• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Diskon. Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung atau strategi para pelaku usaha agar pembeli bersikap lebih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "c. Diskon. Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung atau strategi para pelaku usaha agar pembeli bersikap lebih"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

dijual di supermarket, terutama untuk produk - produk segar seperti sayur-mayur serta bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, merica, cabai merah, cabai rawit, dan lain sebagainya.

b. Tawar menawar. Berbelanja di pasar tradisional memungkinkan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai kesepakatan dengan pedagang. Jika cukup pintar menawar, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah. Sedangkan di pasar modern, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas.

c. Diskon. Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung atau strategi para pelaku usaha agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang, orang menjadi lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.

d. Kenyamanan berbelanja. Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di pasar modern memang jauh lebih nyaman dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap.

(2)

produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet.

2.1.2. Penggolongan jenis pasar

Pasar dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal, antara lain: 1. Pasar menurut kegiatannya yang dapat digolongkan dalam :

a. Pasar eceran yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang atau pemberian jasa secara eceran atau retail.

b. Pasar grosir yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang dalam jumlah besar.

c. Pasar induk yaitu pasar yang menjadi pusat pengumpulan, pelelangan, penyimpanan bahan pangan untuk akan disalurkan kepada grosir dan pusat pembelian lainnya.

2. Pasar menurut lokasi dan kemampuan pelayanan

a. Pasar lingkungan yaitu pasar yang hanya dapat mencakup pelayanan terhadap lingkungan sekitar pasar tersebut.

b. Pasar wilayah yaitu pasar yang dapat menyediakan pelayanan terhadap masyarakat beberapa lingkungan yang berada pada satu wilayah.

c. Pasar kota yaitu pasar yang sudah dapat mencakup penyediaan pelayanan seluruh masyarakat kota tersebeut.

3. Pasar menurut waktu kegiatan digolongkan kedalam :

(3)

merupakan para produsen yang akan menjual kembali barang – barang yang dibeli dipasar tersebut.

b. Pasar siang hari, pasar ini hanya beroperasi pada waktu siang hingga sore hari. Biasanya pasar tersebut berada pada daerah – daerah yang jangkauannya lebih sempit.

c. Pasar pagi sore, pasar ini beroperasi pada waktu pagi hari hingga sore hari. Pasar jenis ini sangat mudah kita jumpai karena rata – rata pasar disetiap daerah memiliki waktu operasi pada pagi hingga sore hari. d. Pasar malam, pasar ini hanya beroperasi pada waktu malam hari.

Pasar jenis ini sangat jarang kita jumpai karena pasar tersebut memiliki target konsumen yang berbeda dari pasar – pasar lainnya. 4. Pasar menurut jenis barang dagangan digolongkan atas :

a. Pasar umum yaitu pasar yang mencakup semua jenis barang dagangan.

b. Pasar khusus yaitu pasar yang mencakup satu jenis barang dagangan tertentu saja.

(Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

5. Pasar menurut barang yang diprjualbelikan digolongkan atas :

(4)

b. Pasar barang produksi yaitu pasar yang memperjualbelikan factor - faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

2.1.3. Pembagian pasar secara umum

Pasar Terbagi atas 2 bagian yaitu :

1. Pasar Homogen, yaitu pasar yang menjual hanya satu jenis barang dagangan saja, misalnya pasar buah dan pasar ikan.

2. Pasar Heterogen, yaitu pasar yang menjual lebih dari satu jenis barang dagangan, seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari – hari.

2.1.4. Unsur-unsur Penunjang Pasar

U n s u r - u n s u r p e n u n j a n g p a s a r ya i t u p i h a k - p i h a k ya n g b e r w e n a n g d a n b e r p e r a n dalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur-unsur pasar ini meliputi :

1. Pemerintah

(5)

2. Bank

Bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan memberikan modal untuk para pedagang, contohnya palaksanaan pembangunan pasar inpres, yang dibiayai melalui bank pemerintah, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang kecil yang disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain – lain.

3. Swasta

Swasta merupakan para pedagang itu sendiri atau pelaksana (kontraktor) yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam bentuk lain.

2.1.5. Perkembangan Pasar

Perkembangan sebuah pasar secara garis besar diawali dengan adanya dua kebutuhan yang berbeda sehingga muncul barter pada saat itu. Pasar terus berkembang setelah dikenal nilai tukar barang (uang), muncul pasar tradisional yang memiliki lokasi tersebar pada ragam wilayah dan menempati tempat yang lebih permanen. Pada awalnya pasar tradisional ini mengambil tempat di suatu ruang atau lapangan terbuka, di bawah pohon besar yang telah ada, disalah satu sudut perempatan jalan atau tempat lain yang setidaknya adalah strategis dilihat dari lokasi lingkungan yang bersangkutan (Adhi Moersid, 1995).

(6)

sederhana terbuat dari bahan seperti bambu, kayu dan menempati ruang bercampur dengan para pedagang yang berjualan dengan cara sebelumnya. Campur tangan pihak pengelola daerah pada aktivitas pasar ini adalah berupa pembuatan kios / los yang permanen.

2.1.6. Peranan Pasar

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa peranan pasar :

1. Peranan pasar bagi produsen

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi.

2. Peranan Pasar bagi Konsumen.

(7)

konsumen akan semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

3. Peranan Pasar bagi Pembangunan

Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang sedang berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi.

4. Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia

Kegiatan perdagangan disuatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pasar, berarti peranan pasar sudah turut membantu mengurangi pengangguran, dan dapat meningkatkan sektor perekonomian suatu wilayah.

2.1.7. Pasar Tradisional

2.1.7.1. Pengertian Pasar Tradisional

(8)

tergantung kepada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan harga yang disepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok (sembako).

Menurut Listiani ( 2009 ), Pasar tradisional merupakan salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian rakyat. Di dalamnya, kepentingan rakyat kecil hingga kalangan menengah ke atas diwadahi. Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tendayang dimiliki / dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

Biasanya pasar tradisional beraktifitas dalam batas - batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelolaoleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal - bangsal, loods - loods, gudang, toko - toko, stand – stand / kios-kios, toilet umum pada sekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dan komunikasi dengan nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi.

Ciri-ciri Pasar Tradisional

(9)

2. Transaksi terjadi secara langsung

3. Mekanisme transaksi dengan tawar-menawar 4. Menyediakan segala macam barang

5. Untuk pasar tradisional khusus, hanya menyediakan satu jenis barang.

2.1.7.2. Peran Pasar Tradisional

Pasar tradisional sangat berperan waktu krisis ekonomi di Indonesia, pemerintah seharusnya memberikan apresiasi terhadap keberadaannya buktinya pedagang mampu memberikan pelayanan prima, pasar tradisional mempunyai kapasitas yang kuat untuk bertahan dalam situasti ekonomi makro yang tidak menentu dan tidak terpuruk seperti aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala besar.

Partisipasi pasar tradisonal berfungsi sebagai jaringan penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian masyarakat. Di sisi lain pasar menyediakan kebutuhan sehari - hari dalam jumlah, jenis dan harga yang beragam sesuai dengan keadaan keuangan yang tidak menentu dari masyarakat pada saat krisis. Beberapa pasar menyediakan komoditas dan layanan yang menjadi bagian identitas kota atau wilayahnya. Dari sudut kepentingan pemerintah daerah, pasar memberikan pemasukan yang menerus dan langsung kepada kas pemerintah daerah.

(10)

Menengah (UMKM). Dalam implementasi program dan regulasi untuk pengembangan pasar tradisional ini menuntut peran besar dari pemerintah daerah, menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa tanggung jawab yang paling utama dan pertama di era otonomi dalam mensejahterakan masyarakat berada dipundak pemerintah daerah. Salah satu fungsi dan tujuan didirikannya sebuah negara adalah menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

Oleh karena itu, keberfungsian suatu negara tergambar pada seberapa sejahtera dan makmur rakyatnya. Dalam menciptakan kemakmuran rakyat, pasar tradisional dapat dijadikan tolak ukur yang ditinjau dari segi kemampuan pemerintah dalam meningkatkan fungsi pasar dalam mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat. Dalam memenuhi fungsi strategisnya pasar tradisional, wajib memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat, memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM), meningkatkan pendapatan asli daerah, menjadi indikator kestabilan harga dan inflasi nasional serta penguatan nilai sosial budaya Indonesia.

2.1.7.3. Manfaat Pasar Tradisional

Manfaat yang ada pada pasar tradisional (Adhi Moersid, 1995) adalah : 1. Pasar memberikan pelayanan kepada semua tingkatan golongan masyarakat

dan jadi tempat bertemunya antar golongan tersebut.

2. Pasar menyediakan berbagai jenis pelayanan dan tingkat fasilitas sehingga pasar jadi tempat berbelanja dan berdagang dari berbagai golongan masyarakat.

(11)

4. Pasar menumbuhkan berbagai kesempatan kerja sampingan dan pelayanan Penunjang.

5. Pasar dengan kelanjutan bentuk ‘tradisional’ ini menimbulkan suasana ‘bazzaar’, tradisi tawar menawar dan hubungan langsung antar manusia yang

manusiawi.

Tipe pasar tradisional sebenarnya sangatlah beragam jenisnya, dan dalam pertumbuhannya telah berlangsung lama. Masing - masing pasar memantapkan peran dan fungsi serta bentuknya sendiri-sendiri.

2.2. Konsep Kesejahteraan

Dalam membahas kesejahteraan, tentu harus diketahui dahulu tentang pengertian sejahteraan. Sejahtera menurut W.J.S Poerwadarimta adalah ‘aman,

sentosa, dan makmur’. Sehingga arti kesejahteraan itu meliputi kemanan,

keselamatan dan kemakmuran.

Kesejahteraan adalah tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat kepuasan merujuk kepada keadaan individu atau kelompok, sedangkan tingkat kesejahteraan mengacu kepada keadaan komunitas atau masyarakat luas. Kesejahteraan adalah kondisi agregat dari kepuasan individu- individu.

(12)

ekonomi atau peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai upaya menjaga stabilitas perekonomian

Pengertian dasar itu mengantarkan kepada pemahaman kompleks yang terbagi dalam dua arena perdebatan. Pertama adalah apa lingkup dari substansi kesejahteraan. Kedua adalah bagaimana intensitas substansi tersebut bisa direpresentasikan secara agregat. Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas tentang kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup pangan, pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan sosial lainnya seperti kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbebasan dari kemiskinan, dan sebagainya.

Dengan kata lain lingkup substansi kesejahteraan seringkali dihubungkan dengan lingkup kebijakan sosial. Sebagai atribut agregat, kesejahteraan merupakan representasi yang bersifat kompleks atas suatu lingkup substansi kesejahteraan tersebut. Kesejahteraan bersifat kompleks karena multidimensi, mempunyai keterkaitan antardimensi dan ada dimensi yang sulit direpresentasikan. Kesejahteraan tidak cukup dinyatakan sebagai suatu intensitas tunggal yang merepresentasikan keadaan masyarakat, tetapi juga membutuhkan suatu representasi distribusional dari keadaan itu dan disebut kesejahteraan sosial.

(13)

lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah kebawah.

Todaro secara lebih spesifik mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W (walfare) dengan persamaan sebagai berikut :

W = W ( Y,I,P )

Dimana Y adalah pendapatan perkaital I adalah ketimpangan, dan P adalah kemiskinan absolute. Ketiga fariabel ini mempunyai signifikan yang berbeda-beda, dan selayaknya harus dipertimbangkan secara menyeluruh untuk menilai kesejahteraan di Negara-negara berkembang.

Berkaitan dengan fungsi persamaan kesejahteraan diatas, diasumsikan bahwa kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapital, namun berhubungan negative dengan kemiskinan.

2.2.1 Kesejahteraan Sosial

(14)

komunitas - komunitas, dan kesatuan - kesatuan penduduk yang lebih luas; pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan. Pendapat lain tentang kesejahteraan sosial diungkapkan pula oleh :

“Friedlander dalam Dwi Heru Sukoco (1991) : “Social welfare Is the

organized system of social services and institutions,designed to aid individuals and

grous to attain satisfying standards of life and health, and personal and social

relationships which permit them to develop their full capacities and to promote their

well-being in harmony with the needs of their families and the community”

Kesejahteraan sosial merupakan suatu sistem yang terorganisasi dari pelayanan - pelayanan sosial dan lembaga - lembaga, yang bermaksud untuk membantu individu - individu dan kelompok agar mencapai standar kehidupan dan kesehatan yang memuaskan, serta hubungan perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan - kebutuhan keluarga maupun masyarakat.

(15)

menyelenggarakan serta membantu manusia menggunakan program-program/pelayanan-pelayanan kesejahteraan sosial.

2.2.2 Teori Kesejahteraan Sosial Ekonomi

Kesejahteraan Sosial Ekonomi adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dalam masyarakat. Selanjutnya, percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat memerlukan kebijakan ekonomi atau peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai upaya menjaga stabilitas perekonomian. Menurut Tambunan (1996) kebijakan - kebijakan ini meliputi kebijakan Makro, kebijakan sector / regional serta kebijakan mikro. Dilihat dari peranannya, dapat dipilih beberapa peranan pemerintah menjadi peranan alokasi, distribusi, dan stabilitas. Melalui kebijakan fisikal (anggaran) diharapkan fungsi dan peran tersebut dapat tercapai.

Ekonomi Italia, Vilvredo Pareto, telah mensfesifikkan suatu kondisi atau syarat terciptanya alokasi sumber daya secara efesien atau optimal, yang kemudian terkenal dengan istilah syarat atau kondisi Pareto (Pareto Condition). Kondisi Pareto adalah suatu alokasi barang sedemikian rupa, sehingga bisa dibandingkan dengan alokasi lainnya, Alokasi tersebut tidak akan merugikan pihak manapun dan salah satu pihak pasti diuntungkan. Atas kondisi Pareto juga bisa didefenisikan sebagai suatu situasi dimana sebagaian atau semua pihak / individu tidak akan mungkin lagi diuntungkan oleh pertukaran sukarela.

(16)

(2005:7), menyatakan bahwa the subject matter of welfare, berada dengan lain-lain welfare, harus didekati dari konsep atau riches ekonomi. Pendekatan yang memperkukuh konsepsi yang telah dikenal sebagai social optimum yaitu Paretion Optimaly (optimalitas ala paretto dan Edgeworth), dimana economis efficiency

mencapai social optimum bila tidak seorang pun bisa lagi menjadi lebih beruntung (better-of) tanpa membuat orang lain merugi (worse-off).

2.3.Usaha

Dalam kehidupan sehari – hari kita perhatikan ribuan bahkan jutaan orang melakukan kegiatan bisnis. Mereka berhasil membuat keuntungan dan memperbesar nilai bisnisnya yang makin lama makin maju. Kegiatan bisnis tersebut makin menarik dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, di zaman modern sekarang ini banyak sekali generesi muda yang sudah banyak melakukan kegiatan usaha atau bisnis untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka.

2.3.1. Pengertian Usaha atau Bisnis

Usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang berusaha menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Untuk menjalankan kegiatan bisnis maka entrepreneur ini harus menkombinasikan empat macam sumber yaitu: material, human, financial, dan informasi.

(17)

Alan Afuah dalam buku Alam S (2004:18), beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

Machfoedz (2007: 8) menyatakan bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Mussleman (2004: 9) menyatakan bisnis adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.

Brown dan Patrello (1979) menyatakan bahwa “Business is an instution which produces goods and service demanded by people”. Artinya bisnis ialah suatu

lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan memperoleh laba. Yang dimaksud dengan laba ialah penerimaan bisnis yang jumlahnya lebih besar daripada biaya yang sudah diperhitungkan untuk menghasilkan barang dan jasa.

2.3.2. Sejarah Perkembangan Usaha atau Bisnis

(18)

dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjamkan modal untuk produksi berskala besar.

Kemudian muncul Revolusi Industri yang membawa perubahan secara drastic dan sangat penting. Adanya mesin uap menimbulkan perubahan pada pertanian yang tadinya menggunakan bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang diganti dengan traktor dan bulldozer yang bertenaga luar biasa. Kemudian muncul pula tenaga kerja yang mulai menerima upah, dengan demikian penghasilan keluarga bertambah dan mereka mampu membeli barang lain, yang dibuat oleh orang lain pula.

(19)

2.3.3. Bentuk-bentuk dan Klasifikasi Usaha atau Bisnis

Menurut Dewanti (2008: 95) bentuk - bentuk dan klasifikasi bisnis adalah seperti perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan, koperasi, dan makna dari bentuk – bentuk dan klasifikasi bisnis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perseorangan : Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

2. Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.

3. Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.

(20)

adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Klasifikasi Bisnis menurut Thoha (2002: 87) terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini ada beberapa contoh bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya seperti manufaktur, bisnis jasa, pengecer dan distributor, bisnis pertanian, bisnis financial, bisnis informasi, utilitas, bisnis real estate dan bisnis transportasi. Dan makna dari beberapa contoh bisnis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk

mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

2. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.

3. Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.

(21)

5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.

6. Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).

7. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.

8. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan. 9. Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara

mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

2.4. Usaha Kecil Menengah

2.4.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah

Usaha Kecil Menengah menurut UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah entitas yang memiliki kriteria yakni kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah ) sampai dengan Rp 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Pengertian UKM dan Industri Kecil menurut berbagai ahli adalah sebagai berikut (www.umkmIndonesia.com, diakses pada 8 mei 2013) :

1. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Industri kecil adalah industri perdagangan yang memiliki tenaga kerja antara 5-19 orang.

(22)

Industri kecil adalah sebuah perusahaan dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang, termasuk yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang tidak dibayar. Selanjutnya BPS memberikan kreteria yang sederhana berdasarkan jumlah tenaga kerja atau unit usaha seperti :

a. Industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang b. Industri kecil dengan pekerja 5-19 orang

c. Industri sedang dengan pekerja 20-99 orang d. Industri besar dengan pekerja 100 orang lebih 3. Menurut Departemen Keuangan

Usaha kecil adalah usaha produksi milik keluarga atau perorangan warga negara Indonesia yang memiliki asset penjualan paling banyak Rp 1 M/ tahun 4. Menurut Menteri Negara Koperasi dan UKM.

Usaha kecil adalah milik warga negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.

5. Menurut Komite Penanggulan Kemiskinan.

Usaha kecil adalah pemilik atau pelaku kegiatan usaha skala mikro di semua sektor ekonomi dengan kekayaan diluar tanah dan bangunan maksimal Rp 25.000.000

(23)

kesimpulan bahwa usaha kecil menengah adalah perusahaan baik berbadan hukum atau tidak,yang memilki tenaga kerja 1-100 orang lebih,milik Warga Negara Indonesia dengan total penjualan maksimal 1 milyar/tahun.

2.4.2. Peran Usaha Kecil Menengah

Menurut Thoha (2001 : 77) Usaha kecil menengah memiliki peranan yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. Adapun peran UKM diantaranya sebagai berikut : penyedia barang dan jasa, penyerap tenaga kerja, pemerataan pendapatan, nilai tambah bagi produk daerah, peningkatan taraf hidup. Melihat perannya begitu besar maka pembinaan dan pengembangan industri kecil bukan saja penting sebagai jalur ke arah pemerataan hasil - hasil pembangunan, tetapi juga sebagai unsur pokok dari seluruh struktur industri di Indonesia, karena dengan investasi yang kecil dapat berproduksi secara efektif dan banyak menyerap banyak tenaga kerja.

(24)

2.4.3. Fungsi-fungsi Bisnis Usaha Kecil Menengah

Menurut Tjiptono (2008 : 87) dalam buku strategi pemasaran tentang fungsi-fungsi dalam bisnis seperti fungsi-fungsi keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran memiliki makna sebagai berikut :

1. Keuangan

Keuangan perusahaan Intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugasnya diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan. 2. Sumber daya manusia ( SDM)

Sumber daya manusia (karyawan) adalah hal yang sangat kritis untuk berhasilnya suatu perusahaan. Suatu bisnis harus merancang lingkungan kerja yang akan memotivasi karyawan sehingga menolong keberhasilan bisnis. Bisnis juga harus mengembangkan rencana cara memonitor dan mengevaluasi karyawan untuk memberikan kompensasi. Dengan memonitor dan member kompensasi kepada karyawan secara wajar, bisnis dapat yakin bahwa karyawan akan tergerak untuk memaksimalkan kinerjanya.

3. Produksi

Fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Tsunyoshi sebenarnya sudah mempunyai pewaris keturunanya yang bernama 徳松 (Tokumatsu) dari istrinya yang bernama お伝 (Oden), tetapi seorang biksu yang bernama 隆光

Knowledge donating berpengaruh signifikan pada kapabilitas inovasi (Fen Lin, 2007) dan Knowledge donating berpengaruh signifikan pada innovation capability

Dalam membuat sebuah film dokumenter sipembuat tidak lepas memikirkan siapa, dari kalangan apa dan dimana kehidupan sosialnya target penonton tersebut, Dilihat dari

berbeda dengan tingkat madrasah Tsnawiyah (Mts) dan Aliyah (MA), koordinator kesiswaan memiliki kredit poin dan fungsinya sangat dibutuhkan juga. meskipun begitu

Mencakup satu atau lebih keadaan ini pada dewasa/remaja dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan dalam

www.aplysit.com | FB Bandung: Aplysit Bandung | FB Medan: AplysIT Medan | 21 Klik tombol MENU dan pada screen akan ditampilkan hasil proyek seperti gambar berikut ini.

“Sistem adalah adalah kumpulan elemen yang terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut untuk mencapai

[r]