BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut
Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah “penelitian yang melukiskan
variabel demi variabel, satu demi satu”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
diketahui bahwa metode penelitian deskriptif digunakan untuk melukiskan
variabel demi variabel yang terdapat dalam penelitian secara sistematis.
Menurut Azwar (2004:7):
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa penelitian deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik, fakta akurat dan karakteristik
mengenai populasi, menjelaskan suatu situasi atau kejadian namun tidak
bermaksud untuk menguji hipotesis, membuat prediksi. Penelitian ini hanya
menggambarkan saja tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi.
3.2 Unit Analisis
Unit analisis adalah subjek yang akan menjadi sasaran penelitian. Hasan
(2002:58) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis penelitian
adalah “objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi”.. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat diketahui bahwa unit analisis adalah objek yang akan diteliti, objek
tersebut dapat diklasifikasikan, dan merupakan benda ataupun manusia.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua artikel hasil penelitian pada
Information Research: an International Electronic Journal yang terbit pada tahun 2009-2011. Jurnal tersebut dapat di akses secara online melalui internet dengan
Objek yang dikaji dalam Pemetaan Ilmu pengetahuan ini adalah Jurnal
elektronik yakni Information Research: an International Electronic Journal, terbitan tahun 2009-2011. Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan
Maret, Juni, September dan Desember.
Berdasarkan hasil pencarian sementara dari database jurnal Information
Research di
perincian sebagai berikut:
Tabel 2. Unit Analisis
Tahun Information Research Jumlah Artikel
2009 Volume 14 No 1 March, 2009 8 artikel
Volume 14 No 2 June, 2009 8 artikel
Volume 14 No 3 September, 2009 8 artikel
Volume 14 No 4 December, 2009 12 artikel
2010 Volume 15 No 1 March, 2010 5 artikel
Volume 15 No 2 June, 2010 5 artikel
Volume 15 No 3 September, 2010 5 artikel
Volume 15 No 4 December, 2010 17 artikel
2011 Volume 16 No 1 March, 2011 5 artikel
Volume 16 No 2 June, 2011 8 artikel
Volume 16 No 3 September, 2011 14 artikel
Volume 16 No 4 December, 2011 11 artikel
Jumlah 106 artikel
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
dokumentasi yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data Jurnal Information Research adalah dengan browsing melalui website yang dapat diakses
b. Mengumpulkan seluruh judul-judul artikel dan artikel-artikel yang
diterbitkan jurnal tersebut pada tahun 2009-2011.
3.5 Instrumen Penelitian
Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu alat untuk
mengumpulkan data dan merupakan hal yang sangat penting, karena pada
prinsipnya melakukan penelitian adalah melakukan suatu pengukuran, maka harus
ada alat ukur yang baik. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumen. Instrumen pengolahan data yang digunakan adalah aplikasi autocad.
Menurut Arikunto (1998:148) “Dalam melaksanakan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya.” Berdasarkan
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa benda-benda yang dapat diteliti dengan
mengunakan metode dokumentasi ialah buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dokumentasi, dokumen tersebut dapat diperoleh melalui akses internet di
volumenya. Data-data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan peneliti dan
dicatat melalui formulir pencatatan (Lampiran 1). Instrumen dalam pengolahan
data yang digunakan adalah aplikasi. Data diolah dengan menggunakan aplikasi
Autocad.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya dianalisis sesuai dengan
prosedur pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping) secara konseptual
yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih suatu bahan bacaan/ sumber bacaan yang menjadi objek
pemetaan.
2. Mencatat semua judul artikel dari masing-masing judul artikel yang
3. Menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan elemen pengetahuan.
Dalam hal ini penulis menggunakan subdisiplin ilmu sebagai elemen
pengetahuan dari domain tertentu; besaran isi pengetahuan dalam elemen
yang mencakup jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan
bahasa artikel; berdasarkan tingkat pengetahuan, ada 5 (lima) tingkat
pengetahuan yakni tingkat 1). realita-data empiris mengenai realita,
persepsi, deskripsi, tingkat 2). realita ke model-syarat dan kondisi
persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan, tingkat 3). model,
merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4). model
ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran,
tingkat 5). pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,
4. Menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan kata penghubung,
5. Mengevaluasi keterkaitan konsep-konsep yang telah dibuat,
6. Hubungan antara konsep hendaknya mencerminkan arah dan intensitas
dampak atau arus pengetahuan, ditunjukkan dengan panah dan garis.
7. Menggambarkan konsep-konsep tersebut dengan menggunakan aplikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Information Research an International Electronic Journal.
Information Research: an International Electronic Journal merupakan jurnal online yang menyediakan informasi mengenai penelitian bidang ilmu perpustakaan dan informasi (Library and Information Research). Information Research an Internantional Electronic Journal adalah suatu jurnal ilmiah yang tersedia secara internasional, yang dibuat dalam cakupan yang luas tentang
disiplin yang terkait dengan informasi. Jurnal ini dapat diakses secara online dan
gratismelaluiinternet dengan alamat situ
Jurnal ini diterbitkan oleh Wilson, yang berasal dari Universitas Sheffield,
dan didukung oleh Perpustakaan Universitas Lund, Swedia, dan dari Perpustakaan
Sekolah Ilmu Informasi Swedia. Jurnal ini diindeks oleh Google Scholar,
INSPEC: Enginering Village, Library, Information Science & Technology Abstracts, LISA: Library and Information Science Abstracts. Isi Hal ini juga diindeks untuk Web ISI Pengetahuan, untuk listing di Social Science Citation Index, Current Contents/Social and Behavioral Sciences, ISI Alerting Services, Social Scisearch, Journal Citation Reports/Social Sciences Edition. Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan Maret, Juni, September dan
Desember. Informasi Research juga telah menerima beberapa penghargaan yakni Med411.com, Emerald Abstracts-Computing Coolsite dan Links2Go-Library and Information Science.
Jurnal ini tercantum dalam katalog dan direktori sumber daya dibeberapa
perpustakaan universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Ruang lingkup,
Sumber: Information Research
Bahan bacaan yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber bacaan. Bahan
bacaan/ sumber bacaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebuah Jurnal
yakni Information Research: an International Electronic Journal Tahun 2009-2011. Jurnal ini merupakan jurnal elektronik. Jurnal ini hanya dapat di akses
melalui jaringa internet dengan alamat situs
Gambar 13. Cluster Maps Information Research
4.2 Metode Membuat Pemetaan Ilmu Pengetahuan secara Konseptual Metode atau cara untuk membuat peta konsep adalah sebagai berikut:
Langkah 1. Memilih Bahan Bacaan
Setelah bahan bacaan/ sumber bacaan dipilih dan ditetapkan, maka
dilakukan penelusuran artikel, yakni artikel yang terdapat pada Information Research: an International Electronic Journal terbit tahun 2009-2011 karena dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah artikel Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun 2009-2011 . Berdasarkan penelusuran terdapat 106 artikel, lalu artikel-artikel tersebut
Langkah 2. Pencatatan Judul, Nama Pengarang, Pengkodean dan Memahami Isi Artikel .
Berdasarkan penelusuran pada Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun 2009-2011 terdapat 106 artikel, lalu artikel-artikel tersebut didownload dan dicatat. Untuk memudahkan pemetaan maka dilakukan pengkodean pada judul-judul artikel yang menjadi sampel penelitian.
Hasil pengkodean dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya proses pencatatan
dalam pengolahan data lanjutan adalah menggunakan kode artikel yang sudah
ditetapkan.
Peneliti membuat kode artikel dengan menetapkan 9 (sembilan) digit
nomor untuk setiap artikel. Dimana ke 9 (kesembilan) digit artikel tersebut
memiliki arti tertentu yakni 3 (tiga) digit nomor pertama adalah tahun terbit
artikel, lalu 2 (dua) digit nomor selanjutnya adalah nomor volume artikel, 2 (dua)
digit nomor selanjutnya adalah nomor artikel dalam suatu volume artikel dan 2
(dua) digit nomor paling akhir adalah nomor urut artikel dalam suatu nomor
artikel. Tata cara penentuan kode artikel tersebut dapat dilihat pada contoh
berikut.
Misalnya kode artikel 009-14-0101, adalah berarti sebagai berikut :
009 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun 2009
14 = Artikel merupakan artikel terbitan volume 14
01 = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1
01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1
Contoh lain misalnya kode artikel 010-15-0101, adalah berarti sebagai berikut :
010 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun 2010
15 = Artikel merupakan artikel terbitan volume 15
01 = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1
01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1
Cara atau hal yang sama dilakukan untuk setiap judul artikel yang menjadi
sampel penelitian. Hasil pengkodean untuk semua sampel penelitian dapat dilihat
Langkah 3. Penentuan Konsep-Konsep Sebuah Elemen Pengetahuan.
Penentuan konsep-konsep yang dimaksud dalam hal ini adalah menentukan
subdisiplin ilmu yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan. Seperti
yang telah diuraikan pada bab 3, bahwa metode pemetaan ilmu pengetahuan yang
digunakan adalah metode pemetaan konseptual yakni pemetaan ilmu pengetahuan
dengan menggunakan konsep yang telah ditentukan. Adapun
konsep-konsep yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan dalam penelitian
ini yakni :
1. Subdisiplin ilmu sebagai elemen pengetahuan dari domain tertentu;
2. Besaran isi pengetahuan dalam sebuah elemen yang mencakup jumlah
publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan bahasa artikel;
3. Tingkat pengetahuan, misalnya saja ada 5 (lima) tingkat pengetahuan
yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi;
tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan,
asumsi dan pemodelan; tingkat 3. model, merupakan representasi realita
diwujudkan dalam model; tingkat 4. model ke pernyataan-teknik
verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran; tingkat 5. pernyataan
berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,
Selanjutnya konsep-konsep elemen pengetahuan tersebut di atas akan
dijabarkan seperti berikut.
1. Konsep Berdasarkan Subdisiplin Ilmu
Konsep berdasarkan subdisiplin ilmu dalam hal ini adalah pemetaan jurnal
berdasarkan subdisiplin ilmu. Konsep disiplin ilmu yang dimaksud adalah
mengkategorikan semua artikel sampel penelitian yang terdapat pada Information Research kepada berbagai subdisipilin ilmu. Untuk melakukan hal tersebut seluruh artikel sampel penelitian yang telah didownload dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel dan subdisiplin ilmu. Penentuan
subdisiplin ilmu dilakukan setelah membaca abstrak artikel, keyword artikel, isi artikel secara menyeluruh dan menggunakan pedoman peta ilmu informasi
Berdasarkan telaah tersebut penulis menetapkan subdisiplin ilmu setiap
artikel. Penentuan subdisiplin ilmu tersebut membangun pemetaan jurnal
berdasarkan subdisiplin ilmu. Hasil pemetaan berdasarkan subdisiplin ilmu dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Subdisiplin Ilmu
No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu
1. 009-14-0101 Sistem Informasi Elektronik 2. 009-14-0102 Sistem Informasi Elektronik 3. 009-14-0103 Sistem Informasi Elektronik 4. 009-14-0104 Sistem Informasi Elektronik 5. 009-14-0105 Sistem Informasi Elektronik
6. 009-14-0106 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 7. 009-14-0107 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 8. 009-14-0108 Bibliometrika
9. 009-14-0201 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 10. 009-14-0202 Bibliometrika
11. 009-14-0203 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 12. 009-14-0204 Cakupan Informasi
13. 009-14-0205 Manajemen Dokumen 14. 009-14-0206 Bibliometrika
15. 009-14-0207 Linguistik 16. 009-14-0208 Bibliometrika 17. 009-14-0301 Linguistik
18. 009-14-0302 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 19. 009-14-0303 Cakupan Informasi
20. 009-14-0304 Bibliometrika
21. 009-14-0305 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 22. 009-14-0306 Perspektif Informasi
23. 009-14-0307 Organisasi Pengetahuan
24. 009-14-0308 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 25. 009-14-0401 Organisasi Pengetahuan
26. 009-14-0402 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 27. 009-14-0403 Penelusuran terpasang
28. 009-14-0404 Perpustakaan Digital
29. 009-14-0405 Sistem Informasi Elektronik 30. 009-14-0406 Sistem Informasi Elektronik 31. 009-14-0407 Pendidikan Profesi
32. 009-14-0408 Sistem Informasi Elektronik 33. 009-14-0409 Bibliometrika
34. 009-14-0410 Penulisan
35. 009-14-0411 Pemasaran Informasi 36. 009-14-0412 Pemasaran Informasi 37. 010-15-0101 Linguistik
No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu 39. 010-15-0103 Keamanan Sistem
40. 010-15-0104 Cakupan Informasi 41. 010-15-0105 Perspektif Informasi 42. 010-15-0201 Perspektif Informasi
43. 010-15-0202 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 44. 010-15-0203 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 45. 010-15-0204 Cakupan Informasi
46. 010-15-0205 Sistem Informasi Elektronik 47. 010-15-0301 Cakupan Informasi
48. 010-15-0302 Cakupan Informasi 49. 010-15-0303 Bibliometrika
50. 010-15-0304 Perpustakaan Digital
51. 010-15-0305 Sistem Informasi Elektronik 52. 010-15-0401 Perspektif Informasi
53. 010-15-0402 Strategi Penelusuran spesifik 54. 010-15-0403 Perspektif Informasi
55. 010-15-0404 Cakupan Informasi 56. 010-15-0405 Cakupan Informasi 57. 010-15-0406 Bibliometrika 58. 010-15-0407 Keamanan Sistem 59. 010-15-0408 Perspektif Informasi
60. 010-15-0409 Strategi Penelusuran spesifik 61. 010-15-0410 Keamanan Sistem
62. 010-15-0411 Strategi Penelusuran spesifik 63. 010-15-0412 Strategi Penelusuran spesifik 64. 010-15-0413 Strategi Penelusuran spesifik 65. 010-15-0414 Organisasi Pengetahuan 66. 010-15-0415 Sistem Informasi Elektronik 67. 010-15-0416 Sistem Informasi Elektronik 68. 010-15-0417 Cakupan Informasi
69. 011-16-0101 Organisasi Pengetahuan 70. 011-16-0102 Manajemen Dokumen 71. 011-16-0103 Cakupan Informasi 72. 011-16-0104 Perpustakaan Digital 73. 011-16-0105 Manajemen Dokumen 74. 011-16-0201 Strategi Penelusuran spesifik 75. 011-16-0202 Strategi Penelusuran spesifik 76. 011-16-0203 Perspektif Informasi
No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu 84. 011-16-0303 Strategi Penelusuran spesifik 85. 011-16-0304 Jasa Kesiagaan Informasi 86. 011-16-0305 Linguistik
87. 011-16-0306 Cakupan Informasi 88. 011-16-0307 Perpustakaan Digital 89. 011-16-0308 Cakupan Informasi
90. 011-16-0309 Sistem Informasi Elektronik 91. 011-16-0310 Linguistik
92. 011-16-0311 Perancangan Pangkalan Data 93. 011-16-0312 Manajemen Dokumen
94. 011-16-0313 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 95. 011-16-0314 Perangkat Jaringan Telekomunikasi 96. 011-16-0401 Perspektif Informasi
97. 011-16-0402 Cakupan Informasi 98. 011-16-0403 Manajemen Dokumen 99. 011-16-0404 Sistem Informasi Elektronik 100. 011-16-0405 Strategi Penelusuran spesifik 101. 011-16-0406 Strategi Penelusuran spesifik 102. 011-16-0407 Penulisan
103. 011-16-0408 Manajemen Dokumen 104. 011-16-0409 Sistem Informasi Elektronik 105. 011-16-0410 Sistem Informasi Elektronik 106. 011-16-0411 Perancangan Pangkalan Data
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
tersebut diperoleh 17 subdisipilin ilmu, yakni subdisiplin Bibliometrika 8 artikel,
Cakupan Informasi 13 artikel, Jasa Kesiagaan Informasi 1 artikel, Keamanan
Sistem 3 artikel, Linguistik 5 artikel, Manajemen Dokumen 7 artikel, Organisasi
Pengetahuan 4 artikel, Pemasaran Informasi 2 artikel, Pendidikan Profesi 1 artikel,
Penelusuran terpasang 1 artikel, Penulisan 2 artikel, Perancangan Pangkalan Data
2 artikel, Perangkat Jaringan Telekomunikasi 14 artikel, Perpustakaan Digital 4
artikel, Perspektif Informasi 8 artikel, Sistem Informasi Elektronik 16 artikel,
Strategi Penelusuran spesifik 15 artikel
2. Penentuan Konsep Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan
Penentuan konsep berdasarkan besaran isi pengetahuan dalam hal ini
adalah pemetaan jurnal berdasarkan besaran isi pengetahuan. Adapun konsep
yang dimaksud berdasarkan isi pengetahuan dalam sebuah elemen pengetahuan
nomor terbitan jurnal, informasi jumlah pengarang, asal negara pengarang dan
bahasa yang digunakan menulis artikel. Selanjutnya hasil pemetaan berdasarkan
konsep di atas dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan
No. Kode
Asal Negara Pengarang Bahasa
Artikel 1. 009-14-0101
8 Artikel
3 Portugal,Potugal, Chili Bahasa Inggris
2. 009-14-0102 1 Islandia Bahasa Inggris
3. 009-14-0103 1 Prancis Bahasa Inggris
4. 009-14-0104 3 Finlandia Bahasa Inggris
5. 009-14-0105 1 Finlandia Bahasa Inggris
6. 009-14-0106 1 Afrika Selatan Bahasa Inggris
7. 009-14-0107 3 Taiwan Bahasa Inggris
8. 009-14-0108 2 Kanada, Amerika Bahasa Inggris
9. 009-14-0201
8 Artikel
1 Finlandia Bahasa Inggris
10. 009-14-0202 1 Swedia Bahasa Inggris
11. 009-14-0203 4 Spanyol Bahasa Inggris
12. 009-14-0204 3 Kuba,Spanyol,Kuba Bahasa Spanyol
13. 009-14-0205 1 Lithuania Bahasa Inggris
14. 009-14-0206 1 Amerika Bahasa Inggris
2 Amerika Bahasa Inggris
18. 009-14-0302 2 Spanyol Bahasa Spanyol
19. 009-14-0303 2 Korea,amerika Bahasa Inggris
20. 009-14-0304 1 India Bahasa Inggris
21. 009-14-0305 1 Swedia Bahasa Inggris
22. 009-14-0306 3 China,China,Kanada Bahasa Inggris
23. 009-14-0307 1 Amerika Bahasa Inggris
24. 009-14-0308 1 Brazil Bahasa Inggris
25. 009-14-0401
12 Artikel
1 Amerika Bahasa Inggris
26. 009-14-0402 1 Amerika Bahasa Inggris
27. 009-14-0403 4 Spanyol Bahasa Inggris
28. 009-14-0404 4 Amerika Bahasa Inggris
29. 009-14-0405 3 Slovenia,Portugal,Slovenia Bahasa Inggris
No. Kode
Asal Negara Pengarang Bahasa
Artikel 42. 010-15-0201
5 Artikel
1 Amerika Bahasa Inggris
43. 010-15-0202 3 Spanyol Bahasa Spanyol
44. 010-15-0203 3 Swedia Bahasa Inggris
45. 010-15-0204 1 Swedia Bahasa Inggris
46. 010-15-0205 1 Maryland Bahasa Inggris
47. 010-15-0301
3 Finlandia Bahasa Inggris
53. 010-15-0402 3 Inggris Bahasa Inggris
59. 010-15-0408 2 Finlandia Bahasa Inggris
60. 010-15-0409 4 Spanyol Bahasa Inggris
61. 010-15-0410 2 Amerika, Australia Bahasa Inggris
62. 010-15-0411 1 Amerika Bahasa Inggris
63. 010-15-0412 1 Swedia Bahasa Inggris
64. 010-15-0413 1 Inggris Bahasa Inggris
65. 010-15-0414 2 Belanda, Uganda Bahasa Inggris
66. 010-15-0415 2 Spanyol Bahasa Inggris
67. 010-15-0416 1 Finlandia Bahasa Inggris
68. 010-15-0417 1 Inggris Bahasa Inggris
69. 011-16-0101
5 Artikel
1 Meksiko Bahasa Inggris
70. 011-16-0102 3 Kanada,Kanada,Jerman Bahasa Inggris
71. 011-16-0103 1 Swedia Bahasa Inggris
72. 011-16-0104 3 Spanyol Bahasa Inggris
73. 011-16-0105 1 Australia Bahasa Inggris
74. 011-16-0201
8 Artikel
1 Australia Bahasa Inggris
75. 011-16-0202 1 Selandia Baru Bahasa Inggris
76. 011-16-0203 1 Florida Bahasa Inggris
77. 011-16-0204 1 Australia Bahasa Inggris
78. 011-16-0205 1 Kuwait Bahasa Inggris
79. 011-16-0206 3 Turki Bahasa Inggris
80. 011-16-0207 2 Selandia Baru, Malaysia Bahasa Inggris
No. Kode
Asal Negara Pengarang Bahasa
Artikel 82. 011-16-0301
14 Artikel
1 Islandia Bahasa Inggris
83. 011-16-0302 3 Kanada Bahasa Inggris
84. 011-16-0303 2 Amerika,Finlandia Bahasa Inggris
85. 011-16-0304 6 Jepang Bahasa Inggris
86. 011-16-0305 2 Inggris Bahasa Inggris
87. 011-16-0306 3 Inggris Bahasa Inggris
88. 011-16-0307 2 Kanada, Inggris Bahasa Inggris
89. 011-16-0308 3 Amerika Bahasa Inggris
90. 011-16-0309 2 Kolombia,Amerika Bahasa Inggris
91. 011-16-0310 2 London Bahasa Inggris
92. 011-16-0311 3 Inggris Bahasa Inggris
93. 011-16-0312 2 Amerika Bahasa Inggris
94. 011-16-0313 2 Afrika Bahasa Inggris
95. 011-16-0314 2 Afrika Selatan Bahasa Inggris
96. 011-16-0401
11 Artikel
1 Amerika Utara Bahasa Inggris
97. 011-16-0402 2 Belanda,kanada Bahasa Inggris
98. 011-16-0403 2 Belgia Bahasa Inggris
99. 011-16-0404 4 Amerika Bahasa Inggris
100. 011-16-0405 1 Amerika Bahasa Inggris
101. 011-16-0406 8 New York Bahasa Inggris
102. 011-16-0407 2 Spanyol Bahasa Inggris
103. 011-16-0408 2 Finlandia Bahasa Inggris
104. 011-16-0409 5 Spanyol Bahasa Spanyol
105. 011-16-0410 2 Korea Bahasa Inggris
106. 011-16-0411 2 Spanyol Bahasa Inggris
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa jumlah publikasi
setiap volume terbitnya tidak teratur, yakni pada volume 14 no. 1 tahun 2009
terbit 8 artikel, pada volume 14 no. 2 tahun 2009 terbit 8 artikel, pada volume 14
no. 3 tahun 2009 terbit 8 artikel dan volume 14 no. 4 tahun 2009 tahun 2009 terbit
12 artikel. Sedangkan pada volume 15 no. 1 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada
volume 15 no. 2 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada volume 15 no. 3 tahun 2010
terbit 5 artikel dan pada volume 15 no. 4 tahun 2010 tebit 17 artikel. Namun pada
volume 16 no. 1 tahun 2011 terbit 5 artikel, pada volume 16 no. 2 tahun 2011
terbit 8 artikel, pada volume 16 no. 3 tahun 2011 terbit 14 artikel dan pada volume
16 no. 4 tahun 2011 terbit 11 artikel.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengarang yang
berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) pada setiap artikel lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah pengarang yang tidak berkolaborasi (pengarang
pengarangnya berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) dan terdapat 47 artikel
yang pengarangnya tidak berkolaborasi (pengarang hanya satu/ pengarang
tunggal).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga bahwa asal pengarang yang
menerbitkan artikel-artikel pada jurnal information research berasal dari berbagai negara, maka jurnal information research dapat dikatakan sebagai jurnal internasional, dari tabel di atas dapat juga diketahui bahwa bahasa artikel dalam
jurnal information research mayoritas menggunakan bahasa Inggris hal ini mungkin dikarenakan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional
sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standarinternasional.
3. Penentuan Konsep Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Penentuan konsep berdasarkan tingkat pengetahuan dalam hal ini adalah
pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan. Adapun tingkat pengetahuan
pada konsep ini terbagi atas 5 tingkat pengetahuan yakni :
Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi,
Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan
pemodelan,
Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model,
Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan
penalaran,
Tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian,
Uraian lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan akan diuraikan dalam
uraian berikut.
a. Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, dan deskripsi Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep
tingkat pengetahuan yakni Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita,
persepsi, deskripsi. Maksudnya ialah apakah realita data empiris yang terdapat
dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu realita, persepsi atau kah
merupakan deskripsi. Untuk menetukan hal tersebut penulis harus memahami
defenisi dari realita, persepsi dan deskripsi. Setelah penulis memahami hal-hal
sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan
hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,
realita, persepsi dan deskripsi. Apabila artikel tersebut realita-data empirisnya
mengenai realita maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel realita, jika merupakan persepsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel persepsi dan jika merupakan deskripsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel deskripsi.
Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan
realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan
membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 1.
Realita-data empiris mengenai realita, persepsi, deskripsi. Hasil pemetaan tersebut
dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 1.
No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi
No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
terdapat 21 artikel yang realita-data empiris nya tentang realita, 41 artikel yang
realita-data empiris nya tentang persepsi, dan 44 artikel yang realita-data empiris
b. Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan
Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep
tingkat pengetahuan yakni tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi
persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Maksudnya ialah apakah realita ke
model-syarat yang terdapat dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu
persamaan, perkiraan atau kah merupakan asumsi.
Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari
persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Setelah penulis memahami hal-hal
tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi
sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan
hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,
persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Apabila artikel tersebut realita ke
model-syarat dan kondisi artikel merupakan persamaan maka penulis memberi
tanda checklist pada kolom tabel persamaan, jika merupakan perkiraan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel perkiraan, jika merupakan asumsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel asumsi, dan jika merupakan pemodelan maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel pemodelan.
Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan
realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan
membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 2. Realita
ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Hasil
pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 2.
No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan
No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan
99. 011-16-0404 √
100. 011-16-0405 √
101. 011-16-0406 √
102. 011-16-0407 √
103. 011-16-0408 √
104. 011-16-0409 √
105. 011-16-0410 √
106. 011-16-0411 √
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
terdapat 2 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi mengenai persamaan,
23 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi perkiraan, dan 53 artikel yang
realita ke syarat dan kondisi asumsi, dan 28 artikel yang realita ke
model-syarat dan kondisi pemodelan.
c. Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model
Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep
tingkat pengetahuan yakni Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita
diwujudkan dalam model. Maksudnya ialah apakah model dalam artikel-artikel
tersebut, merupakan representasi realita yang diwujudkan dalam model atau tidak
diwujudkan dalam model.
Untuk menentukan hal tersebut penulis harus melihat isi artikel-artikel
tersebut apakah repsentasi realita artikel diwujudkan dalam model atau tidak.
Apabila artikel tersebut diwujudkan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel diwujudkan, jika tidak diwujudkan maka penulis memberi tanda
checklist pada kolom tabel tidak diwujudkan.
Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan
representasi realita dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun
pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 3. Model, merupakan
representasi realita diwujudkan dalam model. Hasil pemetaan tersebut dapat
Tabel 7. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 3.
No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model
No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
terdapat 45 artikel yang model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam
model dan 61 artikel yang model, merupakan representasi realita tidak
diwujudkan dalam model.
d. Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran
Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep
tingkat pengetahuan yakni Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi,
algoritma, dan ketentuan penalaran. Maksudnya ialah model ke pernyataan dalam
artikel-artikel tersebut merupakan teknik verifikasi, algoritma, atau kah ketentuan
penalaran.
Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari
verifikasi, algoritma dan penalaran. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut,
selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi sampel
penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil
analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,
artikel merupakan teknik verifikasi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel verifikasi, jika merupakan algoritma maka penulis memberi tanda
checklist pada kolom tabel algoritma, dan jika merupakan penalaran maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel penalaran.
Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan
model ke pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan
membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 4. Model
ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran. Hasil
pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 4.
No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran
No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
terdapat 24 artikel yang model ke pernyataan-teknik berupa verifikasi, 10 artikel
yang model ke pernyataan-teknik berupa algoritma, dan 72 artikel yang model ke
pernyataan-teknik berupa penalaran.
e. Tingkat 5. Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep
dan penilaian. Maksudnya ialah apakah pernyataan dalam artikel-artikel tersebut
berupa teori, inferensi, penjelasan atau kah berupa penilaian.
Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari
teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Setelah penulis memahami hal-hal
tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi
sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan
hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel,
teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Apabila artikel tersebut pernyataan
artikel merupakan teori maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel teori, jika merupakan inferensi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel inferensi, jika merupakan penjelasan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel penjelasan, dan jika merupakan penilaian maka penulis
memberi tanda checklist pada kolom tabel penilaian.
Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan
bentuk pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun
pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 5. Pernyataan berupa
teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat
pada tabel 9.
Tabel 9. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 5.
No. Kode Artikel Teori Inferensi Penjelasan Penilaian
Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel
terdapat 7 artikel yang pernyataan nya berupa teori, 34 artikel yang pernyataan
nya berupa inferensi, 36 artikel yang pernyataanya berupa penjelasan dan 29
artikel yang pernyataannya berupa penilaian.
Langkah 4. Menghubungkan Konsep dengan Suatu Kata
Pemetaan jurnal Information Research ini menggunakan metode pemetaan konseptual, dan hasil dari pemetaannya adalah peta konsepual. Metode pemetaan
konseptual adalah metode pemetaan yang menggunakan konsep-konsep, dimana
penulis harus lebih dahulu menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan suatu
elemen pengetahuan untuk melakukan pemetaan konseptual. Konsep-konsep
tersebut harus memiliku hubungan dengan pemetaan konseptual.
Penulis telah menentukan konsep-konsep dalam penelitian ini yakni
konsep subdisiplin ilmu, besaran isi pengetahuan dan tingkat pengetahuan.
Selanjutnya penulis menghubungkan konsep tersebut dengan pemetaan jurnal
Information Research. Adapun kata-kata yang menghubungkan konsep dengan pemetaan jurnal Information Research ialah kata “berdasarkan” dan kata “terdiri dari”. Hasil penghubungannya dapat dilihat pada gambar penghubungan
konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat menghubungkan konsep-konsep (Lampiran 4).
Selanjutnya keterkaitan konsep-konsep tersebut akan dibahas pada uraian
selanjutnya.
Langkah 5.Mengevaluasi Keterkaitan Konsep-Konsep yang telah Ditentukan Setelah menghubungkan konsep dengan menggunakan suatu kata, penulis
melakukan evaluasi keterkaitan konsep-konsep dengan pemetaan jurnal
Information Research. Keterkaitan konsep-konsep tersebut adalah :
Konsep 1. Subdisiplin ilmu, konsep ini dihubungkan dengan pemetaan
jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah, pemetaan jurnal
yang dilakukan “berdasarkan” subdisiplin ilmu.
Konsep 2. Besaran isi pengetahuan, konsep ini dihubungkan dengan
pemetaan jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah,
Kemudian pada konsep ini juga terdapata konsep lain lagi yakni jumlah publikasi,
jumlah pengarang, asal negara pengarang dan bahasa artikel. Dimana konsep ini
dihubungkan dengan kata “terdiri dari”. Artinya ialah konsep besaran isi
pengetahuan terdiri dari yakni jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal negara
pengarang dan bahasa artikel.
Konsep 3. Tingkat pengetahuan konsep ini dihubungkan dengan pemetaan
jurnal dengan menggunakan kata “berdasarkan”. Artinya ialah, pemetaan jurnal
yang dilakukan “berdasarkan” tingkat pengetahuan. Kemudian pada konsep ini
juga terdapata konsep lain lagi yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita,
persepsi, deskripsi, tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan,
perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3. model, merupakan representasi realita
diwujudkan dalam model, tingkat 4. model ke pernyataan-teknik verifikasi,
algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5. pernyataan berupa teori,
inferensi, penjelasan dan penilaian. Dimana konsep ini dihubungkan dengan kata
“terdiri dari”. Artinya ialah konsep tingkat pengetahuan terdiri dari tingkat 1.
Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi, tingkat 2. Realita ke
model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3.
Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4. Model
ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5.
Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pengevaluasi
dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang
dapat menghubungkan konsep (Lampiran 4).
Langkah 6. Hubungan Konsep Pemetaan Jurnal Ditunjukkan dengan Garis Setelah melakukan evaluasi maka peneliti menunjukkan hubungan konsep
pemetaan jurnal Information Research dengan garis. Hubungan konsep pemetaan Information Research tersebut dtunjukkan dengan garis. Hasil nya dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat
menghubungkan konsep (Lampiran 4). Selanjutnya penulis menggambarkan
pemetaan konseptual dengan menggunakan aplikasi autocad sederhana dan semenarik mungkin sehingga pembaca mengerti saat membaca peta konseptual
Langkah 7. Menggambar Pemetaan Konseptual dengan Aplikasi Autocad Hasil dari pemetaan konseptual adalah suatu peta konseptual atau sering
juga disebut peta konsep. Setelah melakukan ke enam langkah di atas, kemudian
penulis akan menggambarkan peta konseptual dengan menggunakan aplikasi
autocad. Penulis menggambarkan dengan desain semenarik munkin namun sederhana sehingga pembaca peta konseptual ini mengerti saat membacanya.
Hasil peta-peta konseptual ini dapat dilihat pada Lampiran 5, Lampiran 6,
Lampiran 7, Lampiran 8, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11 dan Lampiran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penyusunan pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping)
dalam Information Research: an International Electronic Journal Tahun 2009-2011 dengan menggunakan metode pemetaan konseptual maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari artikel-artikel yang dimuat pada jurnal Information Research Tahun 2009-2011 mayoritas artikel tergolong ke dalam bidang ilmu informasi, sehingga nama “Information Resesarch” relevan dengan kandungan informasi yang dimuat dalam jurnal Information Research. 2. Jumlah publikasi artikel pada setiap terbitan tidak teratur, sebagai contoh
jumlah publikasi artikel pada volume 14 no.1 adalah 8 artikel, volume 14
no.4 adalah 12 artikel. Idealnya sebuah jurnal ilmiah jumlah publikasinya
teratur atau selisih jumlah publikasi tidak jauh berbeda.
3. Jumlah pengarang artikel yang berkolaborasi lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah pengarang artikel yang tidak berkolaborasi (pengarang
tunggal), maka ditafsirkan terjadi kerjasama yang baik antara pengarang
dalam jurnal ini. (59 artikel yang pengarangnya berkolaborasi dan 47
artikel yang pengarangnya tidak berkolaborasi/ pengarang tunggal).
4. Pengarang artikel dalam jurnal Information Research berasal dari berbagai negara (39 negara) dengan data tersebut maka jurnal ini dapat dikatakan
sebagai jurnal internasional.
5. Bahasa artikel pada jurnal Information Research mayoritas berbahasa Inggris, sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standar yang
dapat dibaca oleh semua bangsa karena menggunakan bahasa standar
internasional yakni bahasa Inggris.
6. Realita data pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang deskripsi dibandingkan dengan realita, dan persepsi, (21
artikel yang realita-data empirisnya tentang realita, 41 artikel tentang
7. Realita ke model-syarat dan kondisi pada artikel-artikel dalam jurnal
Information Research lebih dominan tentang asumsi dibandingkan dengan persamaan, perkiraan dan pemodelan, (2 artikel realita ke model-syarat
dan kondisi tentang persamaan, 23 artikel tentang perkiraan, dan 53 artikel
tentang asumsi, dan 28 tentang pemodelan).
8. Artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan representatif realitanya tidak diwujudkan dengan model, (45 artikel yang
modelnya merupakan representasi realita diwujudkan dalam model dan 61
artikel tidak diwujudkan dalam model).
9. Model ke pernyataan-teknik pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang penalaran dibandingkan dengan teknik yang berupa verifikasi dan algoritma, (24 artikel yang model ke
pernyataan-teknik tentang verifikasi, 10 artikel tentang algoritma, dan 72
artikel tentang penalaran).
10.Pernyataan pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang pernyataan berupa penjelasan dibandingkan dengan
pernyataan berupa teori, inferensi dan penilaian, (7 artikel yang pernyataan
nya tentang teori, 34 artikel tentang inferensi, 36 artikel tentang penjelasan
dan 29 artikel tentang penilaian).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, beberapa hal yang disarankan adalah sebagai
berikut:
1. Disarankan pada pengelola jurnal bidang keilmuan agar konsisten memuat
artikel-artikel yang akan dimuatnya.
2. Disarankan pada pengelola jurnal bidang keilmuan agar jumlah
publikasinya teratur atau selisih jumlah publikasi tidak jauh berbeda.