• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Proses pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah diantaranya mempunyai fungsi yang diharapkan dapat menyiapkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi di masa mendatang. Proses pendidikan mempunyai dua ciri utama yaitu irreversible dan anticipative. Proses irreversible ( tidak dapat diulang ), artinya segala karakter yang dibangun selama proses ( termasuk kesalahan-kesalahan ( defects ) dalam proses ), akan melekat dalam produk dan tidak dapat ditarik kembali. Berbeda dengan proses reversible, seperti pembuatan produk tertentu yang tangible di sebuah industry mobil misalnya. Kecacatan ( defect ) bagian tertentu dari mobil yang telah dihasilkan, masih dimungkinkan dilakukan panarikan produk mobil tersebut dari peredarannya di pasar. Akan tetapi kecacatan produk pendidikan ( lulusannya ), tidak mungkin ditarik kembali ke kampus untuk dilakukan “pembetulan”. Oleh karena itu, perencanaan dan pengembangan sistem pendidikan ( termasuk didalamnya pengembangan kurikulum ) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dengan kajian yang mendalam.

Ciri yang kedua adalah anticipative, artinya pengembangan potensi peserta didik harus diarahkan agar dia mampu menjawab persoalan kedepan.

Pendidikan merupakan ikhtiar untuk mengekplorasi talenta ( bakat ) dan potensi yang dimiliki peserta didik, sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai “alat reproduksi” sosial. Pendekatan yang dilakukan, content kurikulum yang disajikan dan lingkungan, budaya ( atmosfer ) pendidikan sangat mempengaruhi kualitas lulusannya. Kekurangtepatan penentuan pendekatan dan konten serta atmosfernya akan menghasilkan generasi, produk, lulusan yang bukan hanya memiliki social defect ( cacat social ) tapi juga technical defect ( cacat ketrampilan ).

(2)

Sebuah keputusan mengubah kurikulum memiliki makna yang sangat penting untuk menghantarkan peserta didik ke depan. Itu sebabnya kurikulum memang perlu dilakukan evaluasi secara pereodik dan dilakukan adjustment agar kurikulum tersebut comply dengan tuntutan jaman (Mohammad Nuh, 2010).

Pengembangan kurikulum pada hakekatnya sangat komplek, karena faktor yang terlibat didalamnya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah asas-asas yang mendasari setiap kurikulum dan komponen yang saling terkait erat dan karena itu dapat dikatakan mempunyai suatu struktur. Komponen-komponen kurikulum yang lazim dan selalu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, diantaranya : Tujuan, Bahan pelajaran, Pengorganisasian /proses belajar mengajar dan penilaian.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pemaknaan konsep masa kini tentang fungsi sekolah harus mendasar pada suatu kenyataan yang berkembang di masyarakat tentang cara pandang masyarakat itu sendri terhadap konsep-konsep pendidikan. Dimana konsep-konsep-konsep-konsep pendidikan yang berkembang diantaranya ; Pertama, Pendidikan dipandang sebagai preserver dan tramsmiitter warisan budaya. Kedua, Pendidikan dipandang sebagai alat tranformasi budaya. Ketiga, Pendidikan dipandang sebagai alat pengembangan individu. Dari ketiga konsep pendidikan yang berkembang diatas mempunyai implikasi-implikasi tertentu yang akan berpengaruh terhadap Argumentasi mengenai kepentingan dari suatu orientasi sosial dan pusat orientasi anak-anak yang telah cukup tajam membelah/membagi pergerakan pendidikan progresif dalam dua kelompok , satu penguatan akan kecenderungan psikologi pada pengembangan individu dan kecenderungan yang lain pada rekonstruksi sosial.

II. SUBSTANSI

(3)

lebih sulit untuk menentukan fungsi central sekolah di dalam masyarakat demokratis dibanding masyarakat yang otoriter dimana sekelompok kecil yang kuat memutuskan keduanya apakah yang harus dilakukan.

Masyarakat sekarang ini tidaklah selalu setuju tentang fungsi central dari sekolah . Seseorang bahkan dapat berkata “ Perdebatan yang luar biasa tentang sekolah dan fungsinya”. Pengaruh dari perdebatan tentang banyak hal yang dihadapi masyarakat sekarang diantaranya ; Keseimbangan antara kebebasan dan pengaturan juga antara kesempatan dan kebiasaan, walaupun kalangan atas yang berkuasa dan intelek, seharusnya ikut serta dalam pembentukkan kebijakan umum, dan yang lainnya. Secara umum disetujui bahwa kerangka utama adalah “krisis dalam dunia pendidikan” terbentuk dan sulit untuk menggabungkan dua fenomena : Pengaruh transformasi dari iptek di dalam masyarakat dan keadaan darurat menyusunnya kelompok totalitarianisme sebagai sebuah pengembangan kekuatan penjajah. Di dalam pembuatan ujian secara ringan dari fungsi sekolah umum adalah hubungan yang sangat kuat., tetapi sangat sulit, karena kecenderungan isunya sangat membingungkan dan sudut pandang kurang bermakna dibanding tujuan.

(4)

Harapan yang sangat tinggi dan kepercayaan yang naïf dalam pendidikan merupakan kutukan dan sekaligus berkah. Tidak diragukan mereka telah memberikan pendidikan sebagai sebuah kekuatan tertentu yang berisi ideology social. Mereka juga membuatnya lebih banyak pembelajaran untuk melewati hysteria dan perubahan perasaan masyarakat. Dibanding mereka yang telah mempunyai pendirian yang maju. Setiap orang menganut tren perkembangan kurikulum di AS akan melakukan gerakan ZigZag dengan tidak kontinyu dan kurang percaya dengan pemikiran yang teoritis.

Pembicaran secara umum,argumentasi dasar tentang pendidikan secara umum bergerak dari kesepakatan yang terdapat literatur dan filosofy tradisional dari dunia barat sebagai intepretasi kaum terdidik dan para pujangga sebelum perang dunia ke I.

A. PENDIDIKAN SEBAGAI PRESERVER DAN TRANSMITTER DARI SUATU WARISAN BUDAYA

Adanya suatu kelompok yang berteori menekankan pentingnya perlindungan terhadap fungsi pendidikan; yaitu melindungi warisan budaya. Hal ini sehaluan dengan laporan Harvard university atas pendidikan umum sebagai contoh penguatan pentingnya melindungi tradisi yang lama sudah mengakar pada masyarakat. Laporan ini berargumen bahwa pendidikan dapat membangun kesatuan dalam perhatiannya terhadap warisan budaya.

Dalam pernyataan yang lain, sejak masyarakat modern mempunyai arah dalam percepatan mempengaruhi sampai mengganti kepercayaan atau kebudayaan kuno dengan pemikiran modern, tetap saja warisan budaya merupakan salah satu jalan untuk menyatukan dan membangun budaya humanis yang telah berlangsung sejak tradisi klasik sampai pada pembentukan norma-norma hidup dalam kemasyarakatan, dimana tugas pendidikan yaitu membentuk siswa untuk dapat menerima kondisi ideal dalam kehidupan yang akan dijalaninya. Perlindungan atau konservasi dari fungsi pendidikan masih diarahkan untuk penguatan aksen atas sebuah kelompok teori psikologi klasik sebagai sebuah pemikiran humanisme dalam budaya dan humanisme dalam pendidikan.

(5)

haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.

Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

Hubungannya manusia dengan pendidikan yang membidani wujudnya konsep-konsep pendidikan, harus dilihat pada tataran bahwa memang secara kodrati manusia lebih unggul dengan makhluk lain, hanya saja perbedaan manusia dengan makhluk lainnya terletak dimana manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Budi sendiri berasal dari bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana; Budi menyebabkan manusia dapat mengembangkan suatu hubungan bermakna pada alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian. Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, termasuk dalam mengembangkan pendidikan dan fungsinya sebagai preserver dan transmitter sebuah warisan budaya.

B. PENDIDIKAN SEBAGAI ALAT TRANSFORMASI BUDAYA

Beberapa pandangan dikatakan oleh banyak pendidik dan analysis sosial dalam rangka untuk memperbaiki pendidikan, dikatakan bahwa pendidikan dapat dilaksanakan sebagai aturan kreatif dalam memodifikasi bahkan pembentukan kembali budaya , pendidikan dan kebijakan publik. Hubungan ketiganya sangat dekat, bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan yang satu, sangatlah kecil kemungkinanya tanpa kemajuan yang lain. Mereka menyatakan bahwa pendidikan harus selaras dengan kebutuhan budaya masa kini dan bahkan membentuk masa depan.

(6)

sekolah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, dimana pendidikan mempunyai fungsi kreatif untuk memerankan diri dalam pembentukan individu maupun budaya. Dewey secara konsisten menunjukkan fungsi sekolah dalam dua fungsi; yaitu fungsi psikologikal dan social . Seperti awal th. 1897 dia menulis :

Saya percaya bahwa : semua hasil pendidikan adalah partisipasi individu dalam kesadaran sosial yang dilakukan. Proses ini merupakan proses pembentukan secara terus menerus, dari kekuatan individu, pengarahan kesadaran, membentuk kebiasan, melatih ide-idenya, meningkatkan perasaan dan emosinya, Pendidikan secara teknik dan paling formal di dunia tidak akan dapat terpisahkan dari proses secara umum. Proses pendidikan mempunyai dua sisi yaitu : sisi psikologis dan sisi sosial. Keduanya tidaklah satu lebih penting dari lainnya atau saling meninggalkannya. Pengetahuan tentang keadaan sosial merupakan hal penting dalam pelaksanaan pembentukan peradaban. Harapannya untuk menguatkan anak-anak dalam membekali kehidupannya dan sekolah adalah lembaga utama untuk hal itu. (Dewey,1929,pp.3-6).

C. PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN INDIVIDU

(7)

suatu keinginan dan ketertarikan pada anak-anak. Prinsip utama dari suatu konsep pendidikan yang berpusat pada anak yaitu melindungi untuk keseluruhan anak , khususnya pada kreatifitas dan spontanitas dari dalam dirinya. Suatu ide yang telah menggerakkan anak kedalam pendidikan yang berpusat pada anak; yaitu adanya aktifitas yang mengikuti kebebasan untuk mengembangkan suatu kepribadian unik ( Rugg and shumaker, 1928, dengan harapan ekpresi klasikal dari pandangan ini ).

Sebuah konsepsi yang lebih moderat dari pengembangan individu termasuk didalamnya perhatian pada keinginan individu dan peluang yang paling mungkin dari padanya untuk mewujudkan diri dalam sebuah keintelektualan, sama baiknya dengan perasaan emosional; yang mana pengakuan atas pengembangan ini diperlukan untuk menyatukan kelompok sosial, disiplin intelektual dan kebebasan dalam sebuah tanggapan yang berimbang. Suatu program yang telah umum dalam pandangan moderat ini memiliki vitalitas yang hebat untuk beberapa keputusan dan pengaturan dalam banyak studi tentang kepentingan individu, juga bentuk pengembangan yang sama baiknya atas beberapa percobaan dalam pendidikan praktis, lebih diatas masa belajar 8 tahun ( Adventures in American education series, 1942-43 )

(8)

Suatu penguatan yang agak berbeda dari yang lain atas pendidikan; seperti keutamaan sebuah instrument dari pengembangan individu semuanya ada setiap hari, dan pada kegiatan yang dapat dilihat dalam bekerja dari beberapa kelompok yang memulai pikiran mereka atas sebuah analisis tentang pengaruh masalah-masalah sosial dan keperluan akan pembelajaran. Pada tahun 1950 ketika konferensi White House, untuk contoh ; telah dimulai sebuah analisis dari data faktual mengenai penghormatan dalam struktur keluarga, pada trend populasi, dan dalam teknologi, serta maslah-masalah sosial telah tercipta atas perubahan ini. Dalam laporan terakhir presiden, ada kesimpulan telah diambil dengan sebuah statement tentang perkembangan individu : Suatu pesan telah diambil atas orang-orang Amerika disekolah-sekolah adalah besar dalam kesatuan. Dalam pertambahan prestasi intelektual, membantu perkembangan moralitas , kabahagiaan, dan beberapa unjuk kemampuan. Pada masalah bakat antara lain untuk mencari jalan keluar dan membangun pengembangan individu secara total. Kelemahan yang lain adalah bentuk persepsi tentang belajar dan pasti dimungkinkan ada koreksi positif. ( Committee for the white House Conferensi , 1956, p.g )

(9)

Menurut konsep ini sekolah mesti tidak hanya mengenalkan siswa dengan kemampuan dan kebutuhan kekuatan untuk bertahan atau untuk merealisasikan diri dalam kultur kami; hal ini juga harus memperhatikan perlakuan atas sebuah penyatuan ( integrasi ) kekuatan dalam bentuk kepercayaan dan sikap untuk membuat sejalan dengan tujuan jalan demokrasi untuk kehidupan. Pada bagian ini dibutuhan aksi atas sebuah penyatuan dari berbagai keragaman dan pertentangan nilai serta sikap yang melahirkan penolakan dalam sebuah lapisan sosial. Dimana fungsi-fungsi sekolah yaitu; untuk konservasi kekuatan atas masyarakat demokratis dan sebagai sebuah innovasi kekuatan atas bantuan individu untuk menemukan kembali demokrasi dalam lingkup kecil yang menentang demokrasi.

D. IMPLIKASI KONSEP-KONSEP PENDIDIKAN DALAM KURIKULUM

Argumentasi mengenai kepentingan relative dari suatu orientasi sosial dan pusat orientasi anak-anak telah cukup acrimonious ( tajam ) yang membelah/ membagi pergerakan pendidikan progresif dalam dua camps, satu penguatan slant ( kecendrungan ) psikologi pada pengembangan individu dan the slant yang lain pada rekonstruksi sosial. Pembagian ini telah membantu perpetuate ( menghidupkan terus-menerus ) beberapa lawan argumen-argumen yang mana mempunyai padanan pendidikan ever since ( sejak ) itu, sama seperti “individual berhadapan dengan kepentingan-kepentingan sosial”, dan “suatu sekolah yang berpusat pada anak berhadapan sekolah yang berpusat pada masyarakat”. Suatu yang agak realistik elaborations ( perluasan-perluasan ) dari suatu yang berlawanan ini dan hitam putihnya kontradisi mereka telah engendered (menimbulkan) suatu yang provided grist for the mill ( memberikan keberuntungan bagi pihak lawannya ) dari arus kritikan-kritikan terhadap kemajuan pendidikan.

(10)

haluan dalam suatu pencapaian pendidikan. Suatu fakta bahwa istilah sekolah yang berpusat pada anak selalu dalam sebuah ukuran dan regulasi yang jelas demikian juga pada sebuah sekolah yang berpusat pada masyarakat, sama-sama telah terbebaskan dari kritikan-kritikan terkini pada sebuah kemajuan pergerakan.

III. ANALISIS

Fungsi Sekolah secara umum ditentukan dari penampakan yang nyata terhadap kurikulum yang diaplikasian. Oleh karena itu, dalam budaya yang komplek dengan sitem nilai-nilai pluralisme, sulit untuk menanamkan fungsi central yang menyatu. Di dalam masyarakat yang demokratis rumus-rumus ini jauh lebih komplek dengan lapisan-lapisan masyarakat yang berbeda di dalam proses penentuan konsep pendidikan secara menyeluruh.

Proses pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah diantaranya mempunyai fungsi yang diharapkan dapat menyiapkan peserta didik agar mampu membangun kehidupan dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi di masa mendatang. Proses pendidikan mempunyai dua ciri utama yaitu irreversible dan anticipative.

Pendidikan merupakan ikhtiar untuk mengekplorasi talenta ( bakat ) dan potensi yang dimiliki peserta didik, sekaligus dapat diibaratkan bahwa pendidikan itu sebagai alat reproduksi sosial. Maka dari itu dalam sistem pendidikan, kurikulum merupakan cerminan kehendak tentang gambaran lulusan yang dicitakan, sekaligus sebagai gambaran tentang proses dan sumberdaya ( resources ) yang dimiliki.

Pengembangan kurikulum pada hakekatnya sangat komplek karena faktor yang terlibat didalamnya. Salah satu faktor tersebut diantaranya adalah asas-asas yang mendasari setiap kurikulum dan komponen yang saling terkait erat dan karena itu dapat dikatakan mempunyai suatu struktur, dimana komponen-komponen kurikulum yang lazim dan selalu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, diantaranya : Tujuan, Bahan pelajaran, Pengorganisasian /proses belajar mengajar dan penilaian.

(11)

BAHAN PELAJARAN TUJUAN

PENILAIAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

( Nasution, 1991 )

Tanda panah dua arah melambangkan interrelasi antar komponen kurikulum. Kita lihat tiap komponen apapun ada hubungannya dengan semua komponen lainnya. Apa yang tampak gampang pada bagan sebenarnya tidak mudah dalam pelaksanaan perencanaan dan pengembangan kurikulum, apalagi dalam mencapai tujuan-tujuan yang bersifat umum, terutama dalam bidang afektif.

Untuk tujuan spesifik berupa pengetahuan ( fakta atau informasi tertentu ) penerapan komponen-komponen kurikulum itu relatif mudah, akan tetapi bila informasi dipertanyakan kedudukannya dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional maka persoalannya menjadi lebih pelik. Setiap komponen memang mengandung masalah-masalah komplek, yang akan bertambah komplek lagi bila dikaitkan secara fungsional dengan komponen-komponen lainnya.

(12)

KONSEP MASA KINI TENTANG FUNGSI SEKOLAH PENDIDIKAN

PRESERVER DAN TRANSMITTER WARISAN BUDAYA

ALAT TRANSFORMASI BUDAYA

ALAT PENGEMBANGAN INDIVIDU

IMPLIKASI-IMPLIKASI YANG DITIMBULKAN berupa fakta dan informasi. Bila berkenaan dengan tujuan-tujuan yang lebih

tinggi berupa pemahaman, aplikasi atau juga untuk berfikir kritis dan kreatif penilaiannya menjadi pelik. Pada kesempatan tertentu digunakan alat yang tidak relevan karena tidak mengenai tujuan esensial, sering dipaksa oleh keadaan. ( Nasution, 1991 ).

Mencermati beberapa hal diatas, diseyogyakan mengenai pemaknaan konsep masa kini tentang fungsi sekolah harus mencermati kontek yang berkembang di masyarakat tentang cara pandang masyarakat itu sendri terhadap konsep-konsep pendidikan.

Peta Konsep Berpikir

Diantara beberapa konsep-konsep pendidikan yang berkembang diantaranya ; Pertama, Pendidikan dipandang sebagai preserver dan tramsmiitter warisan budaya. Maksud dari konsep ini menekankan pentingnya perlindungan terhadap fungsi pendidikan; yaitu melindungi warisan budaya. Hal ini sehaluan dengan salah satu laporan dari Harvard university atas pendidikan umum sebagai contoh penguatan pentingnya melindungi tradisi yang lama sudah mengakar pada masyarakat. Laporan ini berargumen bahwa pendidikan dapat membangun kesatuan dalam perhatiannya terhadap warisan budaya.

(13)

dalam memodifikasi bahkan pembentukan kembali budaya, pendidikan dan kebijakan publik. Hubungan ketiganya sangat dekat, bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan yang satu sangatlah kecil kemungkinannya tanpa kemajuan yang lain. Mereka menyatakan bahwa pendidikan harus selaras dengan kebutuhan budaya masa kini dan bahkan membentuk masa depan.

Ketiga, Pendidikan dipandang sebagai alat pengembangan individu. Konsep ini didedikasikan sebagai sesuatu yang besar memberikan pengaruh pada performa pengembangan dan penguatan individu yang menjadi titik focus keinginan masyarakat berupa penguatan perkembangan dari kreatifitas individual. Point ini memberikan pandangan bahwa telah diterapkan atas usaha pendidikan yang berpusat pada perkembangan dari semua kekuatan individu, khususnya pada imajinasi kreatif, kebebasan, kemandirian, penemuan diri yang otentik, serta kekuatan fisik dan emosional.

Ketiga konsep pendidikan yang berkembang diatas mempunyai implikasi-implikasi tertentu yang akan berpengaruh terhadap argumentasi mengenai kepentingan dari suatu orientasi sosial dan pusat orientasi anak-anak yang telah cukup tajam yang membelah pandangan mengenai suatu pergerakan pendidian progresif dalam dua dimensi orientasi , satu berorientasi pada penguatan akan kecendrungan psikologi untuk pengembangan individu dan yang lain berorientasi pada kecenderungan rekonstruksi sosial. Namun yang pasti ada suatu fakta bahwa kedua orientasi pada pengatannya masing-masing tetap harus memperhatikan regulasi yang jelas dan tidak kalah penting harus selalu memperhatikan kontek yang berkembang dalam masyarakat , bagaimana arah yang dikehendakinya serta memperhatikan bagaimana mencari formulasi yang harus selalu dikembangkan untuk satu tujuan yang utama dan sama bagaimana meningkatkan kwalitas suatu peradaban humanis yang populis dan peradaban humanis yang eduatif.

IV. PENUTUP

(14)
(15)

DAFTAR PUSTAKA

Forrst W parkay, Curriculum Leadership ( Reading and Developing Quality Educational Programs ), Pearson Education, Inc, 2010.

Hilda Taba, Curriculum Development ( Theory and Practice ), Sanfransisco State College, Harcourt, Brace & World, INC, 1962.

James A. Bean, Curriculum planning and Development, Allyn and Bacon, Inc, Boston London Sydney Toronto, 1944.

Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Sejarah Perkembangan Kurikulum SMP, 2010

Murray Print, Curriculum Development and design, Allen & Unwin Pty Ltd 9 Atchison Street, St Leonards, NSW 2065 Australia, 1993.

Nasution, Pengembangan Kurikulum , Citra Adtya Bakti, Bandung , 1991.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan ( SNP )

Taylor, Philip H., and Tye, Kenneth A., Curriculum, School, and Society. An Introduction to Curriculum Studies, NFER Publisihing Co., Ltd., London, 1975

Referensi

Dokumen terkait

Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus

Secara lateral, berdasarkan keterdapatan air ta- nahnya, sistem akuifer daerah penyelidikan dikelom- pokkan menjadi dua sistem. Pertama, sistem akuifer dengan aliran air

menggunakan Cx-Supervisor , setelah merancang alat mesin stempel dan menguji coba plant dengan menyambungkan plant dengan PLC dan Laptop untuk mendapatkan tampilan HMI sesuai

Dalam sintaks model Cooperative Learning tipe GI ( Group Investigation) langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik yang akan dibahas, kemudian

Bidan sebagai pelaksana memberikan pelayanan kebidanan pada wanita dalm siklus.. kehidupannya, asuhan neonatus, bayi, dan

Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 4/Viii/Pb/2014 Dan Nomor: 24 Tahun 2014 Tentang Ketentuan Pelaksanaan

Hasil menunjukkan bahwa penggunaan vitamin yang berbeda yaitu vitamin dari MS dan B5 (Gamborg) yang ditambahkan pada media dasar MS tanpa penambahan sitokinin memberikan hasil

Satu rekod pelajar bernama Siti, dengan nombor pelajar 100555 akan diselitkan ke dalam fail tersebut?. Menggunakan maklumat di atas, di alamat manakah rekod Siti akan