• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010033 10.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010033 10."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

Anggrek di Indonesia sudah dikenal sejak berabad-abad, terbukti terdapat

anggrek Phaphiopedilum dayanum dari Kalimantan (borneo) sejak tahun 1869 sudah

dikenal di Eropa. Meski pada saat itu masyarakat pribumi belum begitu berminat

terhadap tanaman anggrek yang tersebar di hutan-hutan Indonesia. Setelah

kedatangan Belanda dan juga Inggris di Indonesia, barulah anggrek mulai terlihat

mendapat perhatian khusus dan mulai di budidayakan. Masyarakat pribumi mulai

sadar akan nilai ekonomis dan keindahan bunga anggrek. Bunga anggrek mempunyai

daya tarik dilihat dari bentuk, warna maupun ukuran bunganya. Keindahan bunga

anggrek akan menarik minat konsumen, sehingga bunga anggrek cukup berpeluang

untuk dijadikan lahan usaha atau bisnis (Lestari, 1985).

Keanekaragaman anggrek di Indonesia sangat tinggi, seluruhnya meliputi

kurang lebih 20.000 jenis yang termasuk dalam sekitar 500 marga yang terbesar di

daerah tropis. Indonesia ditaksir mempunyai sekitar 3.000 jenis liar (Tjitrosoepomo,

1993). Potensi yang besar ini merupakan keuntungan tersendiri bagi negara kita,

namun sekaligus juga sebagai tantangan untuk menjaga, mengelola dan

melestarikannya. Aset kekayaan genetik ini mampu memberi nilai ekonomi tinggi

apabila dikelola dengan baik (Marsusi, 2001).

Pertumbuhan tanaman anggrek dipengaruhi oleh iklim baik intensitas sinar

matahari, kelembaban udara dan temperatur udara. Menurut Widiastoety, et al.,

(2010), tanaman anggrek tumbuh baik pada ketinggian 0-500 m dpl dengan

kelembaban 60-80%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk

menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Suhu udara yang diperlukan untuk

pertumbuhan tanaman berkisar antara 27-30˚C.

Proses penanaman anggrek juga mempengaruhi persebaran dan

keanekaragaman anggrek yang tumbuh di lingkungan yang berbeda. Menurut

Assagaf (2012) anggrek hidup dalam berbagai kondisi, dataran rendah, sedang, tinggi

dengan iklim panas, sedang, hingga dingin, dalam temperatur 12°-35°C, maka jenis

anggrek tumbuh sesuai dengan lingkungan. Menurut Sulistriani (2009) beberapa

jenis anggrek diketahui mampu tumbuh dan berkembang pada daerah dataran rendah

sampai ke daerah dataran tinggi. Dilain pihak ada jenis-jenis lain yang hanya tumbuh

(2)

2

keanekaragaman jenis anggrek di daerah tertinggi Karimunjawa terdapat pada

ketinggian 500 – 2000 m dpl.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Abdillah (2014) di daerah perkotaan

Kabupaten Purbalingga dengan ketinggian tempat 61-112 m dpl dan suhu 26°-33° C

ditemukan keanekaragaman jenis tanaman anggrek sebanyak 12 jenis. Tanaman

anggrek yang paling sering ditemukan adalah anggrek Dendrobium, karena anggrek

tersebut memiliki banyak keunggulan yaitu rajin berbunga, warna yang bervariasi

dan bentuk bunga yang menarik.

Wilayah Kota Purwokerto dan Kota Cilacap berbeda dilihat dari letak

ketinggian tempat, iklim dan cara kehidupan masyarakatnya. Purwokerto merupakan

sebuah kota berkembang di bagian barat daya Propinsi Jawa Tengah, Purwokerto

merupakan ibu kota Kabupaten Banyumas dengan pola kehidupan masyarakat yang

lebih modern, bekerja di bidang bisnis, pertanian, dan banyaknya mahasiswa yang

membuat semakin maju kotanya. Purwokerto terletak 14 km dari kawasan Gunung

Slamet, sehingga secara geografis Purwokerto memiliki curah hujan yang tinggi.

Cilacap menurut topografi merupakan dataran rendah, berada pada daerah pesisir

yang merupakan daerah pantai. Pola kehidupan masyarakat Cilacap sebagian besar

bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani, ada pula sebagai pekerja di bidang

industry. Hal inilah yang menyebabkan Purwokerto memiliki suhu yang lebih sejuk

di banding dengan wilayah peisir Cilacap. Berdasarkan uraian tersebut timbul suatu

permasalahan bahwa perbedaan kondisi wilayah Kota Purwokerto dan Kota Cilacap

tersebut akan mempengaruhi keanekaragaman anggrek yang tersebar di wilayah

tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang studi perbandingan

keanekaragaman anggrek di Kota Purwokerto dan Kota Cilacap dilakukan dengan

tujuan yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis anggrek di Kota

Purwokerto dan Kota Cilacap dan mengetahui persebaran jenis anggrek di Kota

Purwokerto dan Kota Cilacap.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang penulis lakukan pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, ditemukan 111 kata yang mengalami reduplikasi secara seluruh,

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2012 LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA.. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Produksi cuka meli'atkan $roses 4ermentasi yang sangat sederhana, le'ih sederhana dari 4ermentasi alkolhol, karena di'utuhkannya oksigen dalam $roses 4ermentasi

Berdasarkan hasil analisa dalam kondisi dan antar kondisi maka dapat di maknai bahwa kemampuan motorik kasar subjek yaitu dalam melempar dan menangkap bola memperlihatkan

Tri Ika Jaya Kusumawati, S.Kom Wiwin Windihastuty, S.Kom Agnes Aryasanti, S.Kom Nofiyani, S.Kom Nurwati, M.Kom Anita Diana, M.Kom Samsinar, M.Kom Sejati Waluyo, M.Kom Erwin

Sedangkan menurut Al Bahra dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, adalah sebagai berikut: “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses

Dari hasil percobaan pengambilan pektin dari limbah industri rumahan sari buah yang telah dilakukan diperoleh kondisi optimal pada variabel berat bahan 50 gram, konsentrasi

permasalahan dalam soal penerjemahan karena banyaknya penerjemah yang tidak profesional dalam bekerja dan sempitnya waktu kita sebagai editor untuk mendeteksi keseluruhan