• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Perakaran Beberapa Jenis Pohon Hutan Yang Dominan Di Hutan Lindung Lae Pondom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perilaku Perakaran Beberapa Jenis Pohon Hutan Yang Dominan Di Hutan Lindung Lae Pondom"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Hutan

Hutan adalah suatu wilayah yang ditumbuhi pepohonan, juga termasuk

tanaman kecil lainnya seperti, lumut, semak belukar, herba dan paku-pakuan.

Pohon merupakan bagian yang dominan diantara tumbuh-tumbuhan yang hidup di

hutan. Berbeda letak dan kondisi suatu hutan, berbeda pula jenis dan komposisi

pohon yang terdapat pada hutan tersebut. Sebagai contoh adalah hutan di daerah

tropis memiliki jenis dan komposisi pohon yang berbeda dibandingkan dengan

hutan pada daerah temprate (Rahman, 1992).

Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh

pohon-pohon yang menempati tempat dimana terdapat hubungan timbal balik

antara tumbuhan tersebut dengan lingkungannya. Pepohonan yang tinggi sebagai

komponen dasar dari hutan memegang peranan penting dalam menjaga kesuburan

tanah dengan menghasilkan serasah sebagai sumber unsur hara penting bagi

vegetasi (Ewusie,1990). Menurut Bachelard et al. (1985), pohon berperan dalam perlindungan tanah dan daur hidrologi (cadangan air tanah), pencegah erosi dan

banjir, peredam polusi, menjaga keseimbangan iklim global dan sebagai sumber

plasma nutfah.

Struktur dan Komposisi Hutan

Struktur merupakan lapisan vertikal dari suatu komunitas hutan. Dalam

komunitas selalu terjadi kehidupan bersama saling menguntungkan sehingga

dikenal adanya lapisan-lapisan bentuk kehidupan (Syahbudin, 1987). Selanjutnya

(2)

Indriyanto (2005), menguraikan stratifikasi hutan hujan tropis menjadi lima

stratum yaitu :

1. Stratum A (A-storey), yaitu lapisan tajuk (kanopi) hutan paling atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya lebih dari 30 m.

2. Stratum B (B-storey), yaitu lapisan tajuk kedua dari atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya 20-30 m.

3. Stratum C (C-storey), yaitu lapisan tajuk ketiga dari atas yang dibentuk oleh pepohonan yang tingginya 4-20 m.

4. Stratum D (D-storey), yaitu lapisan tajuk keempat dari atas yang dibentuk oleh spesies tumbuhan semak dan perdu yang tingginya 1-4 m.

5. Stratum E (E-storey), yaitu lapisan tajuk paling bawah (lapisan kelima dari atas) yang dibentuk oleh spesies-spesies tumbuhan penutup tanah (ground cover) yang tingginya 0-1 m.

(3)

Pohon

Pohon-pohon menjadi organisme dominan di hutan tropis, bentuk

kehidupan pohon berpengaruh pada physiognomi umum, produksi dasar dan

lingkaran keseluruhan dari komunitas. Banyak ciri-ciri pohon tropis berbeda

dengan daerah lain mengingat terdapat ciri-ciri tertentu dan kebiasaan bercabang

buah-buahan dan sistem akar yang jarang dan tidak pernah dijumpai di bagian

bumi lain (Longman & Jenik, 1987).

Menurut Sutarno & Soedarsono (1997), pohon hutan merupakan

tumbuhan yang berperawakan pohon, batangnya tunggal berkayu, tegak biasanya

beberapa meter dari tanah tidak bercabang, mempunyai tajuk dengan percabangan

dan daun yang berbentuk seperi kelapa. Menurut Whitmore (1986) dalam Tamin (1991), pohon tumbuh serta alami di hutan dalam bentukyang dominan dalam

hutan hujan, bahkan tumbuhan bawah sebagian besarnya terdiri daripada

tumbuhan berkayu yang mempunyai bentuk pohon.

Akar

Dalam pertumbuhannya akar merupakan bagian terpenting dari pohon

untuk dapat mempertahankan hidupnya. Akar memiliki tugas untuk memperkuat

berdirinya tumbuhan, menyerap air dan unsur-unsur hara yang terlarut di

dalamnya dari dalam tanah, serta terkadang sebagai tempat untuk menimbun

makanan. Saat biji berkecambah, akar lembaga atau calon akar memperlihatkan

sistem perakaran yang berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Akar pada

tumbuhan dikotil merupakan akar tunggang. Sedangkan akar pada tumbuhan

monokotil merupakan akar serabut. Pada akar tumbuhan dikotil, akar lembaga

(4)

tumbuhan monokotil, akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya akan mati,

kemudian terbentuk sejumlah akar yang berukuran kurang lebih sama besarnya

dan semuanya keluar dari pangkal batang (Aryulina dkk, 2006).

Akar pada pohon merupakan bagian pohon yang biasanya terdapat di

dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air

(hidrotrop). Badan akar tidak memiliki buku (node) dan ruas (internode) sehingga

tidak mendukung daun atau bagian yang lain. Warna akar tidak hijau, melainkan

dengan pola warna keputihan sampai kekuningan. Pertumbuhan ujung akar lebih

lambat dibandingkan bagian batang . ujung akar berbentuk runcing sehingga

mudah menembus tanah secara mekanik maupun kimiawi. Akar tumbuhan

berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur

hara tumbuhan dari dalam tanah, mengangkut air dan unsur hara ke bagian

tumbuhan yang memerlukan, dan kadang kala sebagai tempat pertumbuhan zat

makanan cadangan (Nugroho dkk, 2006).

Akar merupakan pintu masuk bagi hara dan air dari tanah, yang sangat

penting untuk proses fisiologi pohon. Dengan demikian apabila fungsi akar

terganggu maka pertumbuhan bagian pucuk akan terganggu pula.Untuk dapat

diserap oleh tanaman, molekul-molekul air harus berada pada permukaan akar.

Dari permukaan akar ini air (bersama bahan-bahan terlarut) diangkut menuju

pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju pembuluh

xylem ini disebut lintasan radial pergerakan air. Xylem dan floem dikelilingi oleh

satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut perisikel. Jaringan vaskular dan

perisikel membentuk suatu tabung yang disebut stele. Ujung akar akan terus

(5)

antara akar dan tanah. Juga memperluas wilayah penjelajahan akar di dalam tanah.

Pada bagian ujung akar terdapat tudung akar yang berfungsi melindungi sel-sel

meristematik pada bagian ujung akar tersebut (Lakitan, 1991).

Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:

1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuha

Walaupun kadang-kadang, tumbuha

catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara

at

tumbuhan.

2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuha

utamanya adalah untuk menyimpan makanan.

Akar lateral dan akar adventiv merupakan bentuk perakaran yang terdapat

pada pohon di hutan dataran. Akar lateral berukuran lebih kecil dari akar pokok

dan merupakan cabang-cabang dari akar pokok, tumbuh kesamping dan radius

pertumbuhannya semakin membesar pada tempat tumbuh yang jelek dan kering.

Akar adventiv merupakan akar yang tidak tumbuh pada tempatnya, akar

ini terdapat pada tumbuhan dikotil dan monokotil, Akar adventif di sebut juga

akar modifikasi. Akar adventif dapat muncul dari batang, daun, ataupun keluar

dari akar primer. Karena tidak tumbuh pada tempatnya, akar ini memungkinkan

(6)

A B

C D

Gambar 1: Beberapa jenis perakaran pohon ; Akar banir (A), Akar lateral (B),

Akar tunggang (C), Akar serabut (D)

Fungsi akar bagi tumbuhan:

1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya

hidupnya

2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam

tanah

3. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke

tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan

4. Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat

respirasi, misalnya tumbuhan bakau

5. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat

(7)

Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi

sebagai tempat menyimpan makanan.

(Andani dan Purbayanti, 1991).

Pertumbuhan akar sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik tanahnya.

Adanya pemadatan tanah, misalnya yang ditimbulkan oleh kegiatan eksploitasi,

akan merubah struktur tanah dan pori-pori tanah, sehingga kandungan air

tanahpun ikut berubah. Karena tanah merupakan tempat berkembangnya akar

pohon serta interaksi hara dengan pohon, maka pemadatan tanah dan kandungan

air tanah akan mempengaruhi pertumbuhan akar pohon. Pada tingkat berapa

kepadatan tanah dan kandungan air tanah tersebut bisa mengganggu pertumbuhan

akar.Sistem pembuluh pada akar berkembang secara terpisah dari organ lateral

dan prokambium berkembang secara akropetal sebagai kelanjutan tak terputus

jaringan pembuluh pada bagian-bagian akar yang lebih matang. Diferensiasi dan

pematangan xilem dan floem juga secara akropetal dan mengikuti proses pada

prokambium. Pada umumnya diferensiasi jaringan akar dibelakang promaristem

apikal dapat dirangkum sebagai berikut : pembelahan periklinal dalam korteks

berhenti dekat tingkatan dengan unsur tipis menjadi matang; diluar daerah ini akar

mengalami pemanjangan cepat, dan pematangan protoxilem biasanya hanya

berlangsung pada saat proses pemanjangan hampir selesai; jalur caspari

berkembang dalam sel-sel endodermis sebelum pematangan unsur-unsur

protoxilem dan pada umumnya juga sebelum timbulnya rambut-rambut akar

(Bardgett, 1989).

Tanah yang terbentuk dari berbagai proses fisik, kimia dan biologi

(8)

sifat fisik, kimia maupun sifat biologinya. Dalam istilah tanah, lapisan tersebut

dikenal dengan nama horison. Penampakan vertikal dari tanah yang terdiri atas

horison disebut profil tanah. Cepat atau lambatnya pembentukan

horison-horison tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah, yaitu: bahan induk,

iklim, biota, topografi dan waktu. Proses pembentukan lapisan tanah mempengaruhi

sistem perakaran pohon.

Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu leher atau pangkal akar yang

merupakan bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang, ujung akar yang

merupakan bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih

dapat mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem), Batang akar yang

merupakan bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujung akar,

Cabang akar yang merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan

pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok, Serabut akar yang merupakan

cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut, Rambut-rambut atau

bulu-bulu akar yang merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang

sesungguhnya dan tudung akar (kaliptra) yang merupakan bagian akar yang

terletak paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda (Aryulina dkk.,

2006).

Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Lae Pondom Kabupaten

Dairi, dengan luas hutan sekitar 21.131 Ha. Hutan lindung Lae Pondom terletak

pada ketinggian 700- 1250 mdpl dengan suhu rata-rata tahunan 19,60C dan

kelembaban pada ksaran 85% - 89% dan dengan rata-rata kelembaban 87%.

Hutan lindung lae pondom terletak di bagian hulu danau toba sehingga hutan ini

menyumbangkan air ke Danau Toba tepatnya di desa Silalahi. Oleh karena itu

(9)

Gambar : Peta Lokasi Penelitian

Gambar

Gambar 1: Stratifikasi hutan hujan tropis
Gambar 1: Beberapa jenis perakaran pohon ; Akar banir (A), Akar lateral (B),
Gambar : Peta Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Secara teknis, program ini juga bisa digunakan untuk menyelesaikan program permainan Minesweeper lain namun dengan beberapa perubahan pada implementasi metode

Layanan ini memberikan keseluruhan arahan, desain konten dan struktur program dan proyek atas proyek dan program yang perlu mengimplementasi inisiatif terkait SAP milik Penerima

Solusi yang ada dalam BKM Masjid Agung At-Taqwa, di dalam masjid Agung At-Taqwa tidak ada hambatan yang terlalu rumit dikarnakan seluruh fasilitas yang di dukung

11.Kostum yang biasanya dipakai seorang penari perempuan adalah selendang 12.Tari serimpi dan gambyong berasal dari Jawa Tengah.. 13.Lagu Apuse berasal

Sesudah dilakukannya pengujian simulasi sistem penyala mesin otomatis pada boat berbasis barcode , maka hasil dari pengujian tersebut akan dianalisis sesuai parameter

Ini artinya pada saat pengujian dengan komputer native sistem operasi diberikan 1 GB, sedangkan pada saat menggunakan virtualisasi masing-masing mesin virtual juga

Untuk mengatasi permasalahan ini pada distribusi-distribusi Linux yang baru digunakan program utility shadow password yang menjadikan file /etc/passwd tidak lagi berisikan

Dari pembahasan hasil penelitian yang penulis paparkan dalam skripsi yang berjudul internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada kegiatan kepramukaan dalam