iii iii
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Berdasar
Berdasarkan kan Keputusan Keputusan Menteri Menteri Kehutanan Kehutanan - - RI RI Nomor Nomor :: P.40/Menhut-II/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian P.40/Menhut-II/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, tercantum bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan Kehutanan, tercantum bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
SDM Kehutanan Kehutanan (BP2SDMK) (BP2SDMK) berkedudukan berkedudukan sebagai sebagai unsurunsur pendukung dengan tugas melaksanakan penyuluhan dan pendukung dengan tugas melaksanakan penyuluhan dan pengembangan SDM
pengembangan SDM kehutanan dan kehutanan dan salah satu salah satu fungsinya adalahfungsinya adalah penyiapan bahan materi penyuluhan kehutanan.
penyiapan bahan materi penyuluhan kehutanan. Penyiapan
Penyiapan materi materi penyuluhan penyuluhan dilakukan dilakukan dalam dalam rangkarangka membekali Penyuluh Kehutanan dengan berbagai informasi membekali Penyuluh Kehutanan dengan berbagai informasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kehutanan serta kebijakan, program dan kegiatan pembangunan kehutanan serta meningkatkan kompetensi yang bersangkutan.
meningkatkan kompetensi yang bersangkutan. Salah
Salah satu satu kebijakan kebijakan prioritas prioritas pembangunpembangunan an kehutanan kehutanan adalahadalah mendorong pengemba
mendorong pengembangan hasil hutan bukan kayu ngan hasil hutan bukan kayu antara lain jenisantara lain jenis bambu, karena itu penyuluh kehutanan diharapkan menguasai bambu, karena itu penyuluh kehutanan diharapkan menguasai berbagai komponen tentang bambu seperti jenis bamboo, teknik berbagai komponen tentang bambu seperti jenis bamboo, teknik budidaya, prospek serta peluang usaha yang dapat di manfaatkan budidaya, prospek serta peluang usaha yang dapat di manfaatkan dari bambu.
dari bambu. Buku
Buku ini ini disusun disusun dengan dengan mengambil mengambil bahan bahan dari dari berbagai berbagai sumbersumber dan masukan dari tenaga ahli/narasumber, literatur serta dan masukan dari tenaga ahli/narasumber, literatur serta pengalaman pengembangan di beberapa tempat. Diharapkan buku pengalaman pengembangan di beberapa tempat. Diharapkan buku ini dapat menjadi acuan dan referensi dalam pendampingan ini dapat menjadi acuan dan referensi dalam pendampingan pengembangan usaha bamboo sehingga pelaksanaan penyuluhan pengembangan usaha bamboo sehingga pelaksanaan penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan benar.
dapat berjalan dengan baik dan benar.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak sehingga buku ini dapat tersusun.
kepada para pihak sehingga buku ini dapat tersusun. Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Kepala Pusat, Kepala Pusat,
Ir. Erni Mayana, MM Ir. Erni Mayana, MM NIP
v v vivi DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Halaman KAT
KATA A PENGANTPENGANTAR AR ... ... iiiiii DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ... .... vv DAFTAR
DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... ... viivii BAB
BAB I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 BAB
BAB II II MENGENAL MENGENAL TANAMTANAMAN AN BAMBU ...BAMBU ... ... 33 A.
A. Morfologi Morfologi Bambu Bambu ... ... 33 B.
B. Jenis Jenis - - Jenis Jenis Bambu Bambu yang yang Bernilai Bernilai Ekonomi Ekonomi ... ... 33 1.
1. Bambu Bambu Apus Apus ... ... 33 2.
2. Bambu Bambu Ater Ater ... .. 55 3.
3. Bambu Bambu Andong Andong ... ... 66 4.
4. Bambu Bambu Betung Betung ... ... 77 5.
5. Bambu Bambu Hitam Hitam ... ... 88 6.
6. Bambu Bambu TTalang alang ... ... 99 C.
C. Manfaat Manfaat Bambu Bambu ... .. 1010 BAB
BAB III III Budidaya Budidaya Bambu ...Bambu ... ... 1313 A.
A. Syarat Syarat TTumbuh umbuh ... .. 1313 B.
B. PerbanyPerbanyakan akan TTanamananaman... ... 1144 C.
C. PenanaPenanaman man ... ... 1717 D.
D. PemelihaPemeliharaan raan ... ... 1818 BAB
BAB IV PANEN IV PANEN DAN DAN PASCA PASCA PANEN PANEN BAMBU...BAMBU... ... 2121 A.
A. Waktu Waktu TTebang ebang ... ... 2121 B.
B. Cara Cara TTebang ebang ... ... 2121 C.
C. PengawPengawetan etan ... ... 2222 D.
D. PenyimpaPenyimpanan nan ... ... 2424
BAB
BAB V V ANALISA ANALISA EKONOMI EKONOMI BUDIDAYBUDIDAYA A BAMBU ... BAMBU ... 2525 A.
A. Analisa Analisa Usaha Usaha Rebung Rebung BambuBambu... ... 2525 B.
B. Analisa Analisa Usaha Usaha KeranKeranjang jang Buah Buah ... ... 2626 BAB
BAB VI ANEKA VI ANEKA PRODUK PRODUK BERBAHAN BERBAHAN BAKU BAKU BAMBU BAMBU ... ... 2727 A.
A. Konstruksi Konstruksi Bambu Bambu ... 27... 27 B.
B. Aneka Aneka KerajKerajinan inan Bambu Bambu ... ... 2828 C.
C. Model Model Bambu Bambu ... .... 2929 DAFTAR
2
2 33
berproduksi optimal dan kontinu, bahan baku harus tersedia berproduksi optimal dan kontinu, bahan baku harus tersedia terus-menerus dalam jumlah yang cukup.
terus-menerus dalam jumlah yang cukup. Sehubungan
Sehubungan dengan dengan itu itu perlu perlu dikembangkan dikembangkan penanaman penanaman bambubambu dalam bentuk perkebunan. Pembudidayaan bambu dapat dilakukan dalam bentuk perkebunan. Pembudidayaan bambu dapat dilakukan pada lahan-lahan yang tidak produktif. Dengan demikian bambu pada lahan-lahan yang tidak produktif. Dengan demikian bambu dapat meningkatkan produktivitas lahan.
dapat meningkatkan produktivitas lahan.
II.
II. MENGENAL TAMENGENAL TANAMAN BAMNAMAN BAMBUBU A.
A. Morfologi Morfologi BambuBambu T
Tanaman anaman bambu bambu umumnya umumnya tumbuh tumbuh dengan dengan membentukmembentuk rumpun, akan tetapi bambu dapat juga hidup secara soliter. Pada rumpun, akan tetapi bambu dapat juga hidup secara soliter. Pada jenis-jenis tertentu,
jenis-jenis tertentu, bambu bambu memiliki memiliki percabangan yang percabangan yang sangatsangat banyak dan membentuk perdu. Ada juga bambu yang memiliki banyak dan membentuk perdu. Ada juga bambu yang memiliki kemampuan memanja
kemampuan memanjat. Bambu t. Bambu yang tergolong besar dan yang tergolong besar dan tegaktegak berasal dari spesies
berasal dari spesies Bambusa sp., Dendrocalamus spp. danBambusa sp., Dendrocalamus spp. dan Gigantochloa spp.
Gigantochloa spp. Dalam
Dalam kondisi kondisi normal, normal, pertumbuhan pertumbuhan bambu bambu lurus lurus ke ke atasatas dan ujung batang melengkung karena menopang berat daun. dan ujung batang melengkung karena menopang berat daun. Tinggi tanaman bambu berkisar antara 0,3 - 30 m. Dengan Tinggi tanaman bambu berkisar antara 0,3 - 30 m. Dengan diameter batang 0,25 - 25 cm dan ketebalan dindingnya diameter batang 0,25 - 25 cm dan ketebalan dindingnya mencapai 25 mm. Batang bambu berbentuk silinder, terdiri dari mencapai 25 mm. Batang bambu berbentuk silinder, terdiri dari banyak ruas/buku-buku dan berongga pada setiap ruasnya. banyak ruas/buku-buku dan berongga pada setiap ruasnya.
Pada saat umur tanaman masih muda batang bambu masih Pada saat umur tanaman masih muda batang bambu masih lunak dan diselimuti semacam pelepah mulai dari pangkal hingga lunak dan diselimuti semacam pelepah mulai dari pangkal hingga ujung batang. Setelah tanaman dewasa batang bambu keras dan ujung batang. Setelah tanaman dewasa batang bambu keras dan pelepah tersebut mengering sehingga lepas satu per satu dari pelepah tersebut mengering sehingga lepas satu per satu dari setiap ruas bambu.
setiap ruas bambu. B.
B. Jenis-Jenis BJenis-Jenis Bambu yambu yang Berniang Bernilai Ekonomlai Ekonomii 1. Bambu
1. Bambu ApusApus Bambu
Bambu apusapus(Gigantochloa apus Bl. Ex (Schult.f) Kurz)(Gigantochloa apus Bl. Ex (Schult.f) Kurz) dikenal juga dengan nama bambu tali, awi tali atau pring tali. dikenal juga dengan nama bambu tali, awi tali atau pring tali. Bambu ini umumnya membentuk rumpun rapat.
Bambu ini umumnya membentuk rumpun rapat. Tinggi
Tinggi bambu bambu apus apus dapat dapat mencapai mencapai 20 20 m m dengan dengan warnawarna batang hijau cerah sampai kekuning-kuningan. Batangnya batang hijau cerah sampai kekuning-kuningan. Batangnya tidak bercabang di bagian bawah. Diameter batang 2,5 - 15 tidak bercabang di bagian bawah. Diameter batang 2,5 - 15 cm, tebal dinding 3 - 15 mm dan panjang ruas 45 - 65 cm. cm, tebal dinding 3 - 15 mm dan panjang ruas 45 - 65 cm. Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3 - 15 m. Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3 - 15 m.
4
4 55
Bentuk
Bentuk batang batang bambu bambu apus apus sangat sangat teratur. teratur. PadaPada buku-bukunya tampak adanya penonjolan dan berwarna buku-bukunya tampak adanya penonjolan dan berwarna agak kuning dengan bulu-bulu halus yang menempel di agak kuning dengan bulu-bulu halus yang menempel di sekitar buku-buku berwarna coklat kehitaman. Pelepah sekitar buku-buku berwarna coklat kehitaman. Pelepah batangnya tidak mudah lepas meskipun umur batang batangnya tidak mudah lepas meskipun umur batang sudahsudah tua.
tua. Jenis
Jenis bambu bambu ini ini diduga diduga berasal berasal dari dari Burma Burma dan dan sekarangsekarang tersebar luas di seluruh kepulauan Indonesia. Bambu apus tersebar luas di seluruh kepulauan Indonesia. Bambu apus umumnya tumbuh di dataran rendah tetapi dapat juga umumnya tumbuh di dataran rendah tetapi dapat juga tumbuh di pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dpl. tumbuh di pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dpl. Bambu ini diperbanyak dengan rimpang atau potongan Bambu ini diperbanyak dengan rimpang atau potongan buluhnya.
buluhnya. Bambu
Bambu apus apus berbatang berbatang kuat, kuat, liat liat dan dan lurus. lurus. Jenis Jenis iniini terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku kerajinan terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya yang panjang, kuat dan lentur. Ada anyaman karena seratnya yang panjang, kuat dan lentur. Ada juga yang
juga yang menggunakamenggunakannya sebannya sebagai alat musik.gai alat musik. Bambu
Bambu apus apus dalam dalam keadaan keadaan masih masih basah basah berwarna berwarna hijauhijau dan tidak keras, kalau sudah kering warnanya menjadi dan tidak keras, kalau sudah kering warnanya menjadi kekuning-ku
kekuning-kuningan, liat dan tidak ningan, liat dan tidak mudah putus.mudah putus.
Gambar 1 : Bambu Apus
Gambar 1 : Bambu Apus(Gigantochloa apus Bl. Ex (Schult.f) Kurz)(Gigantochloa apus Bl. Ex (Schult.f) Kurz)
2. Bam 2. Bambu bu AterAter
Bambu
Bambu aterater(Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro)(Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro) mempunyai beberapa nama daerah antara lain awi temen, mempunyai beberapa nama daerah antara lain awi temen, pring jawa, pring legi dan pereng keles.
pring jawa, pring legi dan pereng keles.
Batang bambu ater berwarna hijau sampai hijau gelap Batang bambu ater berwarna hijau sampai hijau gelap dengan diameter 5 - 10 cm dan tebal dinding batang 8 mm. dengan diameter 5 - 10 cm dan tebal dinding batang 8 mm. Panjang ruasnya antara 40 - 50 cm dan tinggi tanaman Panjang ruasnya antara 40 - 50 cm dan tinggi tanaman mencapai 22 m. Pelepah batangnya mudah gugur. Ruas-ruas mencapai 22 m. Pelepah batangnya mudah gugur. Ruas-ruas bambu ini tampak rata dengan garis putih melingkar pada bambu ini tampak rata dengan garis putih melingkar pada bekas perlekatan pelepah buluh.
bekas perlekatan pelepah buluh.
Pada batang yang muda tampak pelepah batang melekat Pada batang yang muda tampak pelepah batang melekat berwarna hijau kekuningan bulu-bulu halus berwarna hitam, berwarna hijau kekuningan bulu-bulu halus berwarna hitam, kuping pelepah buluh kecil, panjang pelepah 21 - 36 kuping pelepah buluh kecil, panjang pelepah 21 - 36 cm dancm dan bentuknya hampir segitiga dengan ujung runcing. Daerah bentuknya hampir segitiga dengan ujung runcing. Daerah perakaran tidak jauh dari permukaan tanah.
perakaran tidak jauh dari permukaan tanah. Jenis
Jenis bambu bambu ater ater banyak banyak tumbuh tumbuh di di dataran dataran rendah,rendah, tetapi dapat juga tumbuh baik di dataran tinggi pada tetapi dapat juga tumbuh baik di dataran tinggi pada ketinggian 750 m dpl. Bambu ater biasanya digunakan orang ketinggian 750 m dpl. Bambu ater biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga dan untuk dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga dan kerajinan tangan. Pembuat alat musik bambu atau angklung kerajinan tangan. Pembuat alat musik bambu atau angklung juga
juga sangat sangat menyukai menyukai jenis jenis bambu bambu ini ini sebagai sebagai bahanbahan bakunya. Rebung bambu ater terkenal enak dan biasa bakunya. Rebung bambu ater terkenal enak dan biasa dikonsumsi sebagai s
dikonsumsi sebagai sayuran.ayuran.
Gambar 2 : Bambu Ater
6
6 77
3. Bamb
3. Bambu u AndongAndong Bambu
Bambu andongandong(Gigantochloa verticillata (Willd) Munro)(Gigantochloa verticillata (Willd) Munro) atau
atau (Gigantochloa pseudo arundinacea (Steud) Widjaya),(Gigantochloa pseudo arundinacea (Steud) Widjaya), dikenal dengan sebutan awi gombong, awi surat atau pring dikenal dengan sebutan awi gombong, awi surat atau pring surat.
surat. Batang
Batang bambu bambu andong andong berwarna berwarna hijau hijau kekuningankekuningan dengan garis kuning yang sejajar dengan batangnya. Bambu dengan garis kuning yang sejajar dengan batangnya. Bambu ini membentuk rumpun tidak terlalu rapat, diameter ini membentuk rumpun tidak terlalu rapat, diameter batangnya sekitar 5 - 13 cm,
batangnya sekitar 5 - 13 cm, panjang ruas rata-rata 40 - 60panjang ruas rata-rata 40 - 60 cm dan ketebalan dinding batangnya 20 mm. Tanaman ini cm dan ketebalan dinding batangnya 20 mm. Tanaman ini tingginya sekitar 7 - 30 m. Pelepah batang yang muda tingginya sekitar 7 - 30 m. Pelepah batang yang muda berwarna hijau pada bagian atas, bagian dalamnya licin berwarna hijau pada bagian atas, bagian dalamnya licin mengilap dan kaku seperti kertas. Pelepah batang yang mengilap dan kaku seperti kertas. Pelepah batang yang kering warnanya abu-abu dan mudah gugur. Pelepah ini kering warnanya abu-abu dan mudah gugur. Pelepah ini tertutup oleh bulu-bulu halus berwarna coklat
tertutup oleh bulu-bulu halus berwarna coklat tua.tua. Batang
Batang bambu bambu andong andong digunakan digunakan untuk untuk bahanbahan bangunan, chopstick dan untuk membuat berbagai kerajinan bangunan, chopstick dan untuk membuat berbagai kerajinan tangan.
tangan.
Gambar 3 : Bambu Andong
Gambar 3 : Bambu Andong(Gigantochloa verticillata (Willd) Munro)(Gigantochloa verticillata (Willd) Munro)
4. Bambu 4. Bambu BetungBetung
Bambu
Bambu betung betung dikenal dikenal dengan dengan nama nama ilmiahilmiah (Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne). (Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne). Mempunyai beberapa nama daerah antara lain awi bitung, Mempunyai beberapa nama daerah antara lain awi bitung, pring petung dan pereng
pring petung dan pereng petong.petong. Jenis
Jenis bambu bambu ini ini mempunyai mempunyai rumpun rumpun yang yang agak agak sedikitsedikit rapat. Warna batang hijau kekuning-kuningan. Ukurannya rapat. Warna batang hijau kekuning-kuningan. Ukurannya lebih besar dan lebih tinggi dari jenis bambu yang lain. Tinggi lebih besar dan lebih tinggi dari jenis bambu yang lain. Tinggi batang mencapai 20 m dengan diameter batang sampai 20 batang mencapai 20 m dengan diameter batang sampai 20 cm. Ruas bambu betung cukup panjang dan tebal, cm. Ruas bambu betung cukup panjang dan tebal, panjangnya antara 40 60 cm dan ketebalan dindingnya 1 panjangnya antara 40 60 cm dan ketebalan dindingnya 1 -1,5 cm.
1,5 cm.
Jenis bambu ini dapat
Jenis bambu ini dapat ditemui di dataran rendah sampaiditemui di dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl. Bambu ini akan tumbuh baik bila ketinggian 2.000 m dpl. Bambu ini akan tumbuh baik bila tanahnya cukup subur, terutama di daerah yang beriklim tanahnya cukup subur, terutama di daerah yang beriklim tidak terlalu kering.
tidak terlalu kering. Bambu
Bambu betung betung sifatnya sifatnya keras keras dan dan baik baik untuk untuk bahanbahan bangunan karena seratnya besar-besar serta ruasnya bangunan karena seratnya besar-besar serta ruasnya panjang. Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung panjang. Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam (gedek air aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam (gedek atau bilik) dan berbagai jenis barang kerajinan. Rebung atau bilik) dan berbagai jenis barang kerajinan. Rebung bambu betung terkenal paling enak untuk disayur diantara bambu betung terkenal paling enak untuk disayur diantara jenis-jenis ba
jenis-jenis bambu lainnymbu lainnya.a.
Gambar 4 : Bambu Betung
8
8 99
5. Bamb 5. Bambu u HitamHitam
Bambu
Bambu hitamhitam(Gigantochloa atroviolacea Widj.)(Gigantochloa atroviolacea Widj.) dikenal dikenal juga
juga dengan dengan sebutan sebutan bambu bambu wulung, wulung, pring pring wulung, wulung, pringpring ireng atau awi hideung. Jenis ini disebut
ireng atau awi hideung. Jenis ini disebut bambu hitam karenabambu hitam karena warna batangnya hijau kehitam-hitaman atau ungu tua. warna batangnya hijau kehitam-hitaman atau ungu tua.
Rumpun
Rumpun bambu bambu hitam hitam agak agak jarang. jarang. PertumbuhannyapunPertumbuhannyapun agak lambat. Buluhnya tegak dengan tinggi 20 m. Panjang agak lambat. Buluhnya tegak dengan tinggi 20 m. Panjang ruas-ruasnya 40 - 50 cm, tebal dinding buluhnya 8 mm dan ruas-ruasnya 40 - 50 cm, tebal dinding buluhnya 8 mm dan garis tengah buluhnya 6 - 8 cm.
garis tengah buluhnya 6 - 8 cm.
Bambu hitam tersebar di pulau Jawa dan hidup di Bambu hitam tersebar di pulau Jawa dan hidup di dataran rendah hingga ketinggian 650 m dpl. Di Jawa Barat, dataran rendah hingga ketinggian 650 m dpl. Di Jawa Barat, jenis bambu ini
jenis bambu ini sangat baik untuk sangat baik untuk dibuat alat musik dibuat alat musik sepertiseperti angklung, gambang atau calung. Bambu hitam dapat juga angklung, gambang atau calung. Bambu hitam dapat juga digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan. digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan.
Sifat
Sifat bambu bambu ini ini dalam dalam keadaan keadaan basah basah kulitnya kulitnya tidaktidak begitu keras, tetapi setelah kering sangat keras dan begitu keras, tetapi setelah kering sangat keras dan warnanya menjadi hitam kecoklatan, daya lenturnya kurang warnanya menjadi hitam kecoklatan, daya lenturnya kurang sehingga mudah pecah dan mudah putus.
sehingga mudah pecah dan mudah putus.
Gambar 5 : Bambu Hitam
Gambar 5 : Bambu Hitam(Gigantochloa atroviolacea Widj.)(Gigantochloa atroviolacea Widj.)
6. Bambu 6. Bambu TTalangalang
Bambu
Bambu talangtalang (Schizostachyum brachycladum Kurz.)(Schizostachyum brachycladum Kurz.) sering juga disebut awi
sering juga disebut awi buluh, pereng bulu, buluh nehe, utebuluh, pereng bulu, buluh nehe, ute wanat atau bulo talang.
wanat atau bulo talang.
Rumpun bambu talang tumbuh rapat. Tinggi batangnya Rumpun bambu talang tumbuh rapat. Tinggi batangnya mencapai 15 m dan panjang ruasnya 32 - 50 cm dengan mencapai 15 m dan panjang ruasnya 32 - 50 cm dengan diameter 8 - 10 cm. Warna batang hijau kekuningan, pelepah diameter 8 - 10 cm. Warna batang hijau kekuningan, pelepah batang biasanya ditutupi bulu-bulu halus berwarna coklat. batang biasanya ditutupi bulu-bulu halus berwarna coklat. Pelepah ini jarang terlepas dari batangnya meski sudah Pelepah ini jarang terlepas dari batangnya meski sudah kering. Pada bagian tengah batang dan
kering. Pada bagian tengah batang dan buku-buku di atasnyabuku-buku di atasnya tumbuh cabang-cabang. Tanaman ini tumbuh baik di dataran tumbuh cabang-cabang. Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah sampai 1.000 m dpl dan menyebar di semua wilayah rendah sampai 1.000 m dpl dan menyebar di semua wilayah Indonesia.
Indonesia. Batang
Batang bambu bambu talang talang banyak banyak digunakan digunakan untuk untuk bahanbahan atap, dinding dan lantai rumah adat Toraja, selain itu bambu atap, dinding dan lantai rumah adat Toraja, selain itu bambu talang juga digunakan untuk rakit, tempat air dan bahan talang juga digunakan untuk rakit, tempat air dan bahan kerajinan tangan seperti ukiran dan anjaman. Konon di kerajinan tangan seperti ukiran dan anjaman. Konon di Minahasa serat-seratnya dapat dijadikan bahan baku Minahasa serat-seratnya dapat dijadikan bahan baku kerajinan tenun bambu untuk membuat kain dan karung. kerajinan tenun bambu untuk membuat kain dan karung.
Gambar 6 :
1
122 1133
Gambar 7 :
Gambar 7 : Rebung/TRebung/Tunas Bambu Mudaunas Bambu Muda
III.
III. BUDIDAYA BUDIDAYA BAMBUBAMBU A.
A. Syarat Syarat TumbuhTumbuh Pertumbuh
Pertumbuhan an setiap setiap tanaman tanaman sangat sangat dipengaruhdipengaruhi i kondisikondisi lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan bambu adalah iklim dan jenis
pertumbuhan bambu adalah iklim dan jenis tanah.tanah. 1.
1. IklimIklim Di
Di Indonesia, Indonesia, tanaman tanaman bambu bambu tumbuh tumbuh dengan dengan baik baik dandan penyebarannya sangat luas. Tanaman bambu bisa dijumpai penyebarannya sangat luas. Tanaman bambu bisa dijumpai pada dataran rendah sampai dengan dataran tinggi dengan pada dataran rendah sampai dengan dataran tinggi dengan ketinggian antara 0 - 2.000 m dpl. Tanaman bambu ketinggian antara 0 - 2.000 m dpl. Tanaman bambu menyukai tempat terbuka dan terkena sinar matahari menyukai tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
langsung.
Tanaman bambu tumbuh di berbagai tipe iklim, mulai Tanaman bambu tumbuh di berbagai tipe iklim, mulai dari tipe curah hujan A, B, C, D sampai E
dari tipe curah hujan A, B, C, D sampai E (Schmidt(Schmidt Fergusson)
Fergusson) atau dari iklim basah sampai kering. Semakin atau dari iklim basah sampai kering. Semakin basah tipe iklimnya makin banyak jenis bambu yang dapat basah tipe iklimnya makin banyak jenis bambu yang dapat tumbuh dengan baik, karena untuk pertumbuhannya bambu tumbuh dengan baik, karena untuk pertumbuhannya bambu membutuhkan banyak air. Curah hujan yang dibutuhkan membutuhkan banyak air. Curah hujan yang dibutuhkan untuk tanaman bambu minimum 1.020 mm per tahun. untuk tanaman bambu minimum 1.020 mm per tahun. Kelembaban udara yang dikehendaki minimum 80%. Kelembaban udara yang dikehendaki minimum 80%. Lingkungan yang sesuai untuk tanaman bambu memiliki Lingkungan yang sesuai untuk tanaman bambu memiliki suhu berkisar antara 8,8 - 36°C.
suhu berkisar antara 8,8 - 36°C. 2.
2. TanahTanah Bambu
Bambu dapat dapat tumbuh tumbuh di di berbagai berbagai kondisi kondisi tanah, tanah, mulaimulai dari tanah berat sampai tanah ringan, tanah kering sampai dari tanah berat sampai tanah ringan, tanah kering sampai tanah becek dan dari tanah subur sampai tanah tandus. tanah becek dan dari tanah subur sampai tanah tandus. Beberapa jenis tanah yang terdapat di pusat bambu di Beberapa jenis tanah yang terdapat di pusat bambu di Indonesia adalah jenis tanah campuran antara latosol coklat Indonesia adalah jenis tanah campuran antara latosol coklat dengan regosol kelabu serta andosol coklat kekuningan. dengan regosol kelabu serta andosol coklat kekuningan. Perbedaan jenis tanah sangat berpengaruh terhadap Perbedaan jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kemunculan rebung bambu.
2
244 2255
V.
V. ANALISA EKONOMANALISA EKONOMI BUDIDAYA I BUDIDAYA BAMBUBAMBU Budidaya
Budidaya bambu bambu selain selain bermanfaat bermanfaat dari dari sisi sisi konservasi konservasi jugajuga dapat memberikan keuntungan finansial. Beberapa hasil olahan dapat memberikan keuntungan finansial. Beberapa hasil olahan rebung bambu terbukti sangat diminati konsumen mancanegara. rebung bambu terbukti sangat diminati konsumen mancanegara. Demikian juga hasil-hasil kerajinan berbahan baku bambu Demikian juga hasil-hasil kerajinan berbahan baku bambu merupakan salah satu produk ekspor ke Eropa.
merupakan salah satu produk ekspor ke Eropa. Di ba
Di bawah wah ini aini adalah dalah contoh contoh analisis analisis ekonomi ekonomi pada pada budidayabudidaya bambu betung per hektar lahan usaha :
bambu betung per hektar lahan usaha : A.
A. Analisa Analisa Usaha Usaha Rebung Rebung BambuBambu 1. Biay
1. Biaya a ProduksiProduksi a. Biaya
a. Biaya ProduksProduksi i 3 3 TTahun ahun PertamaPertama
b. Biaya
b. Biaya Produksi Produksi Setiap Setiap TTahun ahun BerikutnyaBerikutnya
2. Ha
2. Hasil sil ProduksiProduksi
Lahan 1 ha, dengan 100 rumpun. Apabila per rumpun Lahan 1 ha, dengan 100 rumpun. Apabila per rumpun ditanam 10 buluh bambu akan menghasilkan 60 ditanam 10 buluh bambu akan menghasilkan 60 rebung/rumpun/tahun, maka :
rebung/rumpun/tahun, maka : kebutuhan. Pemberian lapisan ini biasanya juga dilakukan
kebutuhan. Pemberian lapisan ini biasanya juga dilakukan sebagai finishing barang kerajinan bambu agar lebih sebagai finishing barang kerajinan bambu agar lebih menarik.
menarik.
Karena bambu dipengaruhi oleh kelembaban udara maka Karena bambu dipengaruhi oleh kelembaban udara maka bahan pelapisnya harus tahan terhadap air. Zat pelapis yang bahan pelapisnya harus tahan terhadap air. Zat pelapis yang biasa digunakan adalah pernis, lak atau zat pewarna. biasa digunakan adalah pernis, lak atau zat pewarna. D. Penyimpanan
D. Penyimpanan Bambu
Bambu yang yang telah telah ditebang ditebang adakalanya adakalanya tidak tidak langsunglangsung digunakan, untuk itu bambu perlu
digunakan, untuk itu bambu perlu disimpan terlebih dahulu agardisimpan terlebih dahulu agar bambu tidak cepat rusak karena hama atau jamur, maka cara bambu tidak cepat rusak karena hama atau jamur, maka cara penyimpanannya perlu diperhatikan.
penyimpanannya perlu diperhatikan. Cara
Cara penyimpanan penyimpanan bambu bambu yang yang baik baik adalah adalah dalam dalam gudanggudang yang sirkulasi udaranya baik, kering dan
yang sirkulasi udaranya baik, kering dan tidak terpengaruh olehtidak terpengaruh oleh angin atau hujan. Bambu tidak
angin atau hujan. Bambu tidak ditumpuk tetapi disandarkan padaditumpuk tetapi disandarkan pada dinding.
dinding.
1)
1) PenPengolgolahaahan lahan lahan 100 bedn 100 bedengengan (10an (1000 rumpun), diameter bedengan 3 m (100 x rumpun), diameter bedengan 3 m (100 x Rp. 10.000,-)
Rp. 10.000,-)
= R
= Rpp.. 11..000000..000000
2)
2) PePemmupupuukakan n ((3 3 thth) ) : : ((10100 0 x x 3 3 x x RpRp. . 2.2.00000,0,--)) = = RpRp.. 60600.0.000000 3)
3) PePememelilihahararaan an (3 (3 thth) : () : (12 12 x 3 x 3 x Rx Rp. p. 5050.0.00000,-,-)) = R= Rp.p. 1.1.80800.0.000000 4 4)) PPeemmaanneennaan n ddlll l ((3 3 tthh)) = = RRpp.. 445500..000000 J Juummllaah Bh Biiaayya Pa Prroodduukkssi 3 i 3 TTh Ph Peerrttaammaa = R= Rpp.. 33..885500..000000 1 1)) PPeemmuuppuukkaan n : : 11000 0 x x RRpp. . 22..000000,,-- = = RpRp.. 220000..000000 2 2)) PPeemmeelliihhaarraaaan n : : 112 2 x x RRpp. . 5500..000000,,-- = = RRpp.. 660000..000000 3 3)) PPeemmaanneennaan n ddlll l = = RRpp.. 445500..000000 J Juummllaah h BBiiaayya a PPeer r TTh h BBeerriikkuuttnnyyaa = = RRpp.. 11..225500..000000
2
266 2277
VI.
VI. ANEKA PRODUK BERANEKA PRODUK BERBAHAN BAKU BBAHAN BAKU BAMBUAMBU A.
A. Konstruksi Konstruksi BambuBambu
Gambar 8 : Konstruksi Bambu Gambar 8 : Konstruksi Bambu a.
a. Hasil Hasil rebung rebung pada pada 3 3 tahun tahun pertamapertama 100
100 rumpun rumpun x x 60 60 rebung rebung = = 6.000 6.000 rebungrebung Dengan
Dengan asumsi asumsi berat berat 1 1 rebung rebung 0,5 0,5 kg kg dan dan harga harga per per kgkg rebung sebesar Rp.
rebung sebesar Rp. 1.500,-Maka hasil produksi rebung adalah : Maka hasil produksi rebung adalah : 3.000
3.000 x x Rp. Rp. 1.500,- 1.500,- = = Rp. Rp. 4.500.000,- 4.500.000,-Jadi
Jadi keuntungan keuntungan pada pada 3 3 tahun tahun pertama pertama adalah adalah :: Rp.
Rp. (4.500.000,- (4.500.000,- – – 3.850.000,-) 3.850.000,-) = = Rp. Rp. 650.000,- 650.000,-b. Keuntungan
b. Keuntungan hasil hasil rebung rebung pada pada setiap setiap tahun tahun berikutnyaberikutnya adalah :
adalah : Rp.
Rp. (4.500.000,- (4.500.000,- – – 1.250.000) 1.250.000) = = Rp. Rp. 3.250.000,- 3.250.000,-B.
B. Analisa Analisa Usaha Usaha Keranjang Keranjang BuahBuah Dengan
Dengan asumsi asumsi bahwa bahwa 1 1 ha ha ditanami ditanami 100 100 rumpun, rumpun, perper rumpun 10 batang, maka seluruhnya ada 1.000 batang bambu. rumpun 10 batang, maka seluruhnya ada 1.000 batang bambu.
1
1 batang batang bambu bambu berdiameter berdiameter 10 10 cm, cm, panjang panjang 6 6 m m dapatdapat dibuat 6 keranjang, dengan nilai jual RP 1.500,-/keranjang. dibuat 6 keranjang, dengan nilai jual RP 1.500,-/keranjang. 1. Hasil
1. Hasil ProduksiProduksi Hasil
Hasil produksi produksi 1 1 ha ha lahan lahan adalah adalah : : 1.000 1.000 (batang) (batang) x x 66 (keranjang) x Rp. 1.500,- = Rp.
(keranjang) x Rp. 1.500,- = Rp. 9.000.000,-2. Biay
2. Biaya a ProduksiProduksi Dengan
Dengan asumsi asumsi satu satu orang orang pengrajin pengrajin dapatdapat menyelesaikan 1 batang bambu menjadi 6 keranjang dalam menyelesaikan 1 batang bambu menjadi 6 keranjang dalam waktu 1 hari, maka 1.000 batang dapat menghasilkan 6.000 waktu 1 hari, maka 1.000 batang dapat menghasilkan 6.000 keranjang. Apabila ongkos seorang pengrajin Rp. keranjang. Apabila ongkos seorang pengrajin Rp. 7.000,-/hari, maka upah pengrajin untuk 6.000 keranjang 7.000,-/hari, maka upah pengrajin untuk 6.000 keranjang adalah 6.000/6 x Rp. 7.000,- = Rp
adalah 6.000/6 x Rp. 7.000,- = Rp 7.000.000,-3.
3. KeuntunganKeuntungan
Keuntungan usaha keranjang buah adalah Rp. Keuntungan usaha keranjang buah adalah Rp. (9.000.000 – 7.000.000) = Rp.
2.000.000,-2
288 2299
C.
C. Mebel Mebel BambuBambu
Gambar 10 : Mabel Bambu Gambar 10 : Mabel Bambu B.
B. Aneka Aneka Kerajinan Kerajinan BambuBambu
Gambar 9 : Aneka Kerajinan Bambu Gambar 9 : Aneka Kerajinan Bambu
30 31 DAFTAR PUSTAKA
Nur Berlian V.A, 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
COVER DALAM
COVER DALAM
MAU TAHU TENTANG BAMBU ?
MAU TAHU TENTANG BAMBU ?
KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
PUSAT PENYULUHAN KEHUTANAN
PUSAT PENYULUHAN KEHUTANAN
2012
2012
Materi Penyuluhan Kehutanan
Materi Penyuluhan Kehutanan
Seri : 6 / 2012
Seri : 6 / 2012
ii ii Pengarah
Pengarah : : Kepala Kepala Pusat Pusat Penyuluhan Penyuluhan KehutananKehutanan Penanggung
Penanggung Jawab Jawab : : Kepala Kepala Bidang Bidang Metode, Metode, Materi Materi dandan Alat
Alat Bantu Bantu Penyuluhan Penyuluhan KehutananKehutanan Penyusun
Penyusun : : Dyah Dyah EdiningtyaEdiningtyas, s, S.Hut, S.Hut, M.SiM.Si Ir
Ir. . Victor Victor Winarto, Winarto, M.SiM.Si Design
Design Cover Cover : : Jaya Jaya SuhendiSuhendi
Diperuntukkan Bagi Penyuluh Kehutanan
Diperuntukkan Bagi Penyuluh Kehutanan
ISBN.
ISBN.
Mau Tahu Tentang Bambu ? Mau Tahu Tentang Bambu ?
Catatan
Catatan : Tulisan : Tulisan ini bukan hini bukan hasil karangan asil karangan sendiri, melainksendiri, melainkan diambil darian diambil dari berbagai tulisan dan hasil kunjungan lapangan, selanjutnya berbagai tulisan dan hasil kunjungan lapangan, selanjutnya diperuntukan bagi Penyuluh Kehutanan