• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan Monitoring Pengerjaan ServiceMobil Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Patternpada Android Platform (Studi Kasus: PT. Armada Interna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan Monitoring Pengerjaan ServiceMobil Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Patternpada Android Platform (Studi Kasus: PT. Armada Interna"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan

Monitoring

Pengerjaan Service

Mobil Menggunakan

Algoritma Generalized Sequential Pattern

pada Android

Platform

(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Dwi Hosanna Bangkalang (672011079) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

1

Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan

Monitoring

Pengerjaan

Service

Mobil Menggunakan Algoritma

Generalized Sequential Pattern

pada Android

Platform

(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

1)

Dwi Hosanna Bangkalang, 2) Ramos Somya

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)dwihosanna@gmail.com, 2)ramos.6005@gmail.com

Abstract

Maintaining quality of service, is one way to maintain customer loyalty. Similarly, conducted by PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) which is one of the automotive company has Unit Sales and Service division. In the service division, there are several problems, among other: customers don’t know what kind of services should be done during a routine service, customers can’t monitor the progress of the process details of their cars or on the condition of the car where they are being or have been done and working redundancy of costumer service when doing reservation by the customer. Therefore, it needs an application recommendations and monitoring systems servicing cars built by using mobile technology on android platform, to overcome these problems. The resulting recommendations are matching service history with servicing sequential patterns discovered by the algorithm Generalized Sequential Pattern on previous research.. With this mobile application, customers can make a reservation service and monitoring the process of servicing their cars. Applications with Service Google Cloud Messaging (GCM) is useful as a notification provision of information from the server to the client.

Keyword : Service, Recommendations, Monitoring, Google Cloud Messaging, Mobile.

Abstrak

Mempertahankan kualitas pelayanan, merupakan salah satu cara untuk

mempertahankan loyalitas pelanggan. Begitu pula yang dilakukan oleh PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) yang merupakan salah satu perusahaan otomotif yang

mempunyai divisi Penjualan Unit dan Service. Pada divisi Service, terdapat beberapa

permasalahan antara lain: pelanggan tidak mengetahui jenis servis apa yang harus dilakukan saat melakukan servis rutin, pelanggan tidak dapat memantau perkembangan

detailproses pengerjaan mobil mereka atau pada kondisi mana mobil mereka sedang atau sudah dikerjakan, serta redundansi kerja yang terjadi ketika dilakukan reservasi servis

oleh pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring

pengerjaan servis mobil yang dibangun menggunakan teknologi mobile pada android

platform, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rekomendasi yang dihasilkan

merupakan pencocokan history servis dengan pola servis sequential yang ditemukan

berdasarkan algoritmaGeneralized Sequential Patternpada penelitian terdahulu. Dengan

aplikasi mobile, pelanggan dapat melakukan reservasi servis dan melakukan pemantauan

proses pengerjaan servis mobil mereka. Aplikasi dilengkapi dengan Service Google

Cloud Messaging (GCM) yang berguna sebagai notifikasi pemberian informasi dari

serverkeclient.

Kata Kunci : Servis, Rekomendasi,Monitoring,Google Cloud Messaging, Mobile. 1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2)

(10)

2 1. Pendahuluan

PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Automotive Trading. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan dari New Armada Groupyang berpusat di Magelang. PT. AIM juga merupakan dealerresmi kendaraan Daihatsu dan Isuzu, penjualan spare part

dan pelayanan servis bengkel reguler serta pelayanan unit body repair. Tahun 2014, PT. AIM berturut-turut menjadi pemenang dalam kualitas Customer Service

terbaik. Melihat fakta tersebut, PT. AIM selalu berupaya menjaga komitmen untuk selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Divisi servis merupakan salah satu pemasok laba kotor terbesar dan memiliki intensitas ke pelanggan lebih tinggi daripada divisi lainnya. Oleh Karena itu, PT. AIM selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi yang dapat menunjang kelancaran komunikasi, kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan informasi.

Akan tetapi, terdapat beberapa fase yang tidak efisien pada proses bisnis servis bengkel. Masalah yang pertama adalah pelanggan tidak mengetahuihistoryservis mobil mereka sehingga, saat melakukan servis rutin tidak mengetahui jenis servis yang akan dilakukan. Masalah yang kedua adalah pelanggan tidak dapat memantau perkembangan dan mengetahui secara detailproses pengerjaan mobil mereka atau pada kondisi mana mobil mereka sedang atau sudah dikerjakan. Masalah yang ketiga, sesuai dalam Standart Operating Procedure regular servis PT. AIM, pelanggan juga dapat melakukan reservasi servis yang biasanya dilakukan dengan booking langsung dengan datang ke bengkel ataupun melalui telepon kepada Customer Service, yang kemudian akan dilakukan konfirmasi ulang kepada pelanggan, sehingga mengakibatkan redundansi kerja.

Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut manajemen PT. AIM membutuhkan suatu media atau teknologi yang dapat memberikan rekomendasi jenis servis kepada pelanggan sesuai pola servis pelanggan secara sequentialdan dapat memberikan hak akses kepada pelanggan untuk melakukan reservasi sesuai keinginan pelanggan serta memantau perkembangan pengerjaan mobil mereka. Berdasarkan fakta yang ada, Asia Tenggara adalah salah satu pasar smartphone

dengan pertumbuhan yang tinggi di dunia dan 87% diantaranya adalah pengguna android [1]. Begitu juga dengan data internal PT. AIM yang menyebutkan bahwa 77% pelanggan menggunakan smartphoneberbasis android. Dengan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan aplikasi-aplikasi berbasis android sangat tinggi. PT. AIM juga adalah salah satu perusahaan yang membutuhkan aplikasi-aplikasi berbasis android yang salah satu tujuannya untuk menciptakan komunikasi yang efisien antara perusahaan dengan pelanggan.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasi sistem rekomendasi dan

monitoring pengerjaan servis pada android platform. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring

(11)

3

mobil yang disebabkan oleh pemakaian pelanggan. Rekomendasi yang dihasilkan merupakan pencocokan history servis dengan pola servis sequential yang ditemukan berdasarkan algoritmaGeneralized Sequential Patternpada penelitian terdahulu dan rekomendasi bukan berdasarkan gejala kerusakan.

2. Kajian Pustaka

Pada Penelitian yang berjudul Desain dan Implementasi Aplikasi Servis dan Katalog Motor Menggunakan HTTP Request pada Mobile Android Platform

menjelaskan bahwa salah satu pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan dan dapat memberikan nilai tambah terhadap pelanggan. Adapun pada penelitian ini dibangun aplikasi servis dan katalog motor dengan menggunakan HTTP request. Dengan adanya aplikasi ini perusahaan dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan adanya informasi riwayat servis dan informasi mengenai penjualan produk-produk suatu perusahaan [2].

Pada penelitian yang berjudul Analytical Customer Relationship Management

untuk Rekomendasi Service Perbengkelan Menggunakan Metode Generalized Sequential Pattern (Studi kasus: PT. Armada Internasional Motor) dapat disimpulkan mengenai pemanfaatan data mining dalam CRM. Hasil dari penelitian ini adalah pola servis asosiasi dan sequential. Pola servis sequential

yang ditemukan adalah dasar untuk memberikan rekomendasi servis yang dilakukan selanjutnya kepada pelanggan berdasarkan history servis yang telah dilakukan pelanggan [3].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian tentang perancangan dan implementasi sistem rekomendasi dan monitoring pengerjaan servis mobil pada android platform. Penelitian dilakukan pada divisi ServicePT. Armada Internasional Motor. Aplikasi dibangun dengan memanfaatkan teknologi web service dengan JSON untuk pertukaran data. Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan pencocokan history servis pelanggan dengan pola servis sequential yang ditemukan dengan algoritma

Generalized Sequential Pattern pada penelitian terdahulu. Aplikasi juga dilengkapi dengan menggunakan teknologi Service Google Cloud Messaging

(GCM). Aplikasi terdiri dari dua yaitu aplikasi berbasis desktop dan aplikasi berbasis mobile.

Sistem rekomendasi merupakan sebuah alat personalisasi yang menyediakan kepada pengguna sebuah informasi daftar item yang sesuai dengan keinginan masing-masing pengguna [4]. Dapat dikatakan juga bahwa sistem rekomendasi merupakan suatu aplikasi untuk menyediakan dan merekomendasikan suatu item

dalam membuat suatu keputusan yang diinginkan oleh pengguna [5].

Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya. Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang

real time [6]. Sistem monitoring juga memungkinkan untuk memantau dan melacak pekerjaan staf lapangan secara real time saat data sedang dikumpulkan dan memberikan akses real time ke data untuk memantau baik kualitas maupun kemajuan data tersebut [7].

Generalized Sequential Pattern (GSP) adalah algoritma sequential data

mining yang dapat menangani kendala waktu dan taksonomi [8]. Algoritma

(12)

4

perilaku pelanggan dalam memilih jenis servis yang dilakukan bersamaan maupun

sequential[3].

Google Cloud Messaging (GCM) adalah suatu layanan yang berguna mengirimkan data pesan singkat dari server ke pengguna pada perangkat android.

GCM dapat mengirimkan pesan singkat untuk memberitahu aplikasi bahwa terdapat data baru yang akan diambil dari server[9].Service GCM ini diterapkan pada aplikasi dalam bentuk notifikasi atau pesan singkat yang dikirimkan oleh

server. Notifikasi ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pelanggan sebagaireminderjika waktu servis telah tiba dan saat melakukan reservasi servis serta pemberitahuan jika mobil telah selesai di servis.

Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform.Web service

mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai sarana komunikasinya [10].

3. Metode Penelitian

Pada perancangan aplikasi menggunakan tahapan penelitian yang terdiri dari 4 tahapan penelitian, yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Aplikasi. 4) Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian.

Gambar 1Tahapan Penelitian

Gambar 1Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tahap pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan mengamati proses bisnis maupun Standart Operating Procedure (SOP) regular servis pada PT. AIM serta mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2) Tahap kedua: Perancangan Sistem, tahap ini dilakukan perancangan sistem baru untuk menjawab permasalahan yang ada pada PT. AIM. Perancangan dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi use Case diagram, class diagram, activity diagram dan deployment diagram. 3) Tahap ketiga: Pembuatan Aplikasi, selanjutnya dilakukan pembuatan aplikasi sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Aplikasi desktop dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java pada Netbeans 7.4 dan aplikasimobile

dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java pada IDE Eclipse yang didukung oleh teknologi Service Google Cloud Messaging (GCM). 4) Tahap

Perancangan Sistem

Pembuatan Aplikasi

Implementasi dan Pengujian Sistem serta

(13)

5

keempat: Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, pada tahap ini aplikasi dibangun berbasis desktop dan mobile, kemudian dilakukan

Quality Control untuk mengetahui apakah fungsional dari aplikasi telah sesuai dengan perancangan yang dilakukan. Pengujian aplikasi sistem yang dibangun, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alphadan pengujian beta.

Pada tahap pengidentifikasi masalah, proses penelitian dilakukan dengan mempelajari SOP reguler servis, observasi, serta wawancara dengan cara tanya jawab kepada Kepala Bengkel di PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM). Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan proses bisnis bengkel PT.AIM seperti terlihat pada Gambar 2.

1b 1a

3

4 2

5 6

7 1c

Gambar 2Proses Bisnis DivisiServicepada PT. AIM

Penjelasan proses bisnis pada Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1a). Pertama, Pelanggan dapat mendatangi langsung bengkel, untuk melakukan servis mobil. 1b). Pelanggan dapat melakukan reservasi melalui telepon untuk melakukan

booking servis. 1c). Pelanggan dapat melakukan reservasi servis dengan datang langsung ke bengkel. 2). Kedua, pelanggan yang datang langsung untuk servis akan mendatangi Customer Service (CS) untuk menanyakan apakah masih ada kuota untuk servis, jika masih ada mobil akan ditangani jika tidak akan dilakukan penjadwalan servis besok hari. Selanjutnya, Pelanggan yang telah melakukan reservasi akan segera ditangani oleh Service Advisor (SA). 3). Ketiga, Akan dilakukan pengecekan dan pencatatan keluhan, kondisi dan menanyakan history

(14)

6

Keempat, pelanggan diberikan estimasi serta jenis pengerjaan servis yang akan dilakukan. 5). Kelima, Jika pelanggan setuju, SAmembuat dokumen work order

dan surat Perintah Kerja Bengkel (PKB) yang berisi jenis servis mobil yang akan dikerjakan. 6). Keenam, Teknisi melakukan pengerjaan servis mobil sesuai dengan surat PKB yang telah terbit. 7). Ketujuh, pelanggan datang untuk mengambil mobil yang telah selesai di servis.

Dengan menggunakan aplikasi mobile yang dibangun, dapat dilakukan efisiensi pada beberapa kegiatan di proses bisnis yang sedang berjalan. Adapun perbedaan-perbedaan yang ada disebutkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Perbedaan Proses Bisnis Lama dan Baru

No Perbedaan Proses bisnis lama Proses bisnis baru

1.

Oleh CS via telephone/on site Oleh CS via telephone Oleh CS via telephone

Tidak ada

Pada tahap perancangan sistem, digunakan Unified Modelling Language (UML) yang berfungsi untuk menggambarkan alur dan proses kerja dari aplikasi.

UML yang digunakan antara lain use case diagram, class diagram, activity diagramdan deployment diagram. Use case diagram adalah gambaran graphical

dari beberapa atau semua aktor, use case dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun [11]. Pada Gambar 3 merupakan use case diagram pada sistem yang dibangun. Pada

use case diagram ini terdapat tiga aktor yaitu Pelanggan, Service Advisor dan Teknisi. Pelanggan dapat melihat jadwal servis dan rekomendasi untuk servis selanjutnya yang diberikan oleh sistem. Saat melakukan servis, pelanggan dapat melakukan monitoring pengerjaan dari servis mobil yang dilakukan. Pelanggan juga dapat memilih rekomendasi yang ingin dilakukan jika melakukan reservasi servis. Selain itu, pelanggan dapat mengubah data reservasi dan dapat mengetahui

(15)

7

Gambar 3Use Case Diagram Sistem

Selanjutnya adalah activity diagram. Activity diagrammenggambarkan aliran aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir [11]. Selanjutnya pada Gambar 4activity diagram monitoringservis.

memilih monitoring

sistem mengirimkan notifikasi GCM ke pelangga jika service telah selesai

menampilkan menu utama

(16)

8

Pada gambar 4 merupakan aktifitas saat melakukan monitoring pengerjaan servis mobil pelanggan. Saat pelanggan memilih monitoring pengerjaan servis, aplikasi mobile mengirimkan permintaan jenis pengerjaan servis dan data status pengerjaan servis mobil. Jika pengerjaan mobil masih dalam proses, maka ditampilkan status pengerjaan mobil saat ini apakah sudah dikerjakan atau blum dikerjakan. Jika pengerjaan mobil telah selesai, sistem mengirimkan notifikasi sebagai pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mobil telah selesai dikerjakan dan siap untuk diambil. Selanjutnya, activity diagramuntuk melihat rekomendasi dan melakukan reservasi servis dapat dilihat pada Gambar 5.

Memilih lihat rekom endasi service

memilih reservasi service

memilih waktu service

ganti jadwal ?

menampilkan menu utama

menampilkan rekom endasi service

menampilkan form reservasi service

tersedia? tidak

mengirimkan waktu service ke database mengirimkan permintaan rekomendasi

menampilkan kode booking

sistem mengirimkan noti fikasi GCM u ntuk reminder service yang akan dilakukan

Cek rekomendasi Service

Cek ketersediaan waktu service

menyim pan waktu reservasi service ya

Cek waktu reservasi pukul 6 pagi di hari service? ya

tidak

Database Mobile Service App

Pelanggan

Gambar 5Activity DiagramLihat Rekomendasi dan Reservasi Servis.

(17)

9

reservasi dari rekomendasi yang ada dan memilih waktu servis yang diinginkan. Jika waktu yang dipilih tersedia, maka sistem menyimpan waktu ke databasedan pelanggan mendapatkan kode bookingsebagai bukti saat melakukan servis nanti. Jika waktu tidak tersedia, pelanggan dapat memilih waktu lain yang dikehendaki. Jika tanggal booking servis yang akan dilakukan telah tiba dan menunjukkan pukul 6 pagi, maka sistem akan mengirimkan notifikasi kepada pelanggan untuk memastikan apa hari ini dapat melakukan servis atau tidak. Jika ya, tidak ada perubahan pada waktu reservasi. Jika tidak, pelanggan dapat melakukan penjadwalan ulang servis untuk mendapatkan kode booking baru. Selanjutnya adalah class diagram. Class diagrammembantu dalam visualisasi struktur kelas – kelas dari suatu sistem. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap – tiap kelas didalam model desain dari suatu sistem [12].

Class diagrampada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 6.

model

Gambar 6 adalah gambar class diagram dari sistem yang dibangun. Class

diagram pada sistem ini terdiri dari model, viewdan controller.Modelmerupakan penghubung antara fungsi dengan database. View adalah tampilan atau user interfacedari aplikasi dan controller adalah penggerak yang berfungsi menerima perintah dari view lalu meneruskan ke model. Deployment diagram adalah diagram yang memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam hardware [12].

(18)

10 User (Aplikasi

Mobile)

Admin (Aplikasi Desktop)

Web Service (PHP)

JSON

Database Server

Gambar 7Deployment Diagram

Pada Gambar 7 terdapat dua macam perangkat lunak yaitu aplikasi mobile

dan aplikasi desktop. Aplikasi mobile terhubung dengan web service

menggunakan bahasa pertukaran data JSON yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi mobile dengan database. Web service dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman web yaitu PHP. Web service ini juga terhubung dengan database pada server. Sedangkan untuk aplikasi desktopdapat berhubungan langsung dengan database server. Berdasarkan deployment diagram

ini dirancang arsitektur sistem dari aplikasi AIM mobile. Arsitektur sistem pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8Arsitektur Sistem

Pada Gambar 8 terdapat 2 aplikasi yaitu aplikasi mobiledan aplikasi desktop. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile dengan tujuan untuk digunakan oleh pelanggan pada PT. AIM. Aplikasi desktop diimplementasikan pada komputer yang ditujukan kepada Service Advisor dan Teknisi untuk mengelola data master dan data servis serta Teknisi untuk mengubah status pengerjaan servis. Untuk dapat menjalankan kedua aplikasi, semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet. Dengan adanya internet, aplikasi mobile

(19)

11

masuk ke database server, aplikasi mobile dapat mengakses hasil rekomendasi servis tersebut melalui web service JSON. Begitu pula data reservasi yang dimasukkan pelanggan pada aplikasi mobile, dapat diakses melalui aplikasi

desktopdan data status pengerjaan servis pada aplikasi desktopdapat diakses pada aplikasi mobile. Jika jadwal servis pelanggan telah tiba ataupun telah melakukan reservasi dan pengerjaan mobil telah selesai, Service Google Cloud Messaging

berjalan secara otomatis dan mengirimkan notifikasi ke aplikasi mobile

pelanggan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan desktop. Aplikasi mobile diimplementasikan pada android platform sedangkan aplikasi

desktop diimplementasikan pada komputer. Aplikasi mobile ditujukan kepada pelanggan yang sudah pernah melakukan servis di PT. AIM, sedangkan aplikasi

desktopditujukan kepada Service Advisordan Teknisi untuk mengelola data-data kebutuhan servis yaitu data pelanggan, data mobil dan data servis. Pada aplikasi

mobile PT. AIM, pelanggan diberikan rekomendasi servis yang dapat dilakukan secara rutin oleh pelanggan. Pada Gambar 10 merupakan tampilan alur pencarian rekomendasi.

PENCOCOKAN POLA SERVIS HASIL

DATA M INING PADA PENELITI TERDAHULU

(KNOW LEDGE)

HISTORY SERVIS PELANGGAN

HASIL REKOM ENDASI (serv is A,serv is B, serv is D,Servis E,...,..)

Gambar 9Tampilan Alur Sistem Rekomendasi

Pada Gambar 9 merupakan alur dari proses dihasilkannya rekomendasi untuk pelanggan. Pola servis sequential yang telah ada dicocokan dengan history

pelanggan sehingga dihasilkan rekomendasi servis untuk pelanggan.

Pada proses pencocokan terdapat empat tahapan yang dilakukan 1). Pertama, dilakukan pengelompokkan history servis pelanggan berdasarkan periode servis dengan memakai batasan waktu (time gap) 3 bulan. Pada tahap ini, pengelompokkan dilakukan dengan pembagian 12 bulan/3 bulan yaitu menjadi empat periode setiap tahunnya. Bulan 1-3 dianggap periode 1, bulan 4-6 periode 2, bulan 7-9 periode 3, dan bulan 10-12 periode 4, dst. 2). Kedua, mengubah

(20)

12

pembahasan proses pencocokan pola servis sequential dan history pelanggan dengan menggunakan metode sequential.

Tabel 2Tabel Pola Servis Sequential P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 Pola servis 1 Y {Z,Q} A C D

Pola servis 2 … … … … …

Tabel 2 merupakan tabel pola servis sequential yang dimisalkan jenis servis pada pola servis 1 yaitu Y {Z,Q} A C D. P1, P2, P3, dst merupakan periode pada setiap pola servis. Pola servis yang digunakan untuk menghasilkan rekomendasi merupakan pola servis sequential yang ditemukan pada penelitian terdahulu. Selanjutnya, dari pola sequential yang ada dicocokan dengan history

servis pelanggan yang terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3Tabel HistoryServis Pelanggan

Pelanggan Servis P 1 Servis P 2 Servis P 3 Servis P 4

Ocha A B {Z,Q} C

Pada Tabel 3 merupakan tabel history servis pelanggan yang telah dikelompok per 3 bulan kedatangan atau per periode pelanggan saat melakukan servis rutin yaitu pada servis P 1 ocha melakukan sevis A, servis P 2 melakukan servis B, dst. Pelanggan ocha sudah melakukan servis empat periode dengan

historyservis terakhir C. Karena terdapat > 1 jenis servis pada periode 3 maka di cari kemungkinan dari historyservis pelanggan ocha yang terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4Tabel Kemungkinan HistoryServis Ocha

K 1 K 2 K 3

Servis P 1 A

Servis P 2 B

Servis P 3 {Z,Q} Z Q

Servis P 4 C

Pada Tabel 4, merupakan tabel kemungkinan dari history servis Ocha. Karena pada servis periode 3 mempunyai > 1 servis yaitu {Z,Q} maka dicari bentuk kemungkinan dari {Z,Q} yaitu Z dan Q. Mengubah bentuk kemungkinan

history servis pelanggan dilakukan untuk memudahkan dalam proses pencococokan dengan pola servis yang ada. Setelah di dapatkan kemungkinan

history servis dapat dilakukan pencocokan dengan pola servis 1 seperti yang terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5Tabel Proses Pencocokan Pola Servis 1 dengan HistoryServis Ocha

Historyservis Ocha Pola Servis 1 Hasil

C C Cocok

{Z,Q} A Tidak cocok

{Z,Q} {Z,Q} Cocok

(21)

13

A Y Tidak cocok

Ditemukan rekomendasi servis{Z,Q} C = servis D

{Z,Q} C Tidak cocok

{Z,Q} A Tidak cocok

{Z,Q} {Z,Q} Cocok

… … …

Ditemukan rekomendasi servis {Z,Q} = servis A

Z C Tidak cocok

… … …

Ditemukan rekomendasi servis A = servis C

Proses yang terlihat pada Tabel 5, merupakan proses pencocokan yang dilakukan sehingga menghasilkan rekomendasi untuk pelanggan ocha. Proses pencocokan dimulai dari historyservis pelanggan yang terakhir pada kasus di atas yaitu C yang dicocokan dengan pola servis 1 pada periode N-1 yaitu P 4. Selanjutnya dilakukan pencocokan secara sequential. Jika ditemukan kecocokan, maka dilakukan scanmundur untuk menemukan banyak kecocokan pada periode pola servis maupun historyservis pelanggan. Seperti terlihat pada Tabel 5, setelah ditemukan kecocokan pada servis C, maka periode pola servis 1 dan periode

history servis ocha -1 yaitu A dan {Z,Q}. Jika periode pada pola servis 1 dan

historyservis ocha telah habis, diberikan rekomendasi dengan kecocokan history

servis {Z,Q} C dengan rekomendasi servis selanjutnya D. Setelah itu, akan dilakukan pencocokan kembali mulai pada kemungkinan history servis {Z,Q} yaitu batas terakhir penemuan kecocokan -1 dicocokan dengan dengan pola servis 1 pada periode N-1 . Pencocokan dilakukan sampai ditemukan rekomendasi servis selanjutnya dan periode pada pola servis 1 dan history servis ocha telah habis. Dari proses pencocokan diatas, maka ditemukan rekomendasi yang dihasilkan pada Tabel 5 dan didapatkan urutan rekomendasi yang dapat diberikan kepada pelanggan ocha yang terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6Tabel Hasil Rekomendasi Untuk Pelanggan Ocha

Urutan prioritas Jumlah kecocokan Hasil Rekomendasi

1 2 yaitu {Z,Q} A Servis D

2 1 yaitu {Z,Q} Servis A

3 1 yaitu A Servis C

Tabel 6 merupakan hasil rekomendasi yang diberikan untuk pelanggan ocha. Dari history servis pelanggan ocha yang dicocokan dengan pola servis 1, maka ditemukan 3 rekomendasi yang dapat dilakukan pada servis selanjutnya. Hasil rekomendasi pada Tabel 6, diurutkan menurut prioritas hasil rekomendasi. Jika ditemukan > 3 rekomendasi, maka rekomendasi yang diberikan adalah urutan 3 teratas menurut prioritas. Banyaknya kecocokan periode pada pola servis dan

history servis pelanggan merupakan prioritas utama yang ditampilkan pada aplikasi. Rekomendasi yang ada, diberikan kepada pelanggan melalui aplikasi

(22)

14

Gambar 10Tampilan Rekomendasi Servis

Pada Gambar 10 terlihat bahwa sistem menampilkan rekomendasi servis kepada pelanggan. Dengan adanya rekomendasi jenis servis pada aplikasi mobile, pelanggan dimudahkan dalam memilih jenis servis yang dapat dilakukan saat melakukan servis rutin. Pada halaman ini, selain melihat hasil rekomendasi servis yang diberikan, pelanggan juga dapat memilih rekomendasi servis yang diinginkan sekaligus melakukan reservasi untuk melakukan servis dengan rekomendasi yang telah diberikan.

Kode Program 1 Pencocokan HistoryServis Pelanggan dengan Pola Servis yang Ada

Kode Program 1 merupakan source code pada aplikasi desktop yang digunakan untuk mencocokan history servis pelanggan dengan pola servis

sequential. Baris program 1 merupakan proses pengambilan pola servis yang ada. Baris program 3-6 adalah Proses pengambilanhistoryservis pada periode terakhir atau historyservis terbaru pelanggan dan penentuan batas pencarian periode pada pola servis yang dicocokan dengan historyservis pelanggan. Baris program 7-19 merupakan proses pencocokan history servis dengan pola servis yang ada.

1 for (int i = 0; i < listRuleAkhir.size(); i++) {

2 if (!cek) {

3 periodeHistoryAkhir = listHistoryAkhir.size() - 1; 4 serviceHistoryAkhir = 0;}

5 else{cek = false;}

6 ruleAkhir = listRuleAkhir.get(i).size() - 2;

7 for (int j = periodeHistoryAkhir; j >= 0; j--){

8 boolean cek2 = false; int startK;

9 if (!cek) { startK = serviceHistoryAkhir;

10 serviceHistoryAkhir = 0;}

11 else{ startK = 0;}

12 for (int k = startK; k < listHistoryAkhir.get(j).size(); k++){

13 for (int l = ruleAkhir; l >= 0; l--){

14 if (listHistoryAkhir.get(j).get(k).equals(listRuleAkhir.get(i).get(l))){

15 jumlahSama++; if (!cek){periodeHistoryAkhir = j;

16 serviceHistoryAkhir = k + 1; cek = true;

17 idServiceRekomendasi = listRuleAkhir.get(i).get(l + 1);}

18 ruleAkhir = l - 1;cek2 = true;break;}}

(23)

15

Selanjutnya pada Gambar 11 merupakan tampilan menu reservasi pada aplikasi

mobile.

Gambar 11Tampilan Menu Reservasi

Gambar 11 merupakan tampilan menu reservasi servis. Dari hasil rekomendasi yang ditemukan, pelanggan diberikan pilihan untuk melakukan rekomendasi servis tersebut atau tidak. Dengan adanya reservasi servis berbasis

mobile, pelanggan dapat memilih waktu servis sesuai yang di inginkan tanpa harus telepon maupun datang langsung ke bengkel. Saat melakukan reservasi, sistem memeriksa apakah waktu yang diinginkan tersedia atau tidak. Jika tersedia, pelanggan juga dapat menginputkan keluhan tambahan untuk kebutuhan data servis mobil dan selanjutnya melakukan reservasi. Setelah itu, sistem mengirimkan kode bookingyang dihasilkan secara random oleh sistem. Dengan adanya reservasi servis berbasis mobile, pelanggan dimudahkan dalam memilih waktu servis sesuai yang diinginkan tanpa harus telepon maupun datang langsung ke bengkel.

(24)

16

Gambar 12 merupakan tampilan monitoring pengerjaan servis mobil yang sedang dilakukan. Saat mobil sedang berada dalam proses pengerjaan di bengkel, pada aplikasi desktopTeknisi dapat mengubah status pengerjaan servis setiap kali proses pengerjaan selesai. Dengan berubahnya status pengerjaan pada aplikasi

desktop, pada aplikasi mobile ditampilkan progress status pengerjaan sehingga, pelanggan dapat mengetahui dan memantau proses pengerjaan servis mobilnya dari awal sampai selesai. Jika pengerjaan mobil telah selesai dan telah siap untuk diambil, sistem menjalankan Service Google Cloud Messaging (GCM) untuk memberikan notifikasi ke aplikasi mobilepelanggan melalui button validasi pada aplikasi desktop. Dengan dibangun dengan aplikasi berbasis mobile, pelanggan dimudahkan dalam memantau perkembangan saat mobil sedang dalam proses servis di bengkel. Selanjutnya, gambar notifikasi GCMterdapat pada Gambar 13.

Gambar 13Tampilan Notifikasi GCM

Pada Gambar 13 merupakan tampilan notifikasi GCMjika pengerjaan mobil telah selesai. Selain itu juga, sistem secara otomatis menjalankan notifikasi GCM

untuk menjadi reminder jika waktu servis telah tiba dan reminder kepada pelanggan yang telah melakukan reservasi servis.

Kode Program 2GCM untuk kirim notifikasi

01 public function send_notification($registatoin_ids,$message){

02 define("GOOGLE_API_KEY"," AIzaSyBkdBDk5OBKXnOqGVc7iJKma-THaCbt8Oc"); 03 $url='https://android.googleapis.com/gcm/send';

04 $fields=array('registration_ids'=>$registatoin_ids,'data'=>$message,);

05 $headers=array('Authorization:key='.GOOGLE_API_KEY,'Content-Type:

06 application/json');

07 $ch = curl_init();

08 curl_setopt($ch, CURLOPT_URL, $url);

09 curl_setopt($ch, CURLOPT_POST, true);

10 curl_setopt($ch, CURLOPT_HTTPHEADER, $headers);

11 curl_setopt($ch, CURLOPT_RETURNTRANSFER, true);

12 curl_setopt($ch, CURLOPT_SSL_VERIFYPEER, false);

13 curl_setopt($ch, CURLOPT_POSTFIELDS, json_encode($fields));

14 $result = curl_exec($ch);

15 if ($result === FALSE) {die('Curl failed: ' . curl_error($ch));}

16 curl_close($ch);

17 echo $result;

(25)

17

Kode Program 2 merupakan fungsi PHP pada aplikasi mobile yang digunakan untuk mengirimkan notifikasi kepada pelanggan. Untuk proses pengiriman notifikasi diperlukan Google Api Key, Id GCMdan isi pesan seperti pada fungsi PHP diatas.

Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian aplikasi agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada sistem. Pengujian aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring pengerjaan servis mobil ini, menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alphadan pengujian beta.

Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha

menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Berikut merupakan table hasil pengujian. Pada Tabel 7 merupakan hasil pengujian aplikasi desktop dan Tabel 8 merupakan hasil pengujian aplikasi mobile.

Tabel 7Hasil Pengujian Aplikasi Desktop Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang

dihasilkan sistem

Status Pengujian

Masuk aplikasi Nama pengguna dan kata sandi benar

Nama pengguna dan kata sandi salah maupun

Tambah data Pelanggan Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong

Sukses tambah data Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data Valid

Ubah data Pelanggan Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Hapus data Pelanggan Data yang akan dihapus

dipilih

Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Tambah data Mobil Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong

Sukses tambah data Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data Valid

Ubah data Mobil Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Hapus data Mobil Data yang akan dihapus

dipilih

Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Tambah data servis Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong

Sukses tambah data Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data Valid

Ubah data servis Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Tampil data reservasi Sukses tampil data Sukses tampil data Valid Tampil data rekomendasi Sukses tampil data Sukses tampil data Valid

Tabel 8Hasil Pengujian Aplikasi Mobile Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Nama pengguna dan kata sandi benar

Nama pengguna dan kata sandi salah maupun

Form diisi dengan benar

Sukses masuk aplikasi

Form diisi beberapa atau kosong

Gagal tambah data Gagal tambah data

Valid

Ubah data reservasi Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Tampil data pengerjaan

servis

Sukses tampil data Sukses tampil data Valid

Tampil historyservis Sukses tampil data Sukses tampil data Valid Tampil notifikasi oleh

Service GCM

Jadwal servis pelanggan telah tiba

Sukses tampil data Sukses tampil data

(26)

18

Waktu reservasi servis di database pukul 6 pada

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi desktop dan mobile

dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi. Pengujian betadilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara kepadasample user. Sample user yang terdiri dari 30 orang pelanggan PT. AIM dan wawancara kepada Kepala Bengkel pada divisi

ServicePT. AIM. Hasil jawaban daftar pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan STS TS CS S SS

1. 2.

3.

4.

5.

Aplikasi sistem rekomendasi dan monitoringmudah digunakan Sistem rekomendasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan dalam menentukan dan memilih jenis servis

Menu reservasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan dalam memilih dan memesan waktu servis

Sistemmonitoringbermanfaat dan memudahkan pelanggan untuk memantau proses pengerjaan mobil

Tampilan dan huruf aplikasi dapat dilihat dengan jelas

0

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan dilakukan menggunakan skala Likert [13], dimana masing-masing jawaban diberi skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 2. Tidak Setuju (TS) = 2

3. Cukup Setuju (CS) = 3 4. Setuju (S) = 4

5. Sangat Setuju (SS) = 5

Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33% responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan 10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33% responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan 3,34% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem rekomendasi bermanfaat dan memudahkan dalam memilih dan menentukan jenis servis.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33% responden menjawab sangat setuju, 33,33% responden menjawab setuju dan 20,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa menu reservasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan dalam memilih dan memesan waktu servis.

(27)

19

monitoring bermanfaat dan memudahkan pelanggan untuk memantau proses pengerjaan mobil.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00% responden menjawab sangat setuju, 46,67% responden menjawab setuju dan 13,33% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa tampilan aplikasi ini dapat dilihat dengan jelas.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Bengkel PT. AIM, maka diperoleh hasil bahwa Aplikasi ini membantu mempercepat dan mempermudah pegawai pada posisi Service Advisor (SA)dan Customer Servicedalam pencatatan jenis servis ataupun keluhan mobil pelanggan dan konfirmasi kepada pelanggan yang telah melakukan reservasi servis, sehingga tidak terjadi redundansi kerja.

Dengan adanya monitoring servis, membantu SA dalam memantau kinerja pegawai pada posisi Teknisi. Aplikasi ini membantu dan menunjang proses bisnis sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Servicedi PT. AIM.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring pengerjaan servis mobil dibangun dengan menggunakan teknologi mobile pada android platform. Sistem yang dibangun merupakan pengintegrasian aplikasi desktopdan mobileserta dilengkapi dengan teknologi Service Google Cloud Messaging (GCM) untuk mengirimkan notifikasi kepada pelanggan. Rekomendasi yang diberikan kepada pelanggan adalah hasil pencocokan history servis pelanggan dengan pola servis sequential

yang ditemukan dengan menggunakan algoritma Generalized Sequential Pattern.

Pada sisi pelanggan, sistem rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi pelanggan untuk mengetahui dan memilih jenis servis yang dapat dilakukan pada waktu servis. Sistem monitoring membantu pelanggan untuk mengetahui perkembangan dan memantau secara detail proses pengerjaan mobil dari awal sampai selesai tanpa harus berada di bengkel. Aplikasi mobile ini, dilengkapi dengan menu reservasi servis yang memudahkan pelanggan untuk melakukan pemesanan waktu servis yang diinginkan tanpa harus datang langsung ke bengkel ataupun pesan melalui telepon dan tidak perlu menunggu antrian untuk melakukan servis. Pelanggan juga dapat mengetahui history servis yang pernah dilakukan dengan mengakses menuhistoryservis.

Dengan sistem yang telah terintegrasi, aplikasi ini juga membantu mempercepat dan mempermudah kinerja pegawai pada posisi Service Advisordan

(28)

20 6. Pustaka

[1] Teoh, Luanne. 2012. Potensi Pasar Android Asia Tenggara. www.okezone.com, (diakses pada tanggal 17 februari 2014).

[2] Somya, R,. dan Hartono, A. 2013. “Desain dan Implementasi Servis dan Katalog Motor Menggunakan HTTP Request Pada Mobile Android Platform”.Skripsi Fakultas Teknologi Informasi:Salatiga.

[3] Setiyawati, N., Utomo, W.H., Manongga, D. 2015. “Analytical Customer Relationship Management for Garage Services Recommendation Using the Generalized Sequential Pattern Method”. Information System Department, Faculty of Information Technology, Satya Wacana Christian University :Salatiga.

[4] Sebastia, L., Garcia, I., Onaindia, E., Guzman,C., 2009.” e-Tourism: A tourist recommendation and planning application”.International Journal on Artificial IntelligenceTools18(5): 717-738.

[5] Hayati, Nurul. 2011. “Metode Hybrid Nearest Neighbor Untuk Sistem Rekomendasi Pariwisata”.

[6] Jhuana Ohara, Ghyeb. 2005. “Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web untuk Open Cluster”, Skripsi Sekolat Tinggi Teknologi Telkom : Bandung.

[7] Thakkar, M. dkk. 2013. “Mobile-based Technology for Monitoring & Evaluation”.

[8] R. Srikant, R. Agrawal.,1996. "Mining Sequential Patterns: Generalizations and Performance Improvements", San Jose: IBM Almaden Research Center, 1996.

[9] Android Developers. 2012. Google Cloud Messaging for Android. http://developer.android.com/google/gcm/index.html, (diakses tanggal 17 februari 2014).

[10] Mubarok, khilmi. 2012. “Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem Registrasi PPJK”. Departemen Keuangan.

[11] Nugroho, Adi. 2005. “Rational RoseUntuk Pemodelan Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika.

[12] Sulistyorini, Prastuti.”Pemodelan Visual dengan Menggunakan UML dan

Rational Rose”. STMIK Widya Pratama : Pekalongan.

Gambar

Gambar 1 Tahapan PenelitiansertaAnalisis Hasil Pengujian
Gambar 2 Proses Bisnis Divisi Service pada PT. AIM
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Gambar 5 Activity Diagram Lihat Rekomendasi dan Reservasi Servis.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah citra merek, harga, promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota Avanza di Surabaya.. 1.3

Dalam penetapan nikel dalam baja,suatu larutan asam yang mengandung besi dalam keadaaan oksidasi +3 diolah dengan asam tartrat dan suatu larutan alkholik dari

Sejalan dengan hasil analisis data konsumsi Riskesdas ini, ketidak berhasilan program PMTAS sebelumnya mencapai tujuan, kemungkinan disebabkan jumlah defisit energi dan

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui siswa yang menggunakan copperative learning tipe think, pair, and share dan pendekatan konvensional itu terdapat perbedaan hasil belajar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Sehubungan dengan pelaksanaan Kualifikasi Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2012 untuk pekerjaan “KAJIAN

coordination in pencak silat competing category is combination from the ability in seeing the target and the moving of hand and leg in doing beat and kick. Based on

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.