• Tidak ada hasil yang ditemukan

t por 1010271 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t por 1010271 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan deskrepsi, analisis hasil latihan, serta pembahasan yang telah

dilakukan pada bagian terdahulu, selanjutnya dikemukakan rumusan kesimpulan,

implikasi dan rekomendasi dan saran kepada pihak yang terkait pada bidang kajian

pendidikan jasmani.

A. Kesimpulan

Atas dasar perhitungan data, interprestasi dan pembahasan, dapat

disimpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Program latihan kebugaran jasmani metode interval training tugas latihan

lompat segi-6 mempunyai pengaruh positip terhadap perkembangan

kebugaran jasmani anak SD melalui parameter: daya tahan kardiovaskuler,

kelincahan, power otot tungkai dan daya tahan otot tungkai.

2. Program latihan kebugaran jasmani metode interval training tugas latihan

lompat segi-4 mempunyai pengaruh positip terhadap perkembangan

kebugaran jasmani anak SD melalui parameter: daya tahan kardiovaskuler,

kelincahan, power otot tungkai dan daya tahan otot tungkai.

3. Program latihan kebugaran jasmani metode interval training tugas latihan

lari 200 meter mempunyai pengaruh positip terhadap perkembangan

kebugaran jasmani anak SD melalui parameter: daya tahan kardiovaskuler,

(2)

4. Perbandingan pengaruh latihan antara program latihan kebugaran jasmani

metode interval training tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4 dan lari

200 meter tidak ada perbedaan yang nyata terhadap perkembangan

kebugaran jasmani anak SD melalui parameter: daya tahan kardiovaskuler,

kelincahan, power otot tungkai dan daya tahan otot tungkai.

5. Ditinjau dari analisis diagram presentasi peningkatan hasil latihan

perkembangan kebugaran jasmani anak SD pada kelompok B (tugas

latihan lompat segi-4) lebih baik dari kelompok A (tugas latihan lompat

segi-6) dan kelompok C (tugas latihan lari 200 meter).

6. Ditinjau dari analisis presentasi antara peningkatan hasil latihan

perkomponen kebugaran jasmani yang paling baik peningkatannya adalah

daya tahan otot tungkai, diikuti power otot tungkai, daya tahan

kardiovaskuler dan kelincahan.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dirumuskan dalam

kesimpulan tadi, implikasi hasil penelitian ini dapat:

1. Memberi sumbangan terhadap pemberdayaan pembelajaran pendidikan

jasmani di SD yang mengacu pada perkembangan kebugaran jasmani.

2. Dapat dijadikan masukan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga

untuk lebihb produktif, kreatif dan selektif dalam memilih suatu metode

latihan kebugaran jasmani untuk mencapai tujuan kebugaran jasmani secara

(3)

menggunakan metode interval training tugas latihan lompat segi-6, lompat

segi-4 atau lari 200 meter. Metode interval training ini cukup baik dalam

program pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani anak SD.

C. Rekomendasi dan Saran

Penelitian ini dilaksanakan dilapangan terbuka dengan kondisi

lingkungan dan tempat latihan yang terbatas, tidak menutup kemungkinan

memiliki beberapa kelemahan dan kekurangannya.Disamping faktor eksternal,

faktor internal seperti faktor gizi, bakat, intelegensi, struktur dan fungsional

fisik, pengalaman gerak dan motivasi untuk latihan.Beberapa faktor tersebut

cukup menarik untuk diteliti lebih cermat lagi, terutama dalam konteks

pengembangan kebugaran jasmani.

Karena itu penulis merekomendasikan kepada: (a). pihak peneliti yang

akan dating diharapkan munculnya beberapa penelitian lanjutan yang hamper

sama dengan masalah ini atau yang ada kaitannyadengan isi,metode latihan dan

evaluasi kebugaran jasmani, baik tingkat Pendidikan Dasar (SD), Sekolah

Lanjutan Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Atas (SLTA), Pendidikan Tinggi

(PT) dan bahkan masyarakat umum. Dalam penelitian ini digunakan subyek

penelitian siswa Sekolah Dasar (SD) dengan usia rata-rata antara 10-12 tahun

putra dan putri, karena itu penelitian lanjutan dengan karakteristik jenjang

pendidikan yang berbeda merupakan suatu masalah yang menarik dan layak

untuk diteliti oleh pihak yang peduli dengan permasalahan yang sama, (b)

(4)

kesehatan seperti: FPOK (Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan), FIK

(Fakultas Ilmu Olahraga dan sanggar-sanggar kebugaran jasmani, patut juga

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Metode latihan interval intensif memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif terhadap

Latihan interval dianggap sebagai suatu metode latihan yang paling baik, karena latihan ini menggunakan prinsip overload secara progresif, dengan beban latihan

Tingkat D isiplin Belajar Penjas Dan Tingkat Kognitif Tentang Kebugaran Jasmani Terhadap Gaya Hidup Aktif Siswa Sma Negeri Se Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pemberian reinforcement positif dalam pendidikan jasmani mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar peserta didik.. Pemberian

Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan short interval training terhadap kemampuan daya tahan kelincahan pada atlet

Motivasi Pria Lanjut Usia Melakukan Olahraga Bulutangkis Dan Jalan Kaki Serta Hubungannya Dengan Kebugaran Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penerapan Program Latihan Speed, Agility And Quickness (Saq Training) Dalam Meningkatkan Keberbakatan Siswa Kelas Vii Smpn 1 Serangpanjang

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA SENAM LANSIA DI SABUGA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |