• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONI K

PENGADAAN

PEKERJAAN LANDSCAPE GEDUNG PEMUDA

PP- PON CI BUBUR PADA KEMENTERI AN PEMUDA DAN OLAHRAGA

TAHUN 20 13

Nomor:168.31/ DOK/ ULP- SET/ XI / 2013

Tanggal: 19 November 2013

1. Bersama ini disampaikan addendum dokumen pengadaan elektronik pekerjaan di atas

Khusus pada BAB XI I Spesifikasi Teknis dan Gambar, semula

Keterangan

Pokja ULPmenguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Diubah Menjadi

BAB XI I

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT SERTA SPESI FI KASI TEKNI S

PASAL 1. PENJELASAN UMUM PEKERJAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan menghayati

dengan sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan

Syarat-syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini.

Didalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran informasi di

dalam pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi

Pelaksanan untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan.

LI NGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI

1.1

Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah :

Lansekap Kawasan PP PON Cibubur

1.2

Lingkup Pekerjaan

Melaksanakan pekerjaan antara lain :

a.

Pemasangan Paving Blok Area Parkir

b.

Pemasangan Saluran Drainase

c.

Pengurugan Tanah

d.

Pembangunan Pos Jaga Satpam

(2)

PASAL 2. MEMULAI KERJA

Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal Penunjukan atau Surat

Perintah Kerja (SPK), Pihak Pemborong harus sudah memulai melaksanakan

pekerjaan fisik secara nyata di lapangan.

Sebelum pelaksanaan dimaksud, Pemborong harus memberitahukan kepada Pihak

ke Satu secara tertulis.

PASAL3 . MOBI LI SASI

Mobilisasi yang dimaksud adalah hal-hal sebagai berikut

1.3.1 Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-barang yang

diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi

dimana akan digunakan.

1.3.2 Pembuatan kantor pemborong, gudang dan lain-lain dilokasi pekerjaan untuk

keperluan pekerjaan

1.3.4 Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja,

kontraktor/ Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi

Pekerjaan untuk disetujui.

PASAL 4. RENCANA KERJA

4.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/ pemborong

wajib membuat rencana kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan

berupa Bar-Chart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja

4.2 Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu

dari Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender

setelah

Surat

Keputusan

Penunjukan

(SPK)

diterima

Kontraktor/

Pemborong.

4.3 Kontraktor/ Pemborong wajib memberikan salinan rencana keja rangkap 4

kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel

pada dinding ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan

grafik kemajuan/ prestasi kerja.

4.4

Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal

rencana Kerja tersebut di atas.

4.5

Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor/ Pemborong

berdasarkan rencana kerja tersebut.

PASAL 5. KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA

5.1

Kontraktor/ Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang

bersih, sehat dan cukup ditempat pekerjaan untuk para pekerjanya.

5.2

Kontraktor/ Pemborong

berkewajiban

menyediakan

kotak

PPPK

(3)

5.3

Dari awal hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa

pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan

pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang

diserahkan kepada Direksi Pekerjaan, dalam hal terjadinya

kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk

memperbaikinya ke kondisi semula.

5.4

Apabila

terjadi

kecelakaan

Kontraktor/ Pemborong

selekasnya

memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan dan mengambil tindakan

yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan

PASAL 6. TENAGA DAN SARANA KERJA

Kontraktor/ Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli,

bahan-bahan, peralatan berikut alat Bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian

pekeoaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan

terhadap bahan-bahan, alatalat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa

pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempuma

sampai dengan diserah terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

6.1 TENAGA KERJA/ TENAGA AHLI

Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan

jenis danvolume pekerjaan yang akan dilaksanakan

6.2 PERALATAN

Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat-alat

pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain yang benar-benar

diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan ini

6.3 PENYEDI AAN DAYA LI STRI K UNTUK BEKERJA

Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor selama masa

pekerjaan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya

diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk Direksi

Pekerjaan.

PASAL 7. LAPORAN HARI AN DAN MI NGGUAN

9.1 Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Hadan mengenai

segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/ pekedaan,

baik teknis maupun Administratif

9.2 Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/ Pemborong harus

memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan

sebenamya

9.3 Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan

bulanan secara rutin

9.4 Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan

untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.

PASAL 8. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

(4)

selanjutnya akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya.yang

mengikat/ beriaku adalah RKS

8.2

Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan

didalam waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari

keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak

sesuaian dalam gambar dan spesifikasinya.

8.3

Direksi Pekerjaanakan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran

yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.

Permukaan-permukaan pekedaan yang sudah selesai harus sesuai dengan

garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila

ada ketentuan lain dari Direksi Pekerjaan.

8.4

Perbedaan Gambar

Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu

disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar

yang berlak/ mengikat

Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian didalam

pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi

bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak jelasan,

kesimpang siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun ketidak

sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja,

Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengelola

Proyek secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan Direksi

Pekerjaan, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan

dijadikan pegangan

Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh

Kontraktor untuk memperpanjang/ meng-klaim biaya maupun waktu

pelaksanaan

8.5

Shop Drawing

Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus

dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah

disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum

terr-angkup lengkap dalam Gambar Dokumen Kontrak maupun diperintahkan

oleh Direksi Pekerjaan.

Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua

data yang dipedukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan,

keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/ persyaratan

khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap

di dalam gambar Kerja/ Dokumen Kontrak maupun di dalam Buku ini.

(5)

diminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari proyek dan

harus digambarkan pada kertas yang dapat direproduksi.

8.6

Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan As-Built

Drawing

Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan

pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak

Setelah pekerjaan selesai dan diserah terimakan, Kontraktor

berkewajiban membuat gambar-gambar yang memuat seluruh

perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan oleh

kontraktor (AsBuilt Drawing). Biaya untuk penggambaran As-Built

Drawing, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

PASAL 9. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

9.1

Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja .

9.2

Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan kerja yang

timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.

9.3

Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran

perbaikan kepada Direksi Pekerjaan.

9.4

Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab atas

kerusakan yang timbul

9.5

Kontraktor bertanggunq jawab atas keselamatan tenaga kerja yang

dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

9.6

Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor dalam

melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor

9.7

Selama

pelaksanaan

berlangsung,

Kontraktor

harus

menjaga

keamanan bahan/ material, barang milik PP PON , milik Pihak ketiga

yang ada di lokasi, maupun pekerjaan yang dilaksakannya sampai

tahap serah terima.Bila terjadi kehilangan bahan-bahan yang telah

disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum adalah tanggung

jawab kontraktor.

9.8

Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas

akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa

9.9

Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor harus segera mengangkut

bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang sudah tidak

dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya

menjadi tanggungan kontraktor.

PASAL 10. SUPPLI ER DAN SUB KONTRAKTOR

10.1

Jika Kontraktor menunjuk supplier dan atau Kontraktor Bawahan

(Sub-Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya,

maka Kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada

Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan

(6)

10.3

Supplier wajib hadir mendampingi Direksi Pekerjaan di lapangan untuk

pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasan bahan tersebut

perfu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik

PASAL11 . PEMBERSI HAN TEMPAT KERJA

Pekerjaan

ini

mencakup

pembersihan,

pembongkaran

dan

pembuangan sertapembersihan puing-puing bekas kerja, kecuali

benda-benda yang telah ditentukan harus tetap ditempatnya atau

harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan pasal-pasal yang lain dari

spesifikasi ini.Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/ penjagaan

terhadap

benda-benda

yang

ditentukan

harus

tetap

berada

ditempatnya dari kerusakan atau cacat.Segala objek yang berada di

ruangan.

BAB I

SYARAT- SYARAT TEKNI S

A. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

1.

U m u m

A.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi :

-

Pekerjaan Galian,

-

Pekerjaan Pedestal

B.

Pengukuran Peil (Levelling)

Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00 Bangunan

existing.

Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan dari

Konsultan Pengawas.

Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan kepada

Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan.

Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan,

menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor diharuskan menggunakan alat-alat (instrumen)

yang perlu (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan

ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu,

dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara

kira-kira.

C.

Bahan- bahan dan Syarat Bahan

Semen

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang

memenuhi syarat- syarat :

-

Standard I ndustri I ndonesia dalam SI I - 0013- 81.

(7)

-

Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton

1989 ( SK.BI - 1.45 3.198 9) .

-

Peraturan Umum Bahan Bangunan di I ndonesia 1982.

-

Standard Umum Bahan Bangunan I ndonesia 1986.

-

Mempunyai sertifikat uji ( test certificate) .

-

Mendapat persetujuan Konsultan- Konsultan Pengaw as.

Semua semen yang akan dipakai produksi harus dari satu merk yang

sama untuk suatu konstruksi/ struktur yang sama, dalam keadaan baru

dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan

tidak pecah.

Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung

dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

Semen curah harus disimpan di dalam silo yang terbuat dari baja atau

beton dan harus terhindar dari kemungkinan bercampur dengan bahan

lain.

Untuk semen yang tidak memenuhi persyaratan tersebut diatas dapat

ditolak penggunaannya. Bahan yang telah ditolak harus segera

dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

Agregat (Aggregates)

Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir beton harus memenuhi

syarat-syarat :

-

Peraturan Umum Bahan Bangunan di I ndonesia 1982.

-

Specification for Concrete Aggregates (ASTM 33).

-

Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete

(ASTM 33).

-

Standard I ndustri I ndonesia (SI I) 0052-80.

-

Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porus.

-

Bebas dari tanah/ tanah liat.

Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm,

untuk

penggunaannya

harus

mendapat

persetujuan

Konsultan

Pengawas.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat

menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja

yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai.

Konsultan

Pengawasdapat

meminta

kepada

Pelaksana

Pekerjaan/ Kontraktor untuk mengadakan tes kualitas dari

agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Konsultan

Pengawassetiap saat dalam laboratorium yang diakui.

(8)

Dalam hal adanya perubahan sumber darimana agregat tersebut akan

disuplai, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor wajib untuk memberitahukan

kepada Konsultan Pengawas.

Air Kerja

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air

bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam,

alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat

memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung

minyak atau lemak.

Disamping itu, air kerja tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat:

-

Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989

(SK.BI -1.4.53.1989).

-

Peraturan Umum Bahan Bangunan di I ndonesia 1982.

-

Diuji oleh laboratorium yang diakui sah oleh yang berwenang,

dimana air yang digunakan dalam pembuatan beton pratekan yang

didalamnya akan tertanam logam aluminium, termasuk air bebas

yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion

klorida lebih besar dari 0,06% dalam masa dari semen. Sedangkan

untuk beton lainnya maksimum ion khlorida adalah 0,30% .

Adukan dan Campuran

Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan sesuai dengan

daftar proporsi adukan dan campuran di bawah ini, yaitu :

- Lantai Kerja

=

1 pc : 3 ps : 5 kr

- Pondasi batu kali

=

1 pc : 4 ps

Angka-angka tersebut dinyatakan dalam perbandingan jumlah isi

ditakar dalam keadaan kering.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor bertanggung jawab penuh atas

terlaksananya proporsi adukan dan campuran itu.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus membuat takaran-takaran yang

sama ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan

Pengawas.

Adukan dan campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan

khusus lainnya, akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)

(9)

Manfaat dari bahan campuran tambahan harus dapat dibuktikan melalui

hasil pengujian dengan menggunaan jenis semen dan agregat yang

dipakai.

Kalsium khlorida atau bahan campuran tambahan yang mengandung

khlorida tidak boleh digunakan.

Pada dasarnya suatu bahan campuran tambahan harus mampu

memperlihatkan komposisi dan untuk kerja yang sama sepanjang waktu

pekerjaan selama bahan tersebut digunakan dalam racikan beton.

Bahan campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah

air pencampur, memperlambat pengikatan dan atau pengerasan beton,

mengurangi jumah air dan sekaligus mempercepat pengikatan dan atau

pengerasan beton harus memenuhi Standard Umum Bahan Bangunan

I ndonesia 1986 atau Specification for Chemical Admixtural for Concrette

(ASTM C.494).

2.

PEKERJAAN GALI AN

Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut

ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum pada gambar.

Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat

pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.

Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.

Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,

kabel-kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka

secepatnya diberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau instansai yang

berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala

kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka

Kontraktor harus mengisi/ mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang

sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi

pondasi.

Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi

tersebut bebas dari longsoran-longosoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu

dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu

dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai denga

spesifikasi.

(10)

3.

PEDESTAL

U m u m

Peraturan umum yang digunakan adalah Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung (SK.SNI T-15-1991-03) dan untuk hal-hal yang belum

terjangkau, dapat menggunakan peraturan-peraturan lain, seperti ASTM.

Besi Beton (Steel Reinforcement)

Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat seperti yang

tercantum dalam RKS ini dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana

yang ada.

Beton

U m u m

-

Kekuatan beton (fc') untuk pondasi Strauss Pile/ Bore Pile adalah beton

350, untuk Jalan parkir 300, sedangkan untuk beton distruktur lain

K-225.

-

Beton harus merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap bahan-

bahan berbahaya (seperti asam dan garam) karena terletak di dalam

tanah.

-

Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan

batang-batang harus memenuhi ketentuan SK.SNI T-15-1991-03.

Pengecoran Beton

-

Pengecoran beton dilakukan pada lokasi yang tidak berair, sehingga air

tanah yang ada harus terus menerus dipompa untuk mencegah rusaknya

beton akibat adanya air dari luar.

-

Adukan beton yang dipakai dan proses pengecoran beton dilaksanakan

sesuai dengan apa yang telah tercantum pada pasal lain dalam RKS ini.

B.

Pekerjaan Pedestal

Pekerjaan Pedestal :

-

Besi untuk pedestal harus memenuhi syarat spesifikasi;

-

Besi beton harus terpasang sesuai gambar rencana dan turut dicor pada

waktu di cor.

4. DRAI NASE

a.

LI NGKUP PEKERJAAN

(11)

Ketentuan Pasal sebelumnya yang bisa diterapkan harus dijadikan bagian dari

Pasal ini. Biaya pekerjaan yang berhubungan dengan air tanah yang ditemukan

selama pelaksanaan pekerjaan yang termasuk Bab ini, akan dianggap tercakup

ke dalam Harga Satuan untuk butir pembayaran atas pekerjaan yang sedang

dilaksanakan.

Konsultan Pengawas berhak melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap

semua jenis beton pracetak, sebelum dikirim kelokasi pekerjaan dan pada setiap

waktu sebelum atau sedang pelaksanaan pekerjaan.

b.

UMUM

Tipe dan karakteristik pipa-pipa drainase dan struktur drainase lainnya

sebagaimana tampak pada Gambar, dan perkiraan jumlahnya seperti tercantum

dalam Daftar Kuantitas dan Harga, tidak merupakan Nilai yang pasti. Untuk

membantu Konsultan Pengawas dalam mempelajari Gambar-gambar dalam

Kontrak, Kontraktor harus melakukan suatu survai lokasi untuk memastikan

lokasi, ukuran pipa atau saluran, invert level, dan perkiraan besarnya volume air

banjir atau air kotor yang memasuki lokasi. Berdasarkan hasil survai ini, akan

ditentukan oleh Konsultan Pengawas, tipe, letak, karakteristik dan kuantitas yang

pasti dari pekerjaan drainase, yang kemudian akan diberitahukan kepada

Kontraktor secara tertulis dalam batas waktu sesuai dengan Jadwal Kerja yang

telah disetujui. Tanggungjawab mengenai ketetapan lokasi segala macam aliran

yang ada berada pada pihak Kontraktor dan biaya survai ini dianggap termasuk

ke dalam Harga Satuan Pembayaran yang ada pada Bab ini.

c.

URUTAN PEKERJAAN

Kontraktor harus membuat Jadwal Pelaksanaan drainase sedemikian rupa

sehingga pembuangan air permukaan dari air hujan atau sumber lainnya, selama

dan setelah pelaksanaan dapat terjamin dengan baik. Untuk menghindari

kerusakan hasil pekerjaannya selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus

mempersiapkan alat-alat perlindungan yang memadai, termasuk selokan

pembuangan sementara, dam, atau saluran pengalih sementara. Gorong-gorong

atau pekerjaan drainase lainnya untuk membuang air permukaan selama dan

setelah masa pelaksanaan, tidak boleh dilaksanakan dulu sebelum diselesaikan

pembuatan saluran pemasuk dan pembuangnya, dan saluran tersebut harus

dibersihkan dari segala macam rintangan agar tidak menghalangi aliran air.

Semua gorong-gorong, selokan dan pekerjaan drainase lainnya harus sudah

beroperasi penuh sebelum pekerjaan pelaksanaan persiapan tanah dasar, lapis

pondasi agregat atau bahu jalan dimulai.

d.

SELOKAN PASANGAN BATU MORTAR ( MORTARED RUBBLE)

Uraian

(12)

Material

(a) Batu harus batu sungai (field stone) atau batu galian (quarry stone) kasar,

dan sedapat mungkin berbentuk persegi. Batu harus keras, padat, awet,

tahan air dan udara, dan cocok untuk pekerjaan ini.

Kualitas dan ukuran batu harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, sebelum

digunakan..

(b) Mortar harus sesuai dengan ketentuan Pasal lain RKS ini

f. Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan galian dan pemadatan tanah dasarnya harus diselesaikan dan

dihamparkan adukan mortar sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai. Batu

diletakkan rapat-rapat dengan tangan, dan jangan sampai ada celah-celah.

Permukaan batu pada bagian permukaan saluran harus rata dan halus sesuai

dengan bentuk selokan.

Celah diantara batu harus ditambal dan dipadatkan dengan mortar, tapi

permukaan batu harus tetap terbuka. Mortar harus digunakan dari bawah

sampai atas, permukaan harus disikat dengan sikat kawat. Permukaan harus

dirawat sesuai ketentuan Bab lain dalam RKS selama paling sedikit 3 hari.

5

5

.

.

P

P

E

E

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

A

A

N

N

L

L

O

O

G

G

A

A

M

M

D

D

A

A

N

N

B

B

A

A

J

J

A

A

S

S

T

T

R

R

U

U

K

K

T

T

U

U

R

R

A

A

L

L

1.

LI NGKUP PEKERJAAN

1.1.

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil

yang baik dan sempurna antara lain :

Rangka Pipa Baja .

Tiang Pipa Baja.

Rangka Baja Profil Siku

Base Plat

Dan lain-lain sesuai dengan gambar yang menyatakan menggunakan

besi/ baja.

2.

PERSYARATAN BAHAN

2.1.

Pipa besi yang digunakan adalah GI P dengan bentuk dan ukuran sesuai yang

tertera pada gambar.

2.2.

Baja profil yang digunakan adalah baja ST. 37 dengan bentuk dan ukuran

sesuai yang tertera pada gambar.

2.3.

Tulangan Anyaman (Wire mesh) Sediakan tulangan anyaman, mutu U-40,

mengikuti SI I 0784-83

3.

SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

(13)

3.2.

Seluruh pekerjaan pengelasan harus dilakukan oleh pekerja yang benar-benar

ahli dalam bidang pengelasan.

3.3.

Semua baja yang dipakai harus bebas dari retak dan cacat lain yang dapat

mengurangi

kekuatan sambungan

serta

kerataan

permukaan

bagian

sambungan.

3.4.

Baut-baut dan mur-mur yang dipakai adalah jenis baut baja High Tension Bolt

(HTB) baut harus dilengkapi dengan 2 buah ring dengan ukuran dan tebal

sesuai dengan baut yang digunakan.

3.5.

Ketentuan untuk ketebalan dan panjang las minimal dan maksimal adalah

harus sesuai dengan persyaratan dari American Welding Society (AWS).

3.6.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar

dan kondisi dilapangan.

3.7.

Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain,

dengan mengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama.

3.8.

Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin

potong pembakar yang standar.

3.9.

Apabila ada pekerjaan metal struktural yang akan terpotong maka harus

diberitahukan dan mendapat persetujuan dari Perencana Struktur.

3.10.

Bekas-bekas pekerjaan harus digerinda sampai halus dan rata permukaan.

3.11.

Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan

pemasangan.

3.12.

Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan

kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin

pengakhiran yang rata dari cairan elektrode tersebut permukaan dari daerah

yang akan dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat minyak dan karat.

3.13.

Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin

tidak akan berputar atau membengkok setelah pengelasan, sisa-sisa/ kerak las

harus dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas) cacat pada pengelasan

harus dipotong dan dilas kembali atas tanggung jawab Kontraktor.

3.14.

Tambahkan perkuatan dan angkur yang diangggap perlu dan harus dipasang

walaupun tidak termasuk dalam gambar.

3.15.

Untuk pekerjaan finishing dilapis dengan zinchromate dan finish cat minyak.

6

6

.

.

P

P

E

E

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

A

A

N

N

T

T

A

A

N

N

A

A

M

M

A

A

N

N

1

1

.

.

P

P

E

E

R

R

S

S

Y

Y

A

A

R

R

A

A

T

T

A

A

N

N

U

U

M

M

U

U

M

M

:

:

-

Pengerjaan tanaman harus dilakukan oleh Tenaga Ahli/ Sub Pelaksana

Pekerjaan yang berpengalaman sesuai dengan bidangnya.

-

Pengerjaan harus diselesaikan dengan baik, dengan mendapat persetujuan

Konsultan Pengawas, dengan masa pemeliharaan sesuai RKS ini dan tanaman

dapat hidup dengan subur.

- Kontraktor utama bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil pekerjaan

tanaman dimaksud.

(14)

- Lingkup pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan meliputi

Pengolahan tanah

Penanaman sesuai dengan jarak tanamnya

Pemberian air (pengairan yang baik)

Penggunaan dosis pupuk yang tepat

Pemberantasan hama penyakit yang kemungkinan menyerang tanaman.

2

2

.

.

P

P

E

E

R

R

S

S

Y

Y

A

A

R

R

A

A

T

T

A

A

N

N

B

B

A

A

H

H

A

A

N

N

Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang tercantum

dalam gambar , memenuhi standart spesifikasi bahan yang telah dipilih dan

disetujui oleh pimpinan proyek.

Bahan yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada pengawas

untuk disetujui.

3

3

.

.

P

P

E

E

R

R

S

S

Y

Y

A

A

R

R

A

A

T

T

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

S

S

I

I

A

A

P

P

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

L

L

A

A

K

K

S

S

A

A

N

N

A

A

A

A

N

N

.

.

3. 1. Pengadaan / Penyediaan Bibit Tanaman

3. 1. 1. Kualitas Dan Ukuran

Kualitas dan ukuran tanaman yang dipakai berasal dari stok

nursery yang sudah dalam keadaan yang telah di check

ketersediaan tanaman tersebut di pasaran agar tidak terjadi

perubahan jenis tanaman karena tidak tersedia, serta tidak

menunjukan gejala-gejala tanaman akan mengering dan mati.

Tanaman yang dipakai dalam ukuran yang sesuai ukuran siap

tanam, siap untuk dipindahkan dan bola akar tanaman masih

dalam keadaan terbungkus atau dalam wadah/ polybag

tanaman pada saat tanaman disimpan atau belum ditanam.

Mutu tanaman adalah yang berciri khas sesuai dengan jenis

atau varietas tanaman itu sendiri. Semua tanaman memiliki

bentuk percabangan yang normal, serta dengan tinggi sekitar

1-1,5 meter. Tanaman yang berasal dari nursery yang baik

yang telah diperiksa dan disetujui pengawas.

Dimensi ukuran tanaman adalah sebagaimana tanaman

tersebut berdiri pada posisi alamiah. Tidak diperkenankan

melakukan penyamaan tinggi tanaman dengan menaikan atau

menurunkan bola akar pada lubang tanaman..

3. 1. 2. Pengiriman Tanaman

(15)

Kendaraan untuk pengangkutan harus tertutup pada bagian

depan dan samping, sedangkan dibagian belakang dan bagian

atas terbuka.

Dahan dan daun dikurangi dan ditinggalkan seperlunya

kemudian diikat supaya tidak rusak. Perakaran dibungkus

dengan karung dan diikat dengan kuat, jika dibungkus dengan

bahan plastik maka bahan itu harus dilepas sebelum tanaman

ditanam.

Perletakan tanaman yang berukuran tinggi tidak diperkenankan

dengan posisi berdiri pada bak kendaraan, atau posisi yang

menantang arah angin, tetapi posisi yang diperkenankan

adalah posisi tidur dengan letak tumbuhnya daun mengarah ke

bibir bak kendaraan sebelah belakang, atau searah dengan

arah angin.

Sebelum melakukan perjalanan dilakukan penyiraman yang

cukup dan mengenai sumua bagian dari tanaman, (kalau

memungkinkan) sebaiknya pengangkutan dilakukan malam

hari.

Waktu muat dan bongkar tanaman dilakukan dengan hati-hati,

jangan sampai rusak baik tanaman maupun tanahnya.

Keteledoraan dalam tatacara pengiriman yang tidak memenuhi

standart umum dapat membuat tanaman tidak diterima di

lapangan, karena dapat memungkinkan tanaman rusak atau

mati.

4

4

.

.

P

P

E

E

R

R

S

S

I

I

A

A

P

P

A

A

N

N

P

P

E

E

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

A

A

N

N

T

T

A

A

N

N

A

A

H

H

4. 1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi : Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya

pekerjaan ini untuk mendapat hasil yang baik.

Pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal ini meliputi :

Pekerjaan persiapan tanah

Pembentukan tanah dan penyelesaian level penanaman.

4. 2. Persyaratan Pekerjaan Tanah

Dipakai peralatan yang cukup baik dan memenuhi syarat kerja

Semua pekerjaan tanah dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar,

uraian dan syarat pekerjaan lansekap serta petunjuk pimpinan proyek.

(16)

Pekerjaan persiapan tanah ini meliputi pembongkaran, pemindahan,

pembersihan tempat kerja dari benda / bekas tanah asal (tanah sub

soil, benda/ bekas bangunan / struktur bangunan yang tidak berguna

lagi, yang dapat mengganggu pelaksanaan dan kelancaran kerja di

tempat tersebut.

Tanah disiram merata diseluruh area penanaman agar dapat diketahui

rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan tanah yang

tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan olahan yang sama.

Khusus untuk area rumput atau ground cover dibiarkan saja karena

kondisi eksisting sudah tertanam dengan baik.

Mengadakan pengukuran dan pemasangan patok-patok titik-titk mula

/ peil dasar yang diperlukan di tempat kerja.

5

5

.

.

P

P

E

E

M

M

E

E

L

L

I

I

H

H

A

A

R

R

A

A

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

A

A

W

W

A

A

T

T

A

A

N

N

T

T

A

A

N

N

A

A

M

M

A

A

N

N

5. 1. Tanaman

Pelaksana / kontraktor menyiapkan jadual perawatan/ maintenance kepada

pemilik / Konsultan Pengawas. Pemilik / Konsultan Pengawas akan meminta

pertanggungjawaban atas pekerjaan maintenance, termasuk penyiraman,

pemupukan, penyemprotan, pencabutan tanah liar, penggemburan,

penyulaman tanaman dan sebagainya.

Kontraktor harus memperhatikan site selama masa pemeliharaan.

5. 2. Masa Pemeliharaan

Seluruh tanaman di jamin tetap hidup dan subur selama periode 180

(seratus delapan puluh ) hari. Penggantian tanaman/ Penyulaman

sebaiknya termasuk dalam masa jaminan pemeliharaan.

Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman yang mati atau sakit

dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang sama.

5. 3. Masa Aw al Pemeliharaan.

Pengecekan hasil pekerjaan penanaman pada awal masa pemeliharaan

dilakukan oleh pelaksana lansekap, tetapi sekurang-kurangnya 7 (tujuh)

hari sebelum kontraktor melakukan pemeriksaan sendiri. Tiap-tiap fase

pengecekan berikutnya akan dilakukan secara terpisah.

5. 3. 1. Pemeriksaan akhir dan penyulaman.

(17)

6

6

.

.

P

P

E

E

L

L

A

A

K

K

S

S

A

A

N

N

A

A

A

A

N

N

T

T

A

A

N

N

A

A

M

M

A

A

N

N

Pelaksanaan :

-

Pengolahan tanah untuk jenis tanaman yaitu dengan mencangkul dan

membuat lubang penanaman dengan kedalaman sesuai panjang akar, sekitar

40 cm, dimana tanah dibalik dan digemburkan serta diratakan dan diberi

unsur hara (humus).

-

Jarak tanam antar tanaman rata-rata berkisar 30-60 cm atau sesuai dengan

kondisi lapangan.

-

Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu pagi dan sore hari

sebelum matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan (respirasi)

daun.

-

Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea, pupuk NPK atau TSP/ DAP

dengan dosis :

* Pupuk Urea

: 0,5 sdt/ pohon sehari sebelum ditanam

: 0,5 sdt/ pohon setelah berumur 21 hari

* Pupuk NPK : 7,5 gr/ pohon sehari sebelum ditanam

* Pupuk TSP : 2,5 gr/ pohon setelah berumur 1 bulan

-

Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman umumnya

dilakukan dengan memotong bagian-bagian tanaman yang terserang

hama/ penyakit dan atau menyemprotnya dengan insektisida, herbisida dan

fungisida.

7

7

.

.

P

P

E

E

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

A

A

N

N

D

D

I

I

N

N

D

D

I

I

N

N

G

G

P

P

A

A

N

N

J

J

A

A

T

T

T

T

E

E

B

B

I

I

N

N

G

G

1. LI NGKUP PEKERJAAN

1.1.

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil

yang baik dan sempurna antara lain :

Bidang Dinding untuk Kriteria Speed .

Bidang Dinding untuk Kriteria Lead.

Pijakan

Hold (tumpuan)

Dan lain-lain sesuai dengan gambar yang menyatakan menggunakan

material resin sebagai bahan utama.

2. PERSYARATAN BAHAN

2.1.

Diding Panjat yang digunakan adalah Lembaran Resin dengan bentuk dan

ukuran sesuai yang tertera pada gambar.

2.2.

Pelat Resin yang digunakan adalah berbahan dasar I sophthalicdengan

Massa jenis : 1,21 gr / m3

Modulus young : 3.6 GPa

Angka Poisson : 0.36

Kekuatan tarik : 60 MPa

(18)

2.4.

Ketebalan Pelat Resin yang digunakan minimal 8 mm

3. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

3.1.

Seluruh pekerjaan di workshop harus merupakan pekerjaan yang berkualitas

tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua

komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan dan dapat berfungsi

dengan baik.

3.2.

Seluruh pekerjaan pemasangan bidang panjat harus dilakukan oleh pekerja

yang benar-benar ahli dan berpengalaman.

3.3.

Semua bidang panjat yang dipakai harus bebas dari retak dan cacat lain yang

dapat mengurangi kekuatan sambungan serta kerataan permukaan bagian

sambungan.

3.4.

Baut-baut dan mur-mur yang dipakai adalah jenis baut baja High Tension Bolt

(HTB) baut harus dilengkapi dengan 2 buah ring dengan ukuran dan tebal

sesuai dengan baut yang digunakan.

Semua ketentuan dan syarat-syarat yang telah diatur dan ditetapkan dalam Dokumen

Pengadaan Secara Elektronik Nomor:

Nomor:168.31/ DOK/ ULP- SET/ XI / 2013

tanggal

19 November 2013 tentang PENGADAAN PEKERJAAN LANDSCAPE GEDUNG PEMUDA

PP- PON CI BUBUR PADA KEMENTERI AN PEMUDA DAN OLAHRAGATAHUN 2013,

sepanjang tidak diubah secara tegas dalam addendum ini dinyatakan tetap berlaku dan

mengikat.

Addendum ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen

Pengadaan Secara Elektronik, sehingga Addendum ini tidak akan dibuat tanpa adanya

Dokumen

Pengadaan

Secara

Elektronik

Nomor:

Nomor:168.31/ DOK/

ULP-SET/ XI / 2013.

Jakarta, 22 November 20 13

Ketua Pokja Kesekretariatan

Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Maryanti (2002) menunujukkan bahwa evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif dan signfiikan terhadap perilaku

The empirical results indicate the presence of heterogeneous price expectations, with a signi"cant number of market participants neglecting information about the existence of a

Pengaruh Fly Ash Terhadap Paving Block Dengan Metode Pressing Hidrolik Sebagai Proses Pembuatannya; Indra Ginanjar Dewangga; 081910301058; 2012; 60 Halaman; Jurusan

Paku Biasa Uk... Ubin

samples in Pathway to English for Senior High School Grade X General Program. and Bahasa Inggris: Untuk SMA-MA/SMK Kelas X textbooks are suitable to

Daya tarik potensi yang dimiliki kawasan tersebut memang cukup besar, kemudahan akses untuk menuju Wisata Permandian Alam Baruttung dan dilengkapi sarana dan

Timeline pengerjaan forensik digital saat aktivitas Sign Out Data adalah pertama tama adalah buka Aplikasi Dropbox yang sudah di install. Langkah selanjutnya

Upaya untuk mencapai efisiensi yang optimal dapat dengan melakukan dan menerapkan sistem yang sesuai dengan karakteristik produk dan proses yang dilakukan, untuk produk dan