• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Analisis Pemetaan Ilmu Pengetahuan (Knowledge Mapping) Pada Information Research An International Electronic Journal Tahun 2009-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Analisis Pemetaan Ilmu Pengetahuan (Knowledge Mapping) Pada Information Research An International Electronic Journal Tahun 2009-2011"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut

Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah “penelitian yang melukiskan

variabel demi variabel, satu demi satu”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

diketahui bahwa metode penelitian deskriptif digunakan untuk melukiskan

variabel demi variabel yang terdapat dalam penelitian secara sistematis.

Menurut Azwar (2004:7):

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa penelitian deskriptif

bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik, fakta akurat dan karakteristik

mengenai populasi, menjelaskan suatu situasi atau kejadian namun tidak

bermaksud untuk menguji hipotesis, membuat prediksi. Penelitian ini hanya

menggambarkan saja tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi.

3.2 Unit Analisis

Unit analisis adalah subjek yang akan menjadi sasaran penelitian. Hasan

(2002:58) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis penelitian

adalah “objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi”.. Berdasarkan pendapat

tersebut dapat diketahui bahwa unit analisis adalah objek yang akan diteliti, objek

tersebut dapat diklasifikasikan, dan merupakan benda ataupun manusia.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua artikel hasil penelitian pada

Information Research: an International Electronic Journal yang terbit pada tahun 2009-2011. Jurnal tersebut dapat di akses secara online melalui internet dengan

(2)

Objek yang dikaji dalam Pemetaan Ilmu pengetahuan ini adalah Jurnal

elektronik yakni Information Research: an International Electronic Journal, terbitan tahun 2009-2011. Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan

Maret, Juni, September dan Desember.

Berdasarkan hasil pencarian sementara dari database jurnal Information

Research di

perincian sebagai berikut:

Tabel 2. Unit Analisis

Tahun Information Research Jumlah Artikel

2009 Volume 14 No 1 March, 2009 8 artikel

Volume 14 No 2 June, 2009 8 artikel

Volume 14 No 3 September, 2009 8 artikel

Volume 14 No 4 December, 2009 12 artikel

2010 Volume 15 No 1 March, 2010 5 artikel

Volume 15 No 2 June, 2010 5 artikel

Volume 15 No 3 September, 2010 5 artikel

Volume 15 No 4 December, 2010 17 artikel

2011 Volume 16 No 1 March, 2011 5 artikel

Volume 16 No 2 June, 2011 8 artikel

Volume 16 No 3 September, 2011 14 artikel

Volume 16 No 4 December, 2011 11 artikel

Jumlah 106 artikel

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

dokumentasi yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data Jurnal Information Research adalah dengan browsing melalui website yang dapat diakses

(3)

b. Mengumpulkan seluruh judul-judul artikel dan artikel-artikel yang

diterbitkan jurnal tersebut pada tahun 2009-2011.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu alat untuk

mengumpulkan data dan merupakan hal yang sangat penting, karena pada

prinsipnya melakukan penelitian adalah melakukan suatu pengukuran, maka harus

ada alat ukur yang baik. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah

dokumen. Instrumen pengolahan data yang digunakan adalah aplikasi autocad.

Menurut Arikunto (1998:148) “Dalam melaksanakan metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya.” Berdasarkan

pendapat tersebut dapat diketahui bahwa benda-benda yang dapat diteliti dengan

mengunakan metode dokumentasi ialah buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah dokumentasi, dokumen tersebut dapat diperoleh melalui akses internet di

volumenya. Data-data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan peneliti dan

dicatat melalui formulir pencatatan (Lampiran 1). Instrumen dalam pengolahan

data yang digunakan adalah aplikasi. Data diolah dengan menggunakan aplikasi

Autocad.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya dianalisis sesuai dengan

prosedur pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping) secara konseptual

yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih suatu bahan bacaan/ sumber bacaan yang menjadi objek

pemetaan.

2. Mencatat semua judul artikel dari masing-masing judul artikel yang

(4)

3. Menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan elemen pengetahuan.

Dalam hal ini penulis menggunakan subdisiplin ilmu sebagai elemen

pengetahuan dari domain tertentu; besaran isi pengetahuan dalam elemen

yang mencakup jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan

bahasa artikel; berdasarkan tingkat pengetahuan, ada 5 (lima) tingkat

pengetahuan yakni tingkat 1). realita-data empiris mengenai realita,

persepsi, deskripsi, tingkat 2). realita ke model-syarat dan kondisi

persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan, tingkat 3). model,

merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4). model

ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran,

tingkat 5). pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,

4. Menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan kata penghubung,

5. Mengevaluasi keterkaitan konsep-konsep yang telah dibuat,

6. Hubungan antara konsep hendaknya mencerminkan arah dan intensitas

dampak atau arus pengetahuan, ditunjukkan dengan panah dan garis.

7. Menggambarkan konsep-konsep tersebut dengan menggunakan aplikasi

(5)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Information Research an International Electronic Journal.

Information Research: an International Electronic Journal merupakan jurnal online yang menyediakan informasi mengenai penelitian bidang ilmu perpustakaan dan informasi (Library and Information Research). Information Research an Internantional Electronic Journal adalah suatu jurnal ilmiah yang tersedia secara internasional, yang dibuat dalam cakupan yang luas tentang

disiplin yang terkait dengan informasi. Jurnal ini dapat diakses secara online dan

gratismelaluiinternet dengan alamat situ

Jurnal ini diterbitkan oleh Wilson, yang berasal dari Universitas Sheffield,

dan didukung oleh Perpustakaan Universitas Lund, Swedia, dan dari Perpustakaan

Sekolah Ilmu Informasi Swedia. Jurnal ini diindeks oleh Google Scholar,

INSPEC: Enginering Village, Library, Information Science & Technology Abstracts, LISA: Library and Information Science Abstracts. Isi Hal ini juga diindeks untuk Web ISI Pengetahuan, untuk listing di Social Science Citation Index, Current Contents/Social and Behavioral Sciences, ISI Alerting Services, Social Scisearch, Journal Citation Reports/Social Sciences Edition. Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan Maret, Juni, September dan

Desember. Informasi Research juga telah menerima beberapa penghargaan yakni Med411.com, Emerald Abstracts-Computing Coolsite dan Links2Go-Library and Information Science.

Jurnal ini tercantum dalam katalog dan direktori sumber daya dibeberapa

perpustakaan universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Ruang lingkup,

(6)

Sumber: Information Research

Bahan bacaan yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber bacaan. Bahan

bacaan/ sumber bacaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebuah Jurnal

yakni Information Research: an International Electronic Journal Tahun 2009-2011. Jurnal ini merupakan jurnal elektronik. Jurnal ini hanya dapat di akses

melalui jaringa internet dengan alamat situs

Gambar 13. Cluster Maps Information Research

4.2 Metode Membuat Pemetaan Ilmu Pengetahuan secara Konseptual Metode atau cara untuk membuat peta konsep adalah sebagai berikut:

Langkah 1. Memilih Bahan Bacaan

Setelah bahan bacaan/ sumber bacaan dipilih dan ditetapkan, maka

dilakukan penelusuran artikel, yakni artikel yang terdapat pada Information Research: an International Electronic Journal terbit tahun 2009-2011 karena dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah artikel Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun 2009-2011 . Berdasarkan penelusuran terdapat 106 artikel, lalu artikel-artikel tersebut

(7)

Langkah 2. Pencatatan Judul, Nama Pengarang, Pengkodean dan Memahami Isi Artikel .

Berdasarkan penelusuran pada Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun 2009-2011 terdapat 106 artikel, lalu artikel-artikel tersebut didownload dan dicatat. Untuk memudahkan pemetaan maka dilakukan pengkodean pada judul-judul artikel yang menjadi sampel penelitian.

Hasil pengkodean dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya proses pencatatan

dalam pengolahan data lanjutan adalah menggunakan kode artikel yang sudah

ditetapkan.

Peneliti membuat kode artikel dengan menetapkan 9 (sembilan) digit

nomor untuk setiap artikel. Dimana ke 9 (kesembilan) digit artikel tersebut

memiliki arti tertentu yakni 3 (tiga) digit nomor pertama adalah tahun terbit

artikel, lalu 2 (dua) digit nomor selanjutnya adalah nomor volume artikel, 2 (dua)

digit nomor selanjutnya adalah nomor artikel dalam suatu volume artikel dan 2

(dua) digit nomor paling akhir adalah nomor urut artikel dalam suatu nomor

artikel. Tata cara penentuan kode artikel tersebut dapat dilihat pada contoh

berikut.

Misalnya kode artikel 009-14-0101, adalah berarti sebagai berikut :

009 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun 2009

14 = Artikel merupakan artikel terbitan volume 14

01 = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1

01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1

Contoh lain misalnya kode artikel 010-15-0101, adalah berarti sebagai berikut :

010 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun 2010

15 = Artikel merupakan artikel terbitan volume 15

01 = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1

01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1

Cara atau hal yang sama dilakukan untuk setiap judul artikel yang menjadi

sampel penelitian. Hasil pengkodean untuk semua sampel penelitian dapat dilihat

(8)

Langkah 3. Penentuan Konsep-Konsep Sebuah Elemen Pengetahuan.

Penentuan konsep-konsep yang dimaksud dalam hal ini adalah menentukan

subdisiplin ilmu yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan. Seperti

yang telah diuraikan pada bab 3, bahwa metode pemetaan ilmu pengetahuan yang

digunakan adalah metode pemetaan konseptual yakni pemetaan ilmu pengetahuan

dengan menggunakan konsep yang telah ditentukan. Adapun

konsep-konsep yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan dalam penelitian

ini yakni :

1. Subdisiplin ilmu sebagai elemen pengetahuan dari domain tertentu;

2. Besaran isi pengetahuan dalam sebuah elemen yang mencakup jumlah

publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan bahasa artikel;

3. Tingkat pengetahuan, misalnya saja ada 5 (lima) tingkat pengetahuan

yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi;

tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan,

asumsi dan pemodelan; tingkat 3. model, merupakan representasi realita

diwujudkan dalam model; tingkat 4. model ke pernyataan-teknik

verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran; tingkat 5. pernyataan

berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,

Selanjutnya konsep-konsep elemen pengetahuan tersebut di atas akan

dijabarkan seperti berikut.

1. Konsep Berdasarkan Subdisiplin Ilmu

Konsep berdasarkan subdisiplin ilmu dalam hal ini adalah pemetaan jurnal

berdasarkan subdisiplin ilmu. Konsep disiplin ilmu yang dimaksud adalah

mengkategorikan semua artikel sampel penelitian yang terdapat pada Information Research kepada berbagai subdisipilin ilmu. Untuk melakukan hal tersebut seluruh artikel sampel penelitian yang telah didownload dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel dan subdisiplin ilmu. Penentuan

subdisiplin ilmu dilakukan setelah membaca abstrak artikel, keyword artikel, isi artikel secara menyeluruh dan menggunakan pedoman peta ilmu informasi

(9)

Berdasarkan telaah tersebut penulis menetapkan subdisiplin ilmu setiap

artikel. Penentuan subdisiplin ilmu tersebut membangun pemetaan jurnal

berdasarkan subdisiplin ilmu. Hasil pemetaan berdasarkan subdisiplin ilmu dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Subdisiplin Ilmu

No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu

1. 009-14-0101 Sistem Informasi Elektronik 2. 009-14-0102 Sistem Informasi Elektronik 3. 009-14-0103 Sistem Informasi Elektronik 4. 009-14-0104 Sistem Informasi Elektronik 5. 009-14-0105 Sistem Informasi Elektronik

6. 009-14-0106 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 7. 009-14-0107 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 8. 009-14-0108 Bibliometrika

9. 009-14-0201 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 10. 009-14-0202 Bibliometrika

11. 009-14-0203 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 12. 009-14-0204 Cakupan Informasi

13. 009-14-0205 Manajemen Dokumen 14. 009-14-0206 Bibliometrika

15. 009-14-0207 Linguistik 16. 009-14-0208 Bibliometrika 17. 009-14-0301 Linguistik

18. 009-14-0302 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 19. 009-14-0303 Cakupan Informasi

20. 009-14-0304 Bibliometrika

21. 009-14-0305 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 22. 009-14-0306 Perspektif Informasi

23. 009-14-0307 Organisasi Pengetahuan

24. 009-14-0308 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 25. 009-14-0401 Organisasi Pengetahuan

26. 009-14-0402 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 27. 009-14-0403 Penelusuran terpasang

28. 009-14-0404 Perpustakaan Digital

29. 009-14-0405 Sistem Informasi Elektronik 30. 009-14-0406 Sistem Informasi Elektronik 31. 009-14-0407 Pendidikan Profesi

32. 009-14-0408 Sistem Informasi Elektronik 33. 009-14-0409 Bibliometrika

34. 009-14-0410 Penulisan

35. 009-14-0411 Pemasaran Informasi 36. 009-14-0412 Pemasaran Informasi 37. 010-15-0101 Linguistik

(10)

No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu 39. 010-15-0103 Keamanan Sistem

40. 010-15-0104 Cakupan Informasi 41. 010-15-0105 Perspektif Informasi 42. 010-15-0201 Perspektif Informasi

43. 010-15-0202 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 44. 010-15-0203 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 45. 010-15-0204 Cakupan Informasi

46. 010-15-0205 Sistem Informasi Elektronik 47. 010-15-0301 Cakupan Informasi

48. 010-15-0302 Cakupan Informasi 49. 010-15-0303 Bibliometrika

50. 010-15-0304 Perpustakaan Digital

51. 010-15-0305 Sistem Informasi Elektronik 52. 010-15-0401 Perspektif Informasi

53. 010-15-0402 Strategi Penelusuran spesifik 54. 010-15-0403 Perspektif Informasi

55. 010-15-0404 Cakupan Informasi 56. 010-15-0405 Cakupan Informasi 57. 010-15-0406 Bibliometrika 58. 010-15-0407 Keamanan Sistem 59. 010-15-0408 Perspektif Informasi

60. 010-15-0409 Strategi Penelusuran spesifik 61. 010-15-0410 Keamanan Sistem

62. 010-15-0411 Strategi Penelusuran spesifik 63. 010-15-0412 Strategi Penelusuran spesifik 64. 010-15-0413 Strategi Penelusuran spesifik 65. 010-15-0414 Organisasi Pengetahuan 66. 010-15-0415 Sistem Informasi Elektronik 67. 010-15-0416 Sistem Informasi Elektronik 68. 010-15-0417 Cakupan Informasi

69. 011-16-0101 Organisasi Pengetahuan 70. 011-16-0102 Manajemen Dokumen 71. 011-16-0103 Cakupan Informasi 72. 011-16-0104 Perpustakaan Digital 73. 011-16-0105 Manajemen Dokumen 74. 011-16-0201 Strategi Penelusuran spesifik 75. 011-16-0202 Strategi Penelusuran spesifik 76. 011-16-0203 Perspektif Informasi

(11)

No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu 84. 011-16-0303 Strategi Penelusuran spesifik 85. 011-16-0304 Jasa Kesiagaan Informasi 86. 011-16-0305 Linguistik

87. 011-16-0306 Cakupan Informasi 88. 011-16-0307 Perpustakaan Digital 89. 011-16-0308 Cakupan Informasi

90. 011-16-0309 Sistem Informasi Elektronik 91. 011-16-0310 Linguistik

92. 011-16-0311 Perancangan Pangkalan Data 93. 011-16-0312 Manajemen Dokumen

94. 011-16-0313 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 95. 011-16-0314 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 96. 011-16-0401 Perspektif Informasi

97. 011-16-0402 Cakupan Informasi 98. 011-16-0403 Manajemen Dokumen 99. 011-16-0404 Sistem Informasi Elektronik 100. 011-16-0405 Strategi Penelusuran spesifik 101. 011-16-0406 Strategi Penelusuran spesifik 102. 011-16-0407 Penulisan

103. 011-16-0408 Manajemen Dokumen 104. 011-16-0409 Sistem Informasi Elektronik 105. 011-16-0410 Sistem Informasi Elektronik 106. 011-16-0411 Perancangan Pangkalan Data

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

tersebut diperoleh 17 subdisipilin ilmu, yakni subdisiplin Bibliometrika 8 artikel,

Cakupan Informasi 13 artikel, Jasa Kesiagaan Informasi 1 artikel, Keamanan

Sistem 3 artikel, Linguistik 5 artikel, Manajemen Dokumen 7 artikel, Organisasi

Pengetahuan 4 artikel, Pemasaran Informasi 2 artikel, Pendidikan Profesi 1 artikel,

Penelusuran terpasang 1 artikel, Penulisan 2 artikel, Perancangan Pangkalan Data

2 artikel, Perangkat Jaringan Telekomunikasi 14 artikel, Perpustakaan Digital 4

artikel, Perspektif Informasi 8 artikel, Sistem Informasi Elektronik 16 artikel,

Strategi Penelusuran spesifik 15 artikel

2. Penentuan Konsep Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan

Penentuan konsep berdasarkan besaran isi pengetahuan dalam hal ini

adalah pemetaan jurnal berdasarkan besaran isi pengetahuan. Adapun konsep

yang dimaksud berdasarkan isi pengetahuan dalam sebuah elemen pengetahuan

(12)

nomor terbitan jurnal, informasi jumlah pengarang, asal negara pengarang dan

bahasa yang digunakan menulis artikel. Selanjutnya hasil pemetaan berdasarkan

konsep di atas dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan

No. Kode

Asal Negara Pengarang Bahasa

Artikel 1. 009-14-0101

8 Artikel

3 Portugal,Potugal, Chili Bahasa Inggris

2. 009-14-0102 1 Islandia Bahasa Inggris

3. 009-14-0103 1 Prancis Bahasa Inggris

4. 009-14-0104 3 Finlandia Bahasa Inggris

5. 009-14-0105 1 Finlandia Bahasa Inggris

6. 009-14-0106 1 Afrika Selatan Bahasa Inggris

7. 009-14-0107 3 Taiwan Bahasa Inggris

8. 009-14-0108 2 Kanada, Amerika Bahasa Inggris

9. 009-14-0201

8 Artikel

1 Finlandia Bahasa Inggris

10. 009-14-0202 1 Swedia Bahasa Inggris

11. 009-14-0203 4 Spanyol Bahasa Inggris

12. 009-14-0204 3 Kuba,Spanyol,Kuba Bahasa Spanyol

13. 009-14-0205 1 Lithuania Bahasa Inggris

14. 009-14-0206 1 Amerika Bahasa Inggris

2 Amerika Bahasa Inggris

18. 009-14-0302 2 Spanyol Bahasa Spanyol

19. 009-14-0303 2 Korea,amerika Bahasa Inggris

20. 009-14-0304 1 India Bahasa Inggris

21. 009-14-0305 1 Swedia Bahasa Inggris

22. 009-14-0306 3 China,China,Kanada Bahasa Inggris

23. 009-14-0307 1 Amerika Bahasa Inggris

24. 009-14-0308 1 Brazil Bahasa Inggris

25. 009-14-0401

12 Artikel

1 Amerika Bahasa Inggris

26. 009-14-0402 1 Amerika Bahasa Inggris

27. 009-14-0403 4 Spanyol Bahasa Inggris

28. 009-14-0404 4 Amerika Bahasa Inggris

29. 009-14-0405 3 Slovenia,Portugal,Slovenia Bahasa Inggris

(13)

No. Kode

Asal Negara Pengarang Bahasa

Artikel 42. 010-15-0201

5 Artikel

1 Amerika Bahasa Inggris

43. 010-15-0202 3 Spanyol Bahasa Spanyol

44. 010-15-0203 3 Swedia Bahasa Inggris

45. 010-15-0204 1 Swedia Bahasa Inggris

46. 010-15-0205 1 Maryland Bahasa Inggris

47. 010-15-0301

3 Finlandia Bahasa Inggris

53. 010-15-0402 3 Inggris Bahasa Inggris

59. 010-15-0408 2 Finlandia Bahasa Inggris

60. 010-15-0409 4 Spanyol Bahasa Inggris

61. 010-15-0410 2 Amerika, Australia Bahasa Inggris

62. 010-15-0411 1 Amerika Bahasa Inggris

63. 010-15-0412 1 Swedia Bahasa Inggris

64. 010-15-0413 1 Inggris Bahasa Inggris

65. 010-15-0414 2 Belanda, Uganda Bahasa Inggris

66. 010-15-0415 2 Spanyol Bahasa Inggris

67. 010-15-0416 1 Finlandia Bahasa Inggris

68. 010-15-0417 1 Inggris Bahasa Inggris

69. 011-16-0101

5 Artikel

1 Meksiko Bahasa Inggris

70. 011-16-0102 3 Kanada,Kanada,Jerman Bahasa Inggris

71. 011-16-0103 1 Swedia Bahasa Inggris

72. 011-16-0104 3 Spanyol Bahasa Inggris

73. 011-16-0105 1 Australia Bahasa Inggris

74. 011-16-0201

8 Artikel

1 Australia Bahasa Inggris

75. 011-16-0202 1 Selandia Baru Bahasa Inggris

76. 011-16-0203 1 Florida Bahasa Inggris

77. 011-16-0204 1 Australia Bahasa Inggris

78. 011-16-0205 1 Kuwait Bahasa Inggris

79. 011-16-0206 3 Turki Bahasa Inggris

80. 011-16-0207 2 Selandia Baru, Malaysia Bahasa Inggris

(14)

No. Kode

Asal Negara Pengarang Bahasa

Artikel 82. 011-16-0301

14 Artikel

1 Islandia Bahasa Inggris

83. 011-16-0302 3 Kanada Bahasa Inggris

84. 011-16-0303 2 Amerika,Finlandia Bahasa Inggris

85. 011-16-0304 6 Jepang Bahasa Inggris

86. 011-16-0305 2 Inggris Bahasa Inggris

87. 011-16-0306 3 Inggris Bahasa Inggris

88. 011-16-0307 2 Kanada, Inggris Bahasa Inggris

89. 011-16-0308 3 Amerika Bahasa Inggris

90. 011-16-0309 2 Kolombia,Amerika Bahasa Inggris

91. 011-16-0310 2 London Bahasa Inggris

92. 011-16-0311 3 Inggris Bahasa Inggris

93. 011-16-0312 2 Amerika Bahasa Inggris

94. 011-16-0313 2 Afrika Bahasa Inggris

95. 011-16-0314 2 Afrika Selatan Bahasa Inggris

96. 011-16-0401

11 Artikel

1 Amerika Utara Bahasa Inggris

97. 011-16-0402 2 Belanda,kanada Bahasa Inggris

98. 011-16-0403 2 Belgia Bahasa Inggris

99. 011-16-0404 4 Amerika Bahasa Inggris

100. 011-16-0405 1 Amerika Bahasa Inggris

101. 011-16-0406 8 New York Bahasa Inggris

102. 011-16-0407 2 Spanyol Bahasa Inggris

103. 011-16-0408 2 Finlandia Bahasa Inggris

104. 011-16-0409 5 Spanyol Bahasa Spanyol

105. 011-16-0410 2 Korea Bahasa Inggris

106. 011-16-0411 2 Spanyol Bahasa Inggris

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa jumlah publikasi

setiap volume terbitnya tidak teratur, yakni pada volume 14 no. 1 tahun 2009

terbit 8 artikel, pada volume 14 no. 2 tahun 2009 terbit 8 artikel, pada volume 14

no. 3 tahun 2009 terbit 8 artikel dan volume 14 no. 4 tahun 2009 tahun 2009 terbit

12 artikel. Sedangkan pada volume 15 no. 1 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada

volume 15 no. 2 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada volume 15 no. 3 tahun 2010

terbit 5 artikel dan pada volume 15 no. 4 tahun 2010 tebit 17 artikel. Namun pada

volume 16 no. 1 tahun 2011 terbit 5 artikel, pada volume 16 no. 2 tahun 2011

terbit 8 artikel, pada volume 16 no. 3 tahun 2011 terbit 14 artikel dan pada volume

16 no. 4 tahun 2011 terbit 11 artikel.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengarang yang

berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) pada setiap artikel lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah pengarang yang tidak berkolaborasi (pengarang

(15)

pengarangnya berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) dan terdapat 47 artikel

yang pengarangnya tidak berkolaborasi (pengarang hanya satu/ pengarang

tunggal).

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga bahwa asal pengarang yang

menerbitkan artikel-artikel pada jurnal information research berasal dari berbagai negara, maka jurnal information research dapat dikatakan sebagai jurnal internasional, dari tabel di atas dapat juga diketahui bahwa bahasa artikel dalam

jurnal information research mayoritas menggunakan bahasa Inggris hal ini mungkin dikarenakan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional

sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standarinternasional.

3. Penentuan Konsep Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Penentuan konsep berdasarkan tingkat pengetahuan dalam hal ini adalah

pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan. Adapun tingkat pengetahuan

pada konsep ini terbagi atas 5 tingkat pengetahuan yakni :

Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi,

Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan

pemodelan,

Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model,

Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan

penalaran,

Tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,

Uraian lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan akan diuraikan dalam

uraian berikut.

a. Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, dan deskripsi Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep

tingkat pengetahuan yakni Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita,

persepsi, deskripsi. Maksudnya ialah apakah realita data empiris yang terdapat

dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu realita, persepsi atau kah

merupakan deskripsi. Untuk menetukan hal tersebut penulis harus memahami

defenisi dari realita, persepsi dan deskripsi. Setelah penulis memahami hal-hal

(16)

sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan

hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,

realita, persepsi dan deskripsi. Apabila artikel tersebut realita-data empirisnya

mengenai realita maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel realita, jika merupakan persepsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel persepsi dan jika merupakan deskripsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel deskripsi.

Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan

realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan

membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 1.

Realita-data empiris mengenai realita, persepsi, deskripsi. Hasil pemetaan tersebut

dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 1.

No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi

(17)
(18)

No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

terdapat 21 artikel yang realita-data empiris nya tentang realita, 41 artikel yang

realita-data empiris nya tentang persepsi, dan 44 artikel yang realita-data empiris

(19)

b. Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan

Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep

tingkat pengetahuan yakni tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi

persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Maksudnya ialah apakah realita ke

model-syarat yang terdapat dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu

persamaan, perkiraan atau kah merupakan asumsi.

Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari

persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Setelah penulis memahami hal-hal

tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi

sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan

hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,

persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Apabila artikel tersebut realita ke

model-syarat dan kondisi artikel merupakan persamaan maka penulis memberi

tanda checklist pada kolom tabel persamaan, jika merupakan perkiraan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel perkiraan, jika merupakan asumsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel asumsi, dan jika merupakan pemodelan maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel pemodelan.

Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan

realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan

membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 2. Realita

ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Hasil

pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 2.

No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan

(20)
(21)
(22)

No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan

99. 011-16-0404

100. 011-16-0405

101. 011-16-0406

102. 011-16-0407

103. 011-16-0408

104. 011-16-0409

105. 011-16-0410

106. 011-16-0411

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

terdapat 2 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi mengenai persamaan,

23 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi perkiraan, dan 53 artikel yang

realita ke syarat dan kondisi asumsi, dan 28 artikel yang realita ke

model-syarat dan kondisi pemodelan.

c. Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model

Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep

tingkat pengetahuan yakni Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita

diwujudkan dalam model. Maksudnya ialah apakah model dalam artikel-artikel

tersebut, merupakan representasi realita yang diwujudkan dalam model atau tidak

diwujudkan dalam model.

Untuk menentukan hal tersebut penulis harus melihat isi artikel-artikel

tersebut apakah repsentasi realita artikel diwujudkan dalam model atau tidak.

Apabila artikel tersebut diwujudkan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel diwujudkan, jika tidak diwujudkan maka penulis memberi tanda

checklist pada kolom tabel tidak diwujudkan.

Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan

representasi realita dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun

pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 3. Model, merupakan

representasi realita diwujudkan dalam model. Hasil pemetaan tersebut dapat

(23)

Tabel 7. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 3.

No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model

(24)
(25)

No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

terdapat 45 artikel yang model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam

model dan 61 artikel yang model, merupakan representasi realita tidak

diwujudkan dalam model.

d. Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran

Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep

tingkat pengetahuan yakni Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi,

algoritma, dan ketentuan penalaran. Maksudnya ialah model ke pernyataan dalam

artikel-artikel tersebut merupakan teknik verifikasi, algoritma, atau kah ketentuan

penalaran.

Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari

verifikasi, algoritma dan penalaran. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut,

selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi sampel

penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil

analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,

(26)

artikel merupakan teknik verifikasi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel verifikasi, jika merupakan algoritma maka penulis memberi tanda

checklist pada kolom tabel algoritma, dan jika merupakan penalaran maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel penalaran.

Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan

model ke pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan

membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 4. Model

ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran. Hasil

pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 4.

No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran

(27)
(28)

No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

terdapat 24 artikel yang model ke pernyataan-teknik berupa verifikasi, 10 artikel

yang model ke pernyataan-teknik berupa algoritma, dan 72 artikel yang model ke

pernyataan-teknik berupa penalaran.

e. Tingkat 5. Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep

(29)

dan penilaian. Maksudnya ialah apakah pernyataan dalam artikel-artikel tersebut

berupa teori, inferensi, penjelasan atau kah berupa penilaian.

Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari

teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Setelah penulis memahami hal-hal

tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi

sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan

hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,

teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Apabila artikel tersebut pernyataan

artikel merupakan teori maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel teori, jika merupakan inferensi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel inferensi, jika merupakan penjelasan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel penjelasan, dan jika merupakan penilaian maka penulis

memberi tanda checklist pada kolom tabel penilaian.

Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan

bentuk pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun

pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 5. Pernyataan berupa

teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat

pada tabel 9.

Tabel 9. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 5.

No. Kode Artikel Teori Inferensi Penjelasan Penilaian

(30)
(31)
(32)

Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel

terdapat 7 artikel yang pernyataan nya berupa teori, 34 artikel yang pernyataan

nya berupa inferensi, 36 artikel yang pernyataanya berupa penjelasan dan 29

artikel yang pernyataannya berupa penilaian.

Langkah 4. Menghubungkan Konsep dengan Suatu Kata

Pemetaan jurnal Information Research ini menggunakan metode pemetaan konseptual, dan hasil dari pemetaannya adalah peta konsepual. Metode pemetaan

konseptual adalah metode pemetaan yang menggunakan konsep-konsep, dimana

penulis harus lebih dahulu menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan suatu

elemen pengetahuan untuk melakukan pemetaan konseptual. Konsep-konsep

tersebut harus memiliku hubungan dengan pemetaan konseptual.

Penulis telah menentukan konsep-konsep dalam penelitian ini yakni

konsep subdisiplin ilmu, besaran isi pengetahuan dan tingkat pengetahuan.

Selanjutnya penulis menghubungkan konsep tersebut dengan pemetaan jurnal

Information Research. Adapun kata-kata yang menghubungkan konsep dengan pemetaan jurnal Information Research ialah kata “berdasarkan” dan kata “terdiri dari”. Hasil penghubungannya dapat dilihat pada gambar penghubungan

konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat menghubungkan konsep-konsep (Lampiran 4).

Selanjutnya keterkaitan konsep-konsep tersebut akan dibahas pada uraian

selanjutnya.

Langkah 5.Mengevaluasi Keterkaitan Konsep-Konsep yang telah Ditentukan Setelah menghubungkan konsep dengan menggunakan suatu kata, penulis

melakukan evaluasi keterkaitan konsep-konsep dengan pemetaan jurnal

Information Research. Keterkaitan konsep-konsep tersebut adalah :

Konsep 1. Subdisiplin ilmu, konsep ini dihubungkan dengan pemetaan

jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah, pemetaan jurnal

yang dilakukan “berdasarkan” subdisiplin ilmu.

Konsep 2. Besaran isi pengetahuan, konsep ini dihubungkan dengan

pemetaan jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah,

(33)

Kemudian pada konsep ini juga terdapata konsep lain lagi yakni jumlah publikasi,

jumlah pengarang, asal negara pengarang dan bahasa artikel. Dimana konsep ini

dihubungkan dengan kata “terdiri dari”. Artinya ialah konsep besaran isi

pengetahuan terdiri dari yakni jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal negara

pengarang dan bahasa artikel.

Konsep 3. Tingkat pengetahuan konsep ini dihubungkan dengan pemetaan

jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah, pemetaan jurnal

yang dilakukan “berdasarkan” tingkat pengetahuan. Kemudian pada konsep ini

juga terdapata konsep lain lagi yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita,

persepsi, deskripsi, tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan,

perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3. model, merupakan representasi realita

diwujudkan dalam model, tingkat 4. model ke pernyataan-teknik verifikasi,

algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5. pernyataan berupa teori,

inferensi, penjelasan dan penilaian. Dimana konsep ini dihubungkan dengan kata

“terdiri dari”. Artinya ialah konsep tingkat pengetahuan terdiri dari tingkat 1.

Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi, tingkat 2. Realita ke

model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3.

Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4. Model

ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5.

Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pengevaluasi

dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang

dapat menghubungkan konsep (Lampiran 4).

Langkah 6. Hubungan Konsep Pemetaan Jurnal Ditunjukkan dengan Garis Setelah melakukan evaluasi maka peneliti menunjukkan hubungan konsep

pemetaan jurnal Information Research dengan garis. Hubungan konsep pemetaan Information Research tersebut dtunjukkan dengan garis. Hasil nya dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat

menghubungkan konsep (Lampiran 4). Selanjutnya penulis menggambarkan

pemetaan konseptual dengan menggunakan aplikasi autocad sederhana dan semenarik mungkin sehingga pembaca mengerti saat membaca peta konseptual

(34)

Langkah 7. Menggambar Pemetaan Konseptual dengan Aplikasi Autocad Hasil dari pemetaan konseptual adalah suatu peta konseptual atau sering

juga disebut peta konsep. Setelah melakukan ke enam langkah di atas, kemudian

penulis akan menggambarkan peta konseptual dengan menggunakan aplikasi

autocad. Penulis menggambarkan dengan desain semenarik munkin namun sederhana sehingga pembaca peta konseptual ini mengerti saat membacanya.

Hasil peta-peta konseptual ini dapat dilihat pada Lampiran 5, Lampiran 6,

Lampiran 7, Lampiran 8, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11 dan Lampiran

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penyusunan pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping)

dalam Information Research: an International Electronic Journal Tahun 2009-2011 dengan menggunakan metode pemetaan konseptual maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan dari artikel-artikel yang dimuat pada jurnal Information Research Tahun 2009-2011 mayoritas artikel tergolong ke dalam bidang ilmu informasi, sehingga nama “Information Resesarch” relevan dengan kandungan informasi yang dimuat dalam jurnal Information Research. 2. Jumlah publikasi artikel pada setiap terbitan tidak teratur, sebagai contoh

jumlah publikasi artikel pada volume 14 no.1 adalah 8 artikel, volume 14

no.4 adalah 12 artikel. Idealnya sebuah jurnal ilmiah jumlah publikasinya

teratur atau selisih jumlah publikasi tidak jauh berbeda.

3. Jumlah pengarang artikel yang berkolaborasi lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah pengarang artikel yang tidak berkolaborasi (pengarang

tunggal), maka ditafsirkan terjadi kerjasama yang baik antara pengarang

dalam jurnal ini. (59 artikel yang pengarangnya berkolaborasi dan 47

artikel yang pengarangnya tidak berkolaborasi/ pengarang tunggal).

4. Pengarang artikel dalam jurnal Information Research berasal dari berbagai negara (39 negara) dengan data tersebut maka jurnal ini dapat dikatakan

sebagai jurnal internasional.

5. Bahasa artikel pada jurnal Information Research mayoritas berbahasa Inggris, sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standar yang

dapat dibaca oleh semua bangsa karena menggunakan bahasa standar

internasional yakni bahasa Inggris.

6. Realita data pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang deskripsi dibandingkan dengan realita, dan persepsi, (21

artikel yang realita-data empirisnya tentang realita, 41 artikel tentang

(36)

7. Realita ke model-syarat dan kondisi pada artikel-artikel dalam jurnal

Information Research lebih dominan tentang asumsi dibandingkan dengan persamaan, perkiraan dan pemodelan, (2 artikel realita ke model-syarat

dan kondisi tentang persamaan, 23 artikel tentang perkiraan, dan 53 artikel

tentang asumsi, dan 28 tentang pemodelan).

8. Artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan representatif realitanya tidak diwujudkan dengan model, (45 artikel yang

modelnya merupakan representasi realita diwujudkan dalam model dan 61

artikel tidak diwujudkan dalam model).

9. Model ke pernyataan-teknik pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang penalaran dibandingkan dengan teknik yang berupa verifikasi dan algoritma, (24 artikel yang model ke

pernyataan-teknik tentang verifikasi, 10 artikel tentang algoritma, dan 72

artikel tentang penalaran).

10.Pernyataan pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang pernyataan berupa penjelasan dibandingkan dengan

pernyataan berupa teori, inferensi dan penilaian, (7 artikel yang pernyataan

nya tentang teori, 34 artikel tentang inferensi, 36 artikel tentang penjelasan

dan 29 artikel tentang penilaian).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, beberapa hal yang disarankan adalah sebagai

berikut:

1. Disarankan pada pengelola jurnal bidang keilmuan agar konsisten memuat

artikel-artikel yang akan dimuatnya.

2. Disarankan pada pengelola jurnal bidang keilmuan agar jumlah

publikasinya teratur atau selisih jumlah publikasi tidak jauh berbeda.

Gambar

Tabel 2. Unit Analisis
Gambar 13. Cluster Maps Information Research
Tabel 3. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Subdisiplin Ilmu
Tabel 4. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh komposisi bahan konservan urea dan poli etilin glikol dan pengaruh lama perendaman kayu di dalam bahan konservan

praktikum kurang memadai yang menyebabkan hasil belajar sebagian siswa belum mencapai KKM. Pada materi larutan elektrolit dan non elektrolitakan dibahas beberapa sub

2) Wawancara, hasil wawancara yang diperoleh akan digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Data tersebut diperoleh dari pihak-pihak yang telah ditentukan sebagai

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis umpan ikan buntal asin, ikan petek asin, ikan buntal segar, dan ikan petek

 Koperasi tidak mencantumkan dengan jelas berapa dana yang dibutuhkan untuk ekspansi, & mereka terus menerima dana dari masyarakat dan karena Koperasi tidak mampu

Faktor pendukung untuk mengoptimalkan produksi batubara di Coal Handling Facility MTBU yaitu dengan menganalisis pendukung produksi reclaim feeder seperti cycle time alat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas metode analisis penetapan kadar residu endosulfan dalam sampel kubis dengan menggunakan kromatografi

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD 2