• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh skripsi STIKOM POLTEK Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh skripsi STIKOM POLTEK Cirebon"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

FORWARD CHAINING

DI DINAS PERTANIAN DAN

PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

Program Sarjana Strata Satu (S1)

Jurusan Teknik Informatika

DISUSUH OLEH :

FAQIH ADIYAT NRP : 14513360

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) POLTEK CIREBON

(2)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT

PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE

FORWARD CHAINING

DI DINAS PERTANIAN DAN

PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA

S K R I P S I

DISUSUN OLEH :

FAQIH ADIYAT

14513360

DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I

Dr. ROBY SETIADI, S.Kom, M.M

PEMBIMBING II

(3)

“Hidup Terkadang Terasa Manis, Terkadang Terasa Pahit, Terkadang Juga Terasa Hambar. Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan Yang Membuatmu Terasa Senang, Jangan Menyerah Tetap Semangat Dan Jalanilah Hidupmu Semanis Mungkin Agar

(4)

NAMA : FAQIH ADIYAT

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

TEMPAT LAHIR : MAJALENGKA

TANGGAL LAHIR : 31 JULI 1995

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : DESA BURUJUL WETAN BLOK KAMIS RT/RW 003/001 KEC. JATIWANGI KAB. MAJALENGKA

E-MAIL : faqih.adiyat@gmail.com

NO.HP : 082130401795

PENDIDIKAN :

TAHUN 2001-2007 : SDN BURUJUL WETAN 1

TAHUN 2007-2010 : SMP NEGERI 2 JATIWANGI

TAHUN 2010-2013 : SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

TAHUN 2013-2017 : SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (POLTEK) CIREBON

PENULIS,

FAQIH ADIYAT NRP: 14513360

(5)

Tanaman padi mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi

tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok. Kendala yang

sering dijumpai dalam proses penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman

padi, yang sering mengakibatkan gagal panen, para petani kesulitan dalam

mengidentifikasi jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, terbatasnya waktu untuk

berkonsultasi dengan para ahli, dan kurangnya pengetahuan para petani tentang

penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi.

Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendiagnosis penyakit pada

tanaman padi, salah satunya dengan membuat sistem pakar untuk mendiagnosis

penyakit tanaman padi. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman padi ini dibuat

dengan menggunakan metode forward chaining. Sehingga dengan aplikasi sistem

pakar ini dapat mempermudah petani padi dalam mengidentifikasi jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi dengan mudah dan cepat tidak terbatas oleh waktu,

selain itu petani juga mendapatkan solusi penanganannya.

Kata kunci : tanaman padi, penyakit tanaman padi, sistem pakar, diagnosis,

forward chaining

(6)

Paddy have an important meaning in human life for being a rice-producing plant

that is a staple food. Constraints that are often encountered in rice cultivation

include diseases of paddy, which often lead to crop failure, farmers have

difficulties in identifying types of diseases in paddy plants, limited time to consult

with experts, and lack of knowledge of farmers about handling right in

overcoming disease problem in paddy plants. Therefore we need a system that

can diagnose disease in paddy plants, one of them by making expert system to

diagnose diseases of paddy plants. Expert system diagnosis of plant disease is

made by using forward chaining method. So with the application of this expert

system can facilitate rice farmers in identifying the types of diseases in rice plants

easily and quickly is not limited by time, in addition farmers also get a solution

handling.

Keywords: paddy, paddy disease, expert system, diagnose, forward chaining

(7)

Sebagai Mahasiswa/i STIKOM Poltek Cirebon, yang bertanggung jawab

dibawah ini saya :

Nama Pelaksana : FAQIH ADIYAT

NRP : 14511446

Menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul :

“SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA”.Merupakan tugas akhir saya (Kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung).

Apabila dikemudian hari, tugas akhir saya disinyalir bukan merupakan

karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia

untuk membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar

tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Cirebon

Pada Tanggal :1 September 2017

Yang menyatakan,

FAQIH ADIYAT NRP 14513360

(8)

Assalamu’allaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah

SWT yang dengan rahmat dan hidayat Nya yang telah memberikan kemudahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA”. Dimana Skripsi dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program pendidikan

Strata Satu (S1), jurusan Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon.

Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa

terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Yuhano, M.Kom, selaku ketua STIKOM Poltek Cirebon.

2. Bapak Otong Saeful Bachri, S.Kom, M.M, selaku Pembantu Ketua 1.

3. Bapak Sodik Kirono, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika STIKOM Poltek Cirebon.

4. Bapak Dr. Roby Setiadi, M.M, selaku Pembimbing 1.

5. Bapak Mukidin S.Kom, M.M, selaku Pembimbing 2.

6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih

sayang dan limpahan do’a beserta dukungannya kepada penulis.

(9)

8. Bapak Maman Karman, S.P, selaku Kepala Seksi Bidang Tanaman

Padi.

9. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan STIKOM Poltek Cirebon.

10. Teman-teman satu bimbingan, yang menjalani susah dan senangnya

bersama pada saat bimbingan.

11. Teman-teman seperjuangan, kelas TI2 yang sama-sama saling

memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para

pembaca agar dalam penulisan selanjutnya dapat dilakukan lebih baik lagi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmah

yang berlimpah kepada kita semua.

Wabillahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Cirebon, 1 September 2017

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer

(STIKOM) Poltek Cirebon

Penulis

FAQIH ADIYAT

NRP 14513360

(10)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...i

ABSTRAKSI...ii

ABSTRACT...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Batasan Masalah...4

1.4 Maksud dan Tujuan...4

1.4.1 Maksud Penelitian...4

1.4.2 Tujuan Penelitian...5

1.5 Metode dan Teknik Penelitian...5

1.5.1 Metode Penelitian...5

(11)

1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis...10

1.7.1 Anggapan Dasar...10

1.7.2 Hipotesis...11

1.8 Sistematika Penulisan...11

1.9 Lokasi dan Waktu penelitian...12

BAB II LANDASAN TEORI...14

2.1 Tinjauan Pustaka...14

2.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya...14

2.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung...15

2.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web...17

2.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice Plant Diseases: Design And Prototype Development...18

2.2 Teori Objek Penelitian...19

2.2.1 Definisi Operasional Judul...19

2.2.2 Sistem Pakar...21

2.2.3 Forward Chaining...26

2.2.4 Penyakit Padi...28

(12)

2.3.1 Waterfall...29

2.4 Tool Perancangan...31

2.4.1 Flowchart...31

2.4.2 Unified Modeling Language (UML)...32

2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)...35

2.4.4 Normalisasi...37

2.5 Tool Perangkat Lunak...38

2.5.1 Notepad++...38

2.5.2 XAMPP...38

2.5.3 Astah...38

2.5.4 Bahasa Pemrograman...39

2.5.5 Basis Data (Database)...40

BAB III ANALISIS SISTEM...42

3.1 Analisis Organisasi...42

3.1.1 Sejarah Singkat...42

3.1.2 Struktur Organisasi...43

3.1.3 Uraian Tugas...45

3.2 Analisis Prosedur...48

3.2.1 Uraian Prosedur Sistem...48

3.2.2 Diagram Sistem Prosedur...49

3.3 Analisis Dokumen dan Informasi...51

(13)

BAB IV PERANCANGAN SISTEM...53

4.1 Desain Prosedur...53

4.1.1 Prosedur User...53

4.1.2 Prosedur Admin...53

4.2 Desain Dokumen Dan Informasi...54

4.2.1 Desain Dokumen...54

4.2.2 Desain Informasi...55

4.3 Desain Aliran Data...56

4.3.1 Flowchart...56

4.3.2 Use Case Diagram...59

4.3.3 Activity Diagram...65

4.3.4 Class Diagram...74

4.3.5 Entity Relationship Diagram...74

4.3.6 Database / Tabel...75

4.3.7 Uji Normalisasi...78

4.3.8 Data Penyakit Dan Gejala...81

4.3.9 Tabel Keputusan...82

4.3.10 Pohon Keputusan...82

4.3.11 Rule Penelusuran...83

4.4 Desain Interface dan Struktur Menu...84

(14)

4.4.2 Struktur Menu...92

4.5 Implementasi...93

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak...93

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras...93

4.5.3 Pedoman Pengoprasian Program...94

4.5.4 Black Box Testing...101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...104

5.1 Kesimpulan...104

5.2 Saran...105

DAFTAR PUSTAKA...106

LAMPIRAN...109

(15)

YTabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart...

………...32

Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram...33

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram...34

Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)...36

YTabel 4. 1 Definisi Aktor Use Case ………...59

Tabel 4. 2 Definisi Use Case...60

Tabel 4. 3 Tabel Use Case Pendaftaran...61

Tabel 4. 4 Tabel Use Case Daftar Penyakit...61

Tabel 4. 5 Tabel Use Case About...62

Tabel 4. 6 Tabel Use Case Login...62

Tabel 4. 7 Tabel Use Case Pengolahan Data Penyakit...63

Tabel 4. 8 Tabel Use Case Gejala...63

Tabel 4. 9 Tabel Use Case Relasi...64

Tabel 4. 10 Tabel Use Case Laporan...64

Tabel 4. 11 Tabel Gejala...75

Tabel 4. 12 Tabel Penyakit...75

Tabel 4. 13 Tabel Relasi...75

Tabel 4. 14 Tabel Temporari Gejala...76

Tabel 4. 15 Tabel Temporari Penyakit...76

Tabel 4. 16 Tabel Temporari Analisa...76

Tabel 4. 17 Tabel Analisa Hasil...77

Tabel 4. 18 Tabel Temporari User...77

Tabel 4. 19 Tabel Pakar...78

Tabel 4. 20 Bentuk Un-Normal...78

Tabel 4. 21 Bentuk Normalisasi Pertama...79

Tabel 4. 22 Tabel Gejala...80

Tabel 4. 23 Bentuk Normalisasi Kedua...80

Tabel 4. 24 Bentuk Normalisasi Ketiga...80

(16)

Tabel 4. 26 Tabel Penyakit Tanaman Padi...81

Tabel 4. 27 Tabel Gejala Penyakit Tanaman Padi...81

Tabel 4. 28 Tabel Keputusan...82

Tabel 4. 29 Tabel Rule Penelusuran...83

Tabel 4. 30 Pengujian Pendaftaran Konsultasi...101

Tabel 4. 31 Pengujian Login...102

Tabel 4. 32 Pengujian Input Penyakit...102

Tabel 4. 33 Pengujian Edit Data Penyakit...103

Tabel 4. 34 Pengujian Input Gejala...103

Tabel 4. 35 Pengujian Edit Data Gejala...103

(17)

YGambar 2.1 Rule IF

THEN………...25

Gambar 2.2 Rule AND dan OR...25

Gambar 2.3 Satu Evidence Banyak Hipotesa...25

Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan...26

Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall...29

Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram...35

YGambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka…...44

Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Permohonan PengajuanKonsultasi...50

YGambar 4. 1 Flowchart Login Admin……… 56 Gambar 4. 2 Flowchart Input Data Penyakit...57

Gambar 4. 3 Flowchart Input Data Gejala...57

Gambar 4. 4 Flowchart Diagnosis Penyakit Tanaman Padi...58

Gambar 4. 5 Use Case Admin...59

Gambar 4. 6 Activity Diagram Login...65

Gambar 4. 7 Activity Diagram Input Data Penyakit...66

Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Data Penyakit...67

Gambar 4. 9 Activity Diagram Hapus Data Penyakit...68

Gambar 4. 10 Activity Diagram Input Data Gejala...69

Gambar 4. 11 Activity Diagram Edit Data Gejala...70

Gambar 4. 12 Activity Diagram Hapus Data Gejala...71

Gambar 4. 13 Activity Diagram Relasi...72

Gambar 4. 14 Activity Diagram Laporan...72

Gambar 4. 15 Activity Diagram Diagnosis...73

Gambar 4. 16 Class Diagram Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi...74

Gambar 4. 17 ERD Sistem Pakar Penyakit Tanaman Padi...74

Gambar 4. 18 Pohon Keputusan...82

Gambar 4. 19 Desain Halaman Utama...84

(18)

Gambar 4. 21 Desain Halaman Pendaftaran...85

Gambar 4. 22 Desain Halaman Diagnosis...86

Gambar 4. 23 Desain Halaman Hasil Diagnosis...86

Gambar 4. 24 Desain Halaman About...87

Gambar 4. 25 Desain Halaman Login...87

Gambar 4. 26 Halaman Utama Admin...88

Gambar 4. 27 Halaman Daftar Penyakit...88

Gambar 4. 28 Desain Halaman Tambah Penyakit...89

Gambar 4. 29 Desain Halaman Penyakit...89

Gambar 4. 30 Desain Halaman Tambah Gejala...90

Gambar 4. 31 Desain Halaman Gejala...90

Gambar 4. 32 Desain Halaman Relasi...91

Gambar 4. 33 Desain Halaman Laporan...91

Gambar 4. 34 Struktur Menu User...92

Gambar 4. 35 Struktur Menu Admin...92

Gambar 4. 36 XAMPP...94

Gambar 4. 37 Halaman Utama...94

Gambar 4. 38 Halaman Pendaftaran...95

Gambar 4. 39 Halaman Konsultasi...95

Gambar 4. 40 Halaman Hasil Diagnosis...96

Gambar 4. 41 Halaman Daftar Penyakit...96

Gambar 4. 42 Halaman Login...97

Gambar 4. 43 Halaman Utama Admin...97

Gambar 4. 44 Halaman Daftar Penyakit...98

Gambar 4. 45 Halaman Input Penyakit...98

Gambar 4. 46 Halaman Penyakit...99

Gambar 4. 47 Halaman Input Gejala...99

Gambar 4. 48 Halaman Gejala...100

Gambar 4. 49 Halaman Relasi...100

Gambar 4. 50 Halaman Laporan Konsultasi...101

(19)
(20)

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tanaman padi atau yang dalam bahasa latin memiliki nama Oryza

Sativa mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena menjadi

tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian

besar manusia terutama di Indonesia.[CITATION Irs15 \l 1033 ].Tanaman

padi merupakan tanaman yang sangat mudah ditemukan terutama di

daerah pedesaan, hamparan sawah dipenuhi dengan tanaman padi, yang

menjadikan padi sebagai sumber makanan pokok dan sebagai mata

pencaharian para petani tanaman padi.

Sebagian besar warga Majalengka bermata pencaharian sebagai

petani atau bercocok tanam, terutama di kecamatan Jatiwangi sebagian

besar penduduknya bergantung pada bertani, daerah Jatiwangi memiliki

lahan padi yang luas yang tersebar diberbagai desa, hampir seluruh desa di

kecamatan Jatiwangi memiliki lahan padi, maka dari itu kebanyakan

masyarakat memilih berpropesi sebagai petani padi.

Akan tetapi kendala yang sering dijumpai dalam proses

penanaman padi antara lain penyakit pada tanaman padi, yang sering

mengakibatkan gagal panen, sehingga tidak sedikit petani yang mengalami

kerugian akibat gagal panen yang diakibatkan oleh penyakit yang

menimpa tanaman padi tersebut. Para petani harus mengetahui cara

mencegah dan mengobati penyakit yang menyerang pada tanaman padi

(21)

tersebut, dengan mengetahui gejala-gejala atau faktor-faktor yang timbul,

akan tetapi banyak petani yang kesulitan dalam mengidentifikasi

jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman padi mereka. Misalnya pada

penyakit padi gejala kerdil, perubahan warna daun atau ketidaknormalan

pertumbuhan mulai sulit dibedakan khususnya apabila gejala tersebut telah

lanjut.[CITATION Sof12 \l 1033 ]. Sehingga kemungkinan terjadinya

petani tentang jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, dan cara mencegah

penyakit pada tanaman padi, serta cara yang tepat untuk menangani ketika

tanaman padi diserang oleh penyakit. Oleh karena itu para petani harus

datang dan berkonsultasi langsung dengan ahli atau pakar pertanian yang

ada di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupataen Majalengka yang

berada di daerah Panyingkiran, tetapi untuk mengatasi semua persoalan

yang dihadapi terkendala oleh waktu. Dinas Petanian Kabupaten

Majalengka yang beralamat di Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor,

Panyingkiran, Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media yang dapat mendiagnosa

jenis penyakit yang menyerang pada tanaman padi, yang mampu

memberikan informasi dan solusi secara cepat dan tepat tentang penyakit

(22)

dengan menggunakan Sistem Pakar sebagai media konsultasi dan

diagnosa.

Sistem Pakar (Exper System) secara umum adalah sebuah sistem

yang berusaha untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar

komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

para ahli. Sistem pakar dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan

seorang pakar atau beberapa orang pakar dalam komputer.[ CITATION

Dav14 \l 1033 ].

Metode yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode

Forward Chaining yaitu penelusuran yang dimulai dari fakta-fakta untuk

menguji kebenaran hipotesis.[ CITATION Dav14 \l 1033 ]. Maka dengan

di buatnya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada

tanaman padi, dapat menghemat waktu dan memberikan informasi serta

solusi yang berkaitan dengan penyakit tanaman padi.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul

“Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Jenis Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward ChainingDi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka”.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Para Petani kesulitan dalam mengidentifikasi jenis-jenispenyakit pada

(23)

2. Terbatasnya waktu untuk berkonsultasi dengan ahli atau pakar dalam

bidang pertanian.

3. Kurangnya pengetahuan para petani tentang penanganan yang tepat

dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi, sehingga

berakibat gagal panen.

I.3 Batasan Masalah

Agar peneliti lebih terfokus dan terarah, maka perlu adanya

pembatasan masalah pada penelitian ini, batasan masalah pada penelitian

ini antara lain sebagai berikut:

1. Diagnosis penyakit pada tanaman padi hanya dibatasi pada jenis

tanaman padi yang umum ditanam di Kabupaten Majalengka yaitu

inpari 38, inpari 39, inpari 41, dan inpari 42.

2. Output yang dihasilkan adalah hasil diagnosispenyakit tanaman padi

serta solusi pengendaliannya.

3. Sistem Pakar ini hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis jenis

penyakit tanaman padi yang sering meneyerang di Kabupaten

Majalengka yaitu Penyakit Blas, Penyakit Bercak Coklat, Penyakit

Hawar Pelapah Daun, Penyakit Tungro, dan Penyakit Kerdil Rumput.

I.4 Maksud dan Tujuan I.4.1 Maksud Penelitian

(24)

1. Untuk membantu para petani dalam mengenali jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi.

2. Untuk membantu para petani dalam mendiagnosis penyakit

yang menyerang tanaman padi mereka.

3. Untuk menerapkan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit

pada tanaman padi.

I.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat sistem pakar untuk membantu petani mendiagnosis

penyakit pada tanaman padi.

2. Untuk memperoleh data dan Informasi tentang jenis-jenis

penyakit pada tanaman padi beserta solusinya.

3. Untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi oleh para

petani.

I.5 Metode dan Teknik Penelitian I.5.1 Metode Penelitian

Pada desain penelitian ini, peneliti melakukan suatu

penelitian dengan pendekataan secara Kualitatif dengan metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif.

Definisi penelitian kualitatif menurut Sugiono dalam

bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”

menyatakan “Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan

(25)

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),

analisis data bersifta induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.”[CITATION Sug12 \l 1033 ].

I.5.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian

lapangan yaitu salah satu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan, pencatatan, mencari informasi secara langsung. Teknik

penelitian lapangan yang digunakan yaitu:

1. Wawancara

Wawancara atau interview sendiri menurut Sugiyono dalam

bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D” mengemukakan:

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit”.[ CITATION Sug12 \l 1033 ].

2. Observasi

Observasi sendiri menurut Sugiyono dalam bukunya yang

berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”

(26)

“Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik dibandingkan dengan teknik yang lain, observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang

lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.[ CITATION Sug12 \l 1033 ].

3. Studi Pustaka

Pada teknik ini yang dilakukan penulis adalah dengan cara

membaca dan mempelajari beberapa sumber tertulis (Buku dan

jurnal) yang berkaitan dengan sistem pakar, penyakit tanaman

padi, metode forward chaining.

I.6 Kerangka Pemikiran

Pembuatan kerangka pemikiran berguna mempercepat pemahaman

logika penelitiandan pemecahan masalah yang dikaji berdasarkan landasan

teori. Dengan kerangka pikir diharapkan dapat membantu dengan

mempermudah pemahaman dan pembahasan permasalahan yang dikaji.

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang penulis buat yaitu:

1. Kebayakan petani tidak dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyakit

pada tanaman padi dan kurangnya pengetahuan, informasi dan cara

penanganan yang tepat sehingga kemungkinan besar terjadinya gagal

(27)

2. Dengan pengembangan perangkat lunak sistem pakar untuk

mendiagnosis penyakit pada tanaman padi dengan metode forward

(28)

Problem (Masalah)

Kurangnya pengetahuan para petani tentang penanganan yang tepat dalam mengatasi masalah penyakit pada tanaman padi

Opportunity (Kesempatan)

Menggunakan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman padi yang berharap dapat memberikan solusi bagi para petani

Approach (Solusi dan Teori)

Membuat Sistem Pakar Penerapan Metode Forward Chaining

Software Development

Software Contrucsion : Notepad++, Xampp Database : MySQL

(29)

Testing BlackBox

Software Implementation

Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

Result

Implementasi Software Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan :

(30)

I.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis I.7.1 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini

kebenarannya yang dirumuskan dengan jelas. Berikut adalah

beberapa definisi menurut para ahli:

1. Dalam Bukunya yang berjudul “What Is Expert System”

[ CITATION Hay16 \l 1033 ]menjelaskan bahwa menurut

Wijaya Sistem pakar merupakan salah satu bidang

kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), definisi sistem

pakat itu sendiri adalah sebuah program komputer yang

dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar

menggunakan pengetahuan (Knowledge), fakta dan teknik

berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

biasanya hanya dapat dijelaskan oleh seorang pakar dari

bidang yang bersangkutan.

2. Dalam Jurnalnya[CITATION Des13 \l 1033 ]yang berjudul

“Penerapan Metode Inference Tree dan Forward Chaining

dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai

Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya”. Menjelaskan

bahawa Menurut Durkin Forward chaining merupakan

metode inference yang melakukan penalaran dari suatu

masalah kepada solusinya, karena inference dimulai dengan

(31)

klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka

proses akan menyatakan konklusi”.

I.7.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dan anggapan dasar

diatas maka penulis memberikan sebuah dugaan sementara, jika

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Tanaman Padi

diterapkan dan digunakan maka dapat mempermudah para

petani untuk mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang dapat

menyerang tanaman padi, serta para petani juga bisa

mendapatkan informasi dan solusi untuk mengatasi

permasalahan yang disebabkan oleh penyakit pada tanaman

padi.

I.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan terdiri dari

beberapa bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I Pendahuluan dijelaskan masalah yang akan dibahas dalam

penulisan diantaranya latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,

maksud dan tujuan, metode dan teknik penelitian, kerangka pemikiran,

anggapan dasar dan hipotesis, sistematika penulisan, lokasi dan waktu

(32)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB II Landasan Teori berisi teori-teori dasar yang terdiri dari teori

umum dan teori khusus yang berhubungan dengan penulisan dan pembuatan

skripsi.

BAB III ANALISIS SISTEM

Pada BAB III Analisis Sistem akan membahas tentang sejarah singkat Dinas

Pertanian Kabupaten Majalengka, struktur organisasi, deskripsi kebutuhan

informasi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada BAB IV Rancangan Sistem Yang Diusulkan akan membahas prosedur

sistem yang diusulkan yang mencakup perancangan tampilan aplikasi,

perancangan basis data, diagram aliran data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB V Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan serta saran sebagai masukan kepada penulis.

I.9 Lokasi dan Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten

Majalengka Jalan Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati,

Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45459, (0233)

(33)

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan BULAN

Maret April Mei Juni Juli Agustus

Minggu

ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 ke-1 2 3 4 1 Observasi

penelitian

2 Pengumpula n dan analisis data

3 Melakukan Penulisan

4 Perancangan aplikasi

(34)

LANDASAN TEORI

II.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka sebagai bahan referensi, setelah melakukan

tinjauan pustaka terhadap beberapa jurnal-jurnal referensi yang berhubungan

dengan penelitian.

II.1.1 Penerapan Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame Berdasarkan Gejala Kerusakannya.

[CITATION Des13 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas kedelai

edamame menjadi rendah karena serangan hama dan penyakit.

Beberapa serangan hama dan penyakit ada yang menampilkan gejala

yang sama. Oleh karena itu perlu diidentifikasi dengan teliti gejala

tersebut, sehingga dapat diketahui dengan tepat apa yang menjadi

penyebabnya. Proses kecepatan dan ketepatan dalam menentukan

jenis hama dan penyakit kedelai edamame berdasarkan gejala

kerusakannya diperlukan untuk menggantikan kemampuan seorang

pakar dalam mendiagnosis hama dan penyakit tanaman kedelai

edamame. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah suatu bentuk

aplikasi program sistem pakar untuk diagnosis penyakit beserta

pengendaliannya, yang digunakan untuk membantu

(35)

petugas penyuluh lapang dalam memberikan informasi kepada

petani. Metode yang diterapkan dalam sistem pakar ini adalah

metode forward chaining dan inferensi tree serta menggunakan

bahasa pemograman PHP. Forward chaining merupakan metode

inference yang melakukan penalaran dari satu masalah kepada

solusinya. Pengumpulan data dan informasi tentang gejala tanaman

kedelai edamame dilakukan dengan cara melakukan wawancara

kepada penyuluh lapangan dan observasi dilapangan. Pada aplikasi

sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining,

dikarenakan sistem akan bekerja dari pengumpulan gejala

berdasarkan kerusakannya untuk membentuk kesimpulan.

Sedangkan teknik penelusuranya menggunakan depthfirst search

karena dalam menentukan kesimpulan, sistem bekerja mencari

kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun

ketingkat dalam yang beruntun.

II.1.2 Penerapan Forward Chaining Dalam Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung.

[ CITATION Dav14 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, Kurangnya informasi dan pengetahuan para pembudidaya

mengenai hama dan penyakit serta penanganan tepat pada tanaman

jagung. Penelitian ini menggunakan survey langsung ke obyek

penelitian dan metode riset eksperimental dilakukan dengan cara

(36)

yaitu hama dan penyakit pada tanaman jagung. Inferenceengine yang

(37)

chaining dan probabilitas Certainty Factor. Sistem pakar

menggunakan working memory dan production system pada

penelusuran rule. Dalam pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan pendekatan Agile Modeling. Hasil penelitian yang

dicapai adalah adanya perangkat lunak sistem pakar diagnosa hama

dan penyakit pada tanaman jagung ini untuk dapat digunakan oleh

pembudidaya, orang awam dan pembudidaya baru yang akan

menanam jagung untuk dapat mengetahui diagnosa tepat dalam

penanganannya yang di dalam perangkat lunak ini telah mengadopsi

pengetahuan-pengetahuan para pakar. sistem pakar diagnosa hama

dan penyakit pada tanaman jagung dirancang untuk memberikan

fasilitas dalam menentukan jenis hama dan penyakit yang di derita

berdasarkan ciri-ciri dan gejala-gejala yang ada. Hasil dari solusi

akan memberikan gambaran kepada pengguna aplikasi sistem pakar

diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung. Aplikasi ini dibuat

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, metode yang digunakan

yaitu metode forward chaining. Dalam hal ini, kesimpulan diambil

berdasarkan data-data atau masukan-masukan yang telah diinputkan

oleh pengguna melalui antarmuka aplikasi. Pengguna menjawab

pertanyaan dengan menjawab “YA” atau “TIDAK” berdasarkan

gejala dan hama penyakit jagung, setelah menjawab semua

(38)

II.1.3 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web

[ CITATION Set16 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman

kacang-kacangan yang tergolong penting serta memiliki pengaruh terhadap

perekonomian negara. Kebutuhan kedelai mengalami peningkatan

setiap tahunnya, akan tetapi kurang didukung dengan peningkatan

produksi kedelai dalam negeri, sehingga menyebabkan impor kedelai

pun meningkat. Namun dalam perkembangannya keterbatasan

pengetahuan yang berkaitan dengan kendala produksi kedelai dan

keberadaan penyakit kedelai sangat diperlukan untuk peningkatan

produksi kedelai. Dengan semakin majunya teknologi dan informasi

di dunia saat ini, maka membawa pengaruh dalam kemajuan

perkembangan teknologi yang mendorong seseorang untuk membuat

suatu aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kedelai

menggunakan metode forward chaining untuk memudahkan para

petani mengetahui penyakit apa saja yang mampu menyerang

tanaman kedelai dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya

yang banyak untuk konsultasikan tentang penyakit apa yang terjadi.

Dalam sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining.

Dimana metode ini mencari terlebih dahulu sebuah informasi yang

ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpuan

atau tujuan, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan

(39)

diharapkan dapat membantu para petani dalam mendeteksi penyakit

pada kedelai, serta dapat mempercepat waktu pengerjaan diagnosa

penyakitnya serta dapat memberikan solusinya. metode pada sistem

pakar sangat penting untuk mendiagnosa penyakit. Dengan

mendiagnosa gejala masing-masing tanaman, kedelai

mencocokannya dengan aturan yang ada, dan menghasilkan

diagnosis berdasarkan basis pengetahuan.

II.1.4 JESS Based Expert System Architecture For Diagnosis Of Rice

Plant Diseases: Design And Prototype Development

[ CITATION Rob13 \l 1033 ], dalam penelitiannya mengatakan bahwa, produksi beras sangat penting bagi budaya Asia. Tanaman

pangan yang penting kadang kala terinfeksi oleh banyak penyakit

dan mengurangi produktivitas. penyakit merupakan kondisi

abnormal yang dapat menyerang tanaman padi. Padahal untuk

mengidentifikasi penyakit bukanlah tugas yang mudah, bisa dikenali

dari gejala yang terkait dan perubahan pada tanaman. Akhirnya,

disimpulkan bahwa identifikasi penyakit membutuhkan pengalaman

dan pengetahuan tentang tanaman padi dan

penyakitnya.Pengembangan sistem dimulai dengan pengumpulan

informasi gejala penyakit tanaman padi yang diperoleh dari para ahli

pertanian, ahli patologi tanaman dan literatur yang berhubungan

dengan penyakit tanaman padi.Kemudian informasi yang diperoleh

dikumpulkan dan diolah untuk mengembangkan aplikasi sistem

(40)

dengan menggunakan basis pengetahuan dan mekanisme penalaran

dari pakar atau ahli dalam bidang pertanian. Metode teknis dari

sistem yang dikembangkan melibatkan perancangan dan

implementasi komponen yaitu komponen User, komponen Interface,

komponen aplikasi (JESS) dan komponen basis data (SQL).

Komponen GraphicUserInterface (GUI) menggunakan bahasa

Pemrograman Java,JavaExpertSystemShell (JESS) dan

JavaIDENetbeans 7.0.

Dari beberapa tinjauan pustaka diatas, pada penelitian ini

penulis akan membuat sistem pakar menggunakan metode forward

chaining yang diharapkan dapat membantu para petani dalam

mendiagnosa jenis-jenis penyakit pada tanaman padi, sehingga dapat

memberikan solusi kepada para petani.

II.2 Teori Objek Penelitian

II.2.1 Definisi Operasional Judul

a. Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga Knowledge

Based System yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan

untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan

persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan

menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah

didefinisikan terlebih dahulu oleh pakaryang sesuai dengan

(41)

fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus

memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu

persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting

yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau

sistem pendukung eksekutif.[ CITATION Hay16 \l 1033 ].

b. Definisi Forward Chaining

Dalam Jurnalnya [CITATION Des13 \l 1033 ]. Menjelaskan

bahawa Menurut Durkin Forward chaining merupakan metode

inference yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada

solusinya, karena inference dimulai dengan informasi yang

tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika klausa premis sesuai

dengan situasi (bernilai true), maka proses akan menyatakan

konklusi”.

c. Definisi Penyakit Tanaman

Dalam Jurnalnya [ CITATION Mau15 \l 1033 ]. Menjelaskan

bahwa menurut Pracaya Tanaman dikatakan sakit bila ada

perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang

menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.

d. Definisi Diagnosis

Dalam jurnalnya [ CITATION Fat15 \l 1033 ]. Menjelaskan

bahwa menurut Thorndike dan HagenDiagnosis dapat diartikan

sebagai Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit

(42)

yang sesama mengenai gejala-gejalanya, studi yang seksama

terhadap fakta sesuatu hal untuk menemukan karakteristik atau

kesalahankesalahan dan sebagainya yang esensial, keputusan

yang dicapai setelah dilakukan studi yang seksama atas

gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.

e. Definisi Padi

Tanaman padi merupakan golongan dari tanaman semusim atau

setahun yang berarti panen dalam waktu musim tertentu dengan

melihat siklus tanam. Bentuk batang dari padi adalah bulat

berongga, daunnya memanjang seperti pita yang terdiri dari ruas

– ruas batang dan mempunyai malai yang terdapat pada ujung

batang.[CITATION Waf15 \l 1033 ].

II.2.2 Sistem Pakar

Dalam bukunya yang berjudul “What Is Expert

System”[ CITATION Hay16 \l 1033 ]mengemukakan pendapat

menurut Siswanto. Sistem pakar adalah program AI dengan basis

pengetahuan (Knowledge Base) yang diperoleh dari pengalaman atau

pengetahuan pakar atau ahli dalam memecahkan persoalan pada

bidang tertentu dan didukung mesin Inferensi/InferensiEngine yang

melakukan penalaran atau pelacakan terhadap sesuatu atau

fakta-fakta dan aturan kaidah yang ada di basis pengetahuan setelah

(43)

a. Konsep Dasar Sistem Pakar

Sistem Pakar terdiri dari beberapa konsep yang harus

dimilikinya[ CITATION Hay16 \l 1033 ]. Konsep dasar dari

suatu sistem pakar sebagai berikut:

1. Keahlian

Adalah suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan,

belajar dan pengetahuan. Pengetahuan dapat berupa fakta,

teori, aturan, strategi global untuk memecahkan masalah.

2. Ahli (Expert)

Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan

permasalahan, memecahkan masalah secara cepat dan tepat,

menerangkan pemecahannya, belajar dari pengalaman,

merestrukturisasi pengetahuan, memecahkan aturan serta

menentukan relevasi.

3. Mentransfer Keahlian (Transfering Expertise)

Adalah proses pentransferan keahlian dari seorang pakar ke

dalam komputer agar dapat digunakan oleh orang lain yang

bukan pakar. Pengetahuan tersebut ditempatkan ke dalam

sebuah komponen yang dinamakan basis pengetahuan.

4. Menyimpulkan Aturan (Inferencing Rule)

Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram.

Penyimpulan ini dilakukan oleh mesin inferensi yang

(44)

5. Peraturan (Rule)

Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat

rulebased sistems, yang berarti pengetahuan disimpan dalam

bentuk peraturan.

6. Kemampuan Menjelaskan (Explanation Capability)

Adalah karakteristik dari sistem pakar yang memiliki

kemampuan menjelaskan atau memberi saran mengapa

tindakan tertentu dianjurkan atau tidak dianjurkan.

b. Komponen Sistem Pakar

Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen

yang harus ada[ CITATION Hay16 \l 1033 ], komponen itu

adalah sebagai berikut:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis Pengetahuan merupakan inti program sistem pakar

karena basis pengetahuan ini merupakan representasi

pengetahuan (Knowledge Representation) dari seorang

pakar.

2. Basis Data

Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta,

baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi maupun

fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan

sedang dilaksanakan.

(45)

Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung

mekanisme fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang

digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan

menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan

mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.

4. Antar Muka Pemakai (User Interface)

Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara

program sistem pakar dan pemakainya. Pada bagian ini akan

terjadi dialog antara program dengan pemakai. Perogram

akan mengajkan pertanyaan berbentuk “ya/tidak” atau

bentuk menu pilihan. Melalui jawaban yang diberikan oleh

pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang

berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari

sistem pakar.

c. Ciri-Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri Sistem Pakar [ CITATION Hay16 \l 1033 ]:

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaaian alasan yang diberikannya

dengan cara yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

5. Diarancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah.

(46)

8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai

yang dituntun oleh dialog dengan pemakai.

d. Rule Sebagai Teknik Representasi Pengetahuan

Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut

evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN disebut Hipotesis atau

kesimpulan[ CITATION Hay16 \l 1033 ].

Gambar 2.1Rule IF THEN

[ CITATION Hay16 \l 1033 ]

Secara umum, rule mempunyai evidence lebih dari

satu yang dihubungkan oleh data penghubung AND atau OR,

atau kombinasi keduanya.

Gambar 2.2Rule AND dan OR

[ CITATION Hay16 \l 1033 ]

Satu evidaence bisa juga mempunyai hipotesis lebih dari satu. IF E THEN H

E : EVIDENCE (fakta-fakta) yang ada

H: Hipotesis atau Kesimpulan yang dihasilkan

IF (E1 AND E2 AND E3 ...AND En) THEN H

IF (E1 OR E2 E3 ...OR En) THEN H

(47)

Gambar 2.3Satu Evidence Banyak Hipotesa

[ CITATION Hay16 \l 1033 ]

II.2.3 Forward Chaining

Forward chaining adalah teknik pencarian yang dimulai

dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta

tersebut dengan bagian IF dari rule IF_THEN. Bila ada fakta yang

cocok dengan bagian IF. Maka rule tersebut dieksekusi, maka sebuah

fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap

rule hanya boleh dieksekusi sekali saja.[ CITATION Hay16 \l 1033 ]

Sistem pakar forward chaining berbasis aturan dapat

dimodelkan seperti gambar berikut:

Gambar 2.4 Gambar Model Berbasis Aturan

[ CITATION Hay16 \l 1033 ]

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat

sistem pakar forward chaining berbasis aturan [ CITATION Hay16 \l

(48)

1. Pendefinisian Masalah

Tahap ini meliputi pemilihan domain masalah dan akusisi

pengetahuan.

2. Pendefinisian Data Input

Sistem forward cahining memerlukan data awal untuk memulai

inferensi.

3. Pendefinisian Struktur Pengendalian Data

Aplikasi yang kompleks memerlukan premis tambahan untuk

membantu mengendalikan pengaktifan suatu aturan.

4. Penulisan Kode Awal

Tahap ini berguna untuk menentukan apakah sistem telah

menangkap domain pengetahuan secara efektif dalam struktur

aturan yang baik.

5. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan beberapa aturan untuk

menguji sejauh mana sistem berjalan dengan baik.

6. Perancangan Antar Muka

Antarmuka adalah suatu komponen penting dari suatu sistem.

Peracangan antarmuka dibuat bersama-sama dengan

pembuatan basis pengetahuan.

(49)

Pengembangan sistem meliputi penambahan antarmuka dan

pengetahuan sesuai dengan prototype sistem.

8. Evaluasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan masalah

yang sebenarnya. Jika sistem belum berjalan dengan baik maka

akan dilakuakan pengembangan kembali

II.2.4 Penyakit Padi

Berdasarkan informasi yang dikemukakan oleh Departemen

Pertanian pada tahun 2013 dalam Pedoman Rekomendasi

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Serealia[

CITATION Zah16 \l 1033 ], ada beberapa penyakit padi:

a. Penyakit Blas

Penyakit ini disebabkan oleh jamur PyriculariaoryaeCav.

Konidia jamur patogen dapat mudah diamati dibawah mikroskop.

Penyakit blas menimbulkan gejala khas, yaitu blas daun dan blas

leher malai.

b. Penyakit Tungro

Penyebab penyakit ini adalah virus bacilliform dan

sphericalform. Virus ditularkan oleh Nephotettix nigropictus dan

N. Virescens. Serangga yang menghisap tanaman sakit

mendapatkan virus pada waktu yang singkat. Segera seteh itu

serangga dapat menularkan virus pada tanaman lain.

(50)

Penyebab penyakit ini adalah Rhizoctonia solani Kuhn, pada fase

sempurnanya disebut Thanatephoru cucumeris. Jamur

bersekat-sekat dan memiliki banyak percabangan sudut runcing.

d. Penyakit Bercak Coklat

Penyakit bercak coklat disebabkan oleh jamur

DrechsleraoryzaeSubram. Konidia berwarna coklat, berbentuk

kumparan, bentuknya sedikit melengkung, berdinding tebal.

II.3 Metode Pembangunan Perangkat Lunak II.3.1 Waterfall

Model air terjuan (watefall) sering juga disebut model

sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic

life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,

desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).

[ CITATION Ros15 \l 1033 ].Berikut adalah gambar model air

terjun:

Gambar 2.5 Ilustrasi Model Waterfall

[ CITATION Ros15 \l 1033 ]

Analisis Pengodean Pengujian

(51)

Tahap dari ilustrasi model waterfall adalah[ CITATION Ros15 \l

1033 ] :

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat

dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus

pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk

struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka,

dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan

perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi

desain agar dapat diimplementasikan menjadi program tahap

selanjutnya.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.

Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan

desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus terhadap perangkat lunak secara dari segi lojik

(52)

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan

memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi

karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat

pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan

lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi

unutk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak

untuk membuat perangkat baru.

II.4 Tool Perancangan II.4.1 Flowchart

Dalam jurnalnya [ CITATION Nur15 \l 1033 ].

Menjelaskan bahwa menurut Sutanta flowchart dapat diartikan

sebagai suatu alat atau sarana yang menunjukkan langkah-langkah

yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan

untuk komputasi dengan cara mengekspresikannya ke dalam

(53)

Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart

[ CITATION Nur15 \l 1033 ]

Simbol Nama Fungsi

Input/Output Data Proses input/output data, parameter, informasi Decision Penyeleksian data yang memberikan pilihan

untuk langkah

selanjutnya

On Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman Off Page Connector Penghubung

(54)

II.4.2 Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah standar bahasa

yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisa dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.[CITATION

Ros15 \l 1033 ].

Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram

[CITATION Ros15 \l 1033 ]

Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalisasi yang

disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antara unit dan aktor Aktor Orang, proses atau sistem

lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi

Asosiasi Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi.

Ektensi <<exend>>

(55)

berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.

Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerluka use case ini untuk menjalankan fungsinya.

b. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendifinisian kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun

sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau

operasi.[CITATION Ros15 \l 1033 ].

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram

[CITATION Ros15 \l 1033 ]

Simbol Deskripsi biasanya disertai dengan multiplicity.

(56)

disertai dengan multiplicity. Generalisasi Relasi antar kelas dengan

makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus). Kebergantungan Relasi antar kelas dengan

makna kebergantungan antar kelas.

Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian.

c. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau

aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

ada pada perangkat lunak.[ CITATION Ros15 \l 1033 ].

Gambar 2. 6 Simbol Activity Diagram

[ CITATION Ros15 \l 1033 ]

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

(57)

II.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan matematika.

ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga

jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka

perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD .[ CITATION

Ros15 \l 1033 ].

Tabel 2. 4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

[ CITATION Ros15 \l 1033 ]

Simbol Deskripsi

Entitas Entitas merupakan data inti yang akan disimpanbakal tabel basis data.

Atribut Kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

Atribut Kunci Primer Kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan.

Asosiasi Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua Atribut

(58)

ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

II.4.4 Normalisasi

Dalam jurnalnya [ CITATION Pam15 \l 1033 ]. Menjelaskan

bahwa normalisasi menurut Jogiyantomerupakan file yang terdiri

dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu

diorganisasikan kembali. Proses Normalisasi, melakukan

pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukkan

entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada

beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah,

menghapus, mengubah, dan membaca pada suatu database.Berikut

ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses normalisasi:

a. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama

apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya

satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu,

atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

b. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua

apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut

non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada

semua identifier entitas tersebut.

(59)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga

apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun

atribut non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang

bergantung pada atribut non-identifying lain. Apabila ada,

pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan

atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru

tersebut.

II.5 Tool Perangkat Lunak II.5.1 Notepad++

Notepad++ adalah sebuah aplikasi text editor yang

bersifat gratis. Notepad menitikberatkan kegunaan aplikasi untuk

editing text dalam waktu yang cepat dan praktis. Notepad++

mendukung banyak format bahasa pemrograman seperti PHP,

HTML, JavaScript dan CSS.[ CITATION Pal13 \l 1033 ].

II.5.2 XAMPP

XAMPP (X(Windows/Linux) ApacheMySQLPHP dan

Perl) merupakan paket web server PHPdan database MySQL

yang paling populer dikalangan pengembang web dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. XAMPP

termasuk paket server yang paling mudah untuk digunakan

sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web.[ CITATION

(60)

II.5.3 Astah

Astah dibuat oleh perusahaan jepang bernama change

Vision. Astah terasa ringan bahkan untuk pemula sekalipun, hal

ini dikarenakan antar-mukanya userfriendly sehingga

memungkinkan penggunanya membuat diagram UML dengan

mudah dan cepat.[ CITATION Toh14 \l 1033 ].

II.5.4 Bahasa Pemrograman a. PHP

PHP secara umum dikenal sebagai bahasa

pemogramanscriptscript yang membuat dokumen HTML secara

onthefly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang

dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML,

dikenal juga sebagai bahasa pemrograman serverside. Dengan

menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi

lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang dibuat dengan scriptPHP. Integrasi

PHP dengan server web dilakukan dengan teknik CGI, FastCGI

dan modul server web. Teknik CGI dan FastCGI memisahkan

antara server web dan PHP, sedangkan modul server web

menjadi PHP sebagai bagian dari server web.[ CITATION Sid14

\l 1033 ].

(61)

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahas dasar

untuk web scripting bersifat Client Client yang memungkinkan

yaitu untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks,

grafik-grafik pada multimedia dan juga untuk menghubungkan antar

tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan Hyperlink.

Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk

menggunakan kode kode perintah HTML, kita dapat

menggunakan Notepad, Edit Plus ataupun editor lainnya yang

berbasis GUI (Graphical User Interface).[ CITATION Agu17 \l

1033 ].

tampilannya tanpa harus mengubah dokumen HTML-nya

II.5.5 Basis Data (Database)

Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan

utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau

informasi dan membuat informasi tersdia saat dibuka. Pada

intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat

diakses dengan mudah dan cepat.[ CITATION Ros15 \l 1033 ].

(62)

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem sistem

manajemen yang pada basis basis data yang relasional

(RDBMS) yangdidistribusikan secara gratis. Setiap setiap

pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun

dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQLsebenarnya merupakan turunan salah satu konsep

utama dalam basis basis dan data data yang telah ada

sebelumnya,SQL (StructuredQueryLanguage). SQL adalah

sebuah inti konsep pengoperasian basis data, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data data, yang

memungkinkan pada pengoperasian data dikerjakan dengan

(63)

III.1 Analisis Organisasi III.1.1 Sejarah Singkat

Dinas Petanian Kabupaten Majalengka beralamat di Jalan

Kh. Abdul Halim No.31, Jatipamor, Panyingkiran, Cijati,

Kecamatan. Majalengka, Kabupaten Majalengka. Dinas pertanian

dan perikanan Kabupaten Majalengka berdiri sejak tahun 1950 pada

saat itu bernama Jawatan Pertanian Rakyat. Pada tahun 2001 Jawatan

Pertanian Rakyat berubah nama menjadi Dinas Pertanian

berdasarkan peraturan daerah nomor 14 tahun 2001, yang pada saat

itu terjadi penggabungan 4 dinas / lembaga pemerintah di kabupaten

majalengka yaitu:

1. Dinas pertanian tanaman pangan

2. Dinas peternakan

3. Dinas perikanan

4. Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP)

Pada tahun 2010, berdasakan peraturan daerah Kabupaten

Majalengka nomor 10 tahun 2009 tentang organisasi perangkat

daerah Kabupaten Majalengka, Dinas Pertanian berubah menjadi

Dinas Pertanian dan Perikanan yang terbagi dalam beberapa bidang

sebagai berikut:

(64)

Bagian Sekertariat

1. Sub bagian Umum

2. Sub bagian keuangan

3. Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan

Bidang Tanaman Pangan

1. Seksi Sumberdaya Tanaman Pangan

2. Seksi Padi

3. Seksi Palawija

Bidang Hortikultura

1. Seksi Sumberdaya Hortikultura

2. Sarana Sayur dan Biofarmaka

3. Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

Bidang Perikanan

1. Seksi Produksi

2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Ikan

3. Seksi Sumberdaya hayati dan Penangkapan

III.1.2 Struktur Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi Dinas Pertanian dan

(65)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka

(66)

III.1.3 Uraian Tugas

Berikut adalah uraian tugas dari masing-masing bagian yang terdapat

dalam struktur organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten

Majalengka:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan,

menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang tanaman pangan,

bidang hortikultura dan perkebunan, bidang peternakan, bidang

perikanan dan unit pelaksana teknis dinas.

2. Sekertariat Dinas

SekretariatDinas Pertanian dan Perikanan dipimpin oleh seorang

Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala dinas yang mempunyai tugas pokok

merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan,

mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan

perencanaan dan evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian.

3. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

Umumyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan

kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengawasi urusan

tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi,

(67)

pemeliharaan ruang perkantoran pada Dinas pertanian dan

perikanan

4. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan,

mengelola, mengkoordinasi, mengevaluasi, menyusun pelaporan,

membagi tugas dan mengawasi urusan administrasi keuangan

daerah pada Dinas pertanian dan perikanan.

5. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan

Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan

operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,

(68)

7. Seksi Padi

Seksi Padi dan Sapras dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan,

melaksanakan, membagi tugas,mengawasi dan melaporkan

urusan perbenihan, produksi dan perlindungan, pengolahan,

pemasaran dan sarana prasarana komoditi padi padaDinas

Pertanian dan Perikanan.

8. Seksi Palawija

Seksi Pengolahan dan Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok

merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas,

mengawasi dan melaporkan urusan perbenihan, produksi dan

perlindungan, pengolahan, pemasaran dan sarana prasarana

komoditi palawija padaDinas Pertanian dan Perikanan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional

Pengawas Benih Tanaman dan Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan yang memiliki tugas sebagai berikut,

melakukan penyusunan rencana pengawasan benih, melakukan

pengawasan peredaran dan sertifikasi benih, melakukan

(69)

pengendalian dan penanggulangan bencana alam, melakukan

pengendalian dan penggulangan dampak perubahan iklim.

III.2 Analisis Prosedur

Implementasi Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi

dimulai dari penelitian proses, dimana petani yang mempunyai masalah

terhapat tanaman padinya yang terserang oleh penyakit, mengajukan

permohonan untuk berkonsultasi dengan ahli dalam bidang tanaman padi di

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, yang membutuhkan

waktu dalam peroses permohonannya menjadikan kurang efektif .

III.2.1 Uraian Prosedur Sistem

Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Pertanian dan Perikanan

Kabupaten Majalengka dalam proses penegajuan permohonan untuk

berkonsultasi dengan ahli dalam bidang pertanian sebagai berikut:

a. Prosedr Permohonan Pengajuan Konsultasi

1. Petani membuat surat pengaduan terkait penyakit tanaman

padi yang ditujukan kepada kepala dinas.

2. Petani memberikan surat pengaduan kepada bagian umum

dinas pertanian.

3. Bagian umum mencatat data petani dan meneruskan surat

tersebut ke bagian sekertaris.

4. Lalu bagian sekertaris memberikan surat tersebut kepada

Gambar

Tabel 1.1 Waktu Penelitian
Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Flowchart
Tabel 2.2 Simbol-simbol use case diagram
tabel basis data.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini penulis membangun sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit sinusitis dengan menggunakan algoritma certainty factor dan

Hasil pengujian blackbox pemodelan sistem pakar diagnosis penyakit tanaman apel dengan metode Backward Chaining menggunakan Cartainty Factor untuk mendiagnosis tanaman

Hanggowibowo (2009) dalam penelitianya yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web Dengan Forward Dan Backward Chaining” mengatakan bahwa

Sistem pakar dengan menggunakan metode Forward Chaining terbukti mampu mendiagnosis penyakit sapi dengan persentase probabilitas yang mencapai 90.9%, dengan hasil

Oleh karena itu, dengan adanya penerapan metode inferensi forward chaining pada sistem pakar untuk diagnosa hama dan penyakit tanaman padi, dapat menjadi informasi

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Judul Skripsi “ Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Nyamuk Menggunakan Metode Forward Chaining

Judul : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JERUK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan

Sistem Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura dengan Teknik Inferensi Forward dan Backward Chaining... Sistem Pakar Mendiagnosa pada Nelayan Menggunakan Forward Chaining