• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN MANUSIA id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN MANUSIA id"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

“PERKEMBANGBIAKAN HEWAN DAN MANUSIA”

MAKALAH

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IPA 2 SD yang diampu oleh Bapak Andi Wibowo, M.Pd.

HALAMAN JUDUL

Disusun oleh:

Khusniyatul Maf'ulah 201564260012

Lucky Muttaqin 201564260014

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 2 ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa suatu rintangan apapun.

Makalah Ilmu Pengetahuan Alam 2 yang berjudul “Perkembangbiakan Hewan dan Manusia” ini kami susun sebagai pelengkap nilai tugas Ilmu Pengetahuan Alam 2 dan juga memberikan wawasan dan pemaham yang lebih tentang perkembangbiakan hewan dan manusia.

Sebagai penulis kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini. Terutama kepada Bapak Andi Wibowo, M.Pd. selaku Dosen Ilmu Pengetahuan Alam 2.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami mengucapkan terima kasih.

Malang, 26 September 2016

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya semua makhluk hidup di dunia ini tumbuh dan berkembang. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan hidup suatu populasi. Perkembangbiakan tersebut bertujuan untuk meneruskan generasi dari suatu individu/spesies baik itu manusia, hewan ataupun tumbuhan.

Dalam makalah yang kami buat ini kami mengangkat materi Perkembangbiakan Hewan dan Manusia. Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya terlebih lagi adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang kepunahan. Oleh sebab itulah, perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan tersebut tidak punah. Sebenarnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenisnya dengan cara berkembangbiak hewan, namun seiring dengan campur tangan manusia banyak makhluk hidup yang tidak dapat melestarikan jenisnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangbiakan hewan? 2. Bagaimanan perkembangbiakan manusia? C. Tujuan

(5)

BAB II

Perkembangbiakan dengan jenis ini akan membentuk individu baru dengan cara kawin yaitu peleburan sel kelamin jantan dan juga sel kelamin betina. Berikut ini adalah jenis perkembangbiakan yang masuk ke dalam jenis generatif:

a. Vivipar atau Melahirkan

Cara pertama yang dapat dilakukan oleh hewan untuk memperbanyak diri adalah dengan cara melahirkan. Vivipar banyak dilakukan oleh hewan mamalia. Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan, pertama kali dia akan mengalami pembuahan sel telur yang akan dilakukan oleh sperma di dalam tubuhnya atau rahimnya. Tidak hanya itu saja perkembangan embrio ada di rahim hewan tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan embrio akan terus terjadi sampai saatnya embrio itu berubah menjadi bakal hewan yang dilahirkan di dunia ini.

Proses perkembangbiakan dengan cara melahirkan adalah sebagai berikut ini:

1) Sel sperma membuahi sel telur yang ada di induk betina. 2) Tumbuhlah embrio di dalam rahim si induk betina.

3) Induk betina akan mengalami masa kehamilan dimana embrio itu akan berubah menjadi bakal janin hewan di dalam rahim induk betina.

(6)

juga akan dimakan oleh janin yang ada di dalam kandungan. Penghubung antara induk dengan janin yang ada di dalam kandungan adalah plasenta.

Pertumbuhan janin pada hewan vivipar cenderung lambat, berbeda dengan pertumbuhan janin hewan ovipar. Anak hewan yang dilahirkan ke dunia nantinya akan memiliki sifat yang sama dengan induknya begitupula dengan bentuk tubuh anak hewan yang dilahirkan sama persis dengan induknya.

Indera anak hewan vivipar akan lengkap yaitu memiliki indera penglihatan, indera penciuman, indera pendengaran dan juga indera-indera yang lainnya.Sama halnya dengan manusia, induk hewan vivipar akan menyusui anak yang dilahirkannya selama beberapa bulan.

Ciri-ciri hewan vivipar/ melahirkan: 1) Memiliki puting susu

2) Memiliki daun telinga

3) Penutup tubuh hewan vivipar adalah rambut.

Hewan-hewan vivipar biasanya adalah kelompok dari hewan mamalia.

Kucing yang menyusui anaknya termasuk hewan vivipar

Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara vivipar: Kuda, sapi, kerbau, kera, gajah, harimau, kambing, kucing, anjing, jerapah, unta, babi, kelelawar, singa, tikus.

b. Hewan Bertelur atau Ovipar

(7)

telur tersebut di luar tubuhnya. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan embrio di luar tubuhnya. Embrio milik hewan ovipar akan dilindungi dengan cangkang telur. Telur yang dikeluarkan oleh hewan ovipar dilengkapi dengan kuning telur atau yolk. Fungsi dari kuning telur tersebut adalah dijadikan sebagai cadangan makanan untuk embrio yang tumbuh di dalam telur tersebut. Embrio yang tumbuh sempurna akan menetas dan keluar dari cangkang telur, sedangkan embrio yang tidak berkembang dengan sempurna dapat membuat telur tersebut beraroma busuk.

Berikut ini proses perkembangbiakan yang terjadi pada hewan bertelur:

1) Pertemuan sel kelamin jantan dan betina akan membentuk embrio di dalam cangkang telur.

2) Embrio akan tumbuh berada di luar induknya namun berada di dalam cangkang telur.

3). Embrio yang ada di dalam cangkang telur akan memperoleh makanan dari kuning telur yang ada di dalam telur tersebut. 4). Embrio akan terus tumbuh dan berkembang menjadi individu

baru.

Embrio yang ada di dalam telur akan tumbuh dengan waktu yang cepat dibandingkan dengan embrio yang ada di dalam rahim hewan vivipar. Embrio yang tumbuh di dalam cangkang telur akan membentuk tubuhnya sama dengan indukannya. Embrio yang ditetaskan tidak memiliki daun telinga seperti hewan vivipar.

(8)

Daur hidup kupu-kupu, kupu-kupu termasuk hewan ovipar/ bertelur

Ciri-ciri hewan ovipar/ bertelur: 1) tidak mempunyai daun telinga 2) tidak mempunyai kelenjar susu 3) tidak menyusui anaknya

Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur/ ovipar yaitu semua bangsa burung/unggas, sebagian bangsa reptil, sebagian bangsa serangga, sebagian bangsa ikan, dan sebagian bangsa hewan amfibi.

c. Bertelur Dan Melahirkan (Ovovivipar)

Banyak yang bingung dengan perkembangbiakan ini, bagaimana bisa hewan bisa bertelur dan juga melahirkan. Sebenarnya simpel saja, telur hasil pembuahan tersebut ada di dalam tubuh induknya dan baru dilahirkan setelah telur itu menetas. Oleh sebab itu, hewan yang berkembangbiak dengan cara itu disebut dengan hewan yang bertelur dan juga melahirkan.

Berikut ini adalah proses hewan yang bertelur dan juga melahirkan:

(9)

telur. Sama halnya dengan hewan ovipar, makanan yang diperlukan oleh bakal janin itu ada pada kuning telur. Makanan yang dibutuhkan oleh bakal janin itu tidak berasal dari induknya.Saat tiba waktunya untuk dilahirkan, telur tersebut akan menetas. Setelah telur tersebut menetas, anak hewan tersebut akan keluar dari tubuh induknya dan menjadi individu yang baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur melahirkan (ovovivipar): ular, kadal, ikan hiu, ikan pari.

Ular termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar

2. Vegetatif

Perkembangbiakan dengan cara vegetatif akan dilakukan oleh hewan yang memiliki tingkat rendah. Cara vegetatif merupakan cara yang dapat dilakukan hewan dengan berkembangbiak meskipun dengan cara tidak kawin. Berikut ini adalah jenis perkembangbiakan yang masuk ke dalam jenis vegetatif:

(10)

Hydra berkembangbiak dengan cara tunas

Cara perkembangbiakan hewan yang pertama adalah dengan cara tunas. Hewan yang berkembangbiak dengan cara tunas adalah hewan hydra. Cara perkembangbiakan dengan cara tunas yang dilakukan oleh hewan adalah sebagai berikut ini:

Hewan hydra akan berkembangbiak dengan cara membentuk tunas di dalam tubuhnya. Tunas tersebut akan tumbuh dan juga berkembang dalam batasan ukuran tertentu. Setelah dirasa cukup dewasa, tunas yang ada pada hewan itu akan melepaskan diri dari induknya. Setelah tunas memisahkan diri dari induknya, tunas itu akan membentuk individu yang baru.

b. Membelah Diri

Tahap perkembangbiakan amoeba

(11)

Hewan bersel satu memiliki inti sel. Inti sel pada hewan bersel satu itu akan membelah diri menjadi dua bagian. Pembelahan dua bagian itu diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel. Setelah itu, munculah dua sel individu baru. Kedua hewan bersel satu itu akan hidup mandiri dan nantinya akan membelah diri lagi, begitulah seterusnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara membelah diri yaitu amoeba

c. Fragmentasi

Fragmentasi merupakan perkembangbiakan yang akan dilakukan oleh kelompok hewan tingkat rendah dengan memotong bagian tubuh tertentu untuk menghasilkan individu baru.

Perkembangbiakan planaria

Cara perkembangbiakan dengan cara fragmentasi adalah sebagai berikut ini: hewan yang berkembangbiak dengan cara fragmentasi adalah cacing planaria. Cacing ini adalah cacing pipih. Cara perkembangbiakan cacing ini adalah ketika kita memotong bagian tubuh cacing ini, bagian tubuh yang dipotong tersebut akan membentuk individu baru.

B. Fase Perkembangbiakan pada Hewan

(12)

oleh hewan ketika berkembangbiak. Berikut ini adalah fase yang dialami hewan ketika melakukan perkembangbiakan:

1. Fase Embrio atau Embrionik

Tahap-tahap fase embrionik

Fase ini merupakan fase perkembangbiakan hewan ketika hewan tersebut membentuk zigot. Zigot adalah pertemuan sel telur dan juga sel sperma. Hasil pertemuan sel telur dan sel sperma itu akan membentuk zigot atau embrio. Zigot di dalam rahim hewan akan mengalami beberapa tahapan yaitu mulai dari pembelahan zigot, morula, blastula, gastrula dan juga tahap organogenesis.

2. Pascaembrionik

(13)

Fase ini merupakan tahapan perkembangbiakan yang akan terjadi setelah embrio itu ditetaskan atau dilahirkan. Fase ini akan terus ada sampai individu baru tersebut beranjak dewasa. Salah satu contoh yang melalui fase dalam perkembangbiakannya adalah: daur hidup kecoa, daur hidup katak, daur hidup nyamuk

C. Perkembangbiakan Hewan Berdasarkan Tempatnya

Perkembangbiakan yang dilakukan oleh hewan akan dibagi dalam beberapa jenis tergantung dengan tempat pembuahannya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui jenis perkembangbiakan berdasarkan tempat tersebut. Berikut ini adalah perkembangbiakan pada hewan berdasarkan dengan tempat pembuahannya:

1. Pembuahan Di Luar Tubuh Atau Eksternal

Pembuahan ini biasanya terjadi di luar bagian tubuh si betina. Si jantan akan melakukan pembuahan sel telur yang berada di luar bagian tubuh betina.

Pembuahan di luar tubuh akan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut ini:

a. Pembuahan luar acak

Pembuahan luar ini akan melibatkan sel sperma dan juga sel telur dimana sel sperma itu bisa membuahi sel telur di sembarang tempat. Pengeluaran sel sperma dan juga sel telur ini dilakukan secara bersamaan. Hewan yang melakukan pembuahan luar secara acak ada pada hewan katak dan juga hewan ikan.

b. Pembuahan luar di dalam sarang

Pembuahan ini akan melibatkan sel sperma dan juga sel telur yang akan disimpan di dalam cekungan atau sarang.

2. Pembuahan Di Dalam Tubuh Hewan

(14)

Proses pembuahan di dalam tubuh betina adalah sebagai berikut ini: 1) Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium hewan betina akan berjalan

menuju ke saluran telur.

2) Hewan jantan yang memiliki sel sperma akan memasukkan sel spermanya ke organ reproduksi hewan betina.

3) Di dalam saluran telur tersebutlah akan terjadi pembuahan dimana sel telur dan juga sel sperma akan bertemu.

4) Pembuahan yang dihasilkan oleh pertemuan sel sperma dan juga sel telur akan menghasilkan embrio atau zigot.

Hewan yang melakukan pembuahan di dalam tubuh induk betinanya adalah hewan amfibi, hewan reptil, burung, mamalia dan juga beberapa jenis ikan maupun amfibi.

D. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangbiakan Hewan

Sama halnya dengan manusia, perkembangbiakan yang terjadi pada hewan ada faktor yang menentukannya. Meski hewan bisa berkembangbiak, namun tidak semua proses yang dilakukan dalam perkembangbiakan tersebut akan menghasilkan individu baru.

Berikut ini adalah berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi berhasil atau tidaknya perkembangbiakan yang dilakukan oleh hewan:

1. Hormon

Hal pertama yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan pada hewan adalah jenis hormon pada hewan itu sendiri. Sama halnya dengan manusia, hormon yang kurang bagus tidak bagus pula untuk menciptakan kehamilan. Hormon pada hewan juga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan hewan itu sendiri.

2. Usia

(15)

akan mengeluarkan telur yang lebih sedikit dan juga ukuran telurnya lebih kecil dari ayam muda. Oleh sebab itu hewan betina yang sudah terlalu tua untuk bertelur atau beranak biasanya akan disembelih.

3. Suhu

Faktor yang berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya perkembangbiakan hewan adalah faktor suhu. Ayam akan melakukan pengeraman terhadap telur-telurnya agar suhu telur tersebut tetap hangat dan dapat menetas. Penyu akan menguburkan telur-terlurnya di dalam pasir agar suhu telur tersebut juga tetap hangat. Suhu yang kurang bisa menyebabkan hewan gagal untuk menetas, jika gagal menetas pertumbuhan individu baru pun tidak bisa tercapai.

E. Alat Perkembangbiakan Hewan Mamalia

Yang berpengaruh penting dalam proses perkembangbiakan itu adalah alat perkembangbiakan pada hewan dan sistem pernapasan mamalia itu sendiri. Tanpa alat perkembangbiakan, proses pembuahan tidak akan terjadi sehingga tidak ada individu baru yang muncul hasil dari pembuahan tersebut.

Berikut ini adalah alat perkembangbiakan yang ada pada hewan jenis mamalia:

1. Hewan Jantan

Hewan mamalia jantan memiliki alat perkembangbiakan. Alat perkembangbiakan itu adalah sepasang testis dengan bentuk bulat. Testis itu terletak pada kantung skrotum. Tugas dan fungsi testis itu adalah memproduksi sel sperma atau sel jantan. Sel sperma itu dikeluarkan melalui saluran sperma. Di bagian luar alat perkembangbiakan, ada penis yang berguna untuk memasukkan sel sperma ke dalam organ reproduksi hewan betina.

2. Hewan Betina

(16)

akan melakukan ovulasi. Sama halnya dengan proses reproduksi manusia, saat ovulasi akan terjadi pelepasan sel telur yang siap untuk dibuahi. Ovulasi itu akan mengeluarkan sel telur menuju ke uterus atau rahim. Uterus tersebut adalah tempat untuk tumbuh dan berkembangnya embrio. Alat perkembangbiakan luar pada hewan betina berupa vagina. Lewat vagina itu, penis jantan dapat masuk untuk membuahi sel telur si hewan betina.

F. Perkembangbiakan Manusia

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal, yang meliputi pertambahan volume dan pertambahan masa serta proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda. Contohnya, bayi yang baru lahir ukurannya sekitar 45 cm dengan berat badan sekitar 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.

Perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu atau biasa disebut proses menuju tercapainya kedewasaan. Makhluk hidup dikatakan telah dewasa apabila organ- organ atau alat reproduksinya telah berfungsi dan matangnya sel kelamin. Perkembangan setiap individu berbeda, perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur.

(17)

Tahap-tahap perkembangbiakan bayi didalam rahim

Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan atau peleburan sel sperma dengan sel telur (ovum) yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygot. Zygot akan melakukan pembelahan diri atau pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap:

a. Fase embrionik

(18)

keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu:

1) Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.

2) Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.

3) Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.

4) Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion yang merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

Ada 3 tahap dalam fase embrionik, yaitu: 1) Morulla

Morulla adalah satu bentukan sel seperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi adalah proses terbentuknya morula.

2) Blastula

(19)

3) Gastrula

Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan embrio: sekitar 1 minggu setelah pembuahan, bola sel memendamkan diri dalam lapisan rahim yang kaya akan darah dan menyerap zat makanan dari sana. Sel itu terus membelah diri, membentuk jaringan tubuh pertama, seperti pembuluh darah dan syaraf. Secara bertahap bola sel menekuk dan memutar, sehingga dasar tubuh terbentuk. Sementara itu, sel lain membentuk plasenta, yaitu organ terbentuk cawan dilapisan rahim. Di dalam plasenta darah bayi mengalir sangat dekat dengan darah ibunya. Lewat plasenta inilah oksigen dan zat makanan yang sangat penting mengalir dari ibu ke bayi, sementara hasil buangan mengalir kearah yang berlawan. Seperti keterangan di bawah ini:

1) Pada bulan ke-1:

Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.

2) Bulan ke-2:

Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.

3) Bulan ke-3:

Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.

4) Bulan ke-4 :

(20)

5) Bulan ke-5:

Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi)

6) Bulan ke-6:

Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

7) Bulan ke-7:

Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina. 8) Bulan ke-8:

Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.

9) Bulan ke-9:

Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.

b. Fase Pascaembrionik

(21)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi yang telah kami paparkan, maka dapat kami simpulkan bahwa perkembangbiakan hewan dibagi menjadi: generatif/ kawin dan vegetatif/ tidak kawin. Jenis perkembangbiakan generatif yaitu vivipar/ melahirkan, ovipar/ bertelur dan ovovivipar/ bertelur dan melahirkan. Sedangkan jenis perkembangbiakan vegetatif terdiri dari tunas, membelah diri dan fragmentasi.

Fase perkembangbiakan pada hewan terdiri dari fase embionik dan fase pasca embrionik. Berdasarkan tempatnya, perkembangbiakan hewan terdiri dari pembuahan di luar tubuh dan pembuahan di dalam tubuh hewan. Faktor yang mempengaruhi perkembangbiakan hewan yaitu hormon, usia, dan suhu.

Perkembangbiakan manusia terdiri dari fase embrionik dan fase pasca embrionik. Fase embrionik terjadi di dalam rahim ibu dari terbentuknya

morulla, blastula, gastrula, hingga bayi keluar dari rahim. B. Saran

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto I dkk. (1982). Biologi Umum 1. Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Analisa yang dilakukan adalah tingkat keberhasilan proses enkripsi dan proses dekripsi, senstifitas kunci, serangan citra, kecepatan proses, tipe file penyimpanan,

Evaluasi dari parameter pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas dilakukan pada 33 unit fasilitas yang dijalankan atau tidak terbengkalai serta ditinjau dari

dalam Film Biola Tak Berdawai” .Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ide dasar garap dan pengolahan penggunaan laras gamelan pada karya Biola Tak Berdawai:

Mata ajar ini membimbing mahasiswa untuk mampu membuat sebuah rancangan sistem informasi dengan pendekatan berorientasi obyek menggunakan UML dengan tools Rational Rose..

Dengan adanya kemasan Jamur Krezz yang baru ini, jamur goreng yang dikemas lebih memiliki nilai jual dan memiliki ciri khas (dalam hal kemasan) yang akan membuat konsumen

Bagi para petugas kesehatan yang banyak berhubungan dengan pasien kasus hiperurisemia dapat menggunakan alat pengukur kadar asam urat serum dengan metode

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa Minyak atsiri yang terkandung dalam tumbuhan sembukan tidak memiliki aktivitas antibakteri yang spesifik pada

• Tujuan: Ubah prilaku sehat individu & dorong perubahan tk sistem yg pengaruhi kesehatan secara langsung. • Insentif termasuk pajak