• Tidak ada hasil yang ditemukan

SDG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SDG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROV"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum Provinsi Bengkulu

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan peninggalan

sejarah, seni dan budaya yang sangat besar sebagai daya tarik pariwisata

dunia. Ahli biokonservasi memprediksi bahwa Indonesia yang tergolong

Negara megadiversity dalam hal sumber daya genetik akan mampu

menggeser Brasil sebagai negara tertinggi akan keanekaragaman jenis, jika

para ahli biokonservasi terus giat melakukan pengkajian ilmiah terhadap

kawasan yang belum tersentuh.

Indonesia memiliki 10% jenis tumbuhan berbunga yang ada di

dunia, 12% binatang menyusui, 16% reptilia dan amfibia, 17% burung,

25% ika n, dan 15% serangga. Luas daratan Indonesia hanya 1,32% seluruh

luas daratan yang ada di dunia, hal ini memberikan petunjuk bahwa

kekayaan luar biasa dimiliki Indonesia berkaitan dengan sumber daya

genetik. Indonesia juga memiliki kedudukan yang istimewa di dunia. Dari

500-600 jenis mamalia besar (36% endemik), 35 jenis primata (25%

endemik), 78 jenis paruh bengkok (40% endemik) dan 121 jenis kupu-kupu

(44% endemik). Sekitar 59% dari luas daratan Indonesia merupakan hutan

(2)

juta hektar diantaranya diklasifikasikan sebagai hutan lindung, yang 18,7

juta hektarnya telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi.

Bengkulu merupakan sebuah provinsi yang terletak di bagian barat

daya pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih

kurang 32.365,6 km2 yang terdiri dari luas laut 12.335,2 km2 dan luas

daratan 2.003.040 hektar atau 20.030,4 km2. Wilayah Provinsi Bengkulu

memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke

perbatasan Provinsi Lampung dengan jarak lebih kurang 567 kilometer.

Secara astronomis, Provinsi Bengkulu terletak di antara 2° 16‘ LU dan 3° 31‘ LS dan antara 101° 01\' - 03° 41‘ BT. Provinsi Bengkulu berbatasan

langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih

kurang 525 kilometer.

Provinsi Bengkulu di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi

Sumatera Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi

Lampung, di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan

di sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi

Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan

Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang

525 kilometer . Bagian timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi

(3)

relatif sempit, memanjang dari utara ke selatan serta diselang-selangi

daerah yang bergelombang.

Tekstur tanah di Provinsi Bengkulu terdiri dari : tekstur

komposisi 2,19 persen, tanah assosiasi podsolik merah-kuning-latosol

dengan komposisi 14,31 persen, latosol dengan komposisi 21,57 persen,

andosol dengan komposisi 7,19 persen, assosiasi andosolregosol 4,10

persen, assosiasi podsolik-coklat, podsol – litosol dengan komposisi 7,26

persen, dan lain-lain 39,30 persen.

Berdasarkan topografi, Provinsi Bengkulu terletak pada tiga jalur,

yaitu: Jalur pertama, Daerah ini terletak pada ketinggian 0-100 meter di

atas permukaan laut dan diklasifikasikan sebagai daerah low land. Jalur

kedua, Daerah ini terletak pada ketinggian 100-1000 meter di atas

permukaan laut. Posisinya berada di sebelah timur dari jalur pertama.

Daerah tersebut merupakan lereng Pegunungan Bukit Barisan dan

(4)

dua kelompok yaitu daerah dengan ketinggian antara 100-500 meter dan

ketinggian antara 500-1000 meter. Jalur ketiga, Daerah ini terletak pada

ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Posisinya berada

di sebelah timur jalur kedua sampai ke puncak Pegunungan Bukit Barisan.

Daerah tersebut umumnya merupakan daerah kegiatan vulkanis dan

tektonis.

1.2. Sumber Daya Genetik Provinsi Bengkulu

Hutan tropis Provinsi Bengkulu memiliki sumber kekayaan flora

dan fauna yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Kekayaan flora

hutan tropis Provinsi Bengkulu yang sudah terkenal dan telah menjadi

objek wisata hutan adalah bunga Raflesia Arnoldi yang terdapat di hutan

Provinsi Bengkulu.

Kekayaan flora lain yang juga cukup menarik dan berpotensi untuk

dijadikan objek wisata hutan karena kelangkaanya, yaitu : bunga anggrek

vanda, bunga bangkai, dan kayu merbau. Sementara itu, kekayaan fauna

yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata adalah harimau

sumatera, siamang, tapir, kerbau liar, rusa, penangkaran penyu di

Kabupaten Mukomuko serta penangkaran gajah sumatera di Seblat

(5)

Fenomena Lingkungan dan Sumber daya Hayati provinsi Bengkulu

tersebut memberikan indikasi bahwa provinsi Bengkulu kaya akan sumber

daya genetik. Sumber Daya Genetik (SDG) merupakan landasan hayati

yang langsung atau tidak langsung menopang kesejahteraan manusia di

muka bumi. SDG mencakup keanekaragaman bahan genetik yang terdapat

dalam tanaman dan hewan yang dapat digunakan sebagai pangan, pakan,

serat, pakaian, bangunan, energi dan pemenuhan estetika.

Provinsi Bengkulu sebagai daerah yang kaya akan SDG juga

didukung oleh kearifan local. Kearifan lokal (local wisdom) merupakan

bagian dari sistem budaya, biasanya berupa larangan-larangan (tabu-tabu)

yang mengatur hubungan sosial maupun hubungan manusia dengan

lingkungan alam. Kearifan lokal berfungsi untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan ―aset‖ yang dimiliki suatu masyarakat sehingga masyarakat

dapat terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya dari generasi ke generasi berikutnya, tanpa harus merusak atau menghabiskan ―aset‖ tersebut. Oleh

sebab itu, kearifan lokal selalu dijadikan pedoman atau acuan oleh

masyarakat dalam bertindak atau berperilaku dalam praktis kehidupannya.

Etnik Serawai yang dikenal sebagai tipikal masyarakat peladang,

telah mengembangkan kearifan lokal dalam pembukaan ladang. Pada

mulanya terdapat sekitar 20 jenis pantangan yang disebut celako humo

(6)

sekitar 7 jenis yang masih dipertahankan, yaitu: ulu tulung buntu,

sepelancar perahu, kijang ngulangi tai, macan merunggu, sepit panggang,

bapak menunggu anak, dan nunggu sangkup. Bagi suku bangsa Serawai

alasan yang melatar belakangi tabu-tabu celako humo dipahami secara

transendental dalam bentuk justification: bahwa siapa yang melanggar

pantangan tersebut akan terkena penyakit atau hasil ladangnya akan gagal.

Substansi norma-norma yang terkandung didalam celako humo selain

mengandung aturan-aturan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup

(dimensi ekologis), juga mengandung etika sosial yang menempatkan

sesorang pada kedudukan sosialnya.

Etnik Enggano yang berdomisili di wilayah berekosistem

pulau/pesisir mempunyai kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya

hutan dan kelautan, seperti aturan cara penangkapan ikan, lola‘ (keong

laut), teripang dan pelestarian terumbu karang.

Suku Rejang memiliki kearifan dengan mengetahui zonasi hutan,

mereka sudah menentukan imbo lem (hutan dalam), imbo u'ai (hutan muda)

dan pinggea imbo (hutan pinggiran). Dengan zonasi yang mereka buat,

maka ada aturan-aturan tentang penanaman dan penebangan kayu.

1.3. Ancaman Terhadap Sumber Daya Genetik

(7)

kawasan yang disebut hutan, kini menghadapi ancaman dan tekanan yang

semakin besar. Kegiatan illegal logging adalah salah satu isu yang telah

menjadikan citra Indonesia kurang menguntungkan. Tekanan terhadap

kawasan-kawasan hutan bahkan menjadi semakin berat dengan masuknya

berbagai bentuk investasi, dengan dalih otonomi dan kepentingan

masyarakat local.

Konservasi sumber daya genetik dilaksanakan secara in situ dan

eks situ. Konservasi in situ adalah memelihara sumber daya genetik pada

habitat aslinya. Konservasi eks situ adalah memelihara sumber daya genetic

di luar habitatnya dalam bentu kebun atau laboratorium. Manajemen

konservasi sumber daya genetik di Pprovinsi Bengkulu belum dilaksanakan

secara optimal. Hilangnya padi lokal unggul, musnahnya manggis satu

tangkai 4 buah, ancaman terhadap pohon durian, anggrek pensil Danau

Dendam Tak Sudah tinggal 14 batang merupakan kelemahan system

konservasi in situ. Konservasi sumber daya genetic secara eks situ pada

Taman Hutan Raya (Tahura) Rajolelo belum terlaksana secara maksimal.

Semakin berkurang dan hilangnya kearifan lokal berbasis

konservasi hutan membuat sumber daya genetik Provinsi Bengkulu

menjadi hilang. Budaya pertanian suku Besemah & Serawai (petani,

pekebun, peternak & rimbawan) menggunakan varietas lokal berumur

(8)

(hutan dalam), imbo u'ai (hutan muda) dan pinggea imbo (hutan pinggiran)

semakin berkurang.

Alih Fungsi Lahan merupakan ancaman terhadap sumber daya

genetik. Alih fungsi kawasan hutan diakibatkan antara lain pembukaan

pemukiman, pertambangan dan perkebunan. Pembangunan permukiman

untuk memenuhi kebutuhan primer kehidupn manusia. Pembukaan areal

pertambangan terutama batubara secara open fit mengakibatkan berubahnya

bentang alam dan berkurangnya kekayaan flora dan fauna. Pembukaan

areal perkebunan secara besar-besaran mengakibatkan berkurangnya

kekayaan flora dan fauna.

1.4. Upaya Konservasi

Pelestarian in situ SDG adalah kegiatan melestarikan sumber daya

genetik pada habitat hidupnya di alam. Kegiatan pelestarian secara in situ

dimulai dengan melakukan survei dan inventarisasi SDG. Kegiatan

dilaksanakan untuk mendata SDG, baik flora maupun fauna yang ada dan

mencatat jenis, lokasi dan manajemen pelestarian untuk mencegah

kepunahan. Pengelolaan dan Perbaikan SDG spesifik wilayah. Provinsi

Bengkulu mempunyai SDG yang mempunyai keunikan lokal yang tidak

dimiliki oleh daerah lain, seperti pisang curup, mangga Bengkulu, kopi

(9)

petani terhadap bencana alam. Daerah Bengkulu merupakan daerah rawan

bencana terutama gempa bumi dan banjir. SDG yang langsung

dimanfaatkan oleh petani harus dilestarikan dengan baik. Mempromosikan

pelestarian in situ SDG dan kerabat liarnya. Kegiatan sosialisasi tentang

pentingnya SDG dilakukan sehingga pelestarian SDG dan kerabat liarnya

akan tidak terganggu.

Pelestarian ex situ merupakan pelestarian SDG pada kebun koleksi

atau tempat yang dibuat khusus untuk pelestarian SDG. Melestarikan

koleksi ex situ. Koleksi SDG secara ex situ dilaksanakan dalam bentuk

(10)

II. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN PANGAN

Tanaman pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia,

disamping sandang dan papan. Tanaman pangan merupakan sumber karbohidrat

yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia akan merasa aman apabila

kebutuhan pangan telah terpenuhi. Oleh karena itu, maka program pemerintah

saat sekarang adalah meningkatkan ketahanan pangan. Sumber daya genetik

tanaman pangan di Provinsi Bengkulu sangat beragam, yakni berupa padi,

jagung, umbi dan produksi laut berupa rumput laut.

Hasil inventarisasi sumber daya genetik tanaman pangan provinsi

Bengkulu yang meliputi padi, jagung, umbi dan rumput laut disajikan pada Tabel

1,Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5.

2.1. Padi

Posisi geografis Provinsi Bengkulu yang mencakup wilayah pesisir hingga

pegunungan dengan kondisi lahan pasang surut, rawa lebak, dan daratan

berbukit menyimpan kekayaan sumber daya genetik padi endemik dengan

daya adaptasi yang sangat beragam. Sekalipun varietas-varietas padi

endemik tersebut sumbangannya terhadap penyediaan pangan daerah tidak

cukup besar karena areal produksi yang terbatas, namun keberadaannya

(11)

varietas-varietas modern. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, adaptasi

pada kondisi marginal, sifat aromatik, bentuk dan ukuran beras, serta rasa

nasi yang beragam dapat menjadi karakteristik penting dalam pengembangan

varietas dengan ragam preferensi. Sebanyak 126 aksesi padi endemik, yang

terdiri atas 66 aksesi padi darat dan 60 aksesi padi rawa, yang dikumpulkan

melaui kegiatan eskplorasi merupakan cerminian kekayaan sumbadaya

genetik tersebut.

Tabel 1. Hasil Eksplorasi Padi Darat

No. Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Padi Abang Kabupaten Seluma

2. Padi Alus Kabupaten Bengkulu Tengah

3. Padi Arang Bengkulu Tengah

4. Padi Bangka Kuring Kabupaten Bengkulu Tengah

5. Padi Batubara Kabupaten Bengkulu Utara

6. Padi Burung Kabupaten Rejang Lebong, Kota

Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah

7. Padi Bujang Kabupaten Mukomuko

8.

Padi Busal

Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten

Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah

(12)

10. Padi Daku Kabupaten Bengkulu Tengah

11. Padi Gando Abang Kabupaten Kaur

12. Padi Gindul Kabupaten Seluma

13. Padi Gugur Raracah Kabupaten Kaur

14. Padi gumai Kabupaten Rejang Lebong

15. Padi Halus Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten

Mukomuko

16. Padi Harum Kabupaten Kaur

17. Padi Hitam Kabupaten Bengkulu Tengah

18. Padi Hutan Retak Mudi

19. Padi Jahar Kabupaten Seluma

20. Padi Ketan Kabupaten Bengkulu Utara

21.

Padi Ketan Hitam

Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten

Kepahiang

22. Padi Ketan Lokal Kabupaten Bengkulu tengah

23. Padi Ketan Putih Kabupaten Kepahiang

24.

Padi Ketumbar

Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang

Lebong

25. Padi Kijang Kabupaten Bengkulu Tengah

(13)

27. Padi Kleo Kabupaten Bengkulu Utara

28.

Padi Kuku Balam

Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten

Bengkulu Utara

29. Padi Kuning Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten

Seluma, Kabupaten Rejang Lebong

30. Padi Kuning Yar Kabupaten Kaur

31. Padi Kutu Kabupaten Bengkulu Tengah

32. Padi Ladang Musi Kabupaten Bengkulu Tengah

33. Padi Minkongga Kabupaten Mukomuko

34. Padi Nakau Kabupaten Kaur

35. Padi Nasal Kabupaten Kaur

36. Padi Nona Cantik Kabupaten Bengkulu Tengah

37. Padi Pasadane Kabupaten Bengkulu Tengah

38. Padi Pandak Pintal Kabupaten Seluma

39. Padi Pandan Kabupaten Bengkulu Utara

40. Padi PB Kabupaten Kaur

41. Padi Putih Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten

Kaur

42. Padi Pulut Kabupaten Kaur

(14)

44. Padi Rantau Mudik Kabupaten Seluma

45. Padi Renah Pulang Kabupaten Seluma

46. Padi Remes Kabupaten Bengkulu Tengah

47. Padi Rindiak Kabupaten Seluma

48. Padi Rindik Harum Kabupaten Seluma

49. Padi Santani Kabupaten Kaur

50. Padi Sebakas Kabupaten Kaur

51. Padi Sedane Kabupaten Seluma

52. Padi Sedane Tinggi Kabupaten Kaur

53. Padi Seladang Musi Kabupaten Bengkulu Tengah

54. Padi Senane Kabupaten Bengkulu Tengah

55. Padi Sirmat Kabupaten Rejang Lebong

56. Padi Sirantau Kabupaten Bengkulu Selatan

57. Padi Siung Kancil Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten

Seluma

58. Padi Siung Kancil Merah Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten

Seluma

59. Padi Siung Kancil Putih Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten

Seluma

(15)

61. Padi Siwuk Hitam Kabupaten Kaur

62. Padi Tambun Kabupaten Kaur

63. Padi Wai Putih Kabupaten Kaur

64. Padi Ketan pulut putih Kabupaten Bengkulu Tengah

65. Padi Ketan Beram Kabupaten Bengkulu Tengah

66. Padi Ketan Aren/ Pulut

Enau

Kabupaten Bengkulu Tengah

Tabel 2. Hasil eksplorasi padi rawa

No. Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Padi Abang Kabupaten Bengkulu Tengah

2. Padi Aceh Kabupaten Seluma

3. Padi Air Teras Kabupaten Seluma

4. Padi Air Teras Kabupaten Seluma

5. Padi Bangka Putih Kabupaten Bengkulu Tengah

6. Padi Besar/Pelita Kabupaten Bengkulu Tengah

7. Padi Bujang Berenai Kabupaten Seluma

8. Padi Bunga Macang Kabupaten Seluma

9. Padi Bunut tinggi Kabupaten Kaur

(16)

11. Padi Ciliung Kabupaten Kaur

12. Padi Cina Kota Bengkulu

13. Padi Cina baru Kabupaten Seluma

14. Padi Cina kelabu Kabupaten Seluma

15. Padi Cinta Kasih Kabupaten Seluma

16. Padi Cantik Manis Kabupaten Bengkulu Tengah

17. Padi Dak cang Kabupaten Seluma

18. Padi Daku Kabupaten Bengkulu Tengah

19. Padi Dayang Rindu Kabupaten Rejang Lebong

20. Padi Dogol Kabupaten Rejang Lebong

21. Padi Gembira Kuning Kabupaten Rejang Lebong

22. Padi Gembira putih Kabupaten Rejang Lebong

23. Padi Gindul Kabupaten Bengkulu Selatan

24. Padi Harum Kabupaten Bengkulu Selatan

25. Padi Hilir mudik Kabupaten Bengkulu Selatan

26. Padi Hilir Mudik/Jambi

Pandak

Kabupaten Seluma

27. Padi Jando Kayo Kabupaten Bengkulu Tengah

28. Padi Janggut/ sedane bulu Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu

(17)

Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan,

Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu

30. Padi Kuning Kota Bengkulu

31. Padi Lampung Kota Bengkulu

32. Padi Lekiten Kabupaten Bengkulu Tengah

33. Padi Melur Kabupaten Bengkulu Selatan

34. Padi Merah Kabupaten Kepahiang

35. Padi Padang Kabupaten Seluma

36. Padi Pandak kelabu Kabupaten Seluma

37. Padi Pandak Kuning Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu,

Kabupaten Bengkulu Tengah

38. Padi pandak putia Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten

Bengkulu Tengah

39. Padi Pandak urai panjang Kabupaten Seluma

40. Padi Pelita Kabupaten Bengkulu Tengah

41. Padi Pinang/Bakeak Kabupaten Bengkulu Tengah

42. Padi Puar Kabupaten Bengkulu Tengah

43. Padi Putih Kabupaten Rejang Lebong

44. Padi Rantau mudik Kabupaten Rejang Lebong

(18)

46. Padi Sadang Kabupaten Bengkulu Utara

47. Padi Sedane Tinggi Kabupaten Seluma

48. Padi Segudang Kabupaten Seluma

49. Padi Sirata Mudik Kabupaten Bengkulu Tengah

50. Padi Snapi Kabupaten Seluma

51. Padi Sriwijaya Kabupaten Seluma

52. Padi Surya Kota Bengkulu

53. Padi Surya Kabupaten Bengkulu Tengah

54. Padi Taumbun Kabupaten Bengkulu Tengah

55. Padi Ketan Hitam Kabupaten Bengkulu Tengah

56. Padi Ketan Merah Kabupaten Mukomuko

57. Padi Ketan Putih Kabupaten Mukomuko

58. Padi Pulut Sakok Kabupaten Mukomuko

59. Padi Ketan Minyak) Kabupaten Mukomuko

60. Padi Menteron Kabupaten Mukomuko

61. Padi Air Teras Kabupaten Seluma

2.2. Jagung

Provinsi Bengkulu bukan merupakan daerah utama penghasil jagung, akan

(19)

temurun. Hal ini menyebabkan tanaman jagung tersebut telah memiliki daya

adaptasi yang spesifik dengan kondisi daerah dan memiliki penampilan khas.

Kegiatan eksplorasi menghasilkan 4 aksesi jagung khas di daerah asalnya.

Tabel 3. Hasil eksplorasi Jagung

2.3. Umbi

Umbi merupakan sumber karbohidrat alternatif yang banyak dimanfaatkan

oleh masyarakat Provinsi Bengkulu. Banyak diantara tanaman umbi tersebut

telah mengalami seleksi alamiah sehingga memiliki keragaman yang

menjadi indikasi geografis daerah sebarannya. Dalam perkembangannya,

beberapa jenis umbi telah menjadi komoditas andalan untuk pemberdayaan

ekonomi masyarakat.

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1.Jagung Gigi Kuda Kabupaten Kepahiang

2.Jagung Taba anyar Kabupaten Lebong

3.Jagung Tongkol Merah Kabupaten Seluma

(20)

Tabel 4. Hasil eksplorasi Umbi

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Ganyong Kabupaten Seluma, Kabupaten Mukomuko

Kabupaten Kaur

2. Keladi Kabupaten Bengkulu Tengah

3. Talas Jepang (Sotoimo) Kabupaten Kepahiang,

4. Ubi Kayu Kabupaten Lebong

5. Ubi Rambat Ungu Kabupaten Rejang Lebong

6. Ubi Rambat Lokal Kabupaten Rejang Lebong

7. Ubi Rambat Biru Kabupaten Kapahiang

8. Ubi Rambat Kulit Merah Kabupaten Kepahiang, Kabupaten

Mukomuko

9. Ubi Jalar Mentega Kabupaten Mukomuko

10. Ubi jalar Putih Kabupaten Mukomuko

11. Ubi Kayu Kabupaten Kaur

12. Ubi Unyil Kabupaten Mukomuko

13. Ubi Jalar Hitam Kabupaten Mukomuko

14. Ubi Jalar Merah Kabupaten Mukomuko

15. Ubi Jalar Cilembu Kabupaten Kepahiang

(21)

2.4. Rumput laut

Provinsi Bengkulu memiliki garis pantai lebih 500 km dengan kekayaan

flora laut yang beragam. Kekayaan flora yang telah banyak dimanfaatkan

oleh masyarakat adalah rumput laut, yang dalam bahasa daerah dinamakan ‗lukuk‘. Eksplorasi yang dilaksanakan di daerah pesisir Kabupaten Kaur

menghasilkan 5 aksesi rumput laut, masing-masing memiliki karakteristik

berlainan.

Tabel 5. Hasil eksplorasi Rumput Laut

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Lukuk Latun Kabupaten Kaur

2. Lukuk Harum Kabupaten Kaur

3. Lukuk Se'uk Kabupaten Kaur

4. Lukuk Gedibak Kabupaten Kaur

(22)

III. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN SAYUR

Sayuran merupakan jenis makanan penting untuk menjaga kesehatan

manusia, terutama untuk memenuhi kebutuhanan akan vitamin dan mineral.

Kandungan zat gizi alami dalam sayuran beragam, terutama vitamin A dan C,

juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur zat kapur, zat besi,

magnesium dan fosfor. Sayuran yang berwarna hijau tua merupakan sumber

karotenoid (pigmen dalam tanaman yang terdapat pada tumbuhan) terbaik dan

tergolong penting untuk memerangi radikal bebas. Klorofil (zat hijau daun) pada

sayuran hijau merupakan pigmen dari tanaman yang warnanya hijau dan terdapat

dalam kloroplas sel tanaman. Klorofil mempunyai struktur kimia yang hampir

mirip dengan hemoglobin (sel darah merah). Sehingga menurut penelitian para

ahli gizi, klorofil dapat dimanfaatkan untuk merangsang pembentukan sel darah

merah pada penderita anemia.

Sayuran yang berhasil di eksplorasi di Provinsi Bengkulu berupa sayuran

daun dan buah. Sayuran yang ditemukan tersebut adalah kentang, melinjo,

jengkol, petai wortel, kubis, pare, labu, kacang panjang, kecipir, terong, keladi,

daun lumay, sawi, seledri dan bayam . Kentang merah yang berasal dari

Kabupaten Rejang Lebong mempunyai keunikan tersendiri dan sekarang dalam

(23)

Hasil inventarisasi sumber daya genetik tanaman sayuran daun dan

sayuran buah provinsi Bengkulu disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7.

3.1 Sayuran Daun

Tabel 6. Hasil eksplorasi Sayuran Daun

3.2 Sayuran Buah dan Umbi

Tabel 7. Hasil eksplorasi Sayuran Buah

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Kedapak (Bayam Lokal) Dusun Lubuk Puar Ds. Lubuk Puar Kec. Merigi Sakti Kab. Bengkulu Tengah

2. Kubis Bunga Kab. Rejang Lebong

3. Kubis Dataran Rendah Sp. 3 Air Periukan Kab. Seluma

4. Sabi Dusun Datar Kabu Ds. Serdang Indah Kec.

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Cabe Wulung Kab. Rejang Lebong

2. Cabe Akar Dusun Linggar Galing Ds. Linggar Galing

Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

3. Jengkol Lokal Kab. Bengkulu Utara, Kab. Lebong, Kab.

Seluma

(24)

5. Kambas Dusun Datar Kabu Ds. Serdang Indah Kec. Luas Kab. Kaur

6. Kentang Ukemil Kab. Rejang lebong

7. Kentang Kulit Merah Ds. Karang Jaya Kec. Selupu Rejang Kab. Rejang Lebong

8. Kentang Merah Ds. Karang Jaya Kec. Selupu Rejang Kab.

Rejang Lebong

9. Kacang Panjang Dusun Ds. Awak Mata Kec. Semidang Gumay Kab.

Kaur

10. Kacang Petai Dusun Batu Raja Ds. Batu Raja Kec Pondok

Kubang Kab. Bengkulu Tengah

11. Kacang Siamang Dusun Batu Raja Ds. Batu Raja Kec Pondok

Kubang Kab. Bengkulu Tengah

12. Kacang Duduk Dusun Batu Raja Ds. Batu Raja Kec Pondok

Kubang Kab. Bengkulu Tengah

13. Kacang Cigok Dusun Lubuk Puar Ds. Lubuk Puar Kec.

Merigi Kab. Bengkulu Tengah

14. Labu Kuning Ds. Tanjung Baru Kec. Kinal Kab. Kaur

15. Mbing Dusun Datar Kabu Ds. Serdang Indah Kec.

17. Melinjo Enggano Enggano

18. Melinjo Varietas

Bengkulu

Kota Bengkulu

19. Pare Talo

Kec. Seluma

20. Pare Dusun Dusun Batu Raja Ds. Batu Raja Kec. Pondok

(25)

25. Terung Bulan Ds. Tanjung Alam Kec. Kedurang Kab. Bengkulu Selatan

26.

Terung tunjuk Dusun Linggar Galing Ds. Linggar Galing

Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

27. Terung Biasa Dusun Linggar Galing Ds. Linggar Galing

Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

(26)

IV. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN BUAH

Tanaman buah merupakan sumber vitamin yang sangat diperlukan oleh

manusia. Buah dapat dikonsumsi dalam bentuk segar dan dalam bentuk olahan.

Sumber daya genetik tanaman buah di provinsi Bengkulu dikelompokkan

menjadi dua, yakni tanaman buah semusim (annual fruit crop) dan tanaman buah

tahunan (perennial fruit crop). Sebaran populasi buah di Provinsi Bengkulu

sangat beragam, yakni mulai dari buah dataran rendah sampai dengan buah

dataran tinggi.

Hasil inventarisasi sumber daya genetik tanaman buah semusim dan

tanaman buah tahunan Provinsi Bengkulu disajikan pada Tabel 8 dan Tabel 9.

4.1. Buah Semusim

Tabel 8. Hasil eksplorasi Buah Semusim

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Bengkuang Ds. Marga Sakti Unit 1 Kec. Padang Jaya

3. Pisang Ambon Curup Selupu, Sindang Selingi Kab. Rejang

Lebong

4. Pisang Kepok Kab. Bengkulu Selatan

(27)

Kedurang Kab. Bengkulu Selatan

6. Pisang Berangan SP II. Kab. Mukomuko

7. Pisang Tanduk Ds. Taba Anyar Kec. Lebong Selatan Kab. Lebong

8. Pisang Puguk Kec. Seluma Selatan Kab. Seluma

9. Kec. Muara Saung Kab. Kaur

13.

Pisang Muli

Dusun Suka Jaya Ds. Suka Jaya Kec. Kedurang Kab. Kaur

14.Pisang Sabe/ Kopok Putih Ds. Suka Jaya Kec. Kedurang Kab. Kaur

15.

18.Pisang Lang Kab. Kepahiang

19.Pisang Belebai Kab. Kepahiang

20.Semangka Suro Kec. Ujan Mas Kab. Kepahiang

(28)

4.2. Buah Tahunan

Tabel 9. Hasil eksplorasi Buah Tahunan

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Air-air Dusun Tanjung Terdana III Ds. Tanjung

Terdana III Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

2. Alpokat Lonceng Ds. Talang Rimbo Kab. Bengkulu Utara

3.

Alpokat Lokal

Ds. Pasar Ujung Kec. Pasar Kepahiang Kab. Kepahiang

4. Anggur Batang/Biwa Kab. Rejang Lebong

5. Bembam Dusun Pondok kubang Ds. Pondok Kubang

Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

6. Cempedak Hutan Kab. Seluma

7. Kec. Muara Saung Kab. Kaur

10.

12. Durian Gundul Ds. Batu Layang Kab. Bengkulu Utara

(29)

14. Durian Bantal Karang Nanding Kab. Bengkulu Tengah

15. Durian Lay Mahakam Sumber Agung Kab. Bengkulu Utara

16.

Durian Tembaga

Ds. Batu Roto Kab. Bengkulu Utara, Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Seluma

21. Cempedak Hutan Kab. Seluma

22.

Cempedak Hutan

Dusun Tanjung Terdana III Ds. Tanjung Terdana III Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

23. Jeruk Kabawetan Kec. Kabawetan Kab. Kepahiang

24.

26. Jeruk Rimbo Kedui Kec. Seluma Selatan Kab. Seluma

(30)

28. Pondok kelapa Kab. Bengkulu Tengah

30. Kemang Dusun Linggar Galing Ds. Linggar Galing

Kec. Pomdok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah

31. Mangga Bengkulu Provinsi Bengkulu

32. Mangga Kecil Ds. Sekunyit Kec. Tetap Kab Kaur

33. Mangga Apel Kaur Ds. Sekunyit Kec. Tetap Kab Kaur

34. Mangga Talo Kec. Talo Kab. Seluma

35. Mangga Macang Dusun Linggar Galing Ds. Linggar Galing

Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

36. Manggis Marel Ds. Pal VIII Kab. Rejang Lebong

37. Manggis Lebong Asli Ds. Magelang Baru Kab Lebong

38. Manggis Lokal Sidodadi Ds. Sidodadi Kab. Bengkulu Utara 39. Manggis Lokal Lubuk

Durian Ds. Lubuk Durian Kab. Bengkulu Utara

40. Manggis Lokal Lais Ds. Lais Kab. Bengkulu Utara

41. Manggis Sukarami Ds. Sukarami Kab. Bengkulu Utara

42. Manggis Dusun Tanjung Terdana III Ds. Tanjung

Terdana III Kec. Pondok Kubang Kab. Bengkulu Tengah

43. Pepaya Batu Ds. Air Duku, Kec. Curup, Kab. Rejang

Lebong

(31)

45. Pepaya Bulat Ds. Air Duku, Kec. Curup, Kab. Rejang

47. Pepaya Golek Kec. Curup, Kab. Rejang Lebong

48. Pepaya tangkai Ungu Kec. Curup, Kab. Rejang Lebong

49. Salak Lokal Enggano Kab. Bengkulu Utara

50. Salak Lokal Bule Kab. Kepahiang

51.

Salak lokal

Ds. Tanjung Ganti Kec. Kelam Tengah Kab. Kaur

54. Sawo Pusaka Ds. Benteng Harapan Kec. Maje Kab. Kaur

55. Sawo Babatan Kec. Sukaraja Kab. Seluma

56. Sawo Akar Ds. Benteng Harapan Kec. Maje Kab. Kaur

57. Sawo Batang Ds. Benteng Harapan Kec. Maje Kab. Kaur

58. Sawo Maje Ds. Linau Kec. Maje Kab. Kaur

59. Lukuk Latun Ds. Cukuh Kec. Kaur Selatan Kab. Kaur

(32)

V. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN ANGGREK

Anggrek (Famili: Orchidaceae) merupakan salah satu tanaman eksotis

dunia, bunganya sangat menarik dengan warna yang menawan Penyebarannya

sangat luas di seluruh dunia dan populasinya sangat melimpah di daerah tropis.

Terdapat sekitar 25 000 jenis anggrek alam di seluruh dunia. Indonesia

merupakan negara yang kaya akan spesies anggrek alam, diperkirakan 5 000 jenis

tumbuh di kawasan Indonesia. Angrek alam merupakan kekayaan alam Indonesia

yang perlu dilindungi.

Bengkulu merupakan daerah yang punya spesies anggrek alam yang cukup

potensial. Anggrek vanda pensil (Vanda hookeriana) merupakan salah satu

anggrek dari Bengkulu yang termasuk dalam Appendix 1 dari daftar CITES.

Anggrek ini hanya ditemui di sekitar kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADS)

kota Bengkulu.

Anggrek yang berhasil di eksplorasi berjumlah 33 aksesi, terbanyak di

Kabupaten Lebong. Lebong merupakan daerah dengan kekayaan anggrek yang

sangat melimpah. Beberapa anggrek potensial untuk dilakukan pendaftaran

varietas tanaman hortikultura.

Hasil inventarisasi sumber daya genetik tanaman anggrek Provinsi

(33)

Tabel 10. Hasil eksplorasi Anggrek Provinsi Bengkulu

No Nama Lokal Daerah Sebaran

1. Anggrek Tanah Arundina Kab. Lebong

2. Anggrek Pensil Vanda

Hookeriana CADS Kota Bengkulu

3. Anggrek Phapiopedilum

Kantong Semar Kab. Lebong

4. Anggrek Liparis Kab. Lebong

5. Anggrek Vanda Tricolor Kab. Kepahiang 6. Anggrek Bulbophyllum

Claptonense Kab. Lebong

7. Anggrek Phalaenopsis

commonservi Kab. Lebong

8. Anggrek Bulan

(Phalaenopsis) Enggano Pulau Enggano Kab. Bengkulu Utara 9. Anggrek Wangi Melati Pulau Enggano Kab. Bengkulu Utara 10. Anggrek Tanah

Spatoghlottis

TWA Bukit Kaba Kab. Rejang Lebong

11. Anggrek Grammatophilum Kab. Benteng dan Kab. Lebong 12. Anggrek Cymbidium

Clorantum Kab. Rejang Lebong

13. Anggrek Coelogyne asperata

Kab.Lebong

14. Anggrek Dendrobium

(34)

15. Anggrek Dendrobium

Seluma ungu tua Kab.Seluma

16. Anggrek Dendrobium

linguela Kab. Lebong dan Kab. Rejang Lebong

17. Anggrek bulbophilum

daun oval Kab. Lebong

18. Anggrek Bulbophilum

daun pita Kab. Lebong

19. Anggrek Bulbophilum

metachillum Kab. Lebong dan Kab. Rejang Lebong

20. Anggrek Coelogyne sp

(warna cream) Kab. Rejang Lebong

21. Anggrek Eria putih Pulau Enggano Kab. Bengkulu Utara

22. Anggrek Acriopsis (ungu

kecil2) Kab. Lebong dan Kab. Rejang Lebong

23. Anggrek tanah Phaius Kab. Rejang lebong 24. Anggek merah berdaun

bulat Pulau Enggano Kab. Bengkulu Utara

25. Anggrek merah kecil – kecil

Kab. Kepahiang

26. Anggrek Pomatocalpa Kab. Lebong

27. Anggrek Micropera

Callosa Kab. Lebong

28. Anggrek Cymbidium

bicolor Kab. Lebong

(35)

31. Cylendrolobus mucronatus

Kab. Lebong dan Kab. Rejang Lebong 32. Vanda sejenis hooker (1

tanaman) Kab. Rejang lebong

33. Anggrek kabawetan kuning

Kab. Kepahiang

(36)

VI. SUMBER DAYA GENETIK POTENSIAL PROVINSI BENGKULU

6.1. Tanaman Pangan

6.1.1 Tanaman Padi Sirantau

Padi Sirantau merupakan padi darat memiliki sebaran di Kabupaten

Bengkulu Selatan. Padi endemik ini memiliki nilai ekonomis sangat

tinggi karena adanya sifat aromatik yang sangat kuat pada beras yang

dihasilkan serta memiliki potensi produksi cukup tinggi. Sebagai

aksesi yang sangat potensial, padi sirantau telah memperoleh

perhatian proses pendaftaran guna memperoleh status sebagai varietas

padi unggul lokal.

6.1.2 Tanaman Hilir Mudiak

Seperti namanya, padi hilir mudiak memiliki daya adaptasi yang

sangat baik pada daerah pasang surut. Di daerah asalnya, padi ini

dibudidayakan pada lahan rawa pantai yang berjarak sekirar 150 m

dari bibir pantai sehingga memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi

dari pada lahan budidaya padi lainnya.

6.1.3 Tanaman Padi Taubun

Sekalipun produktivitas padi taubun tergolong rendah, padi ini mampu

(37)

sepanjang siklus hidup tanaman. Padi taubun yang sebarannya terbatas

di Kabupaten Seluma keberadaanya masih dipertahankan karena

varietas padi lainnya tidak mampu beradaptasi dalam kondisi

genangan yang mencapai lebih dari 1 meter. Berhubung umur panen

padi ini juga cukup panjang (lebih dari 5 bulan), maka awal musim

tanam diperhitungkan agar saat panen genangan air sudah hilang.

Gambar 1. Padi Taubun

6.1.4 Tanaman Padi Merah

Padi merah menghasilkan beras berwarna merah yang keberaannya

semakin jarang. Padi merah yang terdapat di Kabupaten Kepahiang ini

oleh petani setempat dipandang sebagai gulma karena keberadaanya

pada sawah bukan berasal dari bibit yang ditanam petani. Keunggulan

(38)

cukup tinggi. Beras merah yang dihasilkan juga sangat potensial

sebagai sumber karbohidrat yang rendah kalori dan sumber vitamin B

dan antioksidan.

6.1.5 Tanaman Lukuk Gumbak dan Lukuk Harum

Lukuk gumbak dicirikan dengan penampilan yang menyerupai

rambut ikal manusia sehingga memiliki potensi sebagai asset

pengembangan ekowisata. Lukuk harum sangat potensial

dikembangkan sebagai bahan pangan aromatik.

Gambar 2. Lukuk Gumbak (kiri), Lukuk Harum (kanan)

6.1.6 Tanaman Ubi Jalar Hitam

(39)

pembuatan tepung tanpa zat pewarna. Potensi yang dapat

dikembangkan dari ubi jalar ini adalah sebagai sumber plasma nutfah

untuk perakitan varietas ubi jalar penghasil tepung dan makanan yang

higienis.

Gambar 3. Ubi Jalar Hitam

6.1.7. Tanaman Ganyong

(40)

Tanaman Ganyong ditemukan di Kabupaten Kaur dan Kabupaten

Muko-muko. Terdapat 2 (dua jenis) ganjong yang dapat dibedakan

pada penampilan agronomisnya yaitu ganyong hitam dan ganyong

putih. Tanaman ganyong dapat digunakan sebagai pangan alternatif.

6.1.8 Jagung Gigi Kuda

Jagung gigi kuda merupakan jagung yang banyak diusahakan sebagai

bahan pembuah makanan ringan marning. Keunggulan dari jagung

gigi kuda dari Kabupaten Kepahiang adalah ukuran biji yang lebih

besar dibanding ukuran biji jagung pada umumnya dan pada satu

tanaman dapat menghasilkan lebih dari 2 tongkol.

6.2. Tanaman Hortikultura

6.2.1Tanaman Bengkuang

Sebaran tanaman Bengkuang terdapat pada daerah desa Marga Sakti

(dulu dikenal sebagai Unit I), kecamatan Padang Jaya, kabupaten

Bengkulu Utara. Nama lokal adalah Bengkoang. Habitat tanaman

adalah lahan darat kering. Karakteristik tanaman Bengkoang adalah

(41)

Gambar 5. Bengkuang

6.2.2Tanaman Pisang Curup

6.3

6.4

(42)

Sebaran Pisang Curup adalah pada wilayah seputar kota Curup,

Kabupaten Rejang Lebong, dengan radius sekitar 10 km, apabila

ditanam diluar radius tersebut maka akan berubah menjadi seperti

Pisang Ambon biasa. Habitat adalah daratan kering.

Karakteristik pisang Curup sangat spesifik, yakni penampilan buah

membentuk kotak tidak bulat, aroma buah harum dan kering. Pisang

Curup ini sangat berpotensi untuk memperoleh HaKI dalam bentuk

Indigasi Geografi.

6.2.3.Tanaman Pisang Emas

Sebaran tanaman Pisang Emas terdapat pada daerah Suka Jaya, desa

Suka Jaya , kecamatan Kedurang, kabupaten Bengkulu Selatan. Nama

local adalah Pisang Emas. Habitat tanaman adalah lahan darat kering.

Karakteristik tanaman Pisang Emas adalah kulit buah berwarna

kuning kehitaman, daging buah berwarna kuning emas, dapat

(43)

Gambar 7. Pisang Emas

6.2.4.Tanaman Pisang Rampit

(44)

Sebaran tanaman Pisang rampit adalah pada desa Air Merah,

kecamatan Curup Tengah, kabupaten Rejang Lebong. Nama local

adalah Pisang Rampit, karena buahnya berdempetan (rampit bahasa

daerah). Populasi tanaman sedikit sekali, sehingga perlu diadakan

konservasi secepatnya. Habitat adalah daratan kering

Karakteristik tanaman Pisang rampit adalah sangat unik, yakni

buahnya berdempet (rampit), rasa enak, dimakan sebagai buah meja.

Sangat potensial untuk dijadikan souvenir khas daerah.

6.2.5.Tanaman Pisang Tanduk

(45)

Sebaran Pisang Tanduk adalah pada desa Taba Anyar, kecamatan

Lebong Selatan, kabupaten Lebong. Nama local adalah Pisang

Tanduk. Habitat adalah daratan kering.

Karakteristik Pisang Tanduk adalah warna buah kuning berbintik

coklat, diameter buah 5,3 cm, panjang buah 26 cm. warna buah

kuning dan dikonsumsi dalam bentuk pisang olahan.

6.2.6.Tanaman Cempedak Hutan

Sebaran tanaman Cempedak Hutan adalah pada desa Tanjung Terdana

II, kecamatan Pondok Kubang, kabupaten Bengkulu Tengah. Nama

local adalah Cempedak Hutan, sesuai dengan habitat sebagai tanaman

hutan. Habitat adalah daratan kering.

Karakteristik tanaman Cempedak Hutan adalah merupakan tanaman

pohon, kulit buah berwarna hijau, isi jarang dan sangat lunak. Sangat

potensial untuk dijadikan sumber plasmanutfah pengembangan

(46)

Gambar 10. Cempedak Hutan

(47)

Tanaman Durian Bentara tersebar di daerah Batu Layang, desa Batu

Layang, kecamatan Hulu Palik, kabupaten Bengkulu Utara. Nama

local Durian Bentara yang diberikan oleh Bupati kabupaten Bengkulu

Utara pada tahun 2006. Habitat adalah daratan kering.

Durian Bentara merupakan buah unggul. Pada tahun 2005 juara I

kontes buah di Padang, Juara II di majalah Trubus, dan Juara I kontes

buah di Solok. Karakteristik Durian Bentara adalah merupakan

tanaman pohon, daging buah tebal, berwarna kuning tembaga, dan

rasa manis.

6.2.8.Tanaman Jeruk Kalamansi

(48)

Jeruk Kalamansi tersebar di desa Pondok Kubang, kecamatan Pondok

Kubang, kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Habitat

tanaman adalah daerah daratan kering.

Karakteristik tanaman jeruk Kalamansi adalah aroma buah yang khas,

rasa asam, dikonsumsi dalam bentuk buah olahan sebagai bahan dasar

sirup. Saat sekarang sirup jeruk kalamansi merupakan minuman segar

kota Bengkulu dan dapat dijadikan souvenir provinsi Bengkulu.

6.2.9.Tanaman Jeruk Limau Gedang

Gambar 13. Jeruk Limau Gedang

Tanaman jeruk (Limau) gedang tersebar di desa Lubuk Sanai

(49)

adalah Limau Gedang, karena bentuk buahnya mempunyai ukuran

besar (gedang). Habitat tumbuhnya adalah daratan kering.

Tanaman Jeruk Limau Gedang merupakan tanaman pohon, bentuk

buah bulat, diameter buah 25 cm, berat buah 5 kg dan rasa manis.

6.2.10. Tanaman Jeruk Gerga

Tanaman jeruk Gerga merupakan salah satu komoditas potensial Desa

Rimbo Pengadang Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong..

Karakteristik : warna kuning dan rasanya manis segar, buahnya yang

cukup besar dengan kandungan air banyak.

Jeruk jenis keprok ini dapat dijadikan salah satu produk unggulan

hortikultura provinsi Bengkulu umumnya dan kabupaten Lebong

khususnya.

(50)

6.2.11. Tanaman Mangga Bengkulu

Gambar 15. Mangga Bengkulu

Tanaman Mangga Bengkulu telah tersebar di seluruh wilayah provinsi

Bengkulu. Karakteristik tanaman Mangga Bengkulu adalah

merupakan tanaman pohon dan berbuah sepanjang waktu (tidak

mengenal musim). Buahnya sangat besar dengan diameter 11 cm,

berat buah adalah 1,5 kg.

6.2.12. Tanaman Manggis Sukarami

Tanaman Manggis Sukarami tersebar di desa Suka Rami, kecamatan

Taba Penanjung, kabupaten Bengkulu Tengah. Nama lokal adalah

(51)

Karakteristik tanaman manggis Suka Rami adalah merupakan

tanaman pohon yang ditanam di pekarangan rumah, warna merah tua,

cirri lainnya adalah dalam satu tangkai terdapat beberapa buah.

Gambar 16. Manggis Sukarami

Tanaman Manggis Sukarami tersebar di desa Suka Rami, kecamatan

Taba Penanjung, kabupaten Bengkulu Tengah. Nama lokal adalah

Manggus.

Karakteristik tanaman manggis Suka Rami adalah merupakan

tanaman pohon yang ditanam di pekarangan rumah, warna merah tua,

(52)

6.2.13. Tanaman Pepaya

Gambar 17. Pepaya

Pepaya merupakan buah yang kaya akan kandungan nutrisi dan

vitamin. Dalam 100 g Pepaya mengandung , terkandung 78 miligram

vitamin C. Satu-satunya buah yang mampu mengalahkan pepaya

dalam hal kandungan vitamin C-nya, hanyalah jambu biji, yang

mengandung vitamin C sebanyak 87 miligram per 100 gram. Selain

itu, buah yang diduga berasal dari Kostarika dan Meksiko ini, bisa

diperoleh di mana saja dan kapan saja, karena buah ini tidak mengenal

musim, sehingga bisa terus tumbuh sepanjang masa.

Buah yang memiliki nama Latin Carica papaya L. ini, juga

(53)

membantu tubuh kita untuk mencerna makanan yang memiliki ukuran

35 kali lipat lebih besar dari ukuran pepaya yang kita konsumsi. Zat

ini, tersebar di seluruh bagian buah—dari kulit sampai dengan biji,

sehingga tidak mengherankan bila sejumlah ahli gizi sering memberi

anjuran kepada orang-orang yang memiliki masalah dengan

pencernaannya, untuk rajin mengonsumsi pepaya lengkap dengan

bijinya. Di Cina, biji pepaya sudah lazim dikonsumsi oleh masyarakat

pribumi dengan cara dikeringkan, kemudian diramu menjadi minuman

teh. Dengan demikian, rasa pahit yang dikeluarkan oleh biji, akan

lenyap sama sekali.

6.2.14. Tanaman Sawo Pusaka

(54)

Tanaman sawo Pusaka merupakan buah unggul dari kabupaten Kaur

Provinsi Bengkulu. Buah sawo ini pada tahun 2012 menjadi

pemenang kontes buah unggul nasional.

Karakteristik buah sawo ini adalah pertumbuhan berupa pohon yang

banyak ditanam pada lahan pekarangan di kabupaten Kaur, khususnya

di kecamatan Maje. Diameter buah berukuran 5,6 cm dengan warna

buah coklat dengan rasa manis dan bertekstur halus.

6.2.15. Tanaman Kentang Merah

Kentang memiliki nama latin Solanum tuberosum L. merupakan

sebuah tanaman dari suku Solanaceae yang mempunyai umbi batang

yang bisa dikonsumsi dan disebut dengan kentang juga. Kentang

Merah nama lokalnya ditemukan dan banyak ditanam di Desa Karang

Jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Kentang

merah hidup di darat kering. Selain itu mempunyai ciri diameter umbi

(55)

Gambar 19. Kentang Merah

Tanaman kentang merupakan herba, alias tanaman pendek dan tidak

memiliki kayu, semusim dan sangat suka dengan iklim yang sejuk.

Kentang ini juga sangat cocok untuk ditanam di dataran tinggi serta di

daerah yang beriklim tropis. Bunga sempurna dan tersusun majemuk.

Ukurannya cukup besar, dan memiliki diameter rata-rata sekitar 3 cm.

Berwarna ungu sampai dengan putih.

Kentang merupakan tumbuhan dikotil dengan sifat semusim.

Batangnya yang ada di atas permukaan tanah memiliki warna antara

lain hijau, kemerahan, ataupun ungu tua. Namun demikian, warna

batang dapat dipengaruhi oleh usia dari tanaman itu sendiri dan juga

keadaan dari lingkungannya. Pada tingkat kesuburan tanah yang lebih

(56)

tumbuhan yang lebih tua akan jauh lebih mencolok warnanya, alias

berwarna yang terang bukan warna gelap. Di bagian bawah dari

batang itu bisa berkayu. Sementara itu untuk batang tanaman yang

masih muda tak berkayu sehingga tak terlalu kuat untuk menopang

tumbuhan itu sendiri dan mudah roboh.

6.2.16. Tanaman Labu Kuning (Prenggi)

Gambar 20. Labu Kuning (Prenggi)

Labu kuning mempunyai nama latin Cucurbita moschata D.

Ditemukan dan banyak ditanam di Desa Tanjung Baru Kecamatan

Kinal Kabupaten Kaur. Mempunyai nama lokal Prenggi . Hidup di

Darat kering. Ciri lainnya adalah Berat buah kurang lebih 5 kg,

(57)

Warna kuning atau oranye pada daging buahnya merupakan tanda

bahwa buah ini memiliki kandungan karotenoid yang tinggi dan

memiliki berbagai manfaat kesehatan.

6.2.17.Tanaman Kecipir

Gambar 21. Kecipir

Ditemukan di Dusun Datar Kabu Desa Serdang Indah Kecamatan

Luas Kabupaten Kaur. Tanaman yang mempunyai nama latin

(58)

tumbuhan buah polong. Bunganya sangat menarik berbentuk

kupu-kupu, maka tanaman dengan bunga seperti ini sering disebut

Papilionaceae (Papilon = kupu kupu) Biasanya berwarna putih, ada

pula yang berwarna biru atau lembayung. dan mekar di pagi hari.

Buah-buah kecipir bergelantungan, dengan panjang berkisar antara 15 – 40 cm. Ketika masih muda berwarna hijau, dan berubah menjadi

cokelat sampai hitam pada waktu matang. berbentuk polong persegi

empat, setiap segi bersayap, dan bagian pinggirnya bergerigi. Oleh sebab itu, ia disebut pula sebagai ―kacang bersayap‖ atau winged

bean. Kecipir memiliki keunggulan lain yaitu kandungan kalori,

protein, lemak dan karbohidrat kecipir jauh lebih tinggi ketimbang

daging sapi dan domba.

Buahnya yang bergelantungan akan menambah keasrian halaman.

Selain itu, kecipir juga berguna bagi perbaikan gizi keluarga dan bisa

digunakan untuk pengobatan alternatif. Misalnya, digunakan sebagai

obat tetes mata dan telinga, penutup bisul, tambah nafsu makan, dan

(59)

6.2.18. Tanaman Seledri dusun

Gambar 22. Seledri dusun

Tanaman ini mempunyai nama latin Apium graveolens L dan

termasuk dalam famili Apiaceae atau suku adas-adasan. Seledri satu

suku dengan wortel dan adas pulosari. Daun seledri sudah sejak lama

digunakan sebagai bahan penyedap masakan karena aromanya yang

khas dan menggugah selera. Ditemukan di Desa Karang Jaya

Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dan hidup di

Darat kering.

(60)

penyakit. Ciri lainnya pemupukan seadanya, bau kurang menyengat,

dapat langsung digunakan untuk penanaman selanjutnya.

6.2.19 Tanaman Lumay

Gambar 23. Lumay

Ditemukan dan banyak ditanam di Dusun Datar Kabu Desa Serdang

Indah Kecamatan Luas Kabupaten Kaur. Nama lokalnya adalah

Taruak lumay. Hidup di Darat kering, berwarna Hijau, Tahan terhadap hama ulat dan penyakit. Ciri lainnya adalah berdaun lebar,

(61)

6.2.20 Tanaman Terung Tunjuk

Gambar 24. Terung Tunjuk

6.2.21 Tanaman Terung Bulan

Nama latin tanaman ini adalah Solanum melongena. Ditemukan di

Desa Tanjung Alam Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu

Selatan. Nama Lokal tanaman ini adalah Terung Bulan dan hidup di

Darat kering. Selain itu tanaman ini mempunyai ciri lain Tinggi

tanaman kurang lebih 1,5 m, diameter buah 3,86 cm, panjang buah 15

(62)

Gambar 25. Terung Bulan

6.2.21 Tanaman Wortel Lilin

(63)

Nama latin tanaman ini adalah Daucus carota.. Ditemukan dan

banyak ditanam di Kabupaten Rejang Lebong. Tanaman ini

mempunyai nama lokal Wortel Awie Lilin dan hidup di Darat kering. Mempunyai ciri lain Warna kuning putih, buah besar, biji besar, manis, lebat. Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari

dan dapat turnbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang

daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang

muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri

6.2.22 Tanaman Kambas

Ditemukan di Dusun Datar Kabu Desa Serdang Indah Kecamatan

Luas Kabupaten Kaur. Hidup di Darat kering, berwarna Hijau, Tahan terhadap semua Hama kecuali kambing, dan belum ada

penyakitnya. Ciri lainnya Merambat, hampir mirip akar, rasanya pahit

tapi sangat digemari masyarakat.

(64)

6.2.23 Tanaman Pare

Gambar 28. Pare

Nama latin tanaman ini adalah Momordica charantia. Ditemukan dan

banyak ditanam di Dusun Datar Kabu Desa Serdang Indah Kecamatan

Luas Kabupaten Kaur. Tanaman ini dikenal dengan nama lokal Priye.

Hidup di Darat kering. Warna buah Buah putih, Pendek, besar, ada juga yang kecil, dan rasanya pahit.

(65)

Ditemukan di Dusun Datar Kabu Desa Serdang Indah Kecamatan

Luas Kabupaten Kaur. Hidup di Darat kering. Berwarna Hijau kekuningan, Daun lebar, mirip satu jenis dengan sawi, rasanya agak

pahit.

6.2.25 Tanaman PetaiPadi

Gambar 30. Petai Padi

Ditemukan Di Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang

Kabupaten Bengkulu Tengah. Tanaman ini mempunyai ciri khusus,

(66)

6.3. Tanaman Anggrek

6.3.1. Eria macronata

Gambar 31. Eria macronata

Anggrek ini ditemukan di hutan Kabupaten Lebong dan Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu. Tumbuh sebagai tumbuhan epifit pada

pohon. Batang bertekstur keras dan berwarna coklat kemerahan.

Kedudukan daun berselang-seling, bentuk daun menjarum, tipis dan

berwarna hijau tua. Tipe pembungaan single flowered dimana pada

setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga anggrek berwarna

putih. Petal dan sepal dorsal berwarna putih polos sedangkan pada

sepal lateral bagian tepi bawah berwarna kecoklatan. Lidah dan

keping sisi berwarna putih, akan tetapi pada bagian pangkal keping

sisi berwarna ungu muda. Panjang bunga 3 cm dan lebar bunga 2 cm

(67)

mekar. Bunga muncul berturut-turut setiap bulannya pada bulan

Oktober, November dan Desember.

6.3.2.Renanthera sp.

6.2.1. Gambar 32. Renanthera sp.

Anggrek ini ditemukan di Kabupaten Kepahiang. anggrek tumbuh

menggantung pada pohon. Anggrek ini memiliki panjang batang

mencapai 165 cm. Daun tebal, kaku, berwarna hijau tua dan berbentuk

menjarum. Daun tanaman ini memiliki panjang 12 cm dan lebar 0,7

cm. Tangkai bunga berbentuk malai dimana pada tangkai utama

terdapat cabang tangkai. Bunga berwarna merah dan kuning. Sepal

(68)

lobe berwarna kuning. Setiap tangkai bunga terdapat sekitar 172

kuntum bunga. Ukuran bunga sangat kecil yaitu mempunyai panjang

dan lebar 0,4 cm. Bunga bertahan hingga 12 hari lalu gugur.

6.3.3. Dendrobium sp.

Gambar 33. Dendrobium sp

Anggrek ini tumbuh dan ditemui di hutan kabupaten Seluma, Provinsi

Bengkulu. Bulb memiliki buku-buku dan berukuran besar dengan

diameter 2 cm. Daun anggrek berbentuk lanset dan tidak bertangkai.

Tangkai utama mempunyai panjang 19 cm dan panjang rangkaian

bunga 16-29 cm, pada setiap tangkai terdapat 8-13 kuntum bunga.

(69)

sepal lateral berwarna putih kekuningan dan bertulang garis-garis

ungu, sedangkan petal berwarna ungu muda. Lidah bunga berwarna

putih kekuningan bagian ujung lidah berwarna keunguan. Bentuk

bunga bertanduk, bunga mekar terbuka lebar dan agak mengeriting.

bunga mekar semprna memiliki panjang 4 cm dan lebar 6 cm. Bunga

segar bertahan cukup lama yaitu 29 hari.

6.3.4. Coelogyne asperata.

Gambar 34. Coelogyne asperata.

Anggrek ini banyak dijumpai di hutan Kabupaten Lebong. Anggrek

(70)

cm dengan bulb berdiameter 3 cm. Daun bertangkai dengan panjang

daun 78 cm dan lebar 8 cm. Daun memiliki tulang daun yang terlihat

jelas. Tangkai bunga muncul pada bagian pangkal batang dan semi

menggantung. Bunga mekar terbuka lebar dengan sepal dorsal

melengkung kedepan. Bunga sangat menarik, sepal dan petal

berwarna orange muda. Lidah berwarna orange tua bagian tepi

berwarna putih. Setiap tangkai bunga terdapat sekitar 13 kuntum

bunga. Bunga berukuran sangat besar dengan panjang 6 cm dan lebar

8 cm. Kesegaran bunga selama 5 hari.

6.3.5.Coelogyne sp.

(71)

Anggrek ini mempunyai tinggi sekitar 43 cm. Bulb berdiameter 2,5

cm dan berwarna hijau. Kedudukan daun di ujung batang, pada setiap

batang terdapat 2 helai daun dan tulang daun terlihat jelas. Tangkai

bunga menggantung dan muncul pada bagian pangkal bulb.

Rangkaian bunga sangat panjang, yakni mencapai 50 cm dengan

jumlah bunga sebanayk 17 kuntum sehingga bunga tampak sangat

menarik. Bunga berbentuk bintang dan memiliki warna dasar putih

kekuningan (cream colored). Lidah bunga berwarna coklat tua, bagian

tepi berwarna putih. Bagian tengah lidah terdapat bulu-bulu berwarna

putih. Bunga mekar terbuka lebar dengan panjang dan lebar 5 cm.

Bunga mempunyai lama kesegaran selama 5 hari.

6.3.6.Bulbophylum sp.

(72)

Anggrek ini berada di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong.

Tanaman ini berukuran kecil dengan tinggi 15 cm. Batang berbentuk

bulb, berdiameter 1 cm. Kedudukan daun di ujung bulb, pada setiap

bulb terdapat satu helai daun. Daun berbentuk lonjong dan berwarna

hijau tua. Hanya muncul satu tangkai bunga bagian pangkala bulb.

Bunga muncul pada tangkai yang sama tetapi pada waktu yang

berbeda. Bunga sangat menarik karena mempunyai ukuran petal yang

yang sangat kecil sehingga sekilas bunga telihat berbentuk segitiga.

Petal dan sepal dorsal berwarna kuning, pada bagian ujung sepal

dorsal sedikit orange, sedangkan sepal lateral dan labelum berwarna

orange kemerahan berbintik coklat kemerahan. Sepal lateral berbentuk

lanset dengan sisi kanan dan kiri menggulung ke tengah. Bunga

memiliki panjang 4 cm dan lebar 3 cm. Bunga segar bertahan selama

4-5 hari.

6.3.7.Anggrek Sirih Enggano

Anggrek ini memiliki ketegakan batang tipe menggantung dengan

panjang tanaman sekitar 68 cm. Batang berukuran kecil dengan

diameter 0,2 cm. Daun bertangkai dan berkedudukan sejajar pada sisi

(73)

.

Gambar 37. Anggrek Sirih Enggano

Anggrek ini memiliki ketegakan batang tipe menggantung dengan

panjang tanaman sekitar 68 cm. Batang berukuran kecil dengan

diameter 0,2 cm. Daun bertangkai dan berkedudukan sejajar pada sisi

kanan dan kiri batang. Daun berbentuk bulat telur dengan panjang 4

cm dan lebar 3 cm, tekstur permukaan daun berbuklu halus. Bunga

berbentuk unik menyerupai cerobong, sepal dan dan petal saling

berlekatan dan tidak tumpang tindih. Bunga mempunyai warna dasar

merah, hanya bagian kalus bibir dan benang sari yang berwarna

kuning. Bunga mempunyai ukuran panjang 1,4 cm dan lebar 1,3 cm.

(74)

6.3.8. Phaius sp.

Gambar 38. Phaius sp

Phaius sp. merupakan anggrek tanah yang mempunyai ukuran

tanaman yang besar, tinggi tanaman mencapai 168 cm. Daun

bertangkai dan tumbuh berselang seling pada batang. Daun memiliki

ukuran yang besar dengan panjang 84 cm dan lebar 11 cm.

Penampang melintang daun berbentuk plicate atau berlipatan. Tangkai

bunga tumbunh pada ketiak daun terpangkal. Ukuran tangkai sangat

besar yakni dengan panjang mencapai 78 cm, berdiameter 1,6 cm,

rangkaian bunga sepanjang 23 cm dengan bunga berjumlah 19 kuntum

(75)

Bunga anggrek ini juga berukuran sangat besar dengan panjang 8 cm

dan lebar 10 cm. Warna dasar bunga adalah coklat kekuningan. Petal

berwarna coklat kekuningan. Sepal dorsal dan sepal lateral berwarna

coklat kekuningan, bagian tepi bertwarna putih dan bagian tengah

bergaris warna hijau muda.

Labelum berwarna ungu muda dengan bagian keping sisi

menggulung. Bunga segar bertahan hingga 7 hari.

6.3.9. Arundina sp.

Gambar 39. Arundina sp

Anggrek ini merupakan anggrek tanah dengan tinggi tanaman

(76)

Kedudukan daun berselang seling pada sisi batang, berbentuk lurus

berunjung runcing, tipis, dengan panjang 21 cm dan lebar 1,6 cm.

Posisi tangkai bunga pada bagian pucuk. Tangkai berbentuk malai

dengan 1-3 kuntum bunga yang mekar bersamaan. Sepal dan petal

berwarna pink, tulang sepal dan petal keunguan, dan ujung suntih

berwarna kehijauan. Bunga berukuran panjang 6,5 cm dan lebar 6 cm.

Labelum berwarna pink, bagian tepi berwarna pink keunguan dan

bagian kalus bibir berwarna kuning. Bunga akan layu dan gugur 5 hari

setelah mekar.

6.3.10. Grammatophylum sp.

(77)

Anggrek ini tumbuh sebagai tumbuhan epifit dan memiliki akar lekat

dan akar udara. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 36 cm. Bulb

berdiameter 3,6 cm, setiap bulb memiliki dua helai daun yang

berkedudukan di ujung bulb. Daun berbentuk lonjong berwarna hijau

mengkilap dengan tulang daun berwarna hijau muda. Posisi

pembungaan pada pangkal batang. Tangkai bunga menggantung,

panjang rangkaian bunga 13 cm dengan jumlah bunga 9 kuntum.

Sepal dorsal, sepal lateral dan labelum lateral berwarna hijau muda

kusam berbintik merah tua kecoklatan. Petal berwarna ungu pekat

kemerahan tanpa corak. Sepal dan petal tidak terbuka lebar pada

bunga nekar sempurna. Bunga segar bertahan hingga 24 hari. Bunga

(78)

6.3.11. Cymbidium sp.

Gambar 41. Cymbidium sp

Anggrek ini mempunyai batang berdiameter 3,5 cm dan tinggi

tanaman 47 cm. Daun tumbuh berselang seling pada sisi batang. Daun

berbentuk lurus dengan panjang 39 cm dan panjang 3,3 cm. Tangkai

bunga tumbuh pada pangkal batang. Tangkai berdiameter 0,3 cm,

tangkai utama sepanjang 15 cm, panjang rangkaian bunga 18 cm

dengan jumlah bunga 27-36 kuntum per tangkai. Warna dasar bunga

pada sepal dan petal sangat menarik yaitu hijau kekuningan. Labelum

berwarna kuning, bagian tepi berwarna putih dan bercorak tidak

beraturan berwarna merah. Bunga mekar sempurna terbuka lebar

dengan panjang sekitar 3,6 cm dan lebar 3 cm. Lama kesegaran bunga

(79)

6.3.12. Acriopsis sp.

Gambar 42. Acriopsis sp

Anggrek ini mempunyai bentuk bulb bulat berdiameter 1,7 cm dan

berwarna hijau muda pucat. Daun berbentuk pita/lurus dan

berkedudukan pada ujung bulb. Posisi tangkai bunga tumbuh pada

pangkal bulb. Tangkai berbentuk malai dimana terdapat cabang pada

tangkai utama. Terdapat sekitar 29-47 kuntum bunga. Bunga

mempunyai warna dasar ungu dan putih. Sepal dorsal dan sepal lateral

berwarna ungu, bagian tepi berwarna putih. Petal berwarna putih,

(80)

berukuran kecil, karena memiliki panjang 0,5 cm dan lebar bunga 0,4

cm. Bunga akan gugur atau menjadi buah 5 hari setelah bunga mekar.

6.3.13.Bulbophyllum sp.

Gambar 43. Bulbophyllum sp.

Anggrek ini merupakan tumbuhan epifit yang mempunyai akar lekat

dan akar udara. Daun tumbuh berselang seling pada kanan dan kiri

batang. Daun berbentuk lurus dengan ujung daun tidak simetri.

Anggrek ini sangat menarik karna pada satu batang dapat tumbuh

hingga 10 tangkai bunga, bunga dapat muncul pada tangkai yang sama

(81)

pita dan berjuntai kebawah. Sepal san petal berwarna kuning, pada

bagian labelum berwarna kuning muda yang bagian pangkalnya

berwarna merah tua. Bunga mempunyai panjang 9 cm dan lebar 6,5

cm. Kesegaran bunga hanya bertahan 1 hari karena bunga sensitif

terhadap sinar matahari dan suhu yang tinggi.

6.3.14. Phalenopsis sp.

Gambar 44. Phalenopsis sp

Anggrek ini memiliki tinggi sekitar 20 cm, dengan kedudukan daun

berselang seling di sepanjang sisi batang. Daun berbentuk lurus dan

berujung tumpul. Tangkai bunga tumbuh pada ketiak daun terpangkal

pada batang. Hanya tumbuh satu tangkai pada batang. Terdapat satu

(82)

tangkai yang sama di waktu yag berbeda. Bunga mempunyai warna

dasar kuning kehijauan. Sepal dan petal berwarna kuning kehijauan

denga corak bercak-bercak tebal berwarna merah tua. Labelum

berwarna putih, pada bagian pangkal berwarna kuning. Sepal dan

petal terbuka lebar pada saat bunga mekar. Bunga memiliki ukuran

panjang 4 cm dan lebar 3 cm. Kesegaran bunga dapat bertahan hingga

11 hari.

6.3.15. Phalaenopsis sp.

Gambar 45. Phalaenopsis sp

Anggrek ini mempunyai batang yang cukup kecil dengan diameter 0,6

cm, memiliki daun berwarna hijau tua berbentuk lonjong dengan

(83)

terpangkal. Hanya 1-2 kuntum bunga yan muncul pada setiap tangkai.

Bunga bebentuk bulat (sepal dan petal saling bertumpangan). Sepal

dorsal dan sepal lateral berwarna putih, bercorak bercak-bercak tebal

berwarna merah kecoklatan. Labelum berbentuk sendok berwarna

putih bercak-bercak warna merah, sedangkan keping sisi berwarna

putih bagian pangkal berwarna kuning. Sepal dan petal terbuka lebar

saat bunga mekar dengan panjang dan lebar bunga 4,7 cm. Lama

kesegaran bunga 32 hari.

6.3.16. Bulbophylumsp.

(84)

Anggrek ini memiliki ukuran cukup kecil, dengan tinggi 15 cm dan

bulb berdiameter 0,7 cm. Kedudukan daun pada ujung bulb, setiap

satu bulb hanya memiliki satu daun saja. Tangkai bunga muncul pada

sisi batang tepatnya pada pangkal daun. Bunga berukuran kecil,

dengan panjang 1,4 cm dan lebar 1,1 cm. Warna dasar bunga putih

kehijauan. Sepal dorsal, sepal lateral dan petal berwarna putih

kehijauan, bergaris-garis tipis seperti tulang sepal petal berwarna

ungu. Labelum berwarna kuning, pada bagian pangkal berwarna ungu.

Bunga segar bertahan hingga 2 hari lalu layu dan gugur.

6.3.17. Dendrobium sp.

Gambar

Tabel 1. Hasil Eksplorasi Padi Darat
Gambar 5. Bengkuang
Gambar 7. Pisang Emas
Gambar 9. Pisang Tanduk
+7

Referensi

Dokumen terkait

JADWAL BIMBINGAN AKADEMIK DAN PERWALIAN (KONSULTASI DENGAN DOSEN WALI).. SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI

Asmoro (1993) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi pangan seseorang dalam menentukan makanan erat hubungannya dengan tradisi serta status

Dari kajian aspek pertumbuhan bangunan ini diuraikan dampak yang kemungkinan terjadi dalam kota, dan diharapkan dapat menjadi da- sar dalam berpikir dan bertindak

berjuang selama ini dan akhirnya bisa menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Kompetensi Kepribadian Konselor yang diharapkan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pabelan

Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan manusia lain atau masyarakat dalam novel Burlian karya Tere Liye, meliputi: nilai

 Manfaat bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam melaksanakan pembelajaran berbicara khususnya untuk meningkatkan kemampuan

The platform includes spatio-temporal resource data model, database maintenance via opportunistic peer-to-peer interactions, relevance evaluation for information prioritization,

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh pembelajaran lintas minat Ekonomi terhadap prestasi belajar Ekonomi