Stabil di bawah gangguan,

- Dan memiliki kemampuan berevolusi.

Lalu, Dyens menambahkan satu lagi kriteria, yaitu kemampuan untuk memanipulasi representasi dari kehidupannya.

(3)

Fokus kepada virus-virus yang menjangkit manusia, kita memiliki kecenderungan yang sanat besar untuk terjangkit suatu virus yang berhubungan dengan pola hidup kita, yang mana merupakan sekumpulan konstruksi kultural. Virus ada dan hidup di sekitar kita dan di dalam kita, dan bertahan dengan ikut beradaptasi dengan perubahan sebagaimana kita beradaptasi dengan perubahan. Meskipun begitu virus tidak hidu layaknya manusia hidup.

Pada akhir sub-bab Dyens kembali mengajukan ertanyaan tentang kemungkinan adanya kehidupan dalam tubuh anorganik.

Dalam buku Metal and Flesh dalam sub bab The Cognitive Ecology penulis membahas ruang lingkup kehidupan yang ada diantara benda mati dan juga benda hidup. Dan penulis lebih memfokuskan kepada pendapat dari Pierre Levy, yang mana pendapat nya, bahwa baginya pengetahuan manusia adalah bagian dari hal biologis, teknologis, dan kebudayaan secara keutuhan semuanya dan dia menyebutnya sebagai cognitive ecology. Baginya pengetahuan selalu merupakan hasil dari berbagai macam interaksi diantara makhluk hidup, institusi, representasi, lingkungan, dan yang lainnya. Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan sebagai suatu hal yang berdiri sendiri, karena pengetahuan dapat berevolusi dengan adanya beberapa jaringan yang mengabdi padanya dan menumbuhkannya. Konsep dan bahkan persepsi dari dunia tidak hanya terukir dalam Bahasa akan tetapi terkristalisasi dalam peralatan, mesin, dan metode.

Maka dari itu keterkaitan antara manusia, hal teknis dan teknologi harus didefinisikan kembali secara permanen, yang mana bagi manusia berpendapat bahwa mereka hanya hidup di ruang signifikasi dan karena hal tersebut tidak dapat membedakan yang mana interior dan eksterior. Manusia hadir didalam jaringan tanda-tanda, yang mana saling berevolusi dengan mekanik, teknologi, dan budaya, bahkan Levy pun hingga berpendapat bahwa “the cosmos thinks within us”. Namun pendapat-pendapat bukan pendapat-pendapat yang unik milik Levy, karena sudah ada beberapa ahli yang menutarakan teori-teori dengan pendapat yang sama.

Bagian ini menjelaskan mengenai bagaimana identitas kemanusiaan akan bertransformasi dengan adanya kesalingterhubungan di era modern. Suatu kesadaran kolektif yang baru akan muncul dari berbagai jaringan telekomunikasi. Suatu “meta-kesadaran” akan berkembang karena berbagai interkoneksi di antara komputer dan jaringan elektronik. Di titik kritis, kita akan mencapai titik di mana milyaran informasi dipertukarkan di satu saat manapun, menciptakan koherensi dalam suatu otak global, seperti yang terjadi pada otak manusia.

(4)

manusia, tetapi menggandakan diri dan menyebar ke seluruh komunitas di dalam metaorganisme ini. Dalam suatu kerumunan lebah, tiap lebah bertanggung jawab kepada lebah lain dan kerumunan itu sendiri bertanggung jawab kepada perilaku tiap lebah dan organisasinya.

Ketika manusia, dengan identitas biologisnya melangkah maju menuju tahapan meta ini, biologis, teknologi, dan budaya tidak lagi terpisah-pisah, dan manusia dapat mengklaim dunia yang inklusif, bukan lagi eksklusif. Apabila agama dan politik selama sejarah evolusi manusia selalu memisah-misahkan manusia dan sekitarnya, dalam tahapan meta ini mengintegrasikan manusia bersama dengan budaya, teknologi, dan lingkungannya, di mana dunia dan segala fenomenanya bukan kejadian yang terjadi di luar, tetapi dinamika yang terjadi di dalam.

Book Review

Dyens memberikan penjabaran dan penjelasan yang menarik tentang virus dalam pembuka bab dua “More or Less Alive”. Dyens dengna singkat dan jelas menjelaskan bagaimana virus bekerja, dan melanjutkan dengan pertanyaan mengenai kehidupan virus itu sendiri. Setelah mengutip dari ahli lain, Dyens menyimpulkan bahwa virus hidup karena dapat memenuhi semua kriteria yang dimiliki oleh makhluk hidup. Namun, pada akhir sub-bab, Dyens mengatakan bahwa kehidupan sebuah virus tidk sama dengan kehidupan yang dimiliki oleh manusia.

Kalimat terakhir paragraf di atas menimbulkan sebuah pertanyaan besar dalam benak kami. Apabila virus telah memenuhi semua kriteria untuk menjadi makhluk hidup, dan manusia juga memenuhi semua kriteria untuk menjadi makhluk hidup, tetapi virus tidak hidup layaknya seorang manusia hidup, di mana letak perbedaan kehidupan manusia dan virus?

Kamingnya, hingga akhir dari sub-bab viruses Dyens tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Meninggalkan kita, penstudi, mengais-ngais dari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki untuk membedakan sifat “hidup” antara manusia dengan virus.

(5)

Dan pendapat dari Pierre Levy yang mengatakan bahwa the cosmos thinks with us itu menurut pembaca tidak dapat dibenarkan secara logis, karena alam semesta bergerak berdasarkan rangkaian pergerakan yang diulang secara terus menerus dan melakukan hal yang sama dari waktu ke waktu meskipun adanya rangkaian peristiwa yang merubah perilaku tersebut tidak berarti cosmos itu berpikir bersama seluruh makhluk hidup untuk menentukan ruang hidup mereka.

Dalam subbab ini yakni Identity and Networks, kami melihat hipotesis tahapan meta ini sebagai suatu transformasi, apabila bukan transendensi. Apabila transendensi membawa ke arah yang utopis, transformasi hanya mengubah suatu hal, dalam hal ini manusia dan identitasnya. Ketika teknologi dan lingkungan turut berintegrasi ke dalam manusia, maka identitas manusia hilang, digantikan dengan identitas baru, yang mana belum dapat dikatakan baik atau tidak.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan dapat disajikan dalam tabel 4.11 pada halaman 57 yaitu kesimpulan yang bisa

Biakan bakteri uji diambil menggunakan jarum steril dan diinokulasikan dengan cara ditusukan pada medium agar padat pada tabung reaksi kemudian diinkubasi pada

Pemerintahan Provinsi Riau melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi

Menyiapkan bahan penyusunan prosedur dan tata cara pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum di bidang pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan/atau

Data kuantitatif yang diperoleh dari populasi M2 dianalisis untuk pendugaan nilai ragam, heritabilitas, dan koefisien keragaman genetik (KKG) serta analisis korelasi

Las tres caras cuadradas que convergen en un mismo vértice en el caso del cubo (figura 4), en el teseracto, son cuatro cubos que convergen en un mismo vértice (figura 7).. Como

Pada hukum waris adat yang memuat garis-garis ketentuan tentang sistem dan asas-asas hukum waris, tentang harta warisan itu dialihkan penguasaan dan pemilikkannya dari

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sidabowa merupakan sekolah yang menerapkan kegiatan pembiasaan nilai-nilai Islami. Berdasarkan informasi tersebut perlu diadakannya