• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR Ca(OH)2 DAN ABU SEKAM PADI PADA TANAH LEMPUNG (CLAY) A-7-6 TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR (SUBGRADE) PADA PERKERASAN JALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR Ca(OH)2 DAN ABU SEKAM PADI PADA TANAH LEMPUNG (CLAY) A-7-6 TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR (SUBGRADE) PADA PERKERASAN JALAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR Ca(OH)2 DAN ABU

SEKAM PADI PADA TANAH LEMPUNG (CLAY) A-7-6

TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR (SUBGRADE)

PADA PERKERASAN JALAN

TUGAS AKHIR

Disusun oleh:

DEVI RETNO WULAN HERAWATI SIAGIAN

07 0424 032

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSION

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR Ca(OH)2 DAN ABU

SEKAM PADI PADA TANAH LEMPUNG (CLAY) A-7-6

TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR (SUBGRADE)

PADA PERKERASAN JALAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

DEVI RETNO WULAN HERAWATI SIAGIAN

07 0424 032

Dosen Pembimbing

Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc.

NIP. 19560326 198103 1 003

Penguji I

NIP. 19561224 198103 1 002

(3)
(4)

ABSTRAK

Tanah dasar (subgrade) yang memiliki plastisitas tinggi dan kapasitas dukung

terhadap beban yang rendah seperti tanah lempung (clay) A-7-6 merupakan

permasalahan pada pengembangan konstruksi jalan raya dan berpengaruh terhadap

batas-batas konsistensi dan nilai CBR tanah. Hal ini akan menyebabkan ketidakstabilan

pada perkerasan jalan, sehingga diperlukan perbaikan pada tanah misalnya dengan

menggunakan bahan stabilisasi yakni limbah industri yang lebih ramah lingkungan dan

lebih ekonomis sebelum dilakukan pekerjaan lapisan berikutnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur

Ca(OH)

2

dan abu sekam padi dalam mendapatkan perbandingan antara nilai CBR tanah

asli dengan tanah yang telah distabilisasi menggunakan kapur Ca(OH)

2

dan abu sekam

padi. Untuk memperoleh campuran bahan stabilizer yang optimum, dilakukan beberapa

kombinasi pancampuran antara abu sekam padi dan kapur, yaitu 4,5 % kapur dan (4 %,

8 % dan 12 %) abu sekam padi. Dengan waktu pemeraman (curing time) (0, 4 dan 7)

hari. Pada campuran tersebut kemudian dilakukan pengujian untuk mengevaluasi

perubahan sifat fisik dan teknis tanah lempung yang distabilisasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase pencampuran pada tanah

lempung dan 12 % abu sekam padi dengan waktu pemeraman 4 hari memiliki nilai CBR

Laboratorium sebesar 4,86 %. Pada pencampuran tanah lempung dan 4,5 % kapur

Ca(OH)

2

dengan waktu pemeraman 7 hari memiliki nilai CBR Laboratorium sebesar

4,90 %. Pencampuran 4,5 % kapur Ca(OH)

2

dan 8 % abu sekam padi merupakan

campuran yang paling optimum sebagai bahan stabilisasi, serta menaikkan nilai CBR

Laboratorium (soaked) yaitu dari 2,67 % menjadi 9,33 %. Tanah lempung yang

distabilisasi mengalami peningkatan sifat fisik dan teknis yang paling optimal pada

waktu pemeraman (curing time) 7 hari.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan

berkahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna melengkapi

syarat Sidang Sarjana Program Ekstensi Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara. Skripsi yang dibawakan penulis merupakan studi

penelitian laboratorium yang berjudul

“Pengaruh Penambahan Kapur Ca(OH)

2

Dan

Abu Sekam Padi Pada Tanah Lempung (Clay) A-7-6 Terhadap Nilai CBR Tanah

Dasar (Subgrade) Pada Perkerasan Jalan”

, yang dilakukan di Laboratorium

Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku ketua Departemen Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT., selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara;

3. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng,Sc., selaku Pembimbing, sekaligus Koordinator

Program Pendidikan Sarjana Ekstensi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan sumbangan pikiran, arahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini;

4. Ibu Ika Puji Astuti, ST, MT., selaku Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Departemen

Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara;

(6)

6. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T., selaku dosen Penguji II;

7. Bapak Ir. Joni Harianto, selaku dosen Penguji III;

8. Bapak/Ibu staf pengajar dan pegawai Fakultas Teknik, Departemen Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara;

9. Istimewa kepada Ayahanda di surga B. Siagian dan Ibunda tercinta S. Panjaitan, beserta

saudara/i saya yang telah memberikan dukungan moral/moril, motivasi, dan perhatian

penuh dalam menyelesaikan skripsi ini;

10. Marthin H. Tambunan, yang selalu memberikan semangat dan motivasi;

11. Para Asisten Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara, Marthin ’05, Frengky ’08, Dani ’08, Bang Salamudin ’Polmed, Bapak

Efendi ’Polmed;

12. Rekan- rekan seperjuangan program ekstensi di stambuk ’07 dan ’08;

13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak bisa saya ucapkan satu persatu.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah

sempurna, disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

Medan, 31 Mei 2012

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I.

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Umum ... 1

1.2. Latar Belakang ... 2

1.3. Perumusan Masalah Penelitian ... 3

1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Landasan Teori ... 7

2.2. Sistem Klasifikasi Tanah ... 10

2.2.1. Sistem Unified Soil Classification System (USCS) ... 10

2.2.2. Sistem Klasifikasi AASHTO ... 14

2.3. Sifat-Sifat Umum Mineral Lempung ... 16

2.3.1. Hubungan Volume dan Berat Isi ... 19

2.3.2. Kepadatan Tanah Dasar ... 22

2.3.3. Plastisitas dan CBR Pada Tanah Lempung (Clay) ... 22

(8)

2.4. Persyaratan Material Tanah Dasar (Subgrade) ... 27

2.5. Stabilisasi Tanah Sebagai Tanah Dasar (Subgrade) ... 27

2.5.1. Stabilisasi Tanah Dasar (Subgrade) Dengan Menggunakan Zat Additive ... ... 29

2.5.1.1. Stabilisasi Tanah Dasar (Subgrade) Dengan Kapur ... 30

2.5.1.2. Stabilisasi Tanah Dasar (Subgrade) Dengan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) ... 33

2.5.2. Pengaruh Masa Perawatan (Curing Time) ... 34

2.6. California Bearing Ratio (CBR) ... 36

2.7. Unconfined Compression Test (Kuat Tekan Bebas) ... 38

2.8. Penelitian Yang Pernah Dilakukan ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 40

3.1. Metode Penelitian ... 40

3.2. Metode Pengumpulan Data ... 40

3.3. Metode Pencampuran Bahan Stabilisasi Tanah ... 40

3.4. Metode Penentuan Dan Pembuatan Sampel ... 42

3.4.1. Sampel Pengujian ... 42

3.4.2. Peralatan Dalam Pengujian ... 43

3.5. Metode Pengujian Sampel ... 44

3.5.1. Pemeriksaan Index Properties ... 45

3.5.1.1. Pengujian Kadar Air ... 45

3.5.1.2. Pengujian Berat Jenis ... 46

3.5.1.3. Pengujian Batas Cair (Liquid Limit) ... 48

3.5.1.4. Pengujian Batas Plastis (Plastic Limit) ... 49

(9)

3.5.1.6. Pengujian Hydrometer ... 52

3.5.2. Penelitian Engineering Properties ... 53

3.5.2.1. Pengujian Pemadatan Standard ... 53

3.5.2.2. Pengujian CBR Laboratorium ... 56

3.5.2.3. Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) ... 60

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1. Hasil Penelitian ... 64

4.1.1. Tanah Lempung ... 64

4.1.2. Kapur Ca(OH)2 Dan Abu Sekam Padi ... 65

4.1.3. Pengujian Campuran Tanah Lempung, Kapur Ca(OH)2 Dan Abu Sekam ... 65 dan Masa Perawatan Terhadap Batas-Batas Atterberg ………. 68

4.2.1.2. Pengaruh Penambahan Kapur Ca(OH)2 dan

Abu Sekam Padi Terhadap Berat Isi Kering

Maksimum (Maximum Density Dry) dan Kadar

(10)

Content) ………... 73

4.2.2. Pengaruh Kapur Ca(OH)2 Dan Abu Sekam Padi Terhadap Pemeriksaan Engineering Properties ... 75

4.2.2.1. Pengaruh Penambahan Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi Terhadap Kekuatan Daya DukungLempung(Clay) ... 75

4.2.2.2.. Pengaruh Penambahan Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi Terhadap Kekuatan Tekan Bebas (Qu) ....…... 76

4.2.3. Klasifikasi Tanah Lempung (Clay) Yang Telah Dicampur dengan Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi ………... 78

4.2.4. Pengaruh Stabilitas Tanah Lempung (Clay) dengan Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi Terhadap Plastisitas, CBR Laboratorium dan Kuat Tekan Bebas ... 79

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1. Kesimpulan ... 81

5.2. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ukuran Saringan Menurut ASTM ... 11

Tabel 2.2. Simbol Klasifikasi Tanah Casagrande ... 13

Tabel 2.3. Sistem Klasifikasi Tanah Unified ... 14

Tabel 2.4. Sistem Klasifikasi AASHTO ... 16

Tabel 2.5. Sifat-sifat Tanah Ditinjau dari Nilai Indekas Plastisitas ... 26

Tabel 2.6. Persyaratan Sifat-sifat Kapur untuk Stabilisasi Tanah ... 31

Tabel 2.7. Perbandingan antara Ca(OH)2 dengan CaO ... 32

Tabel 2.8. Kelebihan Stabilisasi dengan Kapur Ditinjau dari Tiap-tiap Properties ... 32

Tabel 2.19. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) ... 38

Tabel 3.1. Sampel Pengujian Untuk Tanah Asli ... 42

Tabel 3.2. Sampel Pengujian Untuk Tanah Asli + Kapur Ca(OH)2 + Abu Sekam Padi .... 43

Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Lempung ... 65

Tabel 4.2. Karakteristik Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi ... 65

Tabel 4.3. Nilai Batas-batas Atterberg Terhadap Masa Perawatan ... 66

Tabel 4.4. Pengaruh Kapur Ca(OH)2 dan Abu Sekam Padi Terhadap Karakteristik Pemadatan (Compaction) dan Masa Perawatan ... 67

Tabel 4.5. Variasi Nilai CBR Terhadap Masa Perawatan ... 67

Tabel 4.6. Variasi Nilai UCT Terhadap Masa Perawatan ... 68

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram fase tanah ... 9

Gambar 2. Distribusi beban pada struktur jalan ... 9

Gambar 3. Penampang melintang perkerasan lentur jalan raya ... 10

Gambar 4. Rentang nilai lanau dan lempung berdasarkan batas cair dan indeks plastisitas ... 13

Gambar 5. Hubungan antara persentase butiran lempung dengan aktifitas ... 18

Gambar 6. Kurva hubungan kadar air dengan berat voume kering ... 21

Gambar 7. Pengaruh energi pemadatan ... 24

Gambar 8. Batas-batas atterberg ... 25

Gambar 9. Perbandingan indeks plastisitas lempung yang telah dicampur Ca(OH)2 dengan berbagai variasi kadar kapur dan waktu pemeraman ... 36

Gambar 10. Perbandingan nilai CBR lempung yang dicampur Ca(OH)2 dengan berbagai variasi kadar kapur dan waktu pemeraman ... 36

Gambar 11. Perbandingan nilai kuat tekan bebas maksimum lempung yang dicampur Ca(OH)2 dengan berbagai variasi kadar kapur dan waktu pemeraman ………. 36

Gambar 12. Penentuan perkiraan persentase kapur yang dibutuhkan ... 41

Gambar 13. Diagram flowchart pengerjaan tugas akhir ... 63

Gambar 14. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap batas cair (liquid limit) ... 69

Gambar 15. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap batas plastis (plastic limits) .………. 70

Gambar 16. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap indeks plastis (PI) ... 72

Gambar 17. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap berat isi kering maksimum (maximum density dry) ... 73

(13)

(optimum moisture content (OMC) ... 74

Gambar 19. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap nilai CBR ... 76

Gambar 20. Grafik pengaruh variasi campuran terhadap nilai kuat tekan bebas

(Unconfined Compression Test) ... 77

Gambar 21. Grafik perbandingan pengaruh pencampuran tanah asli + 4.5% kapur

Ca(OH)2 + 8% abu sekam padi terhadap nilai indeks plastisitas (PI),

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. LAPORAN PEMERIKSAAN TANAH ASLI DAN BAHAN STABILISASI

Lampiran 2. PEMERIKSAAN BATAS – BATAS KONSISTENSI ATTERBERG

(ATTERBERG LIMIT)

Lampiran 3. PEMERIKSAAN PEMADATAN STANDARD (COMPACTION TEST)

Lampiran 4. PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM (SOAKED CBR)

Lampiran 5. PEMERIKSAAN UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED

COMPRESSION TEST)

(15)

Referensi

Dokumen terkait

lihat bahwa setiap penambahan plastik dan penambahan variasi peningkatan nilai CBR dimana.. Peningkatan CBR terjadi karena bahan campuran abu sekam padi mengandung silika

Kedua gambar menunjukkan bahwa penambahan abu sekam padi pada kapur sangat baik untuk mereduksi pengembangan tanah ekspansif, yaitu dari 34% pada tanah asli menjadi kurang dari

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa penggunaan kapur dan abu sekam padi sebagai bahan stabilisasi terhadap tanah tras ini

bahwa nilai pengembangan dari tanah yang distabilisasi dengan kapur, abu sekam padi dan diperkuat dengan serat plastik mengalami penurunan sebesar 62% hingga 100%

Dari data ini menunjukkan bahwa penambahan kapur + abu sekam padi lebih memberikan nilai sudut geser dalam yang lebih besar jika dibandingkan dengan campuran kapur

sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air sama sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli di lapangan. Air

Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat pengaruh waktu pemeraman dengan penambahan kadar kapur pada tanah lempung ekspansif terhadap nilai CBR desain. Dari hasil

Dalam penelitian dengan judul karakteristik Nilai CBR tanah lempung merah dengan bahantambahan kapur dan semen pada berbagai porsi campuran untuk perbaikan lapisan