2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Bakteri adalah mikroba bersel tunggal yang memiliki dinding sel, berkembang biak dengan membelah diri dan mempunyai empat bentuk utama yaitu kokus
(bulat), basil (seperi batang), koma dan spiral. Ciri ciri bakteri (Kementrian Pendidikan, 2013)
- Bersel tunggal (uniseluler) - Memiliki dinding sel
- Bersifat prokariot
- Berkembang biak dengan membelah diri
- Beberapa bakteri bersifat aerob (membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan)
- Beberapa bersifat racun dan anaerob. contoh: clostridium - Ada juga yang bersifat fakultatif aerob (dapat tumbuh dengan
atau tanpa oksigen), contoh: bacillus - Umumnya tidak memiliki klorofil
- Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron
- Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam - Hidup bebas atau parasit
- Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan
Deskripsi bakteri (E. coli) Superdomain : Phylogenetica Filum : Proterobacteria Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia Species : Escherichia Coli
E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang 2,0 – 6,0 µm dan lebar 1,1 – 1,5 µm. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
ditemukan spora.. E. Coli batang gram negatif. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul.bakteri ini aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif. E. Coli
merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi. Morfologi.
Bakteri dapat berkembang dalam medium NA (Nutrient Agar), yaitu membutuhkan nutrisi untuk dapat tumbuh. Oleh karena itu bakteri ini
sering di temukan dalam protein. Klasifikasi bakteri
- Klasifikasi berdasarkan bentuk tubuh: kokus (bulat), basil (batang), spirillum (spiral)
- Klasifikasi berdasarkan alat gerak: monotrik (flagel tunggal pada satu ujung tubuh), amfitrik (flagel tunggal pada dua ujung tubuh), lofotrik (flagel banyak pada satu ujung tubuh), peritrik
b. Kapang
Ciri ciri kapang
Kapang adalah mikroba bersel tunggal berupa benang- benang halus yang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium, dan berkembang
biak dengan spora atau membelah diri.
Kapang mempunyai kisaran pH pertumbuhan yang luas, yaitu 1,5- 11,0. Sebagian besar kapang dapat hidup pada aW> 0.70 serta tidak tahan panas, kapang memerlukan oksigen untuk tumbuh dan lebih tahan asam. Spora kapang dapat tahan sampai 920 C selama 1 menit dalam kondisi asam. Akan tetapi untuk mencapai konsistensi yang seperti itu,
kapang tersebut memerlukan waktu untuk membentuk spora (Kementrian Pendidikan, 2013).
Pengertian kultur campuran
Kultur atau biakan campuran mengandung dua atau lebih spesies bakteri dan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan karakteristik
koloni atau dengan uji biokimia. Contoh: campuran bakteri, yeast maupun kapang.
Deskripsi kapang (A. niger dan monascus) Domain : Eukaryota
Kerajaan : Fungi Filum : Ascomycota Upafilum: Pezizomycotina Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae / Monascaceae Genus : Aspergillus / Monascus
Spesies : Aspergillus niger / Monascus purpureus
seperangkat jamur yang umumnya dianggap aseksual, meskipun bentuk sempurna (bentuk yang bereproduksi secara seksual) telah ditemukan.
Mereka secara geografis luas, dan telah diamati pada berbagai habitat karena mereka dapat menjajah berbagai macam substrat. A. niger umumnya ditemukan tumbuh sebagai saprofit pada daun mati, gandum
yang disimpan, tumpukan kompos, dan vegetasi yang membusuk lainnya. Spora tersebar luas, dan sering dikaitkan dengan bahan organik
dan tanah.
Aspergillus niger dan Monascus tumbuh pada medium PDA (Potato Dextrose Agar), yaitu membutuhkan pati untuk berkembang.
Klasifikasi kapang (Waluyo,2007)
- Tidak bersepta: kelas oomycetes dan kelas zygomycetes - Bersepta: kelas fungi tak berspora seksual (contoh: ordo moniales, ordo melanconiales, ordo shpaeropsidales), dan kelas
ascomycetes : spora seksual askospora (contoh: monascus, endomyces)
c. Khamir Ciri ciri khamir
Khamir disebut juga ragi adalah mikroba bersel tunggal berbentuk bulat lonjong dan memperbanyak diri melalui pembentukan tunas atau askospora, tetapi tidak membentuk benang–benang miselium Khamir
mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1,5-8,5. Namun kebanyakan khamir lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4,5, sehingga kerusakan oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produk-produk asam. Kebanyakan khamir dapat hidup pada aw>0.80. Suhu lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan khamir adalah 25-30°C
tetapi khamir fermentatif dapat tumbuh secara anaerobik meskipun lambat (Kementrian Pendidikan, 2013).
Deskripsi khamir (Saccaromices cereviceae dan Candida) Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota Kelas : Saccharomycetes Ordo : Saccharomycetales Famili : Saccharomycetaceae Genus : Saccharomyces / Candida
Spesies : Saccharomyces cerevisiae / Candida albicans
Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariotik (memiliki membran inti), ukuran 6-8 mikron, berbentuk bulat telur,
melakukan reproduksi dengan cara bertunas dan dapat hidup di lingkungan aerob maupun anaerob. Kata Saccharomyces cerevisiae
berasal dari kata Saccharo artinya gula dan myces artinya makan sedangkan cerevisiae artinya berkembang biak yang secara keseluruhan
berarti ragi hidup dan berkembang biak dengan memakan gula. Medium yang di gunakan untuk berkembang biak adalah PGYA
(Pepton Glucose Yeast extract Agar). Klasifikasi Khamir
- Kelompok yeast sejati (mempunyai spora), contoh: spesies saccharomyces
3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir) berdasarkan hasil pengamatan anda!
Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui adanya perbedaan yang mencolok antara morfologi bakteri, kapang, dan khamir. Hal tersebut tentu saja terjadi mengingatbahwa ketiganya merupakan mikroorganisme yang berbeda jenis. Kita menggunakan bakteri E. coli, kapang A. niger, dan khamir Candida sebagai sampel.
Dari data yang didapat bila dibandingkan pada kedua jenis jamur yaitu kapang dan khamir, bakteri memiliki ukuran dan diameter yang lebih besar. Candida memiliki diameter 3.5cm, A. niger 1.2cm, dan bakteri E. coli 8.2 cm. Warna, tempat tumbuh
konfigurasi, dan elevasi antara bakteri E. coli dengan khamir candida memiliki kesamaan. Tetapi memiliki tepian yang berbeda. Bakteri E. coli dengan khamir candida memiliki warna putih, tempat tumbuh berada di permukaan agar, konfigurasi
irregular, dan elevasi halus. Untuk tepian bakteri E. coli adalah lobate sedangkan khamir candida adalah serate. Sedangkan untuk A. niger sendiri memiliki diameter terkecil diantara lain nya. Warna dari A. niger adalah hijau tua, tempat tumbuh juga
pada permukaan agar, konfigurasi nya irregular, sedangkan elevasi nya kasar, dan tepian nya adalah entire. Pada perkembangan primer, sampel yang mengalami kontaminasi hanya dari golongan jamur saja, yaitu kapang A. niger dan khamir
Candida. Tetapi pada bakteri E. coli tidak mengalami kontaminasi.
4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur! a. Kapang S. cereviceae
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil dengan ukuran sedang,berwana putih, dengan diameter mikroorganisme kurang dari 0,4 cm, tempattumbuh di dasar permukaan, bentuk konfigurasinya bulat tepian timbul,
menonjol jelas diantara konidia spora. Berdiameter antara 10-25 nm, dengan tempat tumbuh dipermukaan, dengan konfigurasinya filamentus. Elevasi membentuk kawah dan tepiannya berbentuk tepian berkawah (Nurhaedah, 2005).
Dari hasil yang didapatkan dapat dibandingkan bila pengamatan yang dilakukan belum mendekati hasil yang sama dari literatur yang didapat. Hal ini mungkin
terjadi karena kurang ketelitian praktikan dalam mengamati, apalagi bentuk diantara kedua konfigurasi tersebut hampir mirip, sehingga mungkin terjadi kesalah
pahaman. Padahal apabila mikroorganisme tersebut tergolong kapang, maka seharusnya memiliki filamen-filamen pada tubuhnya. Lalu pada elevasi dan tepian
pun didapatkan hasil yang berbeda. b. Khamir Aspergillus niger
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diamati bahwa A. niger memiliki ukuran yang sedang, berwarna hijau kehitaman, berdiameter 1.2 cm. Dengan tempat tumbuh di permukaan agar, dengan konfigurasi sirkular dan elevansinya
kasar. Pada sumber literatur yangdidapatkan, hasil yang didapat adalah ukuran sedang sampai kecil, berwarna cenderung gelap dengan diameter diantara 0,05-0,5 cm. Tempat tumbuhnya berada pada bawah permukaan, memiliki konfigurasi bulat
tepian timbul, elevasinya tetesan, dan tepiannya licin (Gandjar, 2006). c. Bakteri Escherichia Coli
Dari pengamatan yang dilakukan pada E. coli, didapatkan hasil ukuran besar, dengan putih, ukuran diameter 8.5 cm, tempat tumbuh dipermukaan, konfigurasinya irregular, tepian lobate, dan elevasi halus. Dari literatur diketahui bahwa bakteri E. coli memiliki koloni berwarna putih krem yang berbentuk bulat tepian timbul dengan garis pinggir koloni yang rata atau licin. Dengan diameter
5. Sebutkan dan jelakan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme Faktor 6 yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, yaitu : food (makanan), acidity (keasaman), time (waktu), temperature (suhu), oxygen, dan moisture (aktivitas air). Atau lebih di kenal dengan istilah FATTOM.
- Food (makanan)
Fungsi utama makanan adalah sebagai sumber energi, bahan pembentuk sel dan aseptor elektron di dalam aksi yang menghasilkan energi. Makanan yang diperlukan mikroba meliputi air, sumber karbon, sumber mitrogen, sumber septor elektron, sumber mineral dan faktor tumbuh (Zulaikhah, 2005). Bakteri membutuh kan nutrisi untuk tumbuh, kapang membutuhkan pati, sedangkan khamir membutuhkan gula untuk dapat tumbuh.
- Acidity (keasaman)
Hampir semua mikroba tumbuh pada tingkat pH yang berbeda. Sebagian besar bakteri tumbuh pada pH mendekati netral pH (6,5 – 7,5 ). Pada pH di bawah 5,0 dan di atas 8,0 bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali bakteri asam asetat yang mampu tumbuh pada pH rendah dan bakteri Vibrio sp yang dapat tumbuh pada pH tinggi (Zulaikhah, 2005).
Khamir mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1,5-8,5. Namun kebanyakan khamir lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4,5, sehingga kerusakan oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produk-produk asam (Kementrian Pendidikan, 2013).
Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH luas, yakni 2,0 sampai 8,5 tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah (Waluyo, 2005)
- Time (waktu)
eksponensial atau fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase eksponensial terjadi peningkatan jumlah sel dan digunakan untuk menentukan waktu generasi (Yudhabuntara, 2005).
Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-jam atau berhari- hari (Sumarsih, 2006)
Bakteri : membelah diri dalamwaktu 20 – 30 menit Fungi : 90 120 menit
Kapang : 4 – 8 jam - Temperature (suhu)
Suhu merupakan faktor fisika yang sangat penting pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kegiatan mikroba. Suhu dapat mempengaruhi lamanya fase lag, kecepatan pertumbuhan, konsentrasi sel, kebutuhan nutrisi, kegiatan enzimatis dan komposisi sel (Zulaikhah, 2005).
Suhu lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan khamir adalah 25-30°C dan suhu maksimum 35-47°C. Beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0°C atau lebih rendah. Secara umum mikroba tumbuh baik pada suhu di atas 20°C dan di bawah 60°C. Bakteri memiliki toleransi rendah terhadap suhu tinggi kecuali jenis termofilic, sedangkan kelompok fungi masih dapat bertahan pada temperatur di atas 70°C (Kementrian Pendidikan, 2013).
- Oxygen
Berdasarkan ketersediaan oksigen, mikroba di kelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu aerob (membutuhkan oksigen), anaerob (tidak membutuhkan oksigen) dan aerob fakultatif (sebagian ada yang butuh dan sebagian yang lain ada yang tidak butuh) (Zulaikha, 2005).
aerobik, tetapi khamir fermentatif dapat tumbuh secara anaerobik meskipun lambat (Kementrian Pendidikan, 2013).
- Moisture (aktivitas air)
Ketersediaan air menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan mikroorganisme, namun jumlah air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan bagi mikroba yang bersifat aerob. Jenis fungi lebih toleran terhadap kondisi kadar air rendah.
Besarnya kadar air suatu bahan pangan bukan merupakan parameter yang tepat untuk
menggambarkan aktivitas mikroba pada bahan pangan. Aktivitas kimia air atau sering diistilahkan aktivitas air (water activity = aw) merupakan parameter yang lebih tepat untuk mengukur aktivitas mikroba pada bahan pangan. Sebagian besar mikroba (terutama bakteri) tumbuh baik pada bahan pangan yang mempunyai aw 0,9 – 0,97 (Zulaikha, 2005).
Kebanyakan khamir dapat hidup pada aw>0.80, sedangkan sebagian besar kapang dapat hidup pada aW> 0.70 serta tidak tahan panas (Kementrian Pendidikan, 2013). 6. Jelaskan fungsi dan langkah penggunaan colony counter
a. Fungsi colony counter
Alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme dalam cawan petri yang biasanya dilengkapi dengan pencatat (Aulanni’am, 2012).
b. Tahapan atau SOP penggunaan colony counter (Aulanni’am, 2012)
Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga. Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala.
Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala. Hitung koloni bakteri yang terpisah.
Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’
Kesimpulan
Daftar Pustaka Tambahan
Gandjar, Indrawati & Sjamsuridzal, Wellyzar. 2006. Mikrobiologi Dasar Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kementrian Pendidikan. 2013. Buku Teks Mikrobiologi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nurhaedah. 2005. Mikrobiologi . Jakarta : Pustaka Media
Sumarsih, S. 2006. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: UPN Veteran Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press
Yudhabuntara, D. 2005. Pengendalian Mikroorganisme dalam Bahan Makanan Asal Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan UGM
Zulaikha, Siti Thomas. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Di Kota Semarang. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Tangga l
Nilai Paraf