• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM LINIER – METODE GRAFIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM LINIER – METODE GRAFIK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat

digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian

sumber-sumber yang terbatas secara optimal.

Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk

memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan

dilakukannya, di mana masing-masing kegiatan membutuhkan

sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas.

Contoh: Masalah alokasi fasilitas produksi, alokasi SDM,

penjadwalan produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.

Istilah “Program” berarti memilih serangkaian tindakan/

perencanaan untuk memecahkan masalah dalam membantu

manajer mengambil keputusan.

Istilah “Linier” memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis

(3)

Fungsi Tujuan

Fungsi Tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan di dalam permasalahan PL yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal

sumberdaya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal.

Fungsi Batasan

Fungsi Batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai

kegiatan.

Variabel Keputusan

Variabel Keputusan merupakan variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan yang akan dibuat.

Pembatas Tanda

Pembatas Tanda merupakan pembatas yang menjelaskan apakah variabel

(4)

Perusahaan mainan anak-anak memproduksi 2 jenis mainan terbuat dari kayu, yaitu mobil dan motor. Mobil dijual dengan harga Rp.27.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan material sebesar Rp. 10.000 dan biaya tenaga kerja RP. 14.000. Motor dijual dengan harga Rp.21.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan material sebesar Rp. 9.000 dan biaya tenaga kerja RP. 10.000. Untuk pembuatan mainan ini, memerlukan 2 kelompok tenaga kerja, tukang kayu dan tukang poles. Setiap lusin mainan mobil memerlukan 1 jam pekerjaan kayu dan 2 jam pemolesan. Sedangkan setiap lusin mainan motor memerlukan 1 jam pekerjaan kayu dan 1 jam pemolesan. Meskipun setiap minggunya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperlukan, namun jam kerja yang tersedia hanya 80 jam untuk pekerjaan kayu dan 100 jam untuk pemolesan.

Dari pengamatan selama ini, permintaan pasar untuk mainan motor tidak

terbatas, namun permintaan pasar untuk mainan mobil tidak lebih dari 40 lusin per minggu.

(5)

Variabel Keputusan :

banyaknya mainan yang harus dibuat

x

1

: mobil dan x

2

: motor

Fungsi Tujuan :

maksimumkan keuntungan

Keuntungan = Pendapatan

Biaya

Pendapatan = 27 x

1

+ 21 x

2

Biaya Material = 10 x

1

+ 9 x

2

Biaya Tenaga Kerja = 14x

1

+ 10 x

2

Keuntungan = (27x

1

+ 21 x

2

)-(10 x

1

+ 9 x

2

)-(14x

1

+ 10 x

2

) = 3x

1

+ 2x

2

(6)

Pembatas

Pembatas 1: waktu pemolesan tidak lebih dari 100 jam atau 2 x

1

+ x

2

100

Pembatas 2: waktu pekerjaan kayu tidak lebih dari 80 jam atau x1 + x

2

80

Pembatas 3: mainan mobil yang dibuat tidak lebih dari 40 buah atau x

1

40

Pembatas Tanda

; pembatas untuk variabel-variabel keputusan. Kedua

mainan harus dibuat atau nilainya masing-masing harus non-negatif. Jadi x

1

0 dan x

2

0.

Model Matematika

:

Maksimumkan

: Z = 3x

1

+ 2x

2

dengan batasan

: 2 x

1

+ x

2

100

x

1

+ x

2

80

x

1

40

(7)

Kegiatan

Sumber

Pemakaian Sumber Per-unit Kegiatan (Keluaran)

Kapasitas Sumber

1 2 3 …. n

1 a11 a12 a13 …. a1n b1

2 a21 a22 a23 …. a2n b2

3 a31 a32 a33 …. a3n b3

… … … …

m am1 am2 am3 …. amn bm

ΔZ Pertambahan Tiap Unit C1 C2 C3 …. Cn

(8)

Fungsi tujuan:

Maksimumkan Z = C

1

X

1

+ C

2

X

2

+ C

3

X

3

+ ….+

C

n

X

n

Batasan :

1.

a

11

X

11

+ a

12

X

2

+ a

13

X

3

+ ….+ a

1n

X

n

≤ b

1

2.

a

21

X

11

+ a

22

X

2

+ a

33

X

3

+ ….+ a

2n

X

n

≤ b

1

…..

m.

a

m1

X

11

+ a

m2

X

2

+ a

m3

X

3

+ ….+

a

mn

X

n

b

m

dan

(9)

Proportionality

Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau

fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding

(proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan

Additivity

Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi,

atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai

tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu

(10)

Divisibility

Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap

kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian

pula dengan nilai Z yang dihasilkan

Deterministic

(

Certainty

)

Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter

yang terdapat dalam model LP (a

ij

, b

i

, C

j

) dapat

(11)

Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek

I

1

,

dgn sol karet, dan merek

I

2

dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin.

Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3

membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas

dengan sol. Setiap lusin sepatu merek

I

1

mula-mula dikerjakan di mesin 1

selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin

3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek

I

2

tidak diproses di mesin 1,

tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di

mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8

jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan

terhadap laba setiap lusin sepatu merek

I

1

= Rp 30.000,00 sedang merek

(12)

Merek

Mesin

I

1

(X

1

)

I

2

(X

2

)

Kapasitas

Maksimum

1

2

0

8

2

0

3

15

3

6

5

30

(13)

Maksimumkan Z = 3X

1

+ 5X

2

Batasan (constrain)

(1)

2X

1

8

(2)

3X

2

15

(14)

Gambar di atas merupakan bagian yang memenuhi batasan-batasan:

X

1

0, X

2

0 dan 2X

1

8

X2

X1

2X

1

= 8

0

4

2X18 dan X1

0, X20

(15)
(16)
(17)

Membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif

Pada titik ini nilai X1 = 4; X2 = 0

Nilai Z = 3(4) + 0 = 12

Titik B:

X1 = 4. Substitusikan batasan (3), maka 6(4) + 5X2 = 30. Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5. Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18

Titik C:

X2 = 5. Substitusikan batasan (3), maka 6X1 + 5(5) = 30.

Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6. Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5

Titik D:

Pada titik ini nilai X2 = 5; X1 = 0

(18)

A

C B

2X2 = 8

4 6

5 6X1 + 5X2 = 30

5

3X2 = 15

Daerah Feasible

X2

0 X1

Contoh :

(19)

X2

X1 2X2 = 8

0 4

2 4 6

3X2 = 15

5

A C

6X1 + 5X2 = 30

B

Contoh :

(20)

Selesaikan soal-soal dengan Metode Grafik:

1. Max Z = 2 X

1

+ X

2

Fungsi Kendala :

a. X

1

+ 2 X

2

80

b. 3X

1

+ 2 X

2

120

c. 2X

1

360 dan X

1

0, X

2

0.

2. Max Z = 2 X

1

+ 3X

2

Fungsi Kendala :

a. 5X

1

+ 6X

2

60

b. X

1

+ 2X

2

16

c. X

1

10

(21)

3. Max Z = 2 X

1

- 7X

2

Fungsi Kendala :

a. -2X

1

+ 3X

2

= 3

b. 4X

2

+ 5X

2

16

c. 6X

1

+ 7X

2

3

d. 4X

1

+ 8X

2

5, dan X

1

0, X

2

0.

4. Min F = 22 X

1

+ 6 X

2

Fungsi Kendala :

a. 11X

1

+ 3X

2

33

b. 8X

1

+ 5X

2

40

(22)

5. Min Z = 20 X + 30 Y

Fungsi Kendala:

a). 2 X + Y

10

d). X - 8 Y

0

b). X + 2 Y

14

e). X

8

c). X + 4 Y

12 dan X

0, Y

0

6. Min Z = 6X

1

+ 8 X

2

Fungsi Kendala:

a). 3X

1

+ X

2

4

b). 5X

1

+ 2X

2

10

Gambar

Gambar di atas merupakan bagian yang memenuhi batasan-batasan: X1  0, X2  0 dan 2X1  8

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat lebih memilih berkunjung ke rumah sakit umum daerah (RSUD) atau ke dokter praktek pada sore hari. Keadaan ini memberi penegasan pada buruknya citra

Rendahnya tingkat signifikansi penerapan JIT pada Industri Otomotif di Indonesia terhadap Delivery Performance, secara kualitatif dapat disimpulkan bahwa di Indonesia

Penurunan pemakaian bahan bakar minyak tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan hidrogen yang bersumber dari air pada proses pembakaran motor diesel penggerak

Danau Kakaban (Kaltim) sangat menarik perhatian pakar biologi karena dalam perjalanan sejarahnya dari perairan salin menuju perairan tawar menyajikan contoh alami terjadinya

tahun pertama. Materi untuk semester dua dengan 8 kompetensi dasar sebagai berikut:.. 1) Hubungan Intemasional yang terdiri dari pengertian hubungan intemasional, pentingnya

dengon teliti Kelebihon membuot koryo cetokon ini odoloh pelukis boleh menghosilkon jumloh koryo yong bonyok doripodo sotu blok yong somo. Jumloh cetokon itu bergontung

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. FUNGSI.. Memipil atau melepaskan

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 (pasal 83 ayat 2 (a) Kelompok kerja ULP menyatakan seleksi gagal apabila peserta yang lulus