• Tidak ada hasil yang ditemukan

UUD NRI 1945 1 Kolom 4 Lbr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UUD NRI 1945 1 Kolom 4 Lbr"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

UUD NRI 1945 PEMBUKAAN (Preambule)

# Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa & oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dg perikemanusiaan & perikeadilan.

# Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yg berbahagia dg selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia ygmerdeka, bersatu, berdaulat, adil & makmur.

# Atas berkat rakhmat Allah Yg Maha Kuasa & dg didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yg bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dg ini kemerdekaannya.

# Kemudian dr pada itu utk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yg melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah darah Indonesia & utk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa & ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi & keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu dlm suatu UUD Negara Indonesia, yg terbentuk dlm suatu susunan Negara RI, yg berkedaulatan rakyat dg berdasar kepada : Ketuhanan Yg Maha Esa, Kemanusiaan yg adil & beradab, Persatuan Indonesia & Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan, serta dg mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB I BENTUK & KEDAULATAN Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yg berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat & dilaksanakan menurut UUD.3)

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. 3)

BAB II MPR Pasal 2

(1) MPR terdiri atas anggota DPR & anggota DPD yg dipilih melalui Pemilu & diatur lebih lanjut dg UU.4) (2) MPR bersidang sedikitnya sekali dlm lima tahun di ibukota negara.

(3) Segala putusan MPR ditetapkan dg suara yg terbanyak.

Pasal 3

(1) MPR berwenang mengubah & menetapkan UUD. 3)

(2) MPR melantik Presiden &/atau Wapres. 3/4)

(3) MPR hanya dpt memberhentikan Presiden &/atau Wapres dlm masa jabatannya menurut UUD. 3/4)

BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pasal 4

(1) Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.

(2) Dlm melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wapres.

Pasal 5

(1) Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada DPR. 1)

(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah utk menjalankan UU sebagaimana mestinya.

Pasal 6

(1) Calon Presiden & calon Wapres harus seorang WN Indonesia sejak kelahirannya & tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani & jasmani utk melaksanakan tugas & kewajiban sebagai Presiden & Wapres. 3)

(2) Syarat-syarat utk menjadi Presiden & Wapres diatur lebih lanjut dg UU. 3)

Pasal 6A

(1) Presiden & Wapres dipilih dlm satu pasangan secara langsung oleh rakyat. 3)

(2) Pasangan calon Presiden & Wapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu sebelum pelaksanaan Pemilu. 3)

(3) Pasangan calon Presiden & Wapres yg mendptkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dlm Pemilu dg sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yg tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden & Wapres. 3)

(4) Dlm hal tidak ada pasangan calon Presiden & Wapres terpilih, dua pasangan calon yg memperoleh suara terbanyak pertama & kedua dlm Pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung & pasangan yg memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden & Wapres. 4)

(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden & Wapres lebih lanjut diatur dlm UU. 3)

Pasal 7

Presiden & Wapres memegang jabatan selama lima tahun, & sesudahnya dpt dipilih kembali dlm jabatan yg sama, hanya utk satu kali masa jabatan.1)

Pasal 7A

Presiden &/atau Wapres dpt diberhentikan dlm masa jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pi&a berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden &/atau Wapres. 3)

Pasal 7B

(1) Usul pemberhentian Presiden &/atau Wapres dpt diajukan oleh DPR kepada MPR hanya dg terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK utk memeriksa, mengadili, & memutus pendpt DPR bahwa Presiden &/atau Wapres telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pi&a berat lainnya, atau perbuatan tercela; &/atau pendpt bahwa Presiden &/ atau Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden &/atau Wapres. 3)

(2) Pendpt DPR bahwa Presiden &/atau Wapres telah melakukan pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden &/atau Wapres adalah dlm rangka pelaksanaan fungsi pengawasan DPR. 3)

(3) Pengajuan permintaan DPR kepada MK hanya dpt dilakukan dg dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yg hadir dlm si&g paripurna yg dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR. 3)

(4) MK wajib memeriksa, mengadili, & memutus dg seadil-adilnya terhadap pendpt DPR tsb paling lama 90 hari setelah permintaan DPR itu diterima oleh MK. 3)

(5) Apabila MK memutuskan bahwa Presiden &/atau Wapres terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pi&a berat lainnya, atau perbuatan tercela; &/atau terbukti bahwa Presiden &/atau Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden &/atau Wapres, DPR menyelenggarakan si&g paripurna utk meneruskan usul pemberhentian Presiden &/atau Wapres kepada MPR. 3)

(6) MPR wajib menyelenggarakan si&g utk memutuskan usul DPR tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak MPR menerima usul tersebut. 3)

(7) Keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden &/atau Wapres harus diambil dlm rapat paripurna MPR yg dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota & disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yg hadir, setelah Presiden &/atau Wapres diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dlm rapat paripurna MPR. 3)

Pasal 7C

Presiden tidak dpt membekukan &/atau membubarkan DPR. 3)

Pasal 8

(1) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dpt melakukan kewajibannya dlm masa jabatannya, ia digantikan oleh Wapres sampai habis masa jabatannya. 3)

(2) Dlm hal terjadi kekosongan Wapres, selambat-lambatnya dlm waktu enam puluh hari, MPR menyelenggarakan si&g utk memilih Wapres dari dua calon yg diusulkan oleh Presiden. 3)

(2)

Pasal 9

(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden & Wapres bersumpah menurut agama, atau berjanji dg sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR sebagai berikut: Sumpah Presiden (Wapres):

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wapres Republik Indonesia) dg sebaik-baiknya & seadil-adilnya, memegang teguh UUD & menjalankan segala UU & peraturannya dg selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa & Bangsa.”

Janji Presiden (Wapres):

“Saya berjanji dg sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wapres Republik Indonesia) dg sebaik-baiknya & seadil-adilnya, memegang teguh UUD & menjalankan segala UU & peraturannya dg selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa & Bangsa”. 1)

(2) Jika MPR atau DPR tidak dpt mengadakan sidang, Presiden & Wapres bersumpah menurut agama, atau berjanji dg sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dg disaksikan oleh Pimpinan MA. 1)

Pasal 10

Presiden memegang kekuasaan yg tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut & Angkatan Udara.

Pasal 11

(1) Presiden dg persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian & perjanjian dg negara lain. 4)

(2) Presiden dlm membuat perjanjian internasional lainnya yg menimbulkan akibat yg luas & mendasar bagi kehidupan rakyat yg terkait dg beban keuangan negara, &/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dg persetujuan DPR. 3)

(3) Ketentuan lebih lanjut ttg perjanjian internasional diatur dg UU. 3)

Pasal 12

Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat & akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dg UU.

Pasal 13

(1) Presiden mengangkat duta & konsul.

(2) Dlm hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR. 1)

(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dg memperhatikan pertimbangan DPR. 1)

Pasal 14

(1) Presiden memberi grasi & rehabilitasi dg memperhatikan pertimbangan MA. 1)

(2) Presiden memberi amnesti & abolisi dg memperhatikan pertimbangan DPR. 1)

Pasal 15

Presiden memberi gelar, tanda jasa, & lain-lain tanda kehormatan yg diatur dg UU. 1)

Pasal 16

Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yg bertugas memberikan nasihat & pertimbangan kepada Presiden, yg selanjutnya diatur dlm UU. 4)

BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG

Dihapus.4)

BAB V KEMENTERIAN NEGARA Pasal 17

(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

(2) Menteri-menteri itu diangkat & diberhentikan oleh Presiden. 1)

(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dlm pemerintahan. 1)

(4) Pembentukan, pengubahan, & pembubaran kementerian negara diatur dlm UU. 3)

BAB VI PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 18

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi & daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten & kota, yg tiap-tiap provinsi, kabupaten, & kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yg diatur dg UU. 2)

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, & kota mengatur & mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi & tugas pembantuan. 2) (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, & kota memiliki DPR Daerah yg anggota-anggotanya dipilih melalui Pemilu. 2)

(4) Gubernur, Bupati, & Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, & kota dipilih secara demokratis. 2) (5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yg oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. 2)

(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah & peraturan-peraturan lain utk melaksanakan otonomi & tugas pembantuan. 2)

(7) Susunan & tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dlm UU. 2)

Pasal 18A

(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat & pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, & kota, atau antara provinsi & kabupaten & kota, diatur dg UU dg memperhatikan kekhususan & keragaman daerah. 2)

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam & sumber daya lainnya antara pemerintah pusat & pemerintahan daerah diatur & dilaksanakan secara adil & selaras berdasarkan UU. 2)

Pasal 18B

(1) Negara mengakui & menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yg bersifat khusus atau bersifat istimewa yg diatur dg UU. 2)

(2) Negara mengakui & menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup & sesuai dg perkembangan masyarakat & prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yg diatur dlm UU. 2)

BAB VII DPR Pasal 19

(1) Anggota DPR dipilih melalui Pemilu. 2)

(2) Susunan DPR diatur dg UU. 2)

(3) DPR bersidang sedikitnya sekali dlm setahun. 2)

Pasal 20

(1) DPR memegang kekuasaan membentuk UU. 1)

(2) Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR & Presiden utk mendpt persetujuan bersama. 1)

(3) Jika rancangan UU itu tidak mendpt persetujuan bersama, rancangan UU itu tidak boleh diajukan lagi dlm persi&gan DPR masa itu. 1) (4) Presiden mengesahkan rancangan UU yg telah disetujui bersama utk menjadi UU. 1)

(5) Dlm hal rancangan UUyg telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dlm waktu tiga puluh hari semenjak rancangan UU tersebut disetujui, rancangan UU tersebut sah menjadi UU & wajib diundangkan. 2)

Pasal 20A

(1) DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, & fungsi pengawasan. 2)

(2) Dlm melaksanakan fungsinya, selain hak yg diatur dlm Pasal -Pasal lain UUD ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, & hak menyatakan pendpt. 2) (3) Selain hak yg diatur dlm Pasal -Pasal lain UUD ini, setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul & pendpt serta hak imunitas. 2) (4) Ketentuan lebih lanjut ttg hak DPR & hak anggota DPR diatur dlm UU. 2)

Pasal 21

(3)

Pasal 22

(1) Dlm hal ihwal kegentingan yg memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU.

(2) Peraturan pemerintah itu harus mendpt persetujuan DPR dlm persi&gan yg berikut.

(3) Jika tidak mendpt persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.

Pasal 22A

Ketentuan lebih lanjut ttg tata cara pembentukan UU diatur dg UU. 2)

Pasal 22B

Anggota DPR dpt diberhentikan dari jabatannya, yg syarat-syarat & tata caranya diatur dlm UU. 2)

BAB VIIA***) DPD Pasal 22C

(1) Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu. 3)

(2) Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama & jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. 3) (3) DPD bersi&g sedikitnya sekali dlm setahun. 3)

(4) Susunan & kedudukan DPD diatur dg UU. 3)

Pasal 22D

(1) DPD dpt mengajukan kepada DPR rancangan UU yg berkaitan dg otonomi daerah, hubungan pusat & daerah, pembentukan & pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam & sumber daya ekonomi lainnya, serta yg berkaitan dg perimbangan keuangan pusat & daerah. 3)

(2) DPD ikut membahas rancangan UU yg berkaitan dg otonomi daerah; hubungan pusat & daerah; pembentukan, pemekaran, & penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam & sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat & daerah; serta memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan UU anggaran pendptan & belanja negara & rancangan UU yg berkaitan dg pajak, pendidikan, & agama. 3)

(3) DPD dpt melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran & penggabungan daerah, hubungan pusat & daerah, pengelolaan sumber daya alam & sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendptan & belanja negara, pajak, pendidikan, & agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada DPR sebagai bahan pertimbangan utk ditindaklanjuti. 3)

(4) Anggota DPD dpt diberhentikan dari jabatannya, yg syarat-syarat & tata caranya diatur dlm UU. 3)

BAB VIIB***) PEMILU Pasal 22E

(1) Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, & adil setiap lima tahun sekali. 3)

(2) Pemilu diselenggarakan utk memilih anggota DPR, DPD, Presiden & Wapres & DPRD. 3)

(3) Peserta Pemilu utk memilih anggota DPR & anggota DPRD adalah partai politik. 3) (4) Peserta Pemilu utk memilih anggota DPD adalah perseorangan. 3)

(5) Pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi Pemilu yg bersifat nasional, tetap, & mandiri. 3) (6) Ketentuan lebih lanjut ttg Pemilu diatur dg UU. 3)

BAB VIII HAL KEUANGAN Pasal 23

(1) Anggaran pendptan & belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dg UU & dilaksanakan secara terbuka & bertanggung jawab utk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 3)

(2) Rancangan UU anggaran pendptan & belanja negara diajukan oleh Presiden utk dibahas bersama DPR dg memperhatikan pertimbangan DPD. 3)

(3) Apabila DPR tidak menyetujui rancangan anggaran pendptan & belanja negara yg diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendptan & Belanja Negara tahun yg lalu. 3)

Pasal 23A

Pajak & pungutan lain yg bersifat memaksa untak keperluan negara diatur dg UU. 3)

Pasal 23B

Macam & harga mata uang ditetapkan dg UU. 4)

Pasal 23C

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dg UU. 3)

Pasal 23D

Negara memiliki suatu bank sentral yg susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, & independensinya diatur dg UU. 4)

BAB VIIIA***) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pasal 23E

(1) Utk memeriksa pengelolaan & tanggung jawab ttg keuangan negara diadakan satu BPK yg bebas & mandiri. 3) (2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, & DPRD, sesuai dg kewenangannya. 3) (3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan &/atau ba& sesuai dg UU. 3)

Pasal 23F

(1) Anggota BPK dipilih oleh DPR dg memperhatikan pertimbangan DPD & diresmikan oleh Presiden. 3)

(2) Pimpinan BPK dipilih dari & oleh anggota. 3)

Pasal 23G

(1) BPK berkedudukan di ibu kota negara, & memiliki perwakilan di setiap provinsi. 3) (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai BPK diatur dg UU. 3)

BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN Pasal 24

(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yg merdeka utk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum & keadilan. 3)

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA & badan peradilan yg berada di bawahnya dlm lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, & oleh sebuah MK. 3)

(3) Badan2 lain yg fungsinya berkaitan dg kekuasaan kehakiman diatur dlm UU. 4)

Pasal 24A

(1) MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perUUan di bawah UU terhadap UU, mempunyai wewenang lainnya diberikan oleh UU. 3) (2) Hakim agung harus memiliki integritas & kepribadian yg tidak tercela, adil, profesional, & berpengalaman di bi&g hukum. 3)

(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR utk mendptkan persetujuan & selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. 3) (4) Ketua & wakil ketua MA dipilih dari & oleh hakim agung. 3)

(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, & hukum acara MA serta ba& peradilan di bawahnya diatur dg UU. 3)

Pasal 24B

(4)

(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan & pengalaman di bi&g hukum serta memiliki integritas & kepribadian yg tidak tercela.3) (3) Anggota Komisi Yudisial diangkat & diberhentikan oleh Presiden dg persetujuan DPR. 3)

(4) Susunan, kedudukan, & keanggotaan Komisi Yudisial diatur dg UU.3)

Pasal 24C

(1) MK berwenang mengadili pada tingkat pertama & terakhir yg putusannya bersifat final utk menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik,& memutus perselisihan ttg hasil Pemilu. 3)

(2) MK wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden &/atau Wapres menurut UUD. 3)

(3) MK mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yg ditetapkan oleh Presiden, yg diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR, & tiga orang oleh Presiden. 3)

(4) Ketua & Wakil Ketua MK dipilih dari & oleh hakim konstitusi. 3)

(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas & kepribadian yg tidak tercela, adil, negarawan yg menguasai konstitusi & ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara. 3)

(6) Pengangkatan & pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya ttg MK diatur dg UU. 3)

Pasal 25

Syarat-syarat utk menjadi & utk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dg UU.

BAB IXA**) WILAYAH NEGARA Pasal 25A4)

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yg berciri Nusantara dg wilayah yg batas-batas & hak-haknya ditetapkan dg UU. 2)

BAB X WN & PENDUDUK**) Pasal 26

(1) Yg menjadi WN ialah orang-orang bangsa Indonesia asli & orang-orang bangsa lain yg disahkan dg UU sebagai WN.

(2) Penduduk ialah WN Indonesia & orang asing yg bertempat tinggal di Indonesia. 2)

(3) Hal-hal mengenai WN & penduduk diatur dg UU. 2)

Pasal 27

(1) Segala WN bersamaan kedudukannya di dlm hukum & pemerintahan & wajib menjunjung hukum & pemerintahan itu dg tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap WN berhak atas pekerjaan & penghidupan yg layak bagi kemanusiaan.

(3) Setiap WN berhak & wajib ikut serta dlm upaya pembelaan negara. 2)

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat & berkumpul, mengeluarkan pikiran dg lisan & tulisan & sebagainya ditetapkan dg UU.

BAB XA**) HAM Pasal 28A

Setiap orang berhak utk hidup serta berhak mempertahankan hidup & kehidupannya. 2)

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan melalui perkawinan yg sah. 2)

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. 2)

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendpt pendidikan & memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan & teknologi, seni & budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya & demi kesejahteraan umat manusia. 2)

(2) Setiap orang berhak utk memajukan dirinya dlm memperjuangkan haknya secara kolektif utk membangun masyarakat, bangsa, & negaranya. 2)

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, & kepastian hukum yg adil serta perlakuan yg sama di hadapan hukum. 2) (2) Setiap orang berhak utk bekerja serta mendpt imbalan & perlakuan yg adil & layak dlm hubungan kerja. 2)

(3) Setiap WN berhak memperoleh kesempatan yg sama dlm pemerintahan. 2) (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. 2)

Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama & beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan & pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara & meninggalkannya, serta berhak kembali. 2)

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran & sikap, sesuai dg hati nuraninya. 2) (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, & mengeluarkan pendpt.2)

Pasal 28F

Setiap orang berhak utk berkomunikasi & memperoleh informasi utk mengembangkan pribadi & lingkungan sosialnya, serta berhak utk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, & menyampaikan informasi dg menggunakan segala jenis saluran yg tersedia. 2)

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, & harta benda yg di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman & perlindungan dari ancaman ketakutan utk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yg merupakan hak asasi. 2)

(2) Setiap orang berhak utk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yg merendahkan derajat martabat manusia & berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. 2)

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal, & mendptkan lingkungan hidup yg baik & sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 2) (2) Setiap orang berhak mendpt kemudahan & perlakuan khusus utk memperoleh kesempatan & manfaat yg sama guna mencapai persamaan & keadilan. 2)

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yg memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yg bermartabat. 2) (4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi & hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun. 2)

Pasal 28I

(1) Hak utk hidup, hak utk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran & hati nurani, hak beragama, hak utk tidak diperbudak, hak utk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, & hak utk tidak dituntut atas dasar hukum yg berlaku surut adalah HAM yg tidak dpt dikurangi dlm keadaan apa pun. 2)

(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yg bersifat diskriminatif atas dasar apa pun & berhak mendptkan perlindungan terhadap perlakuan yg bersifat diskriminatif itu. 2) (3) Identitas budaya & hak masyarakat tradisional dihormati selaras dgperkembangan zaman & peradaban. 2)

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, & pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. 2)

(5)

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dlm tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara. 2)

(2) Dlm menjalankan hak & kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yg ditetapkan dg UU dg maksud semata-mata utk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak & kebebasan orang lain & utk memenuhi tuntutan yg adil sesuai dg pertimbangan moral, nilai-nilai agama,keamanan, & ketertiban umum dlm suatu masyarakat demokratis. 2)

BAB XI AGAMA Pasal 29

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yg Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk utk memeluk agamanya masing-masing & utk beribadat menurut agamanya & kepercayaannya itu

BAB XII PERTAHANAN & KEAMANAN NEGARA**) Pasal 30

(1) Tiap-tiap WN berhak & wajib ikut serta dlm usaha pertahanan & keamanan negara. 2)

(2) Usaha pertahanan & keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan & keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia & Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, & rakyat, sebagai kekuatan pendukung. 2)

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, & Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, & memelihara keutuhan & kedaulatan negara. 2)

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yg menjaga keamanan & ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. 2)

(5) Susunan & kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia & Kepolisian Negara Republik Indonesia di dlm menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan WN dlm usaha pertahanan & keamanan negara, serta hal-hal yg terkait dg pertahanan & keamanan diatur dg UU.

2)

BAB XIII PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN****) Pasal 31

(1) Setiap WN berhak mendpt pendidikan. 4)

(2) Setiap WN wajib mengikuti pendidikan dasar & pemerintah wajib membiayainya. 4)

(3) Pemerintah mengusahakan & menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yg meningkatkan keimanan & ketakwaan serta akhlak mulia dlm rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yg diatur dg UU. 4)

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendptan & belanja negara serta dari anggaran pendptan & belanja daerah utk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 4)

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan & teknologi dg menjunjung tinggi nilai-nilai agama & persatuan bangsa utk kemajuan peradaban serta kesejahteraanumat manusia. 4)

Pasal 32

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional lndonesia di tengah peradaban dunia dg menjamin kebebasan masyarakat dlm memelihara & mengembangkan nilai-nilai budayanya. 4)

(2) Negara menghormati & memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. 4)

BAB XIV PEREKONOMIAN NASIONAL & KESEJAHTERAAN SOSIAL****) Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yg penting bagi negara & yg menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi & air & kekayaan alam yg terkandung di dlmnya dikuasai oleh negara & dipergunakan utk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dg prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,kemandirian, serta dg menjaga keseimbangan kemajuan & kesatuan ekonomi nasional. 4)

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pasal ini diatur dlm UU. 4)

Pasal 34

(1) Fakir miskin & anak-anak yg terlantar dipelihara oleh negara. 4)

(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat & memberdayakan masyarakat yg lemah & tidak mampu sesuai dg martabat kemanusiaan. 4)

(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan & fasilitas pelayanan umum yg layak. 4)

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pasal ini diatur dlm UU. 4)

BAB XV BENDERA, BAHASA, & LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN**) Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dg semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 2) Pasal 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya. 2)

Pasal 36C

Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, & Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dg UU. 2)

BAB XVI PERUBAHAN UUD Pasal 37

(1) Usul perubahan Pasal -Pasal UUD dpt diagendakan dlm si&g MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR. 4) (2) Setiap usul perubahan Pasal -Pasal UUD diajukan secara tertulis & ditunjukkan dg jelas bagian yg diusulkan utk diubah beserta alasannya. 4) (3) Utk mengubah Pasal -Pasal UUD, Si&g MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR. 4)

(4) Putusan utk mengubah Pasal -Pasal UUD dilakukan dg persetujuan sekurang-kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh anggota MPR. 4) (5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dpt dilakukan perubahan. 4)

ATURAN PERALIHAN Pasal I

Segala peraturan perUUan yg ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yg baru menurut UUD ini. 4)

Pasal II

Semua lembaga negara yg ada masih tetap berfungsi sepanjang utk melaksanakan ketentuan UUD & belum diadakan yg baru menurut UUD ini. 4)

Pasal III

MK dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 & sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh MA. 4)

ATURAN TAMBAHAN Pasal I

MPR ditugasi utk melakukan peninjauan terhadap materi & status hukum Ketetapan MPR Sementara & Ketetapan MajelisPermusyawaratan Rakyat utk diambil putusan pada Si&g MPR tahun 2003. 4)

Pasal II

Referensi

Dokumen terkait

Sistem rating ini berdasarkan warna gula yang dapat menunjukkan kemurnian dan banyaknya kotoran yang terdapat dalam gula tersebut (Rahmalia, 2012). Warna larutan GKP

Berdasar- kan hasil rangkuman sidik ragam pada Tabel 1, perlakuan rasio tanaman induk jantan dan betina (r), serta interaksi antara rasio tanaman dengan pupuk boron

Pasal tersebut bermakna bahwa dalam menjalankan ekspresi dan kebebasan sebuah organisasi kemasyarakatan harus berada pada jalur yang konstitusional berdasarkan

Dengan tanggung jawab juga orang akan lebih memiliki simpati yang besar untuk kita, dengan sendirinya derajat dan kualitas kita dimata orang lain akan tinggi karena memiliki

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi salah satunya dengan membangun aplikasi

Berdasarkan analisi variabel dependent, Keputusan Pembelian pada Tunas Daihatsu memperoleh nilai sebesar 76,06%, nilai tersebut masuk kedalam kategori “tinggi”

Restoran cepat saji McDonald’s Slamet Riyadi, Surakar ta mengoperasikan 2 buah server (kasir) dengan model antrian FCFS ( First Come First Served ) dengan parameter rata

Terpeliharanya kondisi Tramtibum yang kondusif di Jawa Tengah 360 orang Terpeliharanya kondisi Tramtibum yang kondusif di Jawa Tengah 1.350 kader. Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparat