WALIKOTA SURAKARTA
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
NOMOR 10-A TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
- 1 -
WALIKOTA SURAKARTA
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
NOMOR 10-A TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
WALIKOTA SURAKARTA,
Membaca
: Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/02832 perihal
Arah
Kebijakan
Pembangunan
Tahun
2014
dan
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2013.
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Surakarta
agar dapat dilakukan secara lebih berdayaguna dan
berhasilguna
serta
berkelanjutan
sesuai
dengan
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Kota
Surakarta Tahun 2010–2015, perlu adanya dokumen
perencanaan tahunan yang berupa Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah memuat arah
kebijakan
daerah
satu
tahun
yang
merupakan
komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan
kepastian
kebijakan
dalam
melaksanakan
pembangunan daerah yang berkesinambungan;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Kerja
Pemerintah
Daerah
(RKPD)
ditetapkan
dengan
Peraturan Kepala Daerah;
d. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Walikota tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kota
Besar
Dalam
- 2 -
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3.
Undang-Undang Nomor 1
Tahun
2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6.
Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
8.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-Undangan
- 3 -
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana
Perimbangan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Penyusunan
dan
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4693);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
- 4 -
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman
Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
19.
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan,
Pengundangan,
dan
Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
20.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010–2014;
21.
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
22.
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014;
23.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan
Pelaksanaan
Prioritas
Pembangunan
Nasional Tahun 2010;
24.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan Yang Berkeadilan;
25.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah
Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 seri E
Nomor 1);
26.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4
- 5 -
27.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun
2001 tentang Visi dan Misi Kota Surakarta (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Tahun 2001 Nomor 24 Seri D
Nomor 20);
28.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang
Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 4);
29.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta
Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor
14);
30.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota Surakarta Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah
Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2);
31.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010
tentang Pokok–Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor
7);
32.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Surakarta Tahun 2010–2015 (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12);
Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
- 6 -
Tahun
2006
Tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan Daerah;
3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Keuangan Nomor 28 tahun 2010, Nomor: 0199/M
PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK 07/2010
tentang
Penyelarasan
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014;
4.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
dan Daerah Kabupaten/Kota;
5.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi
dan Daerah Kabupaten/Kota;
6.
Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
7.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
8.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009
tentang Standar Pelayanan Minimal Terpadu Bagi
Saksi dan/atau Korban Eksploitasi Seksual pada
Anak dan Remaja di Kabupaten/Kota;
9.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan
Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan;
10.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14
- 7 -
11.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota;
12.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 22/PER/M.KOMINFO/ 12/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan
Informatika Di Kabupaten/Kota;
13.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Di
Kabupaten/Kota;
14.
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
15.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwlsata
Nomor PM.106/HK.501/MKP/ 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;
16.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER.14/MEN/IV/2011 tentang Perubahan
atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Ketenagakerjaan;
17.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
18.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81
Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perhubungan;
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian
Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2014;
20.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun
- 8 -
21.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun
2012 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 Standar
Pelayanan Minimal Libgkup Kementrian ;
22.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun
2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor
25);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG RENCANA
KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN
2014.
Pasal 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014
merupakan penjabaran tahun ke 4 (empat) dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015.
Pasal 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014
merupakan landasan dan pedoman operasional bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surakarta dalam menetapkan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014.
Pasal 3
Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta
Tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:
a.
Bab I
: Pendahuluan
b.
Bab II
: Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Kota Surakarta sampai
dengan Tahun 2013 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan
c.
Bab III
: Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Keuangan Daerah
d.
Bab IV
: Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kota Surakarta
e.
Bab V
: Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah
- 9 -
Pasal 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014
beserta Lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Pasal 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014
merupakan pedoman dan rujukan utama untuk penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
yang akan menjadi landasan untuk penyusunan APBD Kota Surakarta
Tahun Anggaran 2014.
Pasal 6
Peraturan Walikota Surakarta ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...
i
Bab I
Pendahuluan ...
A.
Latar Belakang ...
B.
Landasan Hukum...
C.
Hubungan Antar Dokumen ...
D.
Maksud dan Tujuan ...
E.
Sistematika RKPD ...
I-1
I-1
I-5
I-9
I-14
I-15
Bab II
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 Dan Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan ...
A.
Gambaran Umum Kondisi Daerah ...
1.
Aspek Geografi ...
2.
Aspek Demografi ...
3.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerataan
Ekonomi ...
4.
Nilai Investasi dan Daya Serap Tenaga Kerja Aspek
Pelayanan Umum ...
5.
Aspek Daya Saing Daerah ...
B.
Evaluasi Pelaksanaan Program RKPD Tahun 2011 – 2013
dan Realisasi RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015 ....
1.
Urusan Wajib ...
2.
Urusan Pilihan ...
C.
Evaluasi Capaian MDG’s ...
D.
Permasalahan Pembangunan Daerah ...
1.
Hasil Identifikasi Analisis Gambaran Umum Kondisi
Daerah ...
2.
Hasil Evaluasi RKPD Tahun 2012 ...
E.
Lingkungan Strategis...
1.
Internal ...
2.
Eksternal ...
F.
Isu Strategis Pembangunan Daerah ...
II-1
II-1
II-5
II-8
II-20
II-32
II-35
II-35
II-92
II-277
II-285
II-285
II-289
II-294
II-294
II-296
II-298
Bab III
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Keuangan Daerah ...
A.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ...
1.
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan
Tahun 2013 ...
III-1
III-1
ii
2.
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun
2014 ...
3.
Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 ...
B.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...
1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan ....
2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...
III-6
III-8
III-10
III-15
III-21
Bab IV
Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Kota Surakarta ...
A.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...
B.
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2014 ...
1.
Perumusan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2014
Berdasarkan Evaluasi Kinerja per Urusan Bidang
Pemerintah (termasuk Indikator SPM) ...
2.
Keterkaitan Prioritas Nasional 2014, Prioritas Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014, Prioritas RPJM Kota
Surakarta Tahun 2010-2015, dan Prioritas RKPD
Tahun 2014 ...
IV-1
IV-2
IV-17
IV-19
IV-37
Bab V
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ...
A.
Urusan Kewenangan Wajib ...
1.
Urusan Pendidikan ...
2.
Urusan Kesehatan ...
3.
Urusan Pekerjaan Umum ...
4.
Urusan Perumahan ...
5.
Urusan Penataaan Ruang ...
6.
Urusan Perencanaan Pembangunan...
7.
Urusan Perhubungan ...
8.
Urusan Lingkungan Hidup ...
9.
Urusan Pertanahan ...
10.
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil ...
11.
Urusan Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak ...
12.
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...
13.
Urusan Sosial...
14.
Urusan Ketenagakerjaan ...
15.
Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ...
16.
Urusan Penanaman Modal ...
17.
Urusan Kebudayaan ...
18.
Urusan Kepemudaan dan Olahraga ...
19.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ...
V-1
V-3
V-3
V-5
V-8
V-10
V-11
V-12
V-12
V-13
V-15
V-15
iii
20.
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian ...
21.
Urusan Ketahanan Pangan ...
22.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ...
23.
Urusan Statistik ...
24.
Urusan Kearsipan ...
25.
Urusan Komunikasi dan Informatika ...
26.
Urusan Perpustakaan ...
V-24
V-26
V-27
V-27
V-28
V-28
V-29
B.
Urusan Kewenangan Pilihan ...
1.
Urusan Pertanian ...
2.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ...
3.
Urusan Pariwisata ...
4.
Urusan Kelautan dan Perikanan ...
5.
Urusan Perdagangan ...
6.
Urusan Perindustrian ...
V-30
V-30
V-31
V-31
V-32
V-32
V-33
I – 1
LAMPIRAN
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
NOMOR
: 10-A TAHUN 2013
TENTANG :
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat
RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu)
tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), yang dijabarkan ke
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, yang ditegaskan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, mengamanatkan penyusunan Rencana
Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), dimana RPJMD mendasarkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Oleh karena
itu, Pemerintah Kota Surakarta dalam menyusun dokumen RKPD
Kota Surakarta Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2010 tentang RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 –2015.
RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010-2015 berisi visi, misi, dan
I – 2
Kota Surakarta Tahun 2005-2025 yang akan dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui program dan kegiatan
yang dituangkan dalam Rencana Strategis dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra–SKPD).
RKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Persiapan penyusunan RKPD, meliputi: pembentukan Tim
Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda
kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah;
2.
Penyusunan rancangan awal RKPD, merupakan awal dari seluruh
proses penyusunan rancangan RKPD untuk memberikan panduan
kepada seluruh SKPD untuk menyusun rancangan Renja SKPD
dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan
pendekatan teknokratis dan partisipatif. Proses perumusan
Rancangan Awal RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 dapat dilihat
I – 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 3
GAMBAR 1.1
I – 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 4
3.
Penyusunan rancangan RKPD, bertujuan untuk menyempurnakan
rancangan awal melalui proses pengintegrasian dan harmonisasi
program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan
Renja SKPD serta untuk mengharmoniskan dan mensinergikannya
terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan
provinsi.
4.
Pelaksanaan musrenbang RKPD, merupakan tahapan sinergisitas
rancangan RKPD dengan aspirasi masyarakat (melalui tahapan
Musrenbangkel, Musrenbangcam dan Diskusi Kelompok Terbatas)
serta DPRD (melalui Pokok-Pokok Pikiran DPRD);
5.
Perumusan rancangan akhir RKPD, merupakan tahapan verifikasi
dan integrasi Program/Kegiatan Prioritas, dengan tujuan pokok
adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan
kegiatan prioritas pada rancangan RKPD telah sama dengan
muatan nama program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD,
termasuk informasi tentang indikator kinerja, selain itu juga
memastikan
agar
program
dan
kegiatan
prioritas
telah
sepenuhnya tercantum dalam rancangan Renja SKPD pada SKPD
terkait; dan
6.
Penetapan RKPD.
Suatu kebijakan menjadi relevan bagi suatu daerah (yang
dengan demikian harus dipedomani) karena beberapa karakteristik:
1.
Amanat perundang-undangan yang bersifat mengikat secara
umum (seluruh daerah) atau khusus pada daerah tertentu.
2.
Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu
daerah merupakan tujuan dari kebijakan tersebut.
3.
Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu
daerah dipengaruhi secara tidak langsung oleh kebijakan
dimaksud.
Kebijakan nasional lainnya memiliki dampak strategik bagi
I – 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 5
1.
Kebijakan pemerintah pusat yang mengandung peluang bagi
pengembangan daerah.
2.
Kebijakan pemerintah pusat yang berdampak negatif bagi suatu
daerah jika tidak diantisipasi dengan program tertentu.
Pada tataran praktis, sebagian kebijakan diwujudkan atau nyata
terlihat dari program dan kegiatan yang diagendakan pada tahun
2013, yang secara implisit disebutkan dalam pernyataan tentang
kebijakan dan prioritas pembangunan nasional tahun rencana
maupun jabaran program dan kegiatan prioritas yang mempengaruhi
baik secara langsung maupun tidak langsung rencana pembangunan
suatu daerah.
B.
Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun 2014,
sebagai berikut:
1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah;
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
I – 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 6
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
10.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
12.
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
13.
Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2014;
14.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;
15.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan;
16.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Surakarta Tahun 2005-2025;
17.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
18.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Surakarta Tahun 2010-2015;
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
20.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
I – 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 7
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
21.
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor: 28 tahun
2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor: PMK 95/PMK
07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
22.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
23.
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Nomor
22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
24.
Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota;
25.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Di
Kabupaten/Kota;
26.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009 tentang Standar
Pelayanan Minimal Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban
Eksploitasi Seksual pada Anak dan Remaja di Kabupaten/Kota;
27.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan
I – 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 8
28.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/ PRT/M/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
29.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di
Kabupaten/Kota;
30.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/
PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Komunikasi dan Informatika Di Kabupaten/Kota;
31.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Di
Kabupaten/Kota;
32.
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
65/PERMENTAN/
OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
33.
Peraturan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwlsata
Nomor
PM.106/HK.501/MKP/ 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesenian;
34.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.14/MEN/IV/2011
tentang
Perubahan
atas
Lampiran
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenagakerjaan;
35.
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14
Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota;
36.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan;
37.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja
I – 9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 9
38.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014;
39.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang
Penyempurnaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun
2008 Standar Pelayanan Minimal Libgkup Kementrian ;
40.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014.
C.
Hubungan Antar Dokumen
Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD Kota Surakarta
merupakan satu sub sistem dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional yang disusun dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan Kota Surakarta. Oleh karena itu, dalam penyusunan
RKPD Kota Surakarta Tahun 2014 menggunakan sejumlah dokumen
perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Provinsi
Jawa Tengah dan Kota Surakarta), sebagai berikut:
1.
RTRW Kota Surakarta Tahun 2011-2031
Perencanaan wadah yang memuat kebijakan dan strategi
pembangunan mengacu pada Peraturan Daerah Kopta Surakarta
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Surakarta Tahun 2011-2031. Dalam RTRW,
pemanfaatan ruang di Kota Surakarta diarahkan untuk
mewujudk an Kot a Sur ak ar t a sebagai k ot a budaya yang
pr oduk t i f,
ber k el anjut an
dan
ber wawasan
l i ngk ungan
dengan ber basi s i ndust r i k r eat i f, per dagangan dan jasa,
pendi di k an, par i wi sat a, ser t a ol ah raga
.
Kebijakan Penataan
Ruang Wilayah Kota meliputi:
a.
Kebijakan pengembangan struktur ruang ;
I – 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 10
c.
Kebijakan penetapan kawasan strategis.
Pelaksanaan pembangunan berdasarkan tata ruang dilaksanakan
selama 20 (dua puluh) tahun, dibagi menjadi 5 (lima) tahap,
meliputi:
a.
tahap I meliputi tahun 2011 - 2016;
b.
tahap II meliputi tahun 2017 - 2021;
c.
tahap III meliputi tahun 2022 - 2026;
d.
tahap IV meliputi tahun 2027-2031.
Dokumen RTRW menjadi acuan terkait dengan pola
penggunaan
ruang
untuk
menjalankan
program-program
pembangunan supaya tidak melanggar ketentuan perundangan
penggunaan lahan.
Penggunaan dokumen tata ruang juga terkait dengan kajian
lingkungan
hidup
strategis
terutama
bagi
dinas/badan/lembaga/kantor yang memiliki tugas dan fungsi
bersentuhan dengan dampak lingkungan hidup strategis dalam
lingkup struktur dan pola ruang kota Surakarta
2.
RPJM Daerah Kota Surakarta Tahun 2010-2015
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2010-2015 memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, prioritas, strategi, dan arah kebijakan, serta
program indikatif jangka menengah Kota Surakarta (5 tahun) yang
disusun dengan mengacu kepada dokumen RPJM Nasional dan
RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah, serta berbasis Tata Ruang
Wilayah Kota Surakarta yang merupakan bagian dari Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah. RPJMD juga disusun dengan
berpedoman pada RPJP Daerah dan RTRW daerah. RKPD Kota
Surakarta Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun ke-3 dari
I – 11
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 11
3.
RKP Tahun 2014
RKP 2014 merupakan Tahun terakhir RPJMN Tahun
2010-2014,
Tema
Pembangunan
Nasional
Tahun
2014:
“Memant apak an Per ek onomi an Nasi onal Bagi Peni ngk at an
Keejaht er aan Rak yat yang Ber k eadil an dal am RKP 2014”
,
dalam kerangka pembangunan nasional yang meliputi:
a.
Pemantapan Perekonomian Nasional
1)
Mengupayakan tercapainya pertumbuhan ekonomi tinggi
dan berkelanjutan yang diiringi oleh tingkat inflasi yang
terjaga; nilai tukar yang stabil dan kompetitif; neraca
pembayaran yang seimbang; serta fiskal yang berkelanjutan;
2)
Meningkatkan
daya
saing
ekonomi
agar
mampu
memanfaatkan kesempatan dalam pertumbuhan ekonomi
global;
3)
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif yaitu
intervensi pemerintah yang tepat memihak (affirmative)
kepada kelompok yang terpinggirkan, untuk memastikan
semua kelompok masyarakat memiliki kapasitas yang
memadai dan akses yang sama terhadap kesempatan
ekonomi yang muncul.
b.
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan
1)
Membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia;
2)
Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi pengangguran;
3)
Mitigasi Bencana.
c.
Pemantapan Stabilitas Sosial dan Politik
1)
Menjaga agar konflik sosial tidak terulang kembali;
2)
Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi;
3)
Memantapkan
penegakan
hukum,
pertanahan
dan
pelaksanaan Pemili 2014.
Prioritas Pembangunan Nasional sebagaimana dituangkan di
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah sebagai berikut:
I – 12
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 12
b.
Prioritas 2 : Pendidikan
c.
Prioritas 3 : Kesehatan
d.
Prioritas 4 : Penanggulangan kemiskinan
e.
Prioritas 5 : Ketahanan Pangan
f.
Prioritas 6 : Infrastruktur
g.
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha
h.
Prioritas 8 : Energi
i.
Prioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
j.
Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan
Pasca-Konflik
k.
Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
l.
Prioritas 12 : Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
m.
Prioritas 13 : Bidang Perekonomian
n.
Prioritas 14 : Bidang Kesejahteraan Rakyat
RKPD kota Surakarta Tahun 2014 mengacu RKP Tahun 2014
sebagai telaah kebijakan nasional, terutama untuk mencari
koneksitasnya dengan prioritas daerah, dan menambahkannya
kedalam sasaran pembangunan yang akan dicapai dari indikator
program/kegiatan RKPD.
4.RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Tujuan
pembangunan Jawa Tengah tahun 2014 adalah
“ Meningkatkan Perekonomian dan Daya Saing Daerah Guna
Memantapkan
Kesejahteraan
Yang
Berkeadilan” ,
yang
dijabarkan dalam
prioritas
pembangunan Jawa Tengah tahun
2014, sebagai berikut:
a.
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
b.
Peningkatan daya saing ekonomi daerah ;
c.
Kualitas sumber daya manusia
d.
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
e.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta
pengurangan risiko bencana
I – 13
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 13
g.
Demokratisasi dan kondusivitas daerah
Ketujuh prioritas tersebut harus disediakan ruang koneksinya
dalam prioritas RKPD kota Surakarta 2014.
Pengembangan ekonomi wilayah di Jawa Tengah mendasarkan
pada RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029,
Pengembangan wilayah Subosukawonosraten yang meliputi Kota
Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan
Kabupaten Klaten adalah sebagai PKN, PKW dan PKL. Sebagai
pusat pertumbuhan nasional, wilayah ini meliputi metropolitan
Solo Raya yang terdiri dari kawasan perkotaan Kota Surakarta dan
sekitarnya yang meliputi Kartasura, Sukoharjo, Ngemplak,
Mojosongo, Colomadu, Karanganyar, Jaten, dan Sragen.
Kota Surakarta
diarahkan sebagai simpul utama PKN, dengan
pengembangan sektor unggulan pada sektor perdagangan dan jasa,
pariwisata, perhubungan, industri kreatif, dan pendidikan tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tergolong kuadran tinggi
yang berpengaruh positif pada tingginya pertumbuhan IPM,
tingginya laju pengurangan pengangguran (
pro job
) dan kemiskinan
(
pro poor
). Untuk mempertahankan kondisi tersebut maka prioritas
pengembangan
kegiatan
tahun
2014
adalah
peningkatan
pariwisata, industri kreatif, perdagangan dan jasa yang ditunjang
oleh infrastruktur perhubungan dan telekomunikasi. Arahan
spasial pengembangan adalah dengan memperkuat wilayah
kecamatan yang berbatasan sebagai simpul baru pengembangan
area perkotaan di sekitarnya.
5.
RKPD Kota Surakarta Tahun 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta
adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Surakarta yang
disusun setiap tahun sekali. Penyusunan RKPD Kota Surakarta
Tahun 2014 menjadi pedoman untuk penyusunan dokumen
I – 14
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 14
6.
Rencana Kerja (Renja SKPD)
Rencana
Kerja
SKPD
merupakan
operasional
Program/Kegiatan SKPD, yang berdasarkan Renstra SKPD dan
RKPD.
GAMBAR 1.2
ALUR SINERGISITAS DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
D.
Maksud dan Tujuan
1.
Maksud
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Surakarta
Tahun 2014 disusun dengan maksud untuk:
a.
Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
dalam
rangka
menyusun
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun 2014.
b.
Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014.
RKPD
Provinsi
RKP Daerah
Renja SKPD
Diacu
RPJM
Daerah
RTRW
Dijabarkan
Renstra
SKPD
pedoman
pedoman
I – 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 15
2.
Tujuan
Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Surakarta
adalah
untuk
menciptakan
sinergisitas
dalam
pelaksanaan pembangunan daerah antarwilayah, antarsektor
pembangunan dan antartingkat pemerintahan serta menciptakan
efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.
E.
Sistematika RKPD
Sistematika Rencana Kerja Pembangunan Kota Surakarta Tahun
2014 adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan rancangan awal RKPD agar substansi pada
bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD KOTA SURAKARTA
TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN TAHUN 2013
Berisi evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan
tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga
memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD
tahun berjalan sebagai bahan acuan.
Capaian
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
menguraikan
tentang
kondisi
geografi
demografi,
pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan
permasalahan pembangunan.
BAB III RANCANGAN
KERANGKA
EKONOMI
DAERAH
DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun 2013
dan perkiraan tahun 2014, yang antara lain mencakup
indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber
pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang
I – 16
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014
I – 16
meliputi
pendapatan
daerah,
belanja
daerah
dan
pembiayaan daerah.
BAB IV PRIORITAS
DAN
SASARAN
PEMBANGUNAN
KOTA
SURAKARTA
Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan
sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis
terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2012 dan
2013 (sedang berjalan) dan capaian kinerja yang
direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan
masalah mendesak di tingkat daerah dan nasional,
rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka
pendanaan.
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah
serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa
yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju
pada RKPD tahun 2014.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan
kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan
evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana
(RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam
RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus
mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan
dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau
memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat.
BAB VI PENUTUP
Berisi penegasan bahwa dalam melaksanakan RKPD Kota
Surakarta Tahun 2014 diperlukan sinergisitas yang mantap
di jajaran pemerintah Kota Surakarta, DPRD, pihak swasta,
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
A.
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Berdasarkan
kemampuan
sumber
daya
(
resources
based
view
/RBV) Kota Surakarta tidak memiliki sumberdaya alam dari sisi
komoditas yang berlebih, namun dari sisi sumber daya alam dalam
arti lokasi, Kota Surakarta dianugerahi dengan lokasi strategis yang
berfungsi
sebagai
penghubung
(
hub/ interconnected
)
bagi
hinterland
/daerah
pendukungnya
yang
berada
di
kawasan
Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri,
Sragen dan Klaten). Kota Surakarta diuntungkan secara lokasi,
membawa konsekuensi posisi Kota Surakarta berada pada jalur
transportasi yang strategis yaitu pertemuan jalur transportasi darat
antara Semarang dengan Yogjakarta (Joglo Semar), dan jalur
Surabaya dengan Yogjakarta.
Dengan posisi yang strategis ini Kota Surakarta dari sisi interaksi
atas pergerakan barang, jasa dan orang, menjadikannya sebagai
kawasan
pusat
bisnis
yang
penting
bagi
kawasan
subosukawonosraten dan pulau jawa bagian selatan pada umumnya.
1.
Aspek Geografi
Kota Surakarta terletak antara 1100 45’ 15” dan 1100 45’ 35
“ Bujur Timur dan antara 7
0
36’ dan 7
0
56’ Lintang Selatan. Kota
Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang
menunjang
kota-kota
lainnya
seperti
Semarang
maupun
Yogayakarta. Wilayah Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan
”
Kota Sala
” merupakan dataran rendah dengan ketinggian + 92
meter dari permukaan laut, Kota Sala berbatasan di sebelah Utara
Karanganyar, sebelah Selatan dengan Kabupaten Sukoharjo dan di
sebelah Barat dengan Kabupaten Sukoharjo.
Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 44,06 Km
2
yang
terbagi dalam 5 kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Serengan,
Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Masing-masing kecamatan di
Surakarta terdiri dari Kecamatan Pasar Kliwon: 9 kelurahan,
Kecamatan Jebres: 11 kelurahan, Kecamatan Banjarsari: 13
kelurahan, Kecamatan Laweyan (Laweyan): 11 kelurahan dan
Kecamatan Serengan: 7 kelurahan.
Tabel 2.1
Pembagian Wilayah Administrasi Kota Surakarta
Tahun 2012
KECAMATAN
KELURAHAN
RW
RT
1. Laweyan
11
105
458
2. Serengan
7
72
312
3. Pasar Kliwon
9
100
424
4. Jebres
11
149
637
5. Banjarsari
13
175
874
KOTA SURAKARTA
51
601
2.705
(Sumber
:
Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta, 2012)
Sebagian besar lahan dipakai sebagai tempat pemukiman
sebesar 65% lebih. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi juga
memakan tempat yang cukup besar juga yaitu berkisar antara 20%
dari luas lahan yang ada.
Kota Surakarta dalam pengembangan kawasan budidaya
diarahkan kepada upaya untuk mengendalikan alih fungsi lahan
yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Secara garis besar
rencana pola ruang Kota Surakarta Tahun 2011- 2031 adalah
Tabel 2.2
Rencana Pola Ruang Kota Surakarta Tahun 2011-2031
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, nilai sejarah
serta budaya. Untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan,
penetapan kawasan lindung berpedoman kepada Keppres Nomor
32 Tahun 1990 yang pengidentifikasiannya dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor antara lain ketinggian,
kemiringan/sudut lereng, keadaan hidrologi serta
kawasan-kawasan yang dinyatakan sebagai kawasan-kawasan bahaya alamiah
maupun kawasan-kawasan berupa cagar alam dan taman
nasional.
Arahan
pengembangan
kawasan
lindung
adalah
(1)
menetapkan kawasan lindung wilayah Kota Surakarta di luar
kawasan hutan, (2) mempertahankan kawasan-kawasan resapan
air atau kawasan yang berfungsi hidroorologis untuk menjamin
ketersediaan sumber daya air, dan (3) mengendalikan pemanfaatan
ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung.
Untuk sebaran kawasan lindung di Kota Surakarta
Tabel 2.3
Sebaran Arahan Kawasan Lindung Kota Surakarta
Tahun 2011-2031
No.
Arahan Pola
Ruang Kawasan
Lindung
Bagian Wilayah Kota (BWK)
Kota
Surakarta
BWK I
BWK
II
BWK
III
BWK
IV
BWK V
BWK
VI
1
Lindung Cagar
Budaya
68.93
15.65
-
-
-
10.09
94.67
2
Taman
Pemakaman
Umum (TPU)
-
-
18.11
9.57
26.94
-
54.63
3
Ruang Terbuka
Hijau
5.55
20.95
-
-
23.41
6.55
56.46
4
Sempadan Sungai 54.85
26.60
57.00
42.29
100.49
21.51
302.74
Luas Kawasan
Lindung
129.33 63.19 75.12 51.86
150.84
38.16
508.49
(Sumber: Bappeda, 2012)
Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan
kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah
angin 240 derajat. Kota Solo beriklim tropis, sedang musim
penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap
tahunnya
Suhu udara rata-rata di Kota Surakarta pada tahun 2011
berkisar antara 25,3°C sampai dengan 27,7°C. Sedangkan
kelembaban udara berkisar antara 67% sampai dengan 85%.
Hari hujan terbanyak jatuh pada bulan Februari dengan
jumlah hari hujan sebanyak 24 hari. Curah hujan terbanyak
sebesar 459,70 mm jatuh pada bulan April. Sementara itu
rata-rata curah hujan saat hari hujan terbesar jatuh pada bulan April
sebesar 15,30 mm per hari hujan.
Tabel 2.4
Penggunaan Lahan di Kota Surakarta Tahun 2012
No.
Penggunaan
Lahan
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Luas (Ha)
%
Luas (Ha)
%
Luas (Ha)
%
1.
Pemukiman
2,737.48
65,15
2,809.64
63,79
2,841.36
64,51
2.
Jasa
427.13
9,69
364.96
8,28
365.46
8,29
3.
Perdagangan
287.48
6,52
226.09
5,13
245.04
5,56
4.
Industri
101.42
2,30
97.72
2,21
97.72
2,21
[image:33.595.71.540.141.332.2]No.
Penggunaan
Lahan
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Luas (Ha)
%
Luas (Ha)
%
Luas (Ha)
%
6.
Tegalan
83.96
1,90
126.02
2,87
117.46
2,66
7.
Persawahan
146.17
3,31
136.56
3,10
101.95
2,31
8.
Kuburan
72.86
1,65
68.76
1,56
68.76
1.56
9.
Lapangan OR
65.14
1,47
62.25
1,41
62.25
1,41
10.
Taman Kota
31.60
0,71
12.59
0,28
12.59
0,28
11.
Lain-lain
397.44
9.02
372.74
8,46
372.74
8,46
Total
4,404.06
100
4,404.06
100
4,404.06
100
(Sumber : BPS, 2012)
Adanya indikasi peningkatan fungsi lahan yang cukup tinggi
terutama untuk penggunaan lahan pemukiman/perumahan di
Kota Surakarta, Sehingga mengakibatkan bergesernya fungsi lahan
yang lain seperti taman kota, persawahan, tanah kosong dan
pengguna lahan yang lain. Melihat keadaan ini, akan berdampak
pada
keseimbangan
penggunaan
fungsi
lahan
misalnya
berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH), penataan ruang
khususnya pemukiman penduduk, potensi terhadap bencana
[image:34.595.81.531.85.211.2]kebakaran di area pemukiman dan permasalahan sosial lainnya.
Tabel 2.5
Kejadian Kebakaran di Kota Surakarta tahun 2012
No.
Jenis Bencana
2009
2010
2011
1.
Peristiwa Kebakaran/tahun
44
30
47
(Sumber : BPS, 2012)
Meningkatnya kejadian dan banyaknya peristiwa kebakaran
dalam setiap tahunnya, salah satunya adalah padatnya tingkat
pemukiman atau perumahan di Kota Surakarta yang diakibatkan
oleh sambungan pendek listrik, meledaknya kompor gas dan faktor
lain dalam pemukiman tersebut.
2.
Aspek Demografi
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
Tahun 2011 Penduduk kota Surakarta mencapai
501.650 jiwa
dengan rasio jenis kelamin sebesar 95,68; yang artinya bahwa
penduduk laki-laki. Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun
2011 adalah 501.650 jiwa, terdiri dari 245.283 laki-laki dan
256.367 wanita, yang tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51
kelurahan dengan daerah seluas 44,1 km
2
.
Tingkat kepadatan penduduk kota Surakarta pada tahun
2011 mencapai 13.354 jiwa/km2. Tahun 2011 tingkat kepadatan
penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Serengan yang
mencapai angka
19.903 jiwa/km2
. Dengan tingkat kepadatan
yang tinggi akan berdampak pada masalah-masalah sosial seperti
perumahan, kesehatan dan juga tingkat kriminalitas, yang
merupakan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa
Tengah hanya 992 jiwa/km
2
).
Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, Kota
Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah
dan ke-8
terpadat di Indonesia, dengan luas wilayah ke-13 terkecil, dan
populasi terbanyak ke-22 dari 93 kota otonom dan 5 kota
administratif di Indonesia. Jumlah Penduduk bekerja di kota
Surakarta pada tahun 2011 mencapai 249.368, atau sebesar
49,71% dari seluruh penduduk kota Surakarta. Penduduk
wanita yang bekerja mencapai angka sebesar 108.679, atau
43,58% dari jumlah penduduk yang bekerja. Ini menunjukkan
bahwa
peran perempuan
di Kota Surakarta
cukup tinggi
dalam peningkatan kesejahteraan
keluarga.
Salah satu program untuk mengendalikan kepadatan
penduduk adalah adanya program Keluarga Berencana.
Semenjak era otonomi diberlakukan maka permasalahan
penduduk menjadi urusan pemerintah daerah. Di Kota
Surakarta program KB masih dapat berjalan dan berkembang
baik hal ini dapat dilihat dari rata-rata anggota rumah tangga
yang semakin menurun 3.41 per rumah tangga pada tahun
Untuk komposisi umur (%) didominasi penduduk usia
15-64 yaitu sebesar
72.31%,
pada usia ini mengalami kenaikan
sebesar 0,43% pada tahun 2011. Angka ini menunjukkan
bahwa
usia
produksi
adalah
meningkat
didalam
upaya
meningkatkan kesejahteraan penduduk di Kota Surakarta semakin
meningkat menjadi modal sekaligus tantangan bagi kota
Surakarta. Tantangannya pada peningkatan peluang penyerapan
tenaga kerja dan penyediaan bantuan pendidikan bagi usia
sekolah. Keuntugannya berati potensi menurunnya angka
ketergantungan, apabila angkatan kerja terserap ke dalam
sektor-sektor pekerjaan. Untuk komposisi umur 0-14 tahun
mengalami penurunan sebesar 0,50% hal ini bisa dikarenakan
[image:36.595.117.531.421.644.2]tingkat kelahirannya menurun
.
Tabel 2.6
Indikator Kependudukan di Kota Surakarta Tahun 2012
Variabel
2008
2009
2010
2011
Jumlah penduduk
522.935
528.202
499.337
501.650
Laki-laki
247.245
249.287
243.296
245.283
Perempuan
275.690
278.915
256.041
256.367
Laju Pertumbuhan
1,47
1,01
0.08
0.065
Rasio Jenis kelamin
89,68
89,38
95,02
95,68
Jumlah Rumah Tangga
134.811
134.811
146.614
151.817
Rata-rata ART
3,41
3,30
Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2)
12.849
11.988
11.338
11.391
Komposisi Umur
0-14
110.465
116.621
22,33
21,83
15-64
378.573
378.296
71,88
72,31
65 ke atas
33.896
33.285
5,79
5,86
(Sumber: BPS, 2012)
Struktur penduduk Kota Surakarta dapat digambarkan
Tabel 2.7
Piramida Penduduk Kota Surakarta Tahun 2011
(Sumber: BPS, 2012)
3.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Evaluasi terhadap capaian kinerja kesejahteraaan dan
pemerataan ekonomi ditunjukkan dengan capaian indikator
sebagai berikut :
1)
Pertumbuhan PDRB
Mengacu data dari nilai dan kontribusi sektor PDRB
atas dasar harga konstan tahun 2000, Daya dukung sektor
primer dan sekunder mengalami penurunan, sebaliknya
untuk sektor tersier menunjukkan peningkatan. Sektor
pertanian & industri pengolahan kontribusi trendnya
menurun, sedangkan sektor perdagangan dan jasa trendnya
terus meningkat Dalam 4 tahun terakhir 2008 -2011,
pertumbuhan
tertinggi
ada
disektor
kontruksi
yang
mengalami
pertumbuhan
sebesar
7,925%,
sedangkan
pertumbuhan terendah adalah sektor pertambangan dan
penggalian, yang mengalami kontraksi sebesar -0,2275%.
Meningkatnya nilai PDB ADHK dan pendapatan per kapita,
menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi diasumsikan
bayang-bayang krisis global belum sepenuhnya pulih,
utamanya krisis eropa yang memberi efek ganda pada
pertumbuhan ekspor Kota Surakarta pada tahun 2012,
mengalami kontraksi sebesar (-25,11)%, dibandingkan
dengan pertumbuhan ekspor tahun 2008-2009 (awal kris
global yang dipicu oleh jatuhnya lembaga keuangan di AS)
sebesar -4,41%.
Dari sisi PDB atas penggunaan, pertumbuhan lebih
digerakkan oleh investasi dan kuatnya permintaan pasar
domestik, yang tumbuh sebagaimana tercermin dalam
perkembangan kontribusi dan pertumbuhan sektor PDRB,
utamanya pertumbuhan 3 sektor utama yaitu sektor
kontruksi yang tumbuh sebesar rata-rata dalam 4 tahun
terakhir sebesar 7,925%, sektor keuangan, sewa dan jasa
perusahaan rata-rata tumbuh sebesar 7,485% dan sektor
listrik, gas dan air bersih dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 7,355%. Indikator ini memberi sinyal keberhasilan
pengembangan city branding Kota Surakarta yang fokus pada
pengembangan Kota MICE (Meeting Incentive Conference and
Exhibition), dimana sub sektor dari pertumbuhan ke 3 sektor
pendukung pertumbuhan terlihat dari indeks perkembangan
sub
sektor
hiburan
dan
rekreasi
dengan
rata-rata
pertumbuhan indeks sebesar 182,89%, sub sektor listrik
rata-rata pertumbuhan sebesar 182% dan sub sektor jasa
penunjang keuangan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
170,69%. Ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi global,
pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta mampu tumbuh
sebesar 6,07% pada tahun 2012, dibandingkan dengan
TABEL II.11
NILAI, KONTRIBUSI SEKTOR DAN PERTUMBUHAN SEKTOR PDRB 2008 S.D. 2012
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (ADHK) TAHUN 2000 KOTA SURAKARTA
No
Sektor
2008
2009
2010
2011
2012*
(Rp)/juta
(%)
(Rp) /juta