• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET TAK BERWUJUD ias (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASET TAK BERWUJUD ias (2)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ASET TAK BERWUJUD

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8

DELLA DAMARA RAHAYU (1613130) GRACIELLA A.M BAKKER (16.13133) ANASTHASIA DERBY (16.13146)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

(2)

A.Pengertian Aktiva

FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut:

Assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a perticular entity as a result of past transactions or events.

(Aset adalah manfaat ekonomi masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.)

Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai berikut:

An assets is resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the enterprise.

Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut:

Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events.

Definisi FASB dan AASB cukup dibanding definisi yang lain luas karena aset dinilai mempunyai sifat sebagai manfaat ekonomik (economic benefits) dan bukan sebagai sumber ekonomik (resources) karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset.

AKTIVA ATAU ASSET adalah semua harta atau kekayaan yg dimiliki perusahaan . Kekayaan yang dimiliki perusahaan tentu jumlahnya cukup banyak, oleh karena aktiva dapat dikelompokan lagi kedalam pos-pos seperti berikut ini .

(3)

Contoh :

-Kas

-Surat surat berharga

-Piutang Dagang

-Piutang wesel

-Persediaan barang dagang

–Pendapatan yang masih harus di tagih

–Biaya dibayar dimuka :

a.Sewa dibayar dimuka

b.Iklan dibayar dimuka

c.Assuransi dibayar dimuka

2. Aktiva Tetap adalah harta yg dimiliki oleh perusahan yang dapat dipakai lebih dari setahun.

Aktiva tetap ada 3 macam :

a. Investasi jangka panjang

-Investasi dalam saham

– Investasi dalam obligasi

b. Aktiva tetap berwujud

(4)

-Mesin-Peralatan

-Truk Pengangkutan

C. Aktiva tak berwujud

–Goodwill

-Patent

-Merk dagang

B. Karakteristik Aktiva

Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk

menentukan apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan definisi aktiva.

Karakteristik umum aktiva sebagai berikut :

1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang

2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva

3. Berkaitan dengan entitas tertentu

4. Menunjukkan proses akuntansi

5. Berkaitan dengan dimensi waktu

6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran

FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa

mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat

(5)

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki 3 karakteristik

utama:

1. Memiliki Manfaat Ekonomi Dimasa Mendatang

Sesuatu dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat atau potensi jasa yang cukup pasti dimasa mendatang. Artinya sesuatu tersebut memiliki kemampuan baik secara individu maupun bersama-sama dengan aktiva lain untuk

menghasilkan aliran kas masuk dimasa mendatang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

SFAC No 6 menyebutkan bahwa manfaat ekonomi merupakan esensi sebenarnya dari aktiva. Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas untuk ditukar dengan sesuatu yang lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai atau digunakan untuk melunasi hutang. Jadi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva merupakan potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa mendatang dapat juga berhubungan dengan sumber-sumber ekonomi. Ada dua karakteristik utama yang dapat digunakan untuk menunjukkan sumber-sumber ekonomi yaitu kelangkaan dan kemanfaatan. APB dalam statement No 4 memberikan contoh sumber ekonomi perusahaan sebagai berikut:

1. Sumber-sumber ekonomi yang produktif

1. Bahan baku, tanah, peralatan, paten, dan sumber-sumber lain yang digunakan dalam produksi.

2. Hak kontrak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi milik unit usaha lain seperti hak guna bangunan dsb.

1. Produk yaitu barang yang siap untuk dijual/ barang yang masih dalam proses produksi.

(6)

3. Klaim untuk menerima uang

4. Hak pemilikan pada perusahaan lain

Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit usaha tertentu dapat menggunakan manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan akses pihak lain terhadap aktiva tersebut. Jadi penguasaan terhadap suatu manfaat merupakan faktor yang sangat penting agar suatu unit usaha dapat menghalangi akses pihak lain terhadap pemakaian aktiva. Penguasaan dan pengendalian terhadap suatu ativa dapat diperoleh suatu unit usaha melalui pembelian, pemberian, Penemuan, perjanjian, produksi, penjualan, dan pertukaran. Perlu diperhatikan bahwa pemilikan bukan merupakan kriteria utama untuk mengakui suatu aktiva. Pemilikan umumnya dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang sah menurut hukum terhadap suatu barang. Hal ini disebabkan akuntansi tidak memusatkan pada masalah hukum. Akuntansi lebih memusatkan pada substansi ekonomi suatu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan/ hasil usaha suatu perusahaan. Pemilikan hanya merupakan karakteristik pendukung untuk mengakui aktiva karena ada hak yuridis yang pasti untuk menguasainya. Bentuk fisik bukan faktor penentu dari aktiva

1 Hasil Dari Transaksi Masa Lalu

Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian terhadap manfaat dari aktiva tersebut. Meskipun definisi FASB tersebut dapat diterima secara umum, banyak kritik yang ditujukan. Hal ini disebabkan dalam definisinya, FASB mengabaikan faktor exchangeability. Mac Neal mengatakan bahwa suatu barang kehilangan faktor exchangeability berarti kehilangan nilai ekonomi karena pembelian atau penjualannya tidak memungkinkan untuk dilakukan sehingga tidak ada nilai pasar yang melekat padabarang tersebut. Meskipun demikian, FASB menolak ise tersebut karena pada dasarnya manfaat dari suatu aktiva tidak terbatas pada unsur dapat saling dipertukarkan.

(7)

KOS : Jumlah rupiah yang disepakati untuk barang dan jasa yang diperoleh atau untuk surat surat berharga yang diterbitkan dalam transaksi keuangan antara dua pihak yang bebas (independen)

Dalam transaksi tunai, kos ditentukan berdasarkan jumlah rupiah tunai pada saat trasaksi, dalam transaksi kredit, kos ditetukan berdasarkan jumlah rupiah tunai yang disepakati seandainya transaksi kredit tersebut dilakukan secara tunai (implied cash cost)

Bila penghargaan (jumlah rupiah yang disepakati) tidakk berupa kas tetapi berupa barang atau surat berharga yang nilainya tidak dapat ditentukan secara pasti, dasar pengukurannya adalah jumlah rupiah setara tunai (cash equivalent) barang atau surat berharga yang terlibat (yang diserahkan) dalam transaksi tersebut.

Standar/norma akuntnasi tentang kos berlaku untuk pasiva maupun untuk aktiva, jumlah rupiah sebagai dasar untuk mencatat pertama kali utang atau modal adalah jumlah rupiah tunai atau setara tunai (dalam hal transaksi nonkas) yang

ditanamkan atau disetor, bukannya jumlah nominal utang pada saat jatuh tempo atau jumlah nilai nominal modal.

TAHAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KOS :

1. Pengukuran, pengakuan dan pengklasifikasian pertama kali pada saat terjadinya

2. Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran proses pemecahan dan penggabungan untuk kepentingan intern

3. Pembebanan terhadap pendapatan untuk periode berjalan atau periode yang akan datang

KOS = Jumlah rupiah kesepakatan = Q (kuantitas) x P (harga satuan)

Aktiva MONETER (kas, surat berharga dan piutang) kedudukannnya sebagai kos tidak berbeda dengan aktiva lainnya sebagai suatu potensi jasa untuk

(8)

Dasar pengukuran kos : Jumlah rupiah uang tunai yang seharusnya dibayarkan pada saat transaksi.

TRANSAKSI KHUSUS / ISTIMEWA :

1. Barang/jasa bersifat khusus / nonstandar : harga yang disepakati dalam tawar menawar yang bebas antara dua pihak yang berdiri sendiri.

2. Transaksi sepihak : harga yang terjadi ddapat diterijma begitu saja sebagai pengukur kos

3. Transaksi nonkas : jumlah rupiah uang tunai yang akan diperoleh

seandainya barang atau kekayaan itu dijual dulu secara tunai kepada umum.

4. Saham sebagai penghargaan : Jumlah rupiah uang tunai yang akan diterima oleh perusahaan seandainya perusahaan menerbitkan saham yang digunakan untuk penghargaan di atas.

5. Penentuan kos dalam reorganisasi : didasarkan atas keadaan seakan-akan perusahaan baru berdiri.

6. Hadiah/hibah : nilai tunai implisitnya

7. Temuan (mis: exploitasi sumber alam): jumlah rupiah uang tunai yang pasti diperlukan untuk memperoleh sumber alam atau teknik pemrosesan tersebut seandainya sumber tersebut sudah dalam keadaan siap pakai atau dalam status siap dipasarkan atau dikomersialkan.

KOS DALAM TRANSAKSI KREDIT

1. Potongan tunai & keringanan : harga tunai netto (net cash priced)

2. Pembelian kredit dengan kontrak utang : jumlah rupiah uang yang akan diperoleh bila surat tanda utang yang dipakai untuk pembelian tersebut ditunaikan.

KOS HIPOTESIS :

(9)

Bunga hipotesis : dikurangkan terhadap pendapatan, alasannya :

1. bunga adalah merupakan biaya produksi, maka harus dikurangkan terhadap pendapatan untuk menghitung laba bersih

2. pengakuan faktor bunga hipotesis sangat penting dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan yang bersangkutan dengan operasi perusahaan

KONSEP PENILAIAN AKTIVA :

Nilai keluaran : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas

Nilai masukan : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas

HUBUNGAN DASAR PENILAIAN DAN TRANSAKSI PERTUKARAN DALAM UNIT USAHA :

NILAI KELUARAN (EXCHANGE OUTPUT VALUES) :

Didasarkan atas jumlah rupiah atau penghargaan lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha karena suatu pertukaran.

Dasar penilaiannya :

1. Penerimaan kas atau potensi jasa di masa mendatang diskontoan (discounted future cash receipts/service potentials)

(10)

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : investasi dalam obligasi, piutang wesel jangka panjang, dan deposito berjangka.

1. Harga jual sekarang (Current output price)

Digunakan jika : harga jual pada saat pelaporan mencerminkan harga di masa mendatang bila pos bersangkutan keluar dari unit usaha.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : surat berharga dan beberapa jenis persediaan barang tertentu.

1. Nilai setara Tunai (Current cash equivalent)

Nilai ini menunjukkan jumlah rupiah kas yang dapat direalisasi dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan yang normal.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.

1. Nilai Likuidasi (Liquidation Values)

Digunakan jika : unit usaha kemungkinan besar tidak akan dapat menjual produk atau aktiva dalam saluran penjualan yang normal, syaratnya :

1. bila produk /potensi jasa lainnya telah berkurang manfaat normalnya, usang, atau tidak laku lagi dipasarkan.

2. Bila unit usaha merencanakan untuk menutup usaha dalam waktu dekat sehingga tidak dapat menjual seluruh potensi jasa unit usaha dalam pasar yang normal

NILAI MASUKAN (EXCHANGE INPUT VALUES) :

Didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan /dikorbankan untuk memperoleh aktiva atau objek jasa tertentu yang menjadi masukan dalam unit usaha.

Dasar penilaiannya :

1. Kos Historis (Historical Costs)

(11)

Keunggulan : dapat diuji (verifiable), dapat diandalkan (reliable)

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva tetap berwujud.

2. Kos masukan sekarang (Current input costs)

Digunakan jika : ada bukti pendukung yang kuat untuk verifikasi.

Istilah lain : kos ganti (replacement cost)

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : persediaan barang dan aktiva lainnya.

3. Kos masa mendatang diskontoan (discounted future costs)

Nilai ini menunjukkan nilai sekarang pengorbanan ekonomik di masa mendatang seandainya potensi jasa tertentu tidak diperoleh/dibeli sekaligus pada saat

sekarang.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.

4. Kos standar (Standar costs)

Digunakan jika : jika kos tersebut menggambarkan kos pada saat sekarang dalam kondisi perusahaan yang normal, yaitu pada tingkat efisiensi dan kapasitas yang normal.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : fasilitas fisik yang dibangun sendiri.

1. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai dasar atau atribut penilaian asset.

(12)

Pengukuran biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan. Penilaian biasanya digunakan untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian.

Tujuan dari penilaian aset adalah untuk merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan laporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Singkatnya, tujuan penilaian aset harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan.

FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi

berkaitan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai berikut:

a. Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos* historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.

b. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau aset tertentu diperoleh sekarang.

(13)

d. Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskun) dari aset tersebut dikurangi dengan

pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi aset tersebut menjadi kas atau setaranya.

e. Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang disjikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tarif diskun implisit) dikurangi dengan

tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.

KOS DALAM TRANSAKSI KREDIT

1. Potongan tunai & keringanan : harga tunai netto (net cash priced)

2. Pembelian kredit dengan kontrak utang : jumlah rupiah uang yang akan diperoleh bila surat tanda utang yang dipakai untuk pembelian tersebut ditunaikan.

KOS HIPOTESIS :

Jumlah rupiah yang timbul bukan karena transaksi yang pasti dan jelas dan oleh karenanya tidak mempunyai dasar penentuan kos yang objektif dan dapat diterima umum.

Bunga hipotesis : dikurangkan terhadap pendapatan, alasannya :

1. bunga adalah merupakan biaya produksi, maka harus dikurangkan terhadap pendapatan untuk menghitung laba bersih

(14)

KONSEP PENILAIAN AKTIVA :

Nilai keluaran : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas

Nilai masukan : dasar penilaian ini digunakan jika aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti atau jelas

HUBUNGAN DASAR PENILAIAN DAN TRANSAKSI PERTUKARAN DALAM UNIT USAHA :

NILAI KELUARAN (EXCHANGE OUTPUT VALUES) :

Didasarkan atas jumlah rupiah atau penghargaan lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha karena suatu pertukaran.

Dasar penilaiannya :

1. Penerimaan kas atau potensi jasa di masa mendatang diskontoan (discounted future cash receipts/service potentials)

Digunakan jika : harapan penerimaan kas atau setaranya cukup pasti dan senggang waktu sampai penerimaan cukup panjang tapi saat atau tanggal penerimaan pasti.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : investasi dalam obligasi, piutang wesel jangka panjang, dan deposito berjangka.

1. Harga jual sekarang (Current output price)

Digunakan jika : harga jual pada saat pelaporan mencerminkan harga di masa mendatang bila pos bersangkutan keluar dari unit usaha.

(15)

1. Nilai setara Tunai (Current cash equivalent)

Nilai ini menunjukkan jumlah rupiah kas yang dapat direalisasi dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan yang normal.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.

1. Nilai Likuidasi (Liquidation Values)

Digunakan jika : unit usaha kemungkinan besar tidak akan dapat menjual produk atau aktiva dalam saluran penjualan yang normal, syaratnya :

1. bila produk /potensi jasa lainnya telah berkurang manfaat normalnya, usang, atau tidak laku lagi dipasarkan.

2. Bila unit usaha merencanakan untuk menutup usaha dalam waktu dekat sehingga tidak dapat menjual seluruh potensi jasa unit usaha dalam pasar yang normal

NILAI MASUKAN (EXCHANGE INPUT VALUES) :

Didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan /dikorbankan untuk memperoleh aktiva atau objek jasa tertentu yang menjadi masukan dalam unit usaha.

Dasar penilaiannya :

1. Kos Historis (Historical Costs)

Kos menunjukkan harga pertukaran pada saat terjadinya.

Keunggulan : dapat diuji (verifiable), dapat diandalkan (reliable)

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva tetap berwujud.

2. Kos masukan sekarang (Current input costs)

Digunakan jika : ada bukti pendukung yang kuat untuk verifikasi.

(16)

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : persediaan barang dan aktiva lainnya.

3. Kos masa mendatang diskontoan (discounted future costs)

Nilai ini menunjukkan nilai sekarang pengorbanan ekonomik di masa mendatang seandainya potensi jasa tertentu tidak diperoleh/dibeli sekaligus pada saat

sekarang.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : pos-pos aktiva berwujud.

4. Kos standar (Standar costs)

Digunakan jika : jika kos tersebut menggambarkan kos pada saat sekarang dalam kondisi perusahaan yang normal, yaitu pada tingkat efisiensi dan kapasitas yang normal.

Pos yang dapat menggunakan dasar penilaian ini : fasilitas fisik yang dibangun sendiri.

1. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai dasar atau atribut penilaian asset.

Di dalam akuntansi, istilah pengukuran dan penilaian sering tidak dibedakan karena adanya asumsi bahwa akuntansi menggunakan unit moneter untuk mengukur makna ekonomik (economic attribute) suatu objek, pos, atau elemen. Pengukuran biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan. Penilaian biasanya digunakan untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian.

(17)

yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Singkatnya, tujuan penilaian aset harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan.

FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi

berkaitan dengan aset, dasar penilaian menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai berikut:

a. Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos* historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.

b. Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau aset tertentu diperoleh sekarang.

c. Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar sekarang juga digunakan untuk aset yang kemungkinan akan laku dijual dibawah nilai bukunya.

d. Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskun) dari aset tersebut dikurangi dengan

pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi aset tersebut menjadi kas atau setaranya.

(18)

sampai piutang terlunasi (dengan tarif diskun implisit) dikurangi dengan

tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.

E. KONSEP PENILAIAN SUATU ASET

1. Nilai Likuidasi (Liquidity Value)

Sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika aktiva atau sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari organisasi operasionalnya.

2. Nilai berkesinambungan (Going Concern Value)

Sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika perusahaan dijual sebagai suatu bisnis operasi yang berkesinambungan.

3. Nilai buku dari aktiva (Book Value)

Nilai akuntansi dari aktiva dikurangi akumulasi penyusutan. Terdapat dua jenis nilai buku, yaitu:

1. Nilai buku dari perusahaan

Total aktiva perusahaan dikurangi kewajiban dan saham preferen yang tertera dalam neraca.

2. Nilai pasar dari aktiva

Harga pasar dimana aktiva diperdagangkan pada dasar pasar bebas. Bagi

perusahaan, nilai pasar terkadang dipandang sebagai nilai tertinggi dibandingkan nilai likuiditas atau nilai berkesinambungan.

3. Nilai intrinsik sekuritas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil blok coding yang berupa Block code dapat direpresentasikan dalam bentuk (n,k) code, dan rate dari kode tersebut adalah sebesar R c = k/n yang sebanding

Rumit dalam arti keadaan dunia yang sebelumnya dapat diprediksi karena aktor tradisional memainkan peranan penting, namun belakangan dengan adanya aktor non-negara dalam

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan: (1) apakah partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran

Mark Simon dalam tulisannya mengemukakan bahwa Injil adalah kabar baik bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang telah bangkit sehingga dosa-dosa setiap orang

KPK dibentuk oleh pemerintah, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai

Bagi individu yang bermastautin bersama suami atau isteri dalam satu Bagi individu yang bermastautin bersama suami atau isteri dalam satu tahun asas, layak mendapat pelepasan

Apakah strategi yang dipraktikkan oleh kontraktor kecil untuk memenangi sebut harga di Majlis Perbandaran Sepang?... 1.4

Hasil penelitian menunjukkan depresi pada remaja yang mempunyai riwayat keluarga diabetes mellitus di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto menunjukkan bahwa dari