• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN ANGGARAN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN ANGGARAN 2014"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

TAHUN ANGGARAN 2014

I. PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655) ;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran DR. H. ZAINI ARONY, M.Pd

BUPATI LOMBOK BARAT

H. FAUZAN KHALID, S.Ag, M.Si WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT

(2)

Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4693);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

8. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lembaran Daerah Nomor 8 Tahun 2008);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Nomor 9 Tahun 2011)

10.Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Nomor 8 Tahun 2013).

11.Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Nomor 07 Tahun 2014).

(3)

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Kondisi Geografis; batas administrasi daerah, luas wilayah, topografis dan jumlah bangunan rumah serta hal lain yang dianggap perlu

Secara geografis Kabupaten Lombok Barat terletak di antara 115046’

sampai dengan 116028 Bujur

Timur dan 8012’ sampai

dengan 8055’ Lintang Selatan.

Kabupaten Lombok Barat termasuk wilayah yang beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 27,6 0C

dan suhu maksimum berkisar 32,6 0C serta suhu minimum

22,6 0C, dengan tingkat curah

hujan rata-rata 77,38 mm setiap bulannya.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lombok Barat meliputi :

- Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

- Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah Dan Lombok Timur

- Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram

Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Lombok Barat memiliki posisi yang strategis, yaitu sebagai pintu gerbang Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Provinsi Bali dengan adanya Pelabuhan Lembar, dan merupakan daerah perlintasan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB yang terletak di Kota Mataram. Selain itu, Pulau Lombok yang telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata baru oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setelah pulau bali, menjadikan peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kabupaten Lombok Barat juga ditetapkan sebagai daerah tujuan

(4)

wisata terbaik (destinasi wisata) setelah pulau Bali sehingga angka kunjungan wisata dari tahun ke tahun terus meningkat. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB, di Kabupaten Lombok Barat telah berkembang pesat perumahan dan pemukiman penduduk.

Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat tercatat terdapat sejumlah 149.593 unit bangunan rumah. Jumlah bangunan rumah paling banyak berada di Kecamatan Narmada sebanyak 23.206 unit. Dan jumlah bangunan paling sedikit di Kecamatan Batulayar sebanyak 8.863 unit. Secara rinci, jumlah bangunan rumah per Kecamatan sebagaimana tertera pada Tabel berikut :

No Kecamatan Jumlah Bangunan Rumah

Tahun 2014 PERSENTASE (%) 1 Gunungsari 22.934 15,33 2 Batulayar 8.863 5,92 3 Narmada 23.206 15,51 4 Lingsar 13.747 9,19 5 Kediri 13.687 9,15 6 Kuripan 9.837 6,58 7 Labuapi 14.461 9,67 8 Gerung 17.102 11,43 9 Lembar 13.378 8,94 10 Sekotong Tengah 12.378 8,27 Jumlah 149.593 100,00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terbagi dalam 10 Kecamatan, 119 Desa, 3 Kelurahan dan 813 Dusun serta 19 Lingkungan. Dimana Kecamatan Sekotong Tengah memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah sekitar 529,38 Km2 atau sekitar

50,23% terkecil Kecamatan Kuripan dengan luas wilayah 21.56 Km2

atau 2,05% dari total luas daratan di Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan tabel berikut :.

NO KECAMATAN JUMLAH DUSUN DAN LINGKUNGAN LUAS WILAYAH (KM2 ) PERSEN TASE LUAS (%) 1 Gunungsari 99 89,74 8,51 2 Batulayar 62 34,11 3,24 3 Narmada 128 107,62 10,21

(5)

NO KECAMATAN JUMLAH DUSUN DAN LINGKUNGAN LUAS WILAYAH (KM2 ) PERSEN TASE LUAS (%) 4 Lingsar 93 96,58 9,16 5 Kediri 74 21,64 2,05 6 Kuripan 40 21,56 2,05 7 Labuapi 73 28,33 2,69 8 Gerung 89 62,30 5,91 9 Lembar 80 62,66 5,95 10 Sekotong Tengah 94 529,38 50,23 Jumlah 832 1.053,92 100,00

Sumber : BPS Lombok Barat Dalam Angka

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat menurut jenis kelamin terdiri dari 361.357 orang laki-laki atau sekitar 51 % dan terdiri dari 347.170 orang atau sekitar 49 % menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Lombok Barat lebih dominan penduduk berjenis kelamin Laki-laki dibanding dengan penduduk perempuan, sesuai dengan tabel berikut :

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 Gerung 47.659 46.659 94.318 2 Kediri 35.229 33.946 69.175 3 Narmada 49.552 47.873 97.425 4 Sekotong Tengah 28.526 26.317 54.843 5 Labuapi 37.630 36.710 74.340 6 Gunungsari 42.917 41.585 84.502 7 Lingsar 39.565 38.262 77.827 8 Lembar 30.922 29.381 60.303 9 Batulayar 27.438 25.879 53.317 10 Kuripan 21.919 20.558 42.477 JUMLAH 361.357 347.170 708.527

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Menurut kelompok umur, pada tahun yang sama memperlihatkan bahwa kelompok umur terbesar adalah usia antara 15-64 tahun atau kategori usia produktif sebanyak 536.558 jiwa atau sebesar 75,73 % menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Barat mempunyai potensi yang besar dibidang Sumber Daya Manusia yang produktif untuk mendukung pembangunan berbagai sektor . Jumlah kelompok umur terkecil adalah usia 70-74 tahun sebanyak 9.997

(6)

jiwa atau 1,41%. Untuk lebih jelasnya data komposisi penduduk menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut ;

NO.

KELOMPOK UMUR /

USIA

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH PERSEN TASE (%) 1 0-4 15.502 14.344 29.846 4,21 2 5-9 22.699 21.481 44.180 6,24 3 10-14 29.793 28.567 58.360 8,24 4 15-19 31.164 29.810 60.974 8,61 5 20-24 35.728 34.345 70.073 9,89 6 25-29 37.418 38.325 75.743 10,69 7 30-34 34.575 35.823 70.398 9,94 8 35-39 34.083 35.071 69.154 9,76 9 40-44 28.425 26.766 55.191 7,79 10 45-49 26.070 24.461 50.531 7,13 11 50-54 17.964 16.390 34.354 4,85 12 55-59 16.888 15.012 31.900 4,50 13 60-64 9.843 8.397 18.240 2,57 14 65-69 9.116 8.239 17.355 2,45 15 70-74 5.467 4.530 9.997 1,41 16 > 74 6.622 5.609 12.231 1,73 Total 361.357 347.170 708.527 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Selanjutnya jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

NO. TINGKAT

PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

PERSEN TASE (%) 1 Belum Sekolah 100.720 112.230 212.950 30,06 2 Tidak Tamat SD 44.400 44.074 88.474 12,49 3 Tamat SD/MI 97.207 96.315 193.522 27,31 4 SLTP 47.990 43.564 91.554 12,92 5 SLTA 56.976 40.451 97.427 13,75 6 DII 2.166 1.861 4.027 0,57 7 DIII 2.432 2.256 4.688 0,66 8 S1 8.679 6.145 14.824 2,09 9 S2 702 237 939 0,13 10 S3 85 37 122 0,02 TOTAL 361.357 347.170 708.527 100,00

(7)

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase penduduk terbesar adalah belum sekolah sebanyak 30,06% disusul tamat SD/MI sebesar 27,31%, sedang terkecil pada jenjang pendidikan S3 sebanyak 0,02% menjadi tantangan terbesar bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan segenap masyarakat di Kabupaten Lombok Barat untuk meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat.

Persentase jumlah Penduduk menurut lapangan usaha dapat dilihat pada tabel berikut ;

BIDANG PEKERJAAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

RATA-RATA Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

36,44 39,68 37,77

Pertambangan dan

Penggalian 6,18 1,65 4,33

Industri 7,39 11,59 9,11

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,66 0,00 0,39

Konstruksi 16,32 0,35 9,79

Perdagangan, Hotel dan

Restoran 15,05 34,28 22,92 Komunikasi 5,57 0,35 3,44 Keuangan 0,48 0,76 0,60 Jasa-jasa 11,52 9,98 10,89 Lain-lain 0,38 1,36 0,78 Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Lombok Barat Dalam Angka

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan mampu menyerap tenaga kerja terbanyak dengan 37,77 persen disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,92 persen serta jasa-jasa dengan 10,89 persen. Sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah konstruksi dan industri masing-masing sebesar 9,79 persen dan 9,11 persen. Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,33 persen, sektor komunikasi 3,44 persen disusul oleh sektor lain-lain sebesar 0,78 persen, sektor keuangan sebesar 0,6 persen dan sektor lain-lain sebesar 0,39 persen.

(8)

Selanjutnya jumlah penduduk menurut rumah tangga dapat dilihat pada tabel berikut ;

NO KECAMATAN KEPALA KELUARGA JUMLAH PERSEN TASE (%) LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 Gerung 37.461 6.175 43.636 14,01 2 Kediri 22.418 4.134 26.552 8,52 3 Narmada 35.674 6.859 42.533 13,65 4 Sekotong Tengah 25.662 3.508 29.170 9,36 5 Labuapi 28.614 4.431 33.045 10,61 6 Gunungsari 31.497 5.550 37.047 11,89 7 Lingsar 27.873 4.460 32.333 10,38 8 Lembar 22.801 3.399 26.200 8,41 9 Batulayar 18.324 2.482 20.806 6,68 10 Kuripan 17.345 2.848 20.193 6,48 JUMLAH 267.669 43.846 311.515 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Tabel di atas menunjukkan bahwa komposisi jumlah kepala keluarga berjenis kelamin Laki-laki di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 267.669 atau 85,92% dan jumlah kepala keluarga berjenis kelamin perempuan sebanyak 43.846 atau 14,08%. Sedangkan menurut kecamatan, jumlah kepala keluarga terbanyak terdapat di Kecamatan Gerung sebanyak 43.636 atau 14,01% dan jumlah kepala keluarga paling sedikit terdapat di Kecamatan Kuripan sebanyak 20.193 (6,48%). Jika dibanding data jumlah penduduk dengan jumlah kepala keluarga maka rata-rata satu rumah tangga terdiri dari 2,27 jiwa.

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Posisi geografis Kabupaten Lombok Barat yang terletak diantara pulau Bali dan Pulau Komodo yang merupakan daerah tujuan pariwisata di Indonesia merupakan peluang yang strategis bagi pengembangan investasi kepariwisataan, dengan ditunjang oleh prasarana dan sarana kepariwisataan yang memadai.

(9)

Dengan prasarana dan sarana yang memadai itu pula, Kabupaten Lombok Barat sering ditunjuk untuk menyelenggarakan even-even kegiatan nasional maupun internasional yang memberikan peluang dalam pembangunan daerah dan menggerakkan roda perekonomian daerah.

Selain hal tersebut diatas dengan luas wilayah 1.053,92 Km2 Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi sumber daya

alam yang sangat bervariatif untuk dikembangkan, mulai dari Pariwisata, Pertanian, Industri Kerajinan, Agro Industri, Agro Wisata, Perdagangan, Perikanan, Kehutanan, dan Pertambangan. Beberapa potensi unggulan yang potensial untuk dikembangkan di Wilayah Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada Tabel berikut :

NO. JENIS KLASTER INDUSTRI KLASTER WILAYAH

1 Pariwisata, Industri Kerajinan, Pertanian Batulayar, Gunungsari 2 Agroindustri, Agrowisata, Pariwisata, Pertanian Narmada, Lingsar 3 Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Pertanian Gerung 4 Pariwisata, Perikanan,Pertanian Pertambangan Sekotong Tengah

5 Perikanan, Perdagangan dan Jasa Lembar 6 Pendidikan, Pertanian, Industri

Kerajinan

Kediri, Labuapi, Kuripan

Sumber : Bappeda Kabupaten Lombok Barat

Berdasarkan kajian ekonomi seperti nampak pada tabel di atas, klaster usaha Pertanian menempati unggulan pertama diikuti Industri Pariwisata, Jasa-jasa, Pengangkutan dan Komunikasi dan Pertambangan.

b.

Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menganalisis pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktivitas perekonomian suatu daerah. Sebagai tolok ukur keberhasilan

(10)

pembangunan di bidang ekonomi adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan sesuai dengan yang ditargetkan.

PDRB Kabupaten Lombok Barat dihitung atas dasar harga (Adh) berlaku mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 550, 60 milyar rupiah atau 11,01% dari tahun 2012 mencapai Rp. 4,999 triliun rupiah menjadi 5,549 trilyun rupiah pada tahun 2013, sedangkan perhitungan Adh konstan mencapai Rp. 2,070 triliun rupiah, seperti tertera dalam tabel berikut ;

NO LAPANGAN USAHA HARGA BERLAKU (000.000)** PERSENTA SE (%)** 1 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

1.405.575,00 25,33

2 Pertambangan dan Penggalian 219.903,27 3,96

3 Industri Pengolahan 185.394,56 3,34

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 43.141,63 0,78

5 Konstruksi 722.019,07 13,01

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.299.853,60 23,42

7 Pengangkutan dan Komunikasi 560.187,15 10,09

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan . 230.620,74 4,16

9 Jasa-jasa 882.934,61 15,91

TOTAL PDRB 5.549.629,62 100,00

**) Angka Sangat Sementara

Sumber: Buku PDRB Kabupaten Lombok Barat

Sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 25,33 persen terhadap PDRB menjadi leading sector perekonomian Kabupaten Lombok Barat .Dan diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan kontribusi sebesar 23,42 persen serta sektor jasa-jasa dengan kontribusi 15,91 persen . Sektor lainnya yang memberikan kontribusi cukup besar adalah sektor konstruksi serta sektor pengangkutan dan komunikasi, masing-masing sebesar 13,01 persen dan 10,09 persen. Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil berturut-turut adalah sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan sebesar 4,16 persen disusul oleh sektor pertambangan sebesar 3,96 persen, sektor industri pengolahan sebesar 3,34 persen dan sektor listrik,gas dan air bersih 0,78 persen.

(11)

NO LAPANGAN USAHA HARGA KONSTAN (000.000)** PERSENTASE (%)** 1 Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

475.369,77 25,33

2 Pertambangan dan

Penggalian 85.912,14 3,96

3 Industri Pengolahan 105.648,77 3,34

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 12.679,23 0,78

5 Konstruksi 267.922,83 13,01

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 526.805,60 23,42

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 221.369,52 10,09

8 Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan . 95.175,34 4,16

9

Jasa-jasa 280.083,74 15,91

TOTAL PDRB 2.070.966,93 100,00

** Angka Sangat Sementara

Sumber: Buku PDRB Kabupaten Lombok Barat

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 sesuai tabel diatas, sektor pertanian masih mendominasi lapangan usaha penduduk Kabupaten Lombok Barat dengan kontribusi sebesar 25,33 persen disusul sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 23,42 persen.

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut pertumbuhan PDRB atas dasar konstan 2000 dimana perhitungan tersebut menggambarkan pertumbuhan riil atau pertumbuhan ekonomi, di Kabupaten Lombok Barat mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,10 % per tahun.

c. Laju Inflasi

Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat inflasi di Kabupaten Lombok Barat, laju inflasi / perubahan Indeks Harga Implisit (IHI) di Kabupaten Lombok Barat sebesar 5,63 % dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Lombok Barat sebesar 5,10 % . Ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat selama periode tersebut mengalami sedikit penurunan, sehingga dapat

(12)

dikatakan pendapatan riil penduduk di Kabupaten Lombok Barat mengalami penurunan.

NO. URAIAN 2013 **)

1. Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku 11,01%

2. Pertumbuhan PDRB Harga Konstan 5,10%

3. Laju Inflasi 5,63%

** Angka Sangat Sementara

Sumber: Buku PDRB Kab. Lombok Barat

II. VISI DAN MISI

Visi : “Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat Dengan Dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju“.

Misi : 1. Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang Ber-Akhlakul Karimah, Berbudaya, Dan Demokratis

2.Meningkatkan Optimalisasi Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan secara Berkeadilan, Berkualitas Dan Berkesinambungan

3.Mendorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Yang Berbasis Pada Sumberdaya Lokal, Pengembangan Investasi Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

4.Mempercepat Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Wilayah melalui Keseimbangan Penataan Ruang dan Adaptabilitas Perubahan Lingkungan Hidup

5.Memantapkan Penegakan Supremasi Hukum,

Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih, Dan Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat

A. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi pembangunan daerah merupakan rumusan langkah – langkah strategis dengan mengoptimalkan potensi daerah dan peluang yang ada serta mengatasi kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan daerah untuk menjamin terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan daerah. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa strategi menjembatani visi dengan realitas yang ada.

(13)

Berdasarkan tujuan dan sasaran – sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati issu – issu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Barat 5 (lima) tahun ke depan, maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009 – 2014

ISU

STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM 1 2 3 4 Kurang terintegrasinya keragaman agama, sosial dan budaya 1. Meningkatkan kesadaran dan kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat 1. Pengembangan sistem pembinaan keagamaan yang terpadu dalam masyarakat 1. Mendorong fungsionalitas sistem pembinaan keagamaan yang terpadu 2. Revitalisasi peran lembaga sosial dan budaya dalam pembentukan karakter masyarakat 2. Mengaktualisasikan peran dan fungsi lembaga sosial dan budaya 2. Mendorong komunikasi antar lembaga sosial dan budaya dalam masyarakat multikultur 3. Peningkatan kecintaan terhadap budaya dan seni daerah

3. Meningkatkan penguatan posisi, peran, dan fungsi lembaga sosial dan budaya dalam pembangunan 4. Menggali dan mengembangkan seni dan budaya daerah Terjadinya peningkatan gangguan sosial akibat kurangnya pemahaman demokratisasi, terkikisnya pertimbangan moral dan etika ditengah komponen masyarakat. 3. Optimalisasi fungsi keswadayaan dan kelembagaan masyarakat 4. Mendorong keswadayaan dan kelembagaan masyarakat 5. Meningkatkan fungsi keswadayaan dalam masyarakat Kurang optimalnya pelayanan pendidikan masyarakat dan tingginya angka buta aksara 4. Revitalisasi dan mobilisasi peran kelembagaan lokal, keagamaan dan kepemudaan 5. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang efektif, efisiensi dan berkualitas 6. Mengoptimalkan pelayanan pendidikan yang terjangkau, berkualitas dan adil terutama bagi masyarakat miskin 6. Pengembangan

peran dan fungsi kelembagaan lokal dalam pendidikan masyarakat 7. Menguatkan fungsi dan profesionalitas lembaga lokal bidang pendidikan

(14)

ISU

STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM

1 2 3 4

8. Memasyarakatkan oleh raga dan pembangunan kepemudaan 5. Pengembangan pendidikan yang berkualitas dan profesional 7. Pengembangan sistem dan mekanisme pendidikan yang berkualitas 9. Meningkatkan pengembangan sistem dan mekanisme pendidikan yang berkualitas Rendahnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat 6. Meningkakan derajat kesehatan masyarakat 8. Peningkatan derajat kesehatan fisik dan mental masyarakat.

10.Meningkatkan kualitas

lingkungan sehat dan budaya hidup sehat 11.Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas dan adil terutama bagi masyarakat miskin 7. Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak 9. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan KIA 12.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan kesehatan ibu 8. optimalisasi peran lembaga-lembaga tradisional dalam mengakselerasi tingkat status gizi dan kesehatan masyarakat 10. Peningkatan dan pembinaan peran lembaga tradisional dalam pengembangan kesehatan masyarakat 13.Meningkatkan bentuk peran serta dan kualitas lembaga

tradisional dalam mengakselerasi tingkat kesehatan dan status gizi masyarakat Rendahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka kemiskinan serta pengangguran 9. Revitalisasi akselerasi pelayanan sosial dasar dan akses terhadap sumberdaya ekonomi 11. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap sumber modal, sarana prasarana ekonomi 14.Mendorong tumbuh kembangnya keuangan mikro, UMKM dan sarana pendukung perekonomian sampai tingkat pedesaan 10.Peningkatan pemerataan pendapatan 12. Pengembangan lapangan kerja baru

15.Mendorong tumbuh kembang ekonomi lokal 13. Optimalisasi dan pengembangan sistem ketenagakerjaan 16.Meningkatkan kualitas penyediaan tenaga kerja 17.Melakukan perbaikan regulasi ketenagakerjaan Masih rendahnya daya tarik daerah bagi investor 11.Menciptakan iklim investasi 14. Meningkatkan promosi dan 18.Memberikan kemudahan perijinan untuk

(15)

ISU

STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM

1 2 3 4

terutama sektor andalan

yang kondusif kerjasama investasi investasi 12.Meningkatkan percepatan pengembangan sektor pariwisata 15. Meningkatkan potensi dan industri sektor pariwisata 19.Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata 20.Melakukan perbaikan pada sistem pengelolaan sektor pariwisata Masih rendahnya produktivitas dan produksi pertanian dalam arti luas 13.Revitalisasi bidang pertanian, peternakan, perkebunan, kelautan, dan perikanan 16. Optimalisasi percepatan peningkatan produksi pertanian dalam arti luas dan peningkatan pendapatan petani serta nelayan 21.Mendorong percepatan sistem pengelolaan sektor pertanian Rendahnya kemampuan pelayanan infrastruktur daerah sehingga terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor 14.koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar wilayah dan antar sektor 17. Peningkatan harmonisasi perencanaan program spasial pembangunan 22.Mengembangkan pola keterpaduan antar wilayah dan antar sektor 23.Meningkatkan penguatan fungsi dan ketersediaan tata ruang 15.Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan wilayah yang diarahkan untuk mendukung keterpaduan dan pemerataan pengembangan wilayah 18. Peningkatan aksesibilitas dan penyediaan infrastruktur strategis wilayah 24.Mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan serta wilayah strategis lainnya 25.Mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan energi yang memadai dan berkelanjutan 16.Meningkatkan Penyediaan perumahan dan pemukiman yang sehat 19. Optimalisasi penyediaan perumahan dan perbaikan lingkungan pemukiman 26.Mendorong peningkatan sistem penyediaan perumahan untuk masy. 27.Meningkatkan sistem penyediaan sanitasi dasar dan air baku yang memadai 17.Meningkatkan sinergitas sistem transportasi dan komunikasi wilayah 20. Optimasasi sistem transportasi dan komunikasi wilayah 28.Meningkatkan percepatan sinergitas sistem transportasi inter dan intra wilayah

(16)

ISU

STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM 1 2 3 4 29.Meningkatkan sinergitas sistem komunikasi wilayah Rendahnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta terjadinya peningkatan frekwensi bencana alam 18.Optimalisasi pengelolaan lingkungan hidup dan iptek 21. Peningkatan kualitas daya dukung lingkungan dan pengelolaan SDA serta pengembangan iptek 30.Mempertahankan kelestarian sumber daya alam dan ekosistem 31.Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara partisipatif dan berkelanjutan 32.Mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek 19.Pengembangan penanggulangan resiko bencana 22. Optimalisasi penanggulangan resiko bencana 33.Meningkatkan optimalisasi sistem, mekanisme, dan sinergitas pengelolaan penanggulangan bencana Belum terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik dan rendahnya penegakan hukum 20.Peningkatan kualitas penegakan hukum 23. Optimalisasi koordinasi dan sinergitas penegakan hukum 34.Meningkatkan komunikasi antara lembaga penegak hukum dengan pemerintah daerah 35.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan penegakan hukum 21.Optimalisasi reformasi birokrasi 24. Deregulasi dan debirokratisasi penyelenggaraan pemerintahan 36.Peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan pemerintah 37.Mengembangkan dan menerapkan SOP dan SPM secara konsisten 38.Memantapkan pengelolaan keuangan daerah 39.Memantapkan sistem pengelolaan dan pengawasan administrasi

(17)

ISU

STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM 1 2 3 4 pemerintahan Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan terjadinya kesenjangan kesetaraan gender 22.Optimalisasi peran masyarakat dalam pembangunan 25. Penguatan sistem dan mekanisme pembangunan partisipatif 40.Meningkatkan peran, bentuk dan mekanisme sistem pembangunan partisipatif 23.Terjaminnya keadilan gender dalam pembangunan dan politik 26. Peningkatan kualitas perempuan dan lembaga pengarusutamaan gender atau anak

41.Mengoptimalkan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan

Sumber : RPJMD Kabupaten Lombok Barat 2010-2014

B. Prioritas Daerah

Sebagai penjabaran kebijakan – kebijakan umum pembangunan, telah ditetapkan program – program pembangunan yang dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun yang dirancang untuk mewujudkan visi Kabupaten Lombok Barat. Namun untuk lebih meningkatkan keberhasilan pembangunan dengan kondisi kemampuan keuangan daerah yang sangat tebatas, perlu ditetapkan Program prioritas pembangunan dengan cara implementasinya berupa indikasi rencana program – program prioritas dan terobosan yang akan menentukan langkah – langkah kegiatan utama pembangunan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi isu – isu strategis yang dihadapi.

Pada tahun 2014 ini merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD 2010-2014. Berdasarkan pencapaian tahun 2013 dan melihat tantangan yang dihadapi tahun 2014, tema pembangunan daerah tahun 2014 adalah ; “Pemantapan Ketersediaan Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan Serta Percepatan Pertumbuhan Ekonomi; Distribusi Pendapatan Dan Pemantapan Infrastruktur Daerah Menuju Lombok Barat Bangkit Yang Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju”.

Tema tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) prioritas pembangunan daerah tahun 2014. Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat diarahkan pada penyelesaian isu strategis dan permasalahan yang muncul dari hasil evaluasi pembangunan tahun 2012 dan tahun 2013 serta melihat fakta

(18)

permasalahan dan tantangan tahun 2014. Adapun prioritas pembangunan tahun 2014 sebagaimana tabel 2.1 berikut ;

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN SASARAN

1. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Pelayanan Pendidikan Masyarakat

1) Meningkatnya rehabilitasi dan pembangunan RKB di arahkan pada sekolah yang rusak berat dan memiliki daya tampung rendah

2) Meningkatkan angka partisipasi murni, angka partisipasi sekolah maupun rata-rata tamat sekolah

3) Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

4) Meningkatnya kapasitas sekolah dari pendidikan dasar sampai dengan menengah melalui peningkatan kapasitas perpustakaan sekolah maupun media pembelajaran

5) Meningkatnya kapasitas lembaga-lembaga swadaya masyarakat dalam rangka menuntaskan buta aksara dan peningkatan kecakapan hidup

6) Menurunnya angka putus sekolah

7) Pemberian bantuan bagi siswa miskin maupun siswa berprestasi

2. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Pelayanan Kesehatan Dalam Rangka Meningkatkan Usia Harapan Hidup Masyarakat Lombok Barat

1) Penekanan terhadap Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB)dan Angka Kematian Balita (AKABA) melalui peningkatan kualitas kesehatan individu serta peningkatan gizi masyarakat terutama pada anak- anak

2) Pembangunan Poskesdes, Polindes maupun Posyandu bagi desa – desa pemekaran yang belum memiliki.

3) Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

4) Meningkatnya mutu layanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kapasitas RSUD, Puskesmas, Polindes, Poskesdes maupun Posyandu

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah

1) Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta jangkauan infrastruktur jalan yang di arahkan pada kawasan potensi ekonomi, terutama pariwisata, perdagangan, pertanian perikanan dan perkebunan

2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdagangan terutama pasar tradisional dan pasar tradisional modern dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat dalam rangka menurunkan kemiskinan

3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta jangkauan infrastruktur irigasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan nilai tukar petani

4) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik

4. Memperluas destinasi pariwisata dan meningkatkan pemberdayaan industri kecil dan menengah yang menunjang sektor pariwisata,

1) Meningkatnya pemberdayaan industri kecil dan menengah

2) Mempercepat distribusi pendapatan, penurunan kemiskinan dan pengangguran

(19)

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN SASARAN perdagangan, hotel serta restoran

dalam rangka mempercepat distribusi pendapatan, penurunan kemiskinan dan pengangguran

3) Meningkatnya pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata

4) Meningkatkan investasi dibidang pariwisata daerah

5) Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan

5. Peningkatan Produksi Pertanian Dalam Rangka Ketahanan Pangan

1) Meningkatnya keterampilan petani dan peningkatan kompetensi tenaga penyuluh 2) Pengembangan teknologi tepat guna untuk

mendukung pengembangan budidaya pertanian

3) Pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan kelompok tani

6. Pencegahan Bencana Alam dan Pengendalian Lingkungan Hidup

1) Pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan

2) Mencegah terjadinya perusakan hutan akibat kegiatan-kegiatan ilegal

3) Memulihkan kondisi sumber daya alam yang dan lingkungan hidup yang rusak.

4) Mengendalikan pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar fungsi 7. Peningkatan Kinerja Aparatur dan

Penegakan Supremasi Hukum

1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan publik

2) Menciptakan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha, termasuk mengurangi tumpang tindih kebijakan antara Provinsi dan Daerah serta antar sektor.

Sumber : RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

III. URUSAN DESENTRALISASI

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan. Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah melaksanakan semua urusan wajib yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat. Urusan wajib dan urusan pilihan dilaksanakan oleh 42 Organisasi Perangkat Daerah

(20)

(OPD) yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat Kabupaten, 7 Badan, 15 Dinas, 4 Kantor, 1 Rumah Sakit Umum Daerah, 10 Kecamatan, dan 2 Lembaga Teknis Lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Pembiayaan pelaksanaan urusan sebagian besar bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 .

Pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil dilaksanakan dengan transparan. Dana Perimbangan yang terserap sebanyak 99,90 % dari yang direncanakan. Alokasi belanja publik sebesar 68,69% dari DAU dan alokasi belanja langsung sebesar 38,69 % dari APBD, meningkat dari tahun sebelumnya sebagaimana tabel berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 TAHUN 2014

1. Dana perimbangan yang terserap 723.761.405.347 790.120.264.901 2. Dana perimbangan yang direncanakan 724.700.845.968 790.912.827.499 3. Persentase dana perimbangan yang

terserap 99,87 99,90

4. Belanja langsung APBD 319.326.126.770 431.541.875.366 5. Dana Alokasi Umum 612.621.760.000 628.208.911.000 6. Persentase Belanja Publik terhadap

DAU 52,12 68,69

7. Belanja langsung 319.326.126.770 431.541.875.366 8. Belanja APBD 949.075.622.289 1.115.268.464.937 9. Persentase Belanja Publik terhadap

Belanja APBD 33,65 38,69

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (Unaudited)

Berdasarkan tabel diatas, dana perimbangan yang terserap mengalami kenaikan sebesar Rp.66.358.859.554,- , dari Rp.723.761.405.347,- di tahun 2013 menjadi Rp.790.120.264.901,- di tahun 2014. Dana perimbangan yang direncanakan mengalami kenaikan sebesar Rp.66.211.981.531,- , dari Rp.724.700.845.968,- di tahun 2013 menjadi Rp.790.912.827.499,- di tahun 2014. Persentase dana perimbangan yang terserap mengalami kenaikan sebesar 0,03% , dari 99,87% di tahun 2013 menjadi 99,90% di tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa proses perencanaan yang dilakukan telah sesuai sehingga penyerapan anggaran dapat maksimal.

(21)

Belanja langsung mengalami kenaikan sebesar Rp.11.221.574.859.537,- , dari Rp.319.326.126.770,63 di tahun 2013 menjadi Rp.431.541.875.366,- di tahun 2014. Dana Alokasi Umum mengalami kenaikan sebesar Rp.15.587.151.000,-, dari Rp.61.262.176.000,- di tahun 2013 menjadi Rp.628.208.911.000,- di tahun 2014. Persentase Belanja Publik terhadap DAU mengalami kenaikan sebesar 16,57% , dari 52,12% di tahun 2013 menjadi 68,69% di tahun 2014. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belanja di sektor publik di Kabupaten Lombok Barat terus mengalami peningkatan.

Persentase Belanja Langsung terhadap total APBD mengalami kenaikan sebesar 5,05% , dari 33,65% di tahun 2013 menjadi 38,69% di tahun 2014.Sehingga selisih belanja tidak langsung dan belanja langsung dapat ditekan dari tahun ke tahun.

a. Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah

Pemungutan sumber-sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman daerah dilakukan secara transparan. Besaran persentase Pendapatan Asli Daerah terhadap pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dari tahun ke tahun meningkat. Pada tahun 2014 tercatat persentase Pendapatan Asli Daerah sebesar 14,80% meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 11,06% sebagaimana tabel berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 TAHUN 2014

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 110.034.892.756,69 169.084.092.757,66 2. Total Pendapatan dalam APBD 994.497.708.684,61 1.142.564.074.394,14 3. Persentase PAD terhadap

seluruh pendapatan dlm APBD 11,06 14,80

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (Unaudited)

b. Efektivitas perencanaan, penyusutan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban, dan pengawasan Pendapatan Asli Daerah

Perencanaan, penyusutan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban, dan pengawasan Pendapatan Asli Daerah dilaksanakan dengan efektif. Opini BPK terhadap hasil laporan keuangan daerah Wajar Dengan Pengecualian, rasio SILPA pada

(22)

tahun 2014 sebesar 5,20% lebih kecil dibandingkan pada tahun 2013 yang sebesar 5,58% hal ini mengindikasikan adanya perimbangan yang cukup baik antara pendapatan dengan belanja. Dan rasio realisasi belanja mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 92,06% menjadi 94,22% pada tahun 2014 dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang telah ditetapkan menunjukkan serapan cukup efektif, sebagaimana tabel berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 TAHUN 2014

1. Sisa Lebih Penggunaan Anggaran

(SILPA) 55.491.330.286,77 59.458.129.967,72 2. Total Pendapatan dalam APBD 994.497.708.684,61 1.142.564.074.394,14 3. Rasio SILPA thdp total

pendapatan 5,58% 5,20%

4. Realisasi Belanja 949.075.622.289,62 1.115.268.464.937,76 5. Total Anggaran Belanja 1.030.948.388.336,90 1.183.706.491.611,69 6. Rasio realisasi belanja thd

anggaran belanja 92,06% 94,22%

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (Unaudited)

c. Pengelolaan potensi daerah

Pengelolaan potensi daerah dilaksanakan dengan sangat efektif ditandai dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar 125,40 % pada tahun 2013 meningkat sebesar 139,12% pada tahun 2014 dari potensi Pendapatan Asli Daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bersangkutan. Sedangkan perkembangan penerimanaan Pendapatan Asli Daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebagaimana tabel berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 TAHUN 2014

1. Realisasi Pendapatan Asli Daerah 110.034.892.756,69 169.084.092.757,66 2. Potensi Pendapatan Asli Daerah 87.747.497.389 121.539.840.910,36 3.

Rasio realisasi PAD terhadap potensi

PAD 125,40% 139,12%

4. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah

Dibanding tahun sebelumnya (%)

16,51% 53,66%

(23)

d. Realisasi Pendapatan Daerah

Realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 1.142.564.074.394,14 atau terjadi peningkatan sebesar Rp. 148.066.365.709,53 (14,89%) dari tahun 2013 yang sebesar Rp. 994.497.708.684,61. Realisasi pendapatan daerah tersebut berasal dari: Pendapatan Asli Daerah, sebesar Rp. 169.084.092.757,66, Dana Perimbangan, sebesar Rp. 790.120.264.901,00 dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sebesar Rp. 183.359.716.735,48.

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2014 dan Tahun 2013, sebagai berikut :

No Uraian Realisasi 2014 Realisasi 2013 Perkembangan (Rp) % 1 2 3 4 5 = 3 - 4 5 1 PENDAPATAN DAERAH 1.142.564.074.394,14 994.497.708.684,61 148.066.365.709,53 14,89 1.1 Pendapatan asli daerah 169.084.092.757,66 110.034.892.756,69 59.049.200.000,97 53,66 1.1.1 Pajak Daerah 75.921.961.101 57.019.888.685,00 18.902.072.416,00 33,15 1.1.2 Retribusi Daerah 27.526.090.525,70 20.434.219.631,24 7.091.870.894,46 34,71 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan 10.223.925.961 9.261.634.147,00 962.291.814,00 10,39 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

55.412.115.169,96 23.319.150.293,45 32.092.964.876,51 137,62

1.2 Dana perimbangan 790.120.264.901 723.761.405.347,00 66.358.859.554,00 9,17

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak

91.198.303.901 34.146.005.347,00 57.052.298.554,00 167,08

1.2.2 Dana Alokasi Umum 628.208.911.000 612.621.760.000,00 15.587.151.000,00 2,54 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 70.713.050.000 76.993.640.000,00 (6.280.590.000,00) (8,16)

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 183.359.716.735,48 160.701.410.580,92 22.658.306.154,56 14,10 1.3.1 Hibah 8.923.429.143 2.372.053.290,00 6.551.375.853,00 276,19 1.3.2 Dana Darurat - - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

52.718.649.592,48 24.505.491.290,92 28.213.158.301,56 115,13

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

121.717.638.000 105.523.866.000,00 16.193.772.000,00 15,35 1.3.5 Bantuan Keuangan

dan Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 0 28.300.000.000,00 (28.300.000.000,00) (100) JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1.142.564.074.394,14 994.497.708.684,61 148.066.365.709,53 14,89

Sumber : DPPKD Lombok Barat Tahun Anggaran 2014, belum audit BPK

e. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Realisasi belanja daerah tahun 2014 sebesar Rp. 1.115.268.464.937,76, mengalami peningkatan sebesar Rp. 166.192.842.648 atau 17,51 % dari tahun 2013 yang sebesar Rp. 949.075.622.289,62, dengan rincian Realisasi Belanja Tidak

(24)

Langsung sebesar Rp. 683.726.589.571,76 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 431.541.875.366,00.

Realisasi belanja APBD Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2014 dan Tahun 2013, sebagai berikut ;

No Uraian Realisasi 2014 Realisasi 2013

Perkembangan (Rp) % 1 2 3 4 5 = 3 - 4 5 2.1 Belanja Tidak Langsung 683.726.589.571,76 629.749.495.518,99 53.977.094.053 8,57 2.1.1 Belanja Pegawai 614.413.786.365,00 550.057.817.181,00 64.355.969.184 11,70 2.1.2 Belanja Bunga 365.880.141,00 (365.880.141) (100) 2 1.3 Belanja Subsidi - - - - 2.1.4 Belanja Hibah 6.175.000.000,00 23.982.752.966,00 (17.807.752.966) (74,25) 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 10.028.900.000,00 11.362.629.420,98 (1.333.729.421) (11,74) 2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kab upaten/Kota dan Pem. Desa 792.813.643,00 732.789.095,00 60.024.548 8,19 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab/ Kota dan Pem. Desa 52.259.089.563,76 43.059.646.715,01 9.199.442.849 21,36 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 57.000.000,00 187.980.000,00 (130.980.000) (69,68) 2.2 Belanja Langsung 431.541.875.366,00 319.326.126.770,63 112.215.748.595 35,14 2.2.1 Belanja Pegawai 33.862.902.265,00 26.755.348.069,00 7.107.554.196 26,56 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 194.781.665.573,00 144.354.115.369,99 50.427.550.203 34,93 2.2.3 Belanja Modal 202.897.307.528,00 148.216.663.331,64 54.680.644.196 36,89 2 JUMLAH BELANJA DAERAH 1.115.268.464.937,76 949.075.622.289,62 166.192.842.648 17,51

Sumber : DPPKD Lombok Barat Tahun Anggaran 2014, belum audit BPK.

f. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah

Surplus atau defisit anggaran merupakan selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah pada tahun bersangkutan. Pada tahun anggaran 2014, Realisasi keuangan Kabupaten Lombok Barat mengalami surplus sebesar Rp. 27.295.609.456,38 mengalami penurunan sebesar Rp. 18.126.476.938,61, dari tahun 2013 yang mengalami defisit sebesar Rp. 45.422.086.394,99. Sedangkan

(25)

Pembiayaan Netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan daerah dengan pengeluaran pembiayaan daerah. Pada tahun anggaran 2014, pembiayaan Netto dalam angka positif sebesar Rp. 32.162.520.511,34 sedangkan tahun 2013 sebesar Rp. 10.069.243.891,78 sehingga berimbas pada besaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. 59.458.129.967,72 di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp. 3.966.799.680,95 jika dibandingkan dengan SILPA tahun 2013 yang sebesar Rp. 55.491.330.286,77 sesuai data berikut ;

No Uraian Realisasi 2014 Realisasi 2013

Perkembangan (Rp) % 1 2 3 4 5 = 3 - 4 5 1 Pendapatan Daerah 1.142.564.074.394,14 994.497.708.684,61 148.066.365.709,53 14,89 2 Belanja Daerah 1.115.268.464.937,76 949.075.622.289,62 166.192.842.648,14 17,51 Surplus/ (Defisit) 27.295.609.456,38 45.422.086.394,99 (18.126.476.938,61) 39,91 3.1 Penerimaan Pembiayaan 56.248.529.110,03 25.515.299.073,78 30.733.230.036,25 120,4 3.2 Pengeluaran Pembiayaan 24.086.008.598,69 15.446.055.182,00 8.639.953.416,69 55,94 PEMBIAYAAN NETTO 32.162.520.511,34 10.069.243.891,78 22.093.276.619,56 219,4 SILPA 59.458.129.967,72 55.491.330.286,77 3.966.799.680,95 7,15

Sumber : DPPKD Lombok Barat Tahun Anggaran 2014, belum audit BPK.

A. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

1. URUSAN PENDIDIKAN

Penyelenggaraan urusan pendidikan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.462.257.667.594,- atau 39,05% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.432.156.652.699,- (93,49%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 8 program serta 42 kegiatan.

Tingkat pencapaian indikator kinerja kunci urusan pendidikan pada tahun 2013-2014 sebagai berikut ;

(26)

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 2014

1 Jangkauan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 41,51% 51,41%

2 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak

buta aksara) 97,18% 79,22%

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 98,82% 98,91%

4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 82,40% 82,78%

5 Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket

C 62,89% 65,32%

6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,17% 0,16%

7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,40% 0,40%

8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,26% 0,16%

9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% 96,10%

10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,89% 87,56%

11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,88% 90,02%

12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 116,27% 116,95%

13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs 114,21% 103,10%

14 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 77,22% 79,45%

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lombok Barat

2 . URUSAN KESEHATAN

Penyelenggaraan urusan kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.148.395.171.623,- atau 12,54% dari jumlah

belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.139.428.185.978,- (93,96%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 19 program serta 70 kegiatan.

2.1.DINAS KESEHATAN

Penyelenggaraan urusan kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.98.286.124.346,- atau 8,30% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.86.620.935.348,- (88,13%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 16 program serta 63 kegiatan.

(27)

a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 44 Tahun 2014 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal , tingkat pencapaian Standar Pelayanan Minimal pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ;

NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET (%) REALISASI (%) 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 90,21 2 Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 80 99,99 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 90 90,42 4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 90 89,01 5 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 80 100

6 Cakupan kunjungan bayi 90 90,12

7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI). 100 98,36

8 Cakupan pelayanan anak balita 90 77,3 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada

anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100 3,18 10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 91,48 12 Cakupan peserta KB Aktif 70 75,95 13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita

penyakit

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

2/100.000 3,141 b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 85,74 c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100 41,63 d. Penderita DBD yang Ditangani 100 100 e. Penemuan Penderita Diare 100 108.77 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

miskin 100 -

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin. 100 4,75

16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. 100 100 17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100 0

18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 80

Sumber : Dinas Kesehatan

Jumlah fasilitas pokok penunjang urusan Kesehatan di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut ;

(28)

NO. Kecamatan Sarana Kesehatan Jumlah Sarana Kesehatan Jumlah RS Jmh Puskes mas Jumlah Pustu Jumlah Polikli nik Jumlah Posyandu 1 Gerung 1 2 10 2 85 100 2 Narmada 2 8 4 111 125 3 Gunungsari 2 7 1 98 108 4 Kediri 1 3 58 62 5 Kuripan 1 5 56 62 6 Labuapi 2 5 79 86 7 Batulayar 1 3 3 63 70 8 Lingsar 2 6 1 92 101 9 Lembar 1 5 71 77 10 Sekotong Tengah 2 5 2 89 98 Jumlah 1 16 57 13 802 889

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat Tahun 2014

2.2. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU

Penyelenggaraan urusan kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan oleh RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.109.047.277,- atau 4,23% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.52.807.250.630,- (105,38%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3 program serta 7 kegiatan.

a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal pada RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut;

No Standar pelayanan

Minimal Target Realisasi

1 2 3 4

1 Bed Ocupancy Rate (B.O.R) 60% -85% 73 - 80 %

2 Term Over Interval (T.O.I) 1 1

3 Lengt of Stay (L.O.S) 6 – 9 5

4 Bad Turn Over (B.T.O) 40 – 50 77

5 Gross Death Rate (G.D.R) tdk boleh lebih dari

45/1000 pasien keluar 24

6 Net Death Rate (N.D.R) 25/1000 pasien 8

7 Jumlah Spesialis 14 11

8 Jenis Spesialis 14 11

9 Jumlah unit pelayanan yang dibangun

Berdasarkan RENSTRA target pembangunan

Seiring meningkatnya Kebutuhan Pelayanan

(29)

No Standar pelayanan

Minimal Target Realisasi

1 2 3 4

" 2 " Unit

Terealisasi Menjadi " 4 " Unit

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Capaian kinerja urusan kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN

2013 2014 1 Jumlah komplikasi kebidanan yg mendpt penanganan

definitif di Kabupaten Lombok Barat 3.659 3.993 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 111,86% 100% 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 85,57% 99,77% 4 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) 95,08% 98,36%

5 Jumlah Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 103 92 6 Cakupan Balita Gizi Buruk yang tertangani 100,00% 100,00% 7 Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan

diobati 562 550

8 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

TBC BTA 42,77% 40,83%

9 Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP 88 48 10 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

DBD 100,00% 100,00%

11 Jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan 265.785 265.785 12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin 76,30% 76,30%

13 Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan

sesuai standar 13.125 13.519

14 Cakupan kunjungan bayi 88,24% 96,22%

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat Tahun 2014

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Bidang Kebersihan Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.32.050.313.583,- atau 2,71% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.31.681.369.305,- (98,85%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 8 program serta 21 kegiatan.

(30)

Capaian kinerja urusan lingkungan hidup Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN

2013 2014

1 Kebersihan Pasar berdasarkan kriteria Adipura 37,93% 37,93% 2 Jumlah pasar tradisional tergolong baik 11 Unit 11 Unit 3 Jumlah seluruh pasar tradisional 29 Unit 29 Unit 4 Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan pemda 12 Kasus 13 Kasus 5 Jumlah kasus lingkungan yang ada 12 Kasus 13 Kasus Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab. Lombok Barat

4. URUSAN PEKERJAAN UMUM

Penyelenggaraan urusan pekerjaan umum pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.66.958.976.456,- atau 5,66% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.65.777.784.523,- (98,24%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 12 program serta 22 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan pekerjaan umum pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR KINERJA KUNCI PANJANG JALAN (Km) 2013 2014

1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (Km) 324,84 342,9 2. Panjang seluruh jalan kabupaten di daerah tersebut

(Km) 446,48 446,48

3. Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik (%) 72,76 76,80 4. Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik (Ha) 11.894 11.894 5. Luas irigasi kabupaten (Ha) 15.309 15.309 6. Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik (%) 77,69% 77,69% 7. Jumlah rumah tangga ber sanitasi 114.772 124.247 8. Jumla total rumah tangga 149.593 175.207 9. Jumlah rumah tangga ber sanitasi (%) 76,72% 70,91%

(31)

5. URUSAN TATA RUANG

Penyelenggaraan urusan tata ruang pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.953.897.506,- atau 0,59% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.6.650.498.747,- (95,64%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3 program serta 3 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan tata ruang tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN

2013

TAHUN 2014

1 Ruang terbuka hijau per satuan luas

wilayah ber HPL/HGB 10,89 % 18,68 %

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.938.340.686,- atau 0,76% dari jumlah

belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.8.485.431.550,- (94,93%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 8 program serta 47 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan perencanaan pembangunan pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR

KINERJA KUNCI CAPAIAN 2013 CAPAIAN 2014

1

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Perda No. 10 Tahun 2008

Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005-2025

Perda No. 10 Tahun 2008

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Lombok Barat Tahun 2005-2025 2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Perda No. 5 Tahun 2009

Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat

Perda No. 5 Tahun 2009

Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat

(32)

NO INDIKATOR

KINERJA KUNCI CAPAIAN 2013 CAPAIAN 2014

Tahun 2010 - 2014 Tahun 2010 - 2014 3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

Perbup No. 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014

Perbup No. 8B Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014

7. URUSAN PERUMAHAN

Penyelenggaraan urusan perumahan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Bidang Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.450.024.900,- atau 0,46% dari jumlah

belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.5.355.419.890,- (98,26%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 4 program serta 5 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan perumahan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI CAPAIAN (%)

1. Cakupan Rumah tangga pengguna air bersih 81,86

2. Lingkungan pemukiman kumuh 0,02

3. Rumah layak huni 85,34

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Bidang Pemuda dan Olahraga pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.279.411.929,- atau 0,36% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.526.973.465,- (35,68%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 4 program serta 6 kegiatan.

(33)

Capaian kinerja program dan kegiatan Urusan kepemudaan dan olahraga pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI 2013 2014

1. Jumlah Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 2 2

2. Rasio Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

terhadap jumlah penduduk 0,0027 0,0028 3. Jumlah lapangan olahraga milik pemerintah 28 85 4. Rasio Lapangan olahraga milik pemerintah terhadap jumlah

penduduk 0,0374 0,12

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

Penyelenggaraan urusan penanaman modal pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.430.023.715,- atau 0,29% dari jumlah

belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.183.890.246,- (92,82%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3 program serta 6 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan penanaman modal pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI TAHUN 2013 TAHUN 2014 1 Realisasi PMDN 405.708.595.981 302.623.792.140 2 Kenaikan / penurunan Realisasi PMDN 107,82% -25,51% 3 Persetujuan ijin investasi 120 108 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Penyelenggaraan urusan koperasi dan usaha kecil menengah pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.781.375.199,- atau 0,32% dari jumlah belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

(34)

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.659.212.238,- (96,77%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 5 program serta 26 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan koperasi dan usaha kecil menengah pada tahun 2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI JUMLAH PERSENTASE (%)

1. Jumlah Koperasi aktif 235

48,96%

2. Jumlah seluruh koperasi 480

3. Jumlah usaha mikro dan kecil 15.308

99,25%

4. Jumlah seluruh UKM 15.424

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lombok Barat

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.768.596.363,- atau 0,40% dari jumlah

belanja APBD Kabupaten Lombok Barat sebesar

Rp.1.183.706.491.612,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.4.485.948.004,- (94,07%). Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 1 program serta 11 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan urusan kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR KINERJA KUNCI CAPAIAN

2013

CAPAIAN 2014

1 Kepemilikan KTP 63,33% 67,39 %

2 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah

Diterapkan

Sudah Diterapkan

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

12. URUSAN KETENAGAKERJAAN

Penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan pada tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Barat dengan alokasi

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  persentase  penduduk  terbesar  adalah  belum  sekolah  sebanyak  30,06%  disusul  tamat  SD/MI  sebesar  27,31%,  sedang  terkecil  pada  jenjang  pendidikan  S3  sebanyak  0,02%  menjadi  tantangan  terbesar  bagi  se
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  komposisi  jumlah  kepala  keluarga  berjenis  kelamin  Laki-laki  di  Kabupaten  Lombok  Barat  sebanyak  267.669  atau  85,92%  dan  jumlah  kepala  keluarga  berjenis  kelamin  perempuan  sebanyak  43.846  atau  14,0

Referensi

Dokumen terkait

Minyak ikan yang telah dipisahkan dari adsorben disimpan pada suatu wadah yang dibungkus alumunium foil, lalu disimpan pada suhu ±4 °C hingga dilakukan analisis kualitas

dr. Specialių žinių panaudojimo atliekant teismo ekspertizes sąlygas bei tvarką ir teismo ekspertizės akto reikalavimus nustato teismo ekspertizės įstatymas. Tačiau, be

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu siswa agar yang

DS : Keluarga mengatakan sudah mengetahui mengenai nutrisi yang diperlukan tubuh, keluarga mengatakan sudah mengetahui bahaya dari kekurangan nutrisi, keluarga mengatakan

Saya mengajukan pembiayaan murobahah karena sesuai dengan usaha yang akan saya jalanka 4.. Saya menggunakan pembiayaan murobahah karena prosedur dan prosesnya lebih mudah

Lupiyoadi (2003) menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan, antara lain:.. Produk dikatakan berkualitas bagi

Keuntungan wafer menurut Trisyulianti (1998) adalah : (1) kualitas nutrisi lengkap, (2) bahan baku bukan hanya dari hijauan makanan ternak seperti rumput dan legum, tetapi