• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Bakteri dengan Metode Streak Plate

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isolasi Bakteri dengan Metode Streak Plate"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“Isolasi Bakteri dengan Metode Streak Plate”

“Isolasi Bakteri dengan Metode Streak Plate”

Disusun ole! Disusun ole!

IISS""AAK K ""AASSTTAAGGIINNAA ##$$% % &&%%% % ##''##

A

AL L MMUUDDIIRR ##$$% % &&%%% % ''(($$

BISTARI MUSTAP

BISTARI MUSTAPA#$% A#$% &%% ##)&%% ##)

*

*++NNNN, , NNOO--IITTAASSAARRII ##$$% &% &%%% #% ###((

S

SIINNTTO O PPUURRBBAA ##$$% % &&%%% % ##$$&&

POLIT+KNIK P+RTANIAN N+G+RI SAMARINDA

POLIT+KNIK P+RTANIAN N+G+RI SAMARINDA

SAMARINDA

SAMARINDA

'%#&

'%#&

(2)

KATA P+NGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.

Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaa.

!ebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi  perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

!emoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaanya. !ekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membaanya.

!amarinda, "# $ktober "%#&

(3)

DA*TAR ISI '()(M(N *++)... i (T( PEN(NT(/... ii (0T(/ 1!1... iii 2(2 1 PEN('+)+(N #.# )atar 2elakang... # #." Tujuan... " 2(2 11 T1N*(+(N P+!T(( ".# Teknik (septis... 3

"." Media Pertumbuhan 2akteri... 3

".3 Pembuatan Medium... 4

".4 Metode !treak Plate... 5

2(2 111 MET$E P/(T1+M 3.# 6aktu dan Tempat... 7

3." (lat dan 2ahan... 7

3.3 Prosedur Praktikum... 7 2(2 18 '(!1) (N PEM2('(!(N 4.# 'asil... 9 4." Pembahasan ... 9 2(2 8 PEN+T+P &.# esimpulan... #% &." !aran... #% (0T(/ P+!T((... ## )(MP1/(N... #" :

(4)

BAB I

P+NDA"ULUAN

#.# Latar Belakang

Mikrobia ;meliputi <irus, arhae, bakteri, jamur, dan proto=oa, dapat dikatakan sebagai makhluk tertua dengan di<ersitas terbanyak di planet bumi. Mikroorganisme atau mikrobia adalah organisme yang berukuran sangat keil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan, mikroorganisme disebut  juga organisme mikroskopik. Mikroba memang dapat bertahan pada berbagai kondisi lingkungan, ekstrim panas, ekstrim dingin, lingkungan yang  berkonsentrasi garam tinggi, asam, basa, tekanan tinggi, bahkan di daerah yang mendekati kemustahilan untuk hidup makhluk hidup lain seperti lingkungan dengan radioakti<itas tinggi ;/ifeldi, "%#3>.

Mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya berada dalam populasi ampuran dan di alam jarang mikrobia berada sebagai satu spesies tunggal dan selalu dalam hidup berkoloni dalam menjalankan peranannya pada siklus kehidupan. alam bidang mikrobiologi dan bioteknologi, ketersediaan biakan murni sangatlah penting. !elain pemurnian isolate selama dalam penyimpanan  juga sangat perlu diperhatikan, karena bekaitan dengan produk atau metabolit tertentu dari satu spesies tunggal, untuk itu pertama-tama spesies tersebut harus dapat diisolasi dari organisme lain kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni dimana sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal melalui teknik   pemurnian ;/ifeldi, "%#3>.

Teknik isolasi dilakukan dengan berbagai ara yaitu melakukan  pengeneran berseri dilanjutkan dengan membiakkan pada media yang sesuai yaitu metode awan tuang ;poured plate> atau awan gores ;streak plate> dan teknik untuk menghitung jumlah sel mikrobia yang telah diisolasi dengan menggunakan perhitungan angka lempeng total sedangkan penyimpanan mikroorganisme sering menggunakan teknik agar slants ;/ifeldi, "%#3>.

2erdasarkan dari penjelasan sebelumnya maka praktikum ini sangat  penting dilakukan agar mengetahui ara mengisolasi atau pemurnian suatu

(5)

mikroorganisme tertentu dari suatu koloni, ara menyimpan isolat mikroorganisme murni dan menghitung serta mengkarakterisasi mikrobia setelah diisolasi.

Teknik penanaman ;inokulasi> merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi, dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. 1dentifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan penanam biakan segar tanpa terjadi penemaran.pemindahan mikroorganisme ini ilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama peminahan  berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan air atau padat

;/ifeldi, "%#3>.

#.' Tu/uan Praktiku0

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui ara melakukan proses sterilisasi dan isolasi bakteri a=etobater dari suatu koloni, serta dapat menghitung jumlah suatu koloni.

(6)

BAB II

TIN1AUAN PUSTAKA

'.# Teknik Ase2tis

2ekerja dengan mikroorganisme membutuhkan teknik aseptis untuk  menegah ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan, karena setiap  benda yang yang digunakan maupun pekerja laboratorium dapat menjadi sumber 

kontaminasi. Teknik transfer aseptis adalah suatu metode atau teknik untuk  memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain seara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikrobia lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat esensial dan kuni keberhasilan prosedur  mirobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi ;/ifeldi, "%#3>.

'.' Media Pertu03uan Bakteri

Medium pertumbuhan ;disingkat medium> adalah tempat untuk  menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian- bagian sel lain. !etiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga

memerlukan nutrisi tertentu pula. !usunan kimia sel mikroba relatif tetap, baik  unsur kimia maupun senyawa yang terkandung di dalam sel. ari hasil analisis kimia diketahui bahwa penyusun utama sel adalah unsur kimia ?, ', $, N, dan P, yang jumlahnya @ 9& A dari berat kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain . (pabila dilihat susunan senyawanya, maka air merupakan  bagian terbesar dari sel, sebanyak B%-9% A, dan bagian lain sebanyak #%-"% A terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk adangan makanan,  polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain ;/ifeldi, "%#3>.

!etiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. +nsur  tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation garam anorganik yang  jumlahnya berbeda-beda tergantung pada keperluannya. 2eberapa golongan mikroba misalnya diatomae dan alga tertentu memerlukan silika ;!i> yang

(7)

 biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel. 0ungsi dan kebutuhan natrium ;Na> untuk beberapa jasad belum diketahui jumlahnya.  Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu yang hidup di laut, algae hijau biru, dan bakteri fotosintetik. Natrium tersebut tidak dapat digantikan oleh kation mono<alen yang lain. *asad hidup dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat maupun air ;larutan>. *asad yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat tergolong tipe holo=oik, sedangkan yang menggunakan makanan dalam bentuk air tergolong tipe holofitik. *asad holofitik dapat pula menggunakan makanan dalam bentuk padat, tetapi makanan tersebut harus diernakan lebih dulu di luar sel dengan pertolongan en=im ekstraseluler. Penernaan di luar sel ini dikenal sebagai eCtraorporeal digestion. 2ahan makanan yang digunakan oleh jasad hidup dapat berfungsi sebagai sumber  energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau donor elektron. alam garis besarnya bahan makanan dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber  energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen ;/ifeldi, "%#3>.

'.) Pe03uatan Mediu0

Medium adalah bahan yang mengandung ampuran nutrisi yang  bermanfaat untuk menumbuhkan mikroba. Medium ada yang alami dan ada yang merupakan buatan manusia, ontoh medium buatan manusia adalah medium air, medium kental ;padat> dan medium setengah padat. Medium a ir digunakan untuk  menumbuhkan bakteri dan juga fermentasi. Medium padat digunakan untuk  menumbuhkan mikrobia pada permukaan ;'endra, "%#4>.

".4.#. Medium Nutrient Agar  ;N(>

Medium Nutrient Agar ;N(> masuk ke dalam medium khusus karena dibuat sebagai tempat menumbuhkan mikroba yang sudah diketahui komposisi  pembuatannya. Nutrient Agar  ;N(> di buat dengan komposisi agar D agar yang sudah dipadatkan sehingga N( juga bisa disebut dengan nutrient padat yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. 0ungsi agar D agar hanya sebagai  pengental namun bukan =at makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi

(8)

 padat pada suhu tertentu. 'al ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa medium Nutrient Agar  ;N(> adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi yaitu agar D agar yang telah di panaskan dan menair dengan suhu 9&? ;widjoseputro, "%%&>. (gar D agar adalah =at pengental dan bukan sebagai sumber makanan bagi bakteri. yang menyatakan bahwa agar D agar digunakan untuk membuat medium padat, agar larut dan menjadi padat pada suhu 4&?. Nutrient Agar  lebih bersifat umum sehingga mikroba banyak tumbuh pada media ini ;'endra, "%#4>.

".4.". Medium Potato Dextrose Agar  ;P(>

Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroorganisme. Potato Dextrose Agar  dibuat untuk menumbuhkan jamur. 'al itu dikarenakan jamur membutuhkan medium yang mengandung karbohidrat, dan  pada medium ini terdapat kentang ;sumber karbohidrat> sebagai media yang ook untuk menumbuhkan jamur. Potato Dextrose Agar  yang digunakan untuk  kulti<asi dan identifikasi jamur sehingga mempermudah dalam morfologinya ;!yl<ia, "%%B>. Potato Dextrose Agar terbuat dari kentang dengan ampurandextrosedengan menggunakan perbandingan yang benar. i dalam ilmu biologi disebutkan bahwa bakteri hidup disuasana asam, hal ini menunjukan  bahwa P( ook untuk mengembang biakkan mikroba.Pembuatan medium P( dapat dilakukan dengan serangkaian ara mulai dari  pembuatanP( hingga penampurannya dengan asam tartarat ;'endra, "%#4>.

".4.3. Medium Acidified Potato Dextrose Agar ;(P(>

Medium Acidified Potato Dextrose Agar;(P(> adalah salah satu dari medium untuk proses menumbuhkan mikrobia. Acidified Potato Dextrose  Agar ;(P(> merupakan medium yang berkomposisi kentang, dextrose, dan asam tartarat. Acidified Potato Dextrose Agar tidak bersifat umum seperti Nutrient Agar  karena tidak semua mikrobia dapat tumbuh pada medium ini. Medium Acidified Potato Dextrose Agar   termasuk ke dalam medium yang  padat sehingga dapat membentuk koloni mikroba yang dapat dilihat dan dihitung,

(9)

 jika diinokulasikan di dalam medium Acidified Potato Dextrose Agar , bakteri anaerob akan tumbuh mengelompok pada dasar medium, bakteri yang anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar di seluruh medium, bakteri mikroaerofil akan tumbuh mengelompok sedikit di bawah permukaan medium, sedangkan bakteri aerob akan tumbuh pada permukaan medium. Medium ini digunakan untuk isolasi  bakteri, hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni yang didapatkan nantinya. Medium ini sangat diperlukan untuk mempelajari iri-iri koloni, sifat-sifat  biokimia, morfologi, reaksi pengeatan, reaksi imunologi dan ketentraman bakteri terhadap =at antibakteri. Pembuatan medium Acidified Potato Dextrose Agar , dapat dilakukan dengan serangkaian ara mulai dari pembuatan Acidified Potato  Dextrose Agar  hingga penampurannya dengan asam tartarat ;'endra, "%#4>.

'.$ Metode Streak Plate

Teknik streak plate ;lempeng gores> adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan ara menstreak  ;menggores> permukaan agar dengan jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri. engan teknik ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak  dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak jarum enten. ?ara ini dilakukan dengan membagi awan petri menjadi 3-4 bagian.$se steril yang telah disiapkan dilekatkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut  pada awan berisi media steril. oresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal di satu sisi awan. $se disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah kering ose tersebut digunakan untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi awan kedua.)angkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi awan tergores. Pada metode ini, goresan di sisi pertama diharapkan koloni tumbuh padat dan  berhimpitan, sedangkan pada goresan sisi kedua, koloni mulai tampak jarang dan  begitu pula selanjutnya, sehingga didapatkan koloni yang tampak tumbuh terpisah

dengan koloni lain. !eluruh tahap hendaknya dilakukan seara aseptik agar tak  terjadi kontaminasi ;'endra, "%#4>.

(10)

BAB III

M+TOD+ PRAKTIKUM

).# 4aktu dan Te02at

Praktikum Mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari kamis, B $ktober "%#&  pukul %B.%% D ##.&% 61T( di )aboratorium Mikrobiologi, Teknologi Pengolahan

hasil Perkebunan.

).' Alat dan Baan Alat 5 $<en 5 (utoklaf  5 ?awan petri 5 *arum ose 5 )ampu bunsen 5 1nkubator  Baan

5 P( ; Potato Dextrose Agar > 5 2akteri (=etobater 

5 (lkohol untuk mensterilkan tangan

).' Prosedur Praktiku0 • Isolasi Bakteri

- !iapkan 3 awan petri lalu beri nama ;sampel (, sampel 2, sampel ?>. - amudian masuk kedalam ruangan air fro.

- !ebelum mengisolasi bakteri, tangan dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol.

- !terilkan pinggiran awan petri dengan ara memanaskannya dengan  bunsen.

- kemudian buka sebagian tutup awan petri lalu tuangkan P( sampai setengahnya. +langi ara tersebut ke sampel " dan 3.

- Tunggu hingga P( memadat.

- setelah P( memadat, sterilkan jarum ose dengan memanaskan dibunsen.

- ?elupkan kedalam bakteri (=etobater lalu gores kedalam awan petri. +langi ara tersebut ke sampel " dan 3.

(11)
(12)

BAB

I-"ASIL DAN P+MBA"ASAN

$.# "asil

SAMP+L BAKT+RI 1AMUR  

?awan( " koloni &

?awan 2 3 koloni "

?awan ? 3 koloni &

$.' Pe03aasan

Pada praktikum isolasi bakteri ini menggunakan metode streak plate ;awan gores>, dengan menumbuhkan dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. 2eberapa alat yang digunakan untuk menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air   flow2ila tidak dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh

mikroorganisme lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. !edangkan Media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri yaitu P( ;Potato deCtrose (gar>.

Metode hitungan awan memiliki prinsip yaitu jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik tersebut akan  berkembangbiak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. ari tabel diatas dapat dilihat ketiga sampel terdapat koloni bakteri masing-masing " koloni,3 koloni, dan 3 koloni. namun ketiganya tersebut juga ditumbuhi jamur hal itu disebabkan terjadinya kesalahan saat proses mengisolasi bakteri seperti tengan yang tidak steril atau tutup awan yang dibuka lebar pada saat menuangkan P(, jadi mikroorganisme lain bisa masuk didalamnya.

(13)

BAB

-K+SIMPULAN DAN SARAN

&.# Kesi02ulan

esimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalahF

- alam pengamatan atau penanaman bakteri menggunakan media agar ;awan  petri> dapat dilakukan dengan beberapa ara goresan ;!treak Plate>. imana

dari ara tersebut, memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

- Pada saat proses pembiakan dibutuhkan waktu "4 jam, jika waktu  pengamatan terlampaui hingga selisih lebih dari #" jam hasil penanaman  bakteri akan rusak karena membusuk.

- Pada saat penggoresan membutuhkan kesabaran dan ketelitian. *ika tidak  teliti maka bakteri tidak akan tumbuh baikGterkontaminasi.

&.' Saran

!ebaiknya mengikuti prosedur praktikum dengan baik dan benar agar  kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lanar.

(14)

DA*TAR PUSTAKA

/ifeldi. "%#3. httpFGGwww.bajhaboo.blogspot.om. Mikrobiologi materi laporan streak plate. iakses pada tanggal "% $ktober "%#&

'endra. "%#4. httpFGGwww.3bp.blogspot.om. Praktikum mikrobiologi. iakses  pada tangal "% oktober "%#&

(15)

LAMPIRAN

Gambar 1.5 Cawan C  Gambar 1.2 Cawan B

Gambar 1.1 Cawan A

Gambar 1.4 bunsen Gambar 1.5 PDA Gambar 1. !"en

Gambar

Gambar 1.5 Cawan C  Gambar 1.2 Cawan B

Referensi

Dokumen terkait

Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd/Dr.. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd /

Lampiran : Fotokopi Transkrip sementara (dari portal mhs).

Ada beberapa pemikiran dari hasil diskusi antara Ahmad Dahlan dan Rasyid Ridha, diantaranya memperdalam pemahaman tentanga ajaran agama Islam, memulai berkecenderungan dalam

Topologi yang penulis gunakan dalam pengiriman data paket menggunakan topologi ring yang terdiri dari 6 router, dengan salah satu routing protokol yang berbasis

Jenis-jenis bambu yang terdapat di Hkm Senggigi yaitu bambu galah (Gigantochloa atter), bambu dendeng (Bambusa vulgaris), bambu tali (Gigantochloa apus), bambu

Ini menjadi strategi tersendiri di mana untuk semua kegiatan sosial perusahaan akan berada dalam payung dan nama yang sama yaitu Bakrie Untuk Negeri.. Terakhir adalah

Berdasarkan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga serta Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi maka Pokja V Kantor Layanan Pengadaan (KLP) Kabupaten

Apa yang saat ini penting untuk di lakukan Pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan kedaulatan wilayah lautnya agar kasus seperti di Natuna tidak