11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pemasaran
Menurut (Suwarman, 2015) “Pemasaran adalah suatu proses bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen bahwa mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau pertukaran antara produsen dengan kosumen”.
Sedangkan menurut (Rangkuti, 2017) mengemukakan bahwa:
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Sedangkan menurut Kotler dalam (Hutomo, 2017) mendefinisikan “pemasaran sebagai proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Komunikasi Pemasaran dan Promotion Mix 2.1.1
a. Komunkasi Pemasaran
Menurut Kennedy dalam (Hutomo, 2017) mendefinisikan bahwa “Komunikasi Pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang lebih luas. Selain itu juga sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.”
Sedangkan Menurut Shimp menyatakan bahwa “komunikasi pemasaran yaitu mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran atau marketing mix yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya” (Priansa, 2017).
Menurut Wiajanti dalam (Fadilah, 2019) menyimpulkan bahwa Dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran pemasaran yang terdiri dari:
1) Product (Produk)
Produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan, dan pengambilan.
2) Price (Harga)
Merupakan jumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan oleh konsumen untuk produk tertentu. Terdapat tiga factor dalam menentukan harga suatu produk, yaitu meliputi kualitas produk, tingkat persaingan, dan kegiatan promosi.
3) Place (Tempat)
Pendistribusian barang atau produk bagi konsumen yang tepat pada sasaran perusahaan.
4) Promotion (Promosi)
Bentuk kegiatan komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen terhadap produk. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran yang bersifat
b. Promotion Mix
Promotion Mix menurut Sutisna dalam (Abdullah, 2017) Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan konsumen itu disebut bauran promosi (promotion mix). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk.
Promotion Mix menurut (Priansa, 2017) terdiri beberapa bagian diantaranya:
1) Direct Marketing
Direct Marketing merupakan bagian dari program komunikasi pemasaran (Marketing Communication). Direct Marketing merupakan pemasaran dengan cara membuna hubungan yang sangat dekat dengan target market yang memungkinkan terjadinya proses two ways communication.
2) Sales Promotion
Sales Promotion adalah strategi insentif dan berbagai rangsangan yang diberikan oleh perusahaan/pemasar, baik bagi pelanggan langsung maupun pasar perantara, yang ditujukan bagi peningkatan penggunaan produk dan transaksi produk.
3) Public Relation
Craves dan Piercy menyatakan bahwa hubungan masyarakat untuk sebuah organisasi bisnis dan produk-produknya terdiri atas komuinikasi yang
ditempatkan dalam media komersial yang tidak dikenai biaya pada organisasi bisnis yang menerima publisitas.
4) Advertising
Merupakan bentuk komunikasi nonpersonal tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan, baik barang maupun jasa. Perusahaan pada umumnya mengeluarkan biaya yang besar dalam melaksanakan kegiatan pemasaran periklanan melalui media periklanan, baik bersifat online maupun offline. 5) Personal Selling
Menurut Kotler dan Armstrong mengemukakan “Personal selling merupakan penyajian secara tatap muka yang dilakukan oleh wiraniaga dalam rangka penjualan dan membina hubungan dengan pelanggan”.
2.2 Periklanan
Iklan merupakan sebuah media yang sering digunakan sebagai alat promosi agar calon konsumen terpikat untuk melakukan konsumsi produk yang ditawarkan.
Periklanan menurut Suyanto dalam (Soraya, 2018) “adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat.”
Sedangkan menurut Jefkins dalam (Kuspriyono, 2015) mengartikan periklanan sebagai berikut: “Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan.”
Peran dan Manfaat Periklanan bagi Perusahaan dan Konsumen 2.2.1
Menurut Kasali dalam (Soraya, 2018) Manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi antara lain:
a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen
Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai, yang pada gilirannya menimbulkan pilihan.
b. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen
Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan frekuensi yang sangat sering atau ukuran yang sangat besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafit dan produknya bermutu.
c. Iklan membuat orang mengenal dan selalu mengingat
Tahap awal kegiatan periklanan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa. Selanjutnya adalah berupa untuk membentuk kepercayaan sehingga akan selalu mengingat produk yang diiklankan sekaligus mengkonsumsinya
Adapun menurut Kotler dalam (Soraya, 2018) mengatakan manfaat dari periklanan yaitu:
a. Memberikan informasi (to inform) – dalam hal ini menyampaikan konsumen tentang suatu produk baru.
b. Membujuk (to persuade) – dalam hal ini mendorong calon konsumen untuk beralih pada produk berbeda.
c. Mengingatkan (to reminding) – dalam hal ini mengingatkan pembeli dimana mereka dapat memperoleh suatu produk.
Proses Komunikasi Pemasaran 2.2.2
Menurut Suyanto dalam (Soraya, 2018) mendefinisikan bahwa:
Proses komunikasi periklanan merupakan salah satu bentuk atau bagian dari komunikasi tidak langsung yang dilakukan melalui perantaraan media berbentuk audio (dengar), visual (pandang) dan audio visual (dengar pandang). Melalui periklanan tersebut terjadi penyampaian pesan mengenai suatu produk dari perusahaan, sebagai komunikator kepada khalayak, sebagai komunikan.
Menurut (Priansa, 2017) proses komunikasi kepada konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengirim mempunyai ide atau gagasan
2) Ide diubah menjadi pesan
3) Pesan dikirim
4) Penerima menerima pesan
5) Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik
2.3 Strategi Kreatif Iklan
Menurut Sugihantoro dalam (Soraya, 2018) menyimpulkan bahwa:
Sebuah kreatifitas dalam periklanan tidaklah muncul secara tiba-tiba namun merupakan suatu proses. Dalam proses pencapaian inti pesan, yang dikenal sebagai proses pengembangan kreatif, perlu diawali dengan upaya pencarian data, fakta dan realita dari masalah yang dihadapi. Biasanya dilakukan studi khalayak untuk selanjutnya dilakukan penganalisaan data, penemuan pemecahan masalah, dan penentuan tujuan komunikasi. Dalam pencapaian tujuan komunikasi dikembangkanlah strategi komunikasi, baik strategi kreatif maupun strategi media.
Sedangkan Menurut Kotler dalam (Soraya, 2018) “terdapat empat tahap yang harus dilewati pengiklan dalam mengembangkan suatu strategi kreatif dalam pesan iklan, yaitu pengajuan pesan, evaluasi dan pemilihan pesan, pelaksanaan pesan dan kajian tanggung jawab sosial.”
1) Pengajuan pesan
Para pelaku iklan menciptakan pesan-pesan iklan yang dianggap efektif dan sesuai dengan produk yang diiklankan pada khalayak sasaran melalui berbagai cara dan metode efektif.
2) Evaluasi dan pemilihan pesan
Para pembuat iklan melakukan penilaian pada naskah pada pesan iklan yang dianggap paling sesuai digunakan dalam iklan yang akan ditampilkan.
3) Pelaksanaan pesan
Para pengiklan mengutarakan pesan iklan demi meraih perhatian dan keinginan khalayak sasaran. Pembuat iklan dianjurkan mempersiapkan naskah iklannya terhadap tujuan, dukungan dan tekanan yang diperlukan dalam penyampaiannya. 4) Kajian tanggung jawab sosial
Pengiklan dan agen-agen iklannya harus memastikan iklan “kreatif” yang diciptakan untuk disampaikan ke khalayak sasaran tidak melampaui norma-norma sosial dan hokum, serta tidak menyakiti hati kelompok etnik, minoritas ras, atau kelompok kepentingan khusus.
2.4 Pengertian Teoritis Judul Karya Kampanye
2.4.1
Dijelaskan dalam (Muchlisin, 2019) “Kampanye adalah suatu aktivitas komunikasi atau kegiatan penyampaian informasi yang dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu”.
Periklanan 2.4.2
Menurut Jefkins dalam (Kuspriyono, 2015) mengartikan periklanan sebagai berikut: “Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan.”
Delicious 2.4.3
Delicious atau Lezat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2018) Lezat adalah enak (tentang rasa makanan atau minuman).
Brand Image 2.4.4
Menurut (Tjiptono, 2015) “Citra merek adalah deskripsi asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek (Brand Image) adalah pengamatan dan kepercayaan yang dingenggam konsumen, seperti yang dicerminkan di asosiasi atau di ingatan konsumen”.