• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Reksa Dana

Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana bentuk Reksa Dana pada saat itu adalah Reksa Dana tertutup (closed end fund). Reksa Dana adalah suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi dan analisis dalam sebuah pasar modal (Widjaja, 2006: 7).

Reksa Dana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi, kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009: 110).

Sedangkan menurut Darmadji (2006: 153) Reksa Dana adalah sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah atau sarana tempat berinvestasi, dimana dana yang di himpun dari dari masyarakat merupakan modal bukan simpanan dan di masukkan ke fortolio efek, kemudian dikelola oleh manajar investasi serta menempatkan dana ke dalam bentuk saham atau obliasi dan kemudian akan di simpan oleh bank kustodian.

(2)

Adapun Reksa Dana diciptakan untuk membantu para pemodal yang ingin berpartisipasi dalam fortopolio hutang-hutang pemerintah yang mengharapkan keuntungan yang tinggi. Sedangkan menurut Undang-undang nomor 8 tahun 1985 pasal 1 ayat 27 mengemukakan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam fortopolio efek oleh manajer investasi.

Dengan adanya Reksa Dana membuat pasar modal investasi lebih terarah, karena lebih mudah di transaksikan di pasar modal sesuai dengan tingkat harga yang berlaku di pasar modal. Serta dapat dijadikan untuk menarik perhatian dan membantu masyarakat pemodal kecil dalam berinvestasi karena keterbatasan tingkat pengetahuan yang dimiliki sedikit, waktu yang minim dalam mengelola investasi.

2.1.2 Bentuk Reksa Dana

Reksa Dana di lihat dari bentuknya , ada 2 bentuk Reksa Dana (Nasaruddin, 2004: 157) yaitu:

1. Reksa Dana Perseroan (Corporate type)

Dalam Reksa Dana berbentuk perseroan, dimana perusahaan ini kegiatan usahanya menghimpun dana dari pemodal dengan cara menjual saham, kemudian dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham akan diinvestasikan ke berbagai jenis efek yang kemudian diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang, seperi saham, obligasi, deposito, dan lain-lain.

Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana perseroan adalah (Widjaja, 2006: 68) yaitu:

(3)

b. Pengeloaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk

c. Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan bank kustodian.

Reksa Dana Perseroan ini terbagi ke dalam 2 bentuk yaitu Reksa Dana Perseroan yang bersifat tertutup dan Reksa Dana yang bersifat terbuka. Reksa Dana tertutup merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatannya menjual saham kepada investor melalui penawaran di bursa efek, sehingga apabila suatu waktu investor ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan dengan menjual langsung kepada insvestor asing, bukan kepada pihak penerbitnya. Dalam hal ini saham yang di jual kembali oleh pemilik saham hanya boleh di jual kepada insvetor asing dan pihak Reksa Dana sendiri tidak dapat membeli kembali sahamnya.

Sedangkan Reksa Dana terbuka merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatan usahanya menawarkan dan membeli kembali saham-saham dari investasi sampai dengan sejumlah modal yang dikeluarkan (Ibid). Reksa Dana bentuk ini kegiatan menjual saham dilakukan di bursa efek dan saham yang telah dijual kepada investor dapat dibeli kembali oleh Reksa Dana dan dibeli oleh investor asing.

2. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type)

Menurut Undang-Undang nomor 18 tentang pasar modal kontrak investasi kolektif diartikan sebagai kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola fortopolio investasi kolektif dan bank kustodian. Dalam hal ini Reksa Dana kontrak investasi kolektif mempunyai tanggung jawab

(4)

terhadap pihak manajer investasi dan bank kustodian, begitu juga dalam hal tata cara transaksinya, biaya-biaya yang dikeluarkan serta aturan yang menyangkut pengelolaan Reksa Dana.

2.1.3 Jenis Reksa Dana

Adapun jenis Reksa Dana (Simatupang, 2010:195) adalah sebagai berikut: a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market)

Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya 100% pada instrumen pasar uang. Reksa Dana ini sangat cocok untuk investor pemula atau insvestor yang baru memulai investasi, dimana investor masih memiliki pengetahuan yang minim dalam berinvestasi, karena Reksa Dana jenis ini memiliki jangka waktu yang pendek atau kurang dari 1 tahun sehingga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah bila dibandingkan dengan investasi jenis Reksa Dana yang lain.

b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Obligasi)

Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio efek yang dikelola kedalam bentuk surat utang. Reksa Dana ini sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan cocok untuk investor yang ingin berinvestasi pada jenis obligasi karena investasi jenis ini memiliki jangka waktu menengah bahkan panjang, serta memiliki tingkat risiko yang menengah apabila dibandingkan dengan investasi jenis lain.

c. Reksa Dana Saham

Reksa Dana yang portofolio investasinya berbentuk saham (equity) dengan jumlah paling sedikit 80% dari total investasinya. Reksa Dana jenis ini sangat cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Biasanya berinvestasi dalam jenis ini di perlukan modal yang sangat besar dan kehati-hatian

(5)

dalam memilih saham karena harga saham mengalami penurunan atau kenaikan tiap hari. Maka dari itu Reksa Dana jenis ini dikatakan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan investasi jenis yang lain. Akan tetapi keuntungannya juga sangat besar dari pertumbuhan harga saham.

d. Reksa Dana Campuran

Reksa Dana jenis ini mengalokasikan dana investasi kedalam bentuk portofolio investasi yang bervariasi. Jika Reksa Dana pasar uang mengalami penurunan atau kemerosotan maka dana investor akan dialokasikan ke dalam investasi jenis lain, seperti ke dalam Reksa Dana pendapatan tetap. Reksa Dana campuran dapat berbentuk saham dan dapat juga di kombinasikan ke dalam bentuk obligasi atau pasar uang, tergantung kepada jenis investasi mana yang lebih menguntungkan.

2.1.4 Reksa Dana berdasarkan sifatnya

Adapun jenis-jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya antara lain: 1. Reksa Dana Terbuka (Open-end Fund)

Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual sahamnya dan dapat membeli kembali sahamnya dari investor atau pemilik saham. Dengan kata lain Reksa Dana ini memberi kemungkinan kepada investor atau pemilik saham apabila sewaktu-waktu ingin menjual kembali sahamnya, dapat dilakukan melalui penawaran bursa atau dapat dijual langsung kepada penerbit saham atau langsung kepada investor lain. Jadi dalam Reksa Dana terbuka pihak penerbit dapat membeli kembali sahamnya.

(6)

2. Reksa Dana Tertutup ( Closed-end Fund)

Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali sahamnya. Maksudnya apabila investor atau pemilik saham sewaktu-waktu ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan melalui penawaran bursa efek tempat penerbitan saham. Akan tetapi pihak penerbit tidak dapat membeli kembali saham yang dijual oleh investor.

Adapun karakteristik yang membedakan Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup, adalah sebagai berikut (Simatupang, 2010: 187) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan antara Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup

No. Reksa Dana Bersifat Terbuka Reksa Dana Bersifat Tertutup

1. Saham atau unit penyertaan Reksa Dana tidak tercatat di bursa efek.

Saham atau unit penyertaan Reksa Dana wajib dicatatkan di bursa efek.

2. Pemodal atau investor menjual saham atau unit penyertaan Reksa Dana kepada manajer investasi (redemption).

Pemodal atau investor Reksa Dana tidak dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan Reksa Dananya kepada manajer investasi Reksa Dananya, melainkan terjadi jual beli seperti yang berlaku pada perdagangan saham.

3. Harga saham atau nilai unit penyertaan Reksa Dana berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB)

Dengan demikian harga saham Reksa Dana tidak tergantung pada NAB tetapi sangat tergantung pada mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di pasar

(7)

2.1.5 Keuntungan Reksa Dana

Pada dasarnya setiap investor dalam berinvestasi selalu ingin mendapatkan keuntungan. Menurut Widjaja (2006: 18) adapun keuntungannya antara lain:

1. Diversifikasi Investasi dan Penyebab Risiko

Keberhasilan manajer investasi dalam melakukan diversifikasi didukung oleh tersedianya jumlah dana yang besar sehingga memberikan kesempatan kepada pengelola untuk mengalokasikan investasinya ke berbagai jenis efek. Pihak pengelola investasi juga akan memantau kondisi pasar modal serta sektor industri mana yang lebih berpeluang untuk memberikan hasil yang lebih menguntungkan guna untuk mengurangi risiko.

2. Biaya Rendah

Modal yang terhimpun dari dana masyarakat dengan jumlah yang besar harus dikelola secara professional sehingga harus menciptakan efisiensi dalam pengelolaan. Dalam hal ini efisiensi meliputi biaya untuk mendapatkan informasi, dan cara mengelola investasi. Jika investasi dilakukan secara pribadi, maka biaya yang dikeluarkan akan besar, sehingga lebih menguntungkan apabila dikelola oleh pihak penerbit saham.

3. Harga

Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi pihak penerbit selalu berusaha memantau kondisi pasar yang mengalami perubahan terhadap penurunan harga atau kenaikan harga tiap hari. Misalnya apabila harga saham mengalami penurunan, maka pihak penerbit akan beralih kepada jenis investasi yang lain seperti pasar uang guna untuk mengurangi kerugian.

(8)

4. Dapat Dimonitor Secara Rutin

Pihak penerbit Reksa Dana dapat memonitor serta melihat perkembangan harga saham secara rutin yang berlaku di pasar. Hal ini dilakukan karena setiap hari Reksa Dana akan mengumumkan nilai aktiva besih melalui surat kabar. Inilah yang membuat investasi lebih menguntungkan karena kemampuan pihak manajer investasi dalam mengalokasikan dana ke berbagai jenis investasi serta mengetahui kondisi yang berlaku di pasar.

5. Likuiditas yang Terjamin

Apabila investor atau pemilik modal ingin menjual sahamnya, maka pemodal dapat mencairkannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang di buat oleh pihak penerbit. Dalam hal ini Pihak penerbit Reksa Dana juga wajib membeli kembali sahamnya sesuai dengan harga dan permintaan yang berlaku di pasar sehingga sifatnya lebih likuid.

6. Pengelolaan Portofolio yang Profesional

Kemampuan pemodal dalam mengelola investasinya sangat minim karena keterbatasan pengetahun yang dimiliki, juga memantau informasi di pasar yang mempengaruhi naik turunnya harga saham. Untuk itu diperlukan pihak yang profesional dalam mengelola portofolio efek yaitu manajer investasi. Peran manajer investasi sangat penting karena mempunyai keahlian di dalam mengelola serta mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat.

2.1.6 Risiko dalam investasi Reksa Dana

Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi pada Reksa Dana, ada beberapa risiko yang dapat mendatangkan kerugian bagi

(9)

para investor. Menurut Simatupang (2010 :179) adapun risiko-risiko Reksa Dana diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi merupakan risiko yang terjadi apabila terdapat pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti obligasi, tidak dapat membayar atau gagal membayar bunga dan pokok obligasi kepada Reksa Dana yang mengakibatkan timbulnya kerugian pada Reksa Dana. Maksudnya adalah dana yang dialokasikan oleh Reksa Dana mengalami penurunan sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan, dan menyebabkan berkurangnya modal dalam berinvestasi sehingga dana yang sudah terhimpun tidak dapat dialokasikan ke jenis investasi yang lain.

2. Risiko Likuiditas

Salah satu daya tarik dari Reksa Dana adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi, dimana para investor dapat menjual sahamnya setiap saat. Namun dibalik tingginya likuiditas Reksa dana terdapat juga kerugian, terutama apabila investor mendapatkan informasi isu negatif yang mengakibatkan investor harus menjual sahamnya secara besar-besaran. Penjualan yang besar-besaran oleh investor mengakibatkan pengelola Reksa Dana harus menyediakan banyak dana, serta adanya masalah politik yang mengakibatkan para investor menjual sebagian atau seluruh sahamnya, sehingga menyebabkan unit penyertaan saham mengalami kekurangan dana.

3. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi

Pada dasarnya investasi pasar modal dalam bentuk uang sangat berpengaruh terhadap perubahan politik dan ekonomi. Investasi pasar modal

(10)

seperti Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko gejolak politik dan menurunnya tingkat ekonomi, hal ini akan berdampak negatif terhadap aset Reksa Dana. Sehingga menimbulkan keraguan serta kebingungan pemodal dalam mempertahankan asetnya, kemudian pemodal menjual sahamnya kepada unit penyertaan aset atau manajer investasi.

4. Risiko Pasar dan Globalisasi

Menurunnya kinerja pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar yang terjadi secara perlahan atau cepat baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Perubahan yang terjadi di dalam negeri di akibatkan oleh rendahnya jumlah investor dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, sehingga banyak investor yang menjual saham. Sementara perubahan yang terjadi diluar negeri diakibatkan oleh menurunya harga saham dan memberikan dampak terhadap pasar modal di dalam negeri. Untuk itu pemodal perlu mengetahui perkembangan transaksi efek yang terjadi dipasar modal indonesia juga pasar modal didunia dalam beberapa tahun ke depan guna untuk menghindari risiko dari pasar dan globalisasi yang mungkin terjadi.

5. Risiko Terkait Peraturan

Adanya peraturan yang ketat dalam mengelola aset Reksa Dana berfungsi untuk melindungi aset para pemodal dari para pelaku yang ingin melakukan kecurangan, dapat menghambat manajer investasi dalam mengelola aset Reksa Dana. Hambatan ini berupa pembatasan jumlah investasi oleh pemodal, sehingga jumlah dana yang dikelola juga terbatas, walaupun dalam kenyataannya sebagian pemodal ingin melakukan investasi yang lebih besar dari jumlah yang sudah ditentukan.

(11)

6. Risiko aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana

Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana seperti manajar investasi, bank kustodian, agen penjual Reksa Dana, dalam melakukan kegiatannya terjadi kesalahan atau melakukan kecurangan akan menimbulkan kerugian pada pemodal. Oleh karena itu pemodal juga perlu memperhatikan kinerja pengelolaan Reksa Dana untuk mengurangi risiko yang akan terjadi.

2.1.7 Membeli Reksa Dana

Dalam berinvestasi investor perlu memperhatikan kinerja dari manajer investasi dalam mengelola investasi dan juga harus hati-hati dalam memilih jenis investasi yang akan dibeli. Dalam membeli Reksa Dana biasanya investor harus mengisi formulir pembelian dengan melampirkan dokumen, seperti identitas diri (ktp) untuk investor individu, sedangkan untuk perusahaan dengan melengkapi akta perusahaan. Data yang sudah terpenuhi secara lengkap akan di kirim kepada manajer investasi, kemudian pembayaran pembelian Reksa Dana dilakukan dengan cara transfer kepada bank kustodian yang telah di unjuk.

2.1.8 Cara Penjualan Kembali dan Pengalihan Dana Investasi

Investasi dalam Reksa Dana, investor dapat mencairkan dana investasinya dengan cara menjual kembali sahamnya kepada penerbit unit penyertaan saham. Adapun hal yang mendorong pemilik saham menjual sahamnya kepada unit penyertaan adalah karena pemilik dana membutuhkan dana yang cepat untuk kebutuhannya sehingga harus dijual sebagian atau seluruh sahamnya. Pemilik dana juga ingin menambah atau memindahkan jenis investasinya kepada jenis investasi yang lain, misalnya saham di pindahkan menjadi obligasi dan juga dipicu oleh pendapatan yang diterima oleh pemilik saham tidak sesuai dengan

(12)

harapannya serta adanya isu negatif yang mengakibatkan pemilik saham harus menjual sahamnya.

Adapun beberapa prosedur penjualan kembali Unit Penyertaan dan Pengalihan menurut Pratomo (2001: 101) antara lain:

1. Dalam Peraturan Bapepam dinyatakan pembayaran atas penjualan dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterima permohonan penjualan, dan pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening pemilik saham. 2. Perhatikan besarnya biaya penjualan kembali. Sebelum melakukan penjualan

perlu diperhatikan biaya untuk penjualan dalam meminimalkan kerugian. 3. Jika investor melakukan pengalihan, biaya pengalihan umumnya lebih kecil

daripada biaya penjualan kembali atau biaya pembelian dan hanya diterapkan satu kali.

4. Adapun batas waktu penerimaan permohonan penjualan kembali dan pengalihan umumnya pukul 13.00, yang akan diproses dengan harga per unit pada penutupan hari yang bersangkutan.

5. Manager Investasi mempunyai wewenang dalam menutup rekening investor, apabila investor memiliki jumlah saham dibawah batas yang ditentukan serta mengembalikan saldo kembali kepada pemilik saham.

6. Dalam penjualan saham kembali, manajer investasi berhak dalam membatasi jumlah saham yang akan di jual, misalnya hingga 20 % dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencairan dana pada waktu yang sama dengan investor lainnya.

Dalam menjual Reksa Dana dapat dilakukan dengan cara pemilik saham harus mengkonfirmasi kepada penerbit unit penyertaan dengan cara mengisi

(13)

formulir penjualan yang telah disediakan oleh manajer investasi, kemudian manajer investasi akan melakukan pembayaran dengan cara transfer kepada rekening pemilik saham selambat-selambatnya 7 hari setelah pernyataan penjualan dibuat.

2.1.9 Pengelola Reksa Dana

Dalam berinvestasi pada Reksa Dana pengelola dikenal dengan manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab terhadap kegiatan investasi, mengelola investasi, memantau kondisi pasar, mengambil keputusan, melakukan tindakan yang dibutuhkan dan membantu pemodal dalam memilih jenis investasi yang lebih cocok dibeli. Jenis investasi yang di pilih akan memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda.

Manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan suatu portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikan keuntungan bagi nasabah, yang kegiatan sehari-harinya adalah membuat strategi agar dana yang terkumpul dapat tumbuh berkembang seperti yang diinginkan pemodal.

Sedangkan bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Biaya-biaya Dalam Reksa Dana

Sebelum berinvestasi di Reksa Dana, investor perlu memperhatikan biaya yang dikenanakan pada Reksa Dana. Adapun jenis biaya dalam mengelola Reksa Dana dibagi dalam beberapa kelompok (Situmorang, 2010:61).

(14)

1) Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana • Jasa manajer investasi

• Jasa bank kustodian

• Jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan konsultan hukum setelah pernyataan pendaftaran reksa dana tersebut dianggap efektif oleh Bapepam.

• Biaya operasional yaitu biaya transaksi efek (saham atau obligasi) dan juga registrasi efek dan biaya administrasi pembuatan dan pengiriman prospektus serta biaya pajak.

2) Biaya yang dibeban kepada manajer investasi • Biaya administrasi pendirian Reksa Dana

• Biaya pemasaran dan biaya percetakan berbagai formulir administrasi. 3) Biaya yang menjadi beban pemilik unit penyertaan (pemodal) antara lain:

• Biaya pembelian (subscription fee) untuk membeli unit penyertaan Reksa Dana

• Biaya penjualan kembali (redemption fee) unit penyertaan Reksa Dana • Biaya pertukaran atau pengalihan. Biaya ini timbul apabila pemegang

unit penyertaan Reksa Dana ingin menukarkan unit penyertaan Reksa Dana

2.2 Kepercayaan (trust)

Kepercayaan adalah kesedian satu pihak bergantung pada sejumlah faktor antar pribadi dan antar organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati perusahaan (Kotler, 2009: 219). Arti lain dari pernyataan diatas bahwa rasa percaya nasabah terhadap perusahaan dapat terjadi karena nasabah

(15)

mempunyai harapan yang baik terhadap perusahaan dan menganggap perusahaan dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya. Misalnya dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan kenyataannya, solusi penanganan masalah, kebaikan hati , dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

Adapun pelayanan yang baik menurut Kasmir (2008: 34) adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah ditentukan, kemampuan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimilikinya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu tindakan yang diharapkan nasabah dari pihak lain (perusahaan) bahwa perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil, bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada nasabah berupa keuntungan, menjaga kerahasian dan bertanggung jawab kepada nasabah.

Adapun beberapa elemen penting dari kepercayaan menurut Barnes (2003: 149) antara lain:

1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa lalu. Hal ini dapat terjadi karena nasabah sudah menjadi nasabah terlebih dahulu atau nasabah mendapat informasi yang baik dari keluarga, rekan kerja, dll bahwa perusahan tersebut mempunyai citra positif.

2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Maksudnya calon nasabah yakin bahwa perusahaan mitra bisnisnya dapat memberikan pelayan pemecahan masalah yang baik.

3. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko. Adanya rasa percaya sehingga nasabah berani mengambil risiko dan

(16)

percaya perusahaan akan mengurangi keraguan dalam mengambil keputusan, walaupun dalam segala keputusan atau tindakan yang diambil akan mengalami risiko,

4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner. Adapun rasa percaya nasabah terhadap perusahaan karena nasabah menganggap perusahaan akan menjaga kerahasian dan bertanggung jawab.

Adapun dimensi kepercayaan menurut Kotler (2009: 220) terdiri atas:

a. Transparan: informasi, penuh jujur

b. Kualitas produk/jasa: produk dan jasa terbaik untuk memenuhi harapan c. Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan

memenuhi diri mereka sendiri

d. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara jujur dan komunitas kompherehensif

e. Advokasi / pervasif: semua fungsi bekerja untuk membangun kepercayaan Timbulnya rasa percaya yang dimiliki nasabah terhadap perusahaan dapat didorong oleh adanya citra positip dari perusahaan. Tanpa citra yang positif maka kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan efektif (Kasmir, 2004: 216). Adapun citra positif ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas pelayanan dan kualitas keamanan, sehingga akan timbul minat nasabah untuk melakukan transaksi, dapat menghasilkan hubungan kerja sama yang baik dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan. hal ini penting diperhatikan perusahaan untuk menarik minat masyarakat.

(17)

2.3 Suku Bunga

Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentu persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl, 2001: 635).

Sedangkan menurut Kasmir (2008: 131) bunga pada perusahaan dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya

Berdasarkan uraian di atas suku bunga dapat diartikan sebagai harga dari balas jasa atas jasa yang diberikan kepada pihak lain dalam waktu tertentu. Adapun kegunaan daripada bunga bagi perusahaan adalah untuk memberikan rangsangan, daya tarik bagi nasabah yang telah memiliki dana dan menyimpan uangnya baik dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk investasi, seperti bunga deposito, bunga tabungan, dll. Tetapi apabila bunga tinggi, masyarakat akan lebih senang menyimpan dananya atau melakukan investasi di bank atau lembaga keuangan lainnya daripada untuk di konsumsi, begitu juga dengan sebaliknya. Akan tetapi suku bunga juga akan mengalami perubahan nilai yang pergerakannya dilaporkan melalui media informasi, akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap nasabah untuk mengambil keputusan, apakah sebaiknya membeli obligasi atau tidak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga menurut Kasmir (2008: 132) antara lain:

(18)

Apabila perusahaan kekurangan dana maka perusahaan menaikkan bunga agar memancing minat nasabah untuk menyimpan uang hingga dana yang dibutuhkan terpenuhi.

b. Persaingan

Dalam perbankan umumnya untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan memainkan suku bunga sebagai harga produk jasa untuk mendapatkan pesaing. Begitu juga perusahaan untuk memenangkan persaingan dari perusahaan lain, biasanya dengan memainkan harga untuk mendaptkan nasabah.

c. Kebijakan Pemerintah

Dalam menjaga persaingan yang secara sehat pemerintah menetapkan batasan suku bunga melalui Bank Indonesia.

d. Target Laba Yang Diinginkan

Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka tingkat suku bunga juga ikut besar dan sebaliknya.

e. Jangka Waktu

Semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi pula tingkat suku bunganya karena semakin tinggi resikonya dan sebaliknya. f. Kualitas Jaminan

Semakin likuid nilai jaminan maka semakin rendah pula tingkat suku bunga yang diberikan karena semakin mudah untuk dicairkan apabila terjadi masalah.

g. Reputasi Perusahaan

(19)

h. Produk Yang Kompetitif

Produk yang kompetitif maka bunga yang diberikan bank lebih tinggi karena produk yang dibiayai kurang laku dipasaran.

i. Hubungan Baik

Dengan keaktifan nasabah sehingga terjalin hubungan yang baik, maka bunganya juga lebih tinggi disbanding dengan nasabah yang kurang aktif. j. Jaminan Pihak Ketiga

Dimana pihak ketiga biasanya adalah nasabah yang aktif 2.4 Lokasi

Dalam penentuan lokasi perusahaan sangat di perlukan kehati-hatian, hal ini dianggap sangat penting dalam menghemat biaya yang akan dikeluarkan. Penentuan lokasi juga diharapkan dapat medekatkan hubungan perusahaan, misalnya karyawan dengan nasabah. Lokasi adalah tempat dimana produk dan jasa disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah. Lokasi yang strategis sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat nasabah dan memudahkan urusan nasabah dengan perusahaan. Selain penetuan lokasi, diperlukan juga penentuan tata letak (lay-out) serta tata letak kantor di dalam (in-door) guna untuk menjaga kenyaman nasabah serta mengurangi kebosanan dalam melakukan transaksi.

Menurut Kasmir (2004: 207) terdapat beberapa pertimbangan dalam menetukan suatu lokasi. Teknik penentuan lokasi digunakan untuk menghitung kelayakan lokasi perusahaan. Adapun beberapa aspek penentuan lokasi antara lain:

1. Jenis usaha yang di jalankan 2. Dekat dengan pasar

(20)

3. Dekat dengan tenaga kerja

4. Tersedia sarana dan prasarana seperti transportasi, listrik, dll 5. Dekat dengan pemerintahan

6. Dekat dengan lembaga keuangan 7. Kemudahan untuk ekspansi

8. Adat istiadat, budaya, sikap masyarakat 9. Hukum yang berlaku

Adapun beberapa tujuan dalam penentuan lokasi (Wahjono, 2010:127), antara lain:

1. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan pencapaiannya ( aksesibilitas ). Maksud aksesibiltas adalah kemudahan dalam menjangkau lokasi. Kemudahan ini membantu nasabah dalam segala urusan ke perusahaan. Misalnya seperti kemudahan dalam menuju lokasi kantor dengan banyak dilewati angkutan umum.

2. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi. Dengan teknologi canggih yang dimilki perusahaan akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan mempercepat urusan. Hal ini juga sangat membantu karena dapat menghemat waktu.

3. Lokasi memungkinkan perusahaan menata kantor dan tata letak dengan leluasa. Maksudnya dengan penataan tata ruang kantor secara efektif dapat menimbulkan kenyaman dan kepusan nasabah dalam memanfatkan produk dan jasa perusahaan. Keamanan serta kemudahan dalam parkir kenderaan.

(21)

4. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif sekaligus efesien. Antrian terutama pada jam kerja sibuk sehingga mengurangi kebosanan nasabah pada saat terjadi transaksi.

5. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor dalam mencapai tujuannya. Hal ini dapat menentukan kualitas tenaga kerja serta mempermudah karyawan dalam melayani nasabah dengan baik dari berbagai gangguan yang mungkin terjadi.

Referensi

Dokumen terkait

Menjahit merupakan pekerjaan sektor formal yang dilakukan dalam posisi duduk dalam waktu yang lama sehingga dapat berisiko mengalami keluhan nyeri pinggang.Tujuan

(1) Untuk melakukan penelitian terhadap barang yang disertakan sebagai modal saham Daerah dalam Pembentukan Perseroan Terbatas (PT) dan atau menentukan nilai

Tanda-tanda keracunan racun tikus antikoagulan adalah mual, muntah dan diare, perdarahan yang menyebabkan luka lambat sembuh, gusi atau hidung berdarah, feses dan

Berdasarkan hasil klasifikasi dengan menggunakan citra Landsat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumbar, secara umum dapat diklasifikasikan

Untuk mengembangkan kompetensi keaksaraan usaha mandiri perlu dikembangkan model pembelajaran yang relevan yang di samping memperkuat kompetensi keaksaraan dasarnya

Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 pada Pasal 272 Ayat (1),

IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap

Untuk itu diasumsikan bahwa zat warna kulit buah manggis dapat diisolasi untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai pewarna alami, seperti penelitian yang dilakukan