1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal atau bursa efek adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, Eduardus Tandelilin (2010 : 26), instrument yang diperjualbelikan di pasar modal adalah jangka panjang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun seperti saham, obligasi, reksadana, detivatif, dan instrument-instrumen lainnya. Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian, karena sebagai sarana bagi emiten untuk mendapatkan modal, selain itu pasar modal juga merupakan sarana untuk berinvestasi bagi para investor.
diperdagangkan di bursa, salah satu indeks saham yang aktif diperdagangkan di bursa yakni indeks LQ-45, indeks tersebut berisi 45 saham perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, saham-saham tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan; prospek pertumbuhan perusahaan, aktivitas transaksi di pasar regular, tingkat likuiditas, serta kapitalisasi pasar dari perusahaan yang bersangkutan. Karena saham-saham LQ-45 aktif diperdagangkan volatilitas harganya cukup tinggi sehingga untuk mendapat capital gain relatif lebih mudah dibandingkan dengan saham yang tidak aktif di perdaganan bursa, meskipun demikian dari tingginya tingkat volatilitas juga dapat mengakibatkan turunnya harga saham sehingga return investasi menjadi berkurang.
sebelum membeli saham dari perusahaan yang bersangkutan, bagi sebagian investor yang fundamentalis analisis fundamental adalah salah satu cara yang umum digunakan dalam menilai kinerja perusahaan dan untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi pada saham. Analisis Fundamental dapat dilakukan dengan cara menghitung rasio-rasio keuangan yang didapat dari laporan keuangan perusahaan, melihat kondisi suatu perekonomian dan kondisi industri tempat di mana perusahaan yang bersngkutan berada.
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting untuk memikirkan aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut, Brigham dan Houston (2006 : 44), laporan keuangan mempunyai isi empat laporan yakni, neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan berbagai macam varabel atau indikator berdasarkan rasio keuangan seperti; rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage ratio), rasio aktivitas, dan rasio pasar. Selain kinerja keuangan, return saham suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor makro ekonomi dari suatu negara.
Rasio keuangan yang berfungsi untuk melihat kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yaitu rasio profitabilitas, rasio ini juga berkaitan erat dengan
bahwa Return On Equity (ROE) sebagai indikator profitabilitas berpengruh positif terhadap harga saham.
Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas tinggi menunjukkan semakin baik perusahaan tersebut dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya sehingga investor tertarik untuk membeli sahamnya dan jika permintaan akan saham itu meningkat maka return juga akan meningkat hal ini sesuai degnan penelitian yang dilakukan oleh Lina Warrad (2014) yang menunjukkan bahwa Quick Ratio (QR) sebagai indikator likuiditas berpengaruh positif dan singnifikan terhadap harga saham. Di sisi lain jika likuiditas perusahaan terlalu tinggi, menunjukkan bahwa kurang efisiennya manajemen dalam mengelola aset lancar yang dimiliki dan mengakibatkan return saham menurun hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis Sutriani (2014) bahwa Cash Ratio (CR) sebagai indikator likuiditas berpengaruh negatif terhadap return saham.
Rasio leverage yang tinggi dari suatu perusahaan akan lebih diminati oleh investor karena bunga dari hutang dapat mengurangi beban pajak, sehingga investor banyak membeli saham tersebut dan berdampak pada naiknya return
dan Atim Djazuli (2014) bahwa Debt to Equity Ratio (DER) sebagai indikator
leverage berpengaruh negatif dan singnifikan terhadap hargasaham.
Faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tetapi tidak secara cepat dirasakan oleh perusahaan, dampak dari perubahan faktor makro ekonomi akan dirasakan perusahaan dalam jangka panjang, namun akan direspon relatif cepat oleh investor sehingga mempengaruhi harga saham di bursa. Beberapa faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain yaitu, harga minyak dunia, nilai tukar, kebijakan pemerintah, inflasi dan suku bunga.
Di Indonesia suku bunga yang menjadi acuan adalah BI Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu kebijakan moneternya. Dampak negatif kenaikan suku bunga terhadap return saham tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ameeta Jain, Paresh Kumar Narayan dan Diane Thomson (2011) yang menunjukkan hasil bahwa peningkatan suku bunga berdampak negatif dan signifikan terhadap return saham, selain itu penelitian yang dilakukan Livian Halim (2013) juga menunjukkan hasil yang sama bahwa BI Rate sebagai indikator suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
Sumber: www.bi.go.id, data diolah
Gambar1.1
Pergerakan BI Rate Pada Tahun 2011-2014
Grafik di atas menunjukkan perubahan suku bunga pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, grafik tersebut menerangkan bahwa pada tahun 2012 merupakan titik terendah BI Rate yaitu 5,75 persen selama tahun 2011 sampai dengan 2014, hal tersebut dapat disebabkan karena kondisi perekonomian sedang membaik. Setelah 2012 laju BI Rate kembali mengalami kenaikan yang dapat dilihat pada meningkatnya grafik pada tahun 2013 hingga 2014, peningkatan BI Rate terjadi karena kondisi perekonomian kurang stabil. Dengan demikian, kinerja perusahaan akan terpengaruh oleh pergerakan BI Rate yang juga berdampak pada
return yang diterima investor atas investasinya.
Oleh karena itu berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti ingin mengkaji lebih lanjut pengaruh variabel profitabilitas, likuiditas, leverage dan tingkat suku bunga terhadap return saham pada saham LQ-45 periode 2012-2014.
6.00%
5.75% 7.50%
7.75%
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00%
2011 2012 2013 2014
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah profitabilitas, likuiditas, leverage, dan suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014? 2. Apakah profitabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap return
saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014?
3. Apakah likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014?
4. Apakah leverage secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014?
5. Apakah suku bunga secara parsial berpengaruh negatif terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas adalah:
1. Menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage terhadap return sahamsecara simultan pada saham LQ-45 tahun 2012-2014
2. Menguji pengaruh positif profitabilitas secara parsial terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014
3. Menguji pengaruh likuiditas secara parsial terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014
5. Menguji pengaruh negatif suku bunga secara parsial terhadap return saham pada saham LQ-45 tahun 2012-2014
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan bermacam-macam manfaat untuk berbagai macam kalangan, adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor
Dapat memberikan informasi analisis fundamental dan makro ekonomi sebelum membeli saham dari perusahaan sehingga dapat meminimalkan risiko nonsistimatik.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh profitabilitas, likuditas, dan leverage serta variabel makro ekonomi terhadap return saham, sehingga dapat menyempurnakan dan memberikan kebaharuan terhadap penelitian ini. 3. Bagi perusahaan
Memberikan informasi bagi perusahaan tentang pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage dan suku bunga, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan atau kebijakan perusahaan.
1.5 Sistimatika Penulisan Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diurakan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistimatika penulisan proposal.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan secara singkat mengenai teori, temuan dan bahan penelitian terdahulu yang akan menjadi acuan penelitian ini, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, teknik sampling, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai subyek penelitian, analisis
dan pengolahan data berdasarkan analisis deskriptif, analis statistik, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP