KATA PENGANTR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Sistem Informasi Manajemen
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun
Jakarta, September 2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...
...i
Daftar Isi... ii
BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi dan Pengertian SIM... 1
2. Tujuan Mempelajari SIM... 2
BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen informasi... 3
B. Pengertian sistem informasi managemen... 3
C. Karakteristik sistem informasi managemen... 4
D. Kelasifikasi sistem informasi managemen... 7
E. Peranan Manager Dalam Mengelola Manajemen Informasi... 9
F. Pengertian Data dan informasi... 12
G. Kelebihan sistem informasi managemen... 17
H. Kekurangan sistem informasi managemen... 18
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan... 20
2. Saran... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.Definisi Dan Peneetiian SIM SSisiei Infotiasi Manaeeienm
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari 3 kata yaitu “Sistem”, ”Informasi”,dan "Manajemen” yang memiliki arti sebagai berikut :
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah sekumpulan kegiatan atau elemen yang saling bekerjasama dan dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan yang secara bersama- sama melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama organisasi. Dalam sistem terdapat batasan yang disebut Batasan Sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang memisahkan antara sistem dengan sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem. Sub-Sistem adalah bagian - bagian atau elemen - elemen yang mendukung tercapainya tujuan dari pada sistem dan Supra Sitem yaitu suatu lingkungan yang dipengaruhi maupun mempengaruhi terhadap keberadaan sistem. Secara proses terbentuknya Sistem dibedakan menjadi 2 macam, sistem yang terbentuk secara alami dinamakan sistem alami, contoh : Manusia, Hewan, Tumbuhan, Alam Semesta. Sedangkan sistem yang terbentuk melalui proses buatan manusia dinamakan sistem buatan, contoh : Organisasi, Perusahaan, Perangkat lunak, Perangkat keras, Komputer, Mobil, Setrika, dan lain – lain.
2.Tueuan Meipelaeati SIM
Memandang bahwa nilai dari informasi amatlah berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan baik.Sebagai seorang wirausaha, staf manajemen atau terlebih sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan dan usahanya. 1. Manajemen Informasi
Jenis-Jenis Sumberdaya Informasi: · Manusia
· Material
· Mesin (Termasuk Fasilitas Dan Energi) · Uang
· Informasi (Termasuk Data)
Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif.Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik,
dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
2. Manajemen Sumberdaya
Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.Setelah sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.
Seluruh kegiatan tersebut yaitu memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuangnya disaat yang tepat disebut manajemen informasi.
3. Keahlian Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manaeeien Infotiasi
Manajemen informasi adalah pengelolaan data dimana didalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta
menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.
Sisiei
Sistem adalah suatu cara yg ditetapkan sebelumnya untuk menjalankan sesuatu atau seperangkat aktivitas yg biasanya dilakukan secara berulangkali
Karakteristik Sistem: a) Ritmik
b) Terkoordinasi
c) Untuk mencapai tujuan tertentu
Banyak tindakan mgt yang tidak sistematik (pertimbangan terbaik) Jika seluruh sistem menjamin tindakan yang benar tidak
diperlukan manajer manusia
B. Peneetiian Sisiei Infotiasi Manaeeien
pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.
b. Siiei Infotiasi Manaeeien SSIMm adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambil keputusan.
c. Sisiei Infotiasi Manaeeien, isiilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sstem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data base’.
d. Definisi SIMn Suatu sistem yang menyediakan informasi dan mendukung pengambilan keputusan, dan menyediakan umpan balik dalam kegiatan operasi perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. f. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
C. Kataketisiik sisiei infotiasi ianaeeien
Karakteristik sistem informasi manajemen adalah ciri khas yang harus dimiliki sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen (SIM) sendiri adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk menghasilkan
informasi yang berguna bagi penggunanya.
SIM memiliki beberapa karakteristik yang melekat, seperti: 1. Memiliki berbagai element sistem [elements]
2. Memiliki batas batas tertentu [boundary] 3. Memiliki lingkungan luar [environment] 4. Memiliki penghubung [interface]
5. Memiliki masukan [input] 6. Memiliki keluaran [output] 7. Memiliki pengolahan [process] 8. Memiliki tujuan [goal]
Peneelasan
1. Eleien Sisiei [Eleienis]
atau komponen sistem adalah bagian bagian atau subsistem dari sebuah sistem yang lebih besar, bagian yang paling kecil dari sistem yang ada. Setiap elemen memiliki tugas, fungsi dan tujuan sendiri sendiri.
bekerja secara maksimal, maka jalannya keseluruhan sistem informasi manajemen akan terganggu dan menghasilkan ouput yang tidak
maksimal
2. Baiasan Sisiei [Boundaty]
Batas sistem atau yang dikenal dengan boundary adalah batasan ruang lingkup yang membatasi sistem informasi manajemen dengan sistem lainnya. Adanya batasan batasan pada sistem informasi
manajemen akan membuat sistem informasi yang ada tidak saling tumpang tindih dengan sistem yang lainnya. Setiap sistem akan melakukan tugas dan fungsinya masing masing.
Hal hal yang dibatasi oleh batas sistem contohnya:
Biaya
Peraturan
Personel
Peralatan, dll
3. Linekunean Luat [Envitonieni]
Lingkungan luar merupakan hal hal yang yang berada diluar batas sistem informasi manajemen yang bisa berpengaruh terhadap operasional sistem informasi manajemen.
Lingkungan luar sistem bisa berpengaruh positif dan negatif. Lingkungan luar yang merugikan harus bisa dikendalikan dan ditahan sedemikian rupa agar tidak sering mengganggu kegiatan sistem. Dan lingkungan luar yang menguntungkan harus sebisa mungkin bisa dimanfaatkan dengan baik oleh sistem.
Contohnya keadaan listrik yang mati, listrik bukanlah bagian dari
komponen sistem informasi manajemen. Tapi dengan tidak adanya listrik maka sistem informasi manajemen tidak bisa dijalankan.
Penghubung sistem adalah sebuah media yang menjembatani subsistem satu dengan subsistem yang lain.
Data keluaran disatu subsistem yang satu akan menjadi data masukan ketika pindah ke subsistem yang lain. Perpindahan ini memerlukan penghubung. Contoh jaringan koneksi.
Apabila dalam sebuah sistem tidak ada penghubungnya, maka ketika sebuah komponen subsistem telah selesai melaksanakan tugasnya, kemudian output yang dihasilkan tidak bisa dipindahkan untuk diproses lebih lanjut kepada subsistem yang lainnya karena tidak ada
penghubung.Maka sistem secara keseluruhan tidak akan menghasilkan apa-apa.
5. Masukan Sisiei [Inpui]
Masukan atau input adalah data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diolah oleh system.
Karakteristik masukan adalah hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap sistem. Sistem kerja sebuah sistem informasi berawal dari masukan.
6. Keluatan Sisiei [Ouipui]
Keluaran atau output adalah data masukan yang telah selesai diolah dan menjadi Informasi. Output adalah informasi yang bisa berupa laporan, grafik, formulir atau berupa perbaikan.
Output adalah hasil dari sebuah proses pengolahan data pada sistem. Dan masing masing subsitem dalam sebuah sistem akan
menghasilkan output. Output dari subsistem lain akan menjadi input bagi subsistem lain dan kemudian diolah kembali menjadi hasil akhir. Berupa INFORMASI.
Pengolah sistem adalah pemprosesan data yang masuk kedalam sistem dan diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan data keluaran (output) yang akan menjadi sebuah informasi yang berguna. Pengolahan bisa berupa pengklasifikasian data, pengurutan, pencarian,
penggabungan data.
Apabila sebuah sistem tidak bisa mengolah data, maka data mentah yang ada tetap akan menjadi seperti itu. Tidak akan bisa menjadi sebuah informasi yang berharga.
8. Tueuan Sisiei [Goal]
Sistem informasi manajemen tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan SIM adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pihak yang membutuhkan. Karena pada awalnya, sebuah sistem informasi disusun dan didesain khusus untuk menghasilkan sebuah
informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. Tujuan sistem didesain sama persis dengan apa yang diinginkan oleh pengguna.
Tujuan sistem yang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh
pengguna akan menghasilkan informasi yang tidak berharga. Informasi menjadi tidak relevan dan tidak bisa digunakan oleh penggunanya sebagai bahan pengambilan keputusan.
D. Klasifikasi siiei infotiasi ianaeeien
Klasifikasi sistem informasi adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya yaitu:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
atau suatu pemikiran yang bersifat non fisik yaitu tidak terlihat secara fisik. Contohnya seperti Teologi yaitu suatu ilmu tentang ketuhanan atau suatu gagasan maupun suatu pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
- Sistem Fisik (Physical System) merupakan sistem yang terlihat secara fisik contohnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi, dan lain-.lainnya
2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
- Sistem Deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Contohnya yaitu sistem komputer.
- Sistem Probabilistik (Probabilistic System) merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas
(kemungkinan atau tidak tentu). Contohnya seperti sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden, dan lain sebagainya.
3. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
- Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran.
Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif
tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja. Contohnya sistem keorganisasian.
materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan dari lingkungan luar. Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalah relatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup).
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
- Sistem Alamiah (Natural System) merupakan sistem yang terjadi karena proses-proses alam tanpa adanya campur tangan manusia, karena memang tidak ada campur tangan manusia dan merupakan proses yang alamiah. Contohnya seperti rotasi perputaran bumi, sistem tatasurya, dan lain sebagainya.
- Sistem Buatan (Human Made System) merupakan sistem yang
dirancang oleh manusia atau merupakan sistem yang proses terjadinya melibatkan campur tangan manusia. Sistem ini juga melibatkan mesin, sehingga sering kali disebut Human Machine System. Contohnya
Sistem komputer.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.
1.Tinekaian Manaeet
Manejemen lini pertama (first-line i miannaneemient), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foremiann).
Manajemen tingkat menengah (miiddle i miannaneemient), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top i miannaneemient), dikenal pula dengan istilah executive i ofcer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top i miannanjemien adalah CEO (Chief i Executive Ofcer), CIO (Chief i Informiantion iOfcer), dan CFO (Chief iFinanncianl Ofcer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih feksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
2.Eiika ianaeetial
· Perilaku terhadap organisasi
· Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya 3,Peneetiian Konfik Oteanisasi
Menurut Baden Eunson (Confict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konfik:
a) Konfik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konfik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir. b) Konfik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konfik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
c) Konfik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat. d) Konfik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konfik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
Fakiot penyebab konfik
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konfik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendiriankelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konfik.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda
Penyebab Konfik
Konfik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas 2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal 5. Pertikaian antar pribadi
6. Perbedaan status
Peneelolaan Konfik
Konfik dapat dicegah atau dikelola dengan :
· Disiplin i: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konfik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
· Pertimibanneann i Peneanlanmiann i danlanmi i Tanhanpann i Kehidupann i: Konfik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya : perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
· Komiunikansi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konfik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
· Mendeneanrkann i secanran i anktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konfik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
F. Peneetiian Daia dan Infotiasi
Data adalah nilai yang mendeskripsikan dari suatu objek atau kejadian.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data adalah bagian paling dasar/kecil dari karya manusia.
Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan keputusan.
Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.
Informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.
Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terhadap sesuatu.
Jenis-eenis Daia
Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual.
Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.
Hitatki Daia
Secara tradisional, data disusun dalam suatu hierarki yang terdiri dari elemen data, rekaman (record), dan berkas (file),
Elemen data adatah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagt menjadi unit data yang lairr. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribul lain yang berkaitan dengan pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), Mom, itenk dan atribut.
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait, Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tempat tinggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekarnan.Istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris.
Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang ber¬kaitan dengan suatu subjek. Dalam konteks yang lebih besar, sekumpulan berkas atau tabel mem-bentuk sebuah basis data. Sebagai contoh, sebuah basis data kepegawai¬an dapat mengandung sejumlah tabel seperti data pribadi, data presensi, sejarah kerja, dan sebagainya.
Citi-citi Infotiasi
Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut (Davis, 1999):
Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau inforrrasi itu benar.
Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
Korektif Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
Kualiias Infotiasi
Kualitas informasi (Prabu, 2006) diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
Relevan , dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision masking)?
Akurat, yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.
Tepat waktu, Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehi
untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.
Siklus Infotiasi
Di dalam
siklus
informasi terdapat 7 (tujuh) tahapan sebagai berikut :
1. Data
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, sebagai contoh data pribadi mahasiswa, data nilai siswa, data quesioner, dan data guru. Hal ini belum bisa bercerita banyak ke lembaga.
2. Input
Data-data yang ada diinputkan untuk segera ditindaklanjuti ke dalam proses pengolahan.
3. Proses
tersebut disimpan ke dalam database dan dapat diambil kembali untuk melakukan suatu proses.
4. Output
Data-data yang telah diproses dengan model tertentu, selanjutnya menghasilkan informasi.
5. Penerima
Penerima selanjutnya menerima informasi tersebut. Hal ini penerima merupakan orang yang berkepentingan dengan informasi tersebut.
6. Keputusan dan tindakan
Penerima yang telah menerima informasi tersebut, selanjutnya membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan.
7. Hasil tindakan
Penerima yang telah membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, maka akan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data lagi. Data-data tersebut dikumpulkan sebagai input, selanjutnya diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya.
G. Kelebihan Sisiei Infotiasi Manaeeien
Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap akan memudahkan untuk proses pengambilan keputusan. Berikut beberapa kelebihan lainnya dalam menggunakan sistem informasi manajemen :
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis. Misalnya penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi ,maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
H. Kekutanean Sisiei Infotiasi Manaeeien
Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan.
Dengan adanya sistem informasi, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun sistim informasi karena :
1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai 3. Kurang personil yang handal
BAB III
PENUTUP
1. Kesiipulan
praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi.
2. Satan
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang saya peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu saya harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang saya buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.