• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN : Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN : Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar : 280/s/ppb/2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN

KELUARGA DAN JENIS KELAMIN

(Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

Ro’fah Nabilah

NIM 1006303

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN

Oleh Ro’fah Nabilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ro’fah Nabilah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RO’FAH NABILAH

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN

(Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Dr. Nurhudaya, M.Pd.

NIP 19600725 198601 1 001

Mengetahui,

(4)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd.

(5)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ro’fah Nabilah, (1006303). 2015. Kreativitas Siswa Berdasarkan Iklim

Kehidupan Keluarga dan Jenis Kelamin (Studi terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Penelitian dilatar belakangi oleh pentingnya kemampuan kreativitas di era globalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) perbedaan tingkat kreativitas siswa berdasarkan iklim kehidupan keluarga; 2) perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki dan perempuan; 3) perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode komparatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik two stage cluster sampling. Sampel penelitian adalah siswa kelas X di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 121 siswa. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kreativitas siswa kelas X berdasarkan iklim kehidupan keluarga. Adapun berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan dengan kecenderungan siswa laki-laki lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan siswa perempuan, kecuali pada kelompok siswa yang merasakan iklim estetis keluarga tidak terdapat perbedaan kreativitas.

(6)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACK

Ro’fah Nabilah, (1006303). 2015. Student’s Creativity Based Family Climate and Gender (Study of Students of Class X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung City Academic Year 2014/2015).

This research is based on the importance of creativity in globa era. The aim of this research are to describe 1) The differences of student’s creativity based on family climate; 2) The differences of student’s creativity between male and female

student; 3) The differences of student’s creativity between male and female

student based on family climate. The approach of this reseacrh is quantitative approach, and metode is comparative method. Sampling was done by two-stage cluster sampling technique. Sample of this research are 121 students of grade X in SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung City Academic Year 2014/2015. The results showed no difference creativity class X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung academic year 2014/2015 based family climate. Other result is there is differences creativity between male and female student, male students are more creative than famale students, except for groups of students who feel aesthetic climate of the family there is no difference creativity.

(7)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5.1 Manfaat Teoretis ... Error! Bookmark not defined.

1.5.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KREATIVITAS DAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Konsep Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Teori Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pengertian Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Ciri-Ciri Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Perkembangan Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Tahap-Tahap Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Iklim Kehidupan Keluarga... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Fungsi Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

(8)

vi

vi

2.2.4 Jenis Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Penataan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

(9)

vi

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4 Posisi Teoritis Peneliti ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Penyusunan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Uji Kelayakan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2.1 Uji Validitas Rasional ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2.2 Uji Keterbacaan Item ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2.3 Uji Validitas Butir Item ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2.4 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Verifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Penyekoran ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.1 Analisis Profil Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.2 Analisis Profil Iklim Kehidupan Keluarga .... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.3 Analisis Profil Tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3.4 Analisis Profil Tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin. ... Error! Bookmark not defined.

(10)

vii

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1 Tahap Persiapan ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Tahap Pelaksanan ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3 Tahap Analisis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium

(Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Error! Bookmark not defined.

4.2 Profil Iklim Kehidupan Keluarga Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Error! Bookmark not defined.

4.3 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium

(Percontohan) UPI Bandung Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga. . Error! Bookmark not defined.

4.4 Profil Tingkat Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Error! Bookmark not defined.

4.5 Profil Tingkat Kreativitas Antara Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan. ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

5.2.1 Guru Bimbingan dan Konseling ... Error! Bookmark not defined.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya. ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Sebelum Judgement) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Hasil Penimbangan Angket Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga (Setelah Judgement) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Angket Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Kategori Intrepretasi Nilai Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Tingkat Reliabilitas Instrumen Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Religius Keluarga .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.11 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Intelektual KeluargaError! Bookmark not defined.

Tabel 3.12 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Emosional Keluarga Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.13 Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Estetis Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.14 Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga .. Error! Bookmark not defined. (Setelah Uji Coba) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.15 Pola Penyekoran Tes Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.16 Pola Penyekoran Angket Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.17 Kriteria Tingkat Penilaian Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.18 Hasil Uji Normalitas Skor Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Satu Jalur (One Way- Anova)Kreativitas Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Religius ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA

(12)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

Tabel 4.6 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Emosional ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Uji t Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Estetis ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Dasar Kreativitas Menurut Kerangka Teori Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Model Struktur Intelek Manusia ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Tahun Ajaran 2014/2015 berdasarkan Tingkat Kreativitas ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Kelas X SMA Laboratorium

(Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Profil Distribusi Siswa Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Tingkat Kreativitas Dilihat dari Iklim Kehidupan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Rata-Rata Skor Kreativitas Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Profil Distribusi Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

struktur organisasi skripsi. Uraian secara urut disajikan sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian pesat dan

mengalami globalisasi tanpa batas, individu dihadapkan dengan berbagai

tantangan untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Perubahan di berbagai

bidang kehidupan menuntut individu agar mampu beradaptasi sejalan dengan

perubahan yang terjadi. Adanya fenomena tersebut dibutuhkan kemampuan

kreativitas agar mampu bersaing di era globalisasi ini sehingga individu dapat

meraih kesuksesan dalam hidupnya. Menurut Polmalato (dalam Wardhani, 2008), “salah satu kemampuan yang turut menentukan suksesnya hidup seseorang adalah kemampuan kreativitas”.

Kemampuan kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru berdasarkan informasi yang telah ada. Seperti yang ungkapkan

oleh Craft (2004, hlm. 18) kemampuan kreativitas adalah

Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi yang tersedia menemukan tiga banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.

Adapun kreativitas menurut Guilford (1968, hlm. 92) adalah “the creative person has novel ideas”. Pengertian ini menekankan bahwa kreativitas ditandai

dengan pemikiran yang baru yang diciptakan oleh seseorang.

(18)

2

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kreativitas sangat penting dalam kehidupan, melalui kreativitas individu

mampu beradaptasi di era globalisasi ini sehingga mudah tercapai keinginan dan

tujuan dalam hidupnya. Guilford (1968, hlm. 77) menyatakan bahwa “creativity

refers to the abilities that are most characteristic of creative people”. Individu

yang kreatif dapat ditandai dengan dirinya mudah dalam beradaptasi dengan hal

maupun kondisi yang baru, hal ini dilakukan agar keinginan atau tujuannya dapat

tercapai.

Selain itu, Munandar (2012, hlm. 31-32) mengungkapkan pentingnya

kreativitas bagi individu adalah sebagai berikut :

1) Dengan kreasi anak dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. dengan hal ini, seorang anak dapat mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya, dengan demikian akan memperkaya hidupnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada pada dasarnya anak telah memiliki kreativitas.

2) Kreativitas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam pendidikan yang formal (Guilford, 1967). Pemikiran (berpikir divergen) perlu dilatih karena membuat anak lancar dan luwes (fleksibel) dalam berpikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang, dan mampu melahirkan banyak gagasan. 3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga

memberikan kepuasaan kepada individu

4) Dengan kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. dalam era pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota masyarakatnya,

Demikian juga Hurlock (1978, hlm. 6) mengungkapkan bahwa “kreativitas dapat memberikan anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar,

penghargaan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya”.

Setiap individu pada dasarnya memiliki potensi kreatif, walaupun tingkat

kreativitas individu berbeda-beda. Hal ini diungkapkan oleh Devito (dalam

Supriadi, 2001, hlm. 16) bahwa “kreativitas merupakan suatu kemampuan yang

(19)

3

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kreativitas individu terkait dengan faktor lingkungan yang mempengaruhi dalam

perkembangan kreativitas. Torrance (1981, hlm.48) mengatakan bahwa

Setiap individu memiliki potensi kreatif, tetapi dalam kenyataannya tidak semua berwujud menjadi kemampuan dan keterampilan kreatif. Kenyataan ini dapat terjadi karena sesungguhnya kreativitas itu tidak muncul dalam kevakuman melainkan merupakan hasil dari resultant dan interdependensi dengan lingkungannya.P

Salah satu lingkungan yang dapat mempengaruhi dalam perkembangan

kreativitas adalah keluarga. Sebagaimana pendapat Hurlock (1996, hlm.230) “keluarga dianggap turut mempengaruhi kreativitas anak”.

Di dalam keluarga orang tua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan

suasana atau iklim yang dapat mendukung perkembangan kreativitas individu.

Individu yang kreatif merasakan iklim keluarga yang selalu memperhatikan

cara-cara mengembangkan kreativitas. Amabile (dalam Munandar, 2002. hlm. 131) mengungkapkan bahwa “anak kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif”.

Selain itu Hurlock (1978, hlm. 11) berpendapat bahwa orang tua yang

tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk

mandiri dan percaya akan sangat mendukung kreativitas siswa. Hurlock (1978,

hlm. 11) juga berpendapat mendidik anak secara demokratis dan permisif di

rumah dan sekolah meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik otoriter

memadamkannya.

Munandar (2012, hlm. 95) menjelaskan sikap orang tua yang tidak

menunjang perkembangan kreativitas anak ialah:

1) Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika berbuat salah; 2) Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua 3) Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua

4) Tidak membolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak; 5) Anak tidak boleh berisik;

6) Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak;

7) Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas; 8) Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak;

9) Orang tidak sabar dengan anak;

10)Orang tua dan anak adu kekuasaan; serta

(20)

4

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun Emosda (1989, hlm. 63) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi terbentuknya kreativitas adalah :1) iklim kehidupan keluarga, 2)

iklim kehidupan sekolah, c) iklim kehidupan sosial budaya.

Hasil penelitian Kustiyah (2010) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

kreativitas remaja dilihat dari cara mendidik anak, remaja yang orang tuanya

membebaskan lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan dengan remaja yang orang

tuanya demokratis dan otoriter.

Sedangkan hasil penelitian Pratiwi (2011) menunjukkan siswa yang

memiliki kreativitas tinggi adalah siswa yang pola asuh orang tuanya

authoritative, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah adalah siswa

yang orang tuanya authoritarian.

Mengenai peran jenis kelamin, dalam konteks perkembangan kreativitas

terdapat pula perbedaan antara laki-laki dan perempuan sebagaimana yang

diungkapkan oleh Hurlock (1978 hlm. 8-9) bahwa

Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberikan kesempatan yang lebih besar untuk mengekplorasi lingkungannya, kesempatan untuk lebih mandiri, dan berani terhadap resiko yang ada. Anak perempuan diberikan batasan-batasan yang terkadang dapat menghambat perkembangan kreativitasnya.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia dengan subjek siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi ternyata

ditemukan perbedaan yang signifikan yaitu nilai skor kreativitas anak laki-laki

lebih tinggi dibandingkan anak perempuan pada tes kreativitas (dalam

Munandar,2012. hlm, 83).

Pendapat Hurlock tersebut sesuai dengan hasil penelitian Miller (2012)

menunjukkan bahwa tingkat kreativitas laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan

kreativitas perempuan. Stoltzfus, G. dkk (2011) juga menemukan adanya

pengaruh jenis kelamin terhadap kreativitas dimana laki-laki memiliki kreativitas

lebih tinggi daripada perempuan.

Abra (dalam Stephens dkk. 2001) juga berpendapat bahwa kreativitas

memiliki hubungan yang erat dengan gender, perbedaan ini terjadi karena

(21)

5

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak laki-laki diharapkan menjadi lebih aktif, serta berani mengambil resiko

dalam bertindak.

Hasil observasi pada saat layanan Bimbingan dan Konseling di kelas X

SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 dapat

diketahui siswa jarang mengajukan pertanyaan, siswa merasa sulit jika diberikan

tugas untuk menghasilkan ide atau hal-hal baru, terutama siswa perempuan.

Adapun hasil wawancara dengan salah satu guru Bimbingan dan

Konseling di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung yaitu siswa

laki-laki lebih tinggi kreativitasnya dibandingkan dengan siswa perempuan, hal ini

terlihat dari kemampuan siswa laki-laki dalam menghasilkan hal-hal baru, dan

kemampuan siswa laki-laki dalam menyelesaikan masalah.

Munandar (2009, hlm. 21) mengatakan bahwa “pengembangan kreativitas

dapat terwujud di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa memandang usia maupun tingkat pendidikan tertentu”. Di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Guru Bimbingan dan Konseling (konselor) memiliki peran dalam

membantu mengembangkan potensi kreatif siswa secara optimal. Sukardi &

Kusmawati (2008, hlm. 21) mengungkapkan bahwa :

Bimbingan dan Konseling dalam kinerjanya juga berkaitan dengan upaya mewujudkan pengembangan potensi diri peserta untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah harus mengacu pada

fungsi-fungsi bimbingan dan konseling agar hasil dari layanan dapat diidentifikasi dan

dievaluasi sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.

Salah satu fungsi bimbingan dan konseling adalah fungsi pemahaman.

Menurut Sukardi & Kusmawati (2008, hlm. 8) fungsi pemahaman yaitu “fungsi

bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu

oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik”. Pemahaman-Pemahaman yang dimaksud meliputi:

(22)

6

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di dalamnya keluarga dan sekolah), terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing (Konselor)

Pemahaman tentang peserta didik yang memiliki potensi dan latar

belakang lingkungan yang berbeda-beda merupakan hal yang harus di pahami

oleh guru bimbingan dan konseling (konselor) agar dapat memudahkan dalam

proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian

mengenai kreativitas siswa laki-laki dan perempuan serta faktor lingkungan yang

dapat mendukung dalam perkembangan kreativitas. Upaya ini merupakan langkah

awal untuk memfasilitasi dan mengaktualisasikan potensi kreatif siswa. Oleh

karena itu, dilakukan penelitian dengan judul “Kreativitas Siswa kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Berdasarkan Iklim Kehidupan Keluarga dan Jenis Kelamin”

1.2 Identifikasi Masalah

Semua individu mempunyai peluang menjadi kreatif, namun permasalahan

yang dihadapkan individu adalah terkait dengan pengembangan kreativitas. Ada

individu yang dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal dan ada juga

individu yang tidak dapat mengembangkan potensi kreatif secara optimal.

Hal tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yang mendukung dan

menghambat kreativitas individu.Salah satunya faktor yang dapat mendukung dan

menghambat dalam perkembangan kreativitas individu adalah lingkungan

keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Torrance (dalam Munandar, 2012. hlm.55) bahwa “salah satu lingkungan pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga”.

Faktor mendukung dan menghambat dalam perkembangan kreativitas

tersebut akan menimbulkan perbedaan kreativitas individu,ada individu yang

memiliki kreativitas lebih tinggi dibandingkan individu lain.

Selain faktor keluarga, peran jenis kelamin juga dapat mendukung dan

menghambat dalam perkembangan kreativitas, sehingga akan terdapat perbedaan

(23)

7

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan

penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai sebagai berikut:

1) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas siswa kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim

kehidupan keluarga?

2) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan

perempuan kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung?

3) Apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan

perempuan kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung

berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga ?

1.4 Tujuan Penelitian

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, sebagai

berikut:

1) Perbedaan tingkat kreativitas siswa kelas X SMA Laboratorium

(Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim kehidupan keluarga;

2) Perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan

kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung;

3) Perbedaan tingkat kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan

kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan

jenis iklim kehidupan keluarga.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian dapat memberikan kontribusiperkembangan

ilmu pengetahuan dan pengembangan pelaksanaan bimbingan konseling di

lapangan khususnya mengenai gambaran tingkat kreativitas siwa berdasarkan

(24)

8

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Guru BK

Guru BK dapat mengetahui dan memahami berbagai potensi

siswakhususnya potensi kreatif dan dapat menyusun metode atau strategi

bimbingan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam

mengembangkan potensi kreatifnya.

2) Bagi peneliti selanjutnya.

Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperdalam pengetahuan

terhadap kondisi beragam yang dialami oleh peserta didik di sekolah dan alternatif

cara untuk menanganinya.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Bab I memaparkan tentang latar belakang penelitian yang berisikan alasan

peneliti memilih masalah tersebut, pentingnya masalah tersebut untuk diteliti.

Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat da n sistematika organisasi skripsi.

Bab II berisi tentang kajian pustaka yang berisi konsep, teori, dalil,

hukum, model, rumus serta turunannya dalam bidang yang dikaji yang berfungsi

sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan dan tujuan penelitian. Pada

bab ini juga dipaparkan kerangka pemikiran terkait hubungan teoritis antar

variabel penelitian. Selain itu, pada bab ini juga dibahas mengenai penelitian

terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan, yang terdiri dari

lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian mengenai: kreativitas berdasarkan

iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin. Selain itu, pada bab ini juga

dipaparkan pambahasan atau analisis mengenai hasil penelitian yang telah

(25)

9

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V berisi tentang kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan

mengenai kreativitas berdasarkan iklim kehidupan keluarga dan jenis kelamin,

pada bab ini juga menjelaskan rekomendasi yang berupa penafsiran peneliti

(26)

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode dan desain yang digunakan dalam

penelitian ini, deskripsi populasi dan sampel, definisi operasional variabel

penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian.

3.1Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengenai kreativitas berdasarkan iklim kehidupan

keluarga dan jenis kelamin dilaksanakan di SMA Laboratorium (Percontohan)

UPI BumiSiliwangi yang berlokasi di dalam kampus Universitas Pendidikan

Indonesia jalan Setiabudi No. 229 Bandung, Jawa Barat 40154.

Alasan pemilihan lokasi penelitian berdasarkan studi pendahuluan yang

dilakukan melalui wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling,

pengamatan langsung atau observasi perilaku siswa di kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

menunjukkan adanya perbedaan kreativitas siswa laki-laki dan perempuan, hal ini

terlihat dari siswa laki-laki lebih mudah dalam mengemukakan ide-ide baru,

sering bertanya dan memberikan komentar ketika sedang dilaksanakan layanan

bimbingan dan konseling,serta lebih cepat dalam proses menyelesaikan masalah.

Selain itu, siswa kelas X di SMA Laboratorium (Percontohan) UPI

Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 berasal dari latar belakang keluarga beragam

sehingga peneliti ingin mengetahui gambaran umum tingkat kreativitas siswa

kelas XI SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung berdasarkan iklim

kehidupan keluarga dan jenis kelamin siswa.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Menurut Arikunto (2013, hlm. 310) “metode penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan suatu kesamaan pandangan dan

(27)

35

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan skor kreativitas berdasarkan jenis iklim kehidupan keluarga dan

jenis kelamin .

3.2.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell

(2012, hlm.1-2) penelitian kuantitatif adalah “penelitian masalah sosial

berdasarkan pada pengujiannya dari sebuah teori yang terdiri dari variabel, diukur

dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan kebenaran generalisasi prediktif teori”.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2010, hlm. 117) menyatakan bahwa Populasi adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi yang akan diteliti adalah siswa dan siswi kelas X SMA

Laboratorium (Percontohan) Bandung Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun jumlah

anggota populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Subjek

1 X MIA 1 31

2 X MIA 2 32

3 X MIA 3 31

4 X MIA 4 31

5 X IIS 1 30

6 X IIS 2 32

7 X IIS 3 30

8 X IIS 4 29

Jumlah 246

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm.118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel juga dapat diartikan

sebagai wakil dari populasi yang diteliti. Melihat banyaknya populasi yang akan

(28)

36

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mendapatkan sampel yang mewakili seluruh anggota populasi yang sesuai

dengan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random

sampling (sampling acak berkelompok), artinya setiap anggota populasi yang ada

memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian dan memiliki

keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel (Prasetyo, 2005, hlm. 131).

Jumlah sampel penelitian yaitu 121 responden yang masing-masing kelompok

peminatan dipilih dua kelas , secara rinci jumlah sampel penelitian dapat dilihat

pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Subjek

1 X MIA 1 31

2 X MIA 3 31

3 X IIS 1 30

4 X IIS 4 29

Jumlah Sampel 121

3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) Penelitian

3.4.1 Kreativitas

Craft (2004, hlm.18) mendefinisikan “kreativitas sebagai kemampuan

untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi yang tersedia

menemukan tiga banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang

penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan”.

Sedangkan menurut Munandar (2012,hlm.25) kreativitas adalah “kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam

pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan

baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya”.

Guilford (1959, pp.170-177) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah “kemampuan untuk melihat dan memecahkan masalah yang ditandai oleh berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality),

(29)

37

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional kreativitas dalam penelitian ini adalah kelancaran

berpikir siswa kelas X SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Tahun Ajaran

2014-2015 yang dapat diukur atau ditandai dengan banyaknya ide yang dimiliki

siswa dan ide tersebut rasional.

3.4.2 Iklim Kehidupan Keluarga

Iklim kehidupan keluarga menurut Kartadinata (1983, hlm. 46) adalah “suasana psikogis yang dirasakan dan berpengaruh terhadap kecenderungan pola perilaku anggota keluarga khususnya anak”. Sedangkan menurut Soelaeman (1994, hlm.48) iklim kehidupan keluarga adalah “suasana yang dihayati dalam keluarga”.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa iklim kehidupan

keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suasana didalam keluarga

yang dirasakan dan berpengaruh terhadap perilaku siswa kelas X SMA

Laboratorium Percontohan UPI tahun ajaran 2014-2015.

Adapun iklim kehidupan keluarga dalam penelitian ini ada empat jenis,

yaitu :

1) Iklim religius keluarga merupakan suasana yang mengingatkan anggota

keluarga kepada Tuhan sehingga dapat memunculkan religiutitas.

Adapun indikator iklim religius keluarga adalah:

a. Orang tua memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan keagamaan

anak;

b. Anggota keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan

dirumah;

c. Orang tua memberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah ilmu

agama;

d. Anggota keluarga menjalin hubungan sosial dengan lembaga

keagamaan;

e. Anggota keluarga berperilaku yang dapat menggugah rasa keagamaan.

2) Iklim Intelektual keluarga yaitu suasana yang dapat mengembangkan

Intelektual dan kemampuan para anggota keluarga untuk berpikir secara

(30)

38

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Anak memiliki fasilitas belajar;

b. Anak diberikan kesempatan untuk berdiskusi masalah

belajar;

c. Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah;

d. Orang tua memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar anak;

e. Orang tua mendukung pengembangan minat dan hobi anak;

f. Orang tua mendukung pengembangan kemampuan penyelesaian

masalah.

3) Iklim emosional keluarga yaitu suasana yang dapat mengembangkan

munculnya perasaan-perasaan tertentu seperti senang dan sedih.

Indikator iklim emosional keluarga yaitu :

a. Tersedia fasilitas untuk berkumpul keluarga;

b. Orang tua memiliki intensitas kehadiran dalam keluarga;

c. Anggota keluarga terbuka mengungkapkan perasaannya;

d. Orang tua memberikan kasih sayang seutuhnya kepada anak

4) Iklim estetis keluarga yaitu suasana yang dapat menimbulkan

keindahan dan kenyamanan serta dapat memiliki fungsi relaksasi bagi

setiap anggota keluarga. Adapun indikator iklim estetis keluarga adalah:

a. Orang tua memberikan fasilitas yang bernilai estetis atau seni;

b. Anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan bernilai estetis atau

seni;

c. Orang tua berperilaku yang menggugah rasa tanggung jawab dalam

menjaga keindahan rumah;

d. Orang tua mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai estetis

atau seni.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Penyusunan Instrumen

Data kreativitas siswa dalam penelitian ini dapat diungkap dengan

instrumen tes pemikiran kreatif yang terdiri dari subtes verbal (berpikir kreatif

dengan kata-kata) dan figural (menggambar, berpikir kreatif dengan gambar) yang

(31)

39

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency). Meskipun demikian instrumen ini

dapat mengungkap kreativitas, hal ini sudah terbukti secara empiris melalui

penelitian yang dilakukan oleh Nurzaeni (2014) tentang validitas prediktif skor tes

motif berprestasi dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar siswa. Hasil

penelitian menunjukkan skor tes kreativitas dapat menjadi prediktor terhadap

prestasi belajar siswa.

Adapun instrumen yang digunakan untuk mengungkap data iklim

kehidupan keluarga dalam penelitian ini berupa angket yang diadaptasi dari

instrumen Iklim Kehidupan Keluarga yang dikembangkan oleh Nisa (2011).

Berikut kisi-kisi untuk angket Iklim Kehidupan Keluarga.

Tabel 3.3

(32)

40

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

41

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

42

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Ruang

Lingkup

Aspek Indikator No Item Jumlah

+ -

estetis atau seni

JUMLAH 59 16 75

3.5.2 Uji Kelayakan Instrumen

3.5.2.1 Uji Validitas Rasional

Uji kelayakan instumen ditempuh melalui uji validitas rasional yang

bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari segi bahasa,

konstruk dan isi. uji validitas rasional dilakukan oleh tiga dosen ahli di

Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yaitu Dr. Hj. Nani M.

Sugandhi, Nandang Budiman , S.Pd , M.Si dan Sudaryat Nurdin Ahmad, M.Pd

dengan cara melakukan penimbangan (judgement) terhadap angket iklim

kehidupan keluarga. Penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli dengan

memberikan penilaian pada setiap item pernyataan dengan kualifikasi memadai

(M) dan tidak memadai (TM). Item dengan kualifikasi M menandakan bahwa

item pernyataan dapat di gunakan, sedangkan item pernyataan dengan kualifikasi

TM memiliki dua kemungkinan yaitu item pernyataan tersebut dapat digunakan

akan tetapi direvisi atau tidak dapat digunakan harus di buang.

Berdasarkan penimbangan (judgement) dosen ahli terhadap angket iklim

kehidupan keluarga diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Penimbangan Angket Iklim Kehidupan Keluarga Hasil

penimbangan

Nomor item Jumlah

Dipakai 4,6,8,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,24, 25,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40 ,41,42,43,44,45,47,48,49,50,51,52,53,54,55,5

6,57,58,59,64,65,67,68,69,70,71, 72,

57

Direvisi 1,2,3,7,9,46,66,73, 74 9

(35)

43

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasaran tabel 3.4 diketahui terdapat 57 item yang dapat langsung

digunakan serta 5 item yang bahasanya memerlukan revisi dan 9 item yang harus

dibuang karena item tersebut tidak berlaku universal.

Kisi-kisi angket iklim kehidupan keluarga setelah Judgementdapat dilihat

pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

(36)

44

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

45

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Ruang

Lingkup

Aspek Indikator No Item Jumlah

+ -

dalam menjaga keindahan rumah Orang tua

mendukung anak untuk mengikuti kegiatan bernilai estetis atau seni

65,66 2

JUMLAH 51 15 66

3.5.2.2 Uji Keterbacaan Item

Uji keterbacaan item dilakukan dengan tujuan untuk mengukur setiap

pernyataan yang terdapat di dalam instrumen agar dapat di pahami oleh respoden.

instrumen ini diuji kepada lima siswa pada tahap perkembangan yang sama.

Setelah dilakukan uji keterbacaan terdapat beberapa kata yang kurang dipahami

sehingga perlu direvisi menjadi lebih sederhana agar dapat di mengerti oleh

responden.

3.5.2.3 Uji Validitas Butir Item

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat keshahihan

suatu instrument. Uji validitas butir item dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa

yang akan diukur (Sugiyono, 2004, hlm. 267).

Pengujian validitas instrumen kreativitas menggunakan rumus Pearson

Product Moment karena data kreativitas merupakan skala interval, pengujian

validitas menggunakan bantuan software SPSS 16.0 dengan rumus sebagai

berikut:

= ∑ − ∑

∑ �

√{∑ − ∑� }{∑ − ∑� }

(Siegel, 1994, hlm. 245)

(38)

46

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rs = Koefisien korelasi Pearson

x = skor per item

y = skor total

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap 7 pertanyaan

instrumen kreativitas maka dapat diketahui semua pertanyaan dinyatakan valid.

berikut hasil perhitunganya:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Kreativitas

Nomor Pertanyaan Korelasi Sig. (1-tailed) Keterangan

Pertanyaan 1 .547** .000 Valid

Pertanyaan 2 .556** .000 Valid

Pertanyaan 3 .477** .000 Valid

Pertanyaan 4 .592** .000 Valid

Pertanyaan 5 .577** .000 Valid

Pertanyaan 6 .571** .000 Valid

Pertanyaan 7 .660** .000 Valid

Sedangkan pengujian validitas angket iklim kehidupan keluarga dengan

cara mengelompokkan item pernyataan berdasarkan jenis iklim kehidupan

keluarga. Metode yang digunakan untuk menguji validitas adalah korelasi

spearman rank karena angket iklim kehidupan keluarga merupakan data ordinal. Menurut Riduwan & Sunarto (2012, hlm. 74) “metode korelasi spearman rank

kegunanaannya untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua

variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal”.

Pengolahan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Rumus korelasi

spearman rank yang digunakan yaitu :

= ∑ +∑ −∑× � � √∑ ∑ × �

dimana

∑ = � − �− ∑

×

∑ =� − �− ∑

(39)

47

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siegel, 1994. dalam Mutmainah, 2009)

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi tata jenjang

d = Beda urutan skor pada variabel I dan II

Tx = Faktor koreksi x

Ty = Faktor koreksi y

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap 66 pernyataan angket

yang sudah di kelompokkan ke dalam empat jenis iklim kehidupan keluarga maka

dapat diketahui empat pernyataan yang tidak valid dan 62 pernyataan yang valid.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Angket Iklim Kehidupan Keluarga

Iklim Religius Keluarga

Nomor Item Korelasi Sig. (1-tailed) Keterangan

item1 .567** .000 Valid

item2 .569** .000 Valid

item3 .568** .000 Valid

item4 .566** .000 Valid

item5 - - Tidak Valid

item6 .569** .000 Valid

item7 .543** .000 Valid

item8 .554** .000 Valid

item9 .451** .000 Valid

item10 .540** .000 Valid

item11 .462** .000 Valid

item12 .596** .000 Valid

item13 .722** .000 Valid

item14 .545** .000 Valid

item15 .464** .000 Valid

item16 .431** .000 Valid

item17 .528** .000 Valid

Iklim Intelektual Keluarga

Item 18 .497** .000 Valid

Item 19 .424** .000 Valid

(40)

48

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(41)

49

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Item 65 .519** .000 Valid

Item 66 .471** .000 Valid

3.5.2.4 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan agar instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian diketahui tingkat kepercayaanya sehingga dapat menjadi alat

pengungkap data yang baik. Menurut Arikunto (2013, hlm.221) bahwa reliabilitas

instrumen menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah rumus Alpha

sebagai berikut:

=[� − ] [ −� ∑ �� 2 � 2 ]

Keterangan :

r 11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ �� 2 = jumlah varians butir � 2 = varians total

(Arikunto, 2013, hlm. 239)

Adapun Kategori intrepretasi nilai reliabilitas dijelaskan oleh Sugiyono

(2010, hlm. 257) dalam tabel 3.8

Tabel 3.8

Kategori Intrepretasi Nilai Reliabilitas

0,800 ≤ r ≤ 1,00 Derajat keterandalan sangat tinggi

0,600 ≤ r ≤ 0,800 Derajat keterandalan tinggi

0,400 ≤ r ≤ 0,600 Derajat keterandalan cukup

0,200 ≤ r ≤ 0,400 Derajat keterandalan rendah

0,000 ≤ r ≤ 0,200 Derajat keterandalan sangat rendah

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen kreativitas adalah sebagai

(42)

50

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Tingkat Reliabilitas Instrumen Kreativitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .709

N of Items 4a

Part 2 Value .712

N of Items 3b

Total N of Items 7

Correlation Between Forms .104

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length .188

Unequal Length .190

Guttman Split-Half Coefficient .188

Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui hasil uji reliabilitas menunjukkan

nilai reliabilitas instrumen kreativitas ialah sebesar 0,709 dengan demikian,

Instrumen tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang sangat tinggi.

Adapun perhitungan uji reliabilitas angket iklim kehidupan keluraga

dilakukan dengan cara mengkelompokkan pernyataan berdasarkan empat jenis

iklim kehidupan keluraga, hasil perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.10

Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Religius Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.834 17

Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui hasil uji reliabilitas menunjukkan

nilai reliabilitas angket pengungkap iklim religius keluarga ialah sebesar 0,834

dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang

(43)

51

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11

Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Intelektual Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.626 17

Adapun pada tabel 3.11 dapat diketahui hasil uji reliabilitas angket

pengungkap iklim intelektual keluarga menunjukkan nilai reliabilitas sebesar

0,626 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi

yang tinggi.

Tabel 3.12

Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Emosional Keluarga

Reliability Staistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.683 17

Sedangkan pada tabel 3.12 dapat dilihat hasil uji reliabilitas angket

pengungkap iklim emosional keluarga menunjukkan nilai reliabilitas sebesar

0,683 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki tingkat konsistensi

yang tinggi.

Tabel 3.13

Tingkat Reliabilitas Angket Iklim Estetis Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(44)

52

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13 menunjukkan nilai reliabilitas angket pengungkap iklim estetis

keluarga sebesar 0.708 dengan demikian, angket tersebut dinyatakan memiliki

tingkat konsistensi yang tinggi.

Adapun kisi-kisi angket iklim kehidupan keluarga setalah uji coba dapat

dilihat pada tabel 3.14

Tabel 3.14

(45)

53

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Ruang

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa data yang diperoleh dalam

(46)

54

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk diolah. Data yang dipilih adalah data yang lengkap dan cara pengisiannya

sesuai dengan petunjuk.

3.6.2 Penyekoran

Penyekoran instrumen tes kreativitas yaitu jika jawaban rasional maka

diberikan skor satu, jika tidak rasional diberikan skor nol.

Cara penyekoran kreativitas mengikuti pola seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.15

Pola Penyekoran Tes Kreativitas

Kriteria Pola Penyekoran

Rasional 1

Tidak rasional 0

Sumber : LPPB FIP UPI

Sedangkan instrumen yang mengungkapkan iklim kehidupan keluarga

menggunakan skala likert. Penyekoran instrumen iklim kehidupan keluarga yaitu:

SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), KS (Kurang Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS

(Sangat Tidak Sesuai)

Cara penyekoran untuk setiap butir pernyataan dari jawaban responden

mengikuti pola seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.16

Pola Penyekoran Angket Iklim Kehidupan Keluarga

Kriteria Pola Penyekoran

SS S KS TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3.6.3 Teknik Pengolahan Data

3.6.3.1Analisis Gambaran Umum Kreativitas

Data yang diperoleh setelah melakukan penyekoran maka diperoleh data

berupa skor mentah. Skor mentah yang diolah menjadi skor baku (Z) untuk

dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.

Setelah diperoleh jumlah skor, data dikelompokkan ke dalam lima kategori

berdasarkan kriteria penilaian kreativitas (Laboratorium jurusan Psikologi

(47)

55

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.17

Kriteria Tingkat Penilaian Kreativitas

KRITERIA SKOR KETERANGAN

Sangat tinggi ≥ 65 Kriteria skor sangat tinggi (ST) sebesar 81%-100% yaitu :

a).Siswa memiliki kemampuan mengahasilkan banyak gagasan

b).Siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah.

c).Siswa memiliki kemampuan untuk mencetuskan gagasan

Tinggi 55-64 Kriteria skor tinggi (T) sebesar 61%-80% yaitu a) siswa memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasan, b) Siswa memiliki kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c).Siswa memiliki kemampuan untuk mencetuskan gagasan

Sedang 45-54 Kriteria skor sedang (S) sebesar 41%-60% yaitu a). Siswa memiliki kemampuan yang belum optimal menghasilkan banyak gagasan. b). Siswa kemampuan yang belum optimal mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c). Siswa kemampuan yang belum optimal untuk mencetuskan gagasan

Rendah 35-44 Kriteria skor rendah (R) sebesar 21%-40% yaitu a). Siswa belum memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasan. b) Siswa

belum memiliki kemampuan

mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah. c). Siswa belum memiliki kemampuan mencetuskan gagasan Sangat Rendah < 35 Kriteria skor sangat rendah (SR) sebesar

20% yaitu : a). Siswa tidak memiliki kemampuan menghasilkan banyak gagasanb). Siswa tidak memiliki kemampuan mengemukakan bermacam-macam pemecahan masalah c).Siswa tidak memiliki kemampuan mencetuskan gagasan

Sumber : LPPB FIP UPI

3.6.3.2 Analisis Gambaran Umum Iklim Kehidupan Keluarga

Cara kategorisasi iklim kehidupan keluarga menggunakan teknik

(48)

56

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menempatkan individu ke dalam kelompok-keloompok diagnosis yang tidak

memiliki makna ‘lebih’ dan ‘kurang’ atau ‘tinggi’ dan ‘rendah’, melainkan

dikelompokkan ke dalam jenis iklim kehidupan keluarga religius, intelektual,

emosional dan estetis.

Langkah-langkah kategorisasi iklim kehidupan keluarga dalam penelitian

ini yaitu

1) Skor iklim kehidupan keluarga dikonversikan ke dalam skor T, dengan

rumus sebagai berikut :

= 5 + [× − ×̅]

(Rakhmat & Solehudin, 2006. hlm.66)

2) Setelah diperoleh jumlah Skor T, data dikelompokkan berdasarkan

empat jenis iklim kehidupan keluarga.

3.6.3.3 Analisis Gambaran Umum tingkat Kreativitas Siswa Berdasarkan Jenis Iklim Kehidupan Keluarga

Analisis untuk mengetahui gambaran umum tingkat kreativitas

berdasarkan iklim kehidupan keluarga yaitu dengan melakukan uji Anova.Alasan

penggunaan uji Anova dalam analisis ini karenadata kreativitas merupakan skala

interval sehingga pengolahan statistikanya menggunakan statistika parametrik,

salah satu pengolahan statistika parametrik yang digunakan untuk menguji

signifikansi perbedaan adalah uji ANOVA satu jalur (One Way- Anova).Uji

Anova satu jalur (One Way- Anova) adalah analisis komparatif lebih dari dua

variabel atau lebih dari dua rata-rata (Riduwan & Sunarto, 2012, hlm. 132).

Namun, sebelum melangkah pada uji ANOVA satu jalur (One Way-

Anova), ada satu hal yang harus dipenuhi sebagai prasyarat pengolahan statistika

parametrik yaitu data yang akan diolah berdistribusi normal sehingga terlebih

(49)

57

Ro’fah Nabilah, 2015

KREATIVITAS SISWA BERDASARKAN IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0.

Berikut adalah data hasil pengujian normalitasnya yang ditampilkan pada tabel

3.18:

Tabel 3.18

Hasil Uji Normalitas Skor Kreativitas

VAR0000 1

N 121

Normal Parametersa Mean 47.71

Std. Deviation 7.342 Most Extreme

Differences

Absolute .069

Positive .061

Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .618

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan table 3.18 dapat dilihat nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar

0,756 > 0,05 maka data berdistribusi normal sehingga tahap selanjutnya

pengolahan statistika parametrik dengan menggunakan uji ANOVA satu jalur

(One Way- Anova).

Adapun langkah-langkah uji ANOVA satu jalur (One Way- Anova)sebagai

berikut:

1) Menghitung rata-rata perbedaan kreativitas siswa berdasarkan iklim

kehidupan keluarga dengan menggunakan uji ANOVA satu jalur (One

Way- Anova)pada software SPSS versi 16.0.

2) Menguji hipotesis

a. Hipotesis statistikanya yaitu:

H : � = � = � = �

HI :� ≠ � ≠ � ≠ �

b. H danHI dalam bentuk kalimat:

H :Tidak terdapat perbedaan skor kreativitas antara siswa yang merasakan iklim religius, iklim intelektual, iklim emosional dan

Gambar

Tabel  3.1  Jumlah Populasi Penelitian
Tabel 3.2  Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 3.3  Kisi-Kisi Angket Iklim Kehidupan Keluarga
Tabel 3.4  Hasil Penimbangan Angket Iklim Kehidupan Keluarga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak. menunjukkan hubungan

Penentuan derajat deasetilasi dari kitin dan kitosan merupakan analisa kuantitatif dari spektroskopi FTIR dapat dilakukan berdasarkan spektra inframerah yang dihasilkan

Ozon di Atmosfir: Erosi pada Lapisan Ozon Mengancam Kehidupan di Permukaan Bumi.Buletin Ilmiah Universitas Surabaya : Vol.1 No.1... Skin

SEJUMLAH TOKO BUSANA MUSLIM / SAAT RAMADHAN DAN MENJELANG LEBARAN / MENAMBAH KOLEKSI DAN JUMLAH.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran kepemimpinan transformasional, (2) mengetahui gambaran lingkungan kerja, (3) mengetahui gambaran kinerja karyawan,

secara deskriptif menunjukkan bahwa jumlah titik api yang meningkat pada bulan Januari, Mei dan Agustus tidak mempengaruhi insiden ISPA yang terjadi di Kabupaten

Bagi Perusahaan/Penyedia jasa yang diundang, apabila tidak dapat/tidak mampu menyampaikan dokumen sebagaimana yang dipersyaratkan dalam persyaratan undangan kualifikasi tersebut

Penelitian ini akan membahas tentang perancangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) beserta infrastruktur yang digunakan dan menganalisis performansi jaringan dari Optical Line