• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana d"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Tugas II

Mata Kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I

Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana dan Sarana Kesehatan pada

Kecamatan Sukolilo

Disusunoleh:

1. Rofiqoh Etika Amalin 3612100003

2. Amelia Puspasari 3612100019

3. M. Syaifuddin Anshori 3612100039

4. Irwan Bisri Rianto 3612100068

5. Esau Willem Harun W. 3612100701

Program Studi Perencenaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat, kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana dan Sarana (Infrastruktur) kesehatan pada Kecamatan Sukolilo” dapat terselesaikan.

Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Jurusan S1 Perencanaan Wilayah Kota FTSP ITS dalam penyelesaian mata kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I. Makalah ini juga berisi tentang kelengkapan prasarana yang telah tersedia, distribusi pelayanannya, kualitas dari prasarana dan sarana yang tersedia, potensi dan

permasalahan terkait dengan penyediaan prasarana dan sarana kota, dan proyeksi kebutuhan prasarana dan sarana 5 tahun ke depan.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, April 2013

(3)

ABSTRAK

Pada masa sekarang ini kondisi dari fasilitas kesehatan itu sendiri mengalami penurunan di bidang pelayanan kesehatan, dan administrasi kesehatan, dan pelayan distribusi kesehatan. Seharusnya, pelayanan kesehatan yang ditawarkan lebih cepat dalam penanganan pasien agar pasien tidak dibuat menunggu terlalu lama, di bidang administrasi juga begitu lebih sigap dalam menangani berkas-berkas yang ada di rumah sakit, dan pelayanan distribusi kesehatan penyebarannya tidak merata karena pelayanan kesehatannya terpusat pada satu tempat saja. Tanpa adanya fasilitas kesehatan menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk memburuk dari tahun ke tahun.

Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut perlu adanya evaluasi terkait fasilitas kesehatan agar fasilitas ini diharapkan mengalami perbaikan yang lebih baik lagi dan mendapat perhatian dari seluruh kalangan masyarakat, akademisi serta pemerintah untuk kebaikan Kecamatan Sukolilo dan Kota Surabaya. Evaluasi dilaksanakan dengan berdasarkan kondisi eksisting yang ada sekarang dan beberapa literatur lain terkait pengembangan di fasilitas tersebut di kawasan ini.

Cakupan evaluasi nantinya akan menggambarkan bagaimana kelengkapan, distribusi, kualitas, potensi dan permasalahan serta tingkat kebutuhan fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukolilo. Dengan begitu, akan terlihat tingkat keberhasilan pemerintah dalam mengakomodasi masyarakat dengan fasilitas kesehatan apakah sudah baik atau masih kurang. Tentunya pemerintah harus gencar melakukan peningkatan keberhasilan dalam mengakomadasi kebutuhan masyarakat akan fasilitas tersebut dengan memaksimalkan berbagai indikator-indikator keberhasilan terkait penyediaan prasarana dan sarana kota.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

ABSTRAK... i

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL...i

DAFTAR GAMBAR...i

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan...2

1.3 Sistematika Penulisan...2

BAB II REVIEW PERATURAN, KEBIJAKAN, dan STANDARD...3

Review Peraturan, Kebijakan, dan Standart...3

BAB III PEMBAHASAN...5

A. Kelengkapan Prasarana yang Telah Tersedia...5

B. Distribusi Pelayanan...7

C. Kualitas dari Prasarana dan Sarana yang Tersedia...9

D. Potensi dan Permasalahan Terkait dengan Penyediaan Prasarana dan Sarana Kota ... 10

E. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana 5 Tahun ke Depan...15

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...18

(5)

DAFTAR TABEL

Table 1. Pedoman penyediaan sarana kesehatan...4

Table 2.Sarana kesehatan Kelurahan KeputihKelurahan Menur Pumpungan...6

Table 3. Sarana kesehatan Kelurahan Menur Pumpungan...6

Table 4. Sarana kesehatan Kelurahan Nginden Jangkungan...6

Table 5. Sarana kesehatan Kelurahan Semolowaru...6

Table 6. Sarana kesehatan Kelurahan Medokan SemampirKelurahan Gebang Putih...7

Table 7. Sarana kesehatan Kelurahan Gebang Putih...7

Table 8. Sarana kesehatan Kelurahan Klampis Ngasem...7

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sarana dan prasarana wilayah adalah segala fasilitas yang dipersiapkan, dan diperuntukkan untuk perkembangan dan pertumbuhan sebuah wilayah. Dan fasilitas yang akan diambil pada pembahasan ini adalah fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang ditujukan untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan yang dihadapi seluruh lapisan masyarakat dan fungsinya untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam hal penyembuhan, pencegahan, dan pengobatan dari berbagai macam penyakit.

Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Jakarta dan jumlah penduduknya yang banyak pula sehingga membutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan merupakan fasilitas yang vital di sebuah wilayah. Pada masa sekarang ini, fasilitas kesehatan mengalami kemunduran di bidang pelayanan kesehatan, dan administrasi kesehatan, dan pelayan distribusi kesehatan. Seharusnya, pelayanan kesehatan yang ditawarkan lebih cepat dalam penanganan pasien agar pasien tidak dibuat menunggu terlalu lama, di bidang administrasi juga begitu lebih sigap dalam menangani berkas-berkas yang ada di rumah sakit, dan yang terakhir pelayanan distribusi kesehatan penyebarannya tidak merata karena pelayanan kesehatannya terpusat pada satu tempat saja.

Tanpa adanya fasilitas kesehatan menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk memburuk dari tahun ke tahun.

Solusi yang ditawarkan adalah perbaikan fasilitas kesehatan di bidang pelayanan diperbaiki secara berkala untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari fasilitas kesehatan itu sendiri. Dan untuk distribusi pelayanan dari fasilitas kesehatan akan ditambah secara berkala di tiap-tiap wilayah agar fasilitas kesehatan tidak terpusat di satu wilayah saja.

(8)

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1.2.1. Untuk mengetahui berbagai jenis penyediaan prasarana dan sarana kota yang telah tersedia.

1.2.2. Untuk mengetahui distribusi pelayanannya.

1.2.3. Untuk mengetahuikualitas dari prasarana dan sarana yang telah tersedia.

1.2.4. Untuk mengetahui potensi dan permasalahan terkait dengan penyediaan prasarana dan sarana kota.

1.2.5. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan prasarana dan sarana 5 tahun ke depan.

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan makalah ini terdiri-dari :

Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar

Bab 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang pembuatan makalah, tujuan penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah.

Bab 2 Review Peraturan, Kebijakan dan Standard

Berisi tentang review peraturan, kebijakan, standard yang telah ditentukan.

Bab 3 Pembahasan

Berisi tentang kelengkapan prasarana yang telah tersedia, distribusipelayanan, kualitas dari prasarana dan sarana yang tersedia serta potensi danpermasalahan terkait dengan penyediaan prasarana dan sarana kota, serta proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana 5 tahun yang akan datang.

Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi

(9)

BAB II

REVIEW PERATURAN, KEBIJAKAN, dan STANDARD

Pembangunan fasilitas-fasilitas umum selalu mempunyai standar pelayanan minimal dan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi. Dalam hal ini penulis berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya, SNI 03-1733-2004 dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001.

1. Pasal 10 UU nomer 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (yang sekarang disebut dengan UU Kesehatan) yang dimaksud dengan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat yang meliputi upaya kesehatan prefentif, kuratif dan rehabilitatif.

2. Pasal 56 ayat (1) UU Kesehatan, sarana kesahatan meliputi balai pengobatan, puskesmas, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, praktik dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis, Praktek bidan, toko obat, apotik pedagang besar farmasi, pabrik obat dan bahan, laboraturium, sekolah dan akademi kesehatan, balai penelitian kesehatan dan sarana Kesehatan lainnya.

3. Pasal 9 Perda Kota Surabaya No. 5 Tahun 2010 Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah, jenis dan frekuensi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Rujukan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Pos Kesehatan Kelurahan (PosKesKel) dan Laboratorium Kesehatan Daerah serta jenis Pelayanan Kesehatan Haji yang diberikan.

Tingkat kesehatan penduduk adalah elemen penting untuk menentukan nilai dari sumber daya manusia. Sarana kesehatan memiliki fungsi utama yaitu untuk melayani secara medis bagi penduduk yang membutuhkan pengobatan. Sehingga dibutuhkan penyediaan fasilitas kesehatan di setiap kelurahan, supaya memudahkan dalam pelayanan medis.

(10)

Tabel 1 Pedoman penyediaan sarana kesehatan

1.500 m2 0,006 Dapat dijangkau

(11)

7. Tempat

1.500 m2 0,025 Dapat dijangkau

Tabel 2 Standart Fasilitas Kesehatan

(12)

65-75 thn

(13)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelengkapan Prasarana yang Telah Tersedia

Kelengkapan prasarana dan sarana pada suatu daerah sangat menentukan tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam mengakomodasi berbagai kegiatan dan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapainya pemerintah harus terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap fasilitas yang telah ada.

Suatu wilayah dapat dikatakan lengkap fasilitas kesehatannya apabila memenuhi jenis-jenis fasilitas yang harus dipenuhi, antara lain :

Sarana medik utama :

- Rumah Sakit Umum

- Rumah Sakit Khusus

- Rumah Sakit Jiwa

- Rumah Sakit Bersalin

Saranna Medik Dasar:

- Poliklinik

Sarana Penunjang Medik Spesialis :

- Praktik Berkelompok

Sarana Penunjang Medik

- Laboratorium klinik

(14)

- Apotek

- Toko Obat

- Optikal

- Toko Pest Control

- Toko Alat Kesehatan

Pada Kecamatan Sukolilo memiliki kelengkapan prasarana dan sarana khususnya fasilitas kesehatan yang bisa dibilang cukup memadai. Hal ini di asumsikan dengan berdasarkan hasil survei yang telah di lakukan sebelumnya baik dengan survei literatur di Kecamatan Sukolilo.

Fasilitas yang ada di Kecamatan Sukolilo sudah terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan penyediaan kesehatan untuk melayani masyarakat dalam satu kecamatan. Adapun fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Sukolilo berdasarkan data pada tiap kelurahan:

Tabel 3 Sarana kesehatan di Kelurahan Gebang Putih

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Puskesmas 1

2. Praktek Dokter Gigi 3

3. Praktek Dokter Umum 7

4. Praktek Dokter Spesialis 2

5. Apotek 2

6. Posyandu Di setiap RW

7. Klinik 1

8.. Poliklinik 2

9. Praktek Dokter Bersama 1

10. Optik 1

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 4 Sarana kesehatan di Kelurahan Keputih

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Rumah Sakit Umum 1

2. Rumah Sakit Bersalin 1

3. Poliklinik 1

(15)

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 5 Sarana kesehatan di Kelurahan Menur Pumpungan

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Rumah Sakit Bedah 1

2. Puskesmas 1

3. Posyandu 1

4. Praktek Dokter Gigi 6

5. Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1

6. Poliklinik 4

7. Praktek Dokter Spesialis Bersama 1

8. Bidan 2

9. Apotek 3

10. Optik 1

11. Praktek Dokter Umum 16

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 6 Sarana kesehatan di Kelurahan Nginden Jangkungan

No. Jenis Fasilitas Jumlah 1. Rumah Sakit Umum Swasta 1

2. Rumah Sakit Bersalin 1

3. Poliklinik 1

4. Apotek 3

5. Praktek Dokter Hewan 1

6. Praktek Dokter Umum 1

7. Apotek 3

8. Posyandu 16

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 7 Sarana kesehatan di Kelurahan Semolowaru

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Praktek Dokter Gigi 7

2. Praktek Dokter Hewan 1

3. Praktek Dokter Umum 1

4. Praktek Akupuntur 1

5. Praktek Dokter Spealis Anak 2

6. Apotek 1

7 Posyandu 10

8. Praktek Dokter Bersama 1

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 8 Sarana kesehatan di Kelurahan Medokan Semampir

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Rumah Sakit Umum Swasta 1

2. Poliklinik 1

3. Praktek Dokter Umum 2

4. Puskesmas Pembantu 1

5. Apotek 1

6. Praktek Dokter Gigi 3

(16)

Sumber : Survey Lapangan

Tabel 9 Sarana kesehatan di Kelurahan Klampis Ngasem

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1. Rumah Sakit Umum Pemerintah 1

2. Rumah Sakit Bersalin 1

3. Poliklinik/Balai Kesehatan Masyarakat 1

4. Laboratorium 3

5. Apotik 12

6. Posyandu 9

7. Praktek Dokter Spesialis Bersama 5

8. Optik 2

9. Praktek Dokter Umum 5

10. Praktek Dokter Gigi 2

11. Praktek Dokter Spesialis 6

12. Bidan 2

Sumber : Survey Lapangan B. Distribusi Pelayanan

Pola distribusi pelayanan ditentukan oleh besarnya suatu populasi di suatu kawasan dengan fasilitas yang akan melayani masyarakatnya. Evaluasi mengenai distribusi fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukolilo di kaji berdasarkan kelurahan-kelurahan yang ada disana sehingga nantinya dapat dikembangkan suatu konsep penyediaan prasarana dan sarana kota yang terpadu. Distribusi tempat-tempat fasilitas kesehatan sangatlah penting, yang mana hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Lokasinya harus dapat dijangkau oleh semua masyarakat. Selain itu, penyebarannya pun juga harus merata. Jangan sampai fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada hanya bisa dijangkau oleh kelompok masyarakat tertentu.

Penempatan lokasi fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Indikator lain kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah, antara lain:

(17)

masyarakat. Sumber daya manusia yang ada pun harus berkompeten dan dapat bertanggung jawab dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.

2. Kondisi infrastruktur yang digunakan untuk mengakses fasilitas-fasilitas kesehatan. Kita bisa melihatnya pada kualitas dan kuantitas jalan dan sarana transportasi yang tersedia. Kapasitas jalan dan sarana transportasi tentunya disesuaikan dengan berbagai keperluan masyarakat, termasuk untuk mengakses lokasi fasilitas kesehatan.

3. Standar jumlah dan ukuran fasilitas kesehatan. Dalam hal ini, jumlah fasilitas kesehatan sangat ditentukan oleh aspek demografis dan kebutuhan di masyarakat. Adapun kapasitas dan ukuran tentunya disesuaikan dengan jenis fasilitas kesehatan. Balai pengobatan, misalnya, idealnya luas lahan yang dibutuhkan sekitar 300 m2. Sedangkan puskesmas, lahan yang diperlukan yaitu

sekitar 1000 m2.

4. Kualitas peralatan medis. Yang mana peralatan-peralatan medis yang ada harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah atau instansi-instansi skala internasional. Tujuannya agar peralatan-peralatan tersebut bisa membantu penyumbuhan berbagai macam penyakit yang diderita dan tidak membahayakan pasien.

C. Kualitas dari Prasarana dan Sarana yang Tersedia

Kualitas merupakan salah satu indikator penting dalam pemenuhan kebutuhan akan prasarana dan sarana dalam lingkup perkotaan sampai kebawahnya. Dengan kualitas yang baik, maka tingkat kenyamanan pemakai atau yang diakomodasikan oleh pemerintah semakin meningkat dan tingkat keberhasilan pemerintah pun semakin baik pula. Jika kualitas dari fasilitas kesehatan tidak memadai maka akibatnya adalah menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk memburuk dari tahun ke tahun.

Untuk Kecamatan Sukolilo, secara umum kualitas fasilitas kesehatan di evaluasi berdasarkan ketersediaan fasilitas kesehatan itu tiap kelurahan. Berikut ini gambaran kualitas fasilitas kesehatan pada tiap kelurahan di Kecamatan Sukolilo.

Tabel 10 Kelengkapan Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sukolilo

(18)

Sakit

Dengan berbagai kelengkapan fasiitas tersebut di atas, fasilitas tersebut memiliki standar kelayakan dalam penggunaannya. Tabel di bawah adalah tabel mengenai kualitas dari prasarana yang tersedia.

Tabel 11 Kualitas dari Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sukolilo

No

4 Poliklinik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 5 Apotik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

(19)

8 Puskesmas Baik Baik Baik Baik Baik

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

11 Praktek Dokter Gigi

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

12 Posyandu Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 13 Praktek

D. Potensi dan Permasalahan Terkait dengan Penyediaan Prasarana dan Sarana Kota

Terdapat berbagai permasalahan yang berhubungan dengan fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Sukolilo :

a. Kelurahan Gebang Putih

Permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo ini adalah rendahnya kesadaran dan pengetatahuan terhadap kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan keadaan lingkungan yang kotor, banyak sampah yang berserakan meskipun telah disediakan bak-bak sampah. Saluran air yang kotor dan bau yang menyengat diakibatkan saluran yang tersumbat oleh sampah.

Sistem standarisasi sarana kesehatan yang menjadi salah satu persyaratannya adalah di lokasi pusat lingkungan atau kecamatan bersih, mudah dicapai, jauh dari sumber penyakit, bau sampah, dan pencemaran lainnya. Namun faktanya, Puskesmas Pembantu di Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo terletak berdekatan dengan TPS jaraknya ± 20m dan apabila hujan lebat jalan di daerah Gebang Putih tergenang air (banjir) karena saluran air yang tersumbat.

(20)

Potensi yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo ini adalah fasilitas dan sarana kesehatan kelurahan Gebang Putih dapat cukup untuk keperluan penanganan medis masyarakat.

b. Kelurahan Keputih

Permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo ini adalah jumlah balai pengobatan yang kurang dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah warga sebanyak 14293 setidaknya Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo memiliki 5 balai pengobatan. Karena setiap balai pengobatan mempunyai standar penduduk sebanyak 3000.

Lokasi dari balai pengobatan ini seharusnya berada di tengah tengah perumahan penduduk tidak jauh dari perumahan penduduk. Dan fasilitas dokter yang ada di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo hanya berpusat pada daerah perumahan atau di tepi jalan raya karena akses jalan yang mudah.

Potensi yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo ini adalah Kelurahan Keputih mempunyai puskesmas yang menunjang fasilitas kesehatan yang tidak dimiliki oleh setiap Kelurahan. Fasilitas kesehatan sudah cukup memadai. Di Kelurahan Keputih juga terdapat rumah sakit khusus bersalin.

c. Kelurahan Menur Pumpungan

Permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo ini adalah terbatasnya peralatan medis penunjang dan terbatasnya tenaga kesehatan.

Lokasi distribusi di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo ini tergolong masih rendahnya tingkat distribusi fasilitas kesehatan. Hal ini disebabkan karena fasilitas kesehatan yang ada terpusat di satu wilayah saja terutama pada daerah perumahan elite di Jl. Manyar Tirto Asri.

Tingkat kesadaran dari penduduk terhadap kesehatan lingkungan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya sampah yang menumpuk serta saluran air yang tersumbat yang diakibatkan oleh sampah yang dibuang sembarangan.

Potensi yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo ini adalah kesadaran kesehatan akan fasilitas kesehatan sudah tinggi hal itu dibuktikan dengan lingkungan yang bersih di sekitar rumah penduduk.

d. Kelurahan Nginden Jangkungan

(21)

adanya Rumah sakit Umum milik pemerintah, yang ada hanyalah Rumah

Sakit Umum milik Swasta yaitu Rumah Sakit Premier meski fasilitas yang di

tawarkan di rumah sakit tersebut lengkap namun, biaya yang harus di

keluarkan oleh masyarakat pun terbilang cukup mahal. Ini menyebabkan

masyarakat berpangku tangan pada kesehatan yang didapat dari poliklinik

setempat yang pelayanannya tidak sebaik atau selengkap yang ada di

Rumah Sakit Premier.

Selain itu ketidaktersediaan posyandu permanen membuat

pelayanan kurang maksimal, sehingga masyarakat memanfaatkan praktek

dokter-dokter umum yang ada di sekitar rumah mereka, dengan biaya yang

relatif lebih mahal.

Penyediaan fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Nginden

Jangkungan, Kecamatan Sukolilo memang lebih didominasi oleh fasilitas

yang dimiliki oleh pihak swasta baik perorangan maupun kelompok,

sehingga biaya yang di keluarkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

kesehatannya pun memjadi mahal, jika dibandingkan dengan fasilitas

kesehatan yang disediakan pemerintah. Meski fasilitas kesehatan yang

diolah oleh pihak swasta lebih berkualitas, keterjangkauaan biaya menjadi

permasalahan tersendiri bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Nginden

Jangkungan, Kecamatan Sukolilo.

Potensi yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan

Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo ini adalah banyaknya dokter

yang membuka praktek di Kelurahan Nginden Jangkungan sehingga

memudahakan dalam pelayanan kesehatan.

e. Kelurahan Semolowaru

Permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo ini adalah penyebaran fasilitas kesehatan kurang merata. Karena letak tempat prakter dokter karena masih di temukannya 2 (dua) tempat prakter dokter gigi yang berbeda tetapi bersebelahan.

Tidak ditemukannya fasilitas penunjang kesehatan seperti Puskesmas yang ada di Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo.

(22)

seringkali menimbulkan kemacetan karena pembeli tidak di sediakan lahan parker.

Potensi yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo ini adalah banyaknya dokter spesialis yang membuka praktek disana seperti dokter spealis hewan, dll. Serta ada rumah sakit

f. Kelurahan Medokan Semampir

Permasalahan yang berkenaan dengan fasilitas kesehatan di Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo ini adalah penyebaran fasilitas kesehatan yang kurang merata. Puskesmas Pembantu Medokan Semampir terletak di perkampungan, sehingga banyak masyarakat yang kesulitan dalam menjangkau puskesmas. Apalagi bagi masyrakat yang lokasinya jauh dari lokasi puskesmas.

Kurangnya peralatan medis dari fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo ini sehingga pasien harus di rujuk ke rumah sakit atau Puskesmas pusat. Seperti pada kasus kecelakaan , tidak ada peralatannya sehingga harus dirujuk. Hanya untuk penanganan pertolongan pertama bisa dilakukan di Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo namun untuk perawatan yang lebih lanjut harus dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas Pusat.

Mayoritas penduduk di Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo ini mempunyai ekonomi yang menengah ke bawah, jadi apabila berobat dan harus dirujuk ke Rumah Sakit karena mereka sering kesulitan dalam soal biaya dan pada akhirnya tidak mendapatkan perawatan intensif untuk penyembuhan.

Kesadaran masyarakat akan penanggulangan wabah penyakit kurang. Hal ini dibuktikan dengan penanggulangan wabah yang tidak segera ditangani. Pada kasus wabah demam berdarah, masyarakat melaporkan untuk mendapat penanganan dengan segera. Namun pengaduan tersebut tidak segera dilayani, setelah beberapa waktu yang lama barulah penanganan tersebut dilakukan. Hal ini sangatlah tidak baik karena masalah wabah penyakit apabila tidak segera di atasi akan berakibat yang parah pada masyarakat.

Potensi yang ada di Kelurahan Medokan Semampir yaitu aksesibilitas menuju ke fasilitas kesehatan yang ada cukup mudah, masyarakat cukup menuju ke jalan utama.

(23)

Permasalahan yanga ada di Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan

Sukolilo ini adalah kurangnya fasilitas kesehatan umum yang tersedia

karena hanya terdapat beberapa fasilitas kesehatan yakni tempat praktek

dokter umum maupun dokter spesialis yang banyak. Itu pun harus

mengadakan janji jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. Saat ini

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus membayar dengan uang

yang cukup mahal sebagai imbalan atas pelayanan kesehatan yang

didapatkan.

Penyebaran dari fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Klampis

Ngasem tidak merata karena hanya terpusat di daerah yang berdekatan

dengan Rumah Sakit Umum Haji sedangkan di tempat lainnya tidak

terjangkau oleh fasilitas kesehatan lainnya.

Banyak terlihat pada masyarakat yang kurang mampu masih belum

terjaga dengan baik kesehatan mereka. Sehingga apa yang kita harapkan

untuk bisa lebih baik belum bisa terwujudkan dengan maksimal.

Pembuatan kartu jaminan kesehatan untuk masyarakat yang kurang

mampu belum secara maksimal, sehingga masyarakat yang kurang

mampu belum bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari

fasilitas kesehatan.

Potensi yang ada di lokasi studi adalah adanya rumah sakit yang selalu

buka 24 jam memudahkan penduduk yang sakit secara tiba-tiba bisa

langsung menuju rumah sakit tanpa harus menunggu keesokan harinya.

E. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana 5 Tahun ke Depan

Proyeksi fasilitas kesehatan adalah perhitungan matematis jumlah fasilitas kesehatan di masa yang akan datang berdasarkan jumlah penduduk sekarang, dalam memproyeksikan kebutuhan fasilitas kesehatan pada suatu tahun tertetntu, dibutuhkan beberapa faktor, diantaranya :

a. Jumlah Penduduk b. Komposisi Penduduk c. Ukuran Kota

d. Status Administrasi Kota

(24)

dengan setandart penyediaan fasilitas pendidikan yang berlaku. Berikut ini disajikan terlebih dahulu jumlah penduduk dari tahun 2006 – 2010 di Kecamatan Sukolilo.

Tabel 12 Data Penduduk Kecamatan Sukolilo

Kecamatan Tahun

2011 2012

Sukolilo 104.550 105.883

Sumber : Dispenduk dan Capil Kota Surabaya, 2012

Terkait dengan analisis kebutuhan fasilitas pendidikan dalam proyeksinya hingga di tahun 2018 maka analisis yang digunakan disini menggunakan metode linier atau polinomial sebab pertambahan penduduk relatif stabil sehingga metode inilah yang dianggap sesuai untuk digunakan.

Metode linier atau polinomial digunakan dengan asumsi pertumbuhan penduduk jumlahnya selalu konstan dari tahun ke tahun. Bentuk matematis metode linier adalah

P(t+q) = Pt + b (q)

Dimana :

P(t+q) : jumlah penduduk pada tahun proyeksi

Pt : jumlah penduduk pada tahun dasar

B : pertambahan penduduk rata-rata per tahun

q : selisih tahun proyeksi dan tahun dasar

Maka perhitungannya adalah :

P(t+q) = 104.550+ 1.333 (7)

= 113.881

Perhitungan dengan metode linier diperoleh proyeksi jumlah penduduk tahun 2014 hingga tahun 2018 sebagai berikut:

Tabel 13 Jumlah Penduduk Kecamatan Sukolilo pada tahun 2014-2018

Tahun

Jumlah

Pendudu

Kebutuhan Fasilitas

Pos

Kesehatan

Klinik

Kesehatan/

(25)

2015

109.882

38

11

5

11

2016

111.215

39

11

5

11

2017

112.548

38

11

5

11

2018

113.881

40

12

5

12

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dengan menggunakan metode linier tersebut, kebutuhan fasilitas kesehatan pada tahun 2018 dan dengan mengacu pada SNI SKBI-2.3.5.1.1987 dan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/ KPTS/M/2001 maka dapat diproyeksi sebagai berikut :

a. 1 buah Posyandu dapat melayani minimum penduduk 1.250 jiwa, maka proyeksi kebutuhan posyandu di tahun 2018 adalah sekitar 91 posyandu.

b. 1 buah Balai Pengobatan Warga dapat melayani minimum penduduk 2500 jiwa, maka proyeksi kebutuhan Balai Pengobatan di tahun 2018 adalah 45 Balai Pengobatan Warga.

c. 1 buah BKIA/ Klinik Bersalin dapat melayani minimum penduduk 30.000 jiwa, maka proyeksi kebutuhan BKIA di tahun 2018 adalah 3 BKIA.

d. 1 buah Puskesmas Pembantu dapat melayani minimum penduduk 30.000 jiwa, maka kebutuhan Puskesmas Pembantu di tahun 2018 adalah 4 Puseksmas pembantu.

e. 1 buah Puskesmas dapat melayani minimum penduduk 120.000 jiwa, maka kebutuhan Puskesmas di tahun 2018 adalah 0 Puskesmas.

f. 1 buah apotik dapat melayani minimum penduduk 30.000 jiwa, maka kebutuhan apotik di tahun 2018 adalah 3 apotik.

(26)

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Dari berbagai pemaparan diatas, didapat kesimpulan bahwa kesehatan merupakan kebutuhan setiap manusia. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan / atau masyarakat. Fasilitas kesehatan merupakan salah satu sarana dan prasarana penting yang harus ada di setiap kelurahan yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan medis. Demi tercapainya peran dan fungsi fasilitas kesehatan tersebut, maka permasalahan-permasalahan yang mengganggu jalannya distribusi dan pelayanan kesehatan harus diminimalisir sebisa mungkin.

Dari data-data fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukolilo yang telah dipaparkan di atas, dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukolilo distribusinya cukup merata.

2. Data Kecamatan Sukolilo jika dilihat dari fasilitas kesehatan yang tersedia, perlu penambahan beberapa fasilitas dan peralatan penunjang demi tercapainya peran dan fungsi dari fasilitas tersebut.

3. Lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Sukolilo kurang strategis. Beberapa fasilitas kesehatan, seperti apotek, praktek dokter gigi terletak di dalam perumahan. Hal tersebut mempersulit aksesibilitas masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

- Sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Sukolilo sudah cukup memadai - Di Kecamatan Sukolilo memiliki Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang

memadai

(27)

4.2. Rekomendasi

- Program kesehatan yang telah diterapkan di jalankan dengan maksimal.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Surpriharjo, Rimadewi, and Rulli Pratiwi Setiawan. Prasarana Wilayah dan Kota I (PW09-1307). Surabaya: ITS, 2009.

Data Monografi Kelurahan Keputih lampis Ngasem

Data Monografi Kelurahan Gebang Putih

Data Monografi Kelurahan Menur Pumpungan

Data Monografi Kelurahan Nginden Jangkungan

Data Monografi Kelurahan Semolowaru

Data Monografi Kelurahan Modokan Semampir

Data Monografi Kelurahan Klampis Ngasem

(29)

Gambar

Tabel 1 Pedoman penyediaan sarana kesehatan
Tabel 2 Standart Fasilitas Kesehatan
Tabel 3 Sarana kesehatan di Kelurahan Gebang Putih
Tabel 7 Sarana kesehatan di Kelurahan Semolowaru
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: “Penerapan pendekatan Quantum Learning tipe Brainstorming dapat me-ningkatkan

Kepaniteraan di bagian Periodonsia bertujuan membekali mahasiswa sesuai dengan standar kompetensi doktergigi umum dalam ranah periodonsia, yakni bisa menguasai keilmuaan

Soepraoen 2013-2016 bertujuan memberikan arah dan pedoman bagi kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan Ipteks yang dilaksanakan dengan memanfaatkan

Yang telah melimpahkan rahmat karunia- NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA

dapat dilihat bahwa hasil ekstraksi dengan metanol menggunakan metode refluks menghasilkan rendemen tertinggi ekstrak andaliman (6.29%) yang diperoleh dibandingkan dengan

selalu dibebankan pada evaluasi berbentuk teks, tetapi setiap kegiatan dan aktivitas siswa merupakan bagian dari keefektifan pembe- lajaran. Produk pengembangan yang

Namun penelitian yang dilakukan oleh Abrutyn dan Berlin (1991) menyatakan pemberian immunoglobulin tetanus intratekal tidak memberikan keuntungan

Untuk menunjang proses belajar di sekolah diperlukan wadah, fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung jalannya kegiatan belajar mengajar termasuk akses. Akses atau