• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JRM 1002707 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JRM 1002707 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

38

RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014

EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray untuk meningkatkan keterampilan

membaca teks bahasa Jerman siswa, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 73 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 46 dengan rata-rata 58,8. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang cukup.

2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 57 dengan rata-rata 73,92, Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang lebih baik setelah perlakuan.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen diperoleh nilai uji t (signifikan) sebesar 8,59. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (8,59 > 1,73). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas eksperimen setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa.

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman, diperlukan suatu pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

(2)

39

RIVAN FAJAR NUGRAHA, 2014

EFKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, model ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan membaca bahasa Jerman.

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya siswa dibiasakan untuk belajar secara kooperatif agar siswa dapat belajar bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugasnya, baik secara individual maupun secara berkelompok dan juga siswa dapat sharing keterampilan dengan teman-temannya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diadakan penelitian pada Siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil tes sebesar 68,74 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 25, sedangkan siswa yang memperoleh

Mengukur penguasaan awal nomina bahasa Jerman siswa kelas eksperimen. dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung

T hitung > T tabel , hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen. Dengan

mendapat perlakuan model pembelajaran integratif, nilai rata-rata yang didapatkan adalah 80,. dengan nilai tertinggi 86 dan nilai

terendah sebesar 75, nilai terbesar sebesar 90 dan memperoleh rata-rata sebesar 80,20, hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode shared reading dapat

Rekapitulasi Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai terendah 63 35 Nilai tertinggi 98 90 Rata-rata 78,04 65,08 Standar deviasi

Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata- rata Jumlah siswa Jumlah siswa tuntas Ketuntasan belajar % Ekperimen 92

Sedangkan nilai posttest kelas kontrol nilai terendah 12, nilai tertinggi 19 dan rata-rata sebesar 14.8 Meningkatan Keterampilan Proses Sains X Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen