• Tidak ada hasil yang ditemukan

KD 10 Baterai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KD 10 Baterai"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TER

TER

(2)

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat di gunakan

sebagai sumber energi.

(3)

Baterai Primer (

Primary Batteries

)

Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (

single-use battery 

) yang

berarti setelah habis arus listriknya baterai tersebut harus dibuang

ditempat semestinya.

Baterai Sekunder (

Secondary Batteries

)

Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (

rechargeable

batteries

) jika telah habis arus listriknya.

(4)

Jenis Baterai Volt(V) Penggunaan yang umum

Alkaline 1,5 CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik,

camera, senter, remote control Carbon Zinc 1,5 Jam dinding, radio, alarm asap Lithium coin 3 Calculator, electronic organizers

Lithium photo 3 / 6 Camera

Silver Oxide (botton cells) 1,55 jam tangan

(5)

Jenis Baterai Volt(V) Penggunaan yang umum

Rechargeable Alkaline 1,5 CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik, camera, senter, remote control dan lampu listrik tenaga matahari

Ni-MH 1,2 Digital camera, mainan remote control

Ni-Cd 1,2 Alat pertukangan

Li-ion 3,6 - 3,7 Notebook, PDAs, handphone, camcorder, digital camera

Lead-acid 12 Aki mobil, UPS, lampu tenaga surya, mobil golf,

(6)

Karakteristik baterai NiCd : nominal satu dan adanya efek memori. Selain itu

baterai NiCd yang telah di chargesel baterai NiCd adalah 1,2 volt.

Kelebihan baterai NiCd di bandingkan jenis lainnya: kemampuannya dalam

menangani beban tinggi, 5x lebih cepat di charge dibandingkan dengan

baterai NiMH atau 20x lebih cepat di bandingkan dengan baterai Lithium,

karena bisa menggunakan fast charger.

Kelemahan baterai ini di bandingkan dengan baterai Lithium adalah kapasitas

simpan yang rendah, ratio daya/berat yang lebih rendah dapat kosong sendiri

(self discharging) walaupun tidak di pakai. sekitar 22% energinya hilang dalam

24 jam.

(7)

Tegangan nominal satu sel baterai NiMH adalah 1,2 volt

Self dischargingnya lebih kecil di bandingkan baterai NiCd, tergantung dari

Typenya sekitar 6

 –

16% energi akan hilang dalam 24 jam.

Cara charging yang salah akan mengakibatkan baterai tidak bekerja normal,

meskipun baterai terisi penuh tetapi akan menyatakan habis walaupun di

gunakan sebentar. (tegangan terukur normal tapi langsung drop ketika di

bebani). Keadaan tersebut disebut Lazy Battery.

Baterai NiMH dapat menyimpan energi 2x lebih banyak di bandingkan dengan

baterai NiCd.

(8)

• Tegangan nominal Baterai Li –Ion adalah 3,6 volt.

• Elektrolit dalam baterai Li –Ion sangat reaktif, bocornya dapat mengakibatkan karat pada peralatan. • Baterai Li –Ion ditempatkan dalam cassing logam yang stabil dan kuat.

• Microcontroller dan sensor-sensor dipasang pada cassing untuk mencegah panas berlebihan dan overcharging. • Kerapatan energi baterai Li –Ion mampu menyimpan energi 3x lebih banyak di bandingkan dengan baterai NiCd. • Baterai Li –Ion tidak memiliki efek memory maupun Lazy Battery sehingga baterai tidak perlu di kosongkan

sebelum di charge.

• Self discharging juga lebih kecil yaitu sekitar 10% dalam 24 jam.

• Impedansi (tahanan dalam) baterai Li –Ion lebih tinggi di bandingkan denga NiCd dan NiMH, yaitu 200 –250 mili Ohm. Akibatnya baterai cepat menjadi panas dan tegangannya drop jika dibebani terlalu berat.

• Lithium sangat reaktif, bahan kimia di dalam baterai akan terurai dengan sendirinya dan setelah 2 tahun baterai

(9)

Tegangan nominal baterai Li

 –

Polymer adalah 3,6 volt.

Elektrolit dalam baterai Li

 –

Polymer berbentuk padat dan tidak

reaktif sehingga menyederhanakan cassing baterai.

Baterai Li

 –

Polymer dapat dibuat dalam ukuran yang sangat tipis

dan flexible sehingga cocok di gunakan dalam peralatan berukuran

mini.

Dibandingkan dengan baterai Li

 –

Ion dengan kapasitas yang sama,

baterai Li

 –

Polymer bobotnya lebih ringan 10

 –

15%.

Baterai Li

Polymer lebih cepat kehilangan kapasitasnya.

Baterai Li-Polymer Lithium-Polymer)

(10)

Baterai ini merupakan baterai yang materialnya menggunakan fuel cell yaitu

berupa cairan di mana komposisinya berupa fuel hidrogen dengan campuran

oksigen untuk memproduksi elektrik power, panas dan cair.

Hasil dari reaksi kimia yang terjadi menghasilkan kepadatan energi yang

tinggi. Hal inilah yang menjadi keunggulan DMFC di banding dengan baterai

Lithium Ion.

Baterai DMFC memiliki 10x improvement dalam kepadatan volumetrik energy.

(11)

•  Ampere Hour (AH): Satuan besarnya kapasitas listrik yang tersimpan pada sebuah baterai. Ini

merujuk pada kemampuan baterai tersebut dalam menyuplai arus listrik (dalam satuan ampere) selama periode waktu tertentu (dalam satuan jam) sampai arus listriknya betul-betul habis. Umumnya menggunakan satuan mAH (mili Ampere-Hour) = seperseribu Ampere Hour.

• Capacity : Ukuran besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai, biasanya dalam

satuan ampere-hours (AH atau mAH) atau watt-hours.

• CCA (Cold Cranking Ampere): Maximal arus listrik yang bisa disuplai oleh sebuah baterai selama 30

detik dalam suhu nol derajat F (sekitar -18 derajat C) sebelum tegangannya drop menjadi sekitar 7,2 V (untuk aki 12 V) hingga tidak dapat digunakan. Istilah ini hanya dipakai pada jenis aki starter

seperti aki mobil.

• Cutoff Voltage: Batas tegangan terendah baterai yang masih bisa menghasilkan arus listrik. Di

bawah tegangan ini baterai tidak akan berfungsi lagi. Besarnya tegangan cutoff ini berbeda-beda untuk tiap jenis baterai. Dikenal juga dengan istilah End-point Voltage

(12)

• Cycle Life

: Kemampuan sebuah baterai rechargeable (dapat diisi ulang). Berapa kali baterai

tersebut dapat diisi ulang. Patokannya, jika sebuah baterai ketika di cas hanya mampu terisi

kurang dari 80% kapasitas aslinya, maka baterai tersebut dianggap sudah tidak layak pakai

lagi. Berarti

Cycle Life

-nya sudah berakhir.

• DOD (Depth of Discharge)

: Nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang telah

digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari DOD adalah SOC (

State of Charge

),

besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.

• Energy Density 

: Kerapatan energi, yang merupakan rasio perbandingan besarnya energi

baterai terhadap berat baterai (

dalam satuan watt-hours per pound 

) atau volume baterai

(

watt-hours per cubic inch

).

• Gassing

: Proses terbentuknya gas di dalam baterai (aki) akibat reaksi kimia ketika baterai

di-cas.

(13)

• Open-Circuit Voltage: Tegangan yang diukur pada ke dua kutub baterai ketika tidak terhubung ke

beban atau perangkat.

• Reserve Capacity (RC): Diukur dalam satuan menit. Berapa lama sebuah baterai (yang sudah di cas

penuh) dapat menggerakkan beban 25 ampere pada suhu 27 C hingga tegangan baterai turun menjadi 10,5 V (untuk aki 12 V), atau 1,75 V per cell. Karakteristik ini biasa digunakan untuk Deep Cycle battery pada beban berat (beban yang membutuhkan arus listrik yang tinggi).

• Sulfation: Penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam aki. Jika

penumpukkan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan arus listrik lagi. Aki harus diganti.

• Self Discharge: Kondisi dimana baterai akan tetap membuang arus listriknya sendiri walau dalam

keadaan tanpa beban atau tidak dipakai. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia internal dari baterai tersebut. Ini memang salah satu dari karakteristik baterai.

(14)

Besarnya nilai self-discharge ini tergantung dari:

suhu penyimpanan, semakin tinggu suhu di sekeliling baterai semakin banyak arus listrik

terbuang.

usia baterai, semakin tua baterai semakin tinggi nilai

self-discharge

 –

nya

 jenis-jenis bahan kimia baterai, seperti terlihat tabel berikut:

AAA Ni-Cad Ni-MH Lead Acid Li-Ion Rechage-able Alkaline Self Discharge

per bulan 20% 30% 5% 10% 0,3%

(15)

Nama umum

Nama IEC

(menurut bahan kimia-nya)

Kapasitas yg umum (mAh) Dimensi-mm (Diameter x Tinggi) AAA R03 (Zinc-carbon) LR03 (Alkaline) HR03 (Ni-MH) KR03 (Ni-Cd) ZR03 (Ni-OOH) FR03 (Li-FeS2) 540 1200 800 - 1000 -10,5 x 44,5 AA R6 (Zinc-carbon) LR6 (Alkaline) FR6 (Li-FeS2) HR6 (Ni-MH) KR6 (Ni-Cd) ZR6 (Ni-OOH) 1100 2700 3000 1700 - 2900 600 - 1000 -14,5 x 50,5

(16)

Nama umum Nama IEC

(menurut bahan kimia-nya)

Kapasitas yg umum (mAh) Dimensi-mm (Diameter x Tinggi) C R14 (Zinc-carbon) LR14 (Alkaline) HR14 (Ni-MH) KR14 (Ni-Cd) ZR14 (Ni-OOH) 3800 8000 4500 - 6000 -26,5 x 50 D R20 (Zinc-carbon) LR20 (Alkaline) HR14 (Ni-MH) KR14 (Ni-Cd) ZR14 (Ni-OOH) 8000 12000 2200 - 12000 -34,2 x 61,5 9V 6F22 (Zinc-carbon) 6LR61 (Alkaline) 400 565 Panjang = 26,5 Lebar = 17,5

Referensi

Dokumen terkait

Jl. Sukarjo wiro pranoto.. Kebon Jeruk Raya No.62 A. Kebon Jeruk Raya No.18 B. Patra Tomang Raya. Mangga Raya Green1ile. Duri Kepa Raya. Kelapa dua raya. Raya Kelapa Dua. Sukiman

Karakteristik di kawasan Pekojan bisa dilihat dari potensi bangunan kuno yang ada, yang meliputi masjid kuno maupun rumah kuno; kegiatan keagamaan; kegiatan

degree in forestry remote sensing was obtained from the Graduate School of Science and Technology, Niigata University, Japan in 1996k.  Master of agriculture (M.Agr) degree

Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan dan konversi pakan namun

Hasil penelitian bahwa perkembangan bahasa anak yang diasuh oleh pengasuh yang memberikan asah dengan baik termasuk kategori normal sesuai dengan pernyataan

Ketidakadanya seleksi, tidak diartikan bahwa tidak adanya sistem pendidikan dan pembelajaran yang terencana. Hal terpenting yang perlu digarisbawai adalah meski Pesantren

Pada bagian ini terdapat combo box berisi pilihan indikator teknikal yang ingin digunakan untuk menganalisa grafik historis saham (dalam Tugas Akhir ini kita memilih Rate of