• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1103567 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SOS 1103567 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang selalu dikaitkan

dengan kenakalan. Masalah kenakalan remaja ini merupakan salah satu bagian

dari masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Kenakalan remaja

dapat dikategorikan sebagai perilaku menyimpang, karena suatu perbuatan

mengabaikan norma sosial yang berlaku secara umum. Perilaku menyimpang

dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan sistem

sosial yang ada didalam masyarakat. Remaja merupakan asset bagi bangsa jika

remaja tersebut menunjukan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan

menjadi bencana jika remaja menunjukan perilaku yang negatif bahkan sudah

terlibat langsung dalam kenakalan remaja. Namun melihat kondisi saat ini,

harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas bangsa dimasa

yang akan datang sepertinya akan sulit terwujud. Banyak remaja yang berperilaku

ke arah yang negatif dan membahayakan baik untuk dirinya, maupun orang lain,

sehingga terjerumus dalam kehidupan yang dapat merusak masa depannya.

Beberapa bentuk kenakalan yang kerap dilakukan oleh para remaja

diantaranya: pornografi, perkelahian, ugal-ugalan di jalan, pergaulan bebas

(mengkonsumsi minuman keras dan narkoba serta melakukan sex bebas), dan

tindakan kriminal. Banyak remaja terlibat dalam pornografi dan menjajakan diri

demi kepuasan diri. Maraknya situs pornografi di internet dengan akses yang

mudah mendorong remaja terjerumus kedalam kehancuran moral dan spiritual.

Kemudian perkelahian dan ugal-ugalan, kenakalan ini lebih sering dilakukan

remaja laki-laki. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk membuktikan

eksistensi diri dalam sebuah komunitas. Dalam sebuah artikel yang berjudul

Berbagai Perilaku Remaja yang Mengkhawatirkan mengungkapkan bahwa

perkelahian atau tawuran antar pelajar sekolah menjadi potret buram dalam dunia

(2)

kasus tawuran yang menewaskan 82 pelajar. Pada Januari-Juni 2012, telah terjadi

139 tawuran yang menewaskan 12 pelajar. Selanjutnya pergaulan bebas, dipicu

dari dorongan seksual, rasa ingin tahu yang besar, namun tidak disertai dengan

pengetahuan dan pengalaman yang memadai menyebabkan para remaja ini

terjerumus melakukan seks bebas diluar pernikahan atau mengkonsumsi narkoba

serta obat-obatan terlarang lainnya.

Pikiran Rakyat pada tahun 2009 ada sebanyak 47% remaja di kota Bandung

mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah. Sementara di Jabotabek

51%, Surabaya 54%, dan Medan 52%. Disamping itu, kenakalan yang dilakukan

para remaja sudah mengarah pada tindak kriminal seperti begal, penodongan,

perampasan, penganiayaan, pemerasan, pemerkosaan, pelecehan, bahkan sampai

pada tindakan pembunuhan. Polda Metro : Kenakalan Remaja Meningkat Pesat,

Pemerkosaan Menurun, artikel yang ditulis WBP mengungkapkan bahwa dari 11

kasus kejahatan yang menonjol, kasus kenakalan remaja mengalami peningkatan

cukup signifikan, yaitu sebesar 36, 66%.

Desa Cingcin merupakan sub-urban yang teletak di Kecamatan Soreang

Kabupaten Bandung. Kelompok masyarakat yang berusia remaja di desa ini

cukup banyak, sebagian besar darinya tergabung dalam Karang Taruna. Namun

tidak dipungkiri remaja-remaja tersebut sering kali melakukan tindakan nakal

meskipun ia tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Kenakalan remaja di

desa ini terjadi cukup sering, yang pada umumnya dilakukan oleh kaum remaja di

desa ini. Seperti beberapa kejadian yang melibatkan remaja di Desa Cingcin Kec.

Soreang Kab. Bandung sebagai berikut :

No Waktu Keterangan Perkara Tempat Kejadian

(3)

Dari keterangan tersebut dapat kita lihat bahwa memang telah terjadi beberapa

masalah kenakalan remaja di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten

Bandung.

Secara sosiologis, kenakalan remaja adalah wujud dari hasil sosialisasi yang

tidak sempuran yang diperoleh remaja tersebut. Kenakalan remaja merupakan

wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa

kanak-kanak maupun masa remaja para pelakunya. Penampilan perilaku remaja yang

mengarah pada perbuatan yang negatif sangat tidak diharapkan, karena tidak

sesuai dengan sosok pribadi manusia yang dicita-citakan.

Hal yang perlu kita ketahui bahwa kenakalan remaja tidaklah berdiri sendiri

atau terjadi begitu saja secara tiba-tiba, melainkan melalui sebuah proses. Di

dalam proses tersebut, banyak unsur yang terlibat terutama dalam hal

pembentukan mentalitas remaja. Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial

yang diberi tanggung jawab untuk mengubah suatu organisme biologis menjadi

manusia, yaitu manusia yang memiliki hak dan kewajiwan yang berbeda sesuai

dengan stratifikasi yang ada. Bagaimana anak akan bertindak, berbicara, bergaul,

beradaptasi juga berinteraksi dengan masyarakat. Keluarga sebagai lembaga

pertama, dimana anak mendapatkan pengalaman-pengalaman-pengalaman

tersebut. Orang tua harus mampu menjalankan peran sesuai dengan fungsi dan

kedudukannya, sehingga anak akan memiliki kepribadian yang baik dan

berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat.

Dengan demikian, kenakalan remaja tidak mungkin dilepaskan dari peran orang

tua sebagai mesin pemroses utama pembentukan mentalitas, karakter, atau

kepribadian remaja. Di samping itu diharapkan semua pihak dapat membantu

mengatasi kenakalan remaja yang merupakan tanggung jawab semua pihak baik

itu keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Berdasarkan latar belakang

masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

(4)

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai sasaran, dan tujuan yang

hendak dicapai peneliti, maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana peranan orang tua dalam mengatasi masalah kenakalan remaja ?”

Agar ruang lingkup penelitian konsisten pada masalah yang siteliti dan tidak

terlalu luas ruang lingkupnya serta terarah pada tujuan yang hendak dicapai maka

peneliti merasa perlu membatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut :

a. Bagaimana gambaran kenakalan remaja di Desa Cingcin Kecamatan Soreang

Kabupaten Bandung ?

b. Faktor-faktor apa yang menyebabkan remaja melakukan kenakalan ?

c. Bagaimana pengasuhan yang diberikan orang tua dari remaja yang kerap

melakukan kenakalan ?

d. Bagaimana peran dan upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi

masalah kenakalan remaja ?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada permasalahan-permasalahan

yang peneliti uraikan pada rumusan masalah, maka dari itu penelitian ini dibagi

kedalam tujuan umum dan khusus, yaitu :

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk

mendapatkan gambaran mengenai peranan orang tua dalam mengatasi masalah

kenakalan remaja. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi kasus pada

masyarakat Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

adalah :

a. Memperoleh gambaran tindak kenakalan remaja di Desa Cingcin Kecamatan

(5)

c. Mendeskripsikan pengasuhan yang diberikan orang tua yang memiliki remaja

yang kerap melakukan tindak kenakalan.

d. Mendeskripsikan peran dan upaya yang dilakukan orang tua dalam mengatasi

masalah kenakalan remaja.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoretis

Secara teoretis penelitian ini berguna sebagai pengembangan dalam

memahami peranan orang tua dalam mengatasi masalah kenakalan remaja. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan, terutama dalam bidang kajian ilmu Sosiologi mengenai konsep

keluarga dan perilaku menyimpang.

1.4.2 Secara Praktis

Adapun secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Peneliti, sebagai wadah menambah ilmu pengetahuan dan konsep keilmuan

mengenai ilmu Sosiologi Keluarga dan Perilaku Menyimpang khususnya

mengenai peranan orang tua dalam mengatasi masalah kenakalan remaja;

b. Pendidik, sebagai media informasi mengenai ilmu pengetahuan Sosiologi

Keluarga dan Perilaku Menyimpang khususnya mengenai peranan orang tua

dalam mengatasi masalah kenakalan remaja sehingga dapat menjadi referensi

dalam penelitian selanjutnya;

c. Program Studi Pendidikan Sosiologi, sebagai media informasi dan penambah

khasanah ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kajian ilmu Sosiologi

mengenai konsep keluarga dan perilaku menyimpang khususnya peranan

orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja;

d. Masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan

menambah wawasan tentang peranan orang tua dalam mengatasi masalah

kenakalan remaja, terutama dalam membentuk kepribadian dan moral anak

dengan cara memberikan pendampingan secara baik dalam bergaul dan

(6)

1.4.3 Segi kebijakan

Dilihat dari segi kebijakan, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi :

a. Pemerintah Kabupaten Bandung, sebagai media informasi mengenai keadaan

dan perkembangan remaja di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten

Bandung.

b. Kementrian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan perempuan, sebagai

media informasi mengenai keadaan dan perkembangan remaja di Desa

Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung terutama mengenai masalah

kenakalan remaja.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Agar skripsi ini dapat dengan mudah dipahami oleh berbagai pihak yang

berkepentingan, maka skripsi ini disajikan ke dalam lima bab yang disusun

berdasarkan struktur penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab ini diuraikan data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian

serta teori-teori yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang relevan

dengan bidang yang diteliti.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, pendekatan

penelitian, subjek lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan validitas data yang digunakan

dalam penelitian mengenai peranan orang tua dalam mengatasi masalah kenakalan

remaja.

BAB IV Temuan dan pembahasan

Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang gambaran

(7)

masalah kenakalan remaja, dan upaya apa yang akan dilakukan untuk mengatasi

masalah kenakalan remaja ini.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi.

Dalam bab ini penulis berusaha mencoba memberikan simpulan, implikasi

dan rekomendasi sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang

telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.

Daftar Pustaka

Bagian ini menyajikan sumber-sumber penulisan skripsi, baik dari sumber

buku, jurnal, skripsi, internet, dan sumber lainnya.

Lampiran

Bagian ini berisi tentang lampiran dokumentasi dalam penelitian, surat izin

penelitian, instrumen penelitian, data diri pribadi, dan lampiran-lampiran yang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Pengembangan Dan Penggunaan Multimedia Simulasi Komputer Topik Usaha Dan Energi Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Sma. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]

Atas nikmat sehat yang telah Allah SWT berikan, penulis telah menyelesaikan skripsi berjudul Tradisi Jawa Dalam Acara Pernikahan Di Desa Dukuhbangsa Kecamatan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL YANG MENGALAMI BLAMING THE VICTIM DITINJAU DARI PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI.. Penulisan

This implies subanayticity of small sub- Riemannian balls for a wide class of real-analytic sub-Riemannian structures: for any structure without abnormal minimizers and for