FORWARD CHAINING
DI DINAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA
SKRIPSI
Program Sarjana Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Informatika
DISUSUH OLEH :
FAQIH ADIYAT NRP : 14513360
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) POLTEK CIREBON
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT
PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE
FORWARD CHAINING
DI DINAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA
S K R I P S I
DISUSUN OLEH :
FAQIH ADIYAT
14513360
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING I
Dr. ROBY SETIADI, S.Kom, M.M
PEMBIMBING II
“Hidup Terkadang Terasa Manis, Terkadang Terasa Pahit, Terkadang Juga Terasa Hambar. Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan Yang Membuatmu Terasa Senang, Jangan Menyerah Tetap Semangat Dan Jalanilah Hidupmu Semanis Mungkin Agar
NAMA : FAQIH ADIYAT
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
TEMPAT LAHIR : MAJALENGKA
TANGGAL LAHIR : 31 JULI 1995
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : DESA BURUJUL WETAN BLOK KAMIS RT/RW 003/001 KEC. JATIWANGI KAB. MAJALENGKA
E-MAIL : faqih.adiyat@gmail.com
NO.HP : 082130401795
PENDIDIKAN :
TAHUN 2001-2007 : SDN BURUJUL WETAN 1
TAHUN 2007-2010 : SMP NEGERI 2 JATIWANGI
TAHUN 2010-2013 : SMK NEGERI 1 MAJALENGKA
TAHUN 2013-2017 : SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (POLTEK) CIREBON
PENULIS,
FAQIH ADIYAT NRP: 14513360
Tanaman padi mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi
tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok. Kendala yang
sering dijumpai dalam proses penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman
padi, yang sering mengakibatkan gagal panen, para petani kesulitan dalam
mengidentifikasi jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, terbatasnya waktu untuk
berkonsultasi dengan para ahli, dan kurangnya pengetahuan para petani tentang
penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi.
Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendiagnosis penyakit pada
tanaman padi, salah satunya dengan membuat sistem pakar untuk mendiagnosis
penyakit tanaman padi. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi ini dibuat
dengan menggunakan metode forward chaining. Sehingga dengan aplikasi sistem
pakar ini dapat mempermudah petani padi dalam mengidentifikasi jenis-jenis
penyakit pada tanaman padi dengan mudah dan cepat tidak terbatas oleh waktu,
selain itu petani juga mendapatkan solusi penanganannya.
Kata kunci : tanaman padi, penyakit tanaman padi, sistem pakar, diagnosis,
forward chaining
Paddy have an important meaning in human life for being a rice-producing plant
that is a staple food. Constraints that are often encountered in rice cultivation
include diseases of paddy, which often lead to crop failure, farmers have
difficulties in identifying types of diseases in paddy plants, limited time to consult
with experts, and lack of knowledge of farmers about handling right in
overcoming disease problem in paddy plants. Therefore we need a system that
can diagnose disease in paddy plants, one of them by making expert system to
diagnose diseases of paddy plants. Expert system diagnosis of plant disease is
made by using forward chaining method. So with the application of this expert
system can facilitate rice farmers in identifying the types of diseases in rice plants
easily and quickly is not limited by time, in addition farmers also get a solution
handling.
Keywords: paddy, paddy disease, expert system, diagnose, forward chaining
Sebagai Mahasiswa/i STIKOM Poltek Cirebon, yang bertanggung jawab
dibawah ini saya :
Nama Pelaksana : FAQIH ADIYAT
NRP : 14511446
Menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul :
“SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA”.Merupakan tugas akhir saya (Kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung).
Apabila dikemudian hari, tugas akhir saya disinyalir bukan merupakan
karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia
untuk membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar
tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Cirebon
Pada Tanggal :1 September 2017
Yang menyatakan,
FAQIH ADIYAT NRP 14513360
Assalamu’allaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah
SWT yang dengan rahmat dan hidayat Nya yang telah memberikan kemudahan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA”. Dimana Skripsi dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program pendidikan
Strata Satu (S1), jurusan Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon.
Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Yuhano, M.Kom, selaku ketua STIKOM Poltek Cirebon.
2. Bapak Otong Saeful Bachri, S.Kom, M.M, selaku Pembantu Ketua 1.
3. Bapak Sodik Kirono, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik
Informatika STIKOM Poltek Cirebon.
4. Bapak Dr. Roby Setiadi, M.M, selaku Pembimbing 1.
5. Bapak Mukidin S.Kom, M.M, selaku Pembimbing 2.
6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih
sayang dan limpahan do’a beserta dukungannya kepada penulis.
8. Bapak Maman Karman, S.P, selaku Kepala Seksi Bidang Tanaman
Padi.
9. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan STIKOM Poltek Cirebon.
10. Teman-teman satu bimbingan, yang menjalani susah dan senangnya
bersama pada saat bimbingan.
11. Teman-teman seperjuangan, kelas TI2 yang sama-sama saling
memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca agar dalam penulisan selanjutnya dapat dilakukan lebih baik lagi.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmah
yang berlimpah kepada kita semua.
Wabillahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Cirebon, 1 September 2017
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
(STIKOM) Poltek Cirebon
Penulis
FAQIH ADIYAT
NRP 14513360
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN MOTTO
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...i
ABSTRAKSI...ii
ABSTRACT...iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR GAMBAR...xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Identifikasi Masalah...3
1.3 Batasan Masalah...4
1.4 Maksud dan Tujuan...4
1.4.1 Maksud Penelitian...4
1.4.2 Tujuan Penelitian...5
1.5 Metode dan Teknik Penelitian...5
1.5.1 Metode Penelitian...5
1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis...10
1.7.1 Anggapan Dasar...10
1.7.2 Hipotesis...11
1.8 Sistematika Penulisan...11
1.9 Lokasi dan Waktu penelitian...12
BAB II LANDASAN TEORI...14
2.1 Tinjauan Pustaka...14
2.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya...14
2.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung...15
2.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web...17
2.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice Plant Diseases: Design And Prototype Development...18
2.2 Teori Objek Penelitian...19
2.2.1 Definisi Operasional Judul...19
2.2.2 Sistem Pakar...21
2.2.3 Forward Chaining...26
2.2.4 Penyakit Padi...28
2.3.1 Waterfall...29
2.4 Tool Perancangan...31
2.4.1 Flowchart...31
2.4.2 Unified Modeling Language (UML)...32
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)...35
2.4.4 Normalisasi...37
2.5 Tool Perangkat Lunak...38
2.5.1 Notepad++...38
2.5.2 XAMPP...38
2.5.3 Astah...38
2.5.4 Bahasa Pemrograman...39
2.5.5 Basis Data (Database)...40
BAB III ANALISIS SISTEM...42
3.1 Analisis Organisasi...42
3.1.1 Sejarah Singkat...42
3.1.2 Struktur Organisasi...43
3.1.3 Uraian Tugas...45
3.2 Analisis Prosedur...48
3.2.1 Uraian Prosedur Sistem...48
3.2.2 Diagram Sistem Prosedur...49
3.3 Analisis Dokumen dan Informasi...51
BAB IV PERANCANGAN SISTEM...53
4.1 Desain Prosedur...53
4.1.1 Prosedur User...53
4.1.2 Prosedur Admin...53
4.2 Desain Dokumen Dan Informasi...54
4.2.1 Desain Dokumen...54
4.2.2 Desain Informasi...55
4.3 Desain Aliran Data...56
4.3.1 Flowchart...56
4.3.2 Use Case Diagram...59
4.3.3 Activity Diagram...65
4.3.4 Class Diagram...74
4.3.5 Entity Relationship Diagram...74
4.3.6 Database / Tabel...75
4.3.7 Uji Normalisasi...78
4.3.8 Data Penyakit Dan Gejala...81
4.3.9 Tabel Keputusan...82
4.3.10 Pohon Keputusan...82
4.3.11 Rule Penelusuran...83
4.4 Desain Interface dan Struktur Menu...84
4.4.2 Struktur Menu...92
4.5 Implementasi...93
4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak...93
4.5.2 Implementasi Perangkat Keras...93
4.5.3 Pedoman Pengoprasian Program...94
4.5.4 Black Box Testing...101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...104
5.1 Kesimpulan...104
5.2 Saran...105
DAFTAR PUSTAKA...106
LAMPIRAN...109
YTabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart...
………...32
Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram...33
Tabel 2.3 Simbol Class Diagram...34
Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)...36
YTabel 4. 1 Definisi Aktor Use Case ………...59
Tabel 4. 2 Definisi Use Case...60
Tabel 4. 3 Tabel Use Case Pendaftaran...61
Tabel 4. 4 Tabel Use Case Daftar Penyakit...61
Tabel 4. 5 Tabel Use Case About...62
Tabel 4. 6 Tabel Use Case Login...62
Tabel 4. 7 Tabel Use Case Pengolahan Data Penyakit...63
Tabel 4. 8 Tabel Use Case Gejala...63
Tabel 4. 9 Tabel Use Case Relasi...64
Tabel 4. 10 Tabel Use Case Laporan...64
Tabel 4. 11 Tabel Gejala...75
Tabel 4. 12 Tabel Penyakit...75
Tabel 4. 13 Tabel Relasi...75
Tabel 4. 14 Tabel Temporari Gejala...76
Tabel 4. 15 Tabel Temporari Penyakit...76
Tabel 4. 16 Tabel Temporari Analisa...76
Tabel 4. 17 Tabel Analisa Hasil...77
Tabel 4. 18 Tabel Temporari User...77
Tabel 4. 19 Tabel Pakar...78
Tabel 4. 20 Bentuk Un-Normal...78
Tabel 4. 21 Bentuk Normalisasi Pertama...79
Tabel 4. 22 Tabel Gejala...80
Tabel 4. 23 Bentuk Normalisasi Kedua...80
Tabel 4. 24 Bentuk Normalisasi Ketiga...80
Tabel 4. 26 Tabel Penyakit Tanaman Padi...81
Tabel 4. 27 Tabel Gejala Penyakit Tanaman Padi...81
Tabel 4. 28 Tabel Keputusan...82
Tabel 4. 29 Tabel Rule Penelusuran...83
Tabel 4. 30 Pengujian Pendaftaran Konsultasi...101
Tabel 4. 31 Pengujian Login...102
Tabel 4. 32 Pengujian Input Penyakit...102
Tabel 4. 33 Pengujian Edit Data Penyakit...103
Tabel 4. 34 Pengujian Input Gejala...103
Tabel 4. 35 Pengujian Edit Data Gejala...103
YGambar 2.1 Rule IF
THEN………...25
Gambar 2.2 Rule AND dan OR...25
Gambar 2.3 Satu Evidence Banyak Hipotesa...25
Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan...26
Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall...29
Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram...35
YGambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka…...44
Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Permohonan PengajuanKonsultasi...50
YGambar 4. 1 Flowchart Login Admin……… 56 Gambar 4. 2 Flowchart Input Data Penyakit...57
Gambar 4. 3 Flowchart Input Data Gejala...57
Gambar 4. 4 Flowchart Diagnosis Penyakit Tanaman Padi...58
Gambar 4. 5 Use Case Admin...59
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login...65
Gambar 4. 7 Activity Diagram Input Data Penyakit...66
Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Data Penyakit...67
Gambar 4. 9 Activity Diagram Hapus Data Penyakit...68
Gambar 4. 10 Activity Diagram Input Data Gejala...69
Gambar 4. 11 Activity Diagram Edit Data Gejala...70
Gambar 4. 12 Activity Diagram Hapus Data Gejala...71
Gambar 4. 13 Activity Diagram Relasi...72
Gambar 4. 14 Activity Diagram Laporan...72
Gambar 4. 15 Activity Diagram Diagnosis...73
Gambar 4. 16 Class Diagram Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi...74
Gambar 4. 17 ERD Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi...74
Gambar 4. 18 Pohon Keputusan...82
Gambar 4. 19 Desain Halaman Utama...84
Gambar 4. 21 Desain Halaman Pendaftaran...85
Gambar 4. 22 Desain Halaman Diagnosis...86
Gambar 4. 23 Desain Halaman Hasil Diagnosis...86
Gambar 4. 24 Desain Halaman About...87
Gambar 4. 25 Desain Halaman Login...87
Gambar 4. 26 Halaman Utama Admin...88
Gambar 4. 27 Halaman Daftar Penyakit...88
Gambar 4. 28 Desain Halaman Tambah Penyakit...89
Gambar 4. 29 Desain Halaman Penyakit...89
Gambar 4. 30 Desain Halaman Tambah Gejala...90
Gambar 4. 31 Desain Halaman Gejala...90
Gambar 4. 32 Desain Halaman Relasi...91
Gambar 4. 33 Desain Halaman Laporan...91
Gambar 4. 34 Struktur Menu User...92
Gambar 4. 35 Struktur Menu Admin...92
Gambar 4. 36 XAMPP...94
Gambar 4. 37 Halaman Utama...94
Gambar 4. 38 Halaman Pendaftaran...95
Gambar 4. 39 Halaman Konsultasi...95
Gambar 4. 40 Halaman Hasil Diagnosis...96
Gambar 4. 41 Halaman Daftar Penyakit...96
Gambar 4. 42 Halaman Login...97
Gambar 4. 43 Halaman Utama Admin...97
Gambar 4. 44 Halaman Daftar Penyakit...98
Gambar 4. 45 Halaman Input Penyakit...98
Gambar 4. 46 Halaman Penyakit...99
Gambar 4. 47 Halaman Input Gejala...99
Gambar 4. 48 Halaman Gejala...100
Gambar 4. 49 Halaman Relasi...100
Gambar 4. 50 Halaman Laporan Konsultasi...101
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tanaman padi atau yang dalam bahasa latin memiliki nama Oryza
Sativa mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi
tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian
besar manusia terutama di Indonesia.[CITATION Irs15 \l 1033 ].Tanaman
padi merupakan tanaman yang sangat mudah ditemukan terutama di
daerah pedesaan, hamparan sawah dipenuhi dengan tanaman padi, yang
menjadikan padi sebagai sumber makanan pokok dan sebagai mata
pencaharian para petani tanaman padi.
Sebagian besar warga Majalengka bermata pencaharian sebagai
petani atau bercocok tanam, terutama di kecamatan Jatiwangi sebagian
besar penduduknya bergantung pada bertani, daerah Jatiwangi memiliki
lahan padi yang luas yang tersebar diberbagai desa, hampir seluruh desa di
kecamatan Jatiwangi memiliki lahan padi, maka dari itu kebanyakan
masyarakat memilih berpropesi sebagai petani padi.
Akan tetapi kendala yang sering dijumpai dalam proses
penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman padi, yang sering
mengakibatkan gagal panen, sehingga tidak sedikit petani yang mengalami
kerugian akibat gagal panen yang diakibatkan oleh penyakit yang
menimpa tanaman padi tersebut. Para petani harus mengetahui cara
mencegah dan mengobati penyakit yang menyerang pada tanaman padi
tersebut, dengan mengetahui gejala-gejala atau faktor-faktor yang timbul,
akan tetapi banyak petani yang kesulitan dalam mengidentifikasi
jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman padi mereka. Misalnya pada
penyakit padi gejala kerdil, perubahan warna daun atau ketidaknormalan
pertumbuhan mulai sulit dibedakan khususnya apabila gejala tersebut telah
lanjut.[CITATION Sof12 \l 1033 ]. Sehingga kemungkinan terjadinya
petani tentang jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, dan cara mencegah
penyakit pada tanaman padi, serta cara yang tepat untuk menangani ketika
tanaman padi diserang oleh penyakit. Oleh karena itu para petani harus
datang dan berkonsultasi langsung dengan ahli atau pakar pertanian yang
ada di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupataen Majalengka yang
berada di daerah Panyingkiran, tetapi untuk mengatasi semua persoalan
yang dihadapi terkendala oleh waktu. Dinas Petanian Kabupaten
Majalengka yang beralamat di Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor,
Panyingkiran, Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media yang dapat mendiagnosa
jenis penyakit yang menyerang pada tanaman padi, yang mampu
memberikan informasi dan solusi secara cepat dan tepat tentang penyakit
dengan menggunakan Sistem Pakar sebagai media konsultasi dan
diagnosa.
Sistem Pakar (Exper System) secara umum adalah sebuah sistem
yang berusaha untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli. Sistem pakar dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan
seorang pakar atau beberapa orang pakar dalam komputer.[ CITATION
Dav14 \l 1033 ].
Metode yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode
Forward Chaining yaitu penelusuran yang dimulai dari fakta-fakta untuk
menguji kebenaran hipotesis.[ CITATION Dav14 \l 1033 ]. Maka dengan
di buatnya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada
tanaman padi, dapat menghemat waktu dan memberikan informasi serta
solusi yang berkaitan dengan penyakit tanaman padi.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul
“Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Jenis Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward ChainingDi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka”.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Para Petani kesulitan dalam mengidentifikasi jenis-jenispenyakit pada
2. Terbatasnya waktu untuk berkonsultasi dengan ahli atau pakar dalam
bidang pertanian.
3. Kurangnya pengetahuan para petani tentang penanganan yang tepat
dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi, sehingga
berakibat gagal panen.
I.3 Batasan Masalah
Agar peneliti lebih terfokus dan terarah, maka perlu adanya
pembatasan masalah pada penelitian ini, batasan masalah pada penelitian
ini antara lain sebagai berikut:
1. Diagnosis penyakit pada tanaman padi hanya dibatasi pada jenis
tanaman padi yang umum ditanam di Kabupaten Majalengka yaitu
inpari 38, inpari 39, inpari 41, dan inpari 42.
2. Output yang dihasilkan adalah hasil diagnosispenyakit tanaman padi
serta solusi pengendaliannya.
3. Sistem Pakar ini hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis jenis
penyakit tanaman padi yang sering meneyerang di Kabupaten
Majalengka yaitu Penyakit Blas, Penyakit Bercak Coklat, Penyakit
Hawar Pelapah Daun, Penyakit Tungro, dan Penyakit Kerdil Rumput.
I.4 Maksud dan Tujuan I.4.1 Maksud Penelitian
1. Untuk membantu para petani dalam mengenali jenis-jenis
penyakit pada tanaman padi.
2. Untuk membantu para petani dalam mendiagnosis penyakit
yang menyerang tanaman padi mereka.
3. Untuk menerapkan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit
pada tanaman padi.
I.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat sistem pakar untuk membantu petani mendiagnosis
penyakit pada tanaman padi.
2. Untuk memperoleh data dan Informasi tentang jenis-jenis
penyakit pada tanaman padi beserta solusinya.
3. Untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi oleh para
petani.
I.5 Metode dan Teknik Penelitian I.5.1 Metode Penelitian
Pada desain penelitian ini, peneliti melakukan suatu
penelitian dengan pendekataan secara Kualitatif dengan metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif.
Definisi penelitian kualitatif menurut Sugiono dalam
bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”
menyatakan “Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifta induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.”[CITATION Sug12 \l 1033 ].
I.5.2 Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian
lapangan yaitu salah satu teknik pengumpulan data melalui
pengamatan, pencatatan, mencari informasi secara langsung. Teknik
penelitian lapangan yang digunakan yaitu:
1. Wawancara
Wawancara atau interview sendiri menurut Sugiyono dalam
bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D” mengemukakan:
“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit”.[ CITATION Sug12 \l 1033 ].
2. Observasi
Observasi sendiri menurut Sugiyono dalam bukunya yang
berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”
“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.[ CITATION Sug12 \l 1033 ].
3. Studi Pustaka
Pada teknik ini yang dilakukan penulis adalah dengan cara
membaca dan mempelajari beberapa sumber tertulis (Buku dan
jurnal) yang berkaitan dengan sistem pakar, penyakit tanaman
padi, metode forward chaining.
I.6 Kerangka Pemikiran
Pembuatan kerangka pemikiran berguna mempercepat pemahaman
logika penelitiandan pemecahan masalah yang dikaji berdasarkan landasan
teori. Dengan kerangka pikir diharapkan dapat membantu dengan
mempermudah pemahaman dan pembahasan permasalahan yang dikaji.
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang penulis buat yaitu:
1. Kebayakan petani tidak dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyakit
pada tanaman padi dan kurangnya pengetahuan, informasi dan cara
penanganan yang tepat sehingga kemungkinan besar terjadinya gagal
2. Dengan pengembangan perangkat lunak sistem pakar untuk
mendiagnosis penyakit pada tanaman padi dengan metode forward
Problem (Masalah)
Kurangnya pengetahuan para petani tentang penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi
Opportunity (Kesempatan)
Menggunakan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman padi yang berharap dapat memberikan solusi bagi para petani
Approach (Solusi dan Teori)
Membuat Sistem Pakar Penerapan Metode Forward Chaining
Software Development
Software Contrucsion : Notepad++, Xampp Database : MySQL
Testing BlackBox
Software Implementation
Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi
Result
Implementasi Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan :
I.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis I.7.1 Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya yang dirumuskan dengan jelas. Berikut adalah
beberapa definisi menurut para ahli:
1. Dalam Bukunya yang berjudul “What Is Expert System”
[ CITATION Hay16 \l 1033 ]menjelaskan bahwa menurut
Wijaya Sistem pakar merupakan salah satu bidang
kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), definisi sistem
pakat itu sendiri adalah sebuah program komputer yang
dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan
yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar
menggunakan pengetahuan (Knowledge), fakta dan teknik
berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
biasanya hanya dapat dijelaskan oleh seorang pakar dari
bidang yang bersangkutan.
2. Dalam Jurnalnya[CITATION Des13 \l 1033 ]yang berjudul
“Penerapan Metode Inference Tree dan Forward Chaining
dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai
Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya”. Menjelaskan
bahawa Menurut Durkin Forward chaining merupakan
metode inference yang melakukan penalaran dari suatu
masalah kepada solusinya, karena inference dimulai dengan
klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka
proses akan menyatakan konklusi”.
I.7.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir dan anggapan dasar
diatas maka penulis memberikan sebuah dugaan sementara, jika
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi
diterapkan dan digunakan maka dapat mempermudah para
petani untuk mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang dapat
menyerang tanaman padi, serta para petani juga bisa
mendapatkan informasi dan solusi untuk mengatasi
permasalahan yang disebabkan oleh penyakit pada tanaman
padi.
I.8 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan terdiri dari
beberapa bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I Pendahuluan dijelaskan masalah yang akan dibahas dalam
penulisan diantaranya latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,
maksud dan tujuan, metode dan teknik penelitian, kerangka pemikiran,
anggapan dasar dan hipotesis, sistematika penulisan, lokasi dan waktu
BAB II LANDASAN TEORI
Pada BAB II Landasan Teori berisi teori-teori dasar yang terdiri dari teori
umum dan teori khusus yang berhubungan dengan penulisan dan pembuatan
skripsi.
BAB III ANALISIS SISTEM
Pada BAB III Analisis Sistem akan membahas tentang sejarah singkat Dinas
Pertanian Kabupaten Majalengka, struktur organisasi, deskripsi kebutuhan
informasi
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada BAB IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan akan membahas prosedur
sistem yang diusulkan yang mencakup perancangan tampilan aplikasi,
perancangan basis data, diagram aliran data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada BAB V Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan serta saran sebagai masukan kepada penulis.
I.9 Lokasi dan Waktu penelitian
Penulis melakukan penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Majalengka Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati,
Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45459, (0233)
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan BULAN
Maret April Mei Juni Juli Agustus
Minggu
ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 1 Observasi
penelitian
2 Pengumpula n dan analisis data
3 Melakukan Penulisan
4 Perancangan aplikasi
LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka sebagai bahan referensi, setelah melakukan
tinjauan pustaka terhadap beberapa jurnal-jurnal referensi yang berhubungan
dengan penelitian.
II.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya.
[CITATION Des13 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas kedelai
edamame menjadi rendah karena serangan hama dan penyakit.
Beberapa serangan hama dan penyakit ada yang menampilkan gejala
yang sama. Oleh karena itu perlu diidentifikasi dengan teliti gejala
tersebut, sehingga dapat diketahui dengan tepat apa yang menjadi
penyebabnya. Proses kecepatan dan ketepatan dalam menentukan
jenis hama dan penyakit kedelai edamame berdasarkan gejala
kerusakannya diperlukan untuk menggantikan kemampuan seorang
pakar dalam mendiagnosis hama dan penyakit tanaman kedelai
edamame. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah suatu bentuk
aplikasi program sistem pakar untuk diagnosis penyakit beserta
pengendaliannya, yang digunakan untuk membantu
petugas penyuluh lapang dalam memberikan informasi kepada
petani. Metode yang diterapkan dalam sistem pakar ini adalah
metode forward chaining dan inferensi tree serta menggunakan
bahasa pemograman PHP. Forward chaining merupakan metode
inference yang melakukan penalaran dari satu masalah kepada
solusinya. Pengumpulan data dan informasi tentang gejala tanaman
kedelai edamame dilakukan dengan cara melakukan wawancara
kepada penyuluh lapangan dan observasi dilapangan. Pada aplikasi
sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining,
dikarenakan sistem akan bekerja dari pengumpulan gejala
berdasarkan kerusakannya untuk membentuk kesimpulan.
Sedangkan teknik penelusuranya menggunakan depthfirst search
karena dalam menentukan kesimpulan, sistem bekerja mencari
kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun
ketingkat dalam yang beruntun.
II.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung.
[ CITATION Dav14 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, Kurangnya informasi dan pengetahuan para pembudidaya
mengenai hama dan penyakit serta penanganan tepat pada tanaman
jagung. Penelitian ini menggunakan survey langsung ke obyek
penelitian dan metode riset eksperimental dilakukan dengan cara
yaitu hama dan penyakit pada tanaman jagung. Inferenceengine yang
chaining dan probabilitas Certainty Factor. Sistem pakar
menggunakan working memory dan production system pada
penelusuran rule. Dalam pengembangan perangkat lunak ini
menggunakan pendekatan Agile Modeling. Hasil penelitian yang
dicapai adalah adanya perangkat lunak sistem pakar diagnosa hama
dan penyakit pada tanaman jagung ini untuk dapat digunakan oleh
pembudidaya, orang awam dan pembudidaya baru yang akan
menanam jagung untuk dapat mengetahui diagnosa tepat dalam
penanganannya yang di dalam perangkat lunak ini telah mengadopsi
pengetahuan-pengetahuan para pakar. sistem pakar diagnosa hama
dan penyakit pada tanaman jagung dirancang untuk memberikan
fasilitas dalam menentukan jenis hama dan penyakit yang di derita
berdasarkan ciri-ciri dan gejala-gejala yang ada. Hasil dari solusi
akan memberikan gambaran kepada pengguna aplikasi sistem pakar
diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung. Aplikasi ini dibuat
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, metode yang digunakan
yaitu metode forward chaining. Dalam hal ini, kesimpulan diambil
berdasarkan data-data atau masukan-masukan yang telah diinputkan
oleh pengguna melalui antarmuka aplikasi. Pengguna menjawab
pertanyaan dengan menjawab “YA” atau “TIDAK” berdasarkan
gejala dan hama penyakit jagung, setelah menjawab semua
II.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web
[ CITATION Set16 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman
kacang-kacangan yang tergolong penting serta memiliki pengaruh terhadap
perekonomian negara. Kebutuhan kedelai mengalami peningkatan
setiap tahunnya, akan tetapi kurang didukung dengan peningkatan
produksi kedelai dalam negeri, sehingga menyebabkan impor kedelai
pun meningkat. Namun dalam perkembangannya keterbatasan
pengetahuan yang berkaitan dengan kendala produksi kedelai dan
keberadaan penyakit kedelai sangat diperlukan untuk peningkatan
produksi kedelai. Dengan semakin majunya teknologi dan informasi
di dunia saat ini, maka membawa pengaruh dalam kemajuan
perkembangan teknologi yang mendorong seseorang untuk membuat
suatu aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kedelai
menggunakan metode forward chaining untuk memudahkan para
petani mengetahui penyakit apa saja yang mampu menyerang
tanaman kedelai dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya
yang banyak untuk konsultasikan tentang penyakit apa yang terjadi.
Dalam sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining.
Dimana metode ini mencari terlebih dahulu sebuah informasi yang
ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpuan
atau tujuan, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan
diharapkan dapat membantu para petani dalam mendeteksi penyakit
pada kedelai, serta dapat mempercepat waktu pengerjaan diagnosa
penyakitnya serta dapat memberikan solusinya. metode pada sistem
pakar sangat penting untuk mendiagnosa penyakit. Dengan
mendiagnosa gejala masing-masing tanaman, kedelai
mencocokannya dengan aturan yang ada, dan menghasilkan
diagnosis berdasarkan basis pengetahuan.
II.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice
Plant Diseases: Design And Prototype Development
[ CITATION Rob13 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, produksi beras sangat penting bagi budaya Asia. Tanaman
pangan yang penting kadang kala terinfeksi oleh banyak penyakit
dan mengurangi produktivitas. penyakit merupakan kondisi
abnormal yang dapat menyerang tanaman padi. Padahal untuk
mengidentifikasi penyakit bukanlah tugas yang mudah, bisa dikenali
dari gejala yang terkait dan perubahan pada tanaman. Akhirnya,
disimpulkan bahwa identifikasi penyakit membutuhkan pengalaman
dan pengetahuan tentang tanaman padi dan
penyakitnya.Pengembangan sistem dimulai dengan pengumpulan
informasi gejala penyakit tanaman padi yang diperoleh dari para ahli
pertanian, ahli patologi tanaman dan literatur yang berhubungan
dengan penyakit tanaman padi.Kemudian informasi yang diperoleh
dikumpulkan dan diolah untuk mengembangkan aplikasi sistem
dengan menggunakan basis pengetahuan dan mekanisme penalaran
dari pakar atau ahli dalam bidang pertanian. Metode teknis dari
sistem yang dikembangkan melibatkan perancangan dan
implementasi komponen yaitu komponen User, komponen Interface,
komponen aplikasi (JESS) dan komponen basis data (SQL).
Komponen GraphicUserInterface (GUI) menggunakan bahasa
Pemrograman Java,JavaExpertSystemShell (JESS) dan
JavaIDENetbeans 7.0.
Dari beberapa tinjauan pustaka diatas, pada penelitian ini
penulis akan membuat sistem pakar menggunakan metode forward
chaining yang diharapkan dapat membantu para petani dalam
mendiagnosa jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, sehingga dapat
memberikan solusi kepada para petani.
II.2 Teori Objek Penelitian
II.2.1 Definisi Operasional Judul
a. Definisi Sistem Pakar
Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga Knowledge
Based System yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan
untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan
persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan
menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah
didefinisikan terlebih dahulu oleh pakaryang sesuai dengan
fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus
memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu
persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting
yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau
sistem pendukung eksekutif.[ CITATION Hay16 \l 1033 ].
b. Definisi Forward Chaining
Dalam Jurnalnya [CITATION Des13 \l 1033 ]. Menjelaskan
bahawa Menurut Durkin Forward chaining merupakan metode
inference yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada
solusinya, karena inference dimulai dengan informasi yang
tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika klausa premis sesuai
dengan situasi (bernilai true), maka proses akan menyatakan
konklusi”.
c. Definisi Penyakit Tanaman
Dalam Jurnalnya [ CITATION Mau15 \l 1033 ]. Menjelaskan
bahwa menurut Pracaya Tanaman dikatakan sakit bila ada
perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang
menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.
d. Definisi Diagnosis
Dalam jurnalnya [ CITATION Fat15 \l 1033 ]. Menjelaskan
bahwa menurut Thorndike dan HagenDiagnosis dapat diartikan
sebagai Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit
yang sesama mengenai gejala-gejalanya, studi yang seksama
terhadap fakta sesuatu hal untuk menemukan karakteristik atau
kesalahankesalahan dan sebagainya yang esensial, keputusan
yang dicapai setelah dilakukan studi yang seksama atas
gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.
e. Definisi Padi
Tanaman padi merupakan golongan dari tanaman semusim atau
setahun yang berarti panen dalam waktu musim tertentu dengan
melihat siklus tanam. Bentuk batang dari padi adalah bulat
berongga, daunnya memanjang seperti pita yang terdiri dari ruas
– ruas batang dan mempunyai malai yang terdapat pada ujung
batang.[CITATION Waf15 \l 1033 ].
II.2.2 Sistem Pakar
Dalam bukunya yang berjudul “What Is Expert
System”[ CITATION Hay16 \l 1033 ]mengemukakan pendapat
menurut Siswanto. Sistem pakar adalah program AI dengan basis
pengetahuan (Knowledge Base) yang diperoleh dari pengalaman atau
pengetahuan pakar atau ahli dalam memecahkan persoalan pada
bidang tertentu dan didukung mesin Inferensi/InferensiEngine yang
melakukan penalaran atau pelacakan terhadap sesuatu atau
fakta-fakta dan aturan kaidah yang ada di basis pengetahuan setelah
a. Konsep Dasar Sistem Pakar
Sistem Pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus
dimilikinya[ CITATION Hay16 \l 1033 ]. Konsep dasar dari
suatu sistem pakar sebagai berikut:
1. Keahlian
Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan,
belajar dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta,
teori, aturan, strategi global untuk memecahkan masalah.
2. Ahli (Expert)
Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan
permasalahan, memecahkan masalah secara cepat dan tepat,
menerangkan pemecahannya, belajar dari pengalaman,
merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan aturan serta
menentukan relevasi.
3. Mentransfer Keahlian (Transfering Expertise)
Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar ke
dalam komputer agar dapat digunakan oleh orang lain yang
bukan pakar. Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam
sebuah komponen yang dinamakan basis pengetahuan.
4. Menyimpulkan Aturan (Inferencing Rule)
Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.
Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang
5. Peraturan (Rule)
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat
rulebased sistems, yang berarti pengetahuan disimpan dalam
bentuk peraturan.
6. Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability)
Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki
kemampuan menjelaskan atau memberi saran mengapa
tindakan tertentu dianjurkan atau tidak dianjurkan.
b. Komponen Sistem Pakar
Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen
yang harus ada[ CITATION Hay16 \l 1033 ], komponen itu
adalah sebagai berikut:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis Pengetahuan merupakan inti program sistem pakar
karena basis pengetahuan ini merupakan representasi
pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang
pakar.
2. Basis Data
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta,
baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun
fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan
sedang dilaksanakan.
Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung
mekanisme fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan
menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan
mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
4. Antar Muka Pemakai (User Interface)
Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara
program sistem pakar dan pemakainya. Pada bagian ini akan
terjadi dialog antara program dengan pemakai. Perogram
akan mengajkan pertanyaan berbentuk “ya/tidak” atau
bentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh
pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang
berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari
sistem pakar.
c. Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar [ CITATION Hay16 \l 1033 ]:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaaian alasan yang diberikannya
dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.
5. Diarancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.
8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai
yang dituntun oleh dialog dengan pemakai.
d. Rule Sebagai Teknik Representasi Pengetahuan
Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut
evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN disebut Hipotesis atau
kesimpulan[ CITATION Hay16 \l 1033 ].
Gambar 2.1Rule IF THEN
[ CITATION Hay16 \l 1033 ]
Secara umum, rule mempunyai evidence lebih dari
satu yang dihubungkan oleh data penghubung AND atau OR,
atau kombinasi keduanya.
Gambar 2.2Rule AND dan OR
[ CITATION Hay16 \l 1033 ]
Satu evidaence bisa juga mempunyai hipotesis lebih dari satu. IF E THEN H
E : EVIDENCE (fakta-fakta) yang ada
H: Hipotesis atau Kesimpulan yang dihasilkan
IF (E1 AND E2 AND E3 ...AND En) THEN H
IF (E1 OR E2 E3 ...OR En) THEN H
Gambar 2.3Satu Evidence Banyak Hipotesa
[ CITATION Hay16 \l 1033 ]
II.2.3 Forward Chaining
Forward chaining adalah teknik pencarian yang dimulai
dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta
tersebut dengan bagian IF dari rule IF_THEN. Bila ada fakta yang
cocok dengan bagian IF. Maka rule tersebut dieksekusi, maka sebuah
fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap
rule hanya boleh dieksekusi sekali saja.[ CITATION Hay16 \l 1033 ]
Sistem pakar forward chaining berbasis aturan dapat
dimodelkan seperti gambar berikut:
Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan
[ CITATION Hay16 \l 1033 ]
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat
sistem pakar forward chaining berbasis aturan [ CITATION Hay16 \l
1. Pendefinisian Masalah
Tahap ini meliputi pemilihan domain masalah dan akusisi
pengetahuan.
2. Pendefinisian Data Input
Sistem forward cahining memerlukan data awal untuk memulai
inferensi.
3. Pendefinisian Struktur Pengendalian Data
Aplikasi yang kompleks memerlukan premis tambahan untuk
membantu mengendalikan pengaktifan suatu aturan.
4. Penulisan Kode Awal
Tahap ini berguna untuk menentukan apakah sistem telah
menangkap domain pengetahuan secara efektif dalam struktur
aturan yang baik.
5. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan beberapa aturan untuk
menguji sejauh mana sistem berjalan dengan baik.
6. Perancangan Antar Muka
Antarmuka adalah suatu komponen penting dari suatu sistem.
Peracangan antarmuka dibuat bersama-sama dengan
pembuatan basis pengetahuan.
Pengembangan sistem meliputi penambahan antarmuka dan
pengetahuan sesuai dengan prototype sistem.
8. Evaluasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan masalah
yang sebenarnya. Jika sistem belum berjalan dengan baik maka
akan dilakuakan pengembangan kembali
II.2.4 Penyakit Padi
Berdasarkan informasi yang dikemukakan oleh Departemen
Pertanian pada tahun 2013 dalam Pedoman Rekomendasi
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Serealia[
CITATION Zah16 \l 1033 ], ada beberapa penyakit padi:
a. Penyakit Blas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur PyriculariaoryaeCav.
Konidia jamur patogen dapat mudah diamati dibawah mikroskop.
Penyakit blas menimbulkan gejala khas, yaitu blas daun dan blas
leher malai.
b. Penyakit Tungro
Penyebab penyakit ini adalah virus bacilliform dan
sphericalform. Virus ditularkan oleh Nephotettix nigropictus dan
N. Virescens. Serangga yang menghisap tanaman sakit
mendapatkan virus pada waktu yang singkat. Segera seteh itu
serangga dapat menularkan virus pada tanaman lain.
Penyebab penyakit ini adalah Rhizoctonia solani Kuhn, pada fase
sempurnanya disebut Thanatephoru cucumeris. Jamur
bersekat-sekat dan memiliki banyak percabangan sudut runcing.
d. Penyakit Bercak Coklat
Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur
DrechsleraoryzaeSubram. Konidia berwarna coklat, berbentuk
kumparan, bentuknya sedikit melengkung, berdinding tebal.
II.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak II.3.1 Waterfall
Model air terjuan (watefall) sering juga disebut model
sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic
life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,
desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
[ CITATION Ros15 \l 1033 ].Berikut adalah gambar model air
terjun:
Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall
[ CITATION Ros15 \l 1033 ]
Analisis Pengodean Pengujian
Tahap dari ilustrasi model waterfall adalah[ CITATION Ros15 \l
1033 ] :
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka,
dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan
perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi
desain agar dapat diimplementasikan menjadi program tahap
selanjutnya.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan
desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus terhadap perangkat lunak secara dari segi lojik
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi
karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat
pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan
lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi
unutk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat baru.
II.4 Tool Perancangan II.4.1 Flowchart
Dalam jurnalnya [ CITATION Nur15 \l 1033 ].
Menjelaskan bahwa menurut Sutanta flowchart dapat diartikan
sebagai suatu alat atau sarana yang menunjukkan langkah-langkah
yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan
untuk komputasi dengan cara mengekspresikannya ke dalam
Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart
[ CITATION Nur15 \l 1033 ]
Simbol Nama Fungsi
Input/Output Data Proses input/output data, parameter, informasi Decision Penyeleksian data yang memberikan pilihan
untuk langkah
selanjutnya
On Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman Off Page Connector Penghubung
II.4.2 Unified Modeling Language (UML)
UML (Unified Modeling Language) adalah standar bahasa
yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.[CITATION
Ros15 \l 1033 ].
Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram
[CITATION Ros15 \l 1033 ]
Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalisasi yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antara unit dan aktor Aktor Orang, proses atau sistem
lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi
Asosiasi Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi.
Ektensi <<exend>>
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.
Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerluka use case ini untuk menjalankan fungsinya.
b. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendifinisian kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun
sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi.[CITATION Ros15 \l 1033 ].
Tabel 2.3 Simbol Class Diagram
[CITATION Ros15 \l 1033 ]
Simbol Deskripsi biasanya disertai dengan multiplicity.
disertai dengan multiplicity. Generalisasi Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus). Kebergantungan Relasi antar kelas dengan
makna kebergantungan antar kelas.
Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian.
c. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak.[ CITATION Ros15 \l 1033 ].
Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram
[ CITATION Ros15 \l 1033 ]
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
II.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan matematika.
ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga
jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka
perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD .[ CITATION
Ros15 \l 1033 ].
Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
[ CITATION Ros15 \l 1033 ]
Simbol Deskripsi
Entitas Entitas merupakan data inti yang akan disimpanbakal tabel basis data.
Atribut Kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
Atribut Kunci Primer Kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan.
Asosiasi Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua Atribut
ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.
II.4.4 Normalisasi
Dalam jurnalnya [ CITATION Pam15 \l 1033 ]. Menjelaskan
bahwa normalisasi menurut Jogiyantomerupakan file yang terdiri
dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses Normalisasi, melakukan
pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukkan
entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada
beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah,
menghapus, mengubah, dan membaca pada suatu database.Berikut
ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses normalisasi:
a. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama
apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya
satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu,
atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.
b. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua
apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut
non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada
semua identifier entitas tersebut.
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga
apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun
atribut non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang
bergantung pada atribut non-identifying lain. Apabila ada,
pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan
atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru
tersebut.
II.5 Tool Perangkat Lunak II.5.1 Notepad++
Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang
bersifat gratis. Notepad menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk
editing text dalam waktu yang cepat dan praktis. Notepad++
mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP,
HTML, JavaScript dan CSS.[ CITATION Pal13 \l 1033 ].
II.5.2 XAMPP
XAMPP (X(Windows/Linux) ApacheMySQLPHP dan
Perl) merupakan paket web server PHPdan database MySQL
yang paling populer dikalangan pengembang web dengan
menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. XAMPP
termasuk paket server yang paling mudah untuk digunakan
sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web.[ CITATION
II.5.3 Astah
Astah dibuat oleh perusahaan jepang bernama change
Vision. Astah terasa ringan bahkan untuk pemula sekalipun, hal
ini dikarenakan antar-mukanya userfriendly sehingga
memungkinkan penggunanya membuat diagram UML dengan
mudah dan cepat.[ CITATION Toh14 \l 1033 ].
II.5.4 Bahasa Pemrograman a. PHP
PHP secara umum dikenal sebagai bahasa
pemogramanscriptscript yang membuat dokumen HTML secara
onthefly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang
dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang
dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML,
dikenal juga sebagai bahasa pemrograman serverside. Dengan
menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi
lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi yang dibuat dengan scriptPHP. Integrasi
PHP dengan server web dilakukan dengan teknik CGI, FastCGI
dan modul server web. Teknik CGI dan FastCGI memisahkan
antara server web dan PHP, sedangkan modul server web
menjadi PHP sebagai bagian dari server web.[ CITATION Sid14
\l 1033 ].
HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahas dasar
untuk web scripting bersifat Client Client yang memungkinkan
yaitu untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks,
grafik-grafik pada multimedia dan juga untuk menghubungkan antar
tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan Hyperlink.
Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk
menggunakan kode kode perintah HTML, kita dapat
menggunakan Notepad, Edit Plus ataupun editor lainnya yang
berbasis GUI (Graphical User Interface).[ CITATION Agu17 \l
1033 ].
tampilannya tanpa harus mengubah dokumen HTML-nya
II.5.5 Basis Data (Database)
Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan
utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersdia saat dibuka. Pada
intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat
diakses dengan mudah dan cepat.[ CITATION Ros15 \l 1033 ].
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem sistem
manajemen yang pada basis basis data yang relasional
(RDBMS) yangdidistribusikan secara gratis. Setiap setiap
pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun
dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.
MySQLsebenarnya merupakan turunan salah satu konsep
utama dalam basis basis dan data data yang telah ada
sebelumnya,SQL (StructuredQueryLanguage). SQL adalah
sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data data, yang
memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan
III.1 Analisis Organisasi III.1.1 Sejarah Singkat
Dinas Petanian Kabupaten Majalengka beralamat di Jalan
Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati,
Kecamatan. Majalengka, Kabupaten Majalengka. Dinas pertanian
dan perikanan Kabupaten Majalengka berdiri sejak tahun 1950 pada
saat itu bernama Jawatan Pertanian Rakyat. Pada tahun 2001 Jawatan
Pertanian Rakyat berubah nama menjadi Dinas Pertanian
berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2001, yang pada saat
itu terjadi penggabungan 4 dinas / lembaga pemerintah di kabupaten
majalengka yaitu:
1. Dinas pertanian tanaman pangan
2. Dinas peternakan
3. Dinas perikanan
4. Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP)
Pada tahun 2010, berdasakan peraturan daerah Kabupaten
Majalengka nomor 10 tahun 2009 tentang organisasi perangkat
daerah Kabupaten Majalengka, Dinas Pertanian berubah menjadi
Dinas Pertanian dan Perikanan yang terbagi dalam beberapa bidang
sebagai berikut:
Bagian Sekertariat
1. Sub bagian Umum
2. Sub bagian keuangan
3. Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan
Bidang Tanaman Pangan
1. Seksi Sumberdaya Tanaman Pangan
2. Seksi Padi
3. Seksi Palawija
Bidang Hortikultura
1. Seksi Sumberdaya Hortikultura
2. Sarana Sayur dan Biofarmaka
3. Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias
Bidang Perikanan
1. Seksi Produksi
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Ikan
3. Seksi Sumberdaya hayati dan Penangkapan
III.1.2 Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi Dinas Pertanian dan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka
III.1.3 Uraian Tugas
Berikut adalah uraian tugas dari masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Majalengka:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan,
menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang tanaman pangan,
bidang hortikultura dan perkebunan, bidang peternakan, bidang
perikanan dan unit pelaksana teknis dinas.
2. Sekertariat Dinas
SekretariatDinas Pertanian dan Perikanan dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala dinas yang mempunyai tugas pokok
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan,
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
perencanaan dan evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian.
3. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
Umumyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan
kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengawasi urusan
tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi,
pemeliharaan ruang perkantoran pada Dinas pertanian dan
perikanan
4. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengelola, mengkoordinasi, mengevaluasi, menyusun pelaporan,
membagi tugas dan mengawasi urusan administrasi keuangan
daerah pada Dinas pertanian dan perikanan.
5. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan
Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan
operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
7. Seksi Padi
Seksi Padi dan Sapras dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,
melaksanakan, membagi tugas,mengawasi dan melaporkan
urusan perbenihan, produksi dan perlindungan, pengolahan,
pemasaran dan sarana prasarana komoditi padi padaDinas
Pertanian dan Perikanan.
8. Seksi Palawija
Seksi Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas,
mengawasi dan melaporkan urusan perbenihan, produksi dan
perlindungan, pengolahan, pemasaran dan sarana prasarana
komoditi palawija padaDinas Pertanian dan Perikanan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional
Pengawas Benih Tanaman dan Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan yang memiliki tugas sebagai berikut,
melakukan penyusunan rencana pengawasan benih, melakukan
pengawasan peredaran dan sertifikasi benih, melakukan
pengendalian dan penanggulangan bencana alam, melakukan
pengendalian dan penggulangan dampak perubahan iklim.
III.2 Analisis Prosedur
Implementasi Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi
dimulai dari penelitian proses, dimana petani yang mempunyai masalah
terhapat tanaman padinya yang terserang oleh penyakit, mengajukan
permohonan untuk berkonsultasi dengan ahli dalam bidang tanaman padi di
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, yang membutuhkan
waktu dalam peroses permohonannya menjadikan kurang efektif .
III.2.1 Uraian Prosedur Sistem
Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan
Kabupaten Majalengka dalam proses penegajuan permohonan untuk
berkonsultasi dengan ahli dalam bidang pertanian sebagai berikut:
a. Prosedr Permohonan Pengajuan Konsultasi
1. Petani membuat surat pengaduan terkait penyakit tanaman
padi yang ditujukan kepada kepala dinas.
2. Petani memberikan surat pengaduan kepada bagian umum
dinas pertanian.
3. Bagian umum mencatat data petani dan meneruskan surat
tersebut ke bagian sekertaris.
4. Lalu bagian sekertaris memberikan surat tersebut kepada