• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 93038f47cd BAB VI06. BAB VI ASPEK KELEMBAGAAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 93038f47cd BAB VI06. BAB VI ASPEK KELEMBAGAAN DAERAH"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

6.1 ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA

Arahan Kebijakan kelembagaan daerah khususnya Kabupaten Solok

Selatan dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya,

yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh

pemerintah Kabupaten serta menjamin keberlanjutan kelembagaan.

Dalam garis besar tahapan kegiatan untuk mendukung tercapainya prinsip

dan tujuan pengembangan dan peningkatan kapasitas antara lain:

1. Mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhn-kebutuhan

pengembangan dan peningkatan kapasitas secara komprehensif

2. Mengidentifikasikan dan merumuskan prioritas bagi prakarsa-prakarsa

pengembangan dan peningkatan kapasitas

(2)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

3. Menetapkan rencana tindak (action plan) pengembangan dan

peningkatan kapsitas secara keseluruhan yang terkoordinir dan efisien

4. Menyediakan acuan atau rujukan dalam mengalokasikan kegiatan dan

anggaran guna mendukung percepatan pelaksnaan otonomi daerah

5. Pelaksanaan rencana tindak peningkatan kapasitas kelembagaan

6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan 7. Perencanaan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Kegiatan pembangunan di suatu wilayah sangat terkait dengan lingkup

aspek-aspek teknis maupun non-teknis, satu diantarannya ialah aspek

kelembagaan. Pembahasan aspek ini melibatkan unsur-unsur pendukung

sektor pembangunan, baik pada tingkat nasional, propinsi, dan tingkat

kabupaten. Melalui pembahasan ini diharapkan dapat terwujud fungsi

koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama antar tingkatan pemerintahan,

pusat hingga daerah.

Untuk Kabupaten Solok Selatan, peningkatan kapasitas serta optimalisasi

kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya sangat dibutuhkan

dengan tujuan agar program investasi dapat dilaksanakan secara optimal,

efektif dan efisien dengan tetap menjamin keberlanjutannya. Dalam

implementasinya, RPIJM Bidang PU/Cipta Karya di Kabupaten Solok

Selatan melibatkan banyak komponen kelembagaan yang sesuai dengan

kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan

perangkatnya.

Pembahasan kelembagaan tidak hanya memandang lembaga sebagai

(3)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

lembaga, tidak cukup hanya dengan menyempurnakan struktur

organisasinya dan hal lain yang bersifat fisik, melainkan juga

meningkatkan kapasitas/ kemampuan persons yang terlibat aktif dalam

lembaga tersebut.

Semangat Desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah,

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, yang

kemudian terakhir kali diubah menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya, membutuhkan

upaya-upaya terkoordinasi yang menjamin tercapainya tujuan pelaksanaan

otonomi di daerah. Selanjutnya, pedoman pengembangan kapasitas

sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan

Peningkatan Kapasitas (KNP2PK) dalam rangka mendukung

Desentralisasi yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Bappenas

pada 6 November 2002 merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan

peraturan dan perundangan, melakukan reformasi kelembagaan,

memperbaiki tata-kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas

SDM; keterampilan dan kulaifikasinya, perubahan pada sisitem nilai dan

sikap dan keseluruhan kebutuhan otonomi daerah bagi pendekatan baru

untuk melaksanakan good governance, sistem administrasi, dan

mekanisme partisipasi dalam pembangunan, agar dapat memenuhi

tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi. Adapun prinsip

dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

development) adalah :

a. pengembangan kapasitas bersifat multi-dimensional (mencakup

kerangka waktu; jangka panjang, jangka menengah dan jangka

pendek);

(4)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

c. pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven dimana

kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari

stakeholders-nya sendiri;

d. pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional seperti

RPJMN 2004-2009 dan Rencana Kerja Pemerintah.

6.2 KONDISI KELEMBAGAAN

6.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penanganan Penyusunan RPI2JM di Kabupaten Solok Selatan

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

Pekerjaan Umum, Kantor Lingkungan Hidup, Bagian Organisasi dan

Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dinas Pekerjaan Umum yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor

18 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)

Dinas Pekerjaan Umum; dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

A. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

otonom daerah di bidang Pekerjaan Umum dalam rangka melaksanakan

tugas desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang Pekerjaan Umum.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pekerjaan Umum

(5)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan di Bidang

Pekerjaan Umum;

c. Pembinaan teknis di Bidang Pekerjaan Umum;

d. Pembinaan Unit Pelaksaaan Teknis Daerah;

e. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas;

f. Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

B. Kantor Lingkungan Hidup

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan adalah Organisasi

Perangkat Daerah yang menangani permasalahan lingkungan hidup.

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan memiliki kedudukan,

tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Kedudukan

- Merupakan Instansi Pelaksana Teknis Otonomi Daerah

- Kantor Lingkungan hidup dipimpin oleh seorang kepala kantor yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

b. Tugas Pokok

Kantor Lingkungan hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

c. Fungsi

1. merumuskan kebijakan bidang lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pengendalian, pengawasan dampak lingkungan hidup,

termasuk pengembangan model-model konservasi keanekaragaman

hayati, strategi penegakan hukum, pengembangan instrumen ekonomi

(6)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup.

3. Memfasilitasi kegiatan instansi terkait dalam hal pengendalian

dampak lingkungan.

4. Melakukan penegakan hukum lingkungan hidup secara administrasi,

perdata maupun pidana terhadap pelaku pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup, dengan mengembangkan skema

insentif-desinsentif dan pelaksanaan perjanjian internasional di bidang

pengendalian dampak lingkungan.

5. Melaksanakan pelayanan bidang lingkungan hidup yang mengacu

kepada Standar Pelayanan Minimal.

6. Melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan di bidang

lingkungan hidup, meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan.

7. Melakukan koordinasi dan pengawasan dalam rangka konservasi

sumber daya alam.

8. Melakukan pengendalian tata ruang, melalui koordinasi dan

peningkatan keterpaduan dalam perencanaan, pengendalian dan

evaluasi dalam pengelolaan lingkungan hidup terhadap daya dukung

dan daya tampung lingkungan.

9. Menyelenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium

Lingkungan

10. Melakukan pembinaan jabatan fungsional di bidang lingkungan

hidup.

11. Melakukan pembinaan dan peningkatan pelibatan partisipasi

masyarakat, lembaga non pemerintah dan swasta dalam

(7)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

C. Bagian Organisasi di Setda

Bagian Organisasi Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu

perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan. Tugas pokok

dan fungsi Bagian Organisasi Kabupaten Solok Selatan adalah

membantu Kepala Daerah untuk merumuskan dan mengambil kebijakan

di bidang kelembagaan, analisa jabatan dan peningkatan kinerja serta

ketatalaksanaan.

Dikaitkan dengan peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan maka pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Bagian Organisasi diatas mempunyai peranan yang penting

dalam peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah

Daerah.

Bagian Organisasi mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi Bagian

Organisasi sebagai berikut :

a. Kedudukan

Bagian organisasi dipimpin oleh kepala bagian yang dalam

melaksanakan tugasnya berada di bawah dan tanggung jawab kepada

Asisten Administrasi Umum.

b. Tugas Pokok

Bagian organisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

bahan perumusan kebijakan dan penyelenggaraankegiatan di bidang

kelembagaan, analisa jabatan dan peningkatan kinerja serta

ketatalaksanaan.

c. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas dan kewenangan daerah tersebut

Bagian Organisasi SETDA Kabupaten Solok Selatan mempunyai fungsi

(8)

R

ReennccaannaaPPrrooggrraammIInnvveessttaassii J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPIIJJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001166--22002200

1. Perumusan kebijakan dibidang organisasi dan tata laksana berdasarkan

peraturan dan perundang-undangan dan sesuai kebijakan Sekretaris

Daerah.

2. Pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas kelembagaan, analisa

jabatan dan peningkatan kinerja serta ketatalaksanaan.

3. Penyusunan program dan / atau kegiatan di bidang organisasi.

4. Pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan tugas kelembagaan,

analisa jabatan dan peningkatan kinerja serta ketatalaksanaan.

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang organisasi.

6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Asisten

Administrasi Umum sesuai dengan bidang tugasnya.

D. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Solok Selatan yang lahir mengacu

kepada PP Nomor 41 Tahun 2007 dalam rangka perwujudan kewajiban

suatu instansi pemerintah.

Berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

dan tata kerja Inspektorat Badan dan Lembaga Teknis Daerah, maka BKD

mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Solok Selatan mempunyai

tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan

otonomi daerah di bidang kepegawaian.

b. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Badan Kepegawaian Daerah

memiliki fungsi : tata usaha, pendidikan dan pelatihan, pengembangan

(9)

R Gambar 6.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Selatan

(10)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Gambar 6.2 Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan

KEPALA KANTOR

SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

SEKSI AMDAL SEKSI KONSERVASI

SUMBER DAYA ALAM KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

(11)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

10- 11 Gambar 6.3 Struktur Bagian Organisasi Kabupaten Solok Selatan

``

Sumber : Bagian Organisasi Kabupaten Solok Selatan

KEPALA BAGIAN

KASUBAG ANALISIS KINERJA

INSTANSI KASUBAG

TATA LAKSANA DAN ANALISIS JABATAN

KASUBAG KELEMBAGAAN

STAF

(12)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Gambar 6.4 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Solok Selatan

KEPALA BADAN

BIDANG PEMBINAAN KESEJA DAN PENSIUN BIDANG PENGEMB. &

MUTASI PEGAWAI

BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI

DAN PELAPORAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BIDANG PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN

SUB BIDANG PEMBINAAN DAN

DISIPLIN

(13)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

a. Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator

penyelenggaraan SPAM (PDAM, Dinas Pekerjaan Umum, UPT,

kelompok masyarakat) di Kabupaten Solok Selatan dilakukan

dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui:

pelatihan, peningkatan kualitas air minum, memperkuat fungsi

dinas-dinas terkait, memperkuat PDAM, membentuk UPT/ BLU,

memberdayakan kelompok masyarakat, dst.

b. Upaya memperkuat prinsip kepengusahaan pada lembaga

penyelenggaraan (PDAM) di Kabupaten Solok Selatan dilakukan

melalui penyehatan PDAM, regionalisasi PDAM, penyesuaian tarif,

peningkatan SDM, dst.

c. Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang

berkaitan dengan penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Solok

Selatan dilakukan dengan cara penyusunan

PERDA/mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) yang

ada menjadi PERDA dan mengimplementasikan NSPM,dst.

6.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tata Laksana Bidang Cipta Karya perlu dikembangkan di Kabupaten

Solok Selatan . Hal Ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan kerja

antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa

kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan

tanggung jawab bagi kualitas pekerjaan.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang

(14)

R

dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi

dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu

dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di

dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan

kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau

duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin

keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di

dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah

Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing

instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel

berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masingmasing instansi

dalam pembangunan bidang Cipta Karya.

Oleh sebab itu pada tabel 6.1 dan tabel 6.2 dapat dilihat Hubungan Kerja

Instansi Bidang Cipta Karya dan Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya.

Tabel 6.1

Hubungan Kerja I nstansi Bidang Cipta Karya

No I nstansi Peran I nstansi dalam

Pembangunan Bidang CK

(15)

R

No Nama SOP I nstansi yang terlibat Tugas dan Fungsi

I nstansi dalam SOP

Pengembangan Permukiman

Penyusunan Daftar Kegiatan Bidang Permukiman Cipta Karya

Penyusunan Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan

Penyusunan RAB, Gambar dan

Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Penyusunan dan pemutakhiran data base tentang sarana dan prasarana permukiman 1. Penyusunan daftar kegiatan Sub

Bidang Pemeliharaan Gedung 2. Penyusunan Daftar Harga Satuan

Upah, Bahan dan Peralatan, Serta gedung dan sarana permukiman

terutama jalan dan drainase

lingkungan

5. Pelaksanaan Pengawasan dan

Penyusunan Laporan Evaluasi

Pelaksanaan Tugas

6. Penyusunan daftar kegiatan Sub Bidang Pembangunan Gedung

Spesifikasi Teknis Pekerjaan, serta Pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan 9. Penyusunan daftar kegiatan Sub

(16)

R

Sumber : data dalam proses penyusunan di Daerah

6.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Sebagai gambaran umum kondisi sumber daya manusia bidang Cipta

Karya yang terkait dengan keorganisasian instansi yang menangani

Bidang Cipta Karya dapat diketahui dari jumlah unit pegawai yang ada

pada instansi tersebut.

Untuk lebih lengkapnya pada tabel 6.3 dapat dilihat secara rinci tentang

Komposisi pegawai dalam unit kerja Bidang Cipta Karya

Tabel 6.3

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

(17)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

IV : 1 org S-1 : 4 org S-2 : 3 org Sumber :

6.2 ANALISIS KELEMBAGAAN

Uraian yang akan dijabarkan dalam sub bahasan ini adalah analisis

keorganisasian, ketatalaksanaan dam sumber daya manusia Bidang Cipta

Karya.

6.2.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Pengejawantahan suatu organisasi ini ditujukan untuk mengetahui

permasalahan keorganisasian Bidang Cipta Karya yang berpengaruh

terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Kabupaten

Solok Selatan.

Bila dilihat secara normatif struktur organisasi perangkat kerja daerah

Kabupaten Solok Selatan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku

seperti yang diatur dalam Peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 200t

tentang organsiasi daerah. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa bidang

PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan

Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam

bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak

4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masingmasing

bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi. Seperti dapat dilihat pada bagan

(18)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Seperti juga yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa tugas

dan fungsi organisasi Bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan

masing-masing instansi.

Namun terdapat beberapa faktor eksternal dalam mempengaruhi struktur

organisasi yaitu :

- Keterkaitan tugas dalam satu bidang seperti kegiatanBidang Cipta

Karya yang meliputi Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Lingkungan hidup

dan instansi Non Teknis

- Adanya lembaga non pemerintah yang bisa berpartisipasi dalam

pemberdayaan

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Adanya pendekatan untuk melaksanakan good governance

Dengan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi Bidang

Cipta Karya , terdapat permasalahan berupa, dalam melaksanakan

(19)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

keterkaitan kegiatan Bidang Cipta karya di setiap organisasi

kepemerintahan daerah.

6.2.2 Analisis Ketataksanaan Bidang Cipta Karya

Pelaksanaan ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya dimaksudkan untuk

mengetahui faktor-faktior yang berpengaruh terhadap kinerja organsasi

maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya Di Kabupaten

Solok Selatan.

Berdasarkan perda penentapan organisasi pemerintah daerah Kabupaten

Solok Selatan secara umum sudah menguraikan tupoksi masing-masing

dinas kerja yang ada di Kabupaten Solok Selatan. Namun dalam

pelaksanaan mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi

terkait Bidang Cipta Karya selama ini masih kurang antar

lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOTK). Menyebabkan Tidak

jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur.

Bila melihat fungsional ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya dalam

penyusunan Produk Dokumen RPI2JM, untuk penyesuaian kebutuhan

data, semua Instansi yang terkait Bidang Cipta Karya turut mendukung

menyediakan dokumen-dokumen perencanaan yang melengkapi

readiness criteria.

Pada tahun 2013, Kabupaten Solok Selatan telah menyerahkan

readiness criteria terhadap usulan kegiatan di tahun 2014. Dan sekarang

di tahun 2014 Kabupaten Solok Selatan berupaya melengkapi dokumen

(20)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Sebagai penggerak dalam kegiatan perencanaan BAPPEDA Kabupaten

Solok Selatan sebagai koordinator dalam pelaksanaan kegiatan di

kabupaten sudah mengupayakan semaksimal mungkin dalam melengkapi

kebutuhan Dokumen RPI2JM masih menemui kendala ataupun

permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah yang terkait

dnegan Bidang Cipta Karya yaitu :

- Dalam memenuhi kebutuhan data kegiatan Bidang Cipta Karya

beban dan tanggung jawab lebih banyak dibebankan kepada

BAPPEDA

- Hubungan kerja antar perangkat daerah terkendala oleh aktifitas dan

kesibukan dalam Instansi terkait Bidang Cipta Karya

- Pengisian tupoksi dalam Dokumen RPI2JM melibatkan beberapa Tim

Satgas dari instasi yang ada di Kabupaten Solok Selatan, akan tetapi

untuk pengisian teknis kelengkapan data di dokumen masih ada yang

kurang, karena database yang terkait data tersebut belum terstruktur

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas terdapat faktor eksternal yang

mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat daerah khususnya yang

terkait dengan Bidang Cipta Karya yaitu :

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Setiap intansi terkait Bidang Cipta Karya memiliki kegiatan diluar Non

Cipta Karya

- Pelaksanaan kegiatan di setiap instansi dilakukan berdarkan skala

prioritas dan kesiapan penganggaran

(21)

R

permasalahan SDM Bidang Cipta Karya yang berpegaruh terhadap kinerja

organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya.

SDM Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem

manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan

Program Reforasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi

kuantitas tetapi juga kualitas.

Berikut dapat dilihat kondisi SDM di keorganisasian instansi yang

menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Solok Selatan ditampilkan

dalam tabel berikut.

Tabel: 6.4

Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

(22)

R

Berdasarkan tabel diatas jumlah SDM yang tersedia untuk Bidang Cipta

Karya belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun

kualitas dalam perangkat daerah , khususnya di Bidang Cipta Karya.

Sehingga timbul beberapa permasalahan dalam manajemen SDM

perangkat kerja Daerah yang terkait Bidang Cipta Karya yaitu ;

- Penambahan personil dengan latar belakang pendidikan yang

mendukung untuk kegiatan Bidang Cipta Karya

- Penurunan kinerja dari prioritas kegiatan karena personil yang memiliki akuntabilitas di Bidang Cipta Karya terbatas.

- Terjadi penggandaan tanggung jawab oleh beberapa personil di

instansi salah satunya di instansi BAPPEDA Kabupaten Solok Selatan

- Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur.

- Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik.

(23)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Adanya pendekatan untuk melaksanakan good governance

6.2.4 Analisis SWOT Kelembagaan

Identifikasi permasalahan dilakukan terkait dengan pengembangan

kapasitas kelembagaan di lingkungan perangkat daerah Kabupaten Solok

Selatan. Adapun identifikasi permasalahan antara lain:

1. Kekuatan

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Adanya pendekatan untuk melaksanakangood governance

2. Kelemahan

- Kurangnya koordinasi antar lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOTK)

- Tidak tersedianya aparatur pemerintah daerah secara proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

- Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur.

- Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik.

- Penambahan personil dengan latar belakang pendidikan yang mendukung untuk kegiatan Bidang Cipta Karya

- Penurunan kinerja dari prioritas kegiatan karena personil yang memiliki akuntabilitas di Bidang Cipta Karya terbatas.

- Terjadi penggandaan tanggung jawab oleh beberapa personil di instansi salah satunya di instansi BAPPEDA Kabupaten Solok

Selatan

(24)

-R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa

K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

3. Peluang

- Adanya lembaga non pemerintah yang bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan.

4. Ancaman

- Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.

- Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur

Analisis SWOT

Analisis permasalahan dilakukan terhadap kelembagaan di lingkungan

perangkat daerah kabupaten Solok Selatan Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu

strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(25)

R

- Adanya Peraturan dan perundangan tentang sistim kelembagaan

- Adanya pendekatan untuk melaksanakan good governance

- Kurangnya koordinasi antar lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOTK)

- Tidak tersedianya aparatur pemerintah daerah secara proporsional yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

- Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur

- Sistim administrasi yang kurang tertata dengan baik

- Penambahan personil dengan latar belakang pendidikan yang mendukung untuk kegiatan Bidang Cipta Karya

- Penurunan kinerja dari prioritas kegiatan karena personil yang memiliki akuntabilitas di Bidang Cipta Karya terbatas.

- Terjadi penggandaan tanggung jawab oleh beberapa personil di instansi salah satunya di instansi BAPPEDA Kabupaten Solok Selatan

Peluang (S) Strategi Kekuatan-Peluang Strategi Kelemahan-Peluang

- Adanya lembaga non pemerintah yang bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan

-Menata dan menyempurnakan kebijakan, sistim,

struktur kelembagaan dan prosedur

-Penyempurnaan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)

- Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional

Ancaman (W) Strategi Kekuatan-Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman

- Tidak seimbangnya antara jumlah aparatur pemerintah daerah dengan beban kerja di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

- Tidak jalannya unsur otonomi di kalangan aparatur

- Aparatur diberi kebebasan agar memiliki keberanian, percaya diri dan mandiri dalam berfikir dan bertindak

(26)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

Dari analisis SWOT tersebut di atas maka dilahirkan Program-Program

untuk peningkatan sistim kelembagaan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah

b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Pemerintah Daerah

10.4 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

Berdasarkan hasil matrik SWOT maka dapat disimpulkan beberapa hal

yang terkait dengan rencana pengembangan kelembagaan,

keorganisasian dan tata laksana seperti uraian berikut.

10.4.1 Rencana Pengembangan Kelembagaan

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan berencana melakukan upaya untuk

membentuk unit organisasi khusus Pemerintah Kabupaten yang memiliki

tugas pokok untuk merencanakan kebijakan di level teknis,

menyelenggarakan, mengawasi kegiatan penanggulangan masalah

sarana dan prasarana bidang keciptakaryaan, yang meliputi sub-sektor

sampah dan limbah. Upaya ini dilakukan untuk menjamin agar kegiatan

pembangunan dan pengelolaan dapat berjalan secara berkelanjutan.

10.4.2 Rencana Pengembangan Keorganisasian

Dari analisa kondisi kelembagaan yang ada baik pada Bidang Cipta

Karya, di perlukan rencana peningkatan kapasitas yang ada baik

(27)

R

ReennccaannaaTTeerrppaadduuddaannPPrrooggrraammIInnvveessttaassiiIInnffrraassttrruukkttuurr

J

JaannggkkaaMMeenneennggaahh((RRPPII22--JJMM))BBiiddaannggCCiippttaaKKaarryyaa K

KaabbuuppaatteennSSoollookkSSeellaattaannTTaahhuunn22001155--22001199

apa yang menjadi visi dan misi pembangunan Pemerintah Kabupaten

Solok Selatan.

10.4.3 Rencana Pengembangan Tata Laksana

Dalam rangka itu Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah mengajukan

usulan perubahan Satuan Organisasi Tingkat Kabupaten (SOTK) yakni

pembentukan lembaga teknis Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan

Gambar

Gambar 6.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok Selatan
Gambar 6.2 Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan
Gambar 6.3 Struktur Bagian Organisasi Kabupaten Solok Selatan
Gambar 6.4 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Solok Selatan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berpedoman pada metode HOT Fit Model terdapat karakteristik perpustakaan digital yang masuk dalam komponen Organization (organisasi), yaitu perpustakaan digital

Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi seleksi calon mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang yang dapat mempermudah calon mahasiswa melakukan

 Enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yakni berturut turut: kelompok bahan makanan naik 0,23; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem yang terintegrasi dimana sistem-sistem ini dapat melakukan pendeteksian suhu ruangan, pendeteksian asap,

76 0 Correlation Significance (1-tailed) df Correlation Significance (1-tailed) df Disiplin Kuliah Prestasi Belajar Control Variables Dukungan Sosial Teman Sebaya Disiplin

11 Jika saya melihat binatang yang saya takuti, saya berpikir binatang tersebut akan mengganggu saya.. 12 Saya akan bersikap tenang, jika saya

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Magelang beserta staff yang telah memberikan bantuan dalam penyediaan data yang dibutuhkan penulis.. Seluruh Dosen Fakultas

Ada perbedaan yang sangat signifikan intensitas penggunaan SMS untuk berbincang-bincang (p = 0.000) dan perbedaan yang signifikan intensitas penggunaan SMS untuk