PETUNJUK PRAKTIS - IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN DAN EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN
Hubungan antara aspek lingkungan dan dampak lingkungan merupakan "hubungan sebab dan akibat'. Aspek lingkungan mengacu ke unsur kegiatan, produk atau jasa organisasi yang dapat menimbulkan dampak positif atau negatif terhadap lingkungan. Sebagai contoh, pembuangan, emisi, penggunaan atau penggunaan kembali bahan, atau kebisingan.
Dampak lingkungan mengacu pada perubahan yang terjadi dI lingkungan sebagai hasil dari aspek. Contoh dampak dapat termasuk pencemaran atau kontaminasi air atau berkurangnya sumberdaya alam.
Identifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan yang terkait merupakan proses yang berkaitan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 - Pemilihan Kegiatan, Produk atau Jasa
Kegiatan, produk atau jasa yang dipilih harus cukup besar untuk pengujian yang bermakna dan cukup kecil untuk dimengerti seperlunya.
Langkah 2 - Identifikasi Aspek Lingkungan dari Kegiatan, Produk atau Jasa
Identifikasi sebanyak mungkin aspek lingkungan yang berkaitan dengan kegiatan, produk atau jasa yang telah dipilih.
Langkah 3 - Identifikasi Dampak Lingkungan
Identifikasi sebanyak mungkin dampak lingkungan yang nyata, berpotensi positif dan negatif, yang berkaitan dengan setiap aspek yang diidentifikasi.
Contoh dari ketiga langkah tersebut adalah:
Kegiatan produk/jasa Aspek Dampak
Kegiatan penanganan bahan berbahaya beracun
Potensi tumpahan bahan Kontaminasi tanah dan atau air
Produk - Penghalusan Produk Peracikan ulang produk untuk mengurangi volume
Konservasi sumberdaya alam
Perawatan – Pemeliharaan Kendaraan
Emisi buangan Pengurangan emisi udara
Langkah 4 - Evaluasi Penting Dampak
Bobot dari setiap dampak lingkungan yang telah diidentifikasi dapat berbeda dari satu organisasi dengan organisasi lainnya. Kuantifikasi dapat membantu penilaian.
Evaluasi dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1) Tingkat perhatian lingkungan:
a) jumlah manusia terkena dampak; b) luas persebaran dampak; c) lama dan intensitas dampak;
d) banyaknya komponen lingkungan terkena dampak; e) sifat kumulatif dampak;
f) berbalik tidaknya dampak. 2) Tingkat perhatian bisnis:
a) adanya peraturan perundang-undangan dan hukum; b) kesulitan dalam menanggulangi dampak;
c) biaya untuk menanggulangi dampak;
d) pengaruh perubahan terhadap kegiatan dan proses lainnya; e) kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan;
f) pengaruh pandangan masyarakat.