• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayat tanggung jawab orang tua B.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ayat tanggung jawab orang tua B.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Ayat – Ayat tentang Tanggung

Jawab Orang Tua

“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah

: Tafsir Tarbawi

Dosen

:Dra.Hj.Anida.MA

Jurusan

: Tarbiyah - PAI (III-B)

Di susun Oleh

Kelompok 8 ( Delapan )

- Dwi Indah Kurnia

- Imam Al-Hafiz

- M.Afandi

- Nike Andayani

- Siti Hartina

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH

MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah Tafsir yang membahas “Ayat – Ayat tentang Tanggung Jawab Orang Tua ”.Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi . oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi Ibu Dra.Hj.Anida,Ma yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas makalah ini.

2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai.

(3)

Tanjung Pura, November, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 8 (Delapan)

DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Teks Ayat dan Terjemahan Q.S. At Tahrim ayat 6...2

B. Isi Kandungan Q.S. At Tahrim ayat 6...2

C. Nilai – Nilai Pendidikan...5

(4)

BAB III...9

PENUTUP...9

A. Kesimpulan...9

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Al-qur’an adalah firman allah SWT yang wajib kita pelajari dan kita ketahui, karena al-qur’an adalah petunjuk bagi orang islam, jadi jika kita ingin kejalan yang benar / lurus maka kita harus mengunakan petunjuk, dan untuk mendapatkan petunjuk kita harus mencarinya dengan cara belajar.

Al-qur’an adalah salah satu sumber hukum dan dalil hukum, Al-qur’an juga merupakan sumber dari ilmu pengetahuan, dan disini kami akan mencoba menerangkan ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan / pendidikan, yaitu ayat ke 6 dari surat at-tahrim, kita semua tau bahwa pendidikan itu sangat penting, agar akhlak, prilaku, sifat, dan pikiran kita menjadi baik dan lebih baik, Ada pepatah yang mengatakan “tuntutlah ilmu sampai ke negri cina” ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan, walaupun harus bersusah payah, harus menempuh jarak yang jauh, akan tetapi nantinya kita akan merasakan sendiri manisnya hasil dari semua itu, jadi teruslah belajar dan belaja

B.Rumusan Masalah

a. Bagaimana Surat At Tahrim ayat 6 dan terjemahan?

b. Apa isi kandungan Surat At Tahrim ayat 6?

c. Apa nilai pendidikan yang terkandung Surat At Tahrim ayat 6?

C.Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui Surat At Tahrim ayat 6 dan terjemahan.

b. Untuk mengetahui isi kandungan Surat At Tahrim ayat 6.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks Ayat dan Terjemahan Q.S. At Tahrim ayat 6

اوُق اوُنَمآ َنيِذّلا اَُهيَأ اَي

ٌظ َلِغ ٌةَكِئ َلَم اَُْيَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساّنلا اَهُدوُقَو اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْنَأ

َنوُرَمْؤُي اَم َنوُلَعْفَيَو ْمُهَرَمَأ اَم َ ّا َنوُصْعَي َل ٌداَدِش

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ayat diatas memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu, antara lain dengan meneladani Nabi dan pelihara juga keluarga kamu yakni istri, anak-anak, dan seluruh yang berada di bawah tanggung jawab kamu dengan mendidik dan membimbing mereka agar kamu semua terhindar dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan berhala-berhala. Di atasnya yakni yang menangani neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuninya adalah malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perlakuannya.1

Yang keras-keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka sehingga siksa yang mereka jatuhkan –kendati mereka kasar- tidak kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai dengan dosa dan kesalahan masing-masing penghuni neraka dan mereka juga senantiasa dan diri saat ke saat mengerjakan dengan mudah apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.

1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya(Jakarta, Lentera

(7)

B. Isi Kandungan Q.S. At Tahrim ayat 6

Diriwayatkan bahwa ketika ayat keenam ini turun, Umar berkata: “waha Rosulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana menjaga keluarga kami?” Rosulullah menjawab: “larang mereka mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkanlah mereka melakukan apa yang Allah perintahkan kepadamu melakukannya. Begitulah caranya meluputkan mereka dari api neraka. Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras yang pemimpinnya berjumlah Sembilan belas malaikat, mereka dikuasakan mengadakan penyiksaan dari dalam neraka, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepadanya.

Ada pula tafsir lain yang menjelaskan, bahwa pada ayat tersebut terdapat kata ‘qu anfusakum’ yang berarti buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang siksaan api neraka dengan cara menjauhkan perbuatan maksiat, memperkuat diri agar tidak mengikuti hawa nafsu, dan senantiasa taat menjalankan perintah Allah. Selanjutnya “wa Ahlikum”, maksudnya adalah keluargamu yang terdiri dari istri, anak, pembantu budak dan di perintahkan kepada mereka agar menjaganya dengan cara memberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan kepada mereka. Hal ini sejalan dengan Hadist Rasulullah yang di riwayatkan oleh Ibn Al Munzir, Al Hakim, oleh riwayat laen dari Ali RA ketika menjelaskan ayat tersebut, meksudnya adalah berikanlah pendidikan dan pengetahuan mengenai kebaikan terhadap dirimu dan keluargamu. Kemudian “Al Wuqud” adalah sesuatu yang dapat di pergunakan untuk menyalakan api. Sedangkan”Al Hijaroh” adalah batu berhala yang biasa di sembah oleh masyarakat Jahiliyah. “Malaikatun” dalam ayat tersebut maksudnya mereka yang berjumlah Sembilan belas dan bertugas menjaga Neraka. Sedangkan ”Ghiladhun” maksunya adalah hati yang keras, yaitu hati yang tidak memiliki rasa belah kasihan apabila ada orang yang meminta dikasihani. Dan “Syidadun” artinya memiliki kekuatan yang tidak dapat di kalahkan.2

(8)

Lebih lanjut Al-Maraghi mengemukakan maksud ayat tersebut (yaa ayyuhal ladziina amanu… al hijaroh) dengan keterangan: wahai orang-orang yang membenarkan adanya Allah dan RosulNya hendaknya sebagian yang satu dapat menjelaskan sebagian yang lain tentang keharusan menjaga diri dari api neraka dan menolaknya, karena yang demikian itu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan mengikuti segala perintahNya dan juga mengajarkan kepada keluarganya tentang perbuatan ketaatan yang dapat memelihara dirinya dengan cara memberikan nasehat dan pendidikan. Jelasnya ayat tersebut berisi perintah atau kewajiban terhadap keluarga agar mendidik hukum-hukum agama kepada mereka.

Ayat 6 diatas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah. Ayat di atas walau secara redaksional tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat yang memerintahkan puasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua bertangung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama serta dinaungi oleh hubungan yang harmonis. Lalu dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai firman Allah subhanahu wa ta’ala,3

اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْنَأ اوُق

“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka”,

Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.

3 Ahmad Musthofa Al- Muroghy, tafsir Al-Muroghy,(beirut,darul ihya'

(9)

Sedangkan Qatadah mengemukakan : “Yakni, hendaklah engkau menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, peringatkan dan cegahlah mereka.”

Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Adh Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana mereka mengatakan : “Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka dan apa yang dilarang-Nya.” Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. At Tahrim ayat 6 :

C. Nilai – Nilai Pendidikan

Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat at-tahrim ayat 6:4

1. Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah

Dalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Api neraka disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang tidak mau taat kepada Allah dan yang selalu berbuat maksiat.

Oleh karena itu kita diwajibkan oleh Allah untuk taat kepada-Nya supaya selamat daripada siksa-Nya. Caranya membina diri kita terlebih dahulu dalam mendalami akidah dan adab islam kemudian setelah kita mampu melaksanakan

4 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Jakarta, rajawali pers,2009)hlm.

(10)

maka kita wajib mendakwahkan kepada yang lain yaitu orang-orang terdekat kita / keluarga yaitu orang tua, istri, anak, adik, kakak dan karib kerabat.

2. Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka

Banyak sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuk surga dan dijauhkan dari api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah, berakhlaq baik, saling tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya. Di antara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar.

3. Pentingnya pendidikan islam sejak dini

Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Banyak orang tua “salah asuh” kepada anak sehingga perkembangan fisik yang cepat diera globalisasi ini tidak diiringi dengan perkembangan mental dan spiritual yang benar kepada anak sehingga banyak prilaku kenakalan-kenalakan oleh para remaja.

Sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, amanah Allah. Rasulullah juga memeberitahu betapa pentingnya /Urgensimendidikanaksejakdini, dalam hadits Rasulullah SAW :

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang nasrani atau seorang majusi”. (HR.Bukhari)

(11)

sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Sedangkan yang menjadikan anak itu menjadi seorang yahudi, nasrani, dan majusi melainkan itu semua karena peranan dari kedua orang tuanya.

Dan untuk lebih menambah pengetahuan kita, saya akan mengutip pernyataan ilmuwan pendidikan Dorothy Law Nolte yang pernah menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah sebagai berikut :5

a. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

b. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

c. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri

d. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyeasali diri

e. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

f. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

g. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan

h. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

i. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri

(12)

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

4. Keimanan kepada para malaikat

Ayat diatas mengandung pelajaran keimanan kita kepada sifat para malaikat yang suci dari dosa dan tidak pernah membangkang apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan jin yang kadang taat kadang pula melanggar bahkan ada juga yang tidak pernah taat sama sekali atau selalu berbuat maksiat.

Dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa dalam neraka ada sembilan belas malaikat yang ditugasi menjaga neraka dan pemimpinnya adalah malaikat Malik. Sebagaimana firman Allah tentang Neraka Saqar :

“ Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al-Muddassir [74]:27-30) ”Malikat Malik 'Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik“ Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, "kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az-Zukhruf [43]:77) ”Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepadaMalik.6

Dikatakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam naik ke Sidrat al-Muntaha, ia bertemu dengan Malik yang kemudian

6 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Jakarta, rajawali pers,2009)hlm.

(13)

menunjukkan pandangan sekilas tentang penderitaan di Neraka. Sejak saat itu pula Malaikat Malik tidak pernah tersenyum. Memiliki tubuh yang sangat besar, wajahnya menampakkan kemarahan, terlihat amat menakutkan, sangat kejam, tidak kenal kompromi, di antara kedua matanya terdapat pusat syaraf yang seandainya ia menatap bumi pasti orang-orang yang ada didalamnya mati tiada tersisa.Begitulah mengenai wujud malaikat penjaga neraka yang berwajah bengis, kasar dan keras. Jika kita pernah mendengar tentang kebengisan seorang raja fir'aun yang selalu menyiksa rakyatnya dalam kisah para nabi maka hal itu belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kebengisan dan kekasaran para malaikat penjaga neraka (disebut malaikat zabaniyah). Karena tidak mungkin penjaga neraka adalah seorang malaikat yang lemah lembut. Semua itu supaya para penghuni neraka merasakan azab dan penderitaan yang luar biasa sebagai akibat dari pembangkangan mereka kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan mereka. Tuhan yang telah memberi banyak karunia kepada mereka namun dibalas dengan kekufuran dan kemaksiatan.

D. Analisis Ayat Q.S. At Tahrim ayat 6

Dari rumah tangga telah dimulai menanamkan iman dan memupuk Islam. Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat. Dan dalam umat itulah akan tegak masyarakat Islam. Masyarakat Islam ialah suatu masyarakat yang bersamaan pandangan hidup, bersamaan penilaian terhadap alam.

Oleh sebab itu, maka orang yang beriman tidak boleh pasif, artinya berdiam diri menungu saja. Nabi sudah menjelaskan tanggung jawab dalam menegakkan iman. Yang mula-mula sekali diperintahkan oleh Nabi ialah supaya memelihara diri sendiri lebih dahulu supaya jangan masuk neraka. Setelah itu memelihara seluruh isi rumah tangga (istri dan anak-anak).

(14)

tanggung jawab sampai dua, tiga. Jika ia imam dalam satu masyarakat dan dia pun sama dalam satu rumah, maka keduanya pun di bawah tanggung jawabnya.

(15)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan yang pertamadan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama mendapatkan pendididkan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarganya.

Pendidikan yang pertama bagi anak adalah keluarga atau orang tua. Orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggungjawab atas kelakuannya.Tujuan pendidikan keluarga yaitu agar anak mampu berkembang secara maksimal. Itu meliputi semua aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani, akal dan ruhani.

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dariAl-Qur’an Surat At-Tahrim Ayat 6 yaitu:

1. Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah

2. Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka

3. Pentingnya pendidikan Islam sejak dini

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tafsir per kata,2011,Toha,Semarang.

Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya,2010,Jakarta, Lentera abadi

Al- Muroghy, Mustafa Ahmad, tafsir Al-Muroghy,tt,beirut,darul ihya' at- turats

al-gozali

Nata ,Abuddin.Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan 2009,Jakarta, rajawali pers

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,001 maka dapat disimpulkan ada pengaruh teknik kombinasi hidroterapi rendam hangat dan terapi relaksai benson terhadap penurunan tekanan

Analisa bivariat dengan uji Chi Square , bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, pendidikan, status ekonomi, jarak antar kehamilan, ANC dan kepatuhan

Jika anda melakukan pembatalan, jika paket yang anda beli lebih dari 3(tiga) bulan maka paket setelah 3(tiga) bulan tersebut akan di kembalikan penuh 100 %, dan

A második dot-blot kísérletben 100 ng totál fehérjetartalmú, kereskedelmi forgalomban kapható ASPV, ACLSV és ApMV pozitív növényi kivonatokat

Data penggunaan bahasa dalam konteks tersebut menunjukkan variasi baru dalam pemakaian bahasa pelajar di Kapuas Hulu. Pengguna an bahasa yang pada konteks-konteks sebelumnya

prevalensi hipertensi di RSUD Sukoharjo sebanyak 9,4% dan mengalami peningkatan sebanyak 84% selama 3 tahun terakhir antara tahun 2012-2014.Tujuan dari penelitian ini

Hak-hak hukum dari para trainee/peser- ta magang teknis akan dijamin bagi para trainee/peserta magang teknis dibawah Peraturan Imigrasi dan Peraturan Tenaga Kerja

Pada Balai Penelitian terjadi kekurangan pada tahun- tahun 1982/1983 - 1986/1987, sedangkan sejak tahun 1988/1989 sampai dengan akhir tahun proyeksi akan ter jadi kelebihan