• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) terhadap pemberian pupuk guano dan KCl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Respon pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) terhadap pemberian pupuk guano dan KCl"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Deskripsi tanaman kakao lindak TSH 858

No Uraian Keterangan

1 Nama : Lindak

2 Hasil Persilangan : F1 x Upper Amazone Hybrida

3 Berat Buah : 634 g

11 Berat rata-rata biji basah perbutir : 2,71 g 12 Berat rata-rata biji kering per butir : 1,11 g Sumber : Pusat Penelitian Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM)

(2003)

(2)

Lampiran 2. Hasil analisis pupuk guano

(3)

Lampiran 3. Hasil analisis sub soil Ultisol Kriteria penilaian hasil analisis tanah

(4)

Kriteria penilaian hasil analisis tanah

Parameter Tanah Nilai

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

(5)
(6)

Lampiran 5. Data pengamatan tinggi bibit kakao 2 MST (cm)

Perlakuan Blok Total Rataan

I II III

Lampiran 6. Sidik ragam tinggi bibit kakao 2 MST

(7)

Lampiran 7. Data pengamatan tinggi bibit kakao 4 MST (cm) Lampiran 8. Sidik ragam tinggi bibit kakao 4 MST

(8)

Lampiran 9. Data pengamatan tinggi bibit kakao 6 MST (cm) Lampiran 10. Sidik ragam tinggi bibit kakao 6 MST

(9)

Lampiran 11. Data pengamatan tinggi bibit kakao 8 MST (cm)

Lampiran 12. Sidik ragam tinggi bibit kakao 8 MST

(10)

Lampiran 13. Data pengamatan tinggi bibit kakao 10 MST (cm)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 9.13% * = nyata

(11)

Lampiran 15. Data pengamatan tinggi bibit kakao 12 MST (cm)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 12.93% * = nyata

(12)

Lampiran 17. Data pengamatan tinggi bibit kakao 14 MST (cm)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 13.31% * = nyata

(13)

Lampiran 19. Data pengamatan tinggi bibit kakao 16 MST (cm) Lampiran 20. Sidik ragam tinggi bibit kakao 16 MST

(14)

Lampiran 21. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 2 MST (mm)

Lampiran 22. Sidik ragam diameter batang bibit kakao 2 MST

SK Db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 5.51% * = nyata

(15)

Lampiran 23. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 4 MST (mm)

Lampiran 24. Sidik ragam diameter batang bibit kakao 4 MST

SK Db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 4.51% * = nyata

(16)

Lampiran 25. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 6 MST (mm)

Lampiran 26. Sidik ragam diameter batang bibit kakao 6 MST

SK Db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 3.90% * = nyata

(17)

Lampiran 27. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 8 MST (mm)

Lampiran 28. Sidik ragam diameter batang bibit kakao 8 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 5.78 % * = nyata

(18)

Lampiran 29. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 10 MST (mm)

Lampiran 30. Sidik ragam diameter batang bibit kakao 10 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 6.95% * = nyata

(19)

Lampiran 31. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 12 MST (mm)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 10.13% * = nyata

(20)

Lampiran 33. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 14 MST (mm)

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 11.10% * = nyata

(21)

Lampiran 35. Data pengamatan diameter batang bibit kakao 16 MST (mm)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 10.17% * = nyata

(22)

Lampiran 37. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 2 MST (helai)

Lampiran 38. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 2 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 8.48% * = nyata

(23)

Lampiran 39. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 4 MST (helai)

Lampiran 40. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 4 MST

SK Db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 14.59% * = nyata

(24)

Lampiran 41. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 6 MST (helai) Lampiran 42. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 6 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 15.33% * = nyata

(25)

Lampiran 43. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 8 MST (helai) Lampiran 44. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 8 MST

SK Db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 18.30% * = nyata

(26)

Lampiran 45. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 10 MST (helai) Lampiran 46. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 10 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 17.79% * = nyata

(27)

Lampiran 47. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 12 MST (helai) Lampiran 48. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 12 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 22.69% * = nyata

(28)

Lampiran 49. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 14 MST (helai) Lampiran 50. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 14 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 19.69% * = nyata

(29)

Lampiran 51. Data pengamatan jumlah daun bibit kakao 16 MST (helai)

Lampiran 52. Sidik ragam jumlah daun bibit kakao 16 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 21.45% * = nyata

(30)

Lampiran 53. Data pengamatan total luas daun bibit kakao 4 MST (cm2)

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 15.58% * = nyata

(31)

Lampiran 55. Data pengamatan total luas daun bibit kakao 8 MST (cm2)

Total 4958.74 4473.66 4425.64 13858.03 Lampiran 56. Sidik Rrgam total luas daun bibit kakao 8 MST

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 20.26% * = nyata

(32)

Lampiran 57. Data pengamatan total luas daun bibit kakao 16 MST (cm2)

Total 20811.58 14921.58 18581.49 54314.65 Lampiran 58. Sidik ragam total luas daun bibit kakao 16 MST

Galat 22 2344729.18 106578.60

Total 35 7814232.04 223263.77

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 21.64% * = nyata

(33)

Lampiran 59. Data pengamatan bobot basah tajuk bibit kakao 16 MST (g) Lampiran 60. Sidik ragam bobot basah bibit kakao 16 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 29.26% * = nyata

(34)

Lampiran 61. Data pengamatan bobot kering tajuk bibit kakao 16 MST (g)

Lampiran 62. Sidik ragam bobot kering tajuk bibit kakao 16 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 48.26% * = nyata

(35)

Lampiran 63. Data pengamatan bobot basah akar bibit kakao 16 MST (g)

Lampiran 64. Sidik ragam bobot basah akar bibit kakao 16 MST

SK db JK KT F.Hit F.tab 0.05 Ket

Keterangan: tn = tidak nyata

KK = 64.27% * = nyata

(36)

Lampiran 65. Data pengamatan bobot kering akar bibit kakao 16 MST (g)

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 37.47% * = nyata

(37)

Lampiran 67. Data pengamatan rasio bobot kering tajuk- akar bibit kakao

Keterangan: tn = tidak nyata KK = 46.43% * = nyata

(38)

Lampiran 69. Rekapitulasi uji beda rataan pengamatan parameter

Parameter Pengamatan Pupuk guano (G)

Pupuk KCl (K)

Pupuk guano x Pupuk KCl

(G x K) Tinggi bibit kako (cm)

16 MST * tn tn

Diameter batang bibit kakao (mm)

10 MST * tn tn

Jumlah daun bibit kakao (helai) 16

MST tn tn tn

Total luas daun bibit kakao (cm2)

16 MST * tn tn

Bobot basah tajuk bibit kakao (g)

16 MST * tn tn

Bobot kering tajuk bibit kakao (g)

16 MST * tn tn

Bobot basah akar bibit kakao (g)

16 MST tn tn tn

Bobot kering akar bibit kakao (g)

16 MST tn tn tn

(39)

Lampiran 70. Dokumentasi Penelitian a. Foto lahan penelitian

(40)

b. Foto Supervisi

Referensi

Dokumen terkait

The Impact Of Earnings Management On The Value – Relevance Of Earnings And Book Value : A Comparison Of Short Term And Long Term Discretionary Accrual. Whelan, Catherine;

Hasil yang didapat menunjukkan adanya hubungan yang sangat bermakna (p<0,05) antara tingkat asupan energi dengan kejadian sindrom metabolik dan hasil ini juga

Rhizopus dari sampel oncom hitam asal beberapa pasar tradisional di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang berhasil diisolasi dan dimurnikan sebanyak 13

Pandangan Kuntowijoyo di atas, selaras dengan yang disampaikan Syahrin Harahap bahwa salah satu ciri dari masyarakat industrial adalah terciptanya budaya dunia yang

Ketiga item tersebut dengan sebuah hadis satu dari tiga perkara yang diampuni Allah: tidak tahu, lupa, dan terpaksa, bersabar dalam segala ujian, hidup seperti

Akan tetapi indikator tersebut relevan dijadikan sebagai ukuran dasar pengelolaan hutan lestari untuk aspek produksi karena indikator tersebut merupakan

Percampuran kategori dibenarkan pada keadaan dan masa tertentu jikalau ia tidak mengganggu keselamatan dan masih dalam kawalan yang baik. Banduan muda sabitan dan banduan muda

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara external locus of control