TUGAS MAKALAH
TUGAS INI DI GUNAKAN UNTUK MEMENUHI
SYARAT PERJANJIAN
OLEH:
Nama : Rahmad Rangga Firmansyah
Kelas
: X MI
2
▸ Baca selengkapnya: ijazah ilmu hikmah pdf
(2)DAFTAR ISI
Kata Pengantar...1
Iman Kepada Allah...2
Iman Kepada Malaikat...3
Hikmah Mengamalkan Asmaul Husnah...4
Sifat dan ciri –ciri Malaikat...5
Penutup...6
Kesimpulan...7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi
Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan agama islam, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar
Pendidikan Agama Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga
kepada rekan-rekan siswa−siswi yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Iman kepada Allah SWT
Pengertian iman
dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan
dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Iman Kepada Malaikat
Salah satu makhluk Allah swt. yang diciptakan di alam ini adalah malaikat. Dia bersifat gaib bagi manusia, karena tidak dapat dilihat ataupun disentuh dengan panca
indra manusia.
Sebagai muslim kita diwajibkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat tersebut termasuk rukun iman yang kedua. Apa yang dimaksud iman kepada malaikat? Iman kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu
dari Allah.
Dasar yang menjelaskan adanya makhluk malaikat tercantum dalam ayat berikut ini yang artinya:
“Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.” (Q.S. Fatir: 1)
Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman dan rukunnya. Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman, Rasulullah bersabda, “iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang
baik maupun yang buruk.”
Dalam hadits tersebut, percaya kepada malaikat merupakan unsur kedua keimanan dalam Islam. Percaya kepada malaikat sangatlah penting karena akan dapat memurnikan
dan membebaskan konsep tauhid dari bayangan syirik.
Dari ayat dan hadits di atas dapat diketahui bahwa beriman kepada malaikat merupakan perintah Allah dan menjadi salah satu syarat keimanan seseorang. Kita beriman kepada
Hikmah mengamalkan Asmaul Husnah
Hikmah Asmaul Husna adalah keilmuan yang Hikmah intinya adalah
tercantum 99 Asmaul Husna yang memberi Hikmah terkabulnya segala Hajat
Anda. Ilmu Hikmah Asmaul Husna biasanya di miliki dan diamalkan secara
rutin para ahli ilmu Hikmah dan para Tokoh agama seperti Kyai, ulama' ,ustad
dan santri.
Namun juga banyak orang yang awam yang ingin memperoleh berkah dan
hikmah yang banyak maka mereka ingin mendapatkan ijazah ilmu hikmah
Asmaul Husna. sangat banyak sekali hikmah yang dapat Anda peroleh
apabila Anda mengamalkan ilmu Asmaul Husna untuk segala hajat Anda di
dunia juga untuk di akhirat.
Adapun Hikmah Ilmu Asmaul Husna ini diantaranya ;
1. Untuk mencukupi segala hajat Anda di dunia.
2. Untuk pertahanan dan keselamatan.
3. Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Untuk kesejahteraan anak cucu, dan kelapangan rezeki Anda.
5. Ketenangan Jiwa.
6. Kesehatan jasmani rohani.
7. Untuk kharisma dan pangkat jabatan dls.
Banyak sekali hikmah Ilmu Asmaul Husna yang bisa Anda peroleh, kalau di
tulis tidak akan habis sampai akhir zaman. Insya Allah bagi Anda yang
mengamalkan Ilmu Asmaul Husna menjadi berkah kehidupannya serta
tercukupi segala hajatnya di dunia dan di akhirat.
Sifat-sifat malaikat dalam Al Quran
Malaikat adalah makhluk Allah yang paling setia, santun tidak pernah mendahului perkataan Allah, tugasnya hanya melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Ciri Malaikat
Bagaimana ciri malaikat?, sesuai Al Quran dan riwayat para sahabat disebutkan antara lain :
1. Dalam surat Al Fathir:1) Firman Allah : bahwa mereka memiliki sayap yang yang jumlahnya berbeda-beda dan besarnya dan bentangan sayapnya juga luar biasa. (1)
2. Dari Ibnu Mas’ud ra, beliau mengatakan bahwasanya Nabi Saw melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.” (HR Muslim) Dalam Hadis riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.
3. Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, beliau menyatakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, (2) tidak menikah dan tidak berketurunan. (3)
Sifat malaikat
Beberapa sifat Malaikat yang ada didalam Al Quran adalah :
1. Malaikat berdialog kepada Allah.
Allah juga memberikan karunia kepada Malaikat sehingga dapat berdialog dengan Allah. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana surat Al Baqarah : 30 (4).
Dalam surat itu, Malaikat menyangsikan penciptaan manusia yang hanya akan membuat kerusakan di muka bumi dan pertumpahan darah dan itu membuat murka Allah dan Allah berfirman bahwa Allah maha mengetahui apa tang malaikat tidak ketahui. Dalam berdialog kepada Allah itu, Malaikat tidak pernah mendahului perkataanNya (5)
2. Malaikat berbicara pada manusia.
Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada saat dalam rupa aslinya atau pun ketika berwujud manusia. Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya. (6)
Malaikatpun berbicara dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat 23 (7)
3. Malaikat selalu berzikir dan bertasbih
Dalam berbuat demikian, malaikat tiada keletihan dan bosan melakukan itu. Hal ini sesuai dengan surat Al Anbiya : 20. (8) dan surat Fushilat 38 (9).
sebagaimana makhluk hidup lainnya (10) .
5. Malaikat terjaga dari dosa.
Allah menciptakan para malaikat dan memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat ma’shum (terjaga) dari tindak maksiat dan tidak sedikitpun durhaka kepada Allah, tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah semata. (11).
6. Malaikat memiliki ilmu.
Allah juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit dan di bumi. Oleh karena itu tentu mereka memiliki ilmu berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka.(12) .
Dengan ilmunya mereka juga kerap berdialog dan berdebat dengan sesamanya mengenai putusan terkait amal perbuatan manusia yang diawasinya. (13)
Walaupun demikian Malikat dikenal solid dan digambarkan mereka bershaf-shaf dengan susunan yang rapi. (14)
7. Malaikat sebagai safarah, kiram dan bararah.
Malaikat sebagai safarah adalah sebagai penghubung atau duta antara Allah dan para Nabi dan RasulNya.
Malikat juga Kiram terkait ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji.Dan malaikat itu bararah adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. (15)
8. Malaikat sangat takut kepada Allah
Hal ini adalah sebagaimana digambarkan dalam surat arra’du : 13 (16). Ada suatu riwayat dari Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda,
“Pada saat malam Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la (para malaikat) sedangkan Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena demikian takut kepada Allah.
9. Malaikat bersifat malu.
Rasa malu digambarkan dalam suatu riwayat sebagaimana Nabi bersabda mengenai Utsman,
“Tidakkah aku merasa malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa malu terhadapnya. (HR Bukhari)